Anda di halaman 1dari 8

Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4 (1) 2020 E-ISSN:2685-6514

SURVEI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN


PENDIDIKAN JASMANI DI SMPN 30 MAKASSAR

M. Sahib Saleh
Universitas negeri Makassar, Email : m.sahib.saleh@unm.ac.id
Sunandar Sakria Malinta
Universitas negeri Makassar, email : sunandarsakriam2@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Minat Belajar Siswa Dalam mengikuti
Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di SMPN 30 Makassar. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah siswa SMPN 30 Makassar.Sampel
penelitian terdiri dari 55 orang siswa SMPN 30 Makassar.Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi dan tes.Teknik analisis data yang digunakan adalah statistic
deskriptif menggunakan fasilitas komputer melalui program SPSS.Berdasarkan analisis data
diperoleh hasil: Kondisi di SMP Negeri 30 Makassar. Dari 30 butirsoal di temukan 27 yang
valid dan 3 yang tidak valid,dapat dilihat bahwa yang mendapat jawaban sangat setuju 546
poin,setuju 932 poin,tidak setuju 147 poin,sangat tidak setuju 25 poin. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa minat belajar siswa dalam pembejaran pendidikan jasmani berada dalam
kategori baik.

Katakunci : Minat belajar, pembelajaran

Abstract
This study aims to determine Student Learning Interest in Participating in Physical Education
Learning at SMPN 30 Makassar. This type of research is descriptive research. The population
of this study was students of SMPN 30 Makassar. The research sample consisted of 55
students of SMPN 30 Makassar. Data collection techniques used observation and tests. Data
analysis technique used was descriptive statistics using computer facilities through the SPSS
program. Based on data analysis, the results obtained: in SMP Negeri 30 Makassar. From 30
items found 27 valid and 3 invalid, it can be seen that those who received answers strongly
agreed 546 points, agreed 932 points, disagreed 147 points, strongly disagreed 25 points. It
can be concluded that the students' interest in learning in physical education is in the good
category.

Keywords: interest in learning, learning

PENDAHULUAN mental yang baik, agar dapat menghasilkan


Pembangunan dibidang pendidikan generasi muda yg baik, disiplin dan
adalah upaya yang sangat menentukan bertanggung jawab.
dalam rangka meningkatkan kualitas Sejak manusia lahir Pendidikan telah
sumber daya manusia.dimana salah satu ada di muka bumi. Pendidikan dapat
upaya itu adalah untuk mewujudkan diperoleh di mana saja, di rumah,
manusia yang sehat,kuat, terampil dan lingkungan sekitar kita, dan pendidikan
bermoral melalui pendidikan jasmani. yang diberikan di sekolah, Pendidikan
Perkembangan pendidikan diarah gunakan sangat penting diberikan sejak usia dini.
untuk membentuk jasmani yg sehat dan Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang

55
Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4 (1) 2020 E-ISSN:2685-6514

