Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH TENTANG

“TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN BETTY NEUMAN”

Disusun oleh:
ELFINORA PURBA (D3.KP.1800533)
PUTRI AYU WARDHANI (

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA HUSADA
YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Saya panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada Saya sehingga
kami dapat menyelesaikan Makalah tentang Teori dan konsep betty neuman

Makalah ini telah susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan Makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan Makalah ini.

Terlepas dari semua itu Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan, kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Makalah ini.

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Yogyakarta, 14 september 2021

ELFINORA DAN PUTRI


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian


integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif. Keperawatan professional
diterapkan dengan mengaplikasikan ilmu dan teori keperawatan dalam praktek,
pendidikan dan riset keperawatan. Dalam memberikan asuhan diperlukan pengetahuan
tentang perilaku dan kesehatan manusia sebagai individu yang unik dan holistik (Potter
and Perry, 2009)

Dalam aplikasinya keperawatan harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan


yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam
menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia dengan menggunakan model-
model konseptual keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model dapat
digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan (Potter and Perry,
2009)

Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu


lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah
mengikuti perkembangan zaman. Sebagai ilmu yang mulai berkembang, ilmu
keperawatan banyak mendapat tekanan, diantaranya adalah adanya tuntutan kebutuhan
masyarakat dan industri kesehatan yang senantiasa berkembang dimana keperawatan
harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, keperawatan harus selalu


mengembangkan ilmunya berdasarkan pemahaman konsep model dan teori keperawatan
yang sudah ada agar tidak terjadi penyimpangan didalam mengaplikasikan ilmu
keperawatan, sehubungan dengan hal tersebut maka pada kesempatan ini kami mencoba
untuk membahas salah satu teori konsep model yang sudah ada yaitu model
keperawatan yang dikembangkan oleh Betty Neuman. Model tersebut berfokus pada
respon sistem klien terhadap stressor aktual maupun potensial.

Teori merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata
atau pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari
fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.
Teori keperawatan menurut Barnum (1990) merupakan usaha-usaha untuk
menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan . Teori keperawatan
merupakan usaha untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga
model keperawatan mangandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri, yang
memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas
kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam
menentukan model praktek keperawatan, mengingat dalam model praktek keperawatan
mengandung komponen-komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang
mendasari sebuah model keperawatan.
Menurut Neuman (1979), ada 3 cara pendekatan dalam pengembangan dan
pembentukan teori-teori keperawatan, yaitu: meminjam teori-teori dari disiplin ilmu
lain yang relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori ini dalam ilmu
keperawatan, menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep
yang berkaitan dengan praktik keperawatan serta menciptakan suatu kerangka konsep
yang memungkinkan pengembanagan teori keperawatan. Tujuan pengembangan teori
keperawatan adalah menumbuh kembangkan pengetahuan yang diharapkan dapat
membantu dan mengembangkan praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan.
Torre (1985) dan Chin dan Ycob (1983), secara jelas menegaskan karakteristik
dasar teori keperawatan. Menurut mereka, ada lima karakteristik dasar teori
keperawatan, yaitu:
a. Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefnisikan sebagai hubungan yang
spesifik dari konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia,
konsep sehat-sakit, keperawatan dan konsep lingkungan.
b. Teori keperawatan harus bersifat ilmiah. Artinya teori keperawatan digunakan
dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan
cara berpikir yang logis.
c. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya teori keperawatan dapat
digunakan pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang
kompleks sesuai dengan situasi praktik keperawatan.
d. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan
yang dilakukan melalui penelitian.
e. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas
praktik keperawatan.
Model konseptual didefinisikan sebagai sekumpulan dari abstrak relatif dan
konsep umum yang ditujukan fenomena dari minat sentral dari suatu disiplin, dalil-dalil
yang secara luas menggambarkan konsep tersebut, dan dalil-dalil yang dinyatakan
secara relatif dan hubungan umum antara dua atau lebih dari konsep. Fungsi setiap
model konseptual adalah menyediakan suatu kerangka acuan yang khusus yang
dikatakan kepada anggota suatu disiplin bagaimana mengamati dan menginterpretasikan
fenomena dari minat disiplin (Potter and Perry, 2009)

Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok,


situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Teori-teori
yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan yang berfokus lebih khusus
pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin (Potter and Perry, 2009).

Salah satu model konseptual keperawatan yang dapat diaplikasikan oleh perawat
adalah model sistem Betty Neuman yang memberikan warisan baru tentang cara
pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara
keseluruhan) meliputi aspek (variabel) fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya
respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal
(Potter and Perry, 2009).

Betty Neuman menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar
kehidupan sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang berinteraksi
dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilah konsep G.
Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan. Neuman mengemukakan teori
berdasarkan penelitian yang ia lakukan untuk mengetahui kondisi mental atau psikologi.
Evaluasi yang ia lakukan juga turut membantu dalam membangun suatu konsep tentang
kombinasi antara tindakan dan respon mental. Tetapi tidak selamanya hal diatas dapat
dijadikan evaluasi dan bukti statistik yang mendukung. Jadi empiris tidak terlalu
diutamakan dalam konsep ini.

Konsep yang dikemukan oleh Betty Nueman adalah konsep “Health Care
System” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang
ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri
secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah
komunitas. Sesuai dengan hasil penelitian A Community Nursing Center For the health
Promotion of Senior Citizens based on the neuman System Model (Diana M.L.
Newman) dalam jurnal ini menggunakan model sistem Neuman pada pusat keperawatan
komunitas, di mana dalam memandang klien sebagai sistem dalam interaksi dengan
stressor lingkungan. Intervensi keperawatan berfokus pada pelayanan promosi
kesehatan kesehatan bagi penduduk lanjut usia. Manfaat menggunakan sistem model
Neuman untuk perawatan pasien, pendidikan, dan penelitian.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memahami model konseptual menurut Betty Neuman: “system model”.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi
dalam pelayanan keperawatan.
b. Membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai
pengetahuan.
c. Membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan
memberikan arah yang jelas.
d. Memberikan dasar asumai dan filosofi keperawatan.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Data dan biografi betty neumans


1. foto betty neuman

2. Sejarah dan Latar betty neuman


Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang
petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia anak kedua dari tiga bersaudara
dan merupakan anak perempuan satu-satunya. Ayahnya meninggal karena
penyakit Chronic Renal Failure ketika beliau berumur 11 tahun. Rasa cinta pada
tanah kelahiran membuat beliau bertekad untuk membangun desanya, Ohio.
Latar belakang kehidupan di pedesaan membantu dirinya mengembangkan rasa
kasih sayang terhadap orang-orang yang membutuhkan , seperti yang dilakukan
sepanjang kariernya. Setelah lulus SMA Neuman bekerja sebagai teknisi pada
perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka
menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya
program militer di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah
keperawatan (Fawcett, 2005)
Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of
Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron,
Ohio pada tahun 1947 dan beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal dengan
keluarganya di California. Di California Neuman bekerja dibanyak bagian
diantaranya perawat di sekolah, perawat industri, beliau juga memegang jabatan
penting yaitu sebgai staf keperawatan rumah sakit di California, dan sebagai
instruktur klinik di University of California Medical Center.
Pada tahun 1957 beliau menyelesaikan pendidikan sarjananya di
University of California dengan jurusan psikologi dan kesehatan masyarakat.
Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental,
konsultan kesehatan masyarakat di University of California, dan menyelesaikan
program doktoralnya di jurusan Psikologi Klinik di Pacific Western University
(Tomey and Alligood, 2006). Pada tahun yang sama Neuman juga bekerja
sebagai konsultan kesehatan mental di sebuah rumah sakit dan aktif dalam terapi
keluarga. Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapat diantaranya menjadi
dosen keperawatan jiwa, konsultan dan organisasi, pemimpin konseling model
Whole Person Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model
keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah
keperawatan.
Gelar sarjana muda didapat pada tahun 1957 di public health dan
psykologi dengan peringkat sangat baik. Gelar master diperoleh pada tahun 1966
pada kesehatan mental, konsultasi kesehatan masyarakat dari Universitas
California Los Angelea(UCLA). Dia mendapatkan gelar doktornya dalam
klinikal psykologi dari Pacivic western University pada tahun 1985 (Neuman
&Fawcett, 2002 dalam McEwen & Willis, 2007).
Neuman merupakan penggagas perkembangan keperawatan khususnya
dalam kesehatan mental. Neuman mengajarkan program kesehatan mental
komunitas pada perawat di level post-master di UCLA. Neuman
mengembangkan suatu metode pembelajaran yang terbuka dan model praktik
untuk konsultasi kesehatan mental pada akhir 1960 an, sebelum dia membuat
“model system”. Neuman mengajarkan dan mempraktekkan model yang
kemudian dibuat dalam bentuk buku yang berjudul Consultation and Community
Organization in Community Mental Health Nursing. (Neuman, Deloughery &
Gebbie, 1971).
Neuman menjabarkan modelnya secara komperehensif (menyeluruh) dan
dinamis. Model tersebut merupakan sebuah tinjauan multidimensional terhadap
individu, kelompok (keluarga), dan masyarakat yang selalu berinteraksi dengan
ketegangan-ketegangan lingkungan. Pada prinsipnya, model tersebut
memfokuskan pada reaksi klien terhadap ketegangan dan faktor-faktor yang
mendukung rekonstitusi ( mengembalikan keadaan jasmani ) dan adaptasi. Model
yang sesuai adalah model yang berlaku untuk semua profesi yang ada
hubungannya dengan perawatan kesehatan.
Betty Neuman mulai mengembangkan model saat mengajar di komunitas
kesehatan mental di UCLA. Pada tahun 1972 Model keperawatannya pertama kali
diterbitkan sebagai 'Model untuk mengajar dengan pendekatan total ke masalah
pasien'. Tahun 1985 Menerima gelar doktor di bidang Psikologi Klinis dari Pacific
Western University. Tahun 1998 Menerima gelar doktor kehormatan kedua, ini
salah satu dari Grand Valley State University, Allendale, Michigan.
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang
terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara
keseluruhan) meliputi aspek (variabel) fisiologis, psikologis sosiokultural,
perkembangan dan spiritual yang berhubungan dengan adanya respon-respon
sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal (Tomey
and Alligod, 2006).
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap
stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input,
proses output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan
menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu,
kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat
diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan (Fawcett, 2005).
Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara
optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai
sistem terbuka maka klien akan selalu berupaya untuk memperoleh,
meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik
didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman
menyebutkan gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki
dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual
melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi (Tomey and Alligod, 2006)
Evaluasi terbaru dari modelnya adalah komponen yang perlu untuk lebih
dikembangkan adalah variabel spiritual dan lingkungan yang diciptakan,
selanjutnya adalah pandangan Neuman tentang konsep kesehatan dan hubungan
antara klien dan lingkungan merupakan dua area yang perlu diidentifikasi dan
diklarifikasi untuk perkembangan selanjutnya. Fawcett menyarankan bahwa
klarifikasi dari konsep kesehatan melalui identifikasi sehat dan sakit sebagai
batas akhir dari satu rangkaian daripada melihatnya sebagai sesuatu yang
terpisah. Ia juga menambahkan bahwa interaksi antara klien dan lingkungan
dipandang sebagai sesuatu keseimbangan yang dinamis, tetap dan homeostatis
sebagai bentuk logik yang tidak tepat (Tomey and Alligood, 2006).

3. Teori betty neuman


a. Dasar perkembangan teori neuman
Model konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah konsep Health
Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan
yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis
pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran
pelayanan adalah komunitas.
Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan
pendekatan perorangan total untuk memandang masalah pasien. Sistem yang
digunakan adalah sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis.
Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio
kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman terbentuk dari individu,
keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan
stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien terhadap stress
serta faktor pemulihan (adaptasi).
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik
dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat
merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan
dan spiritual). Individu dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang
stabil terhadap stressor, karena lingkungan internal dan eksternal dapat
menyebabkan stress. Untuk itu individu akan bereaksi terhadap stressor dari
lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.
Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi
faktor resiko dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan
aktifitas pendidikan kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk
intervensi jika terjadi masalah. Perawat berperan sebagai Early Case Finding,
pengobatan setelah pasien terdiagnosa mengidap suatu penyakit. Pencegahan
tersier yaitu mempertahankan kesehatan, perawat membantu adaptasi dan reduksi
untuk mencegah komplikasi.
b. Sumber-sumber teori
Model system Neuman berasal dari teori system yang umum dan merupakan
refleksi dari organisme yang dialami sebagai suatu system yang terbuka
(Bertalanffy,1968). Dalam modelnya, Neuman mensitensis keilmuan dari
beberapa disiplin dan menyatukan dalam kepercayaan filosofinya dan keahlian klinis
keperawatannya terutama dalam bidang keperawatan kesehatan mental (Tomey and Alligood,
2006).
Salah satu teori yang digunakan adalah teori Gestalt. Teori Gestalt yang
menjelaskan tentang hemeostatic yang menggambarkan keseimbangan sebagai
suatu proses dimana organisme (makhluk hidup) memelihara keseimbangan dan
konsekuensinya adalah sehat dengan berbagai kondisi.
Neuman menjelaskan bahwa penyesuaian sebagai proses dimana kepuasan
organisme (makhluk hidup) adalah suatu kebutuhan. Banyaknya kebutuhan dan
adanya gangguan keseimbangan dan stabilitas. Oleh karena itu proses
penyesuaian bersifat dinamis dan terus menerus. Kehidupan ditandai oleh adanya
suatu proses yang terus menerus saling mempengaruhi antara keseimbangan dan
ketidakseimbangan dalam organisme (makhluk hidup). Ketika proses stabilisasi
tidak dicapai pada beberapa tingkatan atau ketika organisme berada dalam kondisi
yang tidak harmonis dalam waktu yang lama konsekuensinya yaitu
ketidakmampuan memuaskan kebutuhan timbulnya suatu penyakit. Ketika sakit
sebagai proses kompensasi gagal, organisme akan mati (Neuman & Young,
1972). Teori Gestalt menyatakan bahwa individu berada dalam interaksi antara
organisme dan lingkungan dan melihat tingkah laku sebagai refleksi daru
hubungan dalam interaksi tersebut (Perls, 1973). (Tomey and Alligood, 2006).
Model system Neuman juga menggunakan pandangan filosofi dari de
Chardin dan Marx (Neuman, 1982). Filosofi Marxist menjelaskan bahwa milik
dari suatu bagian akan ditentukan secara khusus oleh bagian terbesar dari
keseluruhan dalam system organism yang bersifat dinamis. Melalui pandangan
ini, Neuman yakin bentuk dari keseluruhan akan mempengaruhi munculnya
bagian-bagian, hal ini juga dinyatakan dalam filsafat Chardin tentang keseluruhan
kehidupan (Tomey and Alligood, 2006)
Neuman juga menggunakan definisi stress dari Selye’s yang menjelaskan
bahwa stress merupakan respon non spesifik tubuh terhadap kebutuhan pada saat
itu. Stress meningkatkan kebutuhan untuk menyesuaikan kembali. Kebutuhan
tidak spesifik, memerlukan adaptasi terhadap masalah, tanpa memandang asal dari
masalah. Oleh karena itu, inti dari stress adalah kebutuhan yang tidak spesifik
untuk aktivitas (Selye, 1974). Stressor adalah rangsangan yang menghasilkan
ketegangan yang bisa bersifat negatif dan positif (Tomey And Alligood, 2006)
Neuman mengadaptasi konsep tahapan pencegahan dari konsep model
Caplan (1964) dan menghubungkan tahapan pencegahan untuk keperawatan.
Pencegahan primer digunakan organisme (makhluk hidup) sebelum menghadapi
suatu stressor yang berbahaya.
Pencegahan primer meliputi pengurangan pertemuan dari stressor atau memperkuat
garis pertahanan normal klien untuk mengurangi reaksi terhadap stressor. Pencegahan
sekunder dan tersier digunakan ketika klien mendapatkan stressor yang berbahaya.
Pencegahan sekunder tujuannya untuk mengurangi efek atau kemungkinan efek dari stressor
melalui diagnosa awal dan perawatan yang efektif dari gejala suatu penyakit. Neuman
menjelaskannya sebagai kekuatan pada garis pertahanan internal. Pencegahan tersier
menekankan pada pengurangan efek dari stressor yang tersisa dan mengembalikan klien
kepada keadaan sehat setelah perawatan (Capres,1996; Neuman, 2002b) (Tomey and
Alligood,2006).

c. Penggunaan bukti empiris dari teori model neuman

Betty Neuman mengemukakan teori berdasarkan penelitian yang ia


lakukan untuk mengetahui kondisi mental atau psikologi. Evaluasi yang ia
lakukan juga turut membantu dalam membangun suatu konsep tentang kombinasi
antara tindakan dan respon mental. Tetapi tidak selamanya hal diatas dapat
dijadikan evaluasi dan bukti statistik yang mendukung. Jadi empiris tidak terlalu
diutamakan dalam konsep ini.
System model Neuman mereflesikan perawat tertarik terhadap manusia
sehat dan sakit sebagai system yang holistik dan lingkungan mempengaruhi
kesehatan. Klien dan perawat berpendapat stressor dan sumber-sumber adalah
penting, dan klien bertindak sebagai partner perawat untuk menentukan tujuan dan
mengidentifikasi tindakan pencegahan yang relevan. Individu, keluarga, kelompok
lain, masyarakat dan isu sosial semuanya merupakan system klien, dimana
digambarkan sebagai gabungan interaksi fisiologi, psikologis, sosial,
cultural, perkembangan dan variable-variabel spiritual.
Konsep utama yang teridentifikasi dalam model ini seperti yang dilukiskan
pada skema Neuman System Model (gambar 1-1) adalah pendekatan holistik,
system terbuka (meliputi fungsi, input dan out put, feed back, negentropy,
egentropy dan stabilitas), lingkungan, lingkungan yang dibuat, sehat, sakit, system
klien (meluputi lima variable klien, struktur dasar, garis pertahanan, garis
pertahanan normal, garis pertahanan fleksibel), stressor, tingkat reaksi,
pencegahan dan intervensi dan rekontruksi. Adapun maksud dari konsep-konsep
utama tersebut adalah :
 Pendekatan Holistik
Klien sebagai suatu system dapat didefinisikan sebagai orang, keluarga,
kelompok, masyarakat atau sosial. Klien digambarkan sebagai sesuatu yang
utuh bagian dari interaksi dinamis. Model ini mempertimbangkan semua
variabel yang secara simultan mempengaruhi klien: fisiologi, psikologi,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
 Open System :
Elemen-elemen system secara continue bertukar informasi dan energi
dalam suatu organisasi yang kompleks. Stress dan reaksi terhadap stress adalah
komponen dasar pada suatu system terbuka.
 Fungsi atau Proses :
Klien sebagai system bertukar energi, informasi, berbagai hal dengan
lingkungannya dan menggunakan sumber energi yang didapat untuk bergerak
kearah stabilitas yang utuh.
 Input dan Out put :
Klien sebagai suatu system, input dan output adalah zat-zat, energy, informasi
yang saling bertukar antara klien dan lingkungan.
 Feed Back:
Sistem output dalam bentuk zat, energi, dan informasi memberikan sebagai
feed back untuk input selanjutnya untuk memperbaiki tindakan untuk merubah,
meningkatkan, atau menstabilkan system.
 Negentropy :
Suatu proses pemanfaatan energy konservasi yang membantu kemajuan system
kearah stabilitas atau baik.
 Entropy :
Suatu proses kehabisan energi atau disorganisasi yang menggerakkan sistem
kearah sakit atau kemungkinan kematian.
 Stability :
Suatu keinginan keadaan seimbang antara penanggulangan system dan stressor
untuk memelihara tingkat kesehatan yang optimal dan integritas.
 Enviroment :
Kekuatan internal atau eksternal disekitarnya dan mempengaruhi klien setiap
saat sebagai bagian dari lingkungan.
 Created Enviroment :
Suatu pengembangan yang tidak disadari oleh klien untuk mengekspresikan
system secara simbolik dari keseluruhan system. Tujuannya adalah
menyediakan suatu arena aman untuk system fungsi klien. Dan untuk
membatasi klien dari stressor.
 Client system :
Lima Variabel (fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan
spiritual) klien dalam berinteraksi dengan lingkungan bagian dari klien sebagai
system.
 Basic Clien Structure :
Klien sebagai system terdiri dari pusat inti yang dikelilingi oleh lingkaran
terpusat. Pusat diagram dari lingkaran menghadirkan faktor kehidupan dasar
atau sumber energi klien. Inti struktur ini terdiri dari faktor kehidupan dasar
yang umum untuk seluruh anggota organisme. Seperti sebagai faktor bawaan
atau genetik.
 Lines of Resistance :
Serangkaian yang merusak lingkaran disekitar struktur inti dasar disebut garis
pertahanan, lingkaran ini menyediakan sumber-sumber yang membantu klien
mempertahankan melawan suatu stressor. Sebagai contoh adalah respon system
imun tubuh. Ketika garis pertahanan efektif, klien dapat menyusun system
kembali. Jika tidak efektif maka kematian dapat terjadi. Jumlah pertahanan
stressor ditentukan oleh interrelationship kelima variable system klien.
 Normal line defence :
Garis pertahanan normal adalah suatu model diluar lingkaran padat. Hal itu
menghadirkan suatu keadaan stabil untuk individu atau system. Itu dipelihara
dari waktu ke waktu dan melayani sebagai suatu standar untuk mengkaji
penyimpangan dari kebiasaan baik klien. Itu semua meliputi variabel system
dan perilaku seperti kebiasaan pola koping seseorang, gaya hidup, dan tahap
perkembangan. Pelebaran dari garis normal merefleksikan suatu peningkatan
keadaan sehat, pengecilan, suatu penyusutan keadaan kesehatan.
 Garis Pertahanan Fleksibel :
Garis lingkaran patah-patah terluar dinamakan garis pertahanan fleksibel. Hal
ini dinamis dan dapat berubah dengan cepat dalam waktu yang singkat. Hal ini
dipersepsikan sebagai penahan yang melindungi terhadap stressor dari
pecahnya/berubahnya kondisi kesehatan yang stabil yang di presentasikan
sebagai garis pertahanan normal. Hubungan antara variabel (fisiologi,
psikologi, sosoikultural, perkembangan, dan spiritual) dapat mempengaruhi
tingkat kemampuan individu untuk menggunakan pertahanan garis fleksibel
untuk melawan kemungkinan dari reaksi stressor seperti gangguan tidur.
Neuman menggambarkan pertahanan garis fleksibel meluas, hal ini akan
memberikan pertahanan yang lebih besar dalam waktu yang singkat terhadap
invasi stressor. Demikian sebaliknya, akan memberikan lebih sedikit
pertahanan.
 Kesejahteraan (Wellness) :
Keadaan sejahtera merupakan kondisi ketika tiap bagian dari sistem klien
berinteraksi secara harmoni dengan seluruh sistem. Kebutuhan sistem
terpenuhi.
 Sakit (Illness) :
Sakit terjadi ketika kebutuhan tidak terpenuhi yang mengakibatkan keadaan
tidak seimbang dan penurunan energy.
 Stressor :
Stressor adalah kekuatan yang secara potensial dapat mengakibatkan gangguan
pada system yang stabil. Stressor dapat berupa :
- Kekuatan intrapersonal yang ada pada tiap individu, seperti respon
kondisional seseorang.
- Kekuatan interpersonal yang terjadi antara satu atau lebih individu, seperti
harapan peran.
- Kekuatakn ekstrapersonal yang terjadi diluat individu, seperti keadaan
finansial.
 Tingkat reaksi :
Tingkat reaksi merupakan jumlah energy yang diperlukan oleh klien untuk
menyesuaikan terhadap stressor.
 Pencegahan sebagai intervensi :
Intervensi adalah tindakan yang bertujuan untuk membantu klien menahan,
mencapai, atau mempertahankan stabilitas system. Intervensi dapat terjadi
sebelum dan sesudah garis perlindungan dan perlawanan yang dilakukan pada
fase reaksi dan rekonstitusi. Intervensi didasarkan pada kemungkinan atau
faktual dari tingkat reaksi, sumber daya, tujuan, dan hasil antisipasi. Neuman
mengidentifikasi tiga level intervensi :
- Pencegahan primer, pencegahan primer dilakukan ketika stressor dicurigai
atau diidentifikasi. Reaksi belum terjadi tetapi tingkat resiko diketahui.
Neuman menyatakan sebagai berikut :
Pelaku atau pengintervensi akan berusaha untuk mengurangi kemungkinan
pertemuan individu dengan stressor, atau dengan kata lain usaha untuk
memperkuat seseorang bertemu dengan stressor, atau menguatkan garis
pertahanan fleksibel untuk menurunkan kemungkinan reaksi.
- Pencegahan sekunder, pencegahan sekunder meliputi intervensi atau
treatment awal sesudah gejala dari stress telah terjadi. Sumber daya
internal dan eksternal digunakan agar sistem stabil dengan menguatkan
garis internal
resistensi, mengurangi reaksi, dan meningkatkan faktor resistensi.
- Pencegahan tersier, pencegahan tersier terjadi sesudah treatment atau
pencegahan sekunder. Pencegahan ini difokuskan pada penyesuaian
kearah kestabilan sistem yang optimal. Tujuan utamanya yaitu
meningkatkan
resistensi terhadap stressor untuk membantu mencegah terjadinya kembali
reaksi atau regresi. Proses ini mendorong untuk kembali pada tipe siklus ke
pencegahan primer. Sebagai contoh akan dihindarinya suatu stressor yang
telah diketahui akan membahayakan klien.
 Rekonstitusi :
Rekonstitusi terjadi mengikut treatment reaksi stressor. Hal ini
menggambarkan kembalinya sistem stabil dimana tingkat kesejahteraannya
lebih tinggi atau lebih rendah dari sebelumnya untuk melawan stressor.
Hal ini menacakup faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal, dan
lingkungan yang berhubungan dengan variable sistem klien 9fisiologi,
psikologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual).

B. Paradigma Keperawatan menurut betty neuman


1. Manusia
Manusia sebagai klien atau sistem klien, model sistem Neuman
menyatakan konsep klien sebagai sistem yang dapat berupa individu,
keluarga, kelompok, komunitas, atau kelompok sosial tertentu. Sistem
klien adalah gabungan hubungan yang dinamik antara faktor fisiologi,
psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual. Sistem klien
digambarkan sebagai perubahan atau pergerakan konstan yang hidup
sebagai system terbuka dalam hubungan timbak balik dengan lingkungan.

2. Kesehatan
Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model sejahtera. Dia
memandang kesehatan sebagai kodisi yang terus menerus dari sehat
menuju sakit yang secara alamiah dinamis dan secara konstan seseorang
berubah untuk mencapai kondisi sehat yang optimal atau stabil yang
diindikasikan seluruh kebutuhan sistem terpenuhi. Menurunnya kondisi
sehat merupakan akibat dari tidak terpenuhi kebutuhan sistem. Klien
berada dalam kondisi dinamis baik sehat atau sakit dalam beberapa tahap
yang diberikan pada waktu itu
3. Keperawatan
Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah memperhatikan semua
aspek manusia. Dia juga menggambarkan bahwa keperawatan adalah
profesi yang unik yang memperhatikan semua variabel yang
mempengaruhi respon individu terhadap stress. Persepsi perawat
mempengaruhi terhadap pelayanan yang diberikan sehingga Neuman
menyatakan bahwa persepsi antara pemberi pelayanan dan pasien harus
dikaji. Dia mengembangkan instrument pengkajian dan intervensi untuk
membantu melakukan tugas tersebut.
4. Lingkungan
Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar fenomena dari model
sistem Neuman, bahwa hubungan manusia dengan lingkungan adalah
hubungan yang timbal balik. Lingkungan didefinisikan sebagai semua
faktor internal dan eksternal yang berada disekelilingi manusia dan
berinteraksi dengan manusia dan klien. Stressor (intrapersonal,
interpersonal, dan ekstrapersonal) adalah signifikan terhadap konsep
lingkungan dan digambarkan sebagai kekuatan lingkungan yang
berinteraksi dengan dan secara potensial dapat mengubah stabilitas sistem.

5. Konsep inti model betty neuman ( frame work)


1. Konsep dasar
Konsep dasar yang terdapat pada model Neuman, meliputi stressor, garis
pertahanan dan perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien,
struktur dasar, intervensi dan rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989). Berikut ini
akan diuraikan tentang masing-masing variable :
a. Stressor (Tekanan)
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan
berpotensi untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi
stressor sebagai berikut :
1) Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan
dengan lingkungan internal. Misalnya : respons autoimun.
2) Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang
memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya ; ekspektasi peran.
3) Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar linkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor
interpersonal. Misalnya : sosial politik.

b. Garis pertahanan dan perlawanan


Garis pertahanan menurut Neuman terdiri dari garis pertahanan normal dan
garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh
yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi
yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut wellness
normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari
keadaan wellness untuk sistem klien.
Selain itu ada berbagai stressor yang dapat mengivasi garis pertahanan
normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara
adekuat. Jika itu terjadi, maka sistem klien akan bereaksi dengan
menampakkan adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi
kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan. Garis pertahanan
normal ini terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping
individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini
merupakan bagian dari garis pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau
perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat
pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat
maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh karena itu untuk mempertahankan
keadaan satabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan
normal dan bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat
berubah dalam waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai
variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat
mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap
berbagai reaksi terhadap stressor.
Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman merupakan serangkaian
lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten
ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor
lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya
mekanisme sistem immune tubuh, jika lines of resistance efektif dalam resepon
stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka
energy berkurang dan bisa timbul kematian.
c. Tingkat pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang
terdiri dari :
1) Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor,
meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencagahan
primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of desese dengan cara
mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan
jika resiko atau masalah sudah diidentifikasikan tapi sebelum reaksi terjadi.
Strateginya mencakup : imunisasi, pendidikan kesehatan, olahraga dan
perubahan gaya hidup.
2) Pencegahan sekunder : meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada
gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan
internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-
faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan
yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan
sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder
tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat
mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan
kematian.
3) Pencegahan Tersier. Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-
strategi pencegahan sekunder, pencagahan tersier difokuskan pada perbaikan
kembali kearah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya
adalah untuk memperkuat resistensi terhadap stressor untuk mencegah reaksi
timbul kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi.
Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada pencegahan primer.
d. Sistem Klien
Model sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka
dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu
kesatuan fokus definisi keperawatan dan pemahamam terbaik dari interaksi
klien dengan lingkungan. Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka
mengalami pertukaran energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress
dan reaksi terhadap stress merupakan komponen dasar dari sistem terbuka.
Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau
sosial issue (Tomey & Alligood, 2006). Klien sebagai suatu sustem
memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam
sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya,
kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.
Neuman menyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki
lima variabel yang membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur,
perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa
klien merupakan cerminan secara holistik dan multidimensional
(Fawcett,2005). Dimana secara holistik klien dipandang sebagai keseluruhan
yang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan
tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-
masing dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik,
sehingga sakit atau kematian atau stabilitas system. Perubahan dapat
mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau
harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari klien
berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan
sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara
bagian-bagian system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak
terpenuhi.
e. Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variabel untuk mempertahankan dasar yang
biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik.. variabel-
variabel tersebut yaitu variabel system, genetik, dan kekuatan/kelemahan
bagian-bagain sistem.
f. Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk
memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan,
terdiri dari pencegahan
primer, sekunder dan tertier.
g. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai
peningkatan energi yang terjadi berkaitan sebelum sakit. Yang
dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai
menyertai tindakan terhadap invasi stressor. Rekonstitusi adalah
suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan
eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal line of defense ke
tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem klien pada tingkat yang
lebih rendah, dan mengembalikan pada tingkat semula sebelum
sakit. Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal,
intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan
variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual. Model sistem Neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan
pada pengkajian di masyarakat, karena pendekatan yang
dipergunakan adalah pada komunitas sebagai sistem klien.

C. Analisis Model konsep


1. Dasar asumsi sistem model neuman
1) Klien sebagai individu atau kelompok merupakan system yang
unik setiap sistem adalah gabungan dari faktor-faktor yang
umum diketahui, atau
karakteristik normal.
2) Keberadaan stressor baik yang diketahui maupun tidak, masing-
masing memiliki potensi untuk merusak tingkat stabilitas klien
atau garis pertahanan
normal klien.
3) Setiap individu atau klien system telah ditingkatkan respon
rentang normalnya terhadap lingkungan yang telah ditunjuk
sebagai garis normal
pertahanan atau stabilitas kondisi sehatnya.
4) Perlindungan diri muncul saat menghadapi stressor.
5) Klien sebagai bagian dari status kesehatan atau kesakitan sebagai
komposisi
dinamis yang dipengaruhi fisio, psiko, sosiokultural dan spiritual.
6) Secara implicit faktor pengetahuan sebagai dasar mekanisme perlindungan.
7) Preventif primer berhubungan dengan system pengkajian, intervensi,
identifikasi dalam berespon terhadap stressor.
8) Preventif sekunder meliputi gejala terhadap stressor dan pengobatan.
9) Prevenstif tersier berhubungan dengan pengalaman sebelumnya.
10) Klien sebagai system dalam keadaan dinamis, terjadi pertukaran
energi dengan lingkungan.
2. Kelebihan
1. Konsep teori Betty Neuman menggunakan diagram yang jelas, diagram
ini digunakan dalam semua penjelasan tentang teori sehingga membuat
teori terlihat menarik. Diagram ini mempertinggi kejelasan dan
menyediakan perawat dengan tantangan-tantangan untuk pertimbangan.
2. Model system Betty Neuman lebih flexible bias digunakan pada area
keperawatan, pendidikan dan pelatihan keperawatan
3. Kekurangan
1. Model system neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan,
sehingga
untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik.
2. Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal
masih
dirasakan belum ada perbedaan yang jelas.
3. Model system Neuman tidak membahas secara detail
tentang perawat-klien, padahal hubungan perawat klien
merupakan domain penting dalam asuhan keperawatan.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Perawat dilihat sebagai parsitipan yang aktif dan sebagai faktor
dalam lingkungan interpersonal yang mempengaruhi klien. Kesehatan
adalah keadaan dinamis yang dipengaruhi oleh waktu dimana individu
tersebut mencari cara untuk memepertahankan beberapa bentuk stabilitas.
Keadaan ini merupakan keadaan yang harmonis pada semua aspek mausia,
keadaan yang tidak harmonis akan menyebabkan keadaan kesehatan
berkurang. Stressor didapat dari lingkungan internal dan eksternal dimana
keduanya ada dalam system klien. Sifat dari stressor kebutuhan klien harus
dikaji oleh perawat sebelum menetapkan perencanaan .
Salah satu kekuatan dalam model ini terletak pada hubungan antara
variabel klien dengan konsep yang termasuk dalam system. Kegunaan dari
model ini adalah
1. Dapat mengkonseptualisasikan klien / system klien dalam keadaan
kesehatan berubah – ubah.
2. Lingkungan internal dan ekternal adalah system yang dinamis untuk klien.
3. Perawat melakukan pengkajian , pencegahan dan intervensi pada klien/
sistem klien
DAFTAR ISI
Alligood,MR & Tomey,A.M. (2006). Nursing Theories and their work, 7 th edn, Mosby Elsevier,St. Louis,
Missouri.

Potter & Perry. 2009. Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika

https://kupdf.net/download/betty-neuman_59df86cf08bbc5090de65482_pdf

Anda mungkin juga menyukai