Anda di halaman 1dari 10

PENGGUNAAN KATA RUAKH, NEFESY DAN KAYA

DALAM PERJANJIAN LAMA

Oleh:
V.Mangandar Siringoringo 1)
Selamat Karo-Karo 2)
Universitas Darma Agung, Medan 1,2)
E-mail
ringovm@yahoo.com 1)
selamatkaro@gmail.com 2)

ABSTRACT
This study aims at examining the use of the word Ruakh, Nefesy, and Khaya in the Old
Testament. It is about the use of the word Ruakh, Nefesy and Khaya in the Old
Testament, how to use these words to God and to Humans and to understand the use of
God and Man. It is first examine the "meaning" of the word Ruakh, Nefesy and Khaya
in the Old Testament. In order to explore this writing, the author conducted a library
research based on the views of some experts in the Old Testament Bible, and based on
the views of the experts then formulated. Based on this formulation it can be concluded
that the words Ruakh, Nefesy and Khaya in the Old Testament are an inseparable unity.
Keywords: Ruakh, Nefsy, Khaya

ABSTRAK
Tulisan ini meneliti “Penggunaan kata ruakh, nefesy, dan khaya dalam Perjanjian
Lama. Penelitian “Penggunaan kata ruakh, nefesy dan khaya dalam Perjanjian Lama”
bagaimana Pengunaan kata-kata tersebut kepada Allah dan kepada Manusia.” Untuk
memahami penggunaan kepada Allah dan Manusia, terlebih dahulu diteliti “arti” kata
ruakh, nefesy dan khaya dalam Perjanjian Lama. Guna mendalami penulisan ini,
penulis melakukan penelitian kepustakaan berdasarkan beberapa pandangan para ahli
dalam Alkitab PL, dan berdasarkan pandangan para ahli tersebut kemudian
dirumuskan. Berdasarkan perumusan ini dapat disimpulkan mengenai kata ruakh,
nefesy dan khaya dalam Perjanjian Lama merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan.
Kata Kunci: ruakh, nefsy, dan khaya

1. PENDAHULUAN khaya dalam Perjanjian Lama” diawali


Penelitian ini tentang dengan membicarakan “pengertian”
“Memahami kata ruakh, nefesy dan masing-masing kata, maka dari situ
khaya dalam Perjanjian Lama.” Untuk dapat diketahui letak perbedaan dan
“Memahami kata ruakh, nefesh dan persamaan arti kata tersebut. Dari
khaya dalam Perjanjian Lama” dalam pengertian masing-masing kata ini,
tiga hal yaitu pengertian, penggunaan dapat kita dipahami dalam “penggunaan
kepada Allah dan pengunaan kepada kepada Allah.” Dari “pengertian”
Manusia. Penelitian ketiga hal ini untuk masing-masing kata itu juga dapat kita
“Memahami kata ruakh, nefesy dan pahami “pengunggunaan kepada

