Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PENELITIAN

PERAN DINAS PERDAGANGAN DALAM MENANGANI KURANGNYA


SETORAN DALAM PAD (PENDAPATAN ASLI DAERAH) DI PASAR
SENTRAL KABUPATEN SINJAI

NAMA KELOMPOK 11

1. NURHAYATI 1922067
2. NURUL MAGFIRA 1922041
3. FAJRI 1922057

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dengan mengucapkan Syukur kehadirat Allah Subhanahu


wata’ala, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelasaikan penulisan proposal ini.
Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad Shallallahu alaihi wasallam yang telah menjadi
teladan bagi seluruh umat islam dan telah memberikan petunjuk
kepada seluruh alam.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari


sempurna, baik materi maupun sistematika pembahasannya.
Oleh karenanya, segala kritik dan saran yang membangun yang
berkenaan dengan proposal ini akan penulis terima dengan
senang hati. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
banyak memberikan bantuan berupa bimbingan, saran maupun
dorongan moral dan materil dalam proses penyusunan proposal
ini sehingga penulis mampu menyelesaikannya.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................. ii
KATA PENGANTAR.......................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 4

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................ 4


1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 5
1.3 Tujuan ........................................................................................... 5
1.4 Manfaat.......................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................ 6

2.1 Landasan Teori.............................................................................. 6


2.2 Kerangka Pikir............................................................................... 10
2.3 Hipotesis........................................................................................ 10

BAB III METODE PENELITIAN......................................................... 11

3.1 Jenis Penelitian............................................................................. 11


3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................... 12
3.3 Instrumen Penelitian..................................................................... 12
3.4 Populasi dan Sampel.................................................................... 13
3.5 Sumber Data Penelitian................................................................ 13
3.6 Dokumen....................................................................................... 14
3.7 Jenis Data..................................................................................... 14
3.8 Teknik Pengumpulan Data............................................................ 15
3.9 Teknik Analisis Data...................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasar rakyat di Indonesia merupakan salah satu sektor yang
memiliki posisi yang strategis dalam pembangunan perekonomian.
Peran pasar rakyat dalam perekonomian daerah dapat ditunjukkan
dari kontribusinya dalam pendapatan asli daerah. Selain itu, pasar
rakyat juga menjadi wadah yang utama bagi penjualan produk-produk
berskala ekonomi rakyat seperti petani, nelayan, pedagang barang,
kerajinan tangan, dan produk industri rumah tangga ( Halik, 2014 ).
Pasar rakyat juga menjadi salah satu target kabinet kerja
pemerintahan presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla selama periode
2014-2021, terkait dengan adanya upaya pencapaian prinsip utama
“Berdikari dalam Bidang Ekonomi” di dalam target nomor 15
disebutkan bahwa akan dijalankan kebijakan renovasi dan revitalisasi
terhadap 5000 pasar rakyat yang berumur 25 tahun atau lebih.
(Kemendag, 2015).
Pertumbuhan ekonomi semakin meningkat seiring dengan era
globalisasi yang berkembang pesat. Hal tersebut dapat dilihat dengan
banyaknya toko modern yang tumbuh di tengah masyarakat, tidak
hanya di perkotaan tapi juga di pedesaan sehingga dapat menggeser
keberadaan pasar rakyat. Kenyataannya para pedagang yang telah
lama berdagang hingga puluhan tahun kini harus menghadapi para
pelaku bisnis yang lebih canggih dan menarik seperti minimarket,
supermarket, atau biasa disebut pasar modern (Halik, 2014).
Dalam era sekaran dengan serba teknelogi yang semakin canggih
membuat banyak pedagang beralih atau lebih banyak menggunakan
sistem jual online di banding jual di kios.

Pasar rakyat merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli


serta di tandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara
langsung, bangunannya terdiri dari kois-kios atau gerai, los, dasaran
terbuka yang dibuka penjual maupun suatu pengelola pasar. Pada
pasar rakyat ini sebagian besar menjual kebutuhan sehari-hari seperti
bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur,
daging, kain, dan barang elektronik. Selain itu juga menjual kue
tradisional dan makanan tradisional lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang
menjadi rumusan masalah yaitu Bagaimana peran Dinas
Perdagangan dalam menangani kurangnya setoran dalam PAD
(Penghasilan Asli Daerah).

1.3 Tujuan Penelitian


Mengetahui dan menganalisa peran Dinas Perdagangan
dalam menangani kurangnya setoran dalam PAD (Penghasilan Asli
Daerah).

1.4 Manfaat
Menambah pengetahuan dan wawasan bagaimana peran
Dinas Perdagangan dalam menangani kurangnya setoran dalam
PAD (Penghasilan Asli Daerah).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


A. Pengertian peran

Peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status),


apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya
sesuai dengan , maka ia menjalankan suatu peranan. Dalam
sebuah organisasi setiap orang memiliki berbagai macam
karakteristik dalam melaksanakan tugas, kewajiban atau
tanggung jawab yang telah diberikan oleh masing-masing
organisasi atau lembaga (Soerjono Soekanto, 2002 )
Sutarto (2009:138-139) mengemukakan bahwa peran
itu terdiri dari tiga komponen, yaitu:
a. Konsepsi peran, yaitu: kepercayaan seseorang tentang apa
yang dilakukan dengan suatu situasi tertentu.
b. Harapan peran, yaitu: harapan orang lain terhadap
seseorang yang menduduki posisi tertentu mengenai
bagaimana ia seharusnya bertindak.
c. Pelaksanaan peran, yaitu: perilaku sesungguhnya dari
seseorang yang berada pada suatu posisi tertentu. Kalau
ketiga komponen tersebut berlangsung serasi, maka
interaksi sosial akan terjalin kesinambungan dan
kelancarannya..

B. Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD)


Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan daerah
yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi
daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, dan pendapatan lain asli daerah yang sah, yang
bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah
dalam menggali pendanaan dan pelaksanaan otonomi
daerah sebagai perwujudan atas desentralisasi. Pendapatan
Asli Daerah (PAD) yaitu pendapatan yang diperoleh daerah
yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Pengertian Pendapatan Asli Daerah menurut Undang-


Undang Nomor 28 Tahun 2009 yaitu sumber keuangan
daaerah digali dari wilayah daerah yang bersangkutan yang
terdiri dari hasil pajak, hasil retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah.
Memberikan pengertian bahwa Pendapatan Asli Daerah
adalah pendapatan yang diperoleh daerah dai penerimaan
pajak, retribusi daerah, laba perusahaan daerah dan lain-lain
yang sah ( Nurcholes : 2007 ).
Pendapatan asli daerah merupakan semua penerimaan
daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah, yaitu
pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan
milik daerah yang dipisahkan danlain-lain. sumber-sumber
keuangannya dengan menetapkan jenis retribusi selain yang
telah ditetapkan, sepanjang memenuhi kriteria dan sesuai
dengan aspirasi masyarakat.
Untuk meningkatkan sumber-sumber pendapatan asli
daerah, maka perlu adanya mencapai pelayanan dan
pelaksanaan pembangunan secara efektif dan efisien dalam
mendukung sumber pembiayaan daerah dalam
menyelenggarakan pembangunan daerah.
Untuk dapat menyelenggarakan otonomi daerah yang
optimal, maka diperlukan dana yang cukup. Untuk
mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah, dalam
rangka perwujudan otonomi daerah dilakukan upaya untuk
peningkatan jumlah penerimaan retribusi daerah .Dalam
upaya meningkatkan pendapatan asli daerah sehingga
dengan pengelolaan yang dijalankan dengan optimal akan
menjadikan retribusi pasar menjadi aset yang nyata dalam
meningkatkan pendapatan asli dearah

C. Pengertian Retribusi pasar


Retribusi pasar adalah pungutan sebagai pembayaran
atas penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan kios, los
atau toko di kawasan pasar dan tempat pedagangan umum
yang disediakan oleh pemerintah daerah Retribusi pasar
memiliki kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah untuk
menunjang pembangunan daerah. Semakin baik dan
optimal pengelolaan atau manajemen pemungutan retribusi
pasar yang diterapkan maka retribusi pasar dapat dijadikan
aset nyata dan sebagai sumber pendapatan asli daerah.
Mengingat bahwa pengelolaan pemungutan retribusi pasar
berkaitan dengan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah,
Peneliti tertarik untuk mengetahui pengelolaan pemungutan
retribusi pasar menurut perspektif Ekonomi Islam.

D. Objek Retribusi Pasar


Objek Retribusi Pasar adalah pelayanan penyediaan
fasilitas pasar tradisional atau sederhana yang berupa kios,
los yang dikelola Pemerintah Daerah dan khusus
disediakan untuk pedagang.Tidak termasuk objek retribusi
pasar adalah pelayanan fasilitas pasar yang dimiliki dan
atau dikelola pihak swasta maupun Perusahaan Daerah.

E. Subjek Retribusi Pasar


Subjek Retribusi pasar adalah orang pribadi atau badan
yang menggunakan, memanfaatkan, menikmati jasa
pelayanan penyediaan fasilitas pasar. Yang dimaksud
dengan badan adalah bentuk usaha yang meliputi
Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Badan Usaha
Milik Negara, Firma, Koperasi.

F. Dinas Perdagangan mengeluarkan SKRD (Surat Keterangan


Retribusi Daerah) atau dokumen lain yang dipersamakan,
untuk pelaksanaan retribusi pasar, dari masing-masing
pasar telah ditunjuk 1 kepala Unit Pelaksana Teknis atau
UPT pasar yang bertugas mengelola pasar dan dimasing-
masing pasar memiliki 3-5 petugaspemungut retribusi atau
kolektor. Pertama yaitu pihak UPT melakukan pengoperan
karcis ke dinas perdagangan, lalu karcis didistribusikan
kepetugas pemungut retribusi pasar yang selanjutnya
digunakan untuk penagihan retribusi pasar ke pedagang,
lalu petugas pemungut retribusi menyetorkan hasil
pemungutan retribusi pasar kepada UPT Pasar, lalu kepala
UPT masing-masing pasar menyetorkan ke Dinas
Perdagangan”.Pengawasan langsung dalam pemungutan
retribusi juga turut dilakukan oleh kepala UPT pasar yaitu
dengan pengecekan hasil penerimaan retribusi pasar.
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya
bahwa salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah antara
lain adalah retribusi pasar. Dengan demikian perlu adanya
perhatian dari semua pihak baik unsur pemerintah maupun
masyarakat sebagai wajib retribusi dalam menyikapi
bagaimana melakukan pengelolaan pemungutan retribusi
pasar yang ada sehingga betul-betul dapat memberikan
kontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli
Daerah.Sebagaimana pengelolaan pemungutan retribusi
pasar tidak terlepas dari fungsi manajemen.
2.2 Kerangka Pikir
Berdasarkan peran Dinas Perdagangan dalam menangani
kurangnya setoran PAD (pendapat asli daerah) maka dapat di
gambarkan skema kerangka piker sebagai berikut.

PERAN DINAS PERDAGANGAN

SDM

PAD

2.3 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
permasalahan dalam suatu penelitian yang kebenarannya
harus di uji secara empiris. Berdasarkan perumusan masalah
diatas, maka hipotesisnya adalah sebagai berikut :
1. Menugaskan SDM(sumber daya manusia) dan menegaskan
retribusi pasar terhadap PAD(pendapatan asli daerah).
2. Diduga bahwa retribusi pasar berpengaruh positif terhadap
Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Sinjai.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah gabungan penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitin
yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai
lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data di
lakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono,
2019).
Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivism, di gunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen pemelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan ( Sugiyono, 2019 )
Dalam penelitian ini yang menjadi focus penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif yaitu peneliti
menggambarkan bagaimana peran Dinas Perdagangan,
Perindustrian, dan Energi Sumber Daya Mineral dalam
menangani kurangnya setoran yang masuk dalam PAD
(Pendapatan Asli Daerah).
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun yang menjadi lokasi penelitian yaitu Dinas
Perdagangan, Perindustrian, dan Energi Sumber Daya
Mineral Kabupaten Sinjai. Waktu penelitian dilaksanakan
selama 3 bulan mulai dari bulan Desember sampai bulan
Februari 2022.

3.3 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah suatu alat yang di
gunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang di
amati ( Sugiyono, 2019 ).
Instrumen penelitian kualitatif adalah peneliti itu
sendiri. Hal ini berarti seorang peneliti menjadi alat untuk
merekam informasi selama berlangsungnya penelitian.
Peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mencari dan
mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian.
Apabila fokus penelitian menjadi jelas maka kemungkinan
akan dikembangkan Instrumen yang digunakan dalam
penelitian, serta di harapkan dapat melengkapi data.
Instrumen yang digunakan adalah pedoman dalam
melakukan observasi dan wawancara (Sugiyono, 2016)
Dalam penelitian kuantitatif yang menjadi
instrumen/alat utamanya yaitu orang yang diteliti
(responden) yang dapat mengisi sendiri kuisioner tanpa
kehadiran peneliti, umpamanya survey elektronik atau
kuisioner yang dikirimkan (Afrizal, 2014).
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan berbagai teknik yaitu observasi (pengamatan),
wawancara (interview), dan dokumentasi. Instrumennya
seperti alat tulis dan kamera. Alat tulis digunakan untuk
menuliskan informasi yang didapatkan dari narasumber
dan kamera digunakan untuk mengambil foto atau video
pada saat peneliti turun langsung untuk meneliti.

3.4 Populasi dan Sampel

1. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri


atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2019).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
para karyawan atau pegawai di Kantor Dinas
Perdagangan, Perindustrian, dan Energi Sumber
Daya Mineral Kabupaten Sinjai
2. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi
besar,dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul representative atau
mewakili (Sugiyono, 2019).
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah
Pimpinan Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan
Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Sinjai.

3.5 Sumber Data Penelitian


Adapun yang menjadi sumber data dalam
penelitian ini adalah responden.
Pada penelitian kualitatif responden tidak
hanya disebut sebagai sampel atau subjek,
melainkan disebut dengan narasumber (informan)
atau partisipan. Pada penelitian ini yang menjadi
responden yaitu Pimpinan Kantor Dinas
Perdagangan, Perindustrian, dan Energi Sumber
Daya Mineral Kabupaten Sinjai, dan karyawan.

3.6 Dokumen
Dokumen adalah bahan tertulis yang
bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas
tertentu. Sumber ini biasanya berbentuk rekaman
maupun gambar (Sutopo, 2006).
Untuk sumber data dokumen dalam penelitian
ini adalah berasal dari buku referensi dan arsip arsip
dari Kantor Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan
Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Sinjai.

3.7 Jenis Data


Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu :
a. Data primer adalah jenis dan sumber data
penelitian yang di peroleh secara langsung dari
sumber pertama (tidak melalui perantara),baik
individu maupun kelompok. Jadi data yang di
dapatkan secara langsung.Data primer secara
khusus di lakukan untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Penulis mengumpulkan data primer
dengan metode observasi..
b. Data Sekunder merupakan sumber data suatu
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara (di peroleh
atau dicatat oleh pihak lain). Data sekunder itu
berupa bukti,catatan atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip atau data dokumenter.

3.8 Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian ini yaitu:
a. Wawancara
Wawancara adalah suatau proses tanya
jawab lisan, dimana 2 orang atau lebih saling
berhadapan secara fisik, yang satu dapat
melihat muka lain dan mendengar dengan
telinga sendiri dari suaranya (Sukandarrumidi,
2006).
Wawancara dapat dilakukan oleh peneliti
untuk mengetahui keadaan seseorang,
wawancara sendiri dapat dilakukan secara
individu atau kelompok guna mendapatkan
informasi yang tepat dan otentik
b. Observasi
Observasi merupakan penelitian yang
dilakukan secara sistematis dan sengaja
dilakukan dengan menggunakan indra
penglihatan untuk melihat kejadian yang
berlangsung serta langsung menganalisis
kejadian tersebut langsung pada waktu
kejadian itu berlangsung.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pemanfaatan
informasi berupa data yang berasal dari arsip,
laporan, termasuk data yang terdapat di
instansi-instansi terkait dokumen tertulis
lainnya seperti literature-literatur yang
berkaitan dengan topik penelitian.