sistem pendidikan nasional, pendidikan dapat memotivasi para siswa dalam


adalah usaha sadar yang terencana untuk pembelajaran pendidikan jasmani.
mewujudkan suasana belajar dan proses Pembelajaran merupakan suatu
pembelajaran agar peserta didik secara aktif bentuk pertumbuhan atau perubahan dari
mengembangkan potensi dirinya untuk diri seseorang yang dinyatakan dalam
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, cara bertingkahlaku yang baru berkat
pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, pengalaman melalui belajar Oemar
akhlak mulia, serta keterampilan yang di hamalik(2005:57). Pembelajaran pendidikan
perlukan dirinya, masyaraka, bangsa dan jasmani yang diberikan pada siswa sekolah
negara. menengah pertama diharapkan dapat
Pendidikan jasmani adalah pendidikan membentuk tubuh yang sehat dan bugar.
melalui aktivitas jasmani dengan Selain itu, siswa dapat mengekspresikan
berpartisipasi dalam akitvitas fisik, dengan perasaannya melalui aktivitas gerak di alam
melakukan aktivitas jasmani siswa dapat terbuka.
mengembangkan apresiasi estetis, dengan Pendidikan jasmani pada dasarnya
menguasai keterampilan dan pengetahuan, merupakan bagian integral dari sistem
mengembangkan keterampilan generik pendidikan secara keseluruhan, bertujuan
serta nilai dan sikap yang positif, dan untuk mengembangkan aspek kesehatan,
memperbaiki kondisi fisik untuk mencapai kebugaran jasmani, keterampilan berfikir
tujuan pendidikan jasmani Samsudin( 2008: kritis, stabilitas emosional, keterampilan
21). Di sekolah olahraga dapat digunakan social, penalaran, dan tindakan moral
untuk mengajarkan siswa dalam melalui aktivitas jasmani dan olahraga
mengembangkan kepribadian perilaku (Depdiknas, 2005 : 2). Sesuai dengan tujuan
yang baik dan memelihara serta belajar ialah menghasilkan perubahan
meningkatkan kesegaran jasmani dalam perilaku yang melekat pada masing-masing
rangka untuk perbaikan kesehatan dan individu, melalui proses belajar tersebut
keterampilan gerak dasar serta berbagai pendidikan jasmani ingin mewujudkan
aktivitas jasmani. sumbangannya terhadap perkembangan
Mata pelajaran pendidikan jasmani siswa yang bersifat menyeluruh yang
salah satu mata pelajaran yang ada di dimulai dari adanya sebuah minat. Minat
dalam kurikulum mulai dari jenjang sekolah besar pengaruhnya terhadap belajar,
dasar hingga sekolah menengah atas. Mata karena bila bahan pelajaran yang dipelajari
pelajaran ini diberikan kepada siswa malalui tidak sesuai minat siswa, siswa tidak akan
aktifitas fisik, secara sistematis dengan belajar dengan sebaikbaiknya. Minat selain
bermain dan berolahraga. Pengalaman memungkinkan pemusatan pikiran, juga
belajar itu diberikan untuk mengarahkan akan menimbulkan kegembiraan dalam
dan membina, sekaligus membentuk gaya usaha belajar. Apabila minat dari siswa
hidup sehat. Selain itu, pendidikan jasmani tinggi, maka dapat diharapkan
bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran pendidikan jasmani akan
pengetahuan, keterampilan dan berlangsung dengan baik. Atau dengan
berolahraga, meningkatkan kesehatan kata lain minat yang muncul dari kebutuhan
jasmani, kesegaran jasmani anak, dan siswa akan merupakan faktor pendorong
tindakana moral anak melalui pelajaran bagi anak dalam melaksanakan usahanya.
pelajaran pendidikan jasmani, pendidikan Minat adalah suatu rasa lebih suka
jasmani menjadi salah satu media untuk dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
membentuk ketercpaian tujuan aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat
pendidikan secara keseluruhan, sehingga pada dasarnya adalah penerimaan akan

56
Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4 (1) 2020 E-ISSN:2685-6514

suatu hubungan antara diri sendiri dengan Pendidikan jasmani pada hakikatnya
suatu diluar diri (slameto, 2010: 180). Anak adalah proses pendidikan memanfaatkan
yang tidak mengetahui pentingnya belajar aktivitas fisik untuk menghasilkan
akan menciptakan kesulitan dalam meraih perubahan holistic dalam kualitas
prestasi yang maksimal disekolah. Agus individu, baik dalam hal fisik, mental,
sujanto (2009: 92) mengatakan minat serta emosional. Pendidikan jasmani
adalah suatu pemusatan perhatian yang dilaksakan sebagai salah satu alat dalam
tidak sengaja yang terlahir dengan melalui mencapai tujuan pendidikan nasional,
partisipasi dalam suatu aktivitas karena dengan cakup aspek kongnitif, afektif,
minat bersikap khusus tanpa adanya prikomotor, dan fisik. Ngalim Purwanto
paksaan dari orang lain. (2007 : 151) pendidikan jasmani adalah
Syaiful Bahri Djamarah (2008: 191), salah satu segi pendidikan yang sungguh
mengatakan bahwa timbulnya minat penuh sungguh penting. Yang tidak dapat
kemauannya dan yang tergantung dari terlepas dari segi-segi penddikan yang
bakat dan lingkungnnya. Dimana suatu lain. Pendidikan jasmani merupakan
minat dapat di experesikan melalui suatu bentuk pembelajaran yang menggunakan
penyataan yang menunjukkan bahwa siswa aktifitas fisik yaitu belajar untuk bergerak
lebih menyukai suatu hal dari pada hal dan belajar melalui gerak.
yang lainnya, dapat pula manifestasikan Menurut Adang Suherman (2003: 23)
belajar disebabkan beberapa hal, antara secara umum tujuan pendidikan jasmani
lain “ karena keinginan yang kuat untuk dapat diklasifikasikan ke dalam empat
menaikkan martabat atau memperoleh kategori, yaitu:
pekerjaan yang baik serta ingin hidup a. Perkembangan Fisik
senang dan bahagia”. Minat seseorang Tujuan ini berhubungan dengan
dapat ditumbuh dan dikembangkan pada kemampuan melakukan aktivitas -
diri sendiri tanpa adanya paksaan dari orang aktivitas yang melibatkan
lain. kekuatan - kekuatan fisik dari dari
H.Abdul Hadis (2010: 45), minat berbagai organ tubuh seseorang.
belajar siswa didik juga dipengaruhi b. Perkembangan Gerak
beberapa faktor diantaranya: faktor obyek Tujuan ini berhubungan
belajar, metode, strategi, dan pendekatan kemampuan melakukan gerak
pembelajaran yang digunakan oleh guru, secara efektif, efesien, halus, indah,
sikap dan perilaku guru, media sempurna.
pembelajaran, fasilitas pembelajaran, c. Perkembangan Mental
lingkungan belajar, suara guru, dan Tujuan ini berhubungan dengan
lainnya. kemampuan berfikir dan
Hasil observasi yang didapat di SMP menginterprestasikan keseluruhan
N 30 MAKASSAR merupakan salah satu pengetahuan tentang pendidikan
sekolah yang memiliki akreditasi A dan jasmani ke dalam lingkungannya
diikuti prestasi dibidang olahraga yang sehingga memungkinkan tumbuh
cukup baik. Pada saat proses dan berkembangnya pengetahuan,
pembelajaran pendidikan jasmani terlihat sikap dan tanggung jawab siswa.
banyak siswa/i yang sangat menikmati d. Perkembangan Sosial
proses pembelajaran pendidikan jasmani. Tujuan ini berhubungan dengan
Tetapi ada juga sebagian siswa yang kemampuan siswa dalam
terlihat jenuh dengan mata pelajaran menyesuaikan diri pada suatu
tersebut. kelompok atau masyarakat.

57
Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4 (1) 2020 E-ISSN:2685-6514