JURNAL PENDIDIKAN RELIGIOUS volume 2 No 2, Tahun 2020 (Juli) ; 133-142 133


manusia.” Dengan demikian, jelaslah (a) Ruakh. Kata dasar Ibrani
kepada kita untuk memahami ruakh, ruakh berarti „roh, angin, nafas,
nefesy, dan khaya dalam Perjanjian kemauan, kefanaan, watak‟ Kata ruakh
Lama. Dari sini jelaslah kepada kita, muncul dalam Perjanjian Lama (PL)
bahwa ketiga pengertian tersebut sebanyak 387 kali. Dalam Septuaginta
merupakan yang tak terpisahkan satu (LXX) kata ini diterjemahkan dengan
sama lain, yang merupakan satu pneuma berarti „angin, roh‟ sebanyak
kesatuan. 264 kali dan kata anemos berati „angin‟
sebanyak 49 kali (Van Gemeren, ed.
2. METODE PENELITIAN 1996:1073). Menurut William Dyrness
Pendekatan penelitian ini (1993:70), arti kata dasar ruakh adalah
mempergunakan penelitian kualitatif „angin‟ atau „nafas‟ yang fisik. Lebih
dengan pendekatan studi literatur. lanjut ia mengatakan, kata ruakh
Analisis terhadap literatur sangat kemudian hari berarti „organ hidup
relevan dipergunakan dalam proses psikis kita,‟ yaitu arti umum bagi roh
penulisan ini. Penulisan karya ini dewasa ini. Ruakh dapat juga berarti
mempergunakan sumber-sumber „hati‟ (Yeh 11:5), „semangat‟ (Yer
Alkitab, dan buku-buku yang relevan. 51:11), atau „ketetapan hati‟ (Yes 19:3).
Hasil analisis ini kemudian penulis Pandangan S.S.Smalley, (dkk) agak
sajikan secara deskriftif dari hasil berbeda dalam pemakaian kata ruakh.
dikajian yang sesuai dengan tema. Menurut mereka, kata ruakh dalam PL
Analisis dengan berasal dari kata kerja yang berarti
mempergunakan sumber-sumber „mengeluarkan nafas dengan kuat dari
Alkitab dan buku-buku yang relavan hidung.‟ Bahkan kadang-kadang kata
mendapatkan penelitian arti kata ruakh, ruakh mengandung arti „pusat hidup‟
nefesy dan khaya dalam Perjanjian yang searti dengan kata nefesy. Maka
Lama, dengan demikian menghasilkan secara umum, ruakh berarti „nyawa‟
pemahaman yang lebih dalam tentang berkaitan dengan „nefesy‟ yaitu „mahluk
penggunaan ketiga kata tersubut kepada hidup.‟ Kata ruakh juga muncul
Allah dan manusia. Penelitian ketiga beberapa kali dalam arti „roh jahat‟
kata tersebut membati kita memahami (misal: 1Sam 16:16; 18:10; Bil 5:14;
bagaimana hubungan Allah dan Hos 4:12; 5:4) dan dalam 1 Raja-raja
manusia selaku ciptaan Allah. 22:19-25 memperlihatkan yang
dimaksud ialah „roh yang
3. HASIL DAN PEMBAHASAN berpribadi‟(Douglas,ed,1996:316-317).
1. Arti kata ruakh, nefesy dan khaya Ruakh dapat juga berarti
pengaruh baik yang supra-alami (misal:

134 PENGGUNAAN KATA RUAKH, NEFESY DAN KAYA DALAM PERJANJIAN LAMA
:V.Mangandar Siringoringo 1) , Selamat Karo-Karo 2)
Kel 28:3; Ul 34:9; Yes 28:6; Za 12:10). Koehler mencatat ada empat pengertian
Selain pengertian di atas, kata ruakh ruakh, yaitu: (1) angin, udara yang
juga dipakai dalam psikologi yang bergerak, nafas (Siahaan, 2012:15-16);
berarti „pendorong yang dominan‟ (Kej (2) pembawa hidup (Hab 2:19),
26:35; Bil 5:14; 14:24; Ayb 20:3; Mzm semangat hidup (Yos 2:1), perasaan
32:2; 51:10; 2Raj 19:7). Maka pada (ayb 7:11), hati/timbul di dalam hati
beberapa keadaan, ruakh menuntun (Yeh 11:5), kemauan (Kel 35:21), dan
orang untuk melakukan sesuatu yang arti-arti sedemikian dimasukkan dalam
khusus (Ams 16:32; 25:28; Hag 1:14). pengertian anthropologis dan
Dalam Yeh 37:1-14 memberi contoh psikologis; (3) tidak berbentuk person,
dari berbagai permainan kata, yaitu tetapi memberikan pengaruh
dalam ayat 9 artinya „angin‟ (TB: „nafas mendorong; roh dalam arti demikian
hidup‟), ayat 5,6,8,10 berarti „nafas dimengerti sebagai materi, yang dapat
hidup‟ dan dalam ayat 14 berarti „roh.‟ menghaslkan bnyak bentuk, seperti roh
Ruakh sering berati „angin‟ dan sering kehidupan atau membawa hidup (Kej
juga dianggap berkuasa, bahkan bisa 6:17), roh seni kecakapan (Kel 28:3),
merusak (misal: Kel 10:13; 14:21; Ayb roh kebijaksanaan (Yes 11:2), roh
21:18; Mzm 1:4; 35:5; 107:25; Yeh 1:4; kecemburuan (1Sam 16:23), roh
1Raj 9:11), tetapi selalu dikendalikan kemarahan (1Sam 16:23), roh
oleh Allah untuk melaksanakan pengetahuan dan roh takut akan Tuhan
kehendak-Nya (bd. Am 4:13; Ayb (Yes 11:2), roh unuk tidur
28:25; Ams 30:4; Mzm 104:3; 135:7; nyenyak/keiduran (Yes 29:10), roh
148:8) (Douglas, ed, 1996:317). kecabulan (Hos 4:12), roh
Menurut Roy B. Zuck (2005:446), pengampunan/anugrah dan permohonan
sebutan ruakh rata-rata dipakai untuk (za 4:12). Menurut Koehler ada banyak
„nafas hidup‟ pemberian Allah, banyak macam pengaruh roh, tetapi tidak
sekali muncul dalam pengertian yang banyak roh dalam arti persenofikasi; (4)
berdekatan dengan „hati‟ atau „budi hakikat dan pemilikan Allah (artinya:
pekerti‟ (bd. Kej 41:8; 45:27; Hak 8:3; Allah hidup di dalam dunia roh, bd. Yes
25:19; 1Sam 30:12; Yeh 3;14; Mzm 31:3).
51:14,19; Ams 15:4; 16:18). Ruakh juga Uraian-uraian di atas untuk
dipakai untuk suasana hati atau menyatakan betapa kayanya pengertian
tempramen (Pkh 7:8 „panjang roh ruakh dalam Perjanjian Lama. Apa lagi
{sabar} dan lekas-lekas marah dalam bila kata ruakh ini dihubungkan kepada
hati). manusia dan Allah dan Tuhan. Menurut
Menurut Ludwig Koehler, S.M. Siahaan (2012:16), kata ruakh saja
bahwa pengertian ruakh itu bervariasi. terdapat pengertian yang berbeda-beda

