Oleh:
V.Mangandar Siringoringo 1)
Selamat Karo-Karo 2)
Universitas Darma Agung, Medan 1,2)
E-mail
ringovm@yahoo.com 1)
selamatkaro@gmail.com 2)
ABSTRACT
This study aims at examining the use of the word Ruakh, Nefesy, and Khaya in the Old
Testament. It is about the use of the word Ruakh, Nefesy and Khaya in the Old
Testament, how to use these words to God and to Humans and to understand the use of
God and Man. It is first examine the "meaning" of the word Ruakh, Nefesy and Khaya
in the Old Testament. In order to explore this writing, the author conducted a library
research based on the views of some experts in the Old Testament Bible, and based on
the views of the experts then formulated. Based on this formulation it can be concluded
that the words Ruakh, Nefesy and Khaya in the Old Testament are an inseparable unity.
Keywords: Ruakh, Nefsy, Khaya
ABSTRAK
Tulisan ini meneliti “Penggunaan kata ruakh, nefesy, dan khaya dalam Perjanjian
Lama. Penelitian “Penggunaan kata ruakh, nefesy dan khaya dalam Perjanjian Lama”
bagaimana Pengunaan kata-kata tersebut kepada Allah dan kepada Manusia.” Untuk
memahami penggunaan kepada Allah dan Manusia, terlebih dahulu diteliti “arti” kata
ruakh, nefesy dan khaya dalam Perjanjian Lama. Guna mendalami penulisan ini,
penulis melakukan penelitian kepustakaan berdasarkan beberapa pandangan para ahli
dalam Alkitab PL, dan berdasarkan pandangan para ahli tersebut kemudian
dirumuskan. Berdasarkan perumusan ini dapat disimpulkan mengenai kata ruakh,
nefesy dan khaya dalam Perjanjian Lama merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan.
Kata Kunci: ruakh, nefsy, dan khaya
134 PENGGUNAAN KATA RUAKH, NEFESY DAN KAYA DALAM PERJANJIAN LAMA
:V.Mangandar Siringoringo 1) , Selamat Karo-Karo 2)
Kel 28:3; Ul 34:9; Yes 28:6; Za 12:10). Koehler mencatat ada empat pengertian
Selain pengertian di atas, kata ruakh ruakh, yaitu: (1) angin, udara yang
juga dipakai dalam psikologi yang bergerak, nafas (Siahaan, 2012:15-16);
berarti „pendorong yang dominan‟ (Kej (2) pembawa hidup (Hab 2:19),
26:35; Bil 5:14; 14:24; Ayb 20:3; Mzm semangat hidup (Yos 2:1), perasaan
32:2; 51:10; 2Raj 19:7). Maka pada (ayb 7:11), hati/timbul di dalam hati
beberapa keadaan, ruakh menuntun (Yeh 11:5), kemauan (Kel 35:21), dan
orang untuk melakukan sesuatu yang arti-arti sedemikian dimasukkan dalam
khusus (Ams 16:32; 25:28; Hag 1:14). pengertian anthropologis dan
Dalam Yeh 37:1-14 memberi contoh psikologis; (3) tidak berbentuk person,
dari berbagai permainan kata, yaitu tetapi memberikan pengaruh
dalam ayat 9 artinya „angin‟ (TB: „nafas mendorong; roh dalam arti demikian
hidup‟), ayat 5,6,8,10 berarti „nafas dimengerti sebagai materi, yang dapat
hidup‟ dan dalam ayat 14 berarti „roh.‟ menghaslkan bnyak bentuk, seperti roh
Ruakh sering berati „angin‟ dan sering kehidupan atau membawa hidup (Kej
juga dianggap berkuasa, bahkan bisa 6:17), roh seni kecakapan (Kel 28:3),
merusak (misal: Kel 10:13; 14:21; Ayb roh kebijaksanaan (Yes 11:2), roh
21:18; Mzm 1:4; 35:5; 107:25; Yeh 1:4; kecemburuan (1Sam 16:23), roh
1Raj 9:11), tetapi selalu dikendalikan kemarahan (1Sam 16:23), roh
oleh Allah untuk melaksanakan pengetahuan dan roh takut akan Tuhan
kehendak-Nya (bd. Am 4:13; Ayb (Yes 11:2), roh unuk tidur
28:25; Ams 30:4; Mzm 104:3; 135:7; nyenyak/keiduran (Yes 29:10), roh
148:8) (Douglas, ed, 1996:317). kecabulan (Hos 4:12), roh
Menurut Roy B. Zuck (2005:446), pengampunan/anugrah dan permohonan
sebutan ruakh rata-rata dipakai untuk (za 4:12). Menurut Koehler ada banyak
„nafas hidup‟ pemberian Allah, banyak macam pengaruh roh, tetapi tidak
sekali muncul dalam pengertian yang banyak roh dalam arti persenofikasi; (4)
berdekatan dengan „hati‟ atau „budi hakikat dan pemilikan Allah (artinya:
pekerti‟ (bd. Kej 41:8; 45:27; Hak 8:3; Allah hidup di dalam dunia roh, bd. Yes
25:19; 1Sam 30:12; Yeh 3;14; Mzm 31:3).