Minat adalah suatu keadaan dimana pencatat secara sistematis mengenai


seseorang mempunyai perhatian terhadap tingkah laku dengan melihat atau
sesuatu dan disertai keinginan untuk mengamati individu atau kelompok
mengetahui dan mempelajari maupun secara langsung. Metode ini digunakan
membuktikan lebih lanjut Bimo Walgito untuk melihat dan mengamati secara
(1981 : 38). Dalam belajar diperlukan suatu langsung keadaan dilapangan agar
pemusatan perhatian agar apa yang peneliti memperoleh gambaran yang
dipelajari dapat dipahami. Sehingga siswa luas tentang permasalahan yang diteliti
dapat melakukan sesuatu yang (Basrowi dan Suwandi, 2008 : 94).
sebelumnya tidak dapat dilakukan. Angket/kuesioner adalah teknik
Terjadilah suatu perubahan kelakuan. pengumpulan data yang dilakukan dengan
Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh cara memberikan seperangkat pertanyaan
pribadi siswa, baik kognitip, psikomotor atau pernyataan kepada orang lain yang
afektif. dijadikan responden untuk dijawabnya.
Data yang terkumpul tersebut perlu
METODE PENELITIAN dianalisis secara statistik deskriptif,
Penelitian ini merupakan penelitian maupun infrensial untuk keperluan
deskriptif. Menurut Sugiyono (2009: pengujian hipotesis penelitian. Adapun
147),penelitian deskriptif digunakan unuk gambaran yang digunakan dalam
mendeskripsikan atau menggambarkan penelitian ini, sebagai berikut :
data yang telah terkumpul sebagaimana 1. Analisis data secara deskriptif
adanya.metode yang digunakan dalam dimaksud untuk mendapatkan
penelitian ini adalah survei. Menurut gambaran umum tentang data yang
Suharsimi Arikunto (2010: 152), studi survei meliputi total nilai, range, rata-rata,
adalah salah satu pendekatan penelitian standar deviasi, nilai minimum, dan
yang pada umumnya digunakan untuk nilai maksimum.
pengumpulan data yang luas dan banyak. 2. Analisis secara infrensial digunakan
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menguji hipotesis-hipotesis
dalam penelitian ini menggunakan penelitian dengan menggunakan uji
kuesioner atau angket. Penelitian ini korelasi dan regresi. Jadi
bertujuan untuk mengetahui minat belajar keseluruhan analisis data statistik
siswa dalam mengikuti pembelajaran yang digunakan pada umumnya
pendidikan jasmani di SMP NEGERI 30 menggunakan analisis komputer
MAKASSAR. pada program SPSS dengan taraf
Definisi operasioanl variable dalam signifikan 95%.
penelitian ini yaitu bagaimana minat siswa
dalam mengikuti pembelajaran penjas, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Minat dapat juga diartikan sebagai Deskripsi dalam penelitian adalah
dorongan atau keinginan dalam diri data yang diperoleh selama pelaksanaan
seseorang pada objek tertentu, sehingga penelitian meliputi data minat siswa SMP
tujuan dari penelitian ini yaitu untuk NEGERI 30 MAKASSAR. Data minat siswa
mendapatkan hasil atau skor dari hasil meliputi : mean, standar deviation, nilai
kuisioner tersebut, adapun jenis minimum, nilai maximum yang dapat
pengumpulan data dari penelitian ini yaitu dilihat pada tabel 1 berikut ini.
melakukan penyebaran kuisioner atau
angket. Observasi ialah metode atau
cara - cara menganalisis dan mengadakan

58
Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4 (1) 2020 E-ISSN:2685-6514

