Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 1

Anggota : Ida Hasian, Jeremy Saratoga, Fransisca Nataliova, Albert Christian Adinata

MK : Perjanjian Lama 1

Materi : Apa makna ritual dalam Kejadian 15?

IDENTIFIKASI POKOK PERMASALAHAN

Kita perlu meyakini bahwa segala peristiwa dan kejadian yang terjadi dalam Alkitab

tentu dibuat dengan suatu tujuan yang Allah inginkan. Salah satu peristiwa menarik adalah

perjanjian Allah dengan Abraham, di mana Allah berjanji memberikan keturunan dari Sarah,

istrinya yang mandul, dan tanah perjanjian kepada Abraham. Pasal ini dibagi menjadi 2

outline dimana ayat 1-6 menunjukkan konsern Abram yang belum juga memiliki anak dan

ayat 7-21 menunjukkan fokus kepada keinginan Abram untuk memiliki janji ilahi akan tanah

perjanjian yang akan menjadi milik keturunannya. Janji Allah dalam pasal 12:2 mengenai

Abram akan menjadi “bangsa yang besar” ditekankan kembali dalam pasal 15:5. Abram pun

percaya pada TUHAN dan TUHAN memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran.

Abram mempercayai janji Allah akan seorang anak, namun kali ini dia menanyakan

mengenai jaminan akan tanah perjanjian.1 Maka dari itu Allah memberikan jaminan dengan

melakukan perjanjian dengan Abram. Dalam ikatan perjanjian itu Allah berfirman kepada

Abram "Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina

berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan

seekor anak burung merpati." Dalam ikatan perjanjian ini, Allah bersama dengan Abraham

melakukan sebuah ritual yang unik dan menarik. Oleh karena itu, kelompok ini akan

menggali, mengkaji dan mencari makna ritual yang dilakukan oleh Abraham dan Allah dalam

Kejadian 15. Dalam penggaliannya kami akan menyelidiki konteks historis dan tekstualnya,

1
International Bible Society, ed., The Holy Bible, New International Version: Containing the
Old Testament and the New Testament (Colorado Springs: International Bible Society, c1982, n.d.).
menganalisis beberapa pandangan penafsiran yang ada dan kemudian menjawab dan

menyimpulkan apa makna ritual dalam kejadian 15 ini

PENYELIDIKAN KONTEKS HISTORIS DAN TEKSTUAL

TUJUAN

Tujuan kitab kejadian adalah memulai kisah dari Perjanjian (Covenant). Keberdosaan

manusia yang membuat manusia terpisah dari Allah dan tidak memiliki gagasan yang tepat

mengenai siapa Allah membuat Allah memutuskan membuat perjanjian dengan umat pilihan,

Abraham, dan keluarganya. Tujuan dari hubungan perjanjian ini dipakai Tuhan untuk Israel

sebagai gambaran yang jelas kepada umat mengenai siapa itu Allah2.

PENULISAN KITAB

Dalam kejadian tidak disebutkan identitas penulisnya secara jelas. Namun, secara

tradisional kitab ini dihubungkan dengan Musa, pertimbangannya karena kitab-kitab lain dari

Torah mengaitkan Musa untuk penulisannya dan kebanyakan sastra alkitabiah

memperlakukan Torah sebagai satu kesatuan.3 Dalam NIV, Penulis Kejadian adalah Musa.4

LATAR BELAKANG KITAB

Kitab kejadian berasal dari kata “genesos” yang muncul dalam terjemahan Yunani

(Septuaginta) dari Kej 2:4; 5:1. Berdasarkan konteksnya, kata ini dapat berarti “lahir,”

“silsilah,” atau “sejarah dari permulaan.” Book of beginning. Secara geografis, kitab ini

menetapkan Abraham dan keluarganya berasal dari Mesopotamia, tetapi selama tiga generasi

menetap di Kanaan sebelum pindah ke Mesir. Ini penting bagi identitas etnis dan teologis

mereka.5 Kejadian 1-38 berada dalam garis waktu Mesopotamia kuno. Berdasarkan surat

