Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MIKROBIOLOGI

Disusun oleh :

Nama : Dylla permatasari

Nim : 2002005

Dosen pengampu:

M.saka abieasa M.Biomed

Program studi s1 farmasi


Fakultas ilmu kesehatan Sumatra barat
Universitas Sumatra barat
(Unisbar )
2021
Kata pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Lubuk alung, 15 november 2021

Penyusun
Daftar isi
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………. 2

C. Tujuan Makalah…………………………….…………………………………… 2

D. Manfaat Makalah………………………….……………………………………. 2

E. Metode Makalah……………………………….………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………. 5

A. Konsep Dasar Perencanaa…………. 5

B. Unit Perencanaan Pendidikan dan Kebudayaan……………………….. 7

C. Para Perencana Perencanaan Pendidikan dan Kebudayaan………… 9

D. Perencanaan Pendidikan dengan Manajemen Pendidikan………….. 10

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………….. 13

A. Kesimpulan……………………………………………………………………….. 13

B. Saran………………………………………………………………………………… 13

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………. 14
BAB 1

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

Jamur merupakan organisme yang mudah dijumpai, hal ini dikarenakan jamur dapat
tumbuh disemua habitat (alam terbuka) sesuai dengan lingkungan hidupnya. Seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan
jamur dengan medium buatan. Beberapa jenis jamur yang telah dibudidayakan di masyarakat
diantaranya jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kayu seperti jamur kuping (Auricularia
polytricha), jamur payung shitake (Lentinus edodes), dan jamur tiram (Pleurotus ostreatus).

Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil, sehingga tidak dapat melakukan
fotosintesis, oleh karena itu mekanisme untuk mendapatkan makanannya dengan cara melekat
pada sel inang (saprofit) (Cahyana,1997). Jamur mempunyai kandungan gizi yang tinggi,
diantaranya protein, lemak fosfor, dan besi yang berguna bagi tubuh manusia. Dibandingkan
dengan kentang dan asparagus, jamur mempunyai kandungan protein dua kali lebih tinggi,
sehingga sangat memungkinkan bahwa jamur dapat digunakan sebagai pengganti bahan
makanan lain untuk sumber protein nabati dengan biaya yang relatif murah (Sinaga, 2004).

Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur
tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat
dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan. Jamur
berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak
organisme(Anonim, 2009).

Jamur tiram putih merupakan salah satu jenis jamur kayu, karena jamur ini banyak
tumbuh pada media kayu yang sudah lapuk. Disebut jamur tiram atau ’’oyster mushroom’’
karena bentuk tudungnya membulat, lonjong, dan melengkung seperti cangkang tiram. Batang
atau tangkai tidak berada pada tengah tudung, tetapi agak miring ke pinggir (Cahyana, 2005)
1.2 Rumus masalah

1. bagaimana ciri ciri jamur?

2. bagaimana morfologi jamur ?

3. bagaimana proses reproduksi pada jamur?

4. bagaimana klafikasi pada jamur?

1.3 tujuan makalah

1. mengetahui ciri ciri jamur


2. mengetahui marfologi jamur
3. mengetahui reproduksi yang terjadi pada jamur
4. mengetahui klafikasi pada jamur

1.4 Manfaat makalah

1. Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat memberi manfaat yaitu menambah
khasanah keilmuan, pengetahuan tentang jamur bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca.
2. Sebagai tambahan informasi menggenai jamur

1.5 metode makalah

Dalam penulis makalah ini penulis menggunakan metode studi pustaka studi pustaka
dan menggambil beberapa data yang bersumber dari internet.
BAB ll

Pembahasan

2.1 ciri ciri jamur

Reproduksi jamur umumnya terjadi dalam dua cara, yaitu secara aseksual
(perkembangbiakan vegetatif) dan secara seksual (perkembangbiakan generatif). Begitu
banyak aspek kehidupan yang berhubungan dengan jamur, misalnya dijadikan bahan
makanan untuk dikonsumsi. Kecap merupakan salah satu contoh hasil kerja jamur.
Demikian pula dengan tempe yang terhidang di meja makan merupakan hasil bioteknologi
konvensional dengan bantuan jamur.