Tabel 1 : Data Minat Siswa 21 424 0,266 Valid


M Stand 22 242 0,266 Tidak Valid
M Vari
Varia ed ar minim maxim 23 511 0,266 Valid
ea anc
bel ia devat um um 543 0,266
n e 24 Valid
n ion
25 336 0,266 Valid
Minat 95
88, 26 357 0,266 Valid
Belaj ,6 55 9.429 69 122
902 469 0,266
ar 4 27 Valid
28 208 0,266 Tidak Valid
Berdasarkan hasil tabel diatas 29 386 0,266 Valid
menunjukkan mean : 95,64 , median : 55 , 30 487 0,266 Valid
variance : 88,902, standar devation : 9.429,
minimum : 69 , maximum : 122 data Reliabilitas Instrumen
tersebut dijumlah menggunakan program Pengujian reliabilitas instrument
SPSS 22.0. Uji validitas dilaksanakan minat belajar pendidikan jasmani siswa
dengan rumus korelasi bivariate person menggunakan cronbach’s alpha pada
dengan alat bantu program SPSS 22.0. item program SPSS 22.0. uji reliabilitas
angket dalam uji validitas dikatakan valid dilakukan sebanyak dua kali dengan
jika rhitung>rtabel pada nilai signifikan 5% menggunakan rumus alpha lebih besar dari
sebaliknya, item dikatakan tidak valid jika pada rtabel (0,266). Berikut:
jikarhitung<rtabel pada nilai signifikan 5%.
Adapun ringkasan hasil uji validitas sebagai Tabel 3. Uji Reliabilitas.
mana data dalam tabel berikut ini. Variabel rhitung rtabel5%(55) Keterangan
Minat
0,869 0,266 Reliabel
Tabel.2. hasil uji validitas angket minat belajar
belajar
siswa SMP NEGERI 30 MAKASSAR Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai
No rhitung rtabel5%(55) Keterangan koefisien sebesar 0,869.Berdasarkan nilai
item koefisien reliabilitas tersebut dapat
1 285 0,266 Valid
disimpulkan bahwa semua angket dalam
2 273 0,266 Valid
penelitian ini reliable atau konsisten,
3 571 0,266 Valid
sehingga dapat digunakan sebagai
4 434 0,266 Valid
instrument penelitian.
5 287 0,266 Valid
6 212 0,266 Tidak Valid
PEMBAHASAN
7 345 0,266 Valid
Pada penelitian yang berjudul survey
8 573 0,266 Valid
tingkat minat belajar pendidikan jasmani
9 565 0,266 Valid
siswa SMPN 30 Makassar yang memiliki
10 688 0,266 Valid
tujuan mengukur serta mendapatkan data
11 695 0,266 Valid
terkait Minat Belajar Pendidikan Jasmani
12 536 0,266 Valid
Siswa SMP NEGERI 30 MAKASSAR. Populasi
13 322 0,266 Valid
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
14 535 0,266 Valid
seluruh siswa kelas VII 5 dan VII 11 yang
15 583 0,266 Valid
tercatat di SMP NEGERI 30 MAKASSAR
16 466 0,266 Valid
yang terdiri dari VII 5 : 34 siswa dan VII 11
17 434 0,266 Valid
: 21 siswa. Pengambilan sampel
18 500 0,266 Valid
menggunakan sebagian atau wakil
19 533 0,266 Valid
20 358 0,266 Valid

59
Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4 (1) 2020 E-ISSN:2685-6514

populasi yang akan kita teliti ( penelitian ini adalah minat belajar
SuharsimiArikunto, 2006 : 109). pendidikan jasmani siswa SMP NEGERI 30
Dalam pengambilan sampel jika MAKASSARberada dalam kategori baik.
subyeknya kurang dari 100, maka lebih Hasil dari pengumpulan skor angket siswa
baik diambil semua sehingga ditemukan untuk butir pertanyaan yang
penelitiannya merupakan penelitian mendapat Jumlah jawaban dengan skor 4
populasi, namun jika subyeknya lebih sebanyak 546, Jumlah jawaban dengan
dari 100, maka sampel yang diambil skor 3 sebanyak 932, Jumlah jawaban
antara 10-15% atau 20%-25% atau lebih dengan skor 2 sebanyak 147, Jumlah
(SuharsimiArikunto, 2002:112). jawaban dengan skor 1 sebanyak 25.
Dikarenakan jumlahpopulasi lebih Berdasarkan hasil yang diperoleh
dari 100 maka peneliti mengambil sampel menunjukkan bahwa minat siswa SMPN 30
sebanyak 25% dari jumlah populasi. MAKASSAR dalam mengikuti pembelajaran
Setelah mendapatkan sampel yang akan jasmani berada pada kategori baik .
diteliti, peneliti kemudian menyebarkan Minat merupakan unsur terpenting
angket minat belajar pendidikan jasmani dalam suatu proses untuk melakukan
yang digunakan untuk mengukur tingkat suatu kegiatan. Minat dipengaruhi oleh
minat siswa dalam pembelajaran beberapa faktor diantaranya faktor
pendidikan jasmani pada siswa SMP instrinsik dan faktor ekstrinsik. Hasil ini
NEGERI 30 MAKASSARPenelitian menunjukkan seberapa besar minat
menggunakan Uji validitas dan siswa dalam mengikuti pembelajaran
UjiReabilitas, hal ini dilakukan untuk jasmani dan apa saja faktor yang
mengetahui valid tidaknya, serta reliable mempengaruhinya. Minat siswa dalam
atau tidaknya angket yang akan dijadikan mengikuti pembelajaran jasmani sangat
tolak ukur untuk mengukur tingkat minat berpengaruh terhadapkeberhasilan
siswa dalam mengikuti pembelajaran pembelajaran yang dikemas oleh guru. Hal
pendidikan jasmani menggukankan ini dikarenakan siswa sebagai pelaku
program SPSS 22.0. Jumlah butir pembelajaran menjadi bagian terpenting
pertanyaan pada angket yang diajukan dalam keberhasilan pembelajaran.
peneliti pada siswa SMP NEGERI 30 Sehingga pembelajaran harus dikemas
MAKASSARyaitu sebanyak 30 butir sedemikian rupa dan berusaha
pertanyaan. menumbuhkan minat belajar siswa agar
Berdasarkan hasil seleksi pengujian pembelajarandapat berjalandengan
validitas instrument dilakukan sebanyak maksimal.
dua kali, peneliti mendapatkan 27 Permasalahan yang sering muncul
pernyataan valid dan 3pernyataan yang dalam pembelajaran pendidikan jasmani
tidak valid. Sedangkan pernyataanvalid harus mampu diminimalisiroleh guru agar
dianggap mampu menjadi tolak ukur siswa dapat tertarik mengikuti
penelitian. pembelajaran pendidikan jasmani dengan
Uji validitas dilaksanakan dengan aktif. Permasalahan yang beragam dari
rumus korelasi bivariate person dengan siswa maupun pengemasan pembelajaran
alat bantu program SPSS 22.0. item angket akan mempengaruhi minat siswa dalam
dalam uji validitas dikatakan valid jika mengikuti pembelajaran. Menurut B.
rhitung>rtabel pada nilai signifikan 5% Suryobroto (1988 : 109) minat
sebaliknya, item dikatakan tidak valid jika kecenderungan dalam diri individu untuk
jikarhitung<rtabel pada nilai signifikan tertarik pada subyek atau menyenangi
5%.Adapun penjelasan mengenai hasil dari suatu obyek. Hal ini menunjukkan bahwa

60
Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4 (1) 2020 E-ISSN:2685-6514

