Anda di halaman 1dari 5

Izin menanggapi diskusi ini, saya :

Nama : Linda Ardilah Fauzi

Prodi : Administrasi Bisnis

NIM : 042144929

1. Bandingkan tiga strategi dari Porter jika dihubungkan dengan core competence dan
dengan strategi analyzer dari Miles dan Snow!

Tiga jenis strategi yang ditawarkan oleh Porter, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi dan
focus. Perbandingan antara tiga strategi dari Porter dan Strategi Analyzer dari Miles dan
Snow dalam hubungannya dengan core competence antara lain :

 Keunggulan biaya (cost leadership) :


- Strategi Porter : keunggulan biaya fokus pada menciptakan atau
meningkatkan pangsa pasar dengan menekannkan pada biaya yang rendah
dibandingkan dengan pesaingnya. Strategi ini dicapai melalui penggunaan fasilitas
secara efisien, inovasi, memiliki akses khusu dengan sumber bahan baku,
mengurangi biaya dan melakukan pengawasan ketas atas proses produksi untuk
mencapai efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya.
- Strategi Analyzer : gabungan antara defender dan prospector. Pasa satu sisi
strategi analyzer berusaha mempertahankan stabilitas dan pada sisi lain berusaha
untuk melakukan inovasi. Pada intinya analyzer tetap menekankan pada efisiensi
dan mempertahankan pangsa pasar yang telah diraihnya tetapi melalui imitasi-
imitasi anayzer mencoba melakukaninovasi dan mencoba memasuki lingkungan
yang lebih dinamis.
 Diferensiasi (differentiation) :
- Strategi Porter : organisasi berusaha untuk membedakan produk barang atau
jasa yang dihasilkannya dengan produk barang atau jasa yag dihasilkan oleh
pesaingnya. Fokusnya adalah pada pengembangan fitur khusus, kualitas yang
superior, desain inovatif, merek yang kuat, dan pelayanan pelanggan yang unggul
- Strategi Analyzer : organisasi berusaha mencapai diferensiasi melalui
pengembangan dan pemanfaatan core competence yang unik. Core competence
adalah kemampuan inti atau keunggulan yang menjadi kekuatan organisasi dan
membedakan mereka dari pesaing. Organisasi yang menganut strategi Analyzer
membangun dan memanfaatkan core competence untuk menciptakan produk atau
layanan yang diferensiasi dan bernilai tambah.
 Focus
- Strategi Porter : strategi ini hanya bergerak pada wilayah yang sempit atau
konsumen yang khusus. Organisasi menggunakan pendekatan biaya rendah atau
diferensiasi untuk melayani kebutuhan khusus dari segmen pasar yang terpilih.
- Strategi Analyzer : focus dapat dicapai dengan mengkonsentrasikan core
competence pada segmen pasar yang terbatas atua pasar niche. Organisasi
menggunakan keahlian inti mereka untuk memenuhi kebutuhan khusus dan
menciptakan diferensiasi di d=segmen pasar tersebut.

Perbedaan utama antara stratefi Porter dan Strategi Analyzer adalah pendekatan mereka
terhadap core competence. Strategi Analyzer menekankan pentingnya mengembangkan dan
memanfaatkan core competence sebagai landasasn untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Sementara strategi Porter menyirotu pilihan strategis yang berfokus pada buaya atau
diferensiasi tanpa penekanan yang sama pada core competence

Sumber referensi : BMP ADPU4341/MODUL 6/KB 2/Hal 6.21-6.23

Porter, M. E. 1980. Competitive Strategy : Techniques for Analyzing Industries anda


Competitors.

Miles, R. E., Snow, C.C., Meyer, A. D., & Coleman, H.J. 1978. Organizational Strategy,
Structure, and Process.

2. Diskusikan apa kesamaannya diantara keduanya?

Kesamaan diantara strategi dari Porter dengan strategi analyzer dari Miles dan Snow :

1. Fokus pada Keunggulan Kompetitif : bertujuan untuk mencapai keunggulan kompetitif


dalam industri yang bersaing. Keduanya mengakui pentingnya memiliki posisi yang kuat
dan membedakan diri dari pesaing.
2. Pengaruh Eksternal: keduanya mengakui pengaruh faktor-faktor eksternal, seperti
kondisi pasar, persaingan, dan perubahan lingkungan bisnis. Kedua pendekatan ini
mempertimbangkan faktor-faktor ini dalam merancang strategi bisnis yang efektif.

3. Penyesuaian Strategi : keduanya mengakui perlunya penyesuaian strategi dengan


perubahan dalam lingkungan bisnis. Keduanya mendorong organisasi untuk fleksibel dan
mampu beradaptasi dengan perubahan pasar dan persaingan yang terjadi.

4. Pemilihan Segmen Pasar: keduanya mengakui pentingnya pemilihan segmen pasar


yang tepat. Keduanya menganjurkan organisasi untuk memahami dan memilih segmen
pasar yang memungkinkan mereka untuk mencapai keunggulan kompetitif.

5. Fokus pada Nilai : keduanya mengakui pentingnya memberikan nilai kepada


pelanggan. Keduanya mendorong organisasi untuk memahami kebutuhan pelanggan dan
menciptakan nilai tambah yang memenuhi kebutuhan tersebut.

Sumber referensi : BMP ADPU4341/MODUL 6/KB 2/Hal 6.21-6.23

3. Diskusikan pula bagaimana strategi-strategi tersebut diaplikasikan pada sektor


publik.

1. Keunggulan Biaya (Cost Leadership):

Dalam sektor publik, keunggulan biaya dapat diterapkan dengan mencari cara untuk
meningkatkan efisiensi pengeluaran publik, mengoptimalkan alokasi sumber daya yang
terbatas, dan mengurangi pemborosan. Misalnya, melalui pembaruan sistem administrasi,
penggunaan teknologi informasi yang efektif, atau penggabungan dan kolaborasi antar
lembaga pemerintah untuk mengurangi biaya operasional.

2. Diferensiasi (Differentiation):

Dalam sektor publik, diferensiasi dapat diterapkan dengan memberikan layanan yang
unik, berkualitas tinggi, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini dapat dicapai
dengan memberikan layanan yang lebih responsif, transparan, dan partisipatif, serta
dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas
layanan publik.
3. Fokus (Focus):

Pada sektor publik, pendekatan fokus dapat diterapkan dengan memprioritaskan masalah
dan kebutuhan tertentu dari masyarakat atau kelompok yang menjadi perhatian utama. Ini
melibatkan mengidentifikasi segmen populasi atau daerah geografis yang memiliki
kebutuhan khusus dan mengembangkan program dan kebijakan yang ditujukan secara
spesifik untuk memenuhi kebutuhan mereka.

4. Strategi Analyzer:

Konsep strategi Analyzer yang melibatkan kombinasi keunggulan biaya dan diferensiasi
juga dapat diterapkan pada sektor publik. Organisasi publik dapat mengembangkan
keunggulan kompetitif dengan memanfaatkan core competence mereka, seperti
pengetahuan dan keahlian dalam kebijakan publik, analisis data, atau kemampuan
mengelola program-program publik yang kompleks.

Sumber:

- Bryson, J. M. (2018). Strategic Planning for Public and Nonprofit Organizations: A


Guide to Strengthening and Sustaining Organizational Achievement.

Contoh aplikasi strategi : Strategi pemanfaatan energi hijau di Indonesia - Page 2 (kontan.co.id)

Carilan bacaan tentang strategi organisasi publik, kemudian bahaslah dengan rekan
rekan Anda. Dalam membahas gunakan teori dan konsep yang Anda sudah pelajari.

Langkah-langkah strategis dalam mengatur pemanfaatan energi menurut Arifin dalam siaran
pers di situs Kementerian ESDM, Rabu (23/9)

Langkah pertama adalah optimalisasi penggunaan sumber energi domestic. Dalam hal ini
adalah mendorong penggunaan energi terbarukan.

Langkah kedua adalah melakukan efisiensi energi, baik di sisi suplai maupun permintaan.
Efisiensi dilakukan dengan mendorong implementasi target efisiensi energi di lingkungan
Gedung dan industri.
Langkah terakhir disebutkan, Indonesia juga mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan
untuk meningkatkan rasio elektrifikasi nasional dari 84,3% menjadi 98,8%, khususnya untuk
mendukung program elektrifikasi di daerah terluar dan terpencil.

Bedasarkan bacaan tersebut, strategi organisasi public yang digunakan adalah strategi
analyzer yang merupakan gabungan antara defender dan prospector. Pada satu sisi strategi
analyzer berusaha mempertahankan stabilitas dan pada sisi lain berusaha untuk melakukan
inovasi.

Karakteristik organisasi yang dipakai adalah control ketat, dan fleksibilitas produksi, efisien,
dan kreativitas. Tujuan/fokus dari strategi ini adalah untuk mencapai efisiensi yang tinggi.

Sumber referensi : BMP ADPU4341/MODUL 6/KB 2/Hal 6.21

Anda mungkin juga menyukai