Anda di halaman 1dari 1

Nama : Nisa Kurniati

ASMA
NIM : 214121084

Etiologi Patofisiologi
Definisi Manisfestasi Klinik Pemeriksaan Penunjang
Asma adalah suatu kelainan berupa peradangan 1. Takipnea dan Orthopnea 7. Serangan biasanya bermula 1. Pemeriksaan sputum
kronik saluran napas yang menyebabkan 2. Gelisah dengan batuk dan rasa sesak 2. Pemeriksaan darah
penyempitan saluran napas (hiperaktifitas
Faktor Predisposisi 3. Foto rontgen
Faktor Presipitasi 3. Dia Foresis dalam dada disertai pernafasan 4. Pemeriksaan faal paru
bronkus) sehingga menyebabkan gejala episodik Genetik
1. Alergen 4. Nyeri adomen karena terlibat lambat. 5. Elektrokardiografi
berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa 2. Perubahan cuaca otot abdomen dalam 8. Ekspirasi selalu lebih susah dan
berat, dan batuk terutama pada malam hari 3. Stress
4. Lingkungan kerja pernapasan. panjang dibanding inspirasi.
(P2PTM Kemenkes RI, 2018). 5. Olah raga/ aktifitas 5. Kelelahan (Fatigue) 9. Sianosis sekunder
jasmani yang berat 6. Tidak toleran terhadap 10. Gerak-gerak retensi karbon Penatalaksanaan Medis
aktivitas seperti makan dioksida, seperti berkeringat, 1. Pengobatan non farmakologik
a. Penyuluhan
berjalan bahkan berbicara. takikardi dan pelebaran tekanan
b. Menghindari faktor pencetus
nadi. c. Fisioterapi
Reaksi antigen dan anti bodi 11. Serangan dapat berlangsung dari 2. Pengobatan farmakologik
a. Agonis beta.Contohnya :
30 menit sampai beberapa jam dan Alupent, metrapel
Pengkajian
1.dapat hilang secara spontan.
Anamnesa b. Metil Xantin.Contohnya :
Merangsang IgE di sel mast, maka terjadi reaksi antigen-antibody Aminophilin dan Teopilin
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Diagnostik c. Kortikosteroid.Contohnya :
4. Pola Gordon Beclometason Dipropinate
 Pola aktivitas dan latihan d. Kromolin. Kromolin
Pelepasan produk-produk selmast (mediator kimiawi) histamin, bradikinin, merupakan obat pencegah
prostaglandin, anafilaksis. Mempengaruhi otot polos dan kelenjar pada jalan napas  Pola istirahat tidur
asthma, khususnya anak-
 Pola nutrisi – metabolic
anak.
 Pola eliminasi e. Ketotifen. Efek kerja sama
 Pola kognitif perceptual dengan kromolin
 Pola konsep diri f. Iprutropioum bromide
Edema dinding bronkiolus Kontraksi otot polos Spasme otot bronkus Peningkatan produksi mukus  Pola seksual – reproduksi (Atroven).
 Pola peran hubungan 3. Pengobatan selama serangan
 Pola nilai dan kepercayaan status asthmatikus
Obstruksi saluran napas Tubuh lemah Dipsnea Muncul pada malam hari Rangsangan batuk a. Infus RL : D5 = 3 : 1 tiap
24 jam
Daftar Pustaka b. Pemberian oksigen 4
Pola napas tidak efektif
Fitriani. (2020). LP - Asma Bronchial. liter/menit melalui nasal
Intoleransi aktiivitas Gangguan pola tidur Bersihan jalan napas Retrieved from PDFCOFFE:
kanul
https://pdfcoffee.com/lp-asma-
bronchial2020-pdf-free.html c. Aminophilin
Lukman, H. (2021). Laporan d. Terbutalin secara sub kutan.
1. Observasi perubahan pada RR 1. Observasi vital sign 1. Ciptakan suasana ruangan yang nyaman 1. Auskultasi bunyi nafas ,catat Pendahuluan Asma. Retrieved from e. Dexamatason secara intra
dan batasi pengunjung adanya bunyi mengi, ronkhi Scribd: vena.
dan dalamnya pernafasan 2. Catat adanya dispnea, peningkatan https://id.scribd.com/doc/237705914
2. Rapihkan dan bersihkan tempat tidur 2. Pantau frekuensi pernafasan f. Antibiotik spektrum luas
/LAPORAN-PENDAHULUAN-
2. Observasi tanda vital, dan warna kelelahan dan perubahan tanda vital setiap hari. 3. Beri posisi nyaman, misal: semi ASMA
3. Atur posisi yang aman untuk pasien fowler,duduk pada sandaran Mubarak, W. I., Nurul Chayatin, & Joko
membrane mukosa kulit selama dan setelah aktivitas.
beristirahat dan tidur. tempat tidur Susanto. (2016). Standar Asuhan
3. Atur pemberian oksigen 3. Berikan kepada pasien aktivitas 4. Beritahu orang tua pentingnya tidur 4. Ajarkan dan berikan dorongan Keperawatan dan Prosedur Tetap
untuk pemulihan penggunaan teknik pernafasan dalam praktik Keperawatan. Jakarta:
4. Beri bronkodilator sesuai therapy sesuai kemampuannya Salemba Medika.
5. Delegatif pemberian teraphy sesuai dalam dan batuk Nurarif, A. H. (2016). Aplikasi Asuhan
5. Beri posisi duduk(fowler) 4. Bantu pasien melakukan aktivitas dosis 5. Instruksikan orang tua pasien Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
6. Delegatif pemberian O2 untuk menghindari iritan seperti Medis dan Nanda. Yogyakarta:
dengan melibatkan keluarga Mediacation.
7. Libatkan orang tua untuk menemani asap, asap rokok, cuaca dingin
Sumber: Nopdin (2018)

Anda mungkin juga menyukai