NPM: 10050020137
Kelas: D
2. Apakah yang dimaksud dengan disposisi sentral? Jelaskan disposisi sentral pada
Grace!
Kepribadian sentral adalah karakteristik yang menjadi ciri seseorang dan menj
adi sentral dalam perilaku orang tersebut. Ciri-ciri ini sering ditulis dalam surat penga
ntar yang menggambarkan kepribadian seseorang. Inti dari perilaku Grace adalah wan
ita yang bersemangat, berdedikasi, dan pria yang kuat. Dia adalah seorang aktivis suk
arelawan di acara-acara terkait gereja. Namun, dalam hubungannya dengan keluargan
ya, Grace memiliki sifat keras kepala dan keras kepala. Itu terlihat dari caranya selalu
kritis terhadap putranya, Hannah dan putri tirinya.
3. Apakah otonomi fungsional itu? Temukan contoh otonomi fungsional yang tepat
dalam kasus ini!
Motif-motif orang dewasa beragam, tidak tergantung pada sistem kontemporer
dan dikembangkan dari sistem antecendent, tetapi secara fungsional tidak bergantung
pada sistem ini. Suatu tingkah laku dapat menjadi akhir atau tujuan dari perilaku itu se
ndiri, meskipun awalnya dibatasi oleh alasan lain. Pada kasus Grace, seorang pendeta
di parokinya, memintanya untuk mengorganisir gerakan protes mengenai aborsi yang
akan dilakukan oleh perkumpulan orang tua disana. Meskipun dia tidak menyetujui ab
orsi, dia belum memikirkannya sampai saat itu. Dalam pengorganisasian gerakan prot
es tersebut, dia membaca banyak literatur dari gereja tentang aborsi dan terkejut bahw
a itu adalah legal. Dia dengan cepat menjadi sangat aktif dalam gerakan populer (anti-
aborsi), berpartisipasi dalam dan secara teratur mengorganisir demonstrasi untuk berb
agai organisasi yang mendukung pandangan ini. Dia menganggap itu tugasnya untuk
menyelamatkan bayi itu.
Allport percaya bahwa komitmen keagamaan yang mendalam adalah tanda ind
ividu dewasa, tetapi ia juga percaya bahwa tidak semua umat memiliki orientasi keaga
maan yang matang. Dia menyarankan bahwa gereja dan prasangka memastikan kesela
matan, keamanan dan status yang setara, setidaknya untuk beberapa orang. Allport me
mbagi orientasi keagamaan menjadi dua, yaitu orientasi keagamaan lahir dan batin. O
rientasi keagamaan intrinsik adalah dimana seseorang memandang agama sebagai ped
oman hidupnya. Segala sesuatu yang dia lakukan berdasarkan agamanya, berusaha me
njalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Sedangkan kecenderungan lahiriah
keagamaan adalah seseorang yang melihat agama bukan sebagai pedoman dalam hidu
pnya, tetapi agama hanya melayani kepentingan yang berbeda, untuk memperoleh kea
manan, mengatasi kebingungan, untuk memperoleh perlindungan, status dan perbaika
n diri.