Kecap merupakan salah satu contoh hasil kerja jamur. Demikian pula dengan tempe yang
terhidang di meja makan merupakan hasil bioteknologi konvensional dengan bantuan
jamur.

1. Ciri-ciri jamur Jamur


mempunyai membran inti (eukariot), tetapi tidak dapat membuat makanan sendiri
karena tidak memiliki klorofil sehingga untuk mendapatkan makanannya dengan cara
menyerap senyawa-senyawa organik sederhana dari lingkungan di sekitarnya
(heterotrof). Sebagian besar jamur merupakan organisme bersel banyak (multiseluler),
contohnya jamur kuping (Auricularia polytricha) dan jamur merang (Volvariella
volvaceae). Tetapi, ada juga yang merupakan organisme bersel tunggal (uniseluler),
contohnya jamur ragi (Saccharomyces). Jamur multiseluler ada yang berukuran
makroskopis dan mikroskopis, sedangkan jamur uniseluler berukuran mikroskopis.

1.1 morfologi jamur


Berdasarkan morfologinya fungi dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu
khamir (yeast), kapang (mold), dan fungi bertubuh buah(mashroom).
1. Khamir (yeast)
Khamir lebih dikenal sebagai jamur ragi oleh masyarakat awam, hal ini disebabkan
karena jenis fungi ini digunakan sebagai ragi dalam pembuatan tape atau roti. Tubuh
hanya terdiri dari satu sel (uniseluler). Sel nya dapat berbentuk bulat atau bulat telur
(oval), tetapi ada juga yang berbentuk memanjang atau berbentuk bola. Khamir
tidak memiliki ala gerak.
Sebagian fungi dapat berbentuk satu sel (fase khamir) pada suatu kondisi dan dapat
berubah menjadi multiseluler (fase kapang) pada kondisi yang lain. Fase khamir
biasanya terjadi ketika fungi hidup sebagai parasit atau patogen dalam jaringan
tubuh inang. Sedangkan fase kapang terjadi ketika fungi hidup sebagai saprofit di
alam, atau dalam medium di laboratorium. Kemampuan fungi untuk dapat hidup
dalam dua bentuk morfologi ini disebut dimorfisme. Contoh khamir
adalahSaccharomyces cerevisiae.
2. Kapang (mold)
Kapang merupakan fungi multiseluler yang berbentuk benang atau filament, seperti
Rhizopus oryzae (jamur tempe) dan Neurospora sitophila (jamur oncom). Tubuh
atau talus kapang terdiri dari miselium dan spora.miselium tersusun dari beberapa
filament yang disebut hifae (tunggal, hifa). Hifa terbentuk dari rangkaiansel yang
tersusun memanjang dan membentuk helaian seperti benang. Berdasarkan
morfologi hifa dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
a. Hifa aseptat atau senosit
Hifa ini tidak memiliki sekat atau septa antar sel. Fungi aseptat atau senosit
merupakan hasil pembelahan inti berulang ulang tanpa dikuti pembelahan
sitoplasmik sehingga terbentuk suatu massa sitoplasma tanpa sekat dengan banyak
inti.
b. Hifa septat, yang dibagi menjadi
Ø Hifa septat dengan sel-sel berinti tunggal. Sekat tersebut membagi hifa menjadi
sel-sel berinti tunggal. Setiap sel memiliki pori di bagian tengah yang memungkinkan
perpindahan nucleus atau organel sel lainnya dari satu sel ke sel lainnya.
Ø Hifa septat dengan sel-sel berinti banyak (multinukleat), hifa memiliki sekat yang
membagi hifa menjadi sel-sel yang memiliki dua inti atau lebih.
c. Haustoria
Merupakan hifa yang bagian ujungnya termodifikasi menjadi ujung hifa penyerap
makanan. Ujung hifa tersebut berfungsi menembus jaringan tubuh inang dan
menyerap nutrisi yang berasal dari jaringan tubuh inang tersebut. Haustoria
umumnya dimiliki oleh fungi parasitic.
Hifa atau miselium pada fungi dapat bersifat vegetative atau reproduktif. Hifa
vegetative dapat menembus substrat untuk memperoleh dan menyerap nutrisi atau
sumber makanan. Sedangkan hifa reproduktif pada umumnya tumbuh ke atas
permukaan medium.
3. Fungi bertubuh Buah (Mushroom)
Fungi jenis ini memiliki tubuh buah yang besar sehingga dapat dilihat dengan mudah
oleh mata. Berbeda dengan miselium pada kapang yang terjalin bebas tidak
beraturan, miselium pada mushroom tersusun dalam struktur padat yang
terorganisasi secara terartur membentuk tubuh buah. Bentuk tubuh buah pada
mushroom beragam, di antaranya berbentuk payung, mangkuk, bulat, dan
berbentuk seperti kuping.