Skala Likert
Skala likert adalah metode yang
digunakan untuk mengukur tingkat pendapat
dan persepsi seseorang atau kelompok
tentang fenomena sosial (Sugiyono).
Skala Likert adalah metode skala bipolar
yang mengukur baik tanggapan positif
ataupun negatif terhadap suatu pernyataan
atau pertanyaan.
Sebelum mengetahui teknik analisis
data pada penelitian ini, kita harus mengetahui
terlebih dahulu cara pengukurannya adalah
menggunakan skala likert dengan
menghadapkan seorang responden dengan
pertanyaan dan kemudian di minta memberi
jawaban dengan indikator skala likert.
Indikator-indikator skala likert memiliki lima
tingkat preferensi jawaban yang masing-
masing mempunyai skor 1-5 dengan rincian:
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Cukup 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1

3.9 Teknik Analisis Data


Teknik Analisis Data adalah suatu metode atau
cara untuk mengolah sebuah data menjadi
informasi sehingga karakteristik data tersebut
menjadi mudah untuk dipahami dan juga
bermanfaat untuk menemukan solusi
permasalahan, yang terutama adalah masalah
yang tentang sebuah penelitian.
Adapun yang teknik analisis data yang digunakan
pada penelitian ini yaitu :
a. Reduksi data
Reduksi data merupakan langkah awal dalam
menganalisis data. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting,
dicari tema dan polanya dan membuang yang
tidak perlu.Dengan tujuan untuk memudahkan
pemahaman terhadap data yang diperoleh.
Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya.

b. Penyajian Data
Penyajian data merupakan proses
penyusunan informasi secara sistematis
dalam rangka memperoleh kesimpulan
sebagai temuan penelitian dan pengambilan
tindakan. Penyajian data dilakukan dalam
bentuk teks-naratif yang didasarkan pada
pertimbangan bahwa setiap data yang muncul
selalu berkaitan erat dengan data yang lain.
Oleh karena itu, diharapkan setiap data bias
dipahami dan tidak terlepas dari latarnya.
Penyajian data ini digunakan sebagai bahan
untuk menafsirkan dan mengambil simpulan.

c. Triangulasi data
Triangulasi adalah metode yang
digunakan dalam penelitian kualitatif untuk
memeriksa dan menetapkan validitas dengan
menganalisa dari berbagai perspektif.
Validitas dalam penelitian kuantitatif dilihat
berdasarkan akurasi sebuah alat ukur yaitu
instrumen. Validitas dalam penelitian kualitatif
mengacu pada apakah temuan penelitian
secara akurat mencerminkan situasi dan
didukung oleh bukti.

d. Penarikan Kesimpulan
Pada tahap penarikan kesimpulan ini
yag dilakukan adalah memberikan kesimpulan
terhadap analisis/penafsiran data dan evaluasi
kegiatan yang mencakup pencarian makna
serta pemberian penjelasan dari data yang
telah diperoleh. Penarikan kesimpulan
dilakukan secara bertahap, yang pertama
menyusun simpulan sementara, tetapi dengan
bertambahnya data maka perlu dilakukan
verifikasi data, yaitu dengan cara mampelajari
kembali data-data yang ada. Kedua, menarik
simpulan akhir setelah kegiatan pertama
selesai. Penarikan kesimpulan dilakukan
dengan jalan membandingkan kesesuaian
pernyataan responden dengan makna yang
terkandung dalam masalah peneliti secara
konseptual.
DAFTAR PUSTAKA

HASRUDDIN, H. (2020). KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK DAERAH


TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KAUPATEN SINJAI
(Doctoral dissertation, UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR).

HASDIANA, S. (2016). ANALISIS EFESIENSI DAN EFEKTIFITAS


PENGELOLAAN ANGGARAN PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGAN KABUPATEN SINJAI. Universitas Muslim Maros,
Sulawesi Selatan.

Prof.Dr.Sugiyono.2016. METODE PENELITIAN KUANTITATIF,


KUALITATIF DAN R&D. Bandung Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai