Anda di halaman 1dari 29

STUDY KATA:

DOA - TEFILAH

Definisi "doa" dari Kamus Besar Bahasa Indonesia

Doa : permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan;

Berdoa : mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan.

Definisi "doa" dari Alkitab kita:

"Doa" mengandung gagasan meminta, memohon, mengemis, memohon belas kasihan, mencari, meminta
petunjuk, dan juga memuji, bersyukur, serta mengagungkan. Ada berbagai kata Ibrani dan Yunani yang berkaitan
dengan doa. Namun "doa" dalam istilah yang umum, Ibrani: ‫ ְּתפִ לָּה‬- TEFILAH, feminine noun, Yunani: προσεύχομαι
- PROSEUKHOMAI.

Nomina ‫ ְּתפִ לָּה‬- TEFILAH, doa berasal dari Verba ‫ ָּפלַל‬- PALAL, akar: ‫ פלל‬- Fe-Lamed-Lamed. Dari akar kata ini akan
timbul berbagai-bagai kata-kata lainnya dalam bahasa Ibrani, baik yang berupa Verba, Nomina, maupun
Adjektiva.

Kata Kerjanya Binyan Hitpael: ‫ לְּ הִ ְּת ַפלֵּל‬- LEHITPALEL, Infinitivel. Atau dalam bentuk participle-nya ‫ ִמ ְּת ַפלֵּל‬-
MIT'PALEL.

Doa adalah komunikasi satu arah yang bersifat ibadah dengan Allah yang benar, atau dengan illah-illah palsu.
Sekadar mengatakan sesuatu kepada Allah belum tentu dapat dikatakan berdoa, sebagaimana terlihat dalam
catatan tentang penghakiman di Eden dan kasus Kain (Kejadian 3:8-13; 4:9-14). Sebab, doa mencakup
pengabdian, kepercayaan, respek, dan ketergantungan kepada sang penerima doa.

Doa merupakan tindakan menghubungkan diri dengan Tuhan dengan, atau tanpa perkataan.

Percakapan antara Allah dan manusia diberitakan dalam Perjanjian Lama (mis. Abraham, Kejadian 15:1-6; Musa,
Keluaran 3:1-4; 33:11; para nabi. 1 Samuel 3:4-9).

Doa dalam PL mencakup permohonan, syafaat, pengakuan, dan pengucapan syukur. Dalam suatu tata ibadah, ada
ditentukan jam-jam dan hari-hari tertentu untuk doa.

Dalam PB diceritakan tentang Tuhan Yesus yang sering berdoa kepada Bapa-Nya dan mengajarkan Doa Bapa
Kami kepada murid-murid-Nya (Matius 6:9-13; Lukas 11:2-4). Surat-surat dalam PB mengajarkan bahwa doa
kepada Allah dilakukan melalui nama Tuhan Yesus Kristus (Roma 1:8).

Doa dalam PB mencakup pujian (Kisah 2:47), pengucapan syukur (1 Korintus 14:16-17), dan permohonan (Filipi
4:6). Doa tidak dipandang sebagai memaksa Allah untuk bertindak, tetapi sebagai memohon agar jadilah
kehendak Allah dan datanglah Kerajaan-Nya.
Tentu saja, permintaan dan permohonan dapat diajukan kepada manusia, dan kata-kata dalam bahasa aslinya
kadang-kadang digunakan dalam arti tersebut (Kejadian 44:18; 50:17; Kisah 25:11), tetapi "doa", yang
digunakan dalam arti keagamaan, tidak diterapkan untuk kasus-kasus seperti itu. Seseorang bisa jadi "memohon
kepada" atau "mengimbau" orang lain untuk melakukan sesuatu, tetapi tidak berarti ia menganggap orang itu
sebagai Allahnya. Misalnya saja, ia tidak akan menyatakan permohonan kepada orang itu dalam hati, atau tidak
akan melakukannya ketika orang tersebut tidak dapat ia lihat di hadapannya, seperti halnya ketika seseorang
berdoa kepada Allah.

I. Pengantar

Dalam Alkitab doa adalah kebaktian mencakup segala sikap roh manusia dalam pendekatannya kepada Allah.

Orang Kristen berbakti kepada Allah jika ia memuja, mengakui, memuji dan mengajukan permohonan kepada-Nya
dalam doa. Doa sebagai perbuatan tertinggi yang dapat dilakukan oleh roh manusia, dapat juga dipandang
sebagai persekutuan dengan Allah, selama penekanannya diberikan kepada prakarsa ilahi.

Seseorang berdoa karena Allah telah menyentuh rohnya. Dalam Alkitab doa bukanlah suatu 'tanggapan wajar dari
manusia', karena 'apa yang dilahirkan dari daging adalah daging' (Yohanes 4:24). Sebagai akibatnya, Tuhan tidak
'mengindahkan' setiap doa (Yesaya 1:15; 29:13). Ajaran Alkitab mengenai doa menekankan sifat Allah, perlunya
seseorang berada dalam hubungan penyelamatan atau dalam hubungan perjanjian dengan Dia, lalu secara penuh
masuk ke dalam segala hak istimewa dan kewajiban dari hubungan dengan Allah.

II. Dalam Perjanjian Lama

Kohler (Old Testament Theology, 1957 hlm 251, catatan 153) mendapati ± 85 doa asli dalam PL. Sebagai
tambahan ada ± 60 mazmur lengkap dan 14 bagian mazmur yang dapat disebut 'doa'.

a. Zaman para Bapak leluhur

Pada zaman Bapak leluhur doa adalah menyeru nama Tuhan (Kejadian 4:26; 12:8; 21:33), yakni Nama yang
kudus itu disebut dalam doa atau permohonan. Karena itu ada hubungan langsung dan keakraban dalam doa
(Kejadian 15:2 dab; 18:23 dab; 24:12-14, 26 dab). Doa juga dihubungkan erat dengan persembahan korban
(Kejadian 13:4; 26:25; 28:20-22) sekalipun penggabungan ini muncul juga pada zaman-zaman yang kemudian.
Persembahan doa dalam hubungan korban ini memberi kesan adanya kesatuan antara kehendak manusia dan
kehendak Allah, suatu penyerahan dan penaklukan diri manusia kepada Allah. Khususnya hal ini terjadi pada doa
Yakub yang dikaitkan dengan janjinya kepada Tuhan. Janji itu, yang pada dirinya adalah suatu doa, menjanjikan
pelayanan dan kesetiaan jika berkat yang dicari itu diberikan (Kejadian 28:20 dab).

b. Zaman pra pembuangan

1. Pada zaman ini salah satu tekanan utama doa ialah syafaat; memang syafaat juga telah ada pada zaman Bapak
leluhur (Kejadian 18:22 dab).

Syafaat khususnya penting dalam doa-doa Musa (Keluaran 32:11-13, 31 dab; 33:12-16; 34:9; Bilangan 11:11-15;
14:13-19; 21:7; Ulangan 9:18-21; 10:10). Ulangan 30 sebagian besar adalah juga doa syafaat, seperti halnya
dengan doa-doa Harun (Bilangan 6:22-27), Samuel (1 Samuel 7:5-13; 12:19, 23), Salomo (1 Raja 8:22-53) dan
Hizkia (2 Raja 19:14-19).

Kesimpulannya agaknya demikian, bahwa syafaat itu terbatas pada pribadi-pribadi penting, yang oleh
kedudukan yang diberikan Allah kepada mereka apakah sebagai nabi, imam atau raja, memiliki kekuasaan
khusus dalam doa sebagai pengantara Allah dan manusia. Tapi Tuhan senantiasa tetap bebas untuk
melaksanakan kehendak-Nya; justru ada doa syafaat yang tak berhasil (Kejadian 18:17 dab; Keluaran 32:30-35).
Dalam Amos 7:1-6 'Tuhan menyesal' terhadap perbuatan tertentu sebagai jawaban terhadap syafaat nabi, namun
pada ayat-ayat berikutnya (7:7-8:3) Israel akhirnya diangkut sebagai tawanan.

Bahkan Yeremia dilarang mewakili Israel untuk menghadap Allah (Yeremia 7:16; 11:14; 14:11).

Di lain pihak, syafaat Lot (Kejadian 19:17-23), Abraham (Kejadian 20:17), Musa (Keluaran 9:27-33; Bilangan
12:9 dab) dan Ayub (Ayub 42:8, 10) berhasil. Yang mendasari doa-doa syafaat ini ialah hubungan pribadi yang
'kuat' dengan Allah, yang dimiliki oleh para pengantara itu.

2. Adalah mengherankan bahwa di antara semua peraturan legal dalam Pentateukh tak ada yang menyebut doa
kecuali Ulangan 26:1-15.

Juga di sini yang lebih ditekankan ialah rumusan ibadat, bukan doa. Dalam ayat 5-11 ada pengucapan syukur, dan
dalam ay. 13,14 ada suatu pernyataan tentang ketaatan pada masa lalu, tapi hanya dalam ay. 15 ada permohonan.
Barangkali benar untuk menduga, bahwa korban sering dipersembahkan dengan doa (Mazmur 55:14), dan di
mana tidak ada doa orang dapat ditegur (Mazmur 50:7-15). Di lain pihak sama sekali tidak disebutkan tentang
doa di bagian-bagian Pentateukh di mana korban diatur. Hal ini memberi kesan bahwa korban tanpa doa cukup
umum.

3. Doa tentu tak dapat diabaikan dalam pelayanan para nabi. Penerimaan penyataan Firman dari Allah sudah
melibatkan nabi yang penuh doa ke dalam hubungan dengan Allah.

Mungkin sekali bahwa doa bersifat hakiki bagi nabi untuk dapat menerima Firman (Yesaya 6:5 dab; 37:1-4;
Yeremia 11:20-23; 12:1-6; 42:1 dab). Penglihatan atau wahyu kenabian mendatangi Daniel ketika ia sedang
berdoa (Daniel 9:20 dab). Kadang-kadang Tuhan membiarkan nabi menunggu untuk waktu yang agak lama
dalam doa (Habakuk 2:1-3). Dari tulisan-tulisan Yeremia kita tahu, bahwa sekalipun doa menjadi syarat hakiki
dan realita dalam pengalaman dan pelayanan nabi, namun sering doa mewujudkan suatu latihan roh yang
bergejolak (Yeremia 18:19-23; 20:7-18), dan juga suatu persekutuan yang menyenangkan sekali dengan Allah
(1:4 dab; 4:10; 10:23-25; 12:1-4; 14:7-9, 19-22; 15:15-18; 16:19; 17:12 dab).

4. Pada beberapa mazmur ada gabungan dari pola dan spontanitas dalam doa. Disamping doa-doa 'tempat suci'
yang formal (Cth. Mazmur 24:7-10; 100; 150) ada doa-doa pribadi untuk mohon: pengampunan (51), bersekutu
(63), perlindungan (57), kesembuhan (6), pemulihan nama baik (109), dan doa-doa yang penuh pujian (103).
Korban dan doa juga gabung dalam beberapa Mazmur (54:6; 66:13 dab).

c. Zaman pembuangan
Selama masa pembuangan faktor penting dalam agama bagi orang Yahudi ialah munculnya rumah sembahyang
(sinagoge).

Bait Suci di Yerusalem telah menjadi puing, dan upacara-upacara di mezbah serta korban-korban tak dapat
dilayankan di Babel yang tidak suci itu. Seorang Yahudi kini tidak lagi orang yang telah dilahirkan dalam
persekutuan dan menetap di situ, tapi lebih berwujud seseorang yang memilih menjadi Yahudi. Pusat umat
beragama adalah rumah sembahyang, dan di antara kewajiban keagamaan yang diterima seperti sunat, berpuasa
dan pemeliharaan sabat, maka doa menjadi penting.

Ini tidak dapat dielakkan, karena setiap persekutuan kecil di pembuangan kini tergantung kepada pelayanan
sinagoge, di mana Firman dibicarakan dan diterangkan, serta doa-doa dinaikkan.

Setelah kembali ke Yerusalem, sama seperti Bait Suci tidak diperbolehkan mengganti sinagoge, atau imam
mengganti ahli Taurat, atau korban mengganti Firman yang hidup, demikianlah upacara tidak mengganti doa.

Baik di Bait Suci maupun di sinagoge dalam upacara imamat dan pengajaran ahli Taurat, penyembah yang
beriman kini mencari wajah Tuhan, mencari kehadiran-Nya secara pribadi (Mazmur 100:2; 63:1 dab), dan
menerima berkat-Nya dengan ungkapan penyinaran wajah-Nya atasnya (Mazmur 80:3,7,19).

d. Zaman setelah pembuangan

Tidak dapat diragukan bahwa setelah masa pembuangan ada kerangka kebaktian keagamaan, tapi di dalamnya
kebebasan bagi perseorangan dijamin.

Hal ini nampak dalam diri Ezra dan Nehemia, yang sekalipun mereka menekankan pemujaan dan Taurat, dan
upacara serta korban, yaitu segi sosial dari ibadat, namun mereka juga menekankan faktor rohani dalam
kesalehan (Ezra 7:27; 8:22 dab; Nehemia 2:4; 4:4,9), Doa-doa mereka juga mengandung pelajaran (Ezra 9:6-15;
Nehemia 1:5-11; 9:5-38; bnd juga Daniel 9:4-19).

Di sini boleh dicatat, bahwa mengenai posisi tubuh saat berdoa tidak mempunyai aturan yang tetap (Mazmur
28:2; 1 Samuel 1:26; 1 Raja 8:54; Ezra 9:5; 1 Raja 18:42; Ratapan 3:41; Daniel 9:3,20).