51:14,19; Ams 15:4; 16:18). Ruakh juga Uraian-uraian di atas untuk
dipakai untuk suasana hati atau menyatakan betapa kayanya pengertian
tempramen (Pkh 7:8 „panjang roh ruakh dalam Perjanjian Lama. Apa lagi
{sabar} dan lekas-lekas marah dalam bila kata ruakh ini dihubungkan kepada
hati). manusia dan Allah dan Tuhan. Menurut
Menurut Ludwig Koehler, S.M. Siahaan (2012:16), kata ruakh saja
bahwa pengertian ruakh itu bervariasi. terdapat pengertian yang berbeda-beda
136 PENGGUNAAN KATA RUAKH, NEFESY DAN KAYA DALAM PERJANJIAN LAMA
:V.Mangandar Siringoringo 1) , Selamat Karo-Karo 2)
dengan kata „nafas.‟ Maka dari itu baru mengacu kepada manusia, frase yang
ada jiwa. Dengan demikian, nefesy sama dalam bahasa Ibrani dipakai juga
disamakan dengan „daya kehidupan.‟ dalam Kejadian 1 untuk mengacu
Tetapi di pihak lain, jiwa jauh kepada binatang (ayat 20-21) dan segala
melampaui daya kehidupan organisme. jenis binatang darat (ayat 24).
Maka, jiwa adalah tempat tinggal bagi Sedangkan Yune Sun Park (2002:20)
perasaan-perasaan dan dapat mengatakan bahwa „mahluk yang
dibandingkan dngan „thymos‟ dalam hidup‟ dalam bahasa Ibrani nefesy
pemikiran Yunani kuno. Jiwa tidak khaya berarti „ jiwa‟ dan „roh‟ yang
pernah dibayangkan semata-mata hidup, yaitu yang memiliki kehidupan.
rohani, dalam arti tak badani. Kata ini dipakai juga untuk binatang.
Menurut D.C.Fredericks, dalam Kata mahluk hidup dalam Kejadian
beberapa hal nefesy mewakili bagian 1:24 juga diterjemahkan dari kata nefesy
dalam orang dibanding keseluruhan khaya.
