Anda di halaman 1dari 1

Perjanjian darah.

Latar belakang tradisi Perjanjian Darah pada zaman Abraham.


Tradisi Perjanjian Darah pada zaman Abraham adalah bentuk perjanjian kuno yang melibatkan
pemotongan binatang sebagai tanda persetujuan antara dua pihak. Latar belakangnya terkait
dengan kisah Abraham dalam Kitab Kejadian dalam Perjanjian Lama, di mana Allah membuat
perjanjian dengan Abraham, menjanjikan keturunan banyak dan tanah Kanaan sebagai milik pusaka.
Dalam perjanjian ini, Allah yang berjalan sendiri di antara potongan binatang untuk menekankan
kesetiaan, inisiatif, dan otoritas-Nya dalam hubungan dengan manusia.

Arti Perjanjian Darah dalam kitab Kejadian 15.


Perjanjian Darah dalam Kitab Kejadian 15 adalah cara Allah mengukuhkan janji-Nya kepada
Abraham, menekankan kesetiaan dan otoritas-Nya dalam hubungan dengan manusia. Allah, melalui
perjanjian ini, berjanji memberikan keturunan banyak dan tanah Kanaan kepada Abraham. Dalam
Perjanjian Darah, Allah yang berjalan sendiri di antara potongan binatang, menunjukkan bahwa Allah
adalah pihak yang mendahului dan menjamin pemenuhan janji-Nya. Ini menjadi titik awal dalam
sejarah penyelamatan Allah yang mencapai puncaknya dalam karya penyelamatan yang Yesus Kristus
lakukan di salib dalam tradisi Kristen.

Makna Perjanjian Darah antara Allah dengan Abraham.


Perjanjian Darah antara Allah dan Abraham adalah manifestasi dari kesetiaan Allah dalam memenuhi
janji-janji-Nya kepada Abraham dan keturunannya. Dalam perjanjian ini, Allah adalah yang
mendahului, menegaskan inisiatif dan otoritas-Nya dalam hubungan dengan manusia. Kehadiran-
Nya yang berjalan sendiri dalam perjanjian ini menekankan janji keselamatan dan pembuktian
penggenapan janji Allah melalui Yesus Kristus dalam tradisi Kristen.

Perjanjian Darah dalam kejadian 15 hubungannya dengan Tuhan Yesus Kristus.


Perjanjian Darah dalam Kejadian 15 menghubungkan janji Allah kepada Abraham dengan
penggenapan melalui Yesus Kristus dalam tradisi Kristen. Seperti Allah yang berjalan sendiri dalam
perjanjian tersebut, Yesus Kristus memenuhi janji-janji Allah dan menjadi pemenuhan segala janji
penyelamatan-Nya, mengorbankan diri-Nya dan mencurahkan darah-Nya untuk menebus dosa
manusia, menjadikan Perjanjian Darah sebagai prasyarat teologis bagi karya penyelamatan dalam
agama Kristen.

Mengapa Allah yang berjalan sendiri dalam Perjanjian Darah dengan Abraham.
Allah yang berjalan sendiri dalam Perjanjian Darah dengan Abraham menekankan bahwa Allah adalah
pihak yang mendahului dalam perjanjian ini, menunjukkan inisiatif, otoritas, dan kesetiaan-Nya dalam
hubungan dengan manusia serta menggarisbawahi bahwa janji-janji-Nya adalah tak tergoyahkan.

Anda mungkin juga menyukai