Demikian juga ihwal waktu untuk berdoa; doa bermanfaat pada setiap saat, sama dengan pada jam-jam yang
ditetapkan (Mazmur 55:17; Daniel 6:10). Maka pada zaman setelah pembuangan terdapat campuran dari
upacara yang teratur di Bait Suci, kesederhanaan pertemuan di sinagoge, dan spontanitas kebaktian
perseorangan.

Jelas adalah sulit untuk membuat sistem doa secara lengkap. Dalam PL memang ada pola-pola bagi doa, tapi tiada
aturan yang mengikat yang mengatur baik isinya maupun upacaranya.

Doa yang mekanis, doa yang dikurung oleh aturan-aturan yang memaksa, tidak muncul sampai menjelang
penutupan zaman antara PL dan PB, seperti dijelaskan oleh Injil-injil. Kemudian, sayangnya, baik melalui korban
di Bait Suci di Yerusalem dan melalui pujian, maupun doa dan eksposisi Firman dalam sinagoge di perantauan,
dan melalui sunat penyucian sabat, persepuluhan, puasa dan perbuatan-perbuatan yang berlebih-lebihan, orang-
orang yang beribadah baik di Bait Suci maupun di sinagoge adalah sama-sama berusaha mendapat imbalan jasa
diterima oleh Allah.

III. Dalam Perjanjian Baru


Ada tempat-tempat tertentu dimana ajaran PB tentang doa dikemukakan, tapi sumber pokok dari mana semua
ajaran tentang doa mengalir adalah doktrin dan praktik Kristus sendiri.

a. Injil-injil

1. Ajaran Yesus tentang doa, secara asasi diuraikan dalam perumpamaan-perumpamaan-Nya yang tertentu.

Dalam perumpamaan mengenai teman meminjam tiga potong roti tengah malam (Lukas 11:5-8), Yesus
menekankan keadaan keterdesakan dan kesungguhan dalam doa. Dan dasar yang di atasnya hal ini dibangun
ialah kebaikan Allah Bapa (Matius 7:7-11). Perumpamaan tentang hakim yang lalim (Lukas 18:1-8) menantang
orang untuk terus berdoa, mencakup ketekunan dan kesinambungan. Bahwa Allah tidak serta merta menjawab
doa bukanlah karena tak acuh, melainkan karena kasih yang ingin mengembangkan dan memperdalam iman yang
pada akhirnya akan dibenarkan.

Dalam perumpamaan tentang pemungut cukai dan Farisi (Lukas 18:10-14), Kristus menuntut kerendahan hati
dan penyesalan dalam doa, dan mengingatkan bahaya mengagungkan diri. Merendahkan diri dalam doa berarti
diterima oleh Allah, meninggikan diri dalam doa berarti menutupi wajah Allah.

Kristus mengajarkan kasih dalam doa pada perumpamaan hamba yang tak adil (Matius 18:21-35). Doa yang
dijawab Allah ialah doa yang dinaikkan oleh roh yang suka mengampuni.

Kesederhanaan dalam doa diajarkan dalam Matius 6:5 dab; 23:14; Markus 12:38-40; Lukas 20:47. Doa harus
dibersihkan dari segala kepura-puraan atau kepalsuan. Doa harus lahir dari kesederhanaan hati dan motivasi
yang lugu, serta mengungkapkan diri dalam kesederhanaan ucapan dan permohonan.

Tuhan juga menuntut intensitas dalam doa (bnd Markus 13:33; 14:38; Matius 26:41). Di sini 'berjaga-jaga' dan
'iman' digabungkan dalam kewaspadaan yang tajam senantiasa.

Tambahan lagi dalam Matius 18:19 dab, kesatuan dalam doa ditekankan. Jika sekelompok orang Kristen yang
memiliki pikiran Kristus berdoa dalam Roh Kudus, doa mereka akan dikabulkan. Tapi doa juga harus penuh
pengharapan (Markus 11:24). Doa bersifat percobaan mendapat sedikit; doa berdasarkan iman yang bekerja
dalam penyerahan kepada kehendak Allah mendapat banyak (Markus 9:23).

2. Mengenai sasaran-sasaran doa Yesus tidak banyak berbicara.

Ia puas dengan membuat Roh Kudus memimpin murid-murid-Nya dalam doa. Tujuan-tujuan yang Ia harapkan
dalam doa dapat ditemukan dalam Markus 9:28 dab; Matius 5:44; 6:11, 13; 9:36 dab; Lukas 11:13.

3. Mengenai cara berdoa Tuhan mengajarkan dua hal penting:

Pertama, kini doa harus dinaikkan kepada-Nya, seperti dahulu ketika Ia masih ada di dunia (Cth. Matius 8:2;
9:18). Seperti dahulu Ia menuntut iman (Markus 9:23), menguji kesungguhan (Matius 9:27-31), membukakan
ketidaktahuan (Matius 20:20-22) dan menganggap diri penuh dosa (Matius 14:27-31), pada mereka yang meminta
kepada-Nya, demikianlah kini Ia berbuat sama dalam pengalaman mereka yang menaikkan doa kepada-Nya.
Kedua, kini doa juga harus dinaikkan dalam nama Kristus (Yohanes 14:13; 15:16; 16:23 dab), oleh-Nya kita
beroleh jalan masuk kepada Bapa. Berdoa dalam nama Kristus berarti berdoa seperti Kristus sendiri berdoa, dan
berdoa kepada Bapa seperti Anak memperkenalkan Dia kepada kita; dan bagi Yesus, pusat yang sebenarnya
dalam doa ialah kehendak Bapa.

Di sinilah sifat asasi bagi doa Kristiani: suatu jalan masuk yang baru yang menuju kepada Bapa, yang dijamin
Kristus bagi orang Kristen, dan doa dalam keselarasan dengan kehendak Bapak karena dinaikkan dalam nama
Kristus.

4. Mengenai praktik doa Tuhan Yesus, telah diketahui bahwa Ia berdoa secara tersembunyi (Lukas 5:15 dab;
6:12); pada waktu ada pertentangan rohani (Yohanes 12:20-28; Luk 22:39-46); dan di kayu salib (Matius 27:46;
Lukas 23:46). Dalam doa-doaNya Ia mengucapkan syukur (Lukas 10:21; Yohanes 6:11; 11:41; Matius 26:27),
mencari bimbingan (Lukas 6:12 dab), mengajukan syafaat (Yoh 17:6-19, 20-26; Luk 22:31-34; Mrk 10:16; Luk
23:34), dan bersekutu dengan Bapa (Lukas 9:28 dab).

Beban dari doa 'imam besar-Nya' dalam Yohanes 17 ialah kesatuan gereja-Nya.

5. Doa Bapak Kami akan dibicarakan lebih lengkap di tempat lain di doa-bapa-kami-vt290.html#p626 .

Di sini cukup ditunjukkan bahwa setelah seruan (Matius 6:9b) menyusullah 6 permohonan (ayat 9c-13b). Tiga
permohonan pertama dikaitkan dengan nama Allah, kerajaan dan kehendak-Nya, sedang 3 permohonan yang
terakhir dikaitkan dengan keperluan makan, pengampunan dan kemenangan. Setelah itu doa ditutup dengan
suatu pemuliaan (ayat 13c) yang berisi 3 pengumuman mengenai kerajaan Allah, kuasa dan kemuliaan-Nya.
Menurut cara inilah kini orang Kristen berdoa.

b. Kisah para Rasul

Kitab Kisah Para Rasul menjadi penghubung yang baik sekali antara Injil-injil dan Surat-surat, karena dalam
Kisah para rasul gereja rasuli mempraktikkan ajaran Tuhan tentang doa.

Gereja dilahirkan dalam suasana doa (1:4). Sebagai jawaban atas doalah maka Roh Kudus diturunkan atasnya
(1:4; 2:4). Doa itu berlangsung menjadi hawa yang dihirup gereja (Kisah 2:42; 6:4,6). Dalam pemikiran gereja
tetap ada hubungan yang erat antara doa dan kehadiran dan kuasa Roh (Kis 4:31). Pada waktu-waktu krisis terjadi
gereja lari kepada doa (Kisah 4:23 dab; Kisah 12:5,12). Di seluruh Kisah para rasul para pemimpin gereja muncul
sebagai orang-orang yang berdoa (Kisah 9:40; 10:9; 16:25; 28:8), yang menuntut supaya orang Kristen berdoa
dengan mereka (Kisah 20:28, 36; 21:5).

c. Surat-surat Paulus

Penting sekali bahwa segera setelah Kristus menyatakan diri kepada Paulus di jalan menuju Damsyik, tentang
Paulus dikatakan, 'Ia sekarang berdoa' (Kisah 9:11).

Agaknya inilah pertama kali Paulus menemukan apakah sebenarnya doa itu, sebab begitu dalamnya perubahan
hatinya yang diakibatkan oleh pertobatan. Sejak saat itu ia menjadi pendoa. Dalam doa Tuhan berfirman
kepadanya (Kisah 22:17 dab).
Doa ialah ucapan syukur, syafaat, perealisasian kehadiran Allah (bnd 1 Tesalonika 1:2 dab; Efesus 1:16 dab). Ia
menemukan bahwa Roh Kudus membantunya dalam doa jika ia berusaha untuk mengetahui dan melakukan
kehendak Allah (Roma 8:14,26). Dalam pengalamannya ada hubungan yang erat antara doa dan kecerdasan
Kristiani (1 Korintus 14:14-19).

Doa bersifat hakiki bagi orang Kristen (Roma 12:12). Senjata orang Kristen (Efesus 6:13-17) mencakup doa yang
diuraikan Paulus sebagai 'segala doa dan permohonan', yang harus dinaikkan 'setiap waktu', dengan 'tiada
putusnya' untuk'segala orang kudus' (ayat 18). Dan Paulus melaksanakan apa yang ditulisnya (Roma 1:9; Efesus
1:16; 1 Tesalonika 1:2); karena itu ia memberi penekanan pada doa jika ia menulis kepada orang-orang yang
seiman dengan dia (Filipi 4:6; Kol 4:2).

Dalam Surat-suratnya Paulus senantiasa dirasuki doa. Baiklah kita mengamati beberapa dari doanya bertalian
dengan isi doa-doa itu.

1. Dalam Roma 1:8-12 ia mencurahkan hatinya kepada Allah sebagai ucapan syukur (ayat 8), menekankan
pelayanan bagi Kristus dengan rohnya (ayat 9a), mendoakan teman-temannya yang di Roma (ayat 9b),
mengungkapkan keinginannya untuk membagikan kepada mereka suatu karunia rohani (ayat 10 dab), dan
berkata bahwa dia juga tergantung kepada mereka bagi pembangkitan rohani (ayat 12).

2. Dalam Efesus 1:15-19 Paulus mengucapkan syukur kepada Allah untuk orang yang bertobat (ayat 15 dab), dan
berdoa agar mereka boleh menerima Roh, yang oleh-Nya diperoleh pengenalan Allah dan penerangan hati (ayat
17,18a), supaya mereka boleh mengetahui harapan panggilan Allah, kekayaan warisan Allah, dan kebesaran kuasa
Allah, yang telah diungkap nyatakan dalam kebangkitan Kristus (ayat 18b, 19).

3. Dalam Efesus 3:14-18 Paulus memohon dengan sangat kepada Bapa (ay 14 dab) bagi sesamanya Kristen, supaya
mereka boleh makin bertambah-tambah sadar akan kuasa Allah (ayat 16), hingga akhirnya Kristus dapat berdiam
di dalam mereka, dan supaya mereka boleh berakar dalam kasih (ayat 17), bahwa masing-masing bersama-sama
boleh disempurnakan dan dipenuhi dengan kepenuhan Allah (ayat 18 dab).

Kedua doa 'Efesus' ini dengan cara yang indah dirangkum dalam keinginan Paulus yang tiga macam, yakni
kiranya orang Kristen beroleh pengetahuan dan kuasa untuk menerapkan kasih Kristus, yang olehnya mereka
sebagai perseorangan dan sebagai kelompok menerima penyempurnaan.

4. Dalam Kolose 1:9 dab Paulus berdoa lagi supaya orang percaya mengetahui kehendak Allah melalui hikmat dan
pengertian rohani (ayat 9), supaya praktik hidup dapat sesuai dengan kepercayaan (ayat 10), supaya mereka
diberi kuasa bagi praktik hidup mereka (ayat 11), dan penuh ucapan syukur terhadap hak-hak dan kedudukan
mereka yang istimewa di dalam Tuhan Yesus (ayat 12 dab).

Tapi barangkali sumbangan Paulus yang terbesar bagi pengertian doa Kristiani, ialah bahwa ia meneguhkan
hubungan doa itu dengan Roh Kudus. Doa sebenarnya adalah suatu karunia pemberian Roh (1 Korintus 14:14-16).
Orang percaya berdoa 'dalam Roh' (Efesus 6:18; Yudas 20); karena itu doa adalah kerja sama antara Allah dan
orang percaya dalam hal doa diajukan kepada Bapa, dalam nama Anak, oleh dorongan Roh Kudus yang diam di
dalam dia.

d. Surat Ibrani, Yakobus dan 1 Yohanes

Surat Ibrani memberi sumbangan penting pada pengertian tentang doa Kristiani.

Ibrani 4:14-16 menunjukkan bagaimana doa bisa mungkin;

Doa adalah mungkin karena kita mempunyai seorang Imam Besar Agung yang bersifat sekaligus insani dan ilahi,
karena kini Ia berada di sorga dan karena apa yang kini sedang Ia lakukan di sana.

Jika kita berdoa, maksudnya ialah supaya kita menerima belas kasihan dan kasih karunia. Penunjukkan kepada
hidup doa Tuhan Yesus dalam Ibrani 5:7-10 benar-benar mengajarkan apa doa itu: 'doa-doa' Kristus dan
'permohonan-permohonan'-Nya 'dipersembahkan' kepada Allah, dan dalam pelayanan rohani ini Ia 'belajar taat'
dan oleh karenanya 'didengar'. Dalam Ibrani 10:19-25 tekanan diletakkan pada doa bersama dan tuntutan-
tuntutan serta dorongan-dorongan yang terkandung di dalamnya. Tempat doa diuraikan dalam 6:19.

Kitab Yakobus mempunyai tiga bagian penting tentang doa.

Doa pada saat kebimbangan dibicarakan dalam Yakobus 1:5-8; dorongan-dorongan yang benar dalam doa
digarisbawahi dalam Yak 4:1-3; dan pentingnya doa pada waktu sakit dijelaskan dalam Yakobus 5:13-18.

Dalam Suratnya yang 1 Yohanes menunjukkan cara supaya berani dan berhasil dalam doa (1 Yohanes 3:21 dab),
sedang dalam 1 Yohanes 5:14-16 ia menjelaskan hubungan antara doa dan kehendak Allah, dan menunjukkan
bahwa keberhasilan dalam doa khususnya cocok bagi doa syafaat, tapi bahwa keadaan-keadaan memang dapat
timbul dimana doa menjadi tak berdaya.

IV. Kesimpulan

Inti ajaran Alkitab tentang doa diungkapkan dengan baik oleh: BY Westcott, 'Doa yang benar -- doa yang harus
dijawab -- ialah pengakuan dan penerimaan pribadi terhadap kehendak ilahi' (Yohanes 14:7; bnd Markus 11:24).

Justru terkabulnya doa yang mengajarkan ketaatan, bukan pertama-tama terletak pada pengajuan permohonan
khusus itu, yang dianggap oleh orang yang berdoa sebagai jalan menuju kepada tujuan yang diinginkan, tapi
jaminan bahwa apa yang Allah berikan itulah yang paling efektif menuju kepada tujuan tersebut.

Demikianlah kita diajar betapa Yesus Kristus telah belajar bahwa tiap perincian hidup dan penderitaan-Nya
membantu pemenuhan pekerjaan yang untuknya, Ia telah datang supaya memenuhinya, sehingga dengan cara
demikian Ia 'telah didengar' dengan cara yang paling sempurna. Dalam arti inilah Ia 'didengar bagi ketakutan-
Nya kepada Allah'.

KEPUSTAKAAN.

H Trevor Hughes, Prophetic Prayer, 1947;


F Hailer, Prayer, 1932;

J. G. S. S Thomson, The Praying Christ, 1959;

Ludwig Kohler, Old Testament Theology, 1957;

Th. C Vriezen, An Outline of Old Testament Theology, 1958;

H Schonweiss, C Brown, G. T. D Angel, NIDNTT 2, hlm 855-886;

H Greeven dll, TDNT 2, hlm 40-41, 685-687; 775-808; 3, hlm 296-297; 5, hlm 773-799; 6, hlm 758-766; 8, hlm
244-245.

Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, Vol 1, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1994, hlm 249-252.

1. TEFILAH - Doa

Seperti sudah dijelaskan di atas, "Doa" dalam bahasa Ibrani adalah: Nomina ‫ ְּתפִ לָּה‬- TEFILAH, berasal dari Verba
‫ ָּפלַל‬- PALAL, akar: ‫ פלל‬- Fe-Lamed-Lamed. Dari akar kata ini akan timbul berbagai-bagai kata-kata lainnya dalam
bahasa Ibrani, baik yang berupa Verba (ada 7 macam Bin'yan), Nomina, maupun Adjektiva.

Sebagai contoh, di bawah ini mari kita melihat Konjugasi kata ‫ ָּפלַל‬- PALAL, akar: ‫ פלל‬- Fe-Lamed-Lamed, artinya:
berdoa, dalam Bin'yan PI'EL, sbb:

Binyan PI'EL (Active) - QATAL/ PERFECT (bentuk rampung/ past)

Singular:

‫ פִ לַלְּ ִתי אני‬- 'ANI PILAL'TI - Aku telah berdoa

‫ פִ לַלְּ ָּתָּ אתה‬- 'ATAH PILAL'TA - Engkau telah berdoa (masculine)

‫ פִ לַלְּ תְָּּ את‬- 'AT PILAL'T - Engkau telah berdoa (feminine)

‫ פִ לֵּל הוא‬- HU PILEL - Dia telah berdoa (masculine)

‫ פִ לְּ לָּה היא‬- HI PILELAH - Dia telah berdoa (feminine)

Note: perhatikan masing-masing suffix sesuai gender-nya

Plural:

‫ פִ לַלְּ נּו אנחנו‬- 'ANAK'NU PILAL'NU - Kami telah berdoa

‫ פִ לַלְּ תֶּ ם אתם‬- 'ATEM PILAL'TEM - Kalian telah berdoa (masculine)

‫ פִ לַלְּ תֶּ ן אתן‬- 'ATEN PILAL'TEN - Kalian telah berdoa (feminine)

‫ פִ לְּ לּו הם‬- HEM PILELU - Mereka berdoa (masculine)

‫ פִ לְּ לּו הן‬- HEN PILELU - Mereka berdoa (feminine)

Note: perhatikan masing-masing suffix sesuai gender-nya


Binyan PI'EL (Active) - YIQ'TOL/ IMPERFECT (bentuk belum rampung/ future)

1st Person:

‫ ֲא ַפלֵּל אֲנִ י‬- 'ANI 'AFALEL, Aku akan berdoa

‫ נְּ ַפלֵּל ֲאנַחנּו‬- 'ANAKHNU 'NEFALEL, Kami akan berdoa

2nd Person:

‫ ְּת ַפלֵּל אַ תָּ ה‬- ATAH TEFALEL, Engkau akan berdoa (Mas. Sing.)

ְָּּ‫ ְּתפַלְּ לִ י אַ ת‬- 'AT TEFALELI, Engkau akan berdoa (Fem. Sing.)

‫ ְּתפַלְּ לּו אַ תֶּ ם‬- 'ATEM TEFALELU, Kalian akan berdoa (Mas. Pl.)

‫ ְּתפַלְּ לּו אַ תֶּ ן‬- 'ATEN TEFELELU, Kalian akan berdoa (Fem. Pl.)

3rd. Person:

‫ יְּ ַפלֵּל הּוא‬- HU YEFALEL, Dia akan berdoa (Mas. Sing.)

‫ ְּת ַפלֵּל הִ יא‬- HI TEFALEL, Dia akan berdoa (Fem. Sing.)

‫ יְּ פַלְּ לּו הֵּ ם‬- HEM YEFALELU, Mereka akan berdoa (Mas. Pl.)

‫ יְּ פַלְּ לּו הֵּ ן‬- HEM YEFALELU, Mereka akan berdoa (Fem. Pl.)

Binyan PI'EL (Active) - dengan tenses present, istilah Ibraninya adalah ‫ הֹווֶּה‬- HOVEH:

Masculine Singular:

‫ ְּמ ַפלֵּל אֲנִ י‬- 'ANI MEFALEL - Saya sedang berdoa

‫ ְּמ ַפלֵּל אַ תָּ ה‬- 'ATAH MEFALEL - Engkau sedang berdoa

‫ ְּמ ַפלֵּל הּוא‬- HU MEFALEL - Dia sedang berdoa

Feminine Singular:

‫ ְּמ ַפ ֶּללֶּת אֲנִ י‬- 'ANI MEFALELET - Aku sedang berdoa

ְָּּ‫ ְּמ ַפ ֶּללֶּת אַ ת‬- 'AT' MEFALELET - Engkau sedang berdoa

‫ ְּמ ַפ ֶּללֶּת הִ יא‬- HI MEFALELET - Dia (She) sedang berdoa

Masculine Plural:

‫ ְּמפַלְּ לִ ים ֲאנַחנּו‬- ANAKH'NU MEFALELIM - Kami sedang berdoa


‫ ְּמפַלְּ לִ ים אַ תֶּ ם‬- 'ATEM MEFALELIM - Kalian sedang berdoa

‫ ְּמפַלְּ לִ ים הֵּ ם‬- HEM MEFALELIM - Mereka sedang berdoa

Feminine Plural:

‫ ְּמפַלְּ לֹות ֲאנַחנּו‬- ANAKH'NU MEFALELOT - Kami sedang berdoa

‫ ְּמפַלְּ לֹות אַ תֶּ ן‬- 'ATEN MEFALELOT - Engkau sedang berdoa

‫ ְּמפַלְּ לֹות הֵּ ן‬- HEN MEFALELOT - Mereka sedang berdoa

Binyan PI'EL (Active) - dengan tenses imperative, bentuk perintah/ request:

To a man (masculine, singular) ‫ ַפלֵּל‬- PALEL!, berdoalah!

To a woman (feminine, singular) ‫ פַלְּ לִ י‬- PALELI!, berdoalah!

To men or women (plural) ‫ ַפלְּ לּו‬- PALELU!, (kalian semua) berdoalah!

Binyan PI"EL (Active) - dengan tenses infinitive:

‫ לְּ ַפלֵּל‬- LEPALEL, Untuk berdoa/ To pray

Note:

Bin'yan PI'EL mengungkapkan hal yang intensif ketimbang Bin'yan QAL (PA'AL) yang digunakan dalam
kalimat biasa.

Jika Bin'yan QAL menulis "ia memecahkan piring" dengan pengertian ia menjatuhkan piring hingga pecah,
maka Bin'yan PI'EL mengandung pengertian ia mengambil martil dan memukul piring itu hingga hancur
berkeping-keping.

Sebagai contoh penggunaan kata ‫ ָּפלַל‬- PALAL, akar: ‫ פלל‬- Fe-Lamed-Lamed, artinya: berdoa. Kita baca Mazmur
106 secara lengkap. Mazmur 106 ini diciptakan waktu umat Israel dalam pembuangan.

* Mazmur 106:1-48 Kasih Setia Allah dan Ketegaran Hati Israel

106:1 Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
106:2 Siapakah yang dapat memberitahukan keperkasaan TUHAN, memperdengarkan segala pujian kepada-
Nya? 106:3 Berbahagialah orang-orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di segala waktu!
106:4 Ingatlah aku, ya TUHAN, demi kemurahan terhadap umat-Mu, perhatikanlah aku, demi keselamatan dari
pada-Mu, 106:5 supaya aku melihat kebaikan pada orang-orang pilihan-Mu, supaya aku bersukacita dalam
sukacita umat-Mu, dan supaya aku bermegah bersama-sama milik-Mu sendiri. 106:6 Kami dan nenek moyang
kami telah berbuat dosa, kami telah bersalah, telah berbuat fasik. 106:7 Nenek moyang kami di Mesir tidak
mengerti perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib, tidak ingat besarnya kasih setia-Mu, tetapi mereka memberontak
terhadap Yang Mahatinggi di tepi Laut Teberau. 106:8 Namun diselamatkan-Nya mereka oleh karena nama-Nya,
untuk memperkenalkan keperkasaan-Nya. 106:9 Dihardik-Nya Laut Teberau, sehingga kering, dibawa-Nya
mereka berjalan melalui samudera raya seperti melalui padang gurun. 106:10 Demikian diselamatkan-Nya
mereka dari tangan pembenci, ditebus-Nya mereka dari tangan musuh; 106:11 air menutupi para lawan mereka,
seorangpun dari pada mereka tiada tinggal. 106:12 Ketika itu percayalah mereka kepada segala firman-Nya,
mereka menyanyikan puji-pujian kepada-Nya. 106:13 Tetapi segera mereka melupakan perbuatan-perbuatan-
Nya, dan tidak menantikan nasihat-Nya; 106:14 mereka dirangsang nafsu di padang gurun, dan mencobai Allah
di padang belantara. 106:15 Diberikan-Nya kepada mereka apa yang mereka minta, dan didatangkan-Nya
penyakit paru-paru di antara mereka. 106:16 Mereka cemburu kepada Musa di perkemahan, dan kepada Harun,
orang kudus TUHAN. 106:17 Bumi terbuka dan menelan Datan, menutupi kumpulan Abiram. 106:18 Api menyala
di kalangan mereka, nyala api menghanguskan orang-orang fasik itu. 106:19 Mereka membuat anak lembu di
Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; 106:20 mereka menukar Kemuliaan mereka dengan
bangunan sapi jantan yang makan rumput. 106:21 Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka,
yang telah melakukan hal-hal yang besar di Mesir: 106:22 perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham, perbuatan-
perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau. 106:23 Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa,
orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak
memusnahkan mereka. 106:24 Mereka menolak negeri yang indah itu, tidak percaya kepada firman-Nya. 106:25
Mereka menggerutu di kemahnya dan tidak mendengarkan suara TUHAN. 106:26 Lalu Ia mengangkat tangan-
Nya terhadap mereka untuk meruntuhkan mereka di padang gurun, 106:27 dan untuk mencerai-beraikan anak
cucu mereka ke antara bangsa-bangsa, dan menyerakkan mereka ke pelbagai negeri. 106:28 Mereka berpaut
pada Baal Peor, dan memakan korban-korban sembelihan bagi orang mati. 106:29 Mereka menyakiti hati-Nya
dengan perbuatan mereka, maka timbullah tulah di antara mereka. 106:30 Tetapi Pinehas berdiri dan
menjalankan hukum, maka berhentilah tulah itu. 106:31 Hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai jasa turun-
temurun, untuk selama-lamanya. 106:32 Mereka menggusarkan Dia dekat air Meriba, sehingga Musa kena celaka
karena mereka; 106:33 sebab mereka memahitkan hatinya, sehingga ia teledor dengan kata-katanya. 106:34
Mereka tidak memunahkan bangsa-bangsa, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada mereka, 106:35 tetapi
mereka bercampur baur dengan bangsa-bangsa, dan belajar cara-cara mereka bekerja. 106:36 Mereka beribadah
kepada berhala-berhala mereka, yang menjadi perangkap bagi mereka. 106:37 Mereka mengorbankan anak-anak
lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kepada roh-roh jahat, 106:38 dan menumpahkan darah orang
yang tak bersalah, darah anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka, yang mereka korbankan kepada
berhala-berhala Kanaan, sehingga negeri itu cemar oleh hutang darah. 106:39 Mereka menajiskan diri dengan
apa yang mereka lakukan, dan berzinah dalam perbuatan-perbuatan mereka. 106:40 Maka menyalalah murka
TUHAN terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik-Nya sendiri. 106:41 Diserahkan-Nyalah mereka ke tangan
bangsa-bangsa, sehingga orang-orang yang membenci mereka berkuasa atas mereka. 106:42 Mereka diimpit
oleh musuhnya, sehingga takluk ke bawah kuasanya. 106:43 Banyak kali dilepaskan-Nya mereka, tetapi mereka
bersikap memberontak dengan rencana-rencana mereka, tenggelam dalam kesalahan mereka. 106:44 Namun Ia
menilik kesusahan mereka, ketika Ia mendengar teriak mereka. 106:45 Ia ingat akan perjanjian-Nya karena
mereka, dan menyesal sesuai dengan kasih setia-Nya yang besar. 106:46 Diberi-Nya mereka mendapat rahmat
dari pihak semua orang yang menawan mereka. 106:47 Selamatkanlah kami, ya TUHAN, Allah kami, dan
kumpulkanlah kami dari antara bangsa-bangsa, supaya kami bersyukur kepada nama-Mu yang kudus, dan
bermegah dalam puji-pujian kepada-Mu. 106:48 Terpujilah TUHAN, Allah Israel, dari selama-lamanya sampai
selama-lamanya, dan biarlah seluruh umat mengatakan: "Amin!" Haleluya!

