PENDAHULUAN
primer penyakit jantung dan stroke. Hipertensi saat ini merupakan salah satu
sebesar 62% dan juga penyakit jantung sebesar 49%. Penyakit hipertensi telah
membunuh sekitar 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya, ini akibat belum
adanya pengontrolan adekuat terkait penyakit hipertensi ini walaupun saat ini
jumlahnya terus meningkat. Oleh karena itu, partisipasi semua pihak sangat
diharapkan baik itu dari kalangan dokter, pemerintah, dan juga peran
(Ricca,2013).
hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya
berbagai target organ tubuh yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri,
1
2
langsung dari kenaikan tekanan darah pada organ, atau karena efek tidak
(TGF-β).
jantung
jantung, gagal jantung, stroke dan penyakit ginjal yang mana pada tahun
rentang tahun yang sama, kejadian hipertensi ini lebih tinggi terjadi pada
dari 31,7% pada tahun 2007 menjadi 25,8% (Kemenkes RI, 2013).
Provinsi Jawa Timur, 2017). Kota Surabaya termasuk ke dalam lima besar
dengan kota lain di Jawa Timur yaitu sebesar 2.765.487 penduduk, dan
kejadian hipertensi.
Remaja dan dewasa muda yang berada pada kisaran usia 15-25 tahun
pada dewasa muda (usia 20-30 tahun) adalah sebesar 45,2%. Hipertensi
tahun, yang mana sejak tahun 2012 kejadian hipertensi di wilayah ini
5
31,7 persen tahun 2007 menjadi 25,8 persen tahun 2013. Asumsi terjadi
ke fasilitas kesehatan.
otak dan ginjal. Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan besar
masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%, sesuai
tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat
koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan
tekanan darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat. Oleh karena
itu, partisipasi semua pihak, baik dokter dari berbagai bidang peminatan
dapat dikendalikan.
d. Jangan merokok.
g. Mengurangi stress.
1. Pencegahan Primer :
2. Pencegahan Sekunder
c. Fisik aktif.
e. Berhenti merokok.
3. Pencegahan Tersier
buah – buahan dan sayuran serta menjalankan hidup secara sehat (Syahrul,
2013).
hipertensi kategori rendah sebanyak 6 orang (25,0%) lebih banyak dari pada
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Taukhit (2012)
hipertensi.
yang efektif sangat penting dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap yang
Barsng Bogor diperoleh data jumlah penduduk pada tahun 2018 sebanyak
8.514 jiwa dimana terdiri dari 3,991 pria dan 4.523 wanita. Menurut data dari
masih sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari masuknya penyakit hipertensi
pertama sebanyak 2.886 kasus sepanjang tahun 2018. Faktor resiko terjadinya
10
hipertensi antara lain usia, ras/etnik, jenis kelamin, dan kebiasaan hidup tidak
sehat.
sepanjang tahun 2018, dimana terjadi pergeseran pola penyakit dari penyakit
kasus, urutan kedua pengunjung Poli Umum adalah penyakit ISPA sebesar
17% dengan jumlah kasus sebanyak 4083 kasus dan menempati urutan
Sindang Barsng Bogor. Hal ini disebabkan oleh karena padatnya jumlah
penduduk dan faktor polusi udara. Penyakit gigi dan mulut yang memerlukan
perhatian lebih mengingat untuk jumlah kunjungan penyakit ini sebesar 15%
dengan jumlah kasus sebanyak 3475 dan menempati urutan ketiga dari
sebanyak 2095 kasus, urutan keenam yaitu penyakit faringitis akut dengan
jumlah kunjungan sebesar 8% dan jumlah kasus sebanyak 1881 kasus, urutan
dan jumlah kasus sebanyak 1801 kasus, dan urutan penyakit tertinggi lainnya
yaitu gangguan gigi dan jaringan penunjang sebesar 6% dan jumlah kasus
11
sebesar 3% dan jumlah kasus sebanyak 816 kasus, dan yang terakhir
mendukung.
12
sindang barang ada 4.719 jiwa. Hal ini dapat diartikan bahwa masyarakat
didukung juga oleh data dari Dinas Kesehatan dimana masih kurangnya
tahun 2019
Tujuan Khusus
preventif.