individu, maka nefesy menghadirkan (c) khaya. Kata Ibrani khaya
keinginan dan kecenderungan dari berarti „hidup, tetap hidup‟ (Reed,
binatang dan manusia. Barangkali, nafas 2004:47). Menurut David Akitson
suara terengah yang dihubungkan (2000:67) istilah „hidup‟ yang dipakai
dengan keinginan yang keras adalah dalam Kejadian 2:7 sama dengan istilah
alasan untuk nuansa ini di dalam nefesy yang dipakai dalam Kejadian 1:20-21
(lihat kata-kata yang lain dalam dan berarti segala perinsip kehidupan
kelompok yang semantik yang yang ada dalam segala mahluk yang
digunakan untuk suara terengah). hidup. Hidup adalah pemberian Allah,
Keinginan ini bergerak dari ransangan yang merupakan penyatuan debu tanah
seksual keledai liar (Yer 2:24) bagi dalam tangan Allah dengan nafas dari
selera phisik (Pkh 23:2) bagi pilihan hidung Allah. Itulah yang disebut
yang ku- dus dari mereka yang „mahluk‟manusia, yang bergantung
mencintai Tuhan dengan semua hati kepada Tuhan bagi kehidupannya,
mereka… „jiwa‟ dan „kekuatan‟ (Ul nafasnya dan segalanya. Sedangkan
6:5) (Gemeren, ed, 1996: 133). Hal menurut E.E.Ellis, gagasan tentang
yang berbeda pandangan John J. Davis aktivitas dengan gamblang terkandung
(1980:76). Menurutnya, nefesy adalah dalam kata kayyim (jmk) berarti
„nafas‟ yang dihembuskan Allah ke „kehidupan.‟ Menu- rutnya, „hidup‟
dalam tubuh yang tak bernyawa, adalah „yang bergerak‟ (Kej 7:21; Mzm
barulah tubuh itu menjadi „mahluk yang 69:35; bd. Kis 17:28), berlawanan
hidup‟ (nefesy khaya). Akan tetapi, dengan keadaan ketiadaan gerak,
frase „mahluk yang hidup‟ tidak khusus bagaikan tidur dan kaku (bd. Rm 7:8;
138 PENGGUNAAN KATA RUAKH, NEFESY DAN KAYA DALAM PERJANJIAN LAMA
:V.Mangandar Siringoringo 1) , Selamat Karo-Karo 2)
mahluk bersayap itu pergi. Maka kuat dikatakan, Allah menghembuskan
kuasa yang memimpin itu dapat nefesy ke dalam hidung manusia, maka
diidentikkan dengan ruakh „elohim (Roh manusia menjadi „jiwa‟ atau
Allah). Dan Roh Allah menjadi wahana „nyawa‟(TL) yang hidup. Dalam Ayb
yang paling berkuasa dari perenungan 32:8 diungkapkan mengenai nefesy
monoteistik PL tentang dunia. Yang Mahakuasa yang memberi
Di tempat lain William Dyrness pengertian. Dalam hal ini, hikmat
(1993:70) mengatakan, ruakh dipakai (pengertian) pada dasarnya berasal dari
untuk Allah guna menun- jukkan Allah, secara khusus berupa roh yang
kekuasaan-Nya yang besar. Oleh Roh- telah dihembuskan oleh Allah ke dalam
Nya (nafas) bumi diciptakan (Mzm manusia (Peiffer-Harrison, 2005:88).
33:6) atau air laut merah tertimbun (Kel
15:8). Karena itu, bila ruakh Tuhan (c) Penggunaan khaya. Bila
turun atas seseorang, maka orang kata khaya digunakan kepada Allah, itu
tersebut dianugrahi kuasa (Hak 3:10; menyatakan bahwa Allah adalah Allah
6:34) atau wibawa yang luar biasa (Yes yang hidup. Menurut E.E.Ellis, bentuk
42:1). Ketika ruakh-Nya hinggap pada umum untuk sumpah „demi Tuhan yang
Yehezkiel, ia diberi kata-kata untuk hidup‟ (bd. Bil 14:21, 28; 1Sam 14:39).
diucapkan (Yeh 11:5); dengan cara Ini menekankan bahwa Allah ialah
yang sama Bezaleel dikaruniai Allah yang berfirman dan bertindak,
kemampuan artistik (Kel 31:3). Jadi, sebab Ia adalah „Allah yang hidup.‟
dalam keba- nyakan kasus ruakh berarti Kualitas ini membedakan Allah dari
kuasa yang melengkap kemampuan semua ilah dan membuktikan bukan
yang sudah ada, menambah apa yang hanya vitalitas-Nya, tetapi juga kuasa-
kurang (Yes 11:2). Ketika Firaun Nya mencipta dan karya penyelamatan-
mencari seseorang yang penuh dengan Nya (Yes 3:10; Yer 10:10; Yes 46:5ff).
ruakh „elohim (Kej 41:38) berarti Dialah sumber hidup dan pemberi
seseorang yang berakal budi dan kekuatan bagi semua yang hidup,
bijaksana, yang kemampuannya sebagai sumber air kehidupan, sumber hayat
manusia melebihi yang lain. (Yer 17:13; Mzm 36: 10ff), yang
memberi nafas kehidupan kepada
(b) Penggunaan nefesy. manusia, yang melepaskan dari dunia
Pemakaian kata nefesy agak jarang orang mati, yang memimpin orang
dikenakan kepada Allah. Menurut kepada lorong kehidupannya (Kej 2:7;
William Dyrness (1993:69), dari 755 Mzm 16:11; Ams 5:6). Allah adalah
kali kata ini dalam PL, hanya 3 persen Allah yang menghidupkan dan
menunjuk kepada Allah. Dalam Kej 2:7 membinasakan (Kej 6:17; Kel 32:39;
140 PENGGUNAAN KATA RUAKH, NEFESY DAN KAYA DALAM PERJANJIAN LAMA
:V.Mangandar Siringoringo 1) , Selamat Karo-Karo 2)
4. SIMPULAN hanya karena berasal dari Allah. Di
Berdasarkan penelitian arti kata dalam diri manusia tidak ada hidup dan
ruakh, nefsy, Khaya dan penggunaan kuasa dari dirinya. sendiri. Ketiganya
kepada Allah dan Manusia, dapatlah merupakan satu kesatuan, teritunggal.
disimpulkan di bawah ini. Ini kesatuan ketiga kata dalam diri
1. Arti kata ruakh, nefesy dan manusia. Salah satu unsur saja tidak ada
ruakh. Kata ruakh, nefesy dan khaya pada manusia, maka manusia itu tidak
dalam Perjanjian Lama dipergunakan dapat dikatakan „mahluk yang hidup.
dalam arti yang bervariasi, karena itu Dengan demikian, manusia memiliki
ketiga kata mempunyai arti yang ketiga kata itu sekaligus.
berbeda satu sisi, tetapi tidak
terpisahkan, merupakan satu kesatuan. 5. DAFTAR PUSTAKA
Hal ini jelas terlihat dari penggunaan Atkinson, David, 200., Kejadian 1-11,
setiap arti yang dimaksudkan. Jakarta: YKBK
Walaupun demikian, tidak dapat Davis, John J, 1980., Paradise to
dipisahkan,karena ketiga arti kata saling Prison. Studies in Genesis, Indiana:
terkait satu dengan yang lain. Kata BMH Books
ruakh, nefesy dan khaya dapat Douglas, J.D (ed), 1994., Ensiklopedi
dipergunakan untuk Allah dan manusia; Alkitab Masakini 1 (A-L), Jakarta:
namun makna ketiga kata tersebut tidak YKBK
sama. ---------------------, 1996., Ensiklopedi
2. Penggunaan kepada Allah. Alkitab Masakini 2 (M-Z), Jakarta:
Bila penggunaan kata ruakh, nefesh dan YKBK
khaya ke-pada Allah mau menyatakan Dyrness, William, 1993 Tema-tema
bahwa Allah itu istimewa. Penggunaan dalam Teologi Perjanjian Lama,
ketiga kata ini kepada Allah Malang: PGM
menyatakan bahwa Allah itu hidup, Lempp, Walter, 1964., Tanfsiran Kitab
berkuasa dan segala sesuatu berasal dari Kejadian 1 (1:1-4:26), Jakarta: BPK
Allah yang hidup. Allah sumber hidup Park, Yune Sun, 2002., Tafsiran Kitab
ini memberi hidup dan juga berkuasa Kejadian, Batu: YPPII
untuk mematikan. Peiffer, Charles F-Harrison, Everett F,
3. Penggunaan kepada manusia. 2005., Tafsiran Alkitab Wycliffe 2,
Bila pengunaan kata ruakh, nefesy dan Malang: PGM
khaya kepada manusia mau menyatakan Peursen, C.A, 1981., Tubuh-Jiwa-Roh,
bahwa ketiganya berasal dari Allah Jakarta: BPK
yang hidup dan berkuasa. Ini berarti di Reed, Carl, 2004., Kamus Sementara
dalam diri manusia ada hidup dan kuasa Bahasa Ibrani, Yokyakarta: STT-II
142 PENGGUNAAN KATA RUAKH, NEFESY DAN KAYA DALAM PERJANJIAN LAMA
:V.Mangandar Siringoringo 1) , Selamat Karo-Karo 2)