Mary yang berumur 1800 BC yang ditemukan pada zaman Akkadia, Abraham berada dalam
2
Andrew E. Hill and John H. Walton, Survei Perjanjian Lama (Jawa Timur: Gandum Mas,
1996).
3
Hill and Walton.
4
Kenneth L. Barker and Donald W. Burdick, eds., The NIV Study Bible, New International
Version (Grand Rapids, Mich., U.S.A: Zondervan Bible Publishers, 1985).
5
Hill and Walton, Survei Perjanjian Lama.
zaman patriarki (pria sebagai kepala keluarga). Masa dimana ahli waris dapat diberikan

kepada hamba atau budak tuannya, jika sang tuan tidak memiliki keturunan pria (15:1-4), istri

yang tidak subur dapat memberikan budak perempuan kepada suami, kalau belum

memperoleh anak laki-laki. Pada kejadian 15, diperkenalkan seorang pewaris pengganti,

yaitu Eliezer, hamba utama pengurus rumah tangga Abraham. Namun, Allah menyatakan

pewarisnya adalah putranya sendiri.6

Seharusnya umat manusia dibinasakan oleh karena kerusakan yang diakibatkan oleh

dosa (6:7; 11-12; 18:17-33), tetapi Allah juga memiliki keinginan agar dunia ini didiami oleh

orang-orang yang benar melalui keturunan Abram (1:28; 8:17; 9:1,7; 15:1-5; 17:2; 22:17;

26:4; 28:3; 35:11; 48;44). Meskipun manusia diusir dari taman Eden dan manusia disebarkan

di seluruh muka bumi sebagai hukuman atas yang jahat (3:22-24; 4:12-16; 11:9). Maka itu,

diakhir pasal 15 menceritakan pengesahan perjanjian antara Allah dan Abraham.7 janji akan

tanah perjanjian merupakan sebuah tanda perkenanan ilahi akan Abraham dan keturunannya

(12:1-7; 13:14-17; 15:7-21; 26:2-3; 28:13-14; 50:24).8

6
Hill and Walton.
7
Hill and Walton.
8
Crossway Bibles, ed., ESV Study Bible: English Standard Version (Wheaton, Ill: Crossway
Bibles, 2008).
ANALISIS TERHADAP PANDANGAN PENAFSIRAN YANG ADA

Firman TUHAN kepadanya: "Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga

tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun,

seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati."

NIV Cultural Backgrounds Study Bible Personal Size

Satu-satunya contoh kelompok yang pernah melakukan ritual lewat diantara binatang-

binatang yang dipotong adalah ritual pasukan tentara orang Het. Ritual ini dilakukan sebagai

respons terhadap kekalahan tentara mereka, beberapa binatang dipotong menjadi dua bagian

(kambing, anak anjing, anak babi - dan juga seorang manusia), pasukan tentara berjalan

melalui kedua belah bagian tersebut sambil memercikkan diri mereka dengan air untuk

memurnikan diri mereka; hal ini dilakukan dengan tujuan agar hasil perang di masa yang

akan datang lebih baik. Namun meskipun demikian, ritual orang Het ini sama sekali tidak

memiliki konteks yang sama dengan Kejadian 15 yang sedang dibahas oleh kelompok. Jadi

jika pun terlihat seperti sama, namun tujuan dari ritual yang dilakukan oleh orang-orang Het

sama sekali berbeda dengan “ritual” yang dilakukan Allah dengan Abram dalam Kejadian 15.

Obor dan pedupaan memang sering dipakai dalam berbagai konteks ritual di Mesopotamia,

dan beberapa contoh dapat ditemukan dalam ritual-ritual yang melibatkan potongan-potongan

dari seekor binatang untuk dilewati- namun kedua elemen “obor pedupaan dan binatang yang

dipotong dua” tidak pernah dilakukan bersama-sama.9

Analisis: Ada ritual yang dilakukan dalam konteks Mesopotamia, namun tujuan dari ritual

yang dinyatakan ini berbeda dengan tujuan ritual yang diperintahkan ALlah untuk dilakukan

oleh Abram.

NIV Study Bible

9
Craig S. Keener and John H. Walton, eds., NIV Cultural Backgrounds Study Bible: Bringing
to Life the Ancient World of Scripture (Grand Rapids: Zondervan, 2016).
Ungkapan perjanjian Tuhan dengan Abram ini dituangkan dalam bentuk perjanjian

hibah tanah kerajaan Timur Dekat kuno dan berisi janji ilahi yang abadi dan tanpa syarat

untuk memenuhi pemberian tanah kepada Abram dan keturunannya.10

Pada zaman dahulu ada pihak-pihak yang terkadang melakukan perjanjian dengan

berjalan menyusuri bagian tengah potongan-potongan hewan yang disembelih (Yer 34:18-

19). Praktek ini menandakan sumpah yang mencela diri sendiri: “Biarlah aku mengalami hal

yang sama jika aku tidak menepati sumpah dan janjiku.” 15:18 “membuat” perjanjian kata

kerjanya dalam bahasa Ibrani sama dengan “memotong” dalam Yer 34:18.

Analisis: Allah melakukan ritual ini untuk menyatakan jaminan janjinya kepada Abram yang

menanyakan bagaimana ia dapat mengetahui bahwa Allah akan memberikan tanah perjanjian

itu kepada Abram dan keturunannya. Perjanjian dilakukan dengan berjalan menyusuri bagian

tengah dari potongan hewan dan menjadi praktik mencela diri jika tidak menepati janji dan

sumpah yang dilakukan.

Interpretation Genesis, Walter Brueggemann

Ayat 7-11,17 (khususnya ayat 9-11, 17) menunjukkan tindakan ritual yang aneh yang

mungkin sudah sangat tua. Meskipun terlihatnya samar, praktik ini menyarankan ikatan yang

serius dan erat antara kedua belah pihak. Pada ayat ke-17, dapat dilihat bahwa kehadiran

Allah yang misterius dan tidak dapat terlihat itu dilakukan untuk mengikat perjanjian ini. 11

Analisis: Ikatan yang serius dan erat antar kedua belah pihak.

The Baker Illustrated Bible Commentary

Allah dan Abraham berpartisipasi dalam sebuah upacara formal dalam membuat

perjanjian. Abraham memotong beberapa binatang menjadi dua bagian oleh perintah Allah,
10
Keener and Walton.
11
Walter Brueggemann, Genesis, Interpretation, a Bible Commentary for Teaching and
Preaching (Atlanta: John Knox Press, 1982).
dan Abram melakukan sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah. Biasanya dalam

upacara perjanjian, kedua belah pihak akan melewati di antara bagian yang dipotong dua,

menunjukkan bahwa akan terjadi suatu hal pada mereka jika salah satu pihak melanggar

perjanjian. Namun hebatnya dalam upacara kali ini, hanya Allah yang melewati bagian antara

kedua potongan tersebut (ayat 17). Hal ini ingin menunjukkan bahwa, Allah sendiri berjanji

pada dirinya sendiri secara sepihak untuk menjaga perjanjian Abram. Inilah yang dinamakan

dengan anugerah.12

Cara yang paling biasa digunakan oleh orang Ibrani untuk mengatakan “membuat

sebuah perjanjian” adalah “memotong sebuah perjanjian.” Membuat sama dengan memotong

dari asal kata yang sama dalam bahasa Ibrani yaitu “Lit”. Satu-satunya sumber lain dalam

Perjanjian Lama yang sejenis dengan perjanjian ini dicatat dalam Yeremia 34:18 (membuat

bangsa Yehuda menjadi momok bagi semua kerajaan di bumi). Abram memotong binatang-

binatang dan Allah memotong perjanjian, semuanya mengarah pada pemotongan sunat di

pasal 17. Hukuman dari gagalnya prosesi sunat ini, adalah dengan “dilenyapkan” (Kej 17:14).

Jadi dengan kata lain, jika salah satu mengingkari perjanjian, maka pihak yang mengingkari

akan dilenyapkan. Dalam tidurnya yang lelap, Abram melihat perapian yang berasap beserta

suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu. Elemen api ini merupakan

simbol kehadiran Allah. Ritual ini bersifat dramatis karena seolah-olah Allah meletakkan

diri-Nya dalam sebuah kutukan yang potensial “Abram, jika Aku terbukti tidak setia akan

perkataan-Ku, biarlah hal yang sama terjadi padaku seperti apa yang terjadi terhadap sapi

betina dan domba jantan.” Abram percaya pada Allah.13

Analisis: Dalam perjanjian ini jika salah satu pihak melanggar perjanjian maka akan terjadi

sesuatu hal pada pihak tersebut. Abram memotong binatang-binatang dan Allah memotong

12
Tremper Longman, ed., The Baker Illustrated Bible Dictionary (Grand Rapids, Michigan:
Baker Books, 2013).
13
Longman.
perjanjian, semuanya mengarah pada pemotongan sunat di pasal 17. Jadi dengan kata lain,

jika salah satu mengingkari perjanjian, maka pihak yang mengingkari akan dilenyapkan.

