Anda di halaman 1dari 5

1010 Jurnal Kultivasi Vol.

18 (3) Desember 2019

Sumadi ∙ T. Nurmala

Pengaruh invigorasi benih hanjeli (Coix lacryma–jobi L.) terdeteriorasi


terhadap mutu fisiologis serta dampaknya terhadap hasil

The effect of invigoration deteriorated job’s tears seeds to


physiological quality and its impact on yield
Diterima : 22 Agustus 2019/Disetujui : 27 Desember 2019 / Dipublikasikan : 31 Desember 2019
©Department of Crop Science, Padjadjaran University

Abstract. Seed invigoration is an effort to berbagai zat pengatur tumbuh, pestisida yang
improve the quality of deteriorated seeds by diperkaya dengan hormon tumbuh, dan agen
various growth regulators, pesticides enriched hayati. Tujuan penelitian adalah untuk
with hormones, and biological agents. The menentukan substansi yang tepat bagi
objective of the study was to determine the invigorasi benih hanjeli terdeteriorasi serta
appropriate substance for quality enhancement dampaknya terhadap hasil biji Benih bermutu
of deteriorated job’s tears seeds and their impact tinggi merupakan salah faktor yang
on yield. High seed quality is one of the factors mempengaruhi pertumbuhan dan hasil
affected growth and yield. The experiment was tanaman.Percobaan pot dilaksanakan mulai
conducted from November 2015 to June 2016 at bulan November 2015 sampai dengan Juni 2016
the Experimental Stations, Faculty of di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian,
Agriculture, University of Padjadjaran, Universitas Padjadjaran, kampus Jatinangor,
Jatinangor, Sumedang. Experiments designed by Sumedang. Percobaan dirancang dengan
split plot design that replicated three times. The Rancangan Petak Terbagi diulang tiga kali.
main plot was two levels of deterioration of Petak utama adalah dua tingkat vigor benih,
seeds, there were medium vigor seeds yaitu benih bervigor sedang (daya berkecambah
(germination capacity (GC) ± 80% ); deteriorated ± 80%) dan benih terdeteriorasi (bervigor rendah
seeds or low vigor (GC ± 50%). Subplot yang daya berkecambahnya ± 50%). Anak petak
consisted of five levels of invigoration treatment, berupa lima taraf perlakuan invigorasi, yaitu:
there were control; soaking the seeds in 700 C kontrol; perendaman benih dalam air panas
hot water for 30 minutes; coating of seeds with 700C selama 30 menit; pelapisan benih dengan
thiametoxam; soaking the seeds in instant zat thiametoksam; perendaman benih dalam
gibberellic acid (GA) and coating the seeds with larutan asam giberelat instan dan pelapisan
Trichoderma compost solution. The results of the benih dengan larutan kompos Trichoderma. Hasil
experiment showed that there was an interaction percobaan menunjukkan terdapat saling
effect between the level of seed deterioration keterkaitan antara tingkat deteriorasi benih
and seed invigoration as measured by seedling dengan invigorasi benih sebagaimana terukur
emergence potential, but no affected on yield pada daya tumbuh, tetapi tidak berpengaruh
components and seed weight per plant. terhadap komponen hasil dan bobot biji per
Invigoration with GA and Trichoderma able to tanaman. Invigorasi dengan asam giberelat
vigour increased of deteriorated seeds instan dan kompos Trichoderma mampu
meningkatkan vigor benih terdeteriorasi sebesar
Keywords : Deteriorated seed ∙ Job’s tears ∙ 47,36 – 60,52 %
Invigoration
Kata kunci: Deteriorasi ∙ Coix lacryma-jobi L. ∙
Sari. Invigorasi benih merupakan upaya Invigorasi
perbaikan mutu benih terdeteriorasi dengan

Dikomunikasikan oleh Anne Nuraini dan Devi Rusmin


Sumadi1 ∙ T. Nurmala 1
1Dosen PS Agroteknologi FakultasPertanian UNPAD

Korespondensi : sumadi@unpad.ac.id

Sumadi dan T. Nurmala : Pengaruh invigorasi benih hanjeli (Coix lacryma–jobi L.)
terdeteriorasi terhadap mutu fisiologis serta dampaknya terhadap hasil
Jurnal Kultivasi Vol. 18 (3) Desember 2019 1011

memperbaiki perkecambahan dan pertumbuhan


Pendahuluan akar tanaman (Harman, 2006; Schuster and
Schmoll, 2010; Islam et al., 2012).
Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) adalah salah satu Perendaman benih dengan air,
jenis tanaman serealia potensial yang memiliki insektisida berbahan aktif thiametoksam, dan
kandungan karbohidrat tinggi, protein, lemak agen hayati juga juga dapat mempercepat
nabati, kalsium, dan senyawa lain yang berguna perkecambahan (Cox et al., 2007; Cox et al., 2008;
dalam mengobati berbagai macam penyakit Sumadi et al., 2011; Sumadi et al., 2012). Beberapa
(Nurmala, 2010; Ha et al., 2010). Dengan hasil penelitian pada tanaman kedelai
demikian peranannya tidak saja untuk memperlihatkan pengaruh yang tidak konsisten
keperluan diversifikasi pangan, tetapi juga terhadap hasil biji (Sumadi et al., 2015).
sebagai bahan baku untuk keperluan medis. Informasi invigorasi benih hanjeli dengan bahan
Keunggulan lainnya, hanjeli mampu tumbuh kimia maupun agen hayati belum banyak
berkembang pada kondisi lingkungan yang ditemukan. Walaupun demikian salah satu
kurang menguntungkan, sehingga banyak senyawa kimia dan agen hayati diduga mampu
ditanam pada lahan marginal. Sampai sekarang memperbaiki viabilitas, vigor benih, dan hasil
penyediaan benihnya belum dikelola dengan tanaman hanjeli.
baik sebagaimana benih-benih tanaman pangan
lain, sehingga saat akan ditanam mutunya tidak
terjamin. Bahan dan Metode
Peningkatan vigor dan viabilitas benih
terdeteriorasi dapat dilakukan dengan teknik Percobaan dilaksanakan pada bulan November
invigorasi benih (seed enhancements). Teknik 2015 – Juli 2016 di Laboratorium Teknologi
invigorasi yang umum dilakukan antara lain : Benih dan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian
seed treatment, seed coating, atau pun perendaman Unpad, kampus Jatinangor, Sumedang. Lokasi
benih dengan larutan kimia sebelum penana- penelitian berada pada ketinggian ±750 m dpl
man. Bahan kimia yang biasa digunakan dapat yang memiliki tipe iklim C3 berdasarkan
berupa zat pengatur tumbuh, fungisida, insek- klasifikasi Oldeman.
tisida, nutrisi mikro, dan bahan lainnya yang Bahan yang digunakan meliputi benih
langsung diberikan pada benih (Copeland dan hanjeli pulut aksesi 26 bervigor sedang (DB ±
McDonald, 2004; Cox et al., 2007; Cox et al., 80%) dan bervigor rendah (DB ± 52 %) koleksi
2008). Bahkan dapat juga berupa mikroba Laboratorium Pemuliaan Tanaman, Fakultas
antagonis anti patogen benih atau biological seed Pertanian, UNPAD, masing-masing telah
treatment (Copeland dan McDonald, 2004; mengalami penyimpanan 3 dan 6 bulan, tanah
Agustiansyah et al., 2010; Ilyas, 2012),salah Inceptisols, kertas merang, polybag diameter 25
satunya dengan Trichoderma spp. cm, pupuk kandang domba, Urea, SP36, KCl,
Invigorasi benih dengan merendam benih giberelin instan, air panas (70 °C), kompos
dalam larutan asam giberelat mampu mening- Tricho G, dan insektisida tiametoksam. Adapun
katkan daya berkecambah beberapa benih alat –alat yang digunakan terdiri dari hand
dengan berbagai tingkat deteriorasi (Balaguera- sprayer, germinator, bambu penyangga, serta
López et al., 2009; Hedden dan Thomas (2012)). peralatan untuk keperluan budidaya tanaman.
Konsentrasi yang digunakan bergantung pada Penelitian merupakan percobaan pot di
jenis dan tingkat deteriorasi benih. Asam lapangan tanpa naungan, dirancang dalam Ran-
giberelat dapat juga memperbaiki pertumbuhan cangan Petak Terbagi yang diulang tiga kali.
dan perkembangan tanaman, baik tumbuh Setiap satuan percobaan terdapat empat poly-
vegetatif maupun reproduktif (Salisbury and bag masing-masing untuk keperluan pengu-
Ross, 1992). Selain itu, dapat juga menggunakan kuran vigor benih, hasil, dan tanaman cadangan.
insektisida thiametoksam yang diperkaya Petak Utama adalah tingkat deteriorasi benih
hormon tumbuh, sehingga kecambah yang (D) terdiri dua taraf, yaitu: benih bervigor
dihasilkan lebih vigor (Wilde et al., 2004). sedang (d1) (daya berkecambah ± 80%) dan
Demikian juga halnya dengan Trichoderma spp vigor rendah (d2) (daya berkecambah ± 50 %).
yang mampu meningkatkan vigor benih Anak petak adalah perlakuan invigorasi (I),
(Harman, 2006). Beberapa hasil penelitian terdiri lima taraf, yaitu tanpa invigorasi (i0),
menyimpulkan bahwa Trichoderma spp mampu perendaman dalam air panas (± 700 C) (i1),

Sumadi dan T. Nurmala : Pengaruh invigorasi benih hanjeli (Coix lacryma–jobi L.)
terdeteriorasi terhadap mutu fisiologis serta dampaknya terhadap hasil
1012 Jurnal Kultivasi Vol. 18 (3) Desember 2019

thiametoksam sesuai ketentuan rekomendasi medinalis) mulai terlihat pada 4 minggu setelah
produsen (3.3 mL Kg-1 benih) (i2), 25 ppm GA3 tanam (mst). Intensitas serangan belalang men-
(i3), 2 g/100 butir benih kompos Trichoderma capai 18% yang menyebabkan seluruh daun
(kerapatan spora 1012 CFU/g (i4). Invigorasi habis, namun bisa diatasi dengan mengganti
dilakukan sesuai perlakuan masing-masing ± 1 dengan tanaman cadangan. Penyakit hawar
jam sebelum tanam. daun merupakan jenis penyakit yang menye-
Pemeliharaan meliputi pemupukan, penyi- rang tanaman hanjeli selama percobaan, namun
raman, pengendalian organisme pengganggu, intensitas serangan dikategorikan ringan.
dan memasang bambu penyangga agar tanaman Viabilitas dan Bobot 100 butir Sebelum
tidak rebah akibat angin. Pemberian pupuk Percobaan. Viabilitas dan ukuran benih sebelum
kandang domba dosis 100 g/polybag dilakukan percobaan diukur dengan melakukan uji daya
satu minggu sebelum tanam. Pupuk anorganik berkecambah dan menimbang bobot 100 butir
yang diberikan adalah urea 300 kg/ha, SP-36 200 (Tabel 1).
kg/ha, dan KCl 100 kg/ha. Pupuk urea
diberikan dua kali, yaitu saat tanam dan saat Tabel 1. Rata-rata daya berkecambah dan bobot
vegetatif akhir. 100 butir benih sebelum percobaan.
Data penunjang meliputi kesuburan tanah No Asal Benih Daya Bobot 100
awal sebelum percobaan, organisme yang Berkecam butir (g)
menyerang tanaman, curah hujan, suhu, bah (%)
kelembaban udara pada lingkungan tempat 1 Benih telah disimpan 80 – 85 11,77
percobaan, daya berkecambah, dan bobot 100 selama 3 bulan (d1)
butir benih Daya berkecambah awal diperoleh 2 Benih telah tersimpan 50 – 60 10,70
dengan metode Uji Kertas Digulung Plastik lebih dari 6 bulan (d2)
(UKDP) di germinator. Sumber :Laboratorium Teknologi Benih UNPAD
Variabel respons percobaan meliputi vigor
benih diamati 2 - 3 minggu, yang diukur dengan Hasil uji daya berkecambah awal menun-
menghitung kecambah normal yang tumbuh di jukkan bahwa benih yang telah disimpan tiga
media tanam langsung di lapangan, komponen bulan maupun lebih dari enam bulan menga-
hasil, hasil tanaman, dan Indeks Panen. Panen lami kemunduran. Artinya, kedua kelompok
dilakukan mulai 180 hari setelah tanam (hst) – benih sudah mengalami deteriorasi.
190 hst. Vigor Benih Setelah Invigorasi. Salah satu
tolok ukur vigor benih adalah kemampuan
kecambah yang muncul (seedling emergence) di
Hasil dan Pembahasan atas permukaan media tumbuh. Hasil analisis
ragam menununjukkan adanya pengaruh
Kesuburan media tumbuh, temperatur, curah interaksi antara mutu benih dan invigorasi
hujan dan kelembaban. Karakteristik kimia tanah terhadap vigor benih yang ditunjukkan dengan
bersifat agak masam dengan pH H2O sebesar 5,88 persentase daya berkecambah benih (Tabel 2).
dan pH KCl sebesar 4,60, tetapi masih sesuai
dengan syarat tumbuh tanaman hanjeli (Nurmala Tabel 2. Pengaruh invigorasi benih hanjeli
dan Irwan, 2007). Kandungan P2O5 dan K2O dalam terdeteriorasi terhadap daya tumbuh (%).
tanah termasuk kategori rendah dan sedang. Oleh Mutu Invigorasi
karena itu, masih diperlukan pemberian pupuk Benih i0 i1 i2 i3 i4
Urea, TSP dan KCl. 90,667 b 90,667 b 77,333 b 80,000 a 92,000 b
d1
Temperatur udara dan kelembaban relatif B B A A B
rata-rata selama percobaan masing-masing sebesar 50,667 a 25,333 a 45,333 a 81,333 a 74,667 a
d2
23 °C dengan suhu maksimum dan minimum B A B C C
masing-masing sebesar 28 °C dan 21,9 °C. Rata- Keterangan: Nilai rata - rata yang diikuti dengan
rata kelembaban nisbi harian berkisar antara 88 – huruf yang sama (huruf kecil arah vertikal dan huruf
91%. Curah hujan rata-rata antara 94 - 389,5 besar arah horizontal) menunjukkan hasil tidak ber-
beda nyata menurut uji duncan pada taraf nyata 5%
mm/bulan.
Organisme pengganggu tanaman. Sera-
ngan belalang (Valanga nigricornis Burm.) dan Invigorasi benih dengan GA3 dan kompos
hama ulat penggulung daun (Cnaphalocrosis Trichoderma mampu meningkatkan persentase

Sumadi dan T. Nurmala : Pengaruh invigorasi benih hanjeli (Coix lacryma–jobi L.)
terdeteriorasi terhadap mutu fisiologis serta dampaknya terhadap hasil
Jurnal Kultivasi Vol. 18 (3) Desember 2019 1013

daya tumbuh benih terdeteriorasi yang ditanam Tabel 3. Pengaruh invigorasi benih terdeteriorasi
pada media tanah. Hal ini sejalan sebagaimana terhadap bobot 100 butir, jumlah biji, bobot biji
dikemukakan Harman (2006), Schuster and dan indeks panen.
Schmoll (2010), dan Shukla et al. (2014), bahwa Bobot Jumlah Bobot
Trichoderma spp selain sebagai mikroba 100 biji/ biji/
antipatogen, juga diduga mensintesis senyawa butir tanaman tanaman Indeks
yang meningkatkan daya tahan kecambah Perlakuan (g) (g) Panen
terhadap cekaman abiotik. Sebaliknya bagi d1 (DB ± 80%) 9,89 a 3242,58 a 346,16 a 0,40 a
benih terdeteriorasi yang direndam air panas, d2 (DB ± 50 %) 9,29 a 2912,80 a 311,86 a 0,43 a
penurunan vigor terjadi secara nyata. Hal ini i0 (kontrol) 9,67 a 3510,00 a 339,45 a 0,37 a
diduga perendaman benih terdeteriorasi dengan i1 (air panas) 8,89 a 2917,75 a 321,40 a 0,39 a
air panas menyebabkan kerusakan membran i2 10,12
yang semakin serius. Kerusakan membran (Thiametoksam) a 2937,58 a 349,08 a 0,37 a
menyebabkan kebocoran bahan organik dari 10,26
dalam benih (Copeland and McDonald, 2004). i3 (GA3 25 ppm) a 2761,46 a 315,55 a 0,41 a
i4 (Trichoderma ) 9,02 a 3261,67 a 317,08 a 0,55 a
Beberapa hasil percobaan membuktikan bahwa
Keterangan: Nilai rata - rata yang diikuti dengan
tingkat kebocoran benih terdeteriorasi
huruf yang sama (huruf kecil arah vertikal dan huruf
sebagaimana terukur dengan nilai Daya Hantar besar arah horizontal) menunjukkan hasil tidak
Listrik (DHL) lebih tinggi dibandingkan DHL berbeda nyata menurut uji jarak duncan pada taraf
air redaman benih bervigor tinggi (Sumadi et nyata 5%
al., 2016). Untuk menghindari kerusakan
membran benih akibat perendaman, invigorasi
benih dapat dilakukan dengan metoda priming Kesimpulan dan Saran
atau osmoconditioning.
Bobot 100 butir, Jumlah Biji, Bobot Biji Ada pengaruh interaksi antara tingkat vigor
dan Indeks Panen. Hasil analisis statistik benih dengan macam invigorasi terhadap benih,
menunjukkan bahwa dan tingkat vigor benih tetapi tidak berpengaruh terhadap komponen
dan perlakuan invigorasi tidak berpengaruh hasil dan hasil biji per tanaman. Larutan GA
nyata terhadap komponen hasil dan indeks instan dan kompos Trichoderma mampu mening-
panen (Tabel 3), dan hanya berpengaruh pada katkan vigor benih terdeteriorasi sebesar 47,36 –
fase perkecambahan (Tabel 1). Hal ini berarti 60,52 %. Berdasarkan hasil yang diperoleh,
pertumbuhan dan perkembangan tanaman penelitian selanjutnya sebaiknya mengkaji
setelah fase kecambah atau vegetatif awal (2 – 3 secara mikroskopis peranan Trichoderma dalam
mst) dipengaruhi tingkat kesuburan media perbaikan vigor benih serta aplikasi kompos
tumbuh. Sebagaimana percobaan Sumadi et al. Trichoderma dengan metoda priming ataupun
(2015) pada tanaman kedelai, pengaruh osmosconditioning.
pelapisan benih hanya sampai fase vegetatif
awal, sedangkan pertumbuhan selanjutnya
bergantung pada pasokan nutrisi. Ucapan Terima Kasih
Hal yang menarik dari data komponen Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima
hasil dan hasil biji per tanaman adalah antara kasih kepada Rektor Unpad dan Prof. Tati
tanaman asal benih bervigor rendah dengan Nurmala yang menyertakan penulis sebagai tim
bervigor sedang tidak berbeda nyata. Dengan peneliti hanjeli melalui proyek ALG (Academic
demikian, pengaruh kualitas benih hanya Leadership Grant).
berpengaruh pada populasi tanaman per satuan
luas, sedangkan daya hasil per tanaman tidak
berbeda. Walaupun demikian masih perlu Daftar Pustaka
pengkajian yang terus menerus yang
menyimpulkan bahwa kualitas benih hanya Agustiansyah, S. Ilyas, Sudarsono dan M.
berpengaruh terhadap populasi tanaman per Machmud, 2010. Pengaruh Perlakuan
satuan luas, sehingga produktivitas tanaman per Benih Secara Hayati pada Benih Padi
hektar bagi tanaman asal benih bervigor rendah Terinfeksi Xanthomonas oryzae terhadap
lebih kecil dibandingkan dengan tanaman asal Mutu benih dan Pertumbuhan Bibit. J.
benih bervigor tinggi. Agron. Indonesia 38 (3) :185-191

Sumadi dan T. Nurmala : Pengaruh invigorasi benih hanjeli (Coix lacryma–jobi L.)
terdeteriorasi terhadap mutu fisiologis serta dampaknya terhadap hasil
1014 Jurnal Kultivasi Vol. 18 (3) Desember 2019

Balaguera-Lopez, H.E., Y.A. Deaquiz, and J.G. Nurmala, T., dan A.W. Irwan. 2007. Pangan
Alvarez Herrera. 2009. Obtention of tomato Alternatif. Penerbit Giratuna. Bandung.
seedlings (Solanum lycopersicum L.) from Salisbury, F.B and C.W. Ross. 1992. Plant
seeds imbibited in different concentrations Physiology. 4th ed. Belmont. Wadsworth
of gibberellic acid (GA3). Agron. Colomb., Pub. Co. Wadsworth biology series
27(1). Schuster, A., M. Schmoll. 2010. Biology and
Copeland, L.O., and M.B McDonald. 2004. biotechnology of Trichoderma. Appl
Principles of Seed Science and Technology. Microbiol Biotechnol., 87:787–799.
Burgess Publ. Co. Minneapolis, Minnesota. Shukla, N., R. Awasthi, L. Rawat, J. Kumar. 2014.
Cox, W.J., E. Shields, and J.H. Cherney. 2008. Seed biopriming with drought tolerant
Planting Date and Seed Treatment Effects isolates of Trichoderma harzianum
on Soybean in the Northeastern United promote growth and drought tolerance in
States. J.Agro 100:1662-1665 Triticum aestivum. Annals of Applied
Cox, W.J., E. Shields, D.J.R. Cherney, and J.H. Biology, 166(2). 166. 10.1111/aab.12160.
Cherney. 2007. Seed-Applied Insecticides Sumadi, A. Nuraini, dan C. Sekaryuniarti. 2011.
Inconsistenly Affect Corn Forage in Pengaruh Seed Coating dengan Insektisida
Continuous Corn. J.Agro 99: 1640-1644. Berbahan Aktif Thiametoksam terhadap
Ha, D.T., T. N. Trung, N.B. Thu, T. V. On, N. H. Viabilitas, Vigor Benih, Dan Bibit serta
Nam, C. V. Men, T.T. Phuong, and K. Bae. dampaknya terhadap Pertumbuhan dan
2010. Adlay Seed Extract (Coix lacryma-jobi Hasil Tanaman Kedelai. Laporan Peneli-
L.) Decreased Adipocyte Differentiation tian. Faperta Unpad (Tidak dipublikasi).
and Increased Glucose Uptake in 3T3-L1 Sumadi, P.Suryatmana dan D. Sobardini. 2016.
Cells. J. Med .Food, 13 (6): 1331–1339. Pengaruh aplikasi pelapisan benih
Harman, G.E. 2006. Overview of mechanisms terhadap benih terdeteriorasi serta
and uses of Trichoderma spp. Phytopatho- pertumbuhan tanaman kedelai. J. Kultivasi,
logy, 96:190–194 15(2): 107 - 113
Hedden, P., and S.G. Thomas. Gibberellin Sumadi, R. Devnita, dan B. Riznati. 2012.
biosynthesis and its regulation. Biochem J., Pengaruh Seed Coating dengan Thiame-
444(1):11-25. toxam dan Bokashi terhadap Pertumbuhan
Ilyas, S. 2012. Ilmu dan Teknologi Benih. Teori dan Hasil Benih Kedele. Laporan Peneli-
dan hasil-hasil Penelitian. PT. Penerbit IPB tian. Program Studi Agroteknologi. Fakul-
Press. Bogor. tas Pertanian Unpad (Tidak dipublikasi).
Islam R., A. Mukherjee and M. Hossin. 2012. Sumadi, P. Suryatmana dan D.Sobardini. 2015.
Effect of osmopriming on rice seed Respons Benih Kedelai Terdeteriorasi
germination and seedling growth. J. terhadap Aplikasi Pelapisan Benih.
Bangladesh Agri. Univ., 10(1): 15-20. Prosiding Seminar nasional hasil penelitian
Nurmala, T. 2010. Potensi dan Prospek Tanaman Aneka Kacang dan Umbi-
Pengembangan Hanjeli (Coix lacryma-jobi) umbian. Balitkabi. Malang.
sebagai Pangan Bergizi Kaya Lemak Wilde, G., K. Roozeboom, M. Claassen, K.
mendukung Diversifikasi pangan Menuju Janssen, and M. Witt. 2004. Seed Treatment
Ketahanan Pangan Mandiri. Bahan diskusi for Control of Early- Season Pests of Corn
Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas and Its Effect on Yield. J. Agric. Urban
Pertanian Unpad. Entomol. 21(2): 75–85

Sumadi dan T. Nurmala : Pengaruh invigorasi benih hanjeli (Coix lacryma–jobi L.)
terdeteriorasi terhadap mutu fisiologis serta dampaknya terhadap hasil

Anda mungkin juga menyukai