Mazmur pasal 106 ini mengisahkan pemberontakan Israel dan kemurtadan yang berkali-kali berhubungan
dengan firman dan jalan-jalan Allah.

Pemazmur mengakui dosa-dosa dan ketidaksetiaan mereka serta berdoa agar Allah akan mengunjungi umat-Nya
yang bertobat kembali dengan keselamatan dan berkat yang penuh. Umat Allah seharusnya secara pribadi dan
secara bersama mengakui kekurangan mereka di hadapan Tuhan. Apabila kita mengakui kegagalan rohani kita
dan bertobat, maka suatu kebangunan dan pembaharuan sejati dapat terjadi.
Renungan tentang sejarah ini agaknya diciptakan pada awal masa pembuangan dan berupa pengakuan dosa
nasional. Mazmur ini mirip dengan 1 Raja 8:33-34; Yesaya 63:7-64:11; Nehemia 9:5-15; Daniel 9; Barurkh 1:15-
3:8; Mazmur 106:1-5 (dan Mazmur 106:48) mungkin kemudian ditambahkan untuk keperluan ibadat.

Umat mengakui dosanya dan dosa nenek moyang (Mazmur 106:6). Di negeri Mesir dan di waktu keluarga nenek
moyang sudah durhaka (Mazmur 106:7-12), dan di padang gurun terus berdosa (Mazmur 106:13-18), memuja
anak lembu (Mazmur 106:19-23) meremehkan tanah yang dijanjikan Tuhan (Mazmur 106:24-27), dengan
upacara mesum memuja dewa Baal (Mazmur 106:28-31),dan membujuk Musa sampai berdosa (Mazmur 106:32-
33).

Di negeri Kanaan mereka tidak melenyapkan bangsa-bangsa asli seperti diperintahkan Tuhan, tetapi sebaliknya
memuja berhala mereka sampai mengorbankan anak-anak mereka sendiri (Mazmur 106:34-39). Karena itu
selayaknyalah mereka dihukum (Mazmur 106:40-42). Namun Tuhan tetap berbelas kasih (Mazmur 106:43-46).
Mazmur ini ditutup dengan doa semoga kaum buangan kiranya boleh pulang (Mazmur 106:47).

Dalam mazmur ini nampak bagaimana dosa nenek-moyang adalah dosa seluruh umat. Maka dari itu pembuangan
itu adalah sama sekali adil. Tetapi oleh karena TUHAN, yang menghukum, selalu juga berbelaskasihan, maka
umat boleh berdoa dan berharap, bahwa bangsa itu dikasihi Allah lagi. Ayat-ayat Mazmur 106:47-48 dikutip
dalam 1 Tawarikh 16:33-36.

Kita bahas khusus ayat 30:

* Mazmur 106:30

LAI TB, Tetapi Pinehas berdiri dan menjalankan hukum, maka berhentilah tulah itu.

KJV, Then stood up Phinehas, and executed judgment: and so the plague was stayed.

International Standard Version, But Phinehas intervened and prayed (VAYEFALEL) so that the plague was
restrained.

Aramaic Bible in Plain English, Phinehas stood up and prayed (VAYEFALEL) and the plague was restrained.

Hebrew,

‫הַ מַ ג ָּ ִֵּּֽפה׃ וַתֵּ עָּצַ ר וַיְּ ַפלֵּל ִ ִּֽפינְּ חָּ ס ַו ַיעֲמֹ ד‬


Translit interlinear, VAYA'AMOD {dan dia berdiri} PIN'KHAS {pinehas} VAYEFALEL {dan dia berdoa, Verb Piel
Imperfect 3rd Mas. Sing.} VATE'ATSAR {dan dia berhenti} HAMAGEFAH {tulah itu}

Note:

LAI TB dan KJV menerjemahkan kata ‫ וַיְּ ַפלֵּל‬- VAYEFALEL secara konteks catatan kisah di Bilangan 25:4-5.
Sedangkan terjemahan Aramaic Bible in Plain English dan International Standard Version menerjemahkan kata
‫ ַו ְּי ַפלֵּל‬- VAYEFALEL dalam arti harfiah-nya: "dan dia berdoa/ and (he) prayed ."
Pinehas bin Eleazar, cucu Harun (Keluaran 6:24; 1 Tawarikh 6:4, 50; Ezr 7:5), leluhur imam-imam (Ezra 8:2). Ia
membunuh seorang Israel dan seorang perempuan Midian yang diperistrinya ( Zimri dan Kozbi,), sesudah Israel
terlibat dalam ibadah kekafiran di Sitim (Bilangan 25). Pinehas untuk memakai kuasanya sebagai pengadil untuk
menekan dosa itu dan menghambat penyebarannya. Dia berdiri dengan semangat berkobar-kobar bagi Allah
semesta alam dan melaksanakan penghukuman atas Zimri dan Kozbi.

Dia menjalankan hukum atas mereka, dan tindakan itu begitu menyenangkan hati Allah sehingga berhentilah
tulah itu. Melalui tindakan tersebut beserta tindakan-tindakan serupa lainnya dalam menegakkan keadilan
umum dalam peristiwa itu (Bilangan 25:4-5), kesalahan berhenti mewabah ke seluruh bangsa dan pertentangan
di antara orang banyak dapat dipatahkan.

Saat pejabat yang berwenang menjalankan tugas yang diberikan Allah kepada mereka, Allah memakai mereka
dan tidak lagi membiarkan tulah itu melakukan tugas yang seharusnya mereka lakukan. Sebagai imam, Pinehas
mengadakan pendamaian dengan mempersembahkan korban, dengan gagah berani membuat penebusan
(begitulah dalam beberapa tafsir untuk ayat 30 ini) dengan mempersembahkan para pendosa sebagai korban.

2. DOA - PUJIAN - PENYEMBAHAN - SEBAGAI KORBAN

A. DOA - PUJIAN - PENYEMBAHAN YANG SETARA DENGAN KORBAN PENGAMPUNAN DOSA

Ada 2 kali peristiwa yang membuat orang Yahudi tidak dapat mempersembahkan Korban sembelihan/korban
bakaran dalam ibadah mereka.

Yaitu pada masa pembuangan di Babel (selama ± 70 tahun, pada sekitar tahun 586 sM). Dan yang kedua adalah
setelah peruntuhan Bait Allah di Yerusalem oleh Jendral Titus dari Imperium Romawi pada tahun 70 M hingga
sekarang. Ketika orang Yahudi tidak dapat memberikan korban (Ibrani: ‫ קָּ ְּרבָּ ן‬- QOR'BAN) di Bait Allah di
Yerusalem. Atas pengajaran para rabbi (tradisi Rabinik), maka korban itu diganti dengan doa ( ‫ ְּתפִ לָּה‬- TEFILAH).

Nomina Ibrani ‫ קָּ ְּרבָּ ן‬- QOR'BAN berasal dari Verba: ‫ קָּ ַרב‬- QARAV, maknanya adalah "datang mendekati" dengan
pengertian membawa sesuatu dekat dan mempersembahkannya kepada Allah, bandingkan dengan kata Arab:
qarib/ qurb/ taqorrub. Maka, dengan kurban itu, seseorang berupaya secara aktif untuk mendekatkan diri
dengan Allah. Atau secara pasif, ia dibawa mendekat kembali pada Allah:

* Imamat 1:2

LAI TB, "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila seseorang di antaramu hendak
mempersembahkan persembahan kepada TUHAN, haruslah persembahanmu yang kamu persembahkan itu dari
ternak, yakni dari lembu sapi atau dari kambing domba.

MILT, "Berbicaralah kepada bani Israel dan engkau harus berkata kepada mereka: Ketika seseorang dari
antaramu mempersembahkan kepada TUHAN suatu persembahan dari hewan, haruslah kamu
mempersembahkan persembahanmu itu dari kawanan lembu atau dari kawanan domba.
Harfiah, Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila seseorang di antaramu hendak
datang mendekat (YAQ'RIV) membawa persembahan (QOR'BAN) pada TUHAN, yaitu dari ternak, yakni dari
lembu sapi atau dari kambing domba haruslah kalian mendekat (TAQ'RIVU) dengan kurban kalian (ET-
QOR'BAN'KHEM).

KJV, Speak unto the children of Israel, and say unto them, If any man of you bring an offering unto the LORD, ye
shall bring your offering of the cattle, even of the herd, and of the flock.

Hebrew,

‫ל־בנֵּי דַּ בֵּ ר‬


ְּ ֶ‫ת יִ ְּש ָראֵּ ל א‬
ָָּ ‫ּומן־הַּ צ ֹּאן ִמן־הַּ בָ קָ ר ִמן־הַּ ְּבהֵּ מָ ה לַּיהוָה קָ ְּרבָ ן ִמכֶם כִ י־יַּקְּ ִריב אָ דָ ם אֲ לֵּהֶ ם וְּ אָ מַּ ְּר‬
ִ ‫אֶ ת־קָ ְּרבַּ נְּ כֶם׃ תַּ קְּ ִריבּו‬

Translit,DABER {berbicaralah} 'EL {kepada} -BENEY YISRA'EL {bani israel} VE'AMAR'TA {dan berkatalah}
'ALEHEM {kepada mereka} 'ADAM {seseorang} KI {apabila} -YAQ'RIV {dia mendekat} MIKEM {dengan} QOR'BAN
{kurban/ persembahan} LAYEHOVAH (dibaca: L'Adonay, kepada TUHAN) MIN-HABEHEMAH {dari binatang}
MIN-HABAQAR {yaitu kawanan lembu} UMIN {dan dari} -HATSON {domba} TAQ'RIVU {kalian harus mendekat}
'ET-QOR'BAN'KHEM {dengan kurban kalian}

Verba ‫ קָּ ַרב‬- QARAV kemudian membentuk verba infinitive construct dalam bin'yan Hitpa'el (refleksif): ‫ לְּ הִ ְּתקָּ ֵּרב‬-
LEHIT'QAREV, yang atinya: suatu aksi yang aktif untuk datang mendekati. Dan dalam pemahaman umat, bahwa
dia datang mendekati/ menghampiri Allah dengan doa-doa dan pujian-pujian. Sebab bagi kalangan Yahudi
Rabinik tidak ada cara lain lagi untuk datang kepada Allah kecuali dengan doa ( ‫ ְּתפִ לָּה‬- TEFILAH (doa).

Di dalam keimanan Kristen kita, tidak perlu ada lagi korban darah binatang lagi sebab segala korban yang
ditetapkan dalam Hukum Taurat, sudah digenapi oleh korban dari Tuhan kita, Yesus Kristus di atas kayu salib.

Dalam hal "doa sebagai korban" ini dalam keimanan Kristen sepertinya sama dengan yang dilakukan orang
Yahudi Rabinik. Bahwa tidak ada korban lagi. Namun sebenarnya esensinya berbeda.

Kalau kalangan Yahudi Rabinik mengganti ‫ קָּ ְּרבָּ ן‬- QOR'BAN menjadi doa ( ‫ ְּתפִ לָּה‬- TEFILAH (doa) oleh sebab
ketidak-mungkinan terpenuhinya syarat ibadah di Bait Suci, sebab Bait Suci-nya di Yerusalem sudah tidak ada.

Di dalam Perjanjian Lama, terdapat satu konsep bahwa "pengucapan pengakuan" (yaitu doa) adalah pengganti
sebuah korban lembu bakaran:

* Hosea 14:3

LAI TB, Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya:
"Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan
pengakuan kami.

MILT, Bawalah sertamu kata-kata dan berbaliklah kepada TUHAN . Katakanlah kepada-Nya: Engkau
menyingkirkan segala kesalahan, maka ambillah kebaikan, dan biarlah kami membayar anak-anak lembu ucapan
kami.

KJV, Take with you words, and turn to the LORD: say unto him, Take away all iniquity, and receive us
graciously: so will we render the calves of our lips.

NET Bible, Return to the LORD and repent! Say to him: "Completely forgive our iniquity; accept our penitential
prayer, that we may offer the praise of our lips as sacrificial bulls.
Chabad, Take words with yourselves and return to the Lord. Say, "You shall forgive all iniquity and teach us
[the] good [way], and let us render [for] bulls [the offering of] our lips.

Hebrew,

‫ָל־תשָ א אֵּ לָיו ִא ְּמרּו אֶ ל־יְּ הוָה וְּ ׁשּובּו ְּדבָ ִרים עִ מָ כֶם קְּ חּו‬
ִ ‫ְּשפָ ֵּ ּֽתינּו׃ פָ ִרים ּוּֽ נְּ ׁשַּ לְּ מָ ה וְּ קַּ ח־טֹּ וב עָ ֹון כ‬
Translit interlinear, QEKHU {kalian bawalah} 'IMAKHEM {beserta kalian} DEVARIM {kata-kata} VESHUVU {dan
kalian bertobatlah} 'EL {kepada} -YEHOVAH (dibaca: 'Adonay, TUHAN) 'IM'RU {kalian berkatalah} 'ELAV
{kepada-Nya} KOL {seluruhnya} -TISA {Engkau angkatlah (ampunilah)} 'AVON {kesalahan} VEQAKH-TOV
{sehingga mendapat yang baik} UNESHAL'MAH {dan biarlah kami melunasi/ membayar (hutang dosa)} FARIM
{(sebagai) korban2 lembu sembelihan} SEFATEINU {melalui bibir2 kami}

Perhatikan terjemahan NET Bible: "that we may offer the praise of our lips as sacrificial bulls" yang memberi
pemahaman sesuai naskah bahasa asli dalam ungkapan bahasa Inggris yang sederhana. Bahwa mulut yang
berdoa/mengucapkan pujian kepada Allah itu bernilai seperti "mempersembahkan korban pengampunan dosa,
yaitu dengan mempersembahkan lembu-lembu yang disembelih."

Dalam Hosea 14:3, naskah bahasa Ibrani menggunakan verba: ‫ שָּ לַם‬- SALAM, yang bermakna luas: melunasi
(pembayaran); memberi kedamaian (karena tidak berhutang); mendamaikan, dll.

Anda tentu tahu nomina Ibrani ‫ שָּ לֹום‬- SHALOM, artinya "damai/ tenang/ sejahtera", dll. Nomina ini berasal dari
Verba: ‫ שָּ לַם‬- SALAM, ini.

Lihat artikel: damai-shalom-eirene-vt8548.html#p49992

Dalam pemahaman semitik, "Dosa adalah hutang": Latar belakang pemahaman ini adalah Dosa itu memiliki
konsekwensi mati (Upah dosa adalah maut, Roma 6:23). Maka setiap orang yang berdosa ia mempunyai hutang
nyawa. "Pengampunan dosa" menurut pola pikir orang Yahudi itu ibarat seseorang yang punya hutang yang akan
dianggap lunas apabila ada pembayaran "kurban darah." Perhatikan tuntutan-tuntutan Taurat ini:

Ketentuan Korban penghapusan dosa/kesalahan/pelanggaran keseluruhannya adalah dengan "menumpahkan


darah". Dalam Imamat dicatatat macam-macam korban sbb :

- Korban bakaran (Imamat 1:1-17); darah

- Korban Sajian (Imamat 2:1-16) ; tepung/ minyak

- Korban Kedamaian/keselamatan (Imamat 3:1-17) ; darah

- Korban Penghapusan Dosa (Imamat 4:1-35) ; darah

- Korban Pelanggaran (Imamat 5:1-13) ; darah, (orang miskin boleh memakai tepung dibakar diatas korban
"darah" binatang orang lain).

- Korban penebus salah (Imamat 5:14-19; 6:1-7) ; darah

Orang Yahudi menilai tinggi doa ( ‫ ְּתפִ לָּה‬- TEFILAH) yang nilainya hampir sama dengan "korban pengampunan
dosa" (Band. Mazmur 51:8; Daniel 9:21; Mazmur 40:7 dst).
Sedangkan bagi orang-orang yang percaya (termasuk kalangan Yahudi Mesianik), kita tidak lagi memberikan
"Korban untuk Pengampunan Dosa" sebab Tuhan Yesus yang telah segala syarat korban dalam PL, dan
menyelesaikannya dengan baik (TETELESTAI/ NISHLAM), melunasi hutang dosa manusia.

Namun demikian, doa dan pujian sebagai "korban" masih merupakan hal yang esensi dalam ibadah murid-murid
Kristus sebagai penyucapan syukur dan pemberian pujian kepada Allah, perhatikan ayat ini:

* Ibrani 13:15-16

13:15 LAI TB, Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah,
yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.

KJV, By him therefore let us offer the sacrifice of praise to God continually, that is, the fruit of our lips giving
thanks to his name.

TR, δι᾽ αὐτοῦ οὖν ἀναφέρωμεν θυσίαν αἰνέσεως διαπαντός τῷ θεῷ τουτέστιν καρπὸν χειλέων ὁμολογούντων
τῷ ὀνόματι αὐτοῦ

Translit interinear, di {melalui} autou {Dia} oun {sebab itu} anapherômen {mari kita mempersembahkan}
thusian {kurban} aineseôs {pujian} diapantos {senantiasa} tô theô {kepada Allah} toutestin {yaitu} karpon {buah}
kheileôn {dari bibir2} homologountôn {yang memuji} tô onomati {kepada Nama} autou {-Nya}

Hebrew,

‫ֵּאֹלהים תֹודָ ה זֶבַּ ח ְּבכָל־עֵּ ת ַּעל־יָדֹו נַּקְּ ִריב ָלכֵּן‬


ִ ‫לִ ְּׁשמֹו׃ הַּ מֹודֹות ְּש ָפתַּ יִ ם ִהיא־פְּ ִרי ל‬
Translit interlinear, LAKHEN {sebab itu} NAQ'RIV {marilah mempersembahkan} 'AL-YADO {kepada tangan-
Nya} BEKHOL-'ET {senantiasa} ZEVAKH {dengan korban} TODAH {syukur/ terimakasih} LE'LOHIM {kepada
Allah} HI-FERI {yaitu buah dari} SHOFATA'IM {mulut2} HAMODOT {yang bersyukur/ memuliakan} LISH'MO
{bagi Nama-Nya}

13:16 LAI TB, Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang
demikianlah yang berkenan kepada Allah.

KJV, But to do good and to communicate forget not: for with such sacrifices God is well pleased.

TR, τῆς δὲ εὐποιΐας καὶ κοινωνίας μὴ ἐπιλανθάνεσθε τοιαύταις γὰρ θυσίαις εὐαρεστεῖται ὁ θεός

Translit interinear, tês de {tetapi} eupoiias {berbuatlah baik} kai {dan} koinônias {kemurahan hati} mê
{janganlah} epilanthanesthe {kalian melupakan} toiautais {demikian} gar {sebab} thusiais {dengan kurban2}
euaresteitai {yang diperkenankan} ho theos {Allah}

Hebrew,

‫ל־ת ְּׁשכְּ חּו‬


ִ ַּ‫ֵּאֹלהים׃ יֶעֶ ְּרבּו כָאֵּ לֶה כִ י־זְּבָ ִחים לָאֶ ְּביֹונִ ים וְּ לָתֵּ ת חֶ סֶ ד לִ גְּ מֹּ ל וְּ א‬
ִ ‫ל‬
Translit interlinear, VE'AL-TISH'KEKHU {dan janganlah kalian melupakan} LIG'MOL {untuk berbuat baik}
KHESED {untuk berbuat kemurahan hati} VELATET {dan memberikan} LA'EVEYONIM {bantuan2} KI {sebab} -
ZEVAKHIM {korban2} KA'ELEH {yang seperti ini} YE'ER'VU {mereka menjadi perkenan} LE'LOHIM {kepada
Allah}
Nah, dalam Hosea 14:3 doa atau puji-pujian di mulut itu seperti "pembayaran hutang bagi dosa", seperti
"persembahan korban darah lembu untuk pengampunan dosa"

Dalam Hosea 14:3, terdapat verba Ibrani ‫ שָּ לַם‬- SALAM, dipergunakan dalam artian: melunasi-hutang (hutang
dosa). Verba tsb dalam bahasa Ibrani modern masih digunakan dalam artian "membayar/ melunasi", misalnya
saya berkata "aku sudah membayar/ melunasi buku itu (I paid the book)": ‫ הספר את שילמתי‬- SILAM'TI 'ET
HASEFER.

Dan menarik sekali bahwa, Tuhan Yesus Sang Raja SHALOM itu, gelar yang dikenakan-Nya ini bukan diberikan
karena Dia mengajarkan kedamaian saja. Tetapi terlebih kepada karya-Nya di kayu salib sebagai "korban
pendamaian bagi dosa (sebagai KAPARAH)." Anda tentu ingat Teriakan Kemenangan-Nya di kayu salib
"TETELESTAI" (pada naskah Yunani-nya); dan apabila ini ditinjau dari bahasa Ibrani. Tuhan Yesus menggunakan
verba ‫ שָּ לַם‬- SALAM ini, Dia berkata: ‫ נִ ְּשלָּם‬- NISH'LAM! Tuhan Yesus di kayu salib TELAH MELUNASI HUTANG
DOSA manusia di dunia ini.

Lihat bahasannya di damai-shalom-eirene-vt8548.html#p54877

B. DOA - PUJIAN - PENYEMBAHAN YANG SETARA DENGAN PERSEMBAHAN UKUPAN

Anda tentu sering mendengar ucapan dari seorang Song Leader di dalam suatu ibadah gereja, mengatakan
misalnya seperti ini: "Biarlah pujian dan penyembahan kita menjadi dupa yang harum dan menyenangkan hati
Tuhan."

Apa dasar dari ungkapan ini?

Mazmur 141:1-2 adalah ayat yang cukup menarik untuk kita telaah, bahwa doa pengucapan syukur itu sebagai
"persembahan harum-haruman (persembahan ukupan, ‫ קְּ טֹ ֶּרת‬- QETORET)". Seperti bau kemenyan ataupun dari
rempah-rempah yang lain:

* Mazmur 141:1-2

141:1 LAI TB, Mazmur Daud. Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga
kepada suaraku, waktu aku berseru kepada-Mu!

KJV, [[A Psalm of David.]] LORD, I cry unto thee: make haste unto me; give ear unto my voice, when I cry unto
thee.

Hebrew,

‫אתיָך יְּ הוָה לְּ דָ וִ ד ִמזְּמֹּ ור‬


ִ ‫י־לְך׃ קֹּ ולִ י הַּ ֲאזִינָה לִ י חּוׁשָ ה קְּ ָר‬
ּֽ ָ ‫ְּבקָ ְּר ִא‬
Translit interlinear, MIZ'MOR {mazmur} LEDAVID {dari daud} YEHOVAH (dibaca: 'Adonay, TUHAN)
QERATIKHA {aku berseru kepada-Mu} KHOUSHAH {bersegeralah datang} LI {kepadaku} HA'AZINAH {berilah
telinga} QOLI {pada suaraku} BEQAR'I {saat aku berseru} -LAKH {kepada-Mu}

141:2 LAI TB, Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan (QETORET), dan tanganku yang
terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang (MIN'KHAT 'AREV).

KJV, Let my prayer be set forth before thee as incense; and the lifting up of my hands as the evening sacrifice.
Hebrew,

‫ת־ע ֶרב׃ כַּפַּ י ַּ ּֽמ ְּשאַּ ת לְּ פָ נֶיָך קְּ טֹּ ֶרת ְּתפִ ל ִָתי ִתכֹּ ון‬
ּֽ ָ ַּ‫ִמנְּ ח‬
Translit interlinear, TIKON TEFILATI {biarlah doaku} QETORET {menjadi persembahan ukupan/ wangi-
wangian} LEFANEIKHA {di hadapan-Mu} MAS'AT {pengangkatan} KAPAI {tanganku} MIN'KHAT {sebagai
persembahan} -'AREV {di waktu petang}

Dengan dasar ayat-ayat di atas, mazmur/ nyanyian ( ‫ ִמזְּמֹור‬- MIZ'MOR) tsb dan doa ( ‫ ְּתפִ לָּה‬- TEFILAH) yang dirujuk
Daud sebagai persembahan ukupan ( ‫ קְּ טֹ ֶּרת‬- QETORET). Raja Daud melihat bahwa doa/ pujian adalah yang
dikehendaki Allah, dan Daud memohon agar Allah menerima seruan doanya itu, sebagai persembahan yang
lazimnya dipersembahkan para imam di Bait Suci kepada Allah.

Apakah yang dimaksud dengan "persembahan korban pada waktu petang" ( ‫ת־ע ֶּרב‬
ִּֽ ָּ ַ‫ ִמנְּ ח‬- MIN'KHAT-'AREV)? Kita
dapat meruju kepada "Korban bakaran yang tiap-tiap hari menjelang malam dipersembahkan disertai
persembahan ukupan"

* Keluaran 30:8

LAI TB, Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja ('EREV), haruslah ia membakarnya
sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun.

KJV, And when Aaron lighteth the lamps at even, he shall burn incense upon it, a perpetual incense before the
LORD throughout your generations.

Hebrew,

‫ּובהַּ עֲֹלת‬
ְּ ‫לְּ דֹּ רֹּ תֵּ יכֶם׃ יְּ הוָה לִ פְּ נֵּי תָ ִמיד קְּ טֹּ ֶרת יַּקְּ ִט ֶירנָה הָ ע ְֲּרבַּ יִ ם בֵּ ין אֶ ת־הַּ נֵּרֹּ ת אַּ הֲרֹּ ן‬
Translit interlinear, UVEHA'ALOT {dan dalam memasang} 'AHARON {harun} 'ET-HANEROT {lampu2} BEIN
{diantara} HA'AR'BAYIM {pada waktu-waktu senja} YAQ'TIRENAH {haruslah dia membakarnya} QETORET
{sebagai ukupan} TAMID {selalu, senantiasa} LIF'NEY {di hadapan dari} YEHOVAH (dibaca: 'Adonay, TUHAN)
LEDOROTEYKHEM {sampai generasi2 mereka (turun-temurun)}

Lihat juga: Imamat 2:15-16; Keluaran 29:41; Bilangan 28:4; Ezra 9:5.

Dan perlu kita ingat bahwa, pada saat Daud menulis Mazmur ini, Bait Suci di Yerusalem belum dibangun. Dan
nantinya yang membangun adalah Salomo, puteranya.

Namun demikian, persembahan bau-bauan (persembahan ukupan) telah diberikan kepada Allah jauh sebelum
Bait Suci itu dibangun, bahkan ketika bangsa Israel masih berada di padang gurun, persembahan ukupan ( ‫ קְּ טֹ ֶּרת‬-
QETORET) ini sudah dikenal dengan baik (lihat artikel: perabot-tabernakel-mezbah-pembakaran-ukupan-
vt4375.html#p23860 ).

C. DOA - PUJIAN - PEMYEMBAHAN DENGAN MENGANGKAT TANGAN

* Mazmur 141:2

LAI TB, Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat (MAS'AT
KAPAI) seperti persembahan korban pada waktu petang .
KJV, Let my prayer be set forth before thee as incense; and the lifting up of my hands as the evening sacrifice.

Hebrew,

‫ת־ע ֶרב׃ כַּפַּי ַּ ּֽמ ְּשאַּ ת לְּ פָ נֶיָך קְּ טֹּ ֶרת ְּתפִ ל ִָתי ִתכֹּ ון‬
ּֽ ָ ַּ‫ִמנְּ ח‬
Translit interlinear, TIKON TEFILATI {biarlah doaku} QETORET {menjadi persembahan ukupan/ wangi-
wangian}[/url] LEFANEIKHA {di hadapan-Mu} MAS'AT {pengangkatan} KAPAI {tanganku} MIN'KHAT {sebagai
persembahan} -'AREV {di waktu petang}

Dan ada yang menarik pula, bahwa dalam penyembahan yang dilakukan Daud dalam Mazmur 141:2 itu, pada
frasa "nomina construct-chain": ‫ ַכפַי ַ ִּֽמ ְּשאַ ת‬- MAS'AT KAPAI, pengangkatan tanganku. Dalam doa/ penyembahan ada
gerakan tubuh yang mengangkat tangan, tanda hormat, menyembah dan berserah. Ada aksi nyata pada tubuh saat
menyembah ini.

Tentu saja Allah akan melihat hati. Namun aksi refleks yang mengangkat tangan menunjukkan sikap
penghayatan iman yang dalam di dalam suatu kegiatan doa dan penyembahan. Apa yang dilakukan Daud ini
memberikan teladan dan juga tradisi dalam ibadah doa bagi orang-orang yang beriman kepada ALLAH Abraham,
Ishak dan Yakub.

D. DOA - PUJIAN - PEMYEMBAHAN SEBAGAI DUPA YANG HARUM

Apakah pedupaan ini masih relevan pada kebaktian Perjanjian Baru?

Ada beberapa denominasi Kristen yang masih membakar pedupaan/ ukupan dalam ibadah mereka, misalnya
Gereja Katolik Roma, Ortodox Timur, beberapa denominasi lainnya.

Ada banyak tata ibadah dalam PL yang melibatkan "persembahan ukupan", dan hal ini juga disinggung dalam
Perjanjian Baru (masih ada perlambangan tentang "persembahan ukupan" yang dilakukan para malaikat):

Seperti gerakan mengangkat tangan pada saat menyembah, ini-pun hal yang fisik.

Demikian juga pembakaran wangi-wangian pedupaan, juga hal yang fisik. Kita tidak perlu terlampai kritis
melontarkan bermacam-macam tuduhan.

Allah tentu melihat hati. Apapun cara yang kita yakini dapat menyenangkan hati Tuhan, lakukanlah. Dan
lakukanlah dengan bijak dalam pengamalan ibadah kita kepada Allah di keseharian kita.

* Wahyu 8:3-5

8:3 LAI TB, Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan
emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua
orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.

KJV, And another angel came and stood at the altar, having a golden censer; and there was given unto him
much incense, that he should offer it with the prayers of all saints upon the golden altar which was before the
throne.
TR, και αλλος αγγελος ηλθεν και εσταθη επι το θυσιαστηριον εχων λιβανωτον χρυσουν και εδοθη αυτω
θυμιαματα πολλα ινα δωση ταις προσευχαις των αγιων παντων επι το θυσιαστηριον το χρυσουν το ενωπιον του
θρονου

Translit interlinear, kai {dan} allos {yg lainnya} aggelos {malaikat} êlthen {datang} kai {dan} estathê {berdiri}
epi {di} to thusiastêrion {mezbah} ekhôn {dengan memegang} libanôton {pedupaan} khrusoun {dari emas} kai
{dan} edothê {diberikan} autô {kepadanya} thumiamata {kemenyan2} polla {banyak} hina {supaya} dôsê {ia
memberikan} tais proseukhais {dengan doa2} tôn hagiôn {orang2 kudus} pantôn {semua} epi {di atas} to
thusiastêrion {mezbah} to khrusoun {dari emas} to enôpion {di hadapan} tou thronou {takhta itu}

Ha-Berit,

‫ח וַּיִ גַּׁש אַּ חֵּ ר מַּ לְּ אָ ְך ַּו ָיב ֹּא‬


ַָּּ ֵּ‫ם־תפִ לֹות לָתֵּ ת הַּ ְּרבֵּ ה ְָּּקטֹּ ֶרת ו ִַּתנָתֶ ן־לֹו ְּביָדֹו זָהָ ב ּומַּ ְּחתַּ ת אֶ ל־הַּ ִמזְּב‬
ְּ ִ‫ל־מזְּבַּ ח כָל־הַּ קְּ דֹּ ִׁשים ע‬
ִ ַּ‫הַּ כִ סֵּ א׃ לִ פְּ נֵּי אֲ ׁשֶ ר הַּ זָהָ ב ע‬

Translit interlinear, VAYAVO {dan dia tiba} MAL'AKH {malaikat} 'AKHER {yang lain} VAYIGASH {dan dia
sampai} 'EL-HAMIZ'BEAKH {pada mezbah itu} UMAKH'TAT {dan pedupaan} ZAHAV {dari emas} BEYADO {pada
tangannya} VATINATEN-LO' {dan diberikan kepadanya} QETORET {korban ukupan} HAR'BEH {yang banyak}
LATET {untuk memberikan} 'IM-TEFILOT {dengan doa2 dari} KOL-HAQEDOSHIM {semua orang2 kudus itu} AL-
MIZ'BEAKH {di atas mezbah} HAZAHAV {dari emas} 'ASHER {yang} LIF'NEY {di hadapan} HAKISE {takhta itu}

8:4 LAI TB, Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan
malaikat itu ke hadapan Allah.

KJV, And the smoke of the incense, which came with the prayers of the saints, ascended up before God out of
the angel's hand.

TR, και ανεβη ο καπνος των θυμιαματων ταις προσευχαις των αγιων εκ χειρος του αγγελου ενωπιον του θεου

Translit interlinear, kai {lalu} anebê {naik} ho kapnos {asap} tôn thumiamatôn {kemenyan2} tais proseukhais
{dengan doa2} tôn hagiôn {orang2 kudus} ek {dari} kheiros {tangan} tou aggelou {malaikat itu} enôpion {di
hadapan} tou theou {Allah}

Ha-Berit,

‫ם־תפִ לֹות הַּ קְּ טֹּ ֶרת עֲׁשַּ ן ַּויַּעַּ ל‬


ְּ ִ‫ֹלהים׃ לִ פְּ נֵּי הַּ מַּ לְּ אָ ְך ִמיַּד הַּ קְּ דֹּ ִׁשים ע‬
ִ ֱ‫א‬
Translit interlinear, VAYA'AL {dan dia naik} 'ASHAN {asap} HAQETORET {ukupan/kemenyan/ wangi-wangian}
'IM-TEFILOT {dengan doa2 dari} HAQEDOSHIM {orang2 kudus} MIYAD {dari tangan} HAMAL'AKH {malaikat itu}
LIF'NEY {di hadapan} 'ELOHIM {Allah}

8:5 LAI TB, Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan
melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.

KJV, And the angel took the censer, and filled it with fire of the altar, and cast it into the earth: and there were
voices, and thunderings, and lightnings, and an earthquake.

TR, και ειληφεν ο αγγελος το λιβανωτον και εγεμισεν αυτο εκ του πυρος του θυσιαστηριου και εβαλεν εις την
γην και εγενοντο φωναι και βρονται και αστραπαι και σεισμος

Translit interlinear, kai {lalu} eilêphen {mengambil} ho aggelos {malaikat itu} to libanôton {pedupaan/
kemenyan} kai {dan} egemisen {memenuhi} auto {nya} ek {dengan} tou puros {api} tou thusiastêriou {dari
mezbah} kai {dan} ebalen {melemparkannya} eis {ke} tên gên {bumi} kai {maka} egenonto {terjadi} phônai
{suara2} kai {dan} brontai {guruh2} kai {dan} astrapai {kilat2} kai {dan} seismos {gempa bumi}
Ha-Berit,

‫ה אֶ ת־הַּ מַּ ְּחתָ ה הַּ מַּ לְּ אָ ְך וַּיִ קַּ ח‬


ָָּ ֶ‫ח אֵּ ׁש וַּיְּ מַּ לְּ א‬
ַָּּ ֵּ‫ּוב ָרקִ ים ְּּורעָ ִמים קֹולֹות וַּיְּ ִהי עַּ ל־הָ אָ ֶרץ ַּוי ְַּּׁשלְֵּך מֵּ עַּ ל־הַּ ִמזְּב‬
ְּ ‫ו ָָרעַּ ׁש׃‬
Translit interlinear, VAYIQAKH {dan dia mengambil} HAMAL'AKH {malaikat itu} 'ET-HAMAKH'TAH {pada
pedupaan} VAYEMAL'EH {dan dia memenuhi} 'ESH {dengan api} ME'AL-HAMIZ'BEAKH {dari atas mezbah}
VAYASHELEKH {dan dia melemparkannya} 'AL-HA'ARETS {ke atas bumi} VAYEHI {dan terjadi} QOLOT {suara2}
URE'AMIN {guruh2} UVERAQIM {dan kilat2} VARA'ASH {dan kegemuruhan}

Lihat bahasan: kitab-wahyu-kajian-bahasa-asli-vt8490-100.html#p53433

Dalam Wahyu 5:8, kemenyan adalah lambang dari doa orang-orang kudus, sedangkan dalam ayat-ayat ini
kemenyan dipersembahkan bersama-sama dengan doa semua orang kudus. Sama seperti hukuman ketujuh
meterai diawali dengan kemenyan (doa), demikian juga hukuman ketujuh sangkakala diawali dengan kemenyan
(doa).

Keluaran 30:1-10 menceritakan mezbah kemenyan yang dilayani oleh imam-imam dalam Perjanjian Lama. Dalam
Kemah Suci, pedupaan yang dipakai dibuat dari tembaga (Keluaran 27:3), sedangkan yang dipakai dalam Bait
Suci dibuat dari emas (1 Raja-raja 7:50).

Menurut konstruksi bangunan kemah sembahyang (Tabernakel) yang ditunjukkan Allah kepada Musa, di mana
mezbah berada di halaman, kaki dian emas, meja roti sajian, mezbah pedupaan berada di Tempat Kudus, hanya
tabut perjanjian berada di Tempat Mahakudus (Keluaran pasal 25 sampai 31; 36 sampai 38).

Surat Ibrani Pasal 9 juga menyinggung tentang mezbah pedupaan emas dan tabut perjanjian di dalam tempat
mahakudus; hal ini mungkin disebabkan tatkala Tuhan Yesus disalibkan, tirai yang memisahkan Tempat Kudus
dan Tempat Mahakudus, dari atas ke bawah terbelah menjadi dua (Matius 27:50-51).

Maka dikatakan bahwa mezbah pedupaan dan tabut perjanjian berada di dalam Tempat Mahakudus.

-- Biarlah doa-penyembahan dan pujian kita menjadi dupa yang harum bagi Allah kita --

Maka, tak perlu bagi kita untuk berpolemik tentang "keberadaan dupa fisik" dalam ibadah orang-orang Kristen.

Melalui ayat-ayat yang tercatat dalam Wahyu 8:3-5, mari kita renungkan doa-doa bagaimanakah yang sampai ke
hadapan Allah? Apakah karena doa orang-orang kudus, maka api dari mezbah itu ditumpahkan ke bumi? Tatkala
api ditumpahkan, apakah arti guruh, halilintar dan gempa bumi yang terjadi itu?

Doa-doa orang kudus yang disinggung berulang-ulang dalam Wahyu 5:8; Wahyu 8:3-4, ini menunjukkan bahwa
doa syafaat dari orang-orang percaya sangat penting dalam pembinasan kejahatan dan penegakan kebenaran di
atas bumi. Menjadi pedupaan yang menyenangkan Allah, dan yang membuat Allah bertindak.

Berdoalah dengan doa yang tanpa henti. Perilaku ini akan menciptakan hubungan yang konstan-melekat kepada
Allah; Carilah Dia dengan hati yang tulus, dan carilah hal-hal yang baik bagi kelangsungan kehidupan di
sekitarmu dengan keyakinan iman yang kita miliki.

Reff: Peace Pilgrim: Her Life and Work in Her Own Words, 1994, p 75. https://www.amazon.com/Peace-
Pilgrim-Life-Work-Words/dp/0943734290
3. ISTILAH-ISTILAH LAIN YANG SINONIM DENGAN TEFILAH (DOA)

Mengingat doa adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan orang percaya, maka tidaklah heran jika di
dalam Alkitab kita terdapat ebrbagai istilah yang sinonim dengan kata ‫ ְּתפִ לָּה‬- TEFILAH, (doa). Namun demikian
istilah-istilah yang sepertinya "sinonim" itu memiliki karakternya sendiri-sendiri dan bukan "sinonim" dalam
artian "sama persis." Mari mempelajarinya:

3. A. ‫ ׁשַּ וְּ עָה‬- SHAV'AH; Seruan Minta Tolong

Nomina Feminine: ‫ שַ וְּ עָּה‬- SHAV'AH, seruan minta tolong. cry for help, mengekspresikan sesuatu yang sungguh
diinginkan dalam sebuah doa. Permintaan yang dimuat dapan "SHAV'AH" ini bukan untuk meminta sesuatu hal
yang mewah atau yang indah-indah, tetapi suatu permohonan akan kelepasan dari sesuatu yang menekan,
menyengsarakan dirinya. Dan si penyeru itu sungguh membutuhkan pertolongan dengan segera. Permohonan ini
ditujukan kepada pribadi yang sungguh dapat diharapkan untuk menolong.

Kita baca salah satu contoh ayatnya:

* Keluaran 2:23

LAI TB, Lama sesudah itu matilah raja Mesir. Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan, dan
mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah.

KJV, And it came to pass in process of time, that the king of Egypt died: and the children of Israel sighed by
reason of the bondage, and they cried, and their cry came up unto God by reason of the bondage.

Hebrew,

‫ֹלהים ׁשַּ וְּ ָעתָ ם וַּתַּ עַּל וַּיִ זְּעָ קּו ִמן־הָ עֲבֹּ דָ ה ְּבנֵּי־יִ ְּש ָראֵּ ל ַּויֵּאָ נְּ חּו ִמ ְּצ ַּריִם מֶ לְֶך ַּויָמָ ת הָ הֵּ ם הָ ַּר ִבים בַּ י ִָמים וַּיְּ ִהי‬
ִ ֱ‫ִמן־הָ עֲבֹּ דָ ה׃ אֶ ל־הָ א‬

Translit interlinear,VAYEHI VAYAMIM {dan hari2 berlanjut} HARABIM HAHEM {lama sesudah itu} VAYAMAT
{dan dia mati} MELEKH {raja} MITS'RAYIM {mesir itu} VAYE'AN'KHU {dan mereka mengeluh} VENEY-YIS'RA'EL
{bani istrael} MIN-HA'AVODAH {karena perbudakan} VAYIZAQU {dan mereka berseru, Verb Qal Imperfect 3rd
com. Pl.} VATA'AL {dan dia menaikkan, Verb Qal Imperfect 3rd Fem. Sing.} SHAVATAM {untuk pertolongan-
pertolongan} 'EL-HA'ELOHIM {kepada Allah} MIN-HA'AVODAH {dari perbudakan itu}

Ayat di atas dalah contoh terbaik untuk mengekspresikan makna dari ‫ שַ וְּ עָּה‬- SHAV'AH, seruan minta tolong. cry
for help. Keluaran 2:23 mengungkapkan satu keadaan dimana bangsa Israel tidak tagi dapat bertahan akan
kekejaman dan penindasan bangsa Mesir kepada mereka. Mereka berteriak, mengeluh, memohon pertolongan
dari segala derita yang mereka rasakan di bawah penjajahan bangsa Mesir kepada mereka. Ayat ini menunjukkan
beberapa hal yang implisit: Adanya raja yang lalim yang pemerintahannya menindas mereka, menyebabkan
mereka harus menjalankan kerja paksa. Dari penderitaan itu mereka berdoa dengan berteriak, berseru,
menangis... dan akhirnya seruan doa bangsa ini sampai kepada telinga Allah.

3.B. - NE'AQAH, Erangan

* Keluaran 2:24

LAI TB, Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak
dan Yakub.
KJV, And God heard their groaning, and God remembered his covenant with Abraham, with Isaac, and with
Jacob.

Hebrew,

‫ֹלהים וַּיִ ְּׁשמַּ ע‬


ִ ֱ‫ֹלהים וַּיִ זְּכֹּ ר אֶ ת־נַּאֲקָ תָ ם א‬
ִ ֱ‫ת־ב ִריתֹּ ו א‬
ְּ ֶ‫וְּ אֶ ת־ ַּיעֲקֹּ ב׃ אֶ ת־יִ ְּצחָ ק אֶ ת־אַּ ְּב ָרהָ ם א‬
Translit interlinear,VAYISH'MA {dan Dia mendengar} 'ELOHIM {Allah} 'ET {pada} -NA'AQATAM {erangan-
erangan mereka} VAYIZ'KOR {dan Dia mengingat} 'ELOHIM {Allah} 'ET-BERITO {pada perjanjian-Nya} 'ET
{dengan} -'AVRAHAM {Abraham} 'ET {pada} -YITSKHAQ {ishak} VE'ET-YA'AQOV {dan pada yakub}

Ayat ini merupakan kelanjutan dari ayat sebelumnya yang juga mencatat teriakan minta tolong (Keluaran 2:23;
Nomina ‫ שַ וְּ עָּה‬- SHAV'AH). Pada ayat ke-24 ditambahkan kata bahwa bangsa Israel itu berseru kepada Allah
hingga meneriakkan ‫ נְּ אָּ קָּ ה‬- NE'AQAH, Erangan, yaitu suatu teriakan yang melibatkan gerakan seluruh tubuh yang
bergetar karena teriakan meminta tolong itu.

3.C. ‫ ְּצעַּ קָ ה‬- TSE'AQAH, Teriakan, Seruan, Shout

Nomina ‫ צְּ ַעקָּ ה‬- TSE'AQAH, artinya: Teriakan, Seruan, Shout, adalah nomina bentukan dari Verba: ‫ צָּ עַק‬- TSA'AQ,
artinya: berteriak/ berseru/ shout.

Ayat di bawah ini mendeskripsikan Bangsa Israel dibawah Raja Yabin (atau yang disebut juga "Raja Hazor") dan
Sisera (Panglima tentara Yabin):

* Hakim 4:3

LAI TB, Lalu orang Israel berseru kepada TUHAN, sebab Sisera mempunyai sembilan ratus kereta besi dan dua
puluh tahun lamanya ia menindas orang Israel dengan keras.

KJV, And the children of Israel cried unto the LORD: for he had nine hundred chariots of iron; and twenty years
he mightily oppressed the children of Israel.

Hebrew, ‫ת־בנֵּי לָחַּ ץ וְּ הּוא ֹלו ֶרכֶב־בַּ ְּרזֶל מֵּ אֹּ ות ְּתׁשַּ ע כִ י אֶ ל־יְּ הוָה ְּבנֵּי־יִ ְּש ָראֵּ ל וַּיִ ְּצעֲקּו‬
ְּ ֶ‫ס ׁשָ נָה׃ עֶ ְּש ִרים ְּבחָ זְּקָ ה יִ ְּש ָראֵּ ל א‬
Translit interlinear, VAYITS'AQU {dan mereka berseru, Verb Qal Imperfect 3rd Mas. Pl.} VENEY-YIS'RA'EL
{bani israel} 'EL {kepada} -YEHOVAH (dibaca: 'Adonay) KI {sebab} TESHA ME'OT {sembilan ratus} REKHEV-
BAR'ZEL {kereta besi} LO {padanya (sisera)} VEHU {dan dia} LAKHATS {telah menindas} 'ET-BENEY YIS'RA'EL
{pada bani israel} BEKHAZEQAH {di dalam penguasaanya} 'ES'RIM SHANAH {dua puluh tahun}

Note: ‫ צְּ ַעקָּ ה‬- TSE'AQAH, artinya: Teriakan, Seruan, Shout dalam Hakim 4:3 ini adalah Kata kerja ‫ ַָּויִ צְּ עֲקּו‬-
VAYITS'AQU, verba dalam bentuk Qal Imperfect 3rd Mas. Pl., sehingga artinya adalah: dan mereka berseru.

Hakim 4:3 ini memiliki latar belakang sejarah Israel sbb:

Setelah Ehud mati orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata Tuhan. Sepanjang masa kehidupan Ehud,
Israel tetap setia kepada Tuhan. Sekalipun demikian, sesudah kematiannya penyembahan berhala menjadi marak
kembali sehingga menimbulkan hukuman Allah, yaitu Israel masuk kepada masa penindasan berikutnya. Lalu
Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangan Raja Yabin, raja Kanaan, yang memerintah di Hazor. Penindasan
sebelumnya datang dari luar wilayah Kanaan. Namun Raja Yabin, memimpin sebuah perlawanan terhadap orang
Israel yang telah mengusirnya pada zaman Yosua. Hazor merupakan kubu pertahanan paling penting di Kanaan
utara. Panglima tentaranya ialah Sisera yang diam di Haroset Hagoyim. Tempat tinggal Sisera, Haroset-Hagoyim,
adalah Tel Amar pada zaman modern ini, yang terletak di tempat di mana sungai Kison melewati sebuah tonjolan
sempit untuk memasuki dataran Akre.

Tempat itu terletak sekitar sepuluh mil barat Laut Megido. Sisera mempunyai sembilan ratus kereta besi. Lihat
Hakim 1:19 di mana orang Filistin juga dikatakan memiliki kereta besi. "Kereta Besi" ‫ ֶּ ִּֽרכֶּב־בַ ְּרזֶּל‬- REKHEV-BAR'ZEL
adalah semacam "tank besi" zaman sekarang. Perlengkapan perang tersebut paling hebat bagi orang Israel sebab
mereka sendiri belum memasuki zaman besi. Dua puluh tahun lamanya ia menindas orang Israel dengan keras.
Israel kala itu kembali dalam penindasan, mereka diharuskan membayar bea tinggi dalam perak. Sepanjang
setengah angkatan Israel ditindas oleh orang-orang Kanaan yang memanfaatkan kedudukan mereka, yang
strategis di Lembah Esdraelon sebagai pusat yang menguntungkan untuk memperluas kekuasaan mereka.
Kemudian orang Israel berteriak hingga tenggorokan mereka nyeri, inilah nilai dari istilah yang berasal dari
Verba Ibrani: ‫ צָּ ַעק‬- TSA'AQ.

3.D. ‫ זְּעַּ קָ ה‬- ZE'AQAH, Jeritan, Teriakan Keras

Nomina ‫ ְּזעַקָּ ה‬- ZE'AQAH, Jeritan, Teriakan keras berasal dari Verba: ‫ ָּז ַעק‬- ZE'AQ, menjerit, berteriak.

* Yunus 1:5

LAI TB, Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke
dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang
paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak.

KJV, Then the mariners were afraid, and cried every man unto his god, and cast forth the wares that were in the
ship into the sea, to lighten it of them. But Jonah was gone down into the sides of the ship; and he lay, and was
fast asleep.

Hebrew,

‫הקֵּ ל אֶ ל־הַּ יָם ָ ּֽבאֳ נִ יָה אֲׁשֶ ר אֶ ת־הַּ כֵּלִ ים ַּוי ִָטלּו אֶ ל־אֱ ֹלהָ יו ִאיׁש ַּ ּֽוַֽיִ ְּזעֲקּו הַּ מַּ ל ִָחים ו ִ ַּּֽי ְּיראּו‬
ָָּ ְּ‫ַּוי ֵָּר ַּ ּֽדם׃ וַּיִ ְּׁשכַּב הַּ ְּספִ ינָה אֶ ל־י ְַּּרכְּ תֵּ י י ַָּרד וְּ יֹּונָה ֵּ ּֽמ ֲעלֵּיהֶ ם ל‬

Translit interlinear, VAYIR'U {dan mereka takut} HAMALAKHIM {para awak kapal itu} VAYIZ'AQU {dan mereka
berteriak, Verb Qal Imperfect 3rd Mas. Pl.} 'ISH {masing2 orang} 'EL-'ELOHAV {kepada ilah-ilahnya} VAYATILU
{dan mereka melemparkan} 'ET-HAKELIM {pada barang2} 'ASHER {yang} BA'ONIYAH {ada di kapal itu} 'EL-
HAYAM {ke laut} LEHAQEL {untuk memperingan} ME'ALEIHEM {dari mereka} VEYONAH {tetapi yunus} YARAD
{dia tekah turun} 'EL-YAR'KETEY HASEFINAH {ke bagian dalam kapal itu} VAYISH'KAV {dan dia tertidur}
VAYERADAM {dantertidur dengan nyenyak}

Note:

Kata Ibrani ‫ אֱֹלהִ ים‬- 'ELOHIM pun dikenakan kepada ilah-ilah bagi bangsa goyim (kafir), maka diterjemahkan
secara konteks dengan "illah-illah" atau dengan "allah-allah" (yang tidak menggunakan huruf kapital).

Bentuk penulisan: ‫ ֱאֹלהָּ יו‬- 'ELOHAV stratus konstruk dari kata ‫ אֱֹלהִ ים‬- 'ELOHIM dengan suffix pronomina 3rd Sing
Mas. sehingga artinya menjadi: "ilah-illahnya/ his gods"

Sehingga kalau ada pengajar-pengajar yang mengajarkan doktrin baru, Orang Kristen tidak boleh memakai kata
"Allah", karena kalau "Allah" itu untuk "illahnya orang Islam atau Arab."

