Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KELOMPOK IV

“YEHU MENJADI RAJA ISRAEL”

Mata Kuliah: Eksposisi Perjanjian Lama


Dosen Pengampu: Dr. Maria Hanie

Oleh:

Elisa M. Sihombing
Fambianto Makaling
Mia Kristin Andriastuti
Rambu Agnes Tasya Djawaray

INSTITUT INJIL INDONESIA


FAKULTAS TEOLOGI
BATU, 2020
BAB I
PENDAHULUAN

Analisa Konteks
1. Konteks Jauh
Dalam 1 Samuel 10:1 ini merupakan ayat pertama di dalam Perjanjian
Lama yang menyebut raja sebagai yang diurapi Tuhan. Tindakan ini
merupakan bukti dari kasih sayang Samuel kepada Saul, sebab ciuman bukan
merupakan tanda kesetiaan kepada raja. 1 1 Dalam Perjanjian Baru, Allah
menentukan orang kepada hidup yang kekal. Hal ini diungkapkan dalam ayat
Alkitab, “Sebab semua orang yang telah ditentukan-Nya dari semula,mereka
itu juga dipanggil-Nya … dibenarkan-Nya … dimuliakan-Nya” (Roma
8:29,30).2 2 “Orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah” (1 Petrus
1:2). Ia memilih untuk menyelamatkan manusia berdosa guna meninggikan
kasih karuniaNya dengan mengungkap besarnya dosa mereka.

2. Konteks Dekat
Teks sebelumnya terdapat Dalam 2 Raja-raja 8:25- 29 membahas
mengenai Ahasia sebagai raja Yehuda sebelum Yehu membunuh Ahasia dan
Yoram. Dimana Yoram dan Ahazia berperang melawan Hazael raja Aram di
Ramot Gilead. Dimana Ahazia merupakan cucu Omri raja Israel sehingga
kehidupan Ahazia hidup jahat di mata Tuhan (penyembahan berhalanya
terhadap Baal dan menghentikan penyembahan kepada Yahwe )sama seperti
keluarga Ahab. Teks sesudahnya adalah pasal 9: 16-29 yang membahas
mengenai penggenapan dari nubuatan nabi Elia yang dilakukan oleh Yehu
Bersama pasukannya. Saat itu Yoram sedang berada dalam keadaan sakit

1
J. Sidlow Baxter, Menggali Isi Alkitab Kejadian-Ester, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina
Kasih, 2004) 310
2
G. Raymond Carlson, Apa yang Diajarkan Alkitab Mengenai Keselamatan, (Malang:
Gandum Mas, 1983), 52-53
dan Ahazia datang untuk menjenguknya. Sehingga tidak secara kebetulan
Yoram dan Ahazia bertemu. Sehingga melalui ini Yehu beserta pasukannya
dapat membunuh keduanya.
Garis Besar Teks

1. Perintah mengurapi raja Yehu (ay. 1-3)


2. Yehu diurapi menjadi Raja (ay. 4-6)
3. Perintah Allah kepada Yehu (ay. 7-10)
4. Tindakan Yehu atas perintah Allah (ay. 14-15
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perintah untuk Mengurapi Yehu (ay. 1-3)


Elisa memanggil seorang nabi dari rombongan nabi. Kata
“Memanggil” berasal dari Bahasa Ibrani dengan bentuk verb qal perfect
3rd person masculine singular homonym 1 yang berarti memanggil,
menyatakan.3 Bentuk kata ini merupakan suatu perkerjaan yang telah
selesai dilakukan oleh orang ke-3 maskulin tunggal dalam hal ini adalah
Nabi Elisa.4 Dalam KJV dan NAS diartikan Called yang berarti telah
memanggil. Sedangkan dalam NIV diartikan Summoned yang berarti
memanggil atau memerintahkan. 5 Dalam TWOT kata ini berarti I, call, call
out, recite (read) memanggil, memanggil keluar, membawakan. 6 dalam
BDB menggunakan kata call, proclaim, read yang berarti memanggil,
menyatakan, memberi pengumuman, memproklamirkan.7
Jadi kata ini menunjukan bahwa Nabi Elisa melakukan suatu
Tindakan dengan cara memanggil seorang nabi dari rombongan nabi dan
bukan sekadar memanggil akan tetapi ada sebuah perintah lanjitan yaitu
dengan menyuruh mengikat pinggang, membawa buli-buli untuk mencari
Yehu di Ramot Gilead untuk diurapi menjadi raja atas Israel.