2.3. Reproduksi Jamur

Secara alamiah cendawan berkembang biak dengan berbagai cara, baik secara aseksual
dengan pembelahan, penguncupan atau pembentukan spora dan secara seksual dengan
peleburannukleus dari dua sel induknya. Pada pembelahan, suatu sel membagi diri untuk
membentuk duasel anakan yang serupa. Pada penguncupan, suatu sel anak tumbuh dari
peninjolan kecil pada selinangnya.Spora aseksual, yang berfungsi untuk menyebarkan
spesies dibentuk dalam jumlah besar. Ada banyak macam spora aseksual yaitu:

1) Konidiospora atau konidium. Konidium yang kecil dan bersel satu


disebutmikrokonidium. Konidium yang besar dan bersel banyak
dinamakanmakrokonidium. Konidium dibentuk di ujung atau sisi suatu hifa.
2) Sporangiospora. Spora bersel satu ini terbentuk di dalam kantung yang
disebutsporangium di ujung hifa khusus ( sporangiosfor). Aplanospora ialah
sporangiosporanonmotil. Zoospora ialah sporangiospora yang motil, motilitasnya
disebabkan pergerakan flagellum.
3) Oidium atau artrospora. Spora bersel satu ini terbentuk karena terputusnya sel-
selhifa.4)
4) Klamidiospora. Spora bersel satu yang berdinding tebal ini sangat resisten
terhadapkeadaan buruk, tebentuk dari sel-sel hifa somatik.
5) Blastospora. Tunas atau kuncup pada sel-sel khamir disebut blastospora.
Spora seksual, yang dihasilkan dai peleburan dua nukleus. Terbentuk lebih jarangdan dalam
jumlah yang lebih seikit dibandingkan dengan spora asekual. Ada beberapa tipe sporaseksual.1)

1) Askospora. Spora bersel satu yang terbentuk didalam pundi atau kantung
yangdinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askuspora didalam setiap
askus
2) Basidiospora. Spora bersel satu ini terbentuk diatas struktur berbentuk gada
yangdinamakan basidium
3) Zigospora. Zigospora ialah spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila
ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi. Disebut juga gametangia, pada
beberapacendawan melebur.
4) Oospora. Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yng isebut
oogonium.Pembuahan telur atau oosfer, oleh gamet jantan yang terbentuk di
daalam aneridiummenghasilkan oospora, dalam setiap oogonium terdapat satu
atau beberapa oosfer.

2.4. Klasifikasi Jamur

1. ZygomycotaCiri jamur kelompok ini adalah hifanya tidak memiliki sekat sehingga
disebut hifasinositik. kelompok jamur ini diberi nama zygomycota karena selama masa
reproduksi seksualmembentuk spora seksual khusus yang disebut zigospora Jenis jamur
yang terkenal darikelompok ini adalah Rhizopus stolonifer , yaitu jamur yang digunakan
untuk membuat tempe.

Pada rhizopus terdapat 3 jenis hifa, yaitu stolon (hifa yang menjalar di
permukaansubstrat), rizoid(hifa yaaitu organ pembng menembus ke dalam substrat dan
berfungsi sebagaiakar), serta sporangiosfor ( hifa yang menjulang ke atas dan
membentuk sporangium).