JURNAL PENDIDIKAN RELIGIOUS volume 2 No 2, Tahun 2020 (Juli) ; 133-142 135


di antara ruakh Yahwe dan ruakh terbatas hanya di situ saja. Banyak ayat
“elohim. yang menyinggung sesuatu bertalian
(b) nefesy. Kata dasar Ibrani dengan „jiwa,‟ mencakup ragam tingkat
nefesy berarti „nafas, hidup, keinginan, kesadaran. Nefesy mengandung arti: (a)
menjadi segar kembali.‟ Kata nefesy „selera badani‟ (Bil 21:5; Ul 12:15,20-
mempunyai asal usul dalam bahasa 21,23-24; Ayb 33:20; Mzm 78:18;
Semitik, yang paling penting adalah 107:18; Pkh 2:24; Mi 7:1). (b) „sumber
bahasa Akkadian, Arab, Ugar, di mana perasaan‟ (Ayb 30: 25; Mzm 86:4;
ada variasi yang dapat diperbandingkan 107:26; Kid 1:7; Yes 1:14). (c) „sumber
dalam arti dasarnya sebagai „nafas.‟ timbulnya kehendak dan tindakan su-
Dalam arti lain meliputi „hidup, orang, sila‟ (Kej 49:6; Ul 4:29; Ayb 7:15;
diri, kemauan‟ (Gemeren, ed, Mzm 24:4; 25:1; 119:129,167). Sebagai
1996:133). Dalam arti tersebut di atas tambahan, nefesy berarti „perseorangan‟
kata nefesy tidak ada dalam arti „jiwa.‟ atau „oknum‟ (Im 7:21; 17:12; Yeh
Sedangkan William Dyrness (1993:68) 18:4), atau dengan akhiran ganti
mengatakan, kata nefesy berarti „jiwa‟ menunjuk kepada diri sendiri (Hak
dan kata ini muncul sebanyak 755 kali 16:16; Mzm 120:6; Yeh 4:14). Dan
dalam PL. Menurutnya, dari selu- ruh perluasan arti yang menonjol pengenaan
jumlah pemakaian hanya 3 persen saja nefesy kepada „tubuh yang mati‟ (Im
menunjuk kepada Allah, selainnya 19:28; Bil 6:6; Hag 2:13) (Doudlas, ed,
menunjuk kepada manusia dan binatang 1994:488).
(Kej 2:7; Kej 1:20,21,24). Dalam Kej Menurut Roy B.Zuck
2:7; 1:20,21,24 kata nefesy (2005:446), sebutan nefesy menandai
diterjemahkan „jiwa‟ (TL) dan „mahluk‟ suatu „mahluk yang hidup, yang
(TB) yang hidup (bd. Yes 31:3). bernafas, bergerak‟ terutama manusia,
Menurut W.J.Cameron, arti tetapi juga binatang seperti manusia
pertama kata nefesy adalah „mempunyai sebagai mahluk yang hidup, itulah yang
hidup.‟ Cameron, seperti Dyrness disebut „jiwa.‟ Berbeda dengan Walter
melihat bahwa kata nefesy berulang- Lempp (1964:86), ia tidak sependapat
ulang dipakai untuk binatang (Kej 1:20, dengan para ahli yang disebut di atas.
21,24,30; 9:13,15-16; Yeh 47:91). Dan Menururtnya, kata nefesy bersaudara
juga kadang-kadang disamakan dengan dengan „nafas‟ karena itu tidak dapat
sesuatu yang perlu sekali bagi hidup diterjemahkan dengan „jiwa.‟ Tetapi arti
badani (Kej 9:4; Im 17:10-14; Ul 12:22- kata nefesy lebih dekat dengan „nafsu‟
24). Dalam banyak hal, kata nefesy yaitu „keinginan akan hidup.‟ Berbeda
menandakan „asas hidup.‟ Pengertian lagi pendapat C.A.Peursen (1981:92).
ini umum dalam Mazmur, kendati tidak Menurutnya, kata nefesy bertentangan