Namun hebatnya dalam upacara kali ini, hanya Allah yang melewati bagian antara kedua

potongan tersebut (ayat 17). Hal ini ingin menunjukkan bahwa, Allah sendiri berjanji pada

dirinya sendiri secara sepihak untuk menjaga perjanjian Abram. Ritual ini bersifat dramatis

karena seolah-olah Allah meletakkan diri-Nya dalam sebuah kutukan yang potensial “Abram,

jika Aku terbukti tidak setia akan perkataan-Ku, biarlah hal yang sama terjadi padaku seperti

apa yang terjadi terhadap sapi betina dan domba jantan.”

ESV Study Bible

Ritual yang dideskripsikan dalam bagian ini kemungkinan adalah sebuah jenis dari

sumpah yang mengakibatkan kutukan pada diri sendiri jika tidak memenuhi sumpah tersebut;

Allah akan menjadi seperti hewan yang telah mati itu jika Ia tidak menepati kata yang

disampaikan-Nya (Yeremia 34:18-19). Interpretasi lainnya, bagaimanapun, ritual ini adalah

sebuah tindakan dimana pengorbanan binatang-binatang menyimbolkan keturunan (semua

orang Israel), burung-burung buas (Kej 15:11) menyatakan musuh-musuh bangsa Israel

(bangsa yang tidak kudus), dan perapian yang berasap beserta suluh yang berapi (ay 17)

menunjukkan Kehadiran Allah.14

Analisa: Saat Allah melakukan janji ini, maka Allah seolah melakukan kutukan pada dirinya

sendiri jika Ia tidak menepati janji-Nya.

Lembaga Alkitab Indonesia

Ungkapan bahasa Ibrani untuk membuat perjanjian adalah “memotong” perjanjian.

Mungkin hal ini menunjuk kepada praktik memotong seekor hewan kurban menjadi dua dan

14
Crossway Bibles, ESV Study Bible.
kemudian berjalan di antara kedua bagian itu sebagai ungkapan kesetiaan kepada perjanjian

(Kej. 15:7-21; Yer. 34:18-19).15

JAWABAN DAN KESIMPULAN

Apa makna ritual dalam Kejadian 15?

Setelah menganalisis makna ritual dari berbagai penafsir. Penulis menyimpulkan

beberapa hal mengenai makna dari ritual yang dilakukan dalam Kejadian 15.

- Janji akan tanah perjanjian yang diberikan oleh Allah kepada keturunan Abram

merupakan sebuah tanda bahwa Allah berkenan akan Abram dan keturunan-Nya.

Perjanjian ini dilakukan dengan sebuah ritual yang sudah sangat tua. Praktik yang

dilakukan menunjukkan ikatan yang serius dan erat antara kedua belah pihak. Jadi

dengan kata lain, jika salah satu mengingkari perjanjian, maka pihak yang

mengingkari akan dilenyapkan. Namun hebatnya dalam upacara kali ini, hanya Allah

yang melewati bagian antara kedua potongan tersebut (ayat 17). Hal ini ingin

menunjukkan bahwa, Allah sendiri berjanji pada dirinya sendiri secara sepihak untuk

menjaga perjanjian Abram.

- Membuat perjanjian sama artinya dengan memotong perjanjian yang berasal dari

bahasa Ibrani “Lit”. Abram memotong binatang-binatang dan Allah memotong

perjanjian, semuanya mengarah pada ritual sunat di pasal 17. Hukuman dari gagalnya

prosesi sunat ini adalah “dilenyapkan” (Kej 17:14). Jadi dengan kata lain, jika salah

satu mengingkari perjanjian, maka pihak yang mengingkari akan dilenyapkan. Allah

yang berjalan melewati potongan-potongan binatang hendak mengatakan ““Abram,

jika Aku terbukti tidak setia akan perkataan-Ku, biarlah hal yang sama terjadi padaku

seperti apa yang terjadi terhadap sapi betina dan domba jantan.”

15
“PERJANJIAN,” Lembaga Alkitab Indonesia, accessed February 16, 2024,
https://www.alkitab.or.id/layanan/berita-detail/perjanjian.
Penulis menyimpulkan bahwa Allah itu setia pada janjinya dan menjaminkan dirinya

sendiri “seolah mengutuk diri sendiri” jika iya tidak menepati janji tersebut.

Anda mungkin juga menyukai