OLEH
MARSELINUS PROKLAMASI
(1803050013)
PENDAHULUAN
Joeshop Kota Kupang adalah salah satu akun instagram yang khusus
dalam menawarkan belanja online. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
oleh peneliti ditemukan bahwa akun instagram tersebut menjual barang-barang
bervariasi berupa kosmetik, fashion, dan peralatan rumah tangga. Barang-barang
tersebut pada dasarnya dijual dengan harga yang lebih murah sehingga mudah
dijangkau oleh mahasiswa. Peneliti memilih akun instagram joeshop sebagai
objek yang diteliti didasarkan pada beberapa aspek salah satunya adalah akun
instagram joeshop selalu melakukan giveaway kepada para pengikutnya, joeshop
juga memiliki follower mencapai 27 ribu hal ini didasarkan pada tingginya minat
belanja online masyarakat dalam hal ini mahasiswa melalui akun instagram
joeshop.1
Berangkat dari fakta yang terjadi di lapangan minat tinggi mahasiswa akan
belanja online juga didukung dari kemudahan-kemudahan yang didapatkan dalam
melakukan belanja online tersebut. Belanja online memberikan sejumlah
perubahan instan bagi mahasiswa penggunanya seperti efisiensi waktu, antara
penjual dan pembeli tidak perlu bertatap muka. Selain itu banyaknya fitur-fitur
menarik yang didapatkan dalam belanja online seperti kemudahan dalam
bertransaksi juga menjadi alasan penting mahasiswa melakukan aktivitas tersebut.
Penetrasi internet yang kuat juga menjadi daya dorong adanya aktivitas
belanja online yang dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa merupakan bagian dari
masyarakat yang sangat dekat degan akses informasi dan dunia internet. Belanja
online merupakan inovasi baru dalam hal berbelanja. Ketertarikan mahasiswa
dalam aktivitas berbelanja online karena sesuai dengan tuntutan zaman serta
menjadi sesuatu yang trend di masyarakat saat ini.
1
Hasil wawancara dengan Priska Sare Ora, mahasiswa Ilmu Komunikasi Undana selaku pengguna
jasa belanja online pada akun instagram Joeshop Kupang NTT.
bahwa mahasiswa mendapatkan posisi tempat tertinggi sebagai pengakses internet
yang paling sering.(Wolo, 2021 : 3).
Budaya populer selalu menjadi hal yang menarik untuk dikaji. Keberadaan
budaya populer yang merupakan bentuk refleksi dari peradaban manusia pada
periode waktu tertentu. Budaya populer selalu dianggap sebagai buah dari
keberadaan teknologi serta media baru dan hal tersebut dianggap sebagai suatu
kewajaran. Budaya populer ada sebagai bentuk daripada perkembangan teknologi
informasi yang ditopang dengan industri kebudayaan dimana menjadikan
masyarakat bukan hanya sekedar berbasis konsumsi tetapi menjadikan semua
artefak kebudayaan menjadi produk industri (Sazali & Rozi, 2020 : 2)
2.2.1 Budaya
Definisi budaya pada dasarnya secara harafiah berasal dari bahasa
sansekerta buddhayah yaitu bentuk jamak daripada buddhi yang berarti akal.
Budaya dapat diartikan sebagai sebagai segala hal yang bersangkutan dengan
akal. Budaya juga merupakan bentuk jamak daripada kata budi-daya yang
berarti daya dari budi yang berarti budaya merupakan cipta, karsa, dan rasa
(Mulyadi, 1999 : 20). Definisi budaya merujuk KBBI budaya dapat diartikan
sebagai pikiran, adat istiadat, sesuatu mengenai kebudayaan yang sedang
berkembang, dan menjadi kebiasaan yang dilakukan secara berulang.
Koentjraningrat mengartikan budaya sebagai bagian dari keseluruhan
sistem, pendapat, rasa, tindakan, serta karya manusia dalam kehidupan
bermasyarakat yang dijadikan sebagai suatu pembelajaran (Mulyadi, 1999 : 21)
Havilan menjelaskan bahwa budaya adalah aturan-aturan standar, yang apabila
dilakukan oleh masyarakat akan menghasilkan tindakan-tindakan yaang layak
dalam kehidupan masyarakat (Mulyadi, 1999 : 21). Berdasarkan definisi
tersebut, budaya erat kaitanya dengan pola perilaku, adat istiadat, seni, yang
berkembang dalam kehidupan bermasyarakat.
Budaya pada dasarnya akan menjadi suatu kebudayaan apabila dilakukan
secara terus menerus. Kebudayaan dalam makna luas adalah aktivitas atau
perilaku yang sudah tertanam, yang merupakan hasil dari sesuatu yang telah
dipelajari, yang merupakan keseluruhan dari pengalaman yang yang dilakukan
dan berlaku sebagai suatu pembelajaran sosial (Liliweri, 2002 : 5). Berdasarkan
definisi tersebut dapat dikatakan bahwa budaya dan kebudayaan memiliki
relasi dan saling melengkapi satu dengan lainya. Kebudayaan juga merupakan
suatu bentuk pandangan hidup dalam beperilaku, kepercayaan, makna dan
simbol yang di diterima tanpa sadar dan tidak diolah terlebih dahulu yang
dimana diwariskan melalui komunikasi pada generaasi-generasi selanjutnya.
b. Blog
Blog merupakan media sosial yang memfasilitasi
penggunanya untuk menulis konten-konten, atau atikel yang
adalah milik pengguna itu sendiri. blog sendiri pertama kali
diperkenalkan oleh Jorn Borger pada tahun 1997 dengan nama
“weblog”yang merujuk pada jurnal pribadi (Nasrulah, 2015:43).
Karakter dari blog antara lain penggunanya adalah pribadi
dan konten yang dipublikasikan juga berkaitan dengan
pengguna itu sendiri yang dikelola secara individu, namun
dalam perjalananya sesuai dengan kemajuan dan kebutuhan
blog juga dikelola oleh perusahaan atau instansi untuk
kebutuhan instansi tersebut. Blog juga saat ini dijadikan sumber
pemasukan melalui program periklananan (Anggraeni & Purba,
2014:4).
c. Microblogging
Microblogging merupakan media sosial yang fungsinya
untul memfasilitasi para penggunanya untuk menulis dan
mempublikasikan aktifitas serta pendapatnya yang penulisanya
dibatasi tidak lebih dari 200 kata. Kehadiran media sosial juga
merujuk pada munculnya twitter yang menyediakan ruang
tertentu dengan maksimal 140 karakter (Nasrulah, 2015:42)
Microblog memiliki ukuran yang lebih kecil hal itu yang
membedakan dengan blog, tetapi pada dasarnya memiliki tujuan
yang sama yaitu untuk menulis topik tertentu, penggunanya juga
dapat memberikan komentar pada teks yang dibuat oleh
pengguan lain dan juga sebaliknya (Nasrulah, 2015:43)
d. Media Sharing
Media sharing merupakan jenis media sosial yang
memfasilitasi para penggunanya dapat berbagi media, mulai dari
dokumen, vidio, audio, gambar, dan sebagainya, misalnya
youtube, instagram, facebook (Nasrulah, 2015:43).
Media sharing ini tentunya sangat efektif untuk
menyebarkan beragam kegiatan yang dimana kegiatan tersebut
dapat berupa kegiatan-kegiatan keseharaian yang dapat ditonton
oleh banyak orang. Media sharing juga digunakan oleh akun
instagram Joeshop untuk berbagi dengan para pengikutnya
terkait kegiatan belanja online (Nasrulah, 2015:44).
e. Wiki
Media sosial ini merupakan situs yang mirip dengan kamus
atau ensiklopedia yang menghadirkan kepada pengguna
pengertian, sejarah, hingga rujukan buku. Media sosial tersebut
dikerjakan oleh para pengunjung dalam artian adanya kolaborasi
antara pengunjung untuk mengisi konten tersebut
Media sosial ini terbagi menjadi dua yaitu secara publik,
dan privasi. Wikipedia merupakan gambaran wiki yang bisa
diakses secara bebas. Sedangkan wiki merupakan jenis media
sosial yang bersifat privasi atau terbatas dan hanya bisa diakses
jika pengguna diijinkan untuk mengakses (Nasrulah, 2015:47).
Teori SCOT ini pada dasarnya melihat varian-varian teknologi yang mucul
karena adanya perbedaan makna yang diberikan kelompok-kelompok sosial
terhadap teknologi tersebut. Varian-varian teknologi tersebut seperti email,
blog, social network, dimana varian-varian ini muncul sebagai respon terhadap
kebutuhan masyarakat akan teknologi media sosial (Wibowo, 2014:8).
Belanja online muncul sebagai hasil dari konstruksi sosial masyarakat
dalam memanfaatkan perkembangan kemajuan teknologi dan informasi.
Belanja online denga sifatnya yang praktis dapat menunjang kehidupan
masyarakat. Lahirnya sejumlah media-media baru diciptakan untuk
memudahkan masyarakat seperti adanya media-media sosial.
Teori SCOT muncul sebagai akibat proses sosial, bagaimana dorongan
sosial mempengaruhi penemuan-penemuan baru seperti teknologi yang terus
ada dan berusaha untuk memenuhi masyarakat. Sebagaimana hal ini yang
terjadi pada kegiatan berbelanja online yang lahir akibat dorongan sosial.
BUDAYA
POPULER
BELANJA ONLINE
AKUN
INSTAGRAM
MAHASISWA PENGGUNA
JOESHOP KOTA
BELANJA ONLINE KUPANG
TEORI
KONSTRUKSI
METODE ETNOGRAFI SOSIAL
VIRTUAL TEKNOLOGI
HASIL PENELITIAN
REPRESENTASI BUDAYA
POPULER DALAM AKTIVITAS
BELANJA ONLINE
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian
Paradigma konstrukvis pertama kali diperkenalkan oleh Berger dan
Luckman. Berger dan Luckman menjelaskan bahwa paradigma ini penting
sebagai salah satu perspektif untuk melihat gejala sosial atau realitas sosial yang
terjadi di masyarakat. Definisi paradigma menurut Salim adalah seperangkat
metode atau kepercayaan yang diyakini mampu menuntun seseorang dalam
bertindak di kehidupan sehari-hari (Walidin,2015:55). Sedangkan menurut Ihlauw
paradigma pada dasarnya sebagai acuan untuk menggariskan apa yang seharusnya
dipelajari, apa yang harusnya dikemukakan, dan kaidah apa yang seharusnya
diikuti dalam menafsirkan jawaban yang diperoleh (Walidin,2015:26).
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dimana pada
dasarnya suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil dari konstruksi sosial, dan
kebenaran tersebut bersifat relatif. Peneliti menggunakan paradigma kontruktivis
dimana memiliki tujuan untuk memahami kejadian atau peristiwa sosial yang
merupakan karakterstik dari paradigma konstruktivisme itu sendiri. Budaya
populer dalam aktivitas belanja online pada dasarnya adalah suatu bentuk
konstruksi realitas sosial yang terjadi dalam masyarakat.
3.7.3 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mengumpulkan dokumen dari informan, baik dokumen pribadi maupun
dokumen resmi. Selain dokumen yang digunakan foto juga merupakan bagian
penting daripada bagian dari dokumentasi. Foto dapat memberikan gambaran dan
sebagai acuan bagi peneliti untuk mendapatkan informasi (Walidin, 2015:142).
3. Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir setelah reduksi data dan
penyajian data dilakukan dimana tahap ini peneliti menarik kesimpulan
dari temuan data dan menginterpretasikan atas hasil temuan tersebut.
Setelah kesimpulan diambil peneliti kemudian mengecek ulang untuk
memastikan kebenaran data. Kesimpulan dilakukan untuk mengetahui
hasil dari penelitian tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, A. & Purba, M.A. 2014. Panduan Optimaliasasi Media Sosial Untuk
Kementerian Perdagangan RI. Jakarta: Kemeneterian Perdagangan.
Burke, P. 2006. Sejarah Sosial Media Dari Gutenberg Sampai Internet. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Hasyim, M. 2017. Kajian Budaya KAJIAN BUDAYA DAN MEDIA Buku Ajar
ini sebagai salah satu realisasi Kegiatan PPKPS Departemen Sastra Prancis
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin. (November).
Neti, S. 2011. Social Media and Its Role in Marketing. Business and Economics
Journal, 01.
Sazali, H. & Rozi, F. 2020. Belanja online dan jebakan buaya hidup digital
masyarakat milenial. Simbolika, 6: 3,10.
Wolo, D.R. 2021. Pengalaman Mahasiswa Pengguna Jasa Belanja Online. Nusa
Cendana.