Analisa Kasus
Melodia Ferraris adalah penduduk Kota Cebu sampai tahun 1937 ketika dia
dipindahkan ke Intramuros, Manila. Dia diketahui telah tinggal di sana terus menerus sampai
tahun 1944. Setelah itu, sampai dengan pengajuan pada tanggal 22 Desember 1960 dari petisi
untuk pelunasan cepat dari tanah miliknya, dia belum terdengar dan keberadaannya masih
belum diketahui. Lebih dari sepuluh (10) tahun telah berlalu sejak terakhir kali diketahui
masih hidup, ia dinyatakan meninggal dunia dengan maksud untuk membuka suksesi dan
membagi-bagikan hartanya kepada ahli warisnya.
Melodia Ferraris meninggalkan properti di Kota Cebu, yang terdiri dari sepertiga (1/3)
bagian dari warisan bibinya, Rosa Ferraris, senilai P6.000,00, kurang lebih, dan yang
diputuskan untuknya dalam Proses Khusus No. 13-V dari pengadilan yang sama.
Kami setuju dengan para pemohon bahwa sebagai bibi dari almarhum dia sejauh
keponakan dari orang yang meninggal (tiga derajat) karena dalam garis jaminan yang kedua
jenis kerabat milik derajat dihitung dengan terlebih dahulu naik ke nenek moyang yang sama
dan kemudian turun ke ahli waris (KUHP, Pasal 966). Pemohon juga benar dalam
pendapatnya bahwa keponakan laki-laki dan perempuan saja tidak mewarisi dengan hak
perwakilan (yaitu, per garis) kecuali sependapat dengan saudara atau saudari dari almarhum,
sebagaimana ditentukan secara tegas oleh Pasal 975
Jadi, dapat ditarik kesimpulan yang dapat menjadi ahli waris adalah sebagai anak-
anak dari satu-satunya saudara laki-laki dari mendiang, mengecualikan bibi (pemohon-
pemohon) dari mendiang yang sama dengan alasan bahwa yang pertama lebih dekat
derajatnya (dua derajat) daripada yang terakhir sejak keponakan laki-laki dan perempuan
menggantikannya dengan hak perwakilan, sedangkan pemohon-pemohon berjarak tiga
derajat dari pewaris, dan bahwa kerabat agunan lainnya dikecualikan oleh saudara laki-laki
atau perempuan atau anak-anak dari saudara laki-laki atau perempuan dari pewaris sesuai
dengan pasal 1009 Undang-Undang Perdata Baru
Menurut Pasal 1230 KUHPerdata Kamboja, yang berhak atas ahli waris
cadangan adalah:
- Dalam hal keturunan yang hanya orang tua atau kakek-nenek (tidak
punya anak dan belum menikah), Bagiannya adalah 1/3 dari harta ahli
waris.
- Dalam hal keturunan, anak-anak atau suami-istri, pembagiannya adalah
1/5 dari harta ahli waris
Dalam hal ahli waris yang tidak memiliki anak, orang tuanya masih hidup
dan harta warisan jatuh kepada saudara kandung, setengah dari harta milik
pasangan dan setengah lainnya diambil untuk dibagi rata di antara saudara-
saudara kandung.
Sesuai dengan Kasus yang terjadi di Filipina, maka menurut ketentuan hukum
di negara singapura. Maka Bibi mendapat waris sebesar P6.000.000 dan
keponakan pewaris tidak dapat bagian waris tersebut.
3. kakek buyut biologis almarhum, paman dan bibi kandung pewaris, dan
keponakan kandung pewaris.
Berdasarkan Pasal 651 ayat 2 Civil Code Vietnam No. 91/2015 ahli waris pada
golongan yang sama bagian harta warisnya dibagi secara merata.
Maka Sesuai Kasus yang terjadi, apabila digunakan ketentuan Negara Vietnam
yang berhak mendapat harta warisan adalah Bibi dan Keponakan pewaris dan
harta warisan tersebut dibagi secara merata, yaitu: P3000.000 untuk Bibi dan
P3000.000 untuk Kedua ponakannya.