B. Yehu Diurapi menjadi Raja (ay.4-10 )


Frasa “Telah Kuurapi engkau menjadi raja atas umat TUHAN”
menunjukan bahwa Yehu diurapi menjadi Raja atas penetapan Tuha n
sendiri. Kata “Kuurapi” dalam Bahasa Ibrani adalah ָֽ‫( ְמ ַׁש ְח ִּ֧תיך‬meshaktika)

3
Bible Works 10
4
Maria Hanie, Diktat Ibrani Jilid 1, (Batu: Institut Injil Indonesia, 2019), 41
5
Bible Works 10, King Jammes Version, New American Standart dan New International
Version
6
Bible Works 10, Haris, et als, Theological Wordbook of the Old Testament
7
Bible Works 10, Brown, Driver, Briggs, Hebrew and English Lexicon
berasal dari kata dasar ‫( משח‬Meshakh) yang berarti melumuri, mengoles,
meminyaki, mengurapi8 dengan bentuk verb qal perfect 1st person
common singular suffix 2nd person masculine singular9 yang berarti suatu
pekerjaan yang telah dilakukan oleh orang pertama tunggal (Allah) dengan
dengan akhiran yang merujuk pada orang kedua maskulin tunggal “Kamu”
(Yehu).10 Dalam KJV dan NAS sama-sama menggunakan kata have
anointed yang berarti telah meminyaki atau mengurapi, sedangkan dalam
NIV menggunakan kata anoint yang berarti mengurapi atau meminyaki.
Dan BIS menggunakan kata melantik.11 Dalam TWOT menggunakan kata
dengan anoint, spread a liquid yang berarti mengurapi dengan minyak. 12
Dan dalam BDB menggunakan kata smear, anoint, whom we have
anointed over us (over Israel) yang berarti melumuri, meminyaki, yang
telah kita urapi di atas kita dalam konteks ini adalah atas Israel. mengurapi
dengan minyak.13
Sehingga kata Kuurapi menjelaskan bahwa seorang nabi
menyampaikan Firman Allah bahwa Yehu telah diurapi menjadi Raja atas
Israel sesuai dengan ketetapan Tuhan sendiri dengan cara dengan
minyak. Mengurapi seseorang dengan minyak urapan menandakan
bahwa orang tersebut telah dinobatkan menjadi seorang raja atau hamba
Tuhan (pelantikan, penobatan).14 Dan dalam konteks ini Yehu telah
dinobatkan (dilantik) dan resmi menjadi raja.

8
Bible Works 10
9
Ibid.
10
Maria Hanie, Diktat Ibrani Jilid 1…, 41
11
Bible Works 10, King Jammes Version, New American Standart dan New International
Version
12
Bible Works 10, Haris, et als, Theological Wordbook of the Old Testament
13
Bible Works 10, Brown, Driver, Briggs, Hebrew and English Lexicon
14
Sabda 5, Ensiklopedia Alkitab Masa Kini
C. Perintah Allah kepada Yehu (ay. 11-13 )
Allah memerintahkan Yehu untuk membunuh keluarga tuannya Ahab
dan dengan demikian Allah akan membalaskan kepada Izebel darah
hamba-hamba-Nya, nabi-nabi itu, bahkan darah semua hamba TUHAN (1
Raj. 16:29:34). Kata “Membunuh” berasal dari bahasa Ibrani ָֽ‫יתה‬
ָ֔ ‫ו ְִ֙הכ‬
(wehikita) yang berarti menghantam, memukul atau menghancurkan 15
yang berasal dari kata dasar ‫( נכה‬nakah) Dengan bentuk ָֽ‫( ְו‬awalan
penghubung) verb hiphil waw consec perfect 2nd person masculine
singular.16 Berarti kata kerja yang akan dilakuan/belum selesai dikerjakan
yang menunjukan sebab akibat oleh orang ke-2 maskulin tunggal (Yehu).17
Dalam KJV menggunakan kata smite yang berari memukul, menghantam,
menghancurkan. Sedangkan dalam NAS menggunakan kata Strike yang
berarti melawan, menyerang, memukul, membentur. Dalam NIV
menggunakan kata destroy yang berarti memusnahkan, merusakan,
menghancurkan, membinasakan, membunuh. 18 Dalam BDB sendiri
menggunakan kata yang berarti memukul atau menghantam. Sedangkan
jika melihat dari konteks teks ini sendiri kata ini berarti membunuh atau
killing.19 Dalam TWOT menggunakan kata smite, strike, hit, beat, stay, kill
yang berarti memukul, menyerang, menghantam, mengalahkan,
menghancurkan, membunuh.20
Jadi, kata membunuh ini merupakan pekerjaan yang akan dikerjakan
dengan suatu perintah yang akan dilakukan oleh Yehu sebagai bentuk
pembalasan Allah atas perbuatan Izebel dan juga suatu Tindakan oleh
karena Allah sendiri yang akan melenyapkan keluarga Ahab apapun

15
Bible Works 10
16
Ibid.
17
Maria Hanie, Diktat Ibrani Jilid 2…, 37
18
Bible Works 10, King Jammes Version, New American Standart dan New International
Version
19
Bible Works 10, Brown, Driver, Briggs, Hebrew and English Lexicon
20
Bible Works 10, Haris, et als, Theological Wordbook of the Old Testament
keadaannya (2 Raj. 9:7-8). Dalam Kejadian 12:24 “mata ganti mata, gigi
ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki,” dan hal ini mengartikan
bahwa Allah adalah adil. Dan keadilan Allah. Allah membalaskan setimpal
dengan apa yang sudah kita lakukan. Allah begitu mengasihi umat-Nya
dan Allah juga bersikap adil terhadap umat-Nya.

D. Tindakan atas perintah Allah (ay. 14-15)


Frasa “mengadakan persepakatan” berasal dari Bahasa Ibrani ָֽ
ָֽ ‫( וַׁי ְת ַׁק ֵּׁ֗שר‬wayitqasher) yang berasal dari kata dasar ‫( קשר‬qashar)21 yang
berarti to conspire yang berarti bersekongkol, berkomplot dengan bentuk
verb hithpael waw consec imperfect 3rd person masculine singular yang
berarti suatu kata kerja yang telah dilakukan dan terus menerus dilakukan
(diulang-ulang) oleh orang ke 3 maskulin tunggal (Yehu). 22 Dalam KJV,
NAS, dan NIV menggunakan kata yang sama conspired yang berarti telah
bersepakat, bersekongkol. Dan dalam BIS menggunakan kata
bersekongkol.23 Dalam BDB menggunakan kata bind, league together,
conspire yang berarti berniat, berserikat, berkumpul.24 Dan dalam TWOT
menggunakan conspire yang berarti bersekongkol, bersepakat atau
mengadakan suatu perudingan untuk melakukan sesuatu Bersama
dengan satu tujuan.25
Jadi frasa “Mengadakan persepakatan” ini menunjukan suatu
Tindakan yang akan Yehu lakukan sebagai wujud menaati nubuatan dari
perintah Allah untuk membinasakan Yoram dan Keluarganya yang
merupakan penggenapan dari nubuat Elia (1 Raj. 21:17-24). Dimana Yehu
bersepakat dengan panglima-panglima perang saat itu yang Bersama

21
BibleWorks 10
22
Maria Hanie, Diktat Ibrani Jilid 2…, 37
23
Bible Works 10, King Jammes Version, New American Standart, New International
Version, dan Bahasa Indonesia Sehari-hari
24
Bible Works 10, Brown, Driver, Briggs, Hebrew and English Lexicon
25
Bible Works 10, Haris, et als, Theological Wordbook of the Old Testament
dengannya dengan satu tujuan (Membunuh Yoram). Allah memakai Yehu
sebagai alat untuk membalaskan umat-Nya karena Allah memberi tugas
kepada manusia untuk melihat ketaatan dan Allah ingin menunjukan
kuasanya melalui manusia.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Yehu adalah orang yang dipilih dan dipakai Allah untuk
memusnahkan Yoram serta keluarga Ahab. Yehu berhasil melakukan
perintah Allah karena ketaatannya kepada Allah. Allah bisa memakai siapa
saja untuk melakukan rencana-Nya. Cara Allah memilih manusia diluar
dari pikiran manusia dan penetapan Allah sendiri tidak dapat di ganggu
gugat oleh siapa saja. Allah menuntut pertanggungjawaban atas setiap
Tindakan dan pembalasan adalah hak Allah serta nubuatan nabi Allah
pasti akan terjadi.

B. Rumusan Teologis
1. Seseorang yang diberi tugas harus melakukan dengan ketaatan. Nabi
adalah perpanjangan lidah Allah sehingga nabi harus melakukan tugas
degan ketaatan kepada kehendak Allah.
2. Penetapan Allah tidak dapat di ganggu gugat oleh siapa saja dan setiap
orang yang terpilih memiliki tujuan yang sesuai dengan kehendak Allah.
3. Setiap Tindakan yang dilakukan ada pertanggungjawaban dan Ketika
penyimpangan terjadi maka Allah akan bertindak dan pembalasan
merupakan hak Allah yang tidak dapat di tentang oleh siapapun
4. Perintah Allah menuntut adanya Tindakan lanjutan yang sesuai dengan
penetapan-Nya.
DAFTAR PUSTAKA

Baxter, J. Sidlow.
2004 Menggali Isi Alkitab Kejadian-Ester. Jakarta: Yayasan Komunikasi
Bina Kasih

Carlson, G. Raymond.
1983 Apa yang Diajarkan Alkitab Mengenai Keselamatan. Malang:
Gandum Mas.

Holdcroft, L. Thomas.
1996 Kitab-kitab Sejarah. Malang: Gandum Mas.

Hanie, Maria.
2019 Diktat Ibrani Jilid 1. Batu: Institut Injil Indonesia

Sumber lain:

Bible Works 10

Sabda 5
Surat Pernyataan

Shalom, saya Elisa M. Sihombing menyatakan telah selesai membaca kitab


Hakim-hakim, sebagai syarat menyelesaikan perkuliahan Eksposisi Perjanjian
Lama Semester 4.

Yang bertanda tangan

(Elisa M. Sihombing)

Shalom, saya Fabian Makaling menyatakan telah selesai membaca kitab


Hakim-hakim, sebagai syarat menyelesaikan perkuliahan Eksposisi Perjanjian
Lama Semester 4.

Yang bertanda tangan

(Fabianto Makaling)
Shalom, saya Mia Kristin Andriastuti menyatakan telah selesai membaca
kitab Hakim-hakim, sebagai syarat menyelesaikan perkuliahan Eksposisi
Perjanjian Lama Semester 4.

Yang bertanda tangan

(Mia K. Andriastuti)

Shalom, saya Rambu Agnes Tasya Djawaray menyatakan telah selesai


membaca kitab Hakim-hakim, sebagai syarat menyelesaikan perkuliahan
Eksposisi Perjanjian Lama Semester 4.

Yang bertanda tangan

(Rambu Agnes T. Djawaray)

Anda mungkin juga menyukai