Anda di halaman 1dari 12

Teologi “Doa” dalam Kitab Mazmur sebagai Apologetika Terhadap Teologi Doa DR.

Erastus
Sabdono

BAB I PENDAHULUAN
Masalah-masalah/ isu-isu ajaran kejujuran yang berkembang masa kini (FA/Perwalian STT
Bethany/ PA).
Hasil-hasil penelitian

Paper ini bertujuan untuk mencari jawaban sebagai berikut: Apakah nilai-nilai Teologi
Kejujuran dalam Kitab Kejadian? Bagaimanakah doktrin Kejujuran menurut John Calvin?
Bagaimanakah evaluasi Teologi kejujuran terhadap doktrin Kejujuran John Calvin?

BAB II TEOLOGI DOA MENURUT KITAB MAZMUR

Definisi Doa
Kata “doa” dalam bahasa Ibrani kata ‫( ְּתפִ לָּה‬tephillah) artinya “to pray” yang merupakan
kata benda (noun) yang berarti permohonan, harapan, permintaan dan pujian kepada Tuhan.
Sedangkan kata ‫( פלל‬palal) merupakan kata kerja (verb) dari tephillah yang berarti sebuah aktivitas
yang dilakukan sebelum dan sesudah melakukan sesuatu.1,2 Selanjutnya dalam KJV (1611), NAS,
NIV, dan RSV menggunakan kata “pray” yang berarti doa.
Menurut Kamus Alkitab, doa adalah suatu cara penuh khidmat yang dilakukan oleh segala
umat manusia dari segala zaman dan juga merupakan kebaktian mencakup segala sikap roh
manusia dalam pendekatannya kepada Allah.3 Doa dalam Alkitab Ibrani adalah sarana untuk
berinteraksi dengan Tuhan yang dilakukan secara sering dan dilakukan secara spontan oleh setiap
individu melalui bentuk petisi dan / atau ucapan terima kasih.4
Kata “berdoa” memiliki kata dasar “doa” (noun) yang menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia berarti permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan, sedangkan “berdoa”
merupakan kata kerja (verb) yang berarti mengucapkan (memanjatkan) doa kepada Tuhan.5 Arti
kata “pray” (berdoa) dalam Kamus Bahasa Inggris memiliki arti memohon.6 Berdoa menurut KJV

1
Bible Works

2
KBBI Offline, Doa

3
Doa; Kamus Alkitab. Versi 1.2.1.

4
Wikipedia, Prayer in The Hebrew Bible

5
Doa; KBBI Offline. Versi 1.5.1.
6
Doa; https://translate.google.co.id.
adalah “pray” yang memiliki arti “to intervene, interpose, and pray” yang memiliki arti berdoa
untuk menempatkan diri turut campur tangan untuk mengubah hasil.7
Dalam Ensiklopedia Alkitab, doa adalah kebaktian mencakup segala sikap roh manusia
dalam pendekatannya kepada Allah.8 Jadi berdoa adalah suatu sikap aktif manusia dalam bentuk
interaksi kepada Tuhan yang dilakukan secara pribadi dan khidmat dengan tujuan memohon atau
meminta campur tangan Tuhan untuk mengubah suatu keadaan maupun mengucap syukur.

Doa Merupakan Proses Reflektif Kepada Tuhan

Kata “doa” pertama kali muncul dalam Kitab Mazmur pada Mazmur 5:2 (5:3) berbunyi
“Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa”.
Dalam Bahasa Ibrani adalah sebagai berikut:
‫י־א ִֶ֗ליָך אֶ ְּתפ ָּ ִַּֽלל׃‬
ֵ ֵ֜ ‫ֵאֹלהָ֑י ִ ִּֽכ‬
ָּ ‫ הַ קְּ ִ ִׁ֤שיבָּ ה׀ לְּ ֬קֹול שַ וְּ ִ֗ ִעי מַ לְּ ִ ִּ֥כי ו‬WTT Psalm 5:3
BHT Psalm 5:3 haqšîºbâ lüqôl šaw`î malKî wë´löhäy Kî|-´ëlʺkä ´etPalläl (Psa 5:3 BHT)

Kata “berdoa” dalam ayat ini ditulis dalam KJV, NAS, NIV, dan RSV dengan kata to pray.
Kata to pray (berdoa) dalam ayat ini menggunakan bahasa Ibrani ‫´( אֶ ְּתפ ָּ ִַּֽלל׃‬etPalläl). Kata ‫פַלל׃‬
ִּֽ ָּ ‫אֶ ְּת‬
(´etPalläl) memiliki kata dasar kata ‫( פלל‬palal) adalah verb hithpael imperfect 1st person common
singular yang berarti kata ini termasuk dalam kata kerja umum (verb) untuk menunjukkan tindakan
seseorang sebagai subyek secara pribadi yang dilakukan secara terus-menerus sebagai proses
reflektif (hithpael).9 Kata ini merupakan kata kerja kurang sempurna (imperfect) yang digunakan
untuk mengekspresikan “masa depan” atau dapat diartikan dengan kata kerja yang “akan”
dilakukan.10 Berdoa hanya dilakukan oleh orang yang bersangkutan (1st person common
singular).11
Judul ayat ini adalah “Doa pada pagi hari”. Pada perikop ini, Daud berdoa meminta tolong
kepada Tuhan dan juga memuji kekudusan Tuhan dengan meminta penghukuman untuk orang
jahat. Dalam hal ini, pagi hari dapat diartikan bagian awal dari hari atau dapat diartikan sebagai
awal memulai aktivitas.12 Dalam Alkitab PEDIA, perikop ini memiliki kesimpulan yaitu doa
seharusnya menjadi pembuka di pagi hari dan penutup di malam hari. 13 Berdasarkan uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa berdoa adalah aktivitas yang dilakukan oleh seseorang secara pribadi
kepada Tuhan ketika akan melakukan sesuatu dan setelah selesai melakukan sesuatu sebagai
proses reflektif kepada Tuhan supaya seseorang menjadi lebih baik.

7
Bible Works
8
Doa; Ensiklopedia Alkitab Masa Kini. SABDA (OLB versi Indonesia). Versi 5.10.00.03.
9
Kamus Alkitab. SABDA. 08819. Hithpael
10
Kamus Alkitab, SABDA, 08811 imperfect
11
Bible Works
12
KBBI, pagi
13
Alkitab PEDIA, SABDA, Mazmur 5
Doa adalah Kewajiban

Kata “doa” dalam Kitab Mazmur 32:6, berbunyi “Sebab itu hendaklah setiap orang saleh
berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi,
itu tidak melandanya.” Dalam terjemahan Bahasa Ibrani adalah sebagai berikut:
‫ֶיָך לְּ עֵ ֵ֪ת ְְּ֫מ ִּ֥צא ִַ֗רק ְ֭ ְּלשֵ טֶ ף ַמיִ ם ַר ִ ָ֑בים ֵ֜ ֵא ִָּ֗ליו לא י ִ ִַּֽגיעּו׃‬
ָ֘ ‫ַל־זאת יִ ְּת ַפ ֵ֬לל כָּל־חָּ ִ ִ֙סיד׀ אֵ ל‬
ֹ֡ ‫ ע‬WTT Psalm 32:6
BHT Psalm 32:6 `al-zö´t yitPallël Kol-Häsîd ´ëlÊkä lü`ët mücö´ raq lüšë†ep maºyim raBBîm

´ëläyw lö´ yaGGîº`û

Kata “berdoa” pada ayat ini dalam KJV, NAS, dan NIV diterjemahkan sebagai “to pray”
yang berarti berdoa, memohon, meminta, dan berharap14, sedangkan RSV diterjemahkan sebagai
“offer prayer” yang berarti memberikan doa.15 Berdoa dalam bahasa Ibrani yaitu kata ‫יִ ְּתפַ ֵ֬לל‬
(yitPallël) yang berarti “to pray”. Kata ‫( יִ ְּת ַפ ֵ֬לל‬yitPallël) berasal dari kata ‫( ָּפלַל‬palal) yang
merupakan verb hithpael imperfect 3rd person masculine singular jussive in meaning, but no
unique form for jussive.16
Kata ‫( ָּפלַל‬palal) berarti suatu aktivitas yang akan dilakukan (imperfect) oleh seseorang
secara terus-menerus sebagai proses reflektif (hithpael) untuk menjadi lebih baik.17 Seseorang
yang dimaksud adalah orang ketiga (3rd person) yang berbunyi “…setiap orang saleh berdoa
kepada-Mu,…” Dan kata berdoa pada ayat ini memiliki sifat maskulin yang berarti sifat
kedewasaan seperti seorang laki-laki dengan memiliki ciri-ciri keberanian, kemandirian dan
ketegasan.18
Kata ‫( ָּפלַל‬palal) juga merupakan kata perintah yang tidak memiliki keunikan khusus
(jussive in meaning, but no unique form for jussive) yang termuat dalam ayat ini adalah
“…hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu,…).
Jadi berdoa menurut ayat ini adalah sebuah perintah atau kewajiban bagi setiap orang
beriman secara pribadi untuk berinteraksi dengan Tuhan dengan sikap yang berani.
Kata “berdoa” yang juga memiliki makna sebagai perintah terdapat pada Mazmur 122:6,
yang berbunyi, “Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: Biarlah orang-orang yang
mencintaimu mendapat sentosa.” Dan terjemahan Bahasa Ibrani sebagai berikut:

‫ ְ֭שַ אֲלּו ְּשלֹום יְּ רּושָּ לָּ ָ֑ ִם ֵ֜ ִי ְּש ִָּ֗ליּו אה ָּ ֲִּֽביִ ְך׃‬WTT Psalm 122:6
BHT Psalm 122:6 ša´álû šülôm yürûšäläºim yišläºyû ´öhábäºyik

14
Translate.google.co.id, to pray
15
Translate.google.co.id, offer prayer
16
Bible Works
17
Kamus Alkitab, SABDA, 08811 imperfect, 08819 hithpael
18
Wikipedia, maskulinitas
Kata “berdoa” pada ayat ini dalam KJV, NAS, NIV, dan RSV diterjemahkan sebagai
“pray”. Dalam terjemahan bahasa Indonesia, kata “pray” berarti doa, merupakan kata tunggal.19
Dalam bahasa Ibrani kata ‫( ְ֭שַ אֲלּו‬ša´álû) yang berarti “to ask” dalam terjemahan bahasa Indonesia
adalah untuk meminta.20 Dalam KBBI, meminta merupakan kata kerja dari minta yang memiliki
arti berkata-kata supaya diberi atau mendapatkan sesuatu.21
Kata ‫( ְ֭שַ אֲ לּו‬ša´álû) berasal dari kata ‫( שָּ אַ ל‬sha'al) atau ‫( שָּ אֵ ל‬sha'el) yang berarti verb qal
imperative masculine plural. Kata ‫( שָּ אַ ל‬sha'al) atau ‫( שָּ אֵ ל‬sha'el) merupakan kata kerja aktif yang
mengungkapkan kesederhanaan atau simple / casual (verb qal).22 Kata ini berposisi sebagai kata
perintah (imperative).23 Kata ini ditujukan kepada banyak orang yang memiliki sifat seperti laki-
laki (masculine plural) yaitu tegas, berani, kuat.24
Dalam ayat ini memiliki judul perikop “Doa sejahtera untuk Yerusalem”. Berdoa dalam
ayat ini dapat diartikan sebagai permintaan kepada Tuhan untuk kesejahteraan suatu bangsa.
Berdasarkan uraian diatas (Mazmur 122:6), dapat disimpulkan bahwa berdoa merupakan suatu
perintah yang harus dilakukan oleh banyak orang kepada Tuhan dengan permohonan yang sama
yaitu kesejahteraan Yerusalem.
Hal yang unik dari kedua ayat diatas (Mazmur 32:6 dan 122:6) adalah penggunaan Bahasa
Ibrani dari kata pray. Persamaan dari Bahasa Ibrani dari kata ‫( שָּ אַ ל‬sha'al) atau ‫( שָּ אֵ ל‬sha'el) dan
kata ‫( פָּ לַל‬palal) adalah keduanya merupakan kata kerja (verb), namun yang membedakan pada sifat
kata kerjanya yaitu kata ‫( ָּפלַל‬palal) bersifat verb hithpael yang berarti sebagai kata kerja sebagai
tindakan reflektif, sedangkan kata ‫( שָּ אַ ל‬sha'al) atau ‫( שָּ אֵ ל‬sha'el) bersifat verb qal yang berarti kata
kerja yang menggambarkan kesederhanaan.25
Berdasarkan uraian kedua ayat diatas dapat disimpulkan bahwa berdoa merupakan suatu
perintah yang dapat diartikan suatu “kewajiban” yang harus dilakukan orang Percaya kepada
Tuhan dengan penuh kesederhanaan sebagai bentuk reflektif pribadi maupun oleh kelompok yang
memiliki tujuan doa yang sama.
Doa adalah Ucapan Pribadi dengan Tuhan

‫ֱֹלהים ִֵ֜הקְּ ִ֗ ִשיב בְּ קֹול ְּתפִ ל ִ ִָּּֽתי׃‬


ָ֑ ִ ‫ אְָּ֭ כֵן שָּ ַמע א‬WTT Psalm 66:19
BHT Psalm 66:19 ´äkën šäma` ´élöhîm hiqšîb Büqôl Tüpillätî

Mazmur 66:19 Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang
kuucapkan.

19
Translate.google.co.id, the prayer and the prayers
20
Translate.google.co.id, to ask
21
KBBI, minta
22
Kamus Alkitab, SABDA, 08851, Qal
23
Kamus Alkitab, SABDA, 08810, Imperative
24
KBBI, maskulin
25
Kamus Alkitab, SABDA, 08819, Hithpael, 08851, Qal
Kata “doa” pada ayat ini diterjemahkan oleh KJV, NAS, NIV, dan RSV sebagai “prayer”.
Dalam bahasa Ibrani menggunakan kata ‫( ְּתפִ ל ִ ִָּּֽתי׃‬tüpillätî) yang berarti “prayer”. Kata ‫ְּתפִ ל ִ ִָּּֽתי׃‬
(tüpillätî) berasal dari kata ‫( ְּתפִ לָּה‬tephillah) yang berarti noun common feminine singular construct
suffix 1st person common singular. Kata ‫( ְּתפִ לָּה‬tephillah) merupakan kata benda (noun) yang
berposisi pada obyek dan melekat pada subyek “aku”. Karena kata ‫( ְּתפִ לָּה‬tephillah) melekat pada
subyek “aku” berarti kata ini hanya berkaitan dengan yang bersangkutan. Jadi berdoa itu hanya
dilakukan oleh orang yang bersangkutan (“aku”; 1st person). Karena berdoa itu “feminine” yang
mengarah kepada sifat dari wanita maka sifat dari berdoa memiliki ciri khas adalah feminine.
Feminine dalam hal ini berarti menyerupai wanita.26 Sifat-sifat feminine yang dimaksud adalah
kelembutan, kesabaran, dan kebaikan.27
Kata ‫( ְּתפִ לָּה‬tephillah) dengan berarti noun common feminine singular construct suffix 1st
person common singular, juga digunakan dalam Mazmur 69:13; 102:1 (102-2); 141:5. Berikut
adalah terjemahan Bahasa Ibraninya:

‫ֱֹלהים בְּ ָּרב־חַ ְּס ֶ ָ֑דָך ֵ֜ ֲע ִֵ֗ננִ י בֶ ֱא ֶ ִּ֥מת יִ ְּש ֶ ִּֽעָך׃‬


ִּ֥ ִ ‫ ַוא ֲִנִׁ֤י ְּתפִ ל ִ ִָּּֽתי־לְּ ָךִ֙ ׀ יְּ ה ֹ֡ ָּוה עֵ ִׁ֤ת ָּר ִ֗צֹון א‬WTT Psalm 69:14
BHT Psalm 69:14 wa´ánî tüpillätî|-lükä yhwh(´ädönäy) `ët räcôn ´élöhîm Bürob-HasDeºkä

`ánëºnî Be´émet yiš`eºkä


Mazmur 69:13 (69-14) Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau
berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang
setia!
Pada ayat ini, kata “doa” diterjemahkan oleh KJV, NAS dan RSV sebagai “prayer”,
sedangkan dalam NIV diterjemahkan “pray”. Dalam bahasa Ibrani ‫( ְּתפִ ל ִ ִָּּֽתי־‬tüpillätî) berasal dari
kata ‫( ְּתפִ לָּה‬tephillah) yang memiliki penjelasan arti kata seperti pada Mazmur 66:19.

‫ ְ֭ ְּיהוָּה ִש ְּמעָּ ה ְּתפִ ל ִ ָָּ֑תי ְֵּ֜ושַ וְּ ע ִ֗ ִָּתי אֵ לֶ ִּ֥ יָך תָּ ִּֽבֹוא׃‬WTT Psalm 102:1 (102-2)
BHTPsalm 102:1 (102-2) yhwh(´ädönäy) šim`â tüpillätî wüšaw`ätî ´ëlʺkä täbô´
Mazmur 102:1 (102-2) TUHAN, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong
sampai kepada-Mu.

Pada Mazmur 102:1 (102-2), kata “doa” diterjemahkan oleh KJV, NAS, NIV, dan RSV
sebagai “prayer”. Dalam bahasa Ibrani menggunakan kata ‫( ְּתפִ ל ִ ָָּ֑תי‬tüpillätî) yang berarti “prayer”.
Kata ‫( ְּתפִ ל ִ ָָּ֑תי‬tüpillätî) berasal dari kata ‫( ְּתפִ לָּה‬tephillah) yang memiliki pengertian yang sama
dengan kedua ayat diatas.

‫יהם׃‬
ִּֽ ֶ ֵ‫י־עֹוד ּוֵ֜ ְּתפִ ל ִ֗ ִָּתי ְּב ָּרעֹות‬
ִּ֥ ִ‫אשי כ‬
ָ֑ ִ ‫יחנִ י ֶשמֶ ן ְ֭ראש אַ ל־י ִָּני ר‬
ֵ ִ֗ ִ‫ ֶיִּֽהֶ לְּ ֵ ִּֽמ ִני־צַ ִ ִ֙דיק׀ ֹ֡ ֶחסֶ ד ְּ ִּֽויֹוכ‬WTT Psalm 141:5
BHT Psalm 141:5 ye|helmë|nî-caDDîq Heºsed wü|yôkîHëºnî šeºmen rö´š ´al-yänî rö´šî Kî-`ôd
ûtüpillätî Bürä`ôtêhem

26
KBBI, feminine

27
Wikipedia, feminine
Mazmur 141:5 Biarlah orang benar memalu dan menghukum aku, itulah kasih; tetapi janganlah
minyak orang fasik menghiasi kepalaku! Sungguh aku terus berdoa menentang kejahatan-
kejahatan mereka.

Kata “doa” pada ayat ini diterjemahkan oleh KJV, NAS, NIV dan RSV sebagai “prayer”.
Dalam bahasa Ibrani kata ‫( ּוֵ֜ ְּתפִ ל ִ֗ ִָּתי‬ûtüpillätî) yang berarti “prayer”. Kata ‫( ּוֵ֜ ְּתפִ ל ִ֗ ִָּתי‬ûtüpillätî) berasal
dari kata ‫( ְּתפִ לָּה‬tephillah) yang memiliki arti dan penjelasan seperti penjelasan diatas.
Berdasarkan uraian keempat ayat diatas terhadap kata ‫( ְּתפִ לָּה‬tephillah) yang berarti noun
common feminine singular construct suffix 1st person common singular, dapat disimpulkan bahwa
doa merupakan kegiatan berdialog atau berkata-kata secara pribadi kepada Tuhan dengan ucapan
doa yang lemah lembut dan sabar.

Doa Merupakan Permohonan dan Nyanyian Kepada Tuhan

‫ ְּתפִ ִָּ֗לה לְּ ְ֫ ָּד ִוִּ֥ד ִש ְּמעָּ ִׁ֤ה יְּ ה ִ֙ ָּוה׀ ִ֗ ֶצדֶ ק הַ קְּ ִ ִּ֥שיבָּ ה ִרנ ִ֗ ִָּתי הַ ֲאזִ ִּ֥ינָּה ְּתפִ ל ִ ָָּ֑תי ְֵּ֜ב ִ֗לא ִשפְּ ֵ ִּ֥תי ִמ ְּר ָּ ִּֽמה׃‬WTT Psalm 17:1
BHT Psalm 17:1 Tüpillâ lüdäwìd šim`â yhwh(´ädönäy) ceºdeq haqšîºbâ rinnätî ha´ázîºnâ
tüpillätî Bülö´ Siptê mirmâ
ITB Psalm 17:1 Doa Daud. Dengarkanlah, TUHAN, perkara yang benar, perhatikanlah

seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu.

Kata doa pada ayat ini dalam terjemahan bahasa Inggris dalam KJV, NAS, NIV dan RSV
dengan kata “prayer”. Dalam Bahasa Ibrani menggunakan kata ‫( ְּתפִ לָּה‬tephillah) yang memiliki arti
noun common feminine singular absolute. Kata ‫( ְּתפִ לָּה‬tephillah) merupakan kata benda (noun)
yang melekat kepada satu orang secara mutlak (singular absolute). Kata doa pada ayat-ayat
tersebut memiliki sifat feminine. Feminine dalam hal ini berarti menyerupai wanita. 28 Sifat-sifat
feminine yang dimaksud adalah kelembutan, kesabaran, dan kebaikan.29 Selain pada Mazmur 17:1,
kata ‫( ְּתפִ לָּה‬tephillah) yang memiliki arti noun common feminine singular absolute, juga
digunakan dalam Mazmur 42:8; 65:2; 86:1; 90:1; 102:1; dan 142:1.
‫יֹומם׀ יְּצַ ֬ ֶּוה יְּ ה ִ֙ ָּוה׀ חַ ְּסדִ֗ ֹו ּוְ֭ בַ לַיְּ לָּה) ִשירה( ] ִשירֹו[ עִ ִ ָ֑מי ֵ֜ ְּתפִ ִָּ֗לה לְּ ֵאל חַ ָּיִּֽי׃‬
ִׁ֤ ָּ WTT Psalm 42:9
BHT Psalm 42:9 yômäm yücawwè yhwh(´ädönäy) HasDô ûballaylâ (šîrâ) [šîrô] `immî Tüpillâ
lü´ël Hayyäy
ITB Psalm 42:8 (42-9) TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari, dan

pada malam hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah kehidupanku.
(Psa 42:8 ITB)

‫ש ֵ ִּ֥מ ַע ְּתפִ לָּ ָ֑ה ֵָּ֜ע ִ֗ ֶדיָך כָּל־בָּ ָּ ִּ֥שר י ִָּּֽבאּו׃‬ WTT Psalm 65:3
BHT Psalm 65:3 šömëª` Tüpillâ `ädʺkä Kol-BäSär yäböº´û

28
KBBI, feminine
29
Wikipedia, feminine
ITBPsalm 65:2 (65-3) Engkau yang mendengarkan doa. Kepada-Mulah datang semua
yang hidup

‫ ְּתפִ ִָּ֗לה לְּ ְ֫ ָּד ִוִּ֥ד הַ ֵ ִּֽטה־יְּ הוָּ ה אָּ זְּנְּ ָך עֲנֵ ָ֑נִ י ִ ִּֽכי־ ָּע ִנִ֖י וְּ אֶ בְּ יֹון ָּ ִּֽאנִ י׃‬WTT Psalm 86:1
BHT Psalm 86:1 Tüpillâ lüdäwìd ha††Ë|-yhwh(´ädönäy) ´oznükä `ánëºnî Kî|-`änî wü´ebyôn

´äºnî (Psa 86:1 BHT)


ITB Psalm 86:1 Doa Daud. Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, jawablah aku, sebab

sengsara dan miskin aku.

‫ ְּתפִ ל ָָּ֘ה לְּ מ ֶ ֵ֪שה ִ ִּֽאיש־הָּ א ְֱֹ֫ל ִ ִּ֥הים אֲֽד ִָּ֗ני מָּ עֹון אְַ֭ תָּ ה הָּ ִיִּ֥יתָּ ִָּ֗לנּו ְּבדר ו ִָּּֽדר׃‬WTT Psalm 90:1
BHT Psalm 90:1 Tüpillâ lümöšè ´î|š-hä´élöhîm ´á|dönäy mä`ôn ´aTTâ häyîºtä lläºnû Büdör

wädör
ITB Psalm 90:1 Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami

turun-temurun.

‫ ְ֭ ְּיהוָּה ִש ְּמ ָּעה ְּתפִ ל ִ ָָּ֑תי ְֵּ֜ושַ וְּ ע ִ֗ ִָּתי אֵ ֶלִּ֥יָך תָּ ִּֽבֹוא׃‬2 ‫יחֹו׃‬
ִּֽ ‫ ְ֭ ְּתפִ לָּה לְּ ע ִָּני ִ ִּֽכי־ ַיע ֲָ֑טף וְּ לִ פְּ נֵ ִּ֥י ֵ֜ ְּיה ִ֗ ָּוה יִ ְּש ִּ֥פְך ִש‬WTT Psalm 102:1
BHT Psalm 102:1 Tüpillâ lü`änî kî|-ya`á†öp wülipnê yhwh(´ädönäy) yišPök SîHô 2
yhwh(´ädönäy) šim`â tüpillätî wüšaw`ätî ´ëlʺkä täbô´
ITB Psalm 102:1 Doa seorang sengsara, pada waktu ia lemah lesu dan mencurahkan

pengaduhannya ke hadapan TUHAN.

‫יֹותֹו בַ ְּמע ָָּּרה ְּתפִ ָּ ִּֽלה׃‬


ִ֖ ְּ‫ מַ ְּש ִ ִּ֥כיל לְּ דָּ ִוָ֑ד בִ ה‬WTT Psalm 142:1
BHT Psalm 142:1 maSKîl lüdäwìd Bihyôtô bammü`ärâ tüpillâ (Psa 142:1 BHT)
ITB Psalm 142:1 Nyanyian pengajaran Daud, ketika ia ada di dalam gua: suatu doa.

(Psa 142:1 ITB)

Berdasarkan uraian penjelasan diatas, penulis dapat memberikan kesimpulan


bahwa doa merupakan sarana untuk memohon kebaikan kepada Tuhan dan juga
sarana untuk menaikkan nyanyian kepada Tuhan.

Doa Harus Lemah Lembut

‫ֱֹלהים צְּ בָּ ָ֑אֹות עַד־מָּ ַ ִּ֥תי ֵָּ֜עשִַ֗ נְּ תָּ בִ ְּתפִ לַ ִּ֥ת ַע ֶ ִּֽמָך׃‬
ִ ‫ יְּ הוָּ ה א‬WTT Psalm 80:5
BHT Psalm 80:5 yhwh(´ädönäy) ´élöhîm cübä´ôt `ad-mätay `äšaºnTä Bitpillat `ammeºkä

ITB Psalm 80:4 (80-5) TUHAN, Allah semesta alam, berapa lama lagi murka-Mu

menyala sekalipun umat-Mu berdoa?


Kata “doa” pada ayat ini diterjemahkan oleh KJV dan NAS sebagai “prayer”, sedangkan
dalam NIV dan RSV diterjemahkan “prayers”. Dari kedua terjemahan bahasa Inggris tersebut
dapat mengandung arti doa yang berarti tunggal dalam kata “prayer” dan dapat mengandung arti
doa-doa yang berarti jamak dalam kata “prayers”.30 Dalam bahasa Ibrani ‫( בִ ְּתפִ לַ ִּ֥ת‬Bitpillat) yang
berarti “prayer”. Kata ‫( ִב ְּתפִ ַלִּ֥ת‬Bitpillat) berasal dari kata ְּ‫ ב‬sebagai particle preposition yang berarti
“with” dan kata ‫( ְּתפִ לָּה‬tephillah) yang berarti noun common feminine singular construct.
Kata ‫( ְּתפִ לָּה‬tephillah) merupakan kata benda (noun) yang berposisi sebagai subyek tunggal
dan memiliki ciri khas feminine. Sifat-sifat feminine yang dimaksud adalah kelembutan,
kesabaran, dan kebaikan.31 Kata doa pada ayat ini merupakan kata yang membangun kata
berikutnya (construct), hal ini dapat dilihat dalam bahasa Ibrani setelah kata ‫( בִ ְּתפִ לַ ִּ֥ת‬Bitpillat)
terdapat kata ‫( ַע ֶ ִּֽמָך׃‬ammeka dengan kata dasar ‫( ַעם‬am) yang berarti people).
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan doa yaitu suatu aktivitas yang dapat
dilakukan bersama-sama seperti pada saat beribadah bersama dengan perkataan atau ucapan yang
lemah lembut untuk memohon kebaikan Tuhan.

Doa Harus Dilakukan Dengan Kesadaran Sendiri

‫ת־תפִ ל ָּ ִָּּֽתם׃‬
ְּ ֶ‫א־ב ִָּ֗זה א‬
ָּ ֵ֜ ‫ל־תפִ לַ ת הָּ ע ְַּרעָּ ָ֑ר וְּ ִּֽל‬
ְּ ֶ‫ ְָּ֭פנָּה א‬WTT Psalm 102:18
BHT Psalm 102:18 Pänâ ´el-Tüpillat hä`ar`är wülö|´-bäzâ ´et-Tüpillätäm
ITB Psalm 102:17 (102-18) sudah berpaling mendengarkan doa orang-orang yang

bulus, dan tidak memandang hina doa mereka.

Kata “doa” pada ayat ini diterjemahkan oleh KJV, NAS, NIV dan RSV sebagai “prayer”.
Yang menarik pada ayat ini adalah terdapat 2 kata doa dengan terjemahan Bahasa Inggris yang
sama yaitu prayer, tetapi dalam terjemahan Bahasa Ibrani memiliki arti kata yang berbeda
meskipun kata dasarnya adalah sama yaitu kata ‫( ְּתפִ לָּה‬tephillah). Kata “doa” yang pertama “…doa
orang-orang …” memiliki arti kata ‫ל־תפִ לַ ת‬
ְּ ֶ‫( א‬el-Tüpillat) yaitu noun common feminine singular
construct, sedangkan pada kata kedua “…doa mereka” memiliki arti kata ‫ת־תפִ ל ָּ ִָּּֽתם׃‬ ְּ ֶ‫( א‬et-
Tüpillätäm) yaitu noun common feminine singular construct suffix 3rd person masculine plural.
Kedua kata doa tersebut merupakan kata benda (noun). Kata doa yang pertama dengan arti
noun common feminine singular construct, memiliki makna yaitu berposisi sebagai subyek tunggal
dan memiliki ciri khas feminine. Sifat-sifat feminine yang dimaksud adalah kelembutan,
kesabaran, dan kebaikan.32 Sedangkan kata doa yang kedua dengan arti noun common feminine

30
Translate.google.co.id, the prayer and the prayers

31
Wikipedia, feminine

32
Wikipedia, feminine
singular construct suffix 3rd person masculine plural, memiliki makna yaitu kata ini merupakan
subyek tunggal dengan sifat feminime yang mendukung atau melekat kepada orang ketiga jamak
(mereka) dengan sifat maskulin (construct suffix 3rd person masculine plural). Sifat maskulin
yang berarti sifat kedewasaan seperti seorang laki-laki dengan memiliki ciri-ciri keberanian,
kemandirian dan ketegasan.33
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan doa memiliki sifat yang lemah lembut yang
dilakukan oleh seseorang dengan sikap mandiri dan dewasa. Penulis menafsirkan sifat lemah
lembut dari doa adalah ucapan atau perkataan kita pada saat berdoa dilakukan dengan kata-kata
yang lemah lembut sehingga tidak membuat sakit hati Tuhan. Dan sikap mandiri dan dewasa
diartikan doa dilakukan tanpa adanya dorongan atau bergantung pada orang lain.34 Jadi doa harus
dilakukan oleh setiap pribadi dengan penuh kesadaran diri bukan karena pengaruh orang lain.

33
Wikipedia, maskulinitas
34
KBBI, Mandiri
BAB III
DOA MENURUT Dr. ERASTUS SABDONO

Pada paper ini akan membahas “Doa” dari buku “Doa: Doa Yang Benar Menurut Alkitab”
yang ditulis oleh Dr. Erastus Sabdono. Doa menjadi bagian yang terpenting dalam keberagamaan,
sebab doa dianggap sebagai sarana umat berkomunikasi dengan allah atau dewa yang diyakini.
Kata doa dalam bahasa Ibrani adalah ‫( ְּתפִ לָּה‬tefillah) yang memiliki beberapa arti, antara lain
intercession, supplication, a hymn (perantaraan, permohonan, nyanyian pujian). Untuk kata
kerjanya adalah ‫( פלל‬palal) yang memiliki beberapa pengertian, antara lain to judge (memutuskan,
menentukan, mengadili dalam arti secara resmi, dan juga secara mental); to intercede (memohon
untuk orang lain atau menjadi pengantara); pray (berdoa); make supplication (doa permohonan).35
Doa adalah sebuah dialog, sebuah perjumpaan dua pribadi sehingga setiap kata dalam percakapan
tersebut haruslah berarti agar menjadi jembatan yang menyambungkan dua pribadi, bukan sekedar
mengucapkan kata yang tidak bermakna.
Selama ini, biasanya doa hanya dimengerti sebagai permintaan dan permohonan. Doa
bukan hanya sekedar permintaan tetapi merupakan peta, cermin atau potret dari kualitas hubungan
seseorang dengan Tuhan. Sebab doa menunjukkan bagaimana seseorang telah dan akan memiliki
kepentingan dengan Tuhan yaitu kepentingan dua arah, kepentingan manusia terhadap Tuhan dan
kepentingan Tuhan terhadap manusia.36
Konsep doa yang hanya dimengerti sebagai permintaan dan permohonan, membutakan
mata pengertian orang percaya, sehingga mereka tidak mengerti bahwa Tuhan adalah sumber
kehidupan. Sumber kehidupan berbeda dengan sumber kebutuhan menurut versi manusia.
Sejatinya, Tuhan pasti memenuhi segala sesuatu yang menurut Tuhan sebagai kebutuhan kita,
bukan keinginan kita atau yang kita rasakan dan kita pandang sebagai kebutuhan. Sumber
kehidupan berarti manusia tidak dapat hidup tanpa persekutuan yang benar dengan Dia. Karena
tanpa meminta, Bapa akan memberikan apa yang kita perlukan (Mat. 6:31-32).
Dalam pelaksanaannya, doa dapat terbagi menjadi 2 wilayah yaitu doa secara khusus
adalah doa yang dilakukan di ruangan tertentu dan jam tertentu (Matius 6:6) dan harus dilakukan
setiap hari minimal 30 menit. Dalam doa khusus ini, seseorang harus menghentikan semua
kegiatan, semua perhatian dan konsentrasi harus hanya ditujukan kepada Tuhan. Dalam hal ini,
sebaiknya dilakukan pada waktu dan suasana tenang, tubuh dalam kondisi prima, biasanya pada
waktu baru bangun tidur setelah istirahat cukup, tidak dikejar-kejar oleh tugas atau suatu kesibukan
yang membuat hati tidak tenang.
Kedua, doa secara umum disebut pula doa yang ideal. Ini adalah dialog yang dilakukan
orang percaya dengan Tuhan, di mana saja, kapan saja, dan dalam keadaan apa pun atau sedang

35
Doa: Doa Yang Benar Menurut Alkitab, Dr. Erastus Sabdono, hal 1

36
Doa Bapa Kami: Formula Kehidupan Orang Percaya, Dr. Erastus Sabdono, hal 5
mengerjakan apa pun. Ini adalah doa yang tidak berkeputusan seperti yang dimaksud oleh Paulus
dalam 1 Tes. 5:17. Doa ini diucapkan pelan sekali atau dalam hati dan pikirannya berbicara kepada
Tuhan. Jadi, doa bukan hanya menyangkut hubungan pada waktu bercakap-cakap dengan Tuhan
atau sedang berdoa dalam ruang dan waktu tertentu, tetapi bagaimana kualitas hubungan sehari-
hari antar dua pribadi yaitu antara Tuhan dan orang percaya di sepanjang waktu hidupnya. 37
Menurut pandangan buku ini, doa bukan sekedar mengucapkan kata-kata yang dianggap
sebagai berkhasiat, sakti atau bertuah seperti mantra; doa harus mengalir dari hati yang berdialog
dengan Tuhan dalam ketulusan. Kualitas doa bukan ditentukan oleh panjang atau pendeknya
kalimat, tetapi kedalaman hubungan antara seseorang dengan Tuhan.38
Berdoa adalah juga mendengarkan Allah berbicara kepada kita. Dalam berdoa, kita juga
mendengar Tuhan berbicara, agar kita mengerti apakah permintaan kita sesuai dengan kehendak
dan rencana-Nya, atau apa yang patut kita doakan. Tuhan memiliki sarana untuk berbicara kepada
kita yaitu melalui hati nurani kita.39
Doa juga merupakan sarana untuk kita memeriksa diri, apakah kita sudah berkenan atau
belum. Dengan melalui doa sebagai dialog dengan Tuhan, seseorang dapat menemukan bagaimana
keadaan dirinya di hadapan Tuhan atau apa penilaian Tuhan terhadap dirinya. Tuhan Yesus
mengajarkan supaya orang percaya harus berdoa tiada jemu-jemu dalam Lukas 18:1-8. Dalam
perikop ini, doa yang dimaksud Tuhan Yesus bukanlah doa dalam pengertian berlutut, melipat
tangan, dan menghadap Tuhan, tetapi doa di sini adalah bagaimana seseorang percaya
mempertahankan kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah di tengah-tengah serbuan
pengaruh jahat dunia sekitar.40
Dalam berdoa, kita harus menghampiri Tuhan dengan sikap rendah hati, bercakap-cakap
yang sesuai dengan kehendak Tuhan dan meminta untuk kepentingan Tuhan. 41 Kebenaran rohani
yang penting berkenaan dengan hal berdoa dalam Matius 7:7-11, yaitu Allah adalah Pribadi yang
pasti menanggapu dengan serius terhadap setiap pergumulan kita yang kita bawa kepada Tuhan
(ayat 7-8). Kalimat “akan diberikan”, tidak dikatakan “dikabulkan”, karena diberikan bukan berarti
selalu pasti dikabulkan. Allah tidak akan pernah meluluskan atau mengabulkan permintaan
seseorang yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya. 42
Persiapan dalam doa pribadi dalam doa secara khusus yaitu memiliki tempat yang khusus
untuk berdoa, memiliki waktu yang istimewa (waktu yang baik adalah pagi hari, sebab waktu itu

37
Ibid, Bab 2

38
Ibid Bab 3

39
Ibid Bab 4

40
Ibid Bab 12

41
Ibid Bab 14

42
Ibid Bab 15
tubuh masih segar dan tidak lelah), datang kepada Tuhan dengan hati yang bersih, hati yang
merindukan atau haus kepada Tuhan, dan hati yang tenang. Dalam doa pribadi, bisa mengisi
dengan beberapa hal, antara lain yaitu mengucap syukur (Ef. 5:20), meminta pertimbangan (Yak
4:13-17), menyampaikan permintaan atau permohonan (Ef. 6:18) dan berdiam diri di hadapan
Tuhan.43 Berdoa dilakukan dengan menyembah dalam Roh dan Kebenaran yang berarti ibadah
yang tidak terikat oleh ruang dan waktu, tidak terikat oleh sistem atau aturan, dan dilakukan oleh
orang-orang yang mengenal kebenaran, yang kelakukannya sesuai dengan Objek yang disembah.44

BAB IV
EVALUASI TEOLOGI DOA DALAM KITAB MAZMUR TERHADAP TEOLOGI DOA
MENURUT Dr. ERASTUS SABDONO

Dr. Erastus Sabdono berpendapat bahwa doa adalah sebuah dialog, sebuah perjumpaan dua pribadi
sehingga setiap kata dalam percakapan tersebut haruslah berarti agar menjadi jembatan yang
menyambungkan dua pribadi, bukan sekedar mengucapkan kata yang tidak bermakna.
BAB V
KESIMPULAN

Dari urian beberapa kata di atas dapat ditarik kesimpulan teologi tentang “doa” menurut Kitab
Mazmur adalah sebagai berikut:
1. Doa merupakan proses reflektif kepada Tuhan
2. Doa adalah kewajiban
3. Doa adalah ucapan pribadi kepada Tuhan
4. Doa merupakan permohonan dan nyanyian kepada Tuhan
5. Doa harus lemah lembut
6. Doa harus dilakukan dengan kesadaran sendiri

43
Ibid Bab 22

44
Doa Bapa Kami. Hal 7-8

Anda mungkin juga menyukai