seberapa besar minat siswa dalam KESIMPULAN DAN SARAN


mengikuti pendidikan jasmani merupakan Kesimpulan
cerminan seberapa besar siswa tertarik
terhadap pembelajaran pendidikan Setelah menganalisis data
jasmani. Keadaan ini dapat dipengaruhi penelitian dan pembahasan hasil
oleh faktor dari dalam maupun dari penelitian tentang survei minat belajar
luar. Minat siswa yang tinggi akan siswa dalam mengikuti pembelajaran
tercermin dengan tingkat partisipasi pendidikan jasmani di SMPN 30 Makassar
siswa dalam pembelajaran pendidikan maka hasil penelitian dapat disimpulkan
jasmani yang tinggi. Sebaliknya jika sebagai berikut :
minat siswa rendah maka dapat 1. Tingkat Minat siswa dalam mengikuti
tercermin dalam partisipasi siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani
pembelajaran yang rendah. Menurut berada dalam kategori baik.
Super dan Crites seperti dikutip oleh 2. Faktor yang dapat mempengaruhi
Killis (1988 :25) dijelaskan bahwa minat siswa dalam mengikuti pembelajaran
itu dipengaruhi oleh banyak faktor. pendidikan jasmani adalah masih
Kondisi psikologis siswa menjadi patokan terbatasnya sarana dan prasana yang
utama untuk seberapa besar minat siswa, mendukung.
dengan hal ini maka seorang guru harus Saran
mampu mengontrol dan menciptakan 1. Sehubungan dengan minat siswa
suasana pembelajaran yang dalam pembelajaran penjas, maka
meyenangkan dan menarik perhatian sebaiknya pihak sekolah memberikan
siswa dalam mengikuti pembelajaran. ruang yang lebih untuk siswa dalam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengembangkan bakatnya khususnya
faktor ekstrinsik lebih besar dari faktor untuk mata pelajaran pendidikan
intrinsik dalam mempengaruhi minat jasmani.
belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa 2. Pengadaan sarana dan prasarana di
peranan guru dan fasilitas pembelajaran sekolah dapat menunjang peningkatan
lebih, mempengaruhi siswa dibandingkan prestasi siswa terhadap mata
dengan perhatian, perasaan senang dan pelajaran pendidikan jasmani.
bentuk aktivitas siswa dalam 3. Sering mengikut sertakan siswa dalam
pembelajaran. kegiatan olahraga ditingkat
Peranan guru dalam pembelajaran Kecamatan, Kabupaten, maupun
sangatlah sentral untuk mengemas tingkat Provinsi.
pembelajaran dan mengontrol kondisi DAFTAR PUSTAKA
kelas. Hal ini menunjukkan bahwa seorang
guru harus mampu menciptakan suasana Hastuti, Tri Ani, (2008). Kontribusi
pembelajaran dengan memanfaatkan Ekstrakulikuler Bola Basket Terhadap
fasilitas dan mengontrol psikologis siswa Pembibitan Atelet dan Peningkatan
agar siswa memiliki minat belajar yang Kesegaran Jasmani. Jurnal Pendidikan
tinggi. Minat belajar yang tinggi akan Jasmani Indonesia (nomor 1, April
mambantu siswa untuk aktif dalam tahun 2008). Hlm 62.
pembelajaran dan memiliki kesempatan Hurlock,Elizabet B,1993, Perkembangan
untuk menguasai keterampilan yang Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
diajarkan dan meraih prestasi belajar Ketut, Sukardi,Dewa. 1993. Analisis
yang maksimal. Inventori Minat dan Keperibadian.
Jakarta: Rineka Cipta.(1984).

61
Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4 (1) 2020 E-ISSN:2685-6514

Bimbingan Belajar Di Sekolah-


Sekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pasaribu dan Simanjuntak. 1983. Proses
Belajar Mengajar. Bandung : Tarsit
Porter dan Hernaci. 2001. Qoutum
Learning. Bandung: Kaifa.
Purwanto,Ngalim. (2007). Ilmu Pendidikan
Teoritis dan Praktis. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Poerbakawatja Soegarda dan H. A. H.
Harahap. 1980. Ensiklopedia
Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung.
RahmanAbror Abdul, (1998). Psikologi
Pendidikan. Yogyakarta :
TiaraWacana.
Riduwan. (2015). Dasar-Dasar Statistika,
Bandung: Alfabeta.
Slameto (2010). Belajar dan Faktor-Faktor
Yang mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sudjiono Anas, (2009). Pengantar Statistik
Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Gafindo
Persada.
Sugiyono, (2017). Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung:
ALFABETA, CV.
Sujanto,Agus. (2009). Psikologi Umum.
Jakarta : Bumi Aksara.
Supriyadi, (2017). Survei Minat Siswa
Terhadap Pelajaran Pendidika
Jasmani Pada Madrasah Aliyah
Negeri 1 Kota Magelang Tahun 2007.
Skripsi Magelang : FIK Universitas
Negeri Semarang.
Tidjan. 1981. Bimbingan dan Konseling
Sekolah. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta.
Walgito Bimo, (2004). Bimbingan
Konseling di Sekolah. Yogyakarta:
Andi offset.
Wayan Nur Kancana dan P.P.N. Sumartana.
1982. Evaluasi Pendidikan. Suarabaya:
Usaha Nasional.

62

Anda mungkin juga menyukai