Sebagai anggota zygomycota, R. stolonifer mampu berkembang biak secara


aseksualataupun seksual. Reproduksi seksual terjadi dengan cara membentuk spora di
dalam sporangiumyang terletak diantara ujung-ujung hifa. Sporangium ditunjang oleh
sporangiospfor .sporangiumyang telah matang biasanya berwarna hitam. Jika telah
matang, sporangium akan pecah danmenghasilkan banyak spora. Selanjutnya spora-
spora tersebut akan keluar dan menyebar dengan bantuan angin. Jika jatuh pada
tempat yang cocok spora tersebut akan tumbuh menjadi hifa baru.
Jamur zygomycota disebut juga “jamur konjugasi”. Dinamakan demikian karena
proseskonjugasi terjadi di ujung-ujung hifa yang berlainan jenis, yaitu hifa(+) dn hifa (-.
Hifa – hifateersebut bersifat haploid (n). kedua jenis hifa itu akan mengalami
pembengkakan dan pemanjangan pada ujungnya. Hifa yang membengkak disebut
gametangium, yaitu organ pembentuk gamet. Selanjutnya kedua gametangium itu akan
bersatu membentuk zigopora yang bersifat diploid (2n). Zigospora adalah spora
berdinding tebal dan sedang dalam fase istirahat.Zigospora dapat dorman ( keadaan
terhambatnya pertumbuhna atau perkembangan untuk sementara waktu) selama
beberapa bulan akan berkecambah menjadi hifa baru. Selanjutnya hifa-hifa tersebut
membentuk sporangiosfor yang kemudian akan menghasilkan spora. Setelah ituakan
berlangsung proses reproduksi aseksual.

Berikut ini adalah siklus hidup dari zygomycota

Gambar 2.1 siklus hidup zygomycotz.

Anggota zygomycota umumnya hidup sebagai saprofit, baik di tanah ataupun sisa-
sisaorganisme misalnya di kayu lapuk. Beberapa jenis zygoucota juga termasuk parasit
padatumbuhan serangga . selainR. stolonifer contoh lain zygomycota adalah R. oryzae,
Pilopolus,danmucor.
2. AscomycotaAnggota kelas in dicirikan dengan pembentukan askus yang merupakan
temppatdihasilkannya askospora. Ascomycota memilika hifa yyang bersekat.
Anggotanya cukup beragam, ada yang bersel satu, misalnya yeast atau khamir, yang
bersel banyak seperti nectria atau peziza.

Ascomycota mengalami reproduksi seksual dan aseksual. Pada ascomycota bersel


banyak, reprouksi aseksual dilakukan dengan cara membentuk konidiospora atau
konidia.Konidia ini terbentuk pada salah satu ujung hifa khusus yang tumbuh tegak.
Apabila konidiamasak jatuh pada tempat yg cocok akan menghasilkan hifa baru.
Sementara itu reproduksiaseksual pada konidia bersel satu dilakukan dengan cara
membentuk tunas.Repoduksi seksual ascomycota terjadi dengan cara pembentukn
askospora melalui hifa(+) dan hifa (-). Hifa (+) membentuk anteridium dan hifa (-)
mebentuk askogonium. Keduanyaakan bertemu dan terjadi plasmogami ( penyatuan
sitoplasma) sehingga akan terbentuk seldengan dua inti. Askogoium yang telah memiliki
dua inti tersebut akan menghasilkan hifa-hifaaskogonium yang dikariotika ( berinti 2).
Hifa dikariotika tersebut akan membentuk askokarp.Sementara itu ujung hifa akan
membentuk askus. Selanjutnya inti askus akan membelah dua kali.Pembelahan pertama
terjadi secara meiosis dan pembelahan kedua terjadi secara mitosis.

Gamba 2.2 siklus hidup Ascomycota


Beberapa jenis Ascomycota merupakan jamur yang menguntungkan manusia ,di
antaranya adalah Neurospora crassa , Trichoderma reesei , S.cerevisiae , Aspergillus,
Penicillium dan Phaffia rhodozyma. Neurospora crassa merupakan jamur yang
digunakan untuk membuatoncom. Penicillium camemberti menghasilkan cita rasa keju.
S.cerevisiae atau disebut juga ragi/yeast/ khamir yang biasa digunakan untuk membuat
tapai.

Selain menguntungkan beberapa jamur ascomycota juga ada yang merugikan,


misalnyaa)

a) Aspergillus flavus, menghasilkan aflatoksin yang dapat menyebabkan kanker


hati,ditemukan pada kacang-kacangan dan biji-bijian
b) