Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia Nya, sehingga kami dapat menyelasaikan makalah untuk bahan mata kuliah Studi
Islam.
Dalam makalah ini kami sebagai penulis sekaligus penyusun menyajikan persoalan
mengenai “Al-qur’an”.
Walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin, namun kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifat nya membangun demi kesempurnaan penulisan untuk masa yang akan
datang.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami penulis
maupun para pembaca serta dapat menambah wawasan tentang Al-qur’an.

Cilamaya, 12 November 2015

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Asal Perkataan Al-Qur’an .............................................................................. 2
B. Pengertian Al-Qur’an ..................................................................................... 2
C. Nama-nama Lain Al-Qur’an .......................................................................... 3
D. Fungsi dan Tujuan Pokok Diturunkannya Al-Qur’an ..................................... 5
E. Pokok Pembahasan ........................................................................................ 6
F. Struktur dan Pembagian Al-Qur’an ................................................................ 7
G. Sejarah Al-Qur’an Hingga berbentuk Mushaf ............................................... 9
H. ADAB Terhadap Al-Qur’an ......................................................................... 9
I. Hubungan dengan Kitab-kitab Lain ............................................................... 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama Islam, agama yang kita anut dan dianut oleh ratusan juta kaum muslim
diseluruh penjuru pelosok dunia. Yang menjamin kebahagiaan bagi setiap penganutnya di
dunia maupun di akhirat kelak. Ia mempunyai sendi yang sangat esensial yaitu Al-Quran
yang berfungsi untuk memberi petunjuk kepada jalan yang sebaik-baiknya. Allah berfirman,
“sesungguhnya Al-Quran ini memberi petunjuk menuju jalan yang sebaik-baiknya” (QS.
17:9).
Tak dapat dipungkiri, bahwa apabila hendak bahagia bersama Islam, penganutnya
harus dekat dengan Al-Quran. Dalam artian yang lebih luas menegenal Al-Quran.
Memperhatikan dan mempelajari Al-Quran, “tidaklah mereka memperhatikan isi Al-Quran,
bahkan ataukah hati mereka tertutup” (QS. 47:24).

1.2 Rumusan Masalah


Dalam rumusan makalah Al-Quran ini, rumusan sebagai berikut :
1. Apa asal perkataan Al-Quran ?
2. Bagaimana pengertian Al-Quran ?
3. Apa nama lain Al-Quran ?
4. Apa Fungsi dan tujuan Al-Qur’an ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Asal Perkataan Al – Qur’an


Para ulama berbeda pendapat, mengenai pengucapan kata Al-Quran dari sisi derivasi
(isytiqaq), cara melafalkan apakah memakai hamzah atau tidak, dan apakah Al-Quran kata
sifat  atau kata jadian. Para ulama yang mengatakan cara melafalkan dengan hamzah pun
telah terpecah dalam dua pendapat, yaitu
1.      Sebagian diantara mereka, di antaranya adalah Al-Asy’ari mengatakan bahwa kata Al-
Quran diambil dari kata kerja qarana (menyertakan) karena Al-Quran menyertakan ayat, surat
dan huruf-huruf.
2.      Al-Farra’ menjelaskan bahwa kata Al-Quran dari kata dasar qara’in (penguat) karena
Al-Quran terdiri dari ayat-ayat yang saling menguatkan dan terdapat kemiripan antara ayat
satu dengan ayat yang lain. Pendapat lainnya bahwa Al-Quran merupakan nama personal
(al-‘alam as-syakhsyi), bukan merupakan devirasi bagi kitab yang telah diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Para ulama menjelaskan bahwa penamaan itu menunjukkan bahwa
Al-Quran telah menghimpun intisari kitab-kitab Allah yang lain, bahkan seluruh ilmu yang
ada. Hal itu sebagaimana telah diisyratkan oleh firman Allah pada surat An-Nahl :[2]  
Artinya : (dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi
atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas
seluruh umat manusia. dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah
diri. QS. An-Nahl 89.

B. Pengertian Al Qur’an
Dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yaitu qaraa-yaqrau-quraanan
yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah
bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Menurut istilah
pengertian Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman-firman Allah SWT,
yang diwahyukan dalam bahasa Arab kepada Nabi Muhammad dan membacanya bernilai
ibadah.Hal ini juga sudah dijelaskan didalam alqur'an itu sendiri.Alqur'an adalah
firman Allah yang diturunkan/diwahyukan kepada Nabi Muhammad Shallahu 'Alaihi
Wa Sallam. Sebagaimana firman Allah dalam surat Thaha ayat 2-3

J‫ى‬J‫ق‬J‫ش‬J‫ت‬J‫ ل‬J‫ن‬J‫آ‬J‫ر‬J‫ق‬J‫ل‬J‫ ا‬J‫ك‬J‫ي‬J‫ل‬J‫ ع‬J‫ا‬J‫ن‬J‫ل‬J‫ز‬J‫ن‬J‫ ا‬J‫ا‬J‫م‬


J‫ى‬J‫ش‬J‫خ‬J‫ ي‬J‫ن‬J‫م‬J‫ ل‬J‫ة‬J‫ر‬J‫ك‬J‫ذ‬J‫ ت‬J‫ال‬J‫ا‬
artinya:
‘’kami tidak menurunkan Alqur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah.
tetapi sebagai peringatan bagi orang orang yang takut (kepada allah).’’  
Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut:
“Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya
termasukibadah”.

2
Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut:
"Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW penutup para  Nabi  dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s.
dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secaramutawatir,
serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-
Fatihah  dan ditutup dengan surat An-Nas". Dengan definisi tersebut di atas sebagaimana
dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad
SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi
Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap
sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.

C. Nama-nama lain Al – Qur’an


1. Al-Kitab
Dinamakan Kitab,karena ayat-ayat Al-Quran tertulis dalam bentuk kitab.Dalilnya:
) : ‫ذلك الكتب ال ريب فيه هدى للمتقين (البقرة‬
Artinya:Kitab itu tidak ada keraguan didalamnya sebagai petunjuk orang-orang yang
bertaqwa(Al-     Baqarah:2).
Artinya, Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan
mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. Menurut
pengertian yang dapat ditangkap dari beberapa ayat Al-Quran yang lainnya (misalnya surat
Al-Furqan:35 dan surat Maryam::30).Taurat yang diturunkan kepada nabi Musa dan Injil
untuk nabi Isa, juga disebut Al-Kitab.
2. Al-Furqan
Yang berarti pembeda.yang berarti Al-quran menjelaskan antara yang hak dan yang
bathil,antara yang benar dan yang salah,antara yang baik dan yang buruk.berdalil kepada
firman Allah yang berbunyi:
)1 : ‫تبرك الذي نزل الفرقان على عبده ليكون للعلمين نذ يرا ( الفرقان‬
            Artinya:Mahasuci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan kepada
hambaNya(Muhammad),agar dia menjadi pemberi peingatan kepada seluruh alam(Al-
Furqan:1)
3. Adz-Dzikr
Disebut Al-Dzikr yang berarti peringatan,menurut Al-Zarkasyi,karena Al-Quran
mengandung peringatan-peringatan,nasihat-nasihat serta informasi mengenai umat yang telah
lalu yang tentu saja sebagai peringatan dan nasihat juga bagi orang yang bertaqwa.Ayat Al-
Quran yang menunjukkan didalam surat Ali ‘Imran,Al-Hijr dan An-Nahl.
4. Al-mushaf
Allah menyebut shuhuf untuk kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi Ibrahim dan
Musa.Dahulu pada zaman Rasulullah saw. Para sahabat menulis Al-Quran pada
kayu,batu,kulit dan pelepah kurma.Benda-benda yang telah ditulis ayat Al-Quran itu disebut
shuhuf.setelah shuhuf-shuhuf itu dikumpulkan dan digabung menjadi satu,maka para sahabat
nenyebutnya Mushaf.
5. Al – Huda

3
6. Petunjuk
Artinya : (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). QS. Al-Baqarah 185
7. Al-Mau’idhah
Artinya: pelajaran atau nasihat.
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh
bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang
yang beriman." (Yunus 10:57)
8. Asy-Syifaa
Obat atau penyembuh.
Artinya : Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi
orang-orang yang beriman. (QS. Yunus 10:57).
“…dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim
selain kerugian." (Al-Isra 17:82)
9. Al-Hukm
Peraturan atau hukum.
Artinya : dan Demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang
benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah
datang pengetahuan kepadamu, Maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu
terhadap (siksa) Allah. (QS. Ar-Ra’d 37).
9. Al-Hikmah
Kebijaksanaan.
Artinya ; Itulah sebagian Hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. dan janganlah
kamu Mengadakan Tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan
ke dalam neraka dalam Keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). QS. Al-Israa’ 39.
10. At – tanzil
Yang diturunkan
Artinya : dan Sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam,
QS. Asy-Syuaraa Artinya : dan Sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh
Tuhan semesta alam, QS. Asy-Syuaraa 192
11. Ar-Rahmat
Karunia.
Artinya : dan Sesungguhnya Al qur'an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman. QS. An-Naml 77
12. Ar-Ruh
Ruh.
Artinya : dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah
kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak pula
mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami
tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. Dan

4
Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. QS. Asy-
Syuuraa 52
13. Al – Bayan
Penerang
Artinya : (Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta
pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. QS. Ali Imran 138 
14.  Al-Kalam
Ucapan atau firman.
Artinya : dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan
kepadamu, Maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian
antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. demikian itu disebabkan mereka kaum yang
tidak mengetahui. QS. At-Taubah 6
15. Al-Busyraa.
Kabar gembira.
Artinya : Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan
benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta
kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". QS. An-Nahl 102
16. An-Nur.
Cahaya .Artinya : Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari
Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya
yang terang benderang (Al Quran). QS. An-Nisaa 174
17. Al-Bashair
Pedoman .
Artinya : Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
meyakini. QS. Al-Aljatsiyah 20
18. Al-Balagh
Penyampaian atau kabar.
Artinya : (Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka
diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan
yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. QS. Ibrahim 52
19. Al-Qaul
Perkataan .
Artinya : dan Sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut Perkataan ini (Al Quran)
kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran. QS. Al-Qhashash 51
20. Al-Burhan.
Artinya ialah bukti yang menunjukkan kebenaran.
Artinya : Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu.
(Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang
benderang (Al Quran). QS. An-Nisaa 174.

D. Fungsi dan Tujuan Al-Qur’an


 Jadi fungsi al-Qur’an bagi manusia dan kemanusiaan adalah sebagai berikut :
1.      Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk
2.      Al-Qur’an berfungsi sebagai pembeda antara yang hak dengan yang batil

5
3.      Al-Qur’an berfungsi sebagai obat penawar bagi manusia (as-Syifa’)
4.      Al-Qur’an berfungsi membersihkan jiwa manusia
5.      Al-Qur’an berfungsi untuk meluruskan aqidah dan kepercayaan
6.      Al-Qur’an berfungsi sebagai sumber dari segala sumber hokum Islam
 Tujuan Al –Qur’an
1. Petunjuk bagi manusia
QS. An-Nahl : 44
44. keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan Kami turunkan kepadamu Al
Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada
merekadan supaya mereka memikirkan,

2. Sumber pokok ajaran Islam


QS. An-Nahl : 89
89. (dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi
atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas
seluruh umat manusia. dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang
berserah diri.

3. Peringatan dan pelajaran bagi manusia


QS. An-Nahl : 68-69
68. dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di
pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia",
69. kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu
yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang
bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi
orang-orang yang memikirkan.

E. Pokok Pembahasan
Secara garis besar Ilmu alQur’an terbagi dua pokok bahasan yaitu :
1.    Ilmu yang berhubungan dengan riwayat semata-mata, seperti ilmu yang membahas
tentang macam-macam qira’at, tempat turun ayat-ayat Al-Qur’an, waktu-waktu turunnya dan
sebab-sebabnya.
2.    Ilmu yang berhubungan dengan dirayah, yakni ilmu yang diperoleh dengan jalan
penelaahan secara mendalam seperti memahami lafadz yang ghorib (asing) serta mengetahui
makna ayat-ayat yang berhubungan dengan hukum.
Namun, Ash-Shidiqie memandang segala macam pembahasan ulumul Qur’an itu kembali
kepada beberapa pokok pembahasan saja seperti :
- Nuzul. Permbahasan ini menyangkut dengan ayat-ayat yang menunjukan tempat dan
waktu turunya ayat Al-Qur’an misalnya : makkiyah, madaniyah, hadhariah, safariyah,
nahariyah, lailiyah, syita’iyah, shaifiyah, dan firasyiah. Pembahasan ini juga meliputi
hal yang menyangkut  asbabun nuzul dan sebagainya.

6
- Sanad. Pembahasan ini meliputi hal-hal yang menyangkut sanad yang mutawattir,
ahad, syadz, bentuk-bentuk qira’at nabi, para periwayat dan para penghapal Al-
Qur’an Al-Qur’an, dan Cara Tahammul (penerimaan riwayat).
- Ada’ al-Qira’ah. Pembahasan ini menyangkut waqof, ibtida’, imalah, madd, takhfif
hamzah, idghom.
- Pembahasan yang menyangkut lafadz Al-Qur’an, yaitu tentang gharib, mu,rab, majaz,
musytarak, muradif, isti’arah, dan tasybih.
- Pembahasan makna Al-Qur’an yang berhubungan dengan hukum, yaitu ayat yang
bermakna Amm dan tetap dalam keumumanya, Amm yang dimaksudkan khusus,
Amm yang dikhususkan oleh sunnah, nash, dhahir, mujmal, mufashal, manthuq,
mafhum, mutlaq, muqayyad, muhkam, mutasyabih, musykil, nasikh mansukh,
muqaddam, mu’akhar, ma’mul pada waktu tertentu, dan ma’mul oleh seorang saja.
- Pembahasan makna Al-Qur’anyang berhubungan dengan lafadz, yaitu fashl, washl,
ijaz, ithnab, musawah, dan qashr.

F. Struktur dan Pembagian Al –Qur’an


 Surat, ayat dan ruku'
Al-Qur'an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah (surat) dan 6666
ayat. Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat
adalah surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yaknisurat Al Kautsar,
An-Nasr dan Al-‘Așr. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub bagian lagi yang disebut
ruku' yang membahas tema atau topik tertentu.
            Secaraanatomis, Al-Quran tersusun dari sekumpulan surat,dari surat-surat Al-Quran
tersusun dari sejumlah ayat.
1. Ayat
Secara epistimologis ayat memiliki banyak makna ayat memiliki banyak makna
 Ayat dimaknai mukjizat,
 Ayat dimaknai alamat atau tanda,
 Ayat berarti ibrah atau pelajaran
 Ayat dimaknai al-amru al-ajib
 Ayat dimaknai al-burhan wa ad-dalil/bukti atau petunjuk
Pengertian ayat secara terminologis adalah sekumpulan lafadz yang memiliki permulaan
dan akhiran yang terhimpun dalam sebuah surat Al-Quran. Terdapat munasabah yang nyata
antara pengertian ayat secara nyata secara epistimologis dengan pengertian ayat
secara terminologis.Karena ayat Al-Quran mengandung mukjizat,ayat Al-Quran menjadi
tanda kebenaran bagi orang-orang yang menerimanya(Rasul Allah)di dalam ayat Al-Quran
terkandung pelajaran dan peringatan,dan ayat Al-Quran merupakan  sesuatu yang
mentakjubkan karena mengandung nilai keilmuan yang tinggi serta sekaligus ia menjadi
bukti dan petunjuk kemahakuasaan Allah dan kebenaran risalah rasul-Nya.
2. Surat
      Secara epistimologis,surat memiliki beberapa makna antara lain,tempat
pemberhentian,kemuliaan,bangunan yang tinggi,tanda serta tulang bangunan tembok. Sedang
secara terminologis surat adalah sekumpulan daripada ayat-ayat Al-Quran yang berdiri
sendiri dan memiliki pembuka dan penutup.

7
Tata Urut  Ayat dan Surat
o Tata urut Ayat
Telah terjadi Ijma’al Ummah, bahwa tata urutan ayat-ayat Al-Quran sebagaimana adanya
dalam mushaf sampai saat ini adalah berdasarkan tauqifi (petunjuk dari nabi berasal dari
Allah)
o Tata urut ayat surat
Dalam masalah tata urutan surat-surat Al-Quran,ulama berbeda pendapat.
1) Tata urutan surat-surat Al-Quran sebagaimana adanya dalam mushaf adalah
berdasarkan ijtihad para sahabat,bukan tauqifi
2) Bahwa urutan surat-surat Al-Quran seluruhnya berdasarkan tauqifi dengan
pemberitahuan nabi sebagaimana ururan ayat-ayat Al-Quran dan tidak sekali-kali
suatu surat diletakkan pada tempatnya kecuali atas perintah dari nabi.
3) Bahwa urutan sebagian surat-surat Al-Quran berdasarkan tauqifi dari nabi sedang
urutan sebagian surat-surat yang lain berdasarkan ijtihad para sahabat.Ulama yang
berpendapat semacam ini,mereka berbeda pendapat dalam menentukan nama surat-
surat yang urutannya berdasarkan tauqifi dari nabi dan nama surat-surat yang
urutannya berdasarkan ijtihad para sahabat.
   
Pendapat Kelompok
            Pendapat kami tentang mengapa Al-Qur’an mempunyai nama yang banyak adalah
karena kandungan di dalam al-Qur’an tersebut sangat banyak dan komplit. Jadi nama-nama
al-Qur’an yang banyak tersebut sesuai dengan peran dan fungsi al-Qur’an dalam banyak
aspek dari kehidupan kita. Contohnya, Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kejadian
gedung WTC di Amerika pada 11 september 2001 sudah ada di dalam al-Qur’an. Padahal
jarak antara turunnya dan kejadian itu sangatlah lama.
 Makkiyah dan Madaniyah
Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-
suratMakkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berdasarkan
tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum
Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya
tergolong surat Madaniyah.Surat yang turun di Makkah pada umumnya suratnya pendek-
pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada
manusia. Sedangkan yang turun di Madinah pada umumnya suratnya panjang-panjang,
menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau
seseorang dengan lainnya (syari'ah). Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini
lebih tepat, sebab ada surat Madaniyah yang turun di Mekkah.
 Juz dan manzil
Dalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga terbagi menjadi 30 bagian dengan panjang
sama yang dikenal dengan namajuz. Pembagian ini untuk memudahkan mereka yang ingin
menuntaskan bacaan Al-Qur'an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil
memecah Al-Qur'an menjadi 7 bagian dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu
minggu). Kedua jenis pembagian ini tidak memiliki hubungan dengan pembagian subyek
bahasan tertentu.

8
Menurut ukuran surat
Kemudian dari segi panjang-pendeknya, surat-surat yang ada di dalam Al-Qur’an terbagi
menjadi empat bagian, yaitu:
 As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali
Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus
 Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dan sebagainya
 Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dan
sebagainya
 Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-
Nas dan sebagainya
G. Sejarah Al-Qur'an hingga Berbentuk Mushaf
Manuskrip dari Al –Andalus abad ke - 12
Al-Qur'an memberikan dorongan yang besar untuk
mempelajari sejarah dengan secara adil, objektif dan
tidak memihak[22]. Dengan demikian tradisi
sains Islamsepenuhnya mengambil inspirasi dari Al-
Qur'an, sehingga umat Muslim mampu
membuat sistematika penulisan sejarah yang lebih
mendekati landasan penanggalan astronomis.
Penurunan Al-Qur'an
Al-Qur'an tidak turun sekaligus, ayat-ayat al-Qur'an
turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi
masa turunnya ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah.
Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-
surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah
yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun
pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah. Ilmu Al-Qur'an yang membahas
mengenai latar belakang atau sebab-sebab suatu atau beberapa ayat al-Qur'an diturunkan
disebut Asbabun Nuzul (Sebab-sebab Turunnya (suatu ayat).

H. Adab terhadap Al-Qur'an


Ada dua pendapat mengenai hukum menyentuh Al-Qur'an terhadap seseorang yang
sedang junub, perempuan haid dan nifas. Pendapat pertama mengatakan bahwa jika
seseorang sedang mengalami kondisi tersebut tidak boleh menyentuh Al-Qur'an sebelum
bersuci. Sedangkan pendapat kedua mengatakan boleh dan sah saja untuk menyentuh Al-
Qur'an, karena tidak ada dalil yang menguatkannya.
 Pendapat pertama
Sebelum menyentuh sebuah mushaf Al-Qur'an, seorang Muslim dianjurkan untuk
menyucikan dirinya terlebih dahulu denganberwudhu. Hal ini berdasarkan tradisi dan
interpretasi secara literal dari surat Al Waaqi'ah ayat 77 hingga 79.
Terjemahannya antara lain:56-77. Sesungguhnya Al-Qur'an ini adalah bacaan yang
sangat mulia, 56-78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), 56-79. tidak
menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (56:77-56:79)

9
Penghormatan terhadap teks tertulis Al-Qur'an adalah salah satu unsur penting kepercayaan
bagi sebagian besar Muslim. Mereka memercayai bahwa penghinaan secara sengaja terhadap
Al Qur'an adalah sebuah bentuk penghinaan serius terhadap sesuatu yang suci.
Berdasarkan hukum pada beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, hukuman untuk
hal ini dapat berupa penjara kurungan dalam waktu yang lama dan bahkan ada yang
menerapkan hukuman mati.
 Pendapat kedua
Pendapat kedua mengatakan bahwa yang dimaksud oleh surat Al Waaqi'ah di atas ialah:
"Tidak ada yang dapat menyentuh Al-Qur’an yang ada di Lauhul Mahfudz sebagaimana
ditegaskan oleh ayat yang sebelumnya (ayat 78) kecuali para Malaikat yang telah disucikan
oleh Allah." Pendapat ini adalah tafsir dari Ibnu Abbas dan lain-lain sebagaimana telah
diterangkan olehAl-Hafidzh Ibnu Katsir di tafsirnya. Bukanlah yang dimaksud bahwa tidak
boleh menyentuh atau memegang Al-Qur’an kecuali orang yang bersih dari hadats besar dan
hadats kecil. Pendapat kedua ini menyatakan bahwa jikalau memang benar demikian
maksudnya tentang firman Allah di atas, maka artinya akan menjadi: Tidak ada yang
menyentuh Al-Qur’an kecuali mereka yang suci (bersih), yakni dengan
bentuk faa’il(subyek/pelaku) bukan maf’ul (obyek). Kenyataannya Allah berfirman: "Tidak
ada yang menyentuhnya (Al-Qur’an) kecuali mereka yang telah disucikan", yakni dengan
bentuk maf’ul (obyek) bukan sebagai faa’il (subyek).
“Tidak ada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang yang suci.” Yang dimaksud oleh
hadits di atas ialah : Tidak ada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang mu’min, karena
orang mu’min itu suci tidak najis sebagaimana sabda Muhammad. “Sesungguhnya orang
mu’min itu tidak najis”

I. Hubungan dengan kitab-kitab lain


Berkaitan dengan adanya kitab-kitab yang dipercayai diturunkan kepada nabi-nabi
sebelum Muhammad SAW dalam agama Islam (Taurat, Zabur, Injil, lembaran Ibrahim), Al-
Qur'an dalam beberapa ayatnya menegaskan posisinya terhadap kitab-kitab tersebut. Berikut
adalah pernyataan Al-Qur'an yang tentunya menjadi doktrin bagi ummat Islam mengenai
hubungan Al-Qur'an dengan kitab-kitab tersebut:
 Bahwa Al-Qur'an menuntut kepercayaan ummat Islam terhadap eksistensi kitab-kitab
tersebut. QS(2:4)
 Bahwa Al-Qur'an diposisikan sebagai pembenar dan batu ujian (verifikator) bagi
kitab-kitab sebelumnya. QS(5:48)
 Bahwa Al-Qur'an menjadi referensi untuk menghilangkan perselisihan pendapat
antara ummat-ummat rasul yang berbeda. QS(16:63-64)
 Bahwa Al-Qur'an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur'an terdapat cerita-cerita
mengenai kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga mengenai beberapa bagian mengenai
kehidupan para rasul tersebut. Cerita tersebut pada beberapa aspek penting berbeda
dengan versi yang terdapat pada teks-teks lain yang dimiliki baik
oleh Yahudi dan Kristen.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa kata Ulumul
Qur’an secara etimologi berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu “ulum” dan
“Al-Qur’an”. Kata ulum adalah bentuk jama’ dari kata “ilmu” yang berarti ilmu-ilmu. Kata
ulum yang disandarkan kepada kata Al-Qur’an telah memberikan pengertian bahwa ilmu ini
merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang berhubungan dengan Al-Qur’an, baik dari segi
keberadaanya sebagai Al-Qur’an maupun dari segi pemahaman terhadap petunjuk yang
terkandung di dalamnya. Sedangkan secara terminologi dapat disimpulkan bahwa ulumul
qur’an adalah ilmu yang membahas hal-hal yang berhubungan dengan Al-Qur’an, baik dari
aspek keberadaanya sebagai Al-Qur’an maupun aspek pemahaman kandunganya sebagai
pedoman dan petunjuk bagi manusia.
Ulumul Qur’an merupakan suatu ilmu yang mempunyai ruang lingkup pembahasan yang
luas. Ulumul Qur’an  meliputi semua ilmu yang ada kaitanya dengan Al-Qur’an, baik berupa
ilmu-ilmu agama, seperti ilmu tafsir maupun ilmu-ilmu bahasa Arab. Disamping itu, masih
banyak lagi ilmu-ilmu yang tercakup di dalamnya.
Secara garis besar Ilmu alQur’an terbagi dua pokok bahasan yaitu :
1.    Ilmu yang berhubungan dengan riwayat semata-mata, seperti ilmu yang membahas
tentang macam-macam qira’at, tempat turun ayat-ayat Al-Qur’an, waktu-waktu turunnya dan
sebab-sebabnya.
2.    Ilmu yang berhubungan dengan dirayah, yakni ilmu yang diperoleh dengan jalan
penelaahan secara mendalam seperti memahami lafadz yang ghorib (asing) serta mengetahui
makna ayat-ayat yang berhubungan dengan hukum.
Pertumbuhan dan perkembangan Ulumul Qur’an menjelma menjadi suatu disiplin
ilmu melalui proses secara bertahap dan sesuai dengan kebutuhan dan kesempatan untuk
membenahi Al-Qur’an dari segi keberadaanya dan segi pemahamanya.
Secara bahasa Al-Quran berasal dari bahasa Arab , yaitu qaraa-yaqrau-quraanan yang
berarti bacaan.
Menurut Manna’ Al-Qhattan, Al-Quran secara istilah :

َ ‫كَاَل ُم هللاِ ال ُمنَ ًّز ُل َعلَي ُم َح َّم ٍد‬


‫د بِتِاَل َوتِ ِه‬Jُ َ‫صلَّي هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم اَ ْل ُمتَ َعب‬
Artinya : kitab Allah yang diturnkan kepada Nabi Muhammad SAW dan orang yang
membacanya memperoleh pahala.
Ada beberapa nama lain dari Al-Quran. Yaitu : Al-Furqan, Al-Burhan, Al-Kitab, Al-Huda,
Asy-Syifaa, Al-Hukm, Al-Hikmah, Al-Huda, At-Tanzil, Ar-Rahmat, Ar-Ruh, Al-Bayan, Al-
Kalam, Al-Busyra, An-Nur, Al-Bashair, Al-Balagh dan Al-Qaul. Demikian, pengertian
makalah al-quran, lebih dan kurangnya saya mohon maaf dan semoga bermanfaat.

11
DAFTAR PUSTAKA

 http://coretanbinderhijau.blogspot.com/2013/06/makalah-pengertian-al-quran.html
 http://coretanbertuah.blogspot.com/2013/05/pembahasan-tentang-al-quran_11.html
 http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur'an

12

Anda mungkin juga menyukai

  • Teks 5
    Teks 5
    Dokumen1 halaman
    Teks 5
    Agil Bagus Triatmaja Siswa
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Hukum Adat 2
    Sejarah Hukum Adat 2
    Dokumen31 halaman
    Sejarah Hukum Adat 2
    rara
    Belum ada peringkat
  • Analisis Jurnal
    Analisis Jurnal
    Dokumen6 halaman
    Analisis Jurnal
    Aqyue Te'senyum Slalu
    Belum ada peringkat
  • Makalah Tentang Al-Qur'an
    Makalah Tentang Al-Qur'an
    Dokumen16 halaman
    Makalah Tentang Al-Qur'an
    Maulana Samudera Sulaeman
    100% (5)
  • Teks 8
    Teks 8
    Dokumen1 halaman
    Teks 8
    Agil Bagus Triatmaja Siswa
    Belum ada peringkat
  • Teks 8
    Teks 8
    Dokumen1 halaman
    Teks 8
    Agil Bagus Triatmaja Siswa
    Belum ada peringkat
  • Teks 8
    Teks 8
    Dokumen1 halaman
    Teks 8
    Agil Bagus Triatmaja Siswa
    Belum ada peringkat