Sedangkan Tuhan-nya orang Kristen adalah "ELOHIM" (pakai bahasa Ibrani). Anda lihat di sini bahwa 'ELOHIM-
pun dalam konteks tertentu, juga dapat bermakna illah-illah. Pengajar-pengajar yang memberikan doktrin
semacam itu justru belum mempelajari Naskah bahasa asli, dan kebanyakan justru masih buta huruf Ibrani dan
tidak paham konteks dan budaya Semitik, asal di mana Alkitab kita ditulis.

Pengajaran mereka bukan berdasar dari pembelajaran Alkitab secara benar, tetapi dari sikap RASIS saja, dan
kekekurangan pengetahuan dan kurang study secara benar.

Menghina "Allah"-nya orang Muslim dan merendahkan Allah mereka menjadi "dewa-dewa/ atau illah-illah",
sesungguhnya menghina dan merendahkan ELOHIM yang disembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub.

Lihat ulasan di Artikel: PANDANGAN TENTANG PENGAJARAN YANG MEMPERTENTANGKAN: ELOHIM ISRAEL vs
ALLAH ISLAM (please click): http://www.sarapanpagi.org/elohim-study-kata-vt3.html#p36023

Nomina ‫ ְּזעַקָּ ה‬- ZE'AQAH, Jeritan, Teriakan keras merupakan teriakan minta pertolongan yang lebih nyaring
daripada nomina Ibrani ‫ שַ וְּ עָּה‬- SHAV'AH, suatu teriakan karena melihat/mengalami sesuatu yang sungguh
menakutkan (horror). Atau sedang mengalami keadaan darurat yang mengagetkan. Ayat ini diambil dari suatu
peristiwa ketika orang-orang melihat dahsyat/ horrornya ombak yang akan segera menenggelamkan mereka.
Dimana mereka seperti telah melihat/ menghadapi kematian yang segera akan menimpa mereka.

4 kata Ibrani yang telah kita pelajari: ‫ שַ וְּ עָּה‬- SHAV'AH, seruan minta tolong. cry for help; ‫ נְּ אָּ קָּ ה‬- NE'AQAH, Erangan;
‫ צְּ ַעקָּ ה‬- TSE'AQAH, artinya: Teriakan, Seruan, Shout; dan ‫ ְּז ַעקָּ ה‬- ZE'AQAH, Jeritan, Teriakan keras.

3. E. ‫ ִרנָה‬- RINAH, NYANYIAN GEMBIRA KARENA SYUKUR

Nomina Feminine ‫ ִרנָּה‬- RINAH (diucapkan RINA), artinya: nyanyian syukur (dengan bersorak); lagu gembira
karena syukur. Dalam Yesaya 48:20 ini mencatat kegembiraan, bahwa Allah memberitakan kepada Israel, bahwa
mereka akan meninggalkan Babel dan kembali ke tanah suci Israel. Dengan pernyataan ini, Israel menyanyi
dengan nyanyian suka cita ( ‫ ִרנָּה‬- RINAH) atas kebebasan mereka:

* Yesaya 48:20

LAI TB, Keluarlah dari Babel, larilah dari Kasdim! Beritahukanlah dengan suara (nyanyian) sorak-sorai
(RINAH) dan kabarkanlah hal ini! Siarkanlah itu sampai ke ujung bumi! Katakanlah: "TUHAN telah menebus
Yakub, hamba-Nya!"

KJV, Go ye forth of Babylon, flee ye from the Chaldeans, with a voice of singing (RINAH) declare ye, tell this,
utter it even to the end of the earth; say ye, The LORD hath redeemed his servant Jacob.

Hebrew

‫ַּש ִדים ִב ְּרחּו ִמבָ בֶ ל ְּצאּו‬


ְּ ‫ה ְּׁש ִמיעּו הַּ גִ ידּו ִרנָה ְּבקֹּ ול ִמכ‬
ַָּּ ‫יאּוה ז ֹּאת‬
ָָּ ‫וצ‬
ִ ֹּ‫ַּיעֲקֹּּֽ ב׃ עַּ ְּבדֹּ ו יְּ הוָה גָאַּ ל ִא ְּמרּו הָ אָ ֶרץ עַּ ד־קְּ צֵּ ה ה‬
Translit interlinear, TSEU {kalian keluarlah} MIBAVEL {dari babel} BIR'KHU {kalian larilah} MIKAS'DIM {dari
kasdim} BEQOL {dengan suara} RINAH {nyanyian gembira/ sorak sorai} HAGIDU {kalian siarkanlah} HASHEMI'U
{dan kalian perdengarkanlah berita} ZOT {ini} HOTSIUHA {dengan perkataan} AD-KETSE HA'ARETS {sampai ke
ujung bumi} 'IM'RU {kalian katakanlah} GA'AL {Dia telah menebus} YEHOVAH (diucapkan: 'Adonay, TUHAN)
'AV'DO {hamba-Nya} YA'AQOV {yakub}

Ayat lainnya:
* Mazmur 42:5

LAI TB, Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam
kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara (nyanyian) sorak-sorai
(RINAH) dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.

KJV, When I remember these things, I pour out my soul in me: for I had gone with the multitude, I went with
them to the house of God, with the voice of joy and praise, with a multitude that kept holyday.

Hebrew

‫ׁשפְּ כָה אֶ זְּכְּ ָרה אֵּ לֶה‬


ְָּּ ֶ‫ֹלהים עַּ ד־בֵּ ית אֶ דַּ דֵּ ם בַּ סָ ְך ֶ ּֽאעֱבֹּ ר כִ י נַּפְּ ִׁשי עָ לַּי וְּ א‬
ִ ֱ‫ול־רנָה א‬
ִ ֹּ‫וגג׃ הָ מֹּ ון וְּ תֹּ ודָ ה ְּבק‬
ּֽ ֵּ ֹּ‫ח‬
Translit interlinear, 'ELEH {inilah} 'EZ'KERAH {yang hendak aku mengingat} VE'ESH'PEKHAH {dan aku
meluapkan} 'ALAI {atasku} NAF'SHI {jiwaku} KI {sebab} E'EVOR {aku akan melewati} BASAKH {kerumunan
manusia} 'EDADEM {aku mendahului mereka} 'AD-BEIT 'ELOHIM {kemudian menuju bait Allah} BEQOL {dengan
suara} -RINAH {nyanyian gembira/ sorak sorai} VETODAH {dan pengucapan syukur} HAMON {di dalam
keramaian} KHOGEG {merayakan hari raya}

Dari kedua contoh ayat ini, kita mendapati bahwa nomina: ‫ ִרנָּה‬- RINAH (diucapkan RINA) itu merupakan
nyanyian sorak-sorai karena luapan gembira. Dan pujian semacam ini juga merupakan Doa kepada Allah.

3. F. ‫ פְּ גִ יעָה‬- P'GI'AH, PERMOHONAN

* Ayub 21:15

LAI TB, Yang Mahakuasa itu apa, sehingga kami harus beribadah kepada-Nya, dan apa manfaatnya bagi kami,
kalau kami memohon kepada-Nya?

KJV, What is the Almighty, that we should serve him? and what profit should we have, if we pray unto him?

Hebrew,

‫ּֽעַּבדֶ נּו מַּ ה־ׁשַּ דַּ י‬


ְּ ‫י־נ‬ ַּ ‫נִ פְּ גַּע־בֹּּֽ ו׃ כִ י ּומַּ ה־נֹּ ועִ יל ִ ּֽכ‬
Translit interlinear, MAH {apakah} -SHADAY {Yang Mahakuasa} KI- {sehingga} NA'AV'DENU {kita harus
beribadah} UMAH- {dan apakah} NO'IL {kegunaan/ manfaat} KI {jikalau} NIF'GA- {kita akan menemui (untuk
memohon secara rutin/ sering), Verb, Qal, Imperfect, 1st Com Pl.} BO {didalam-Nya}

Ungkapan di atas diucapkan oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah.

Mereka mempertanyakan untuk apa beribadah, dan bahkan harus berdoa dengan hati yang hancur? Mereka pikir
kehidupan mereka baik-baik saja. Ternak-mereka tetap menghasilkan, tetap beranak-pinak. Keluarga mereka,
istri, anak mereka hidup bahagia. Atas pencapaian-pencapaian ini mereka tidak menganggap penting untuk
beribadah dan menyembah kepada Allah.

Ayub, mengecam sikap tersebut, sebab mereka tidak mengerti bahwa bisa saja suatu saat mereka akan
mengalami kesusahan. Kesenangan duniawi, harta, keluarga yang baik telah Ayub miliki. Dan Ayub merasakan
pula ketika semua yang baik-baik itu pergi.
Makna kata ‫ פְּ גִ יעָּה‬- P'GI'AH (yang adalah bentuk Gerund ( ‫ פְּ עּולָּה שֵּ ם‬- SHEM PE'ULAH) dari verba ‫ ָּפגַע‬- PAGA. Arti
kontekstual dari kata tersebut pada Ayub 21:15 ini adalah "a prayer of request" yang dimohonkan berkali-kali.

Menarik bahwa kata ‫ ָּפגַע‬- PAGA ini dikenakan kepada Yakub pada pertemuannya dengan para Malaikat Allah.
Menunjukkan bahwa pertemuan antara Yakub dengan para malaikat itu berlangsung sering/ often.

* Kejadian 32:1 LAI TB, Yakub melanjutkan perjalanannya, lalu bertemulah malaikat-malaikat Allah dengan dia.

KJV, And Jacob went on his way, and the angels of God met him.

Hebrew,

‫אֱֹלהים׃ מַּ לְּ אֲ כֵּי וַּיִ פְּ גְּ עּו־בֹּ ו לְּ דַּ ְּרכֹּ ו הָ לְַּך וְּ ַּיעֲקֹּ ב‬
ִ
Translit interlinear, VEYA'AQOV {dan yakub} HALAKH {dia berjalan} LEDAR'KO {pada perjalanannya}
VAYIF'GE'U {dan mereka bertemu} -VO {kepadanya} MALAKHEY {malaikat2 dari} 'ELOHIM {Allah}

3. G. ‫ קְּ ִריאָ ה‬- Q'RI'AH, TERIAKAN/ SERUAN

Kata ‫ קְּ ִריאָּ ה‬- Q'RI'AH, teriakan adalah bentuk Gerund ( ‫ פְּ עּולָּה שֵּ ם‬- SHEM PE'ULAH) dari verba ‫ קָּ ָּרא‬- QARA,
artinya:memanggil.

Makna ‫ קְּ ִריאָּ ה‬- Q'RI'AH, teriakan/ seruan di sini dalam artian yang mirip dengan kata ‫ צְּ ַעקָּ ה‬- TSE'AQAH yang telah
kita pelajari pada poin 3.C. di atas. Suatu teriakan permohonan atas doa ketika seseorang sedang mengalami
kesulitan/ bahaya. Kata ini terdapat juga dalam Kitab Yunus:

* Yunus 1:14

LAI TB, Lalu berserulah mereka kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami
binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah,
sebab Engkau, TUHAN, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki."

KJV, Wherefore they cried unto the LORD, and said, We beseech thee, O LORD, we beseech thee, let us not
perish for this man's life, and lay not upon us innocent blood: for thou, O LORD, hast done as it pleased thee.

Hebrew,

‫ֹאמרּו אֶּ ל־יְּ הוָּה וַיִ קְּ ְּראּו‬


ְּ ‫ל־תתֵּ ן הַ זֶּה הָּ ִאיש בְּ ֶּנפֶּש נ ֹאבְּ דָּ ה אַ ל־נָּא יְּהוָּה אָּ נָּה ַוי‬
ִ ַ‫ע ִ ִָּּֽשיתָּ ׃ חָּ פַצְּ ָָּּת ַכאֲשֶּ ר יְּהוָּה ִ ִּֽכי־אַ תָּ ה נָּקִ יא דָּ ם ָּעלֵּינּו וְּ א‬

Translit interlinear, VAYIQ'RE'U {dan mereka berteriak/ berseru, Verb Qal Imperfect 3 Mas. Pl.} 'EL- {kepada}
YEHOVAH {dibaca, 'Adonay, TUHAN} VAYOM'RU {dan mereka berkata} 'ANAH {mohon} YEHOVAH {dibaca,
'Adonay, TUHAN} 'AL- {janganlah} NA' {tolong} NOV'DA {kami menjadi binasa} BENEFESH {karena nyawa}
HA'ISH {laki2} HAZEH {ini} VE'AL- {dan janganlah} TITEN {Engkau berikan/ tanggungkan} 'ALEINU {ke atas
kami} DAM {darah} NAQI {yg tidak bersalah} KI- {sebab} 'ATAH {Engkaulah} YEHOVAH{dibaca, 'Adonay,
TUHAN} KA'ASHER {seperti yang} KHAFATS'TA {Engkau kehendaki} 'ASITA {Engkau telah berbuat}

Kita bersama telah mengetahui kisah mengenai Yunus yang mencoba lari dari panggilan TUHAN. Orang-orang di
kapal itu menyadari bahwa badai topan yang mereka hadapi adalah gara-gara Yunus berada di kapal mereka.
Sepanjang Yunus ada bersama mereka maka situasi sulit itu akan terus berlangsung. Dan Yunus -pun memahami
itu sehingga mereka melemparkannya ke dalam laut.
Namun pada saat mereka keluar dari situasi sulit dengan redanya topan badai, dan mereka menjadi kawatir
tetang hal yang lainnya. Yaitu, atas tindakan pelemparan Yunus ke luar dari kapal. Maka dengan doa yang sama
mereka memohon untuk dilepaskan dari kesalahan atas konsekwensi dosa pembunuhan itu. Mereka menyadari
bahwa kini Yunus-lah yang mengalami bahaya. Sehingga mereka berdoa kepada TUHAN kembali.

Anda mungkin juga menyukai