136 PENGGUNAAN KATA RUAKH, NEFESY DAN KAYA DALAM PERJANJIAN LAMA
:V.Mangandar Siringoringo 1) , Selamat Karo-Karo 2)
dengan kata „nafas.‟ Maka dari itu baru mengacu kepada manusia, frase yang
ada jiwa. Dengan demikian, nefesy sama dalam bahasa Ibrani dipakai juga
disamakan dengan „daya kehidupan.‟ dalam Kejadian 1 untuk mengacu
Tetapi di pihak lain, jiwa jauh kepada binatang (ayat 20-21) dan segala
melampaui daya kehidupan organisme. jenis binatang darat (ayat 24).
Maka, jiwa adalah tempat tinggal bagi Sedangkan Yune Sun Park (2002:20)
perasaan-perasaan dan dapat mengatakan bahwa „mahluk yang
dibandingkan dngan „thymos‟ dalam hidup‟ dalam bahasa Ibrani nefesy
pemikiran Yunani kuno. Jiwa tidak khaya berarti „ jiwa‟ dan „roh‟ yang
pernah dibayangkan semata-mata hidup, yaitu yang memiliki kehidupan.
rohani, dalam arti tak badani. Kata ini dipakai juga untuk binatang.
Menurut D.C.Fredericks, dalam Kata mahluk hidup dalam Kejadian
beberapa hal nefesy mewakili bagian 1:24 juga diterjemahkan dari kata nefesy
dalam orang dibanding keseluruhan khaya.
individu, maka nefesy menghadirkan (c) khaya. Kata Ibrani khaya
keinginan dan kecenderungan dari berarti „hidup, tetap hidup‟ (Reed,
binatang dan manusia. Barangkali, nafas 2004:47). Menurut David Akitson
suara terengah yang dihubungkan (2000:67) istilah „hidup‟ yang dipakai
dengan keinginan yang keras adalah dalam Kejadian 2:7 sama dengan istilah
alasan untuk nuansa ini di dalam nefesy yang dipakai dalam Kejadian 1:20-21
(lihat kata-kata yang lain dalam dan berarti segala perinsip kehidupan
kelompok yang semantik yang yang ada dalam segala mahluk yang
digunakan untuk suara terengah). hidup. Hidup adalah pemberian Allah,
Keinginan ini bergerak dari ransangan yang merupakan penyatuan debu tanah
seksual keledai liar (Yer 2:24) bagi dalam tangan Allah dengan nafas dari
selera phisik (Pkh 23:2) bagi pilihan hidung Allah. Itulah yang disebut
yang ku- dus dari mereka yang „mahluk‟manusia, yang bergantung
mencintai Tuhan dengan semua hati kepada Tuhan bagi kehidupannya,
mereka… „jiwa‟ dan „kekuatan‟ (Ul nafasnya dan segalanya. Sedangkan
6:5) (Gemeren, ed, 1996: 133). Hal menurut E.E.Ellis, gagasan tentang
yang berbeda pandangan John J. Davis aktivitas dengan gamblang terkandung
(1980:76). Menurutnya, nefesy adalah dalam kata kayyim (jmk) berarti
„nafas‟ yang dihembuskan Allah ke „kehidupan.‟ Menu- rutnya, „hidup‟
dalam tubuh yang tak bernyawa, adalah „yang bergerak‟ (Kej 7:21; Mzm
barulah tubuh itu menjadi „mahluk yang 69:35; bd. Kis 17:28), berlawanan
hidup‟ (nefesy khaya). Akan tetapi, dengan keadaan ketiadaan gerak,
frase „mahluk yang hidup‟ tidak khusus bagaikan tidur dan kaku (bd. Rm 7:8;

JURNAL PENDIDIKAN RELIGIOUS volume 2 No 2, Tahun 2020 (Juli) ; 133-142 137


Yak 2:17,20). Gerakan yang cepat „jiwa yang hidup‟ (nefesy khaya, Kej
ketika melahirkan, menunjukkan daya 2:7), justru dapat berarti „kehidupan.‟
hidup yang dimiliki seorang ibu (Kel 1: Mati berarti menghembuskan jiwa
19). Bentuk jamak kata ini dalam keluar, dan hidup lagi berarti
bahasa Ibrani sering dipakai untuk memperoleh jiwa itu kembali (Yer 15:9;
menekankan betapa kuatnya kosep 1Raj 17:21; bd. Kis 20:10); atau juga
„hidup‟ ini. Hidup dihubungkan dengan terkandung dalam darah, maka pada
terang, kegembiraan, kepenuhan, waktu kematian jiwa „tertumpah keluar‟
tatanan dan keberadaan yang giat (Mzm (Im 17:11; Rt 11:12; Yes 53:12).
27:1; Ayb 33:25; Ams 3:16; Kej 1) dan Kendati dikatakan jiwa dapat terus
dipertentang-kan dengan kegelapan, hidup dalam darah yang tertumpah (Kej
dukacita, kekosongan, kekacauan dan 4:10; bd. Why 6:9), atau ikut hidup
kesunyian, yang merupakan ciri khas dalam nama sese- orang atau
dari kematian dan mahluk yang tanpa keturunannya, namun „kehidupan‟ dan
jiwa (Pkh 11:8; Mzm 115:17) Douglas, „diri‟ begitu padu dan sejajar, sehingga
ed, 1994:386). hilangnya sesuatu hidup jelas berarti
Lebih lanjut E.E.Ellis hilang suatu diri (Gemeren, ed,
mengungkapkan, hidup diberikan 1997:108).
kepada manusia sebagai suatu kesatuan
psikomatis; di dalamnya „perbedaan 2. Penggunaan Kepada Allah
antara kehidupan jasmani, intelektual (a) Pengunaan ruakh. Apabila
dan rohani sebenarnya tidak ada.‟ PL kata ruakh dikenakan kepada Allah,
menggambarkan manusia sebagai terdapat hubungan yang istimewa. Teks
„tubuh yang diberi jiwa untuk hidup.‟ PL menggambarkan bahwa Allah itu
Karena itu jiwa dapat disejajarkan ruakh (bd. Yoh 4:24). Dalam Yes 13:3
dengan daging (Mzm 63:2; bd. Mat tertulis: “Sebab orang Mesir adalah
6:24; Kis 2:31), kehidupan (Ayb 33:28), manusia, bukan allah, dan kuda-kuda
atau roh (Mzm 77:3ff; bd. Luk 1:46ff), mereka adalah mahluk yang lemah,
dan semua istilah ini dipandang „diri‟ bukan roh (ruakh) yang berkuasa.”
atau „aku,‟ justru aku jugalah yang mati William Dyrness (1993:184) sini
(bd. Kej 7:21; Yeh 18:4). Jiwa (nefesy) membandingkan kuat kuasa Allah
sebagai „keberadaan‟ atau „diri‟ adalah dengan kelemahan manusia, bukan
umum pada manusia dan hewan, yang antara manusia dan roh. Kekuatan
hidup dan ke- mudian mati (Im 21:11; terletak pada apa „bersifat ruakh.‟
Ayb 12:10; bd. Why 8:9; 16:3) Dalam penglihatan nabi Yehezkiel
(Douglas, ed, 1994:387). Tapi (1:12-14) dapat dilihat peranan ruakh.
keadaannya yang penuh arti adalah Ke mana ruakh pergi, ke sanalah

138 PENGGUNAAN KATA RUAKH, NEFESY DAN KAYA DALAM PERJANJIAN LAMA
:V.Mangandar Siringoringo 1) , Selamat Karo-Karo 2)
mahluk bersayap itu pergi. Maka kuat dikatakan, Allah menghembuskan
kuasa yang memimpin itu dapat nefesy ke dalam hidung manusia, maka
diidentikkan dengan ruakh „elohim (Roh manusia menjadi „jiwa‟ atau
Allah). Dan Roh Allah menjadi wahana „nyawa‟(TL) yang hidup. Dalam Ayb
yang paling berkuasa dari perenungan 32:8 diungkapkan mengenai nefesy
monoteistik PL tentang dunia. Yang Mahakuasa yang memberi
Di tempat lain William Dyrness pengertian. Dalam hal ini, hikmat
(1993:70) mengatakan, ruakh dipakai (pengertian) pada dasarnya berasal dari
untuk Allah guna menun- jukkan Allah, secara khusus berupa roh yang
kekuasaan-Nya yang besar. Oleh Roh- telah dihembuskan oleh Allah ke dalam
Nya (nafas) bumi diciptakan (Mzm manusia (Peiffer-Harrison, 2005:88).
33:6) atau air laut merah tertimbun (Kel
15:8). Karena itu, bila ruakh Tuhan (c) Penggunaan khaya. Bila
turun atas seseorang, maka orang kata khaya digunakan kepada Allah, itu
tersebut dianugrahi kuasa (Hak 3:10; menyatakan bahwa Allah adalah Allah
6:34) atau wibawa yang luar biasa (Yes yang hidup. Menurut E.E.Ellis, bentuk
42:1). Ketika ruakh-Nya hinggap pada umum untuk sumpah „demi Tuhan yang
Yehezkiel, ia diberi kata-kata untuk hidup‟ (bd. Bil 14:21, 28; 1Sam 14:39).
diucapkan (Yeh 11:5); dengan cara Ini menekankan bahwa Allah ialah
yang sama Bezaleel dikaruniai Allah yang berfirman dan bertindak,
kemampuan artistik (Kel 31:3). Jadi, sebab Ia adalah „Allah yang hidup.‟
dalam keba- nyakan kasus ruakh berarti Kualitas ini membedakan Allah dari
kuasa yang melengkap kemampuan semua ilah dan membuktikan bukan
yang sudah ada, menambah apa yang hanya vitalitas-Nya, tetapi juga kuasa-
kurang (Yes 11:2). Ketika Firaun Nya mencipta dan karya penyelamatan-
mencari seseorang yang penuh dengan Nya (Yes 3:10; Yer 10:10; Yes 46:5ff).
ruakh „elohim (Kej 41:38) berarti Dialah sumber hidup dan pemberi
seseorang yang berakal budi dan kekuatan bagi semua yang hidup,
bijaksana, yang kemampuannya sebagai sumber air kehidupan, sumber hayat
manusia melebihi yang lain. (Yer 17:13; Mzm 36: 10ff), yang
memberi nafas kehidupan kepada
(b) Penggunaan nefesy. manusia, yang melepaskan dari dunia
Pemakaian kata nefesy agak jarang orang mati, yang memimpin orang
dikenakan kepada Allah. Menurut kepada lorong kehidupannya (Kej 2:7;
William Dyrness (1993:69), dari 755 Mzm 16:11; Ams 5:6). Allah adalah
kali kata ini dalam PL, hanya 3 persen Allah yang menghidupkan dan
menunjuk kepada Allah. Dalam Kej 2:7 membinasakan (Kej 6:17; Kel 32:39;

JURNAL PENDIDIKAN RELIGIOUS volume 2 No 2, Tahun 2020 (Juli) ; 133-142 139


Hak 13:3,23; 1Sam 2:6; 2Raj 5:7) E.E.Ellis mengungkapkan, jiwa
(Douglas, ed, 1994:387). (nefesy) sebagai „keberadaan‟ atau „diri‟
adalah umum pada manusia, yang hidup
3. Penggunaan Kepada Manusia dan kemudian mati (Im 21:11; Ayb
Pengunaan kata ruakh, nefesy, 12:10; bd. Why 8:9; 16:3). Tapi
khaya bagi manusia dibicarakan secara keadaannya yang penuh arti adalah
bersama-sama, karena ketiganya tidak „jiwa yang hidup‟ (nefesy khaya, Kej
boleh terlepas satu sama yang lain. Ini 2:7), justru dapat berarti „kehidupan.‟
dikarenakan, karena manusia tidak Mati berarti menghembuskan jiwa
dapat hidup, bila salah satu unsur saja (nefesy) keluar, dan hidup lagi berarti
tidak ada. S.S.Smalley (dkk) memperoleh „jiwa‟ itu kembali (Yer
mengatakan, kata benda ruakh berasal 15:9; 1Raj 17:21) (Douglas, ed,
dari kata kerja yang berarti 199:387). Yune Sun Park (2002:20) dan
„mengeluarkan nafas‟ dengan kuat dari William Dyrness (1993:70-71)
hidung. Kadang-kadang kata ini menyatakan, kata „mahluk yang hidup‟
mengandung arti „pusat hidup,‟ searti dalam bahasa Ibrani nefesy khaya yang
dengan nefesy, tetapi dalam arti itu berarti „jiwa‟ dan „roh‟ yang hidup,
jumlahnya sedikit dan umumnya ruakh yaitu yang memiliki kehidupan. Kata
berarti nyawa berkaitan dengan nefesy, „mahluk hidup‟ dalam Kej 1:24 juga
mahluk hidup (Douglas, 1996:316). diterjemahkan dari kata nefesy khaya.
Untuk lebih jelas, Roy B. Zuck Maka „jiwa‟ (nefesy) adalah individu
(2005:446) mengungkapkan, sebutan yang hidup, bukan dalam arti roh yang
jiwa (nefesy) menandai suatu mahluk tak dapat binasa, melainkan hidup fisik
yang hidup (khaya), bernafas, bergerak yang konkrit dan sarat dengan bebagai
terutama manusia. Tapi sebutan jiwa kebutuhan. Hidup ini berasal dari Tuhan
(nefesy) kadang-kadang dipakai juga dan selalu membutuhkan penyegaran;
seakan-akan sama artinya dengan hidup ini sendiri tidak memberikan
„nyawa‟ atau „roh‟ hidup. Dalam perlindungan terhadap keterbatasan
2Samuel 1:9; 2Raja-raja 17:21-22 sebagai mahluk. Dan kata ruakh berarti
dinyatakan, jiwa (nefesy) meninggalkan hidup psikis berarti arti umum bagi roh.
manusia pada saat kematiannya, maka Roh dapat juga berarti „hati‟ (Yeh 11:5),
yang dimaksudkan adalah „roh‟ (ruakh) „semangat‟ (Yer 51:11), atau „ketetapan
hidup (khaya). Sedangkan sebutan „roh‟ hati‟ (Yes 19:3). Jadi, ma -nusia
(ruakh) yang rata-rata dipakai untuk mempunyai „jiwa, roh‟ dan „hidup.‟
nafas hidup (nefesy khaya) adalah
pemberian Allah.

140 PENGGUNAAN KATA RUAKH, NEFESY DAN KAYA DALAM PERJANJIAN LAMA
:V.Mangandar Siringoringo 1) , Selamat Karo-Karo 2)
4. SIMPULAN hanya karena berasal dari Allah. Di
Berdasarkan penelitian arti kata dalam diri manusia tidak ada hidup dan
ruakh, nefsy, Khaya dan penggunaan kuasa dari dirinya. sendiri. Ketiganya
kepada Allah dan Manusia, dapatlah merupakan satu kesatuan, teritunggal.
disimpulkan di bawah ini. Ini kesatuan ketiga kata dalam diri
1. Arti kata ruakh, nefesy dan manusia. Salah satu unsur saja tidak ada
ruakh. Kata ruakh, nefesy dan khaya pada manusia, maka manusia itu tidak
dalam Perjanjian Lama dipergunakan dapat dikatakan „mahluk yang hidup.
dalam arti yang bervariasi, karena itu Dengan demikian, manusia memiliki
ketiga kata mempunyai arti yang ketiga kata itu sekaligus.
berbeda satu sisi, tetapi tidak
terpisahkan, merupakan satu kesatuan. 5. DAFTAR PUSTAKA
Hal ini jelas terlihat dari penggunaan Atkinson, David, 200., Kejadian 1-11,
setiap arti yang dimaksudkan. Jakarta: YKBK
Walaupun demikian, tidak dapat Davis, John J, 1980., Paradise to
dipisahkan,karena ketiga arti kata saling Prison. Studies in Genesis, Indiana:
terkait satu dengan yang lain. Kata BMH Books
ruakh, nefesy dan khaya dapat Douglas, J.D (ed), 1994., Ensiklopedi
dipergunakan untuk Allah dan manusia; Alkitab Masakini 1 (A-L), Jakarta:
namun makna ketiga kata tersebut tidak YKBK
sama. ---------------------, 1996., Ensiklopedi
2. Penggunaan kepada Allah. Alkitab Masakini 2 (M-Z), Jakarta:
Bila penggunaan kata ruakh, nefesh dan YKBK
khaya ke-pada Allah mau menyatakan Dyrness, William, 1993 Tema-tema
bahwa Allah itu istimewa. Penggunaan dalam Teologi Perjanjian Lama,
ketiga kata ini kepada Allah Malang: PGM
menyatakan bahwa Allah itu hidup, Lempp, Walter, 1964., Tanfsiran Kitab
berkuasa dan segala sesuatu berasal dari Kejadian 1 (1:1-4:26), Jakarta: BPK
Allah yang hidup. Allah sumber hidup Park, Yune Sun, 2002., Tafsiran Kitab
ini memberi hidup dan juga berkuasa Kejadian, Batu: YPPII
untuk mematikan. Peiffer, Charles F-Harrison, Everett F,
3. Penggunaan kepada manusia. 2005., Tafsiran Alkitab Wycliffe 2,
Bila pengunaan kata ruakh, nefesy dan Malang: PGM
khaya kepada manusia mau menyatakan Peursen, C.A, 1981., Tubuh-Jiwa-Roh,
bahwa ketiganya berasal dari Allah Jakarta: BPK
yang hidup dan berkuasa. Ini berarti di Reed, Carl, 2004., Kamus Sementara
dalam diri manusia ada hidup dan kuasa Bahasa Ibrani, Yokyakarta: STT-II

JURNAL PENDIDIKAN RELIGIOUS volume 2 No 2, Tahun 2020 (Juli) ; 133-142 141


Siahaan, S.M, 2012, Ruakh dalam -----------------------------------, 1997.,
Perjanjian Lama, Jakarta: BPK New International Dictionary of the Old
Van Gemeren, Willem A (ed), 1996., Testament
New International Dictionary of the Old Theology and Exegesis,
Testament Vol 3, Cumbria: Patermoster
Theology and Exegesis, Press
Vol 2, Cumbria: Paternoster
Press, 1996

142 PENGGUNAAN KATA RUAKH, NEFESY DAN KAYA DALAM PERJANJIAN LAMA
:V.Mangandar Siringoringo 1) , Selamat Karo-Karo 2)

Anda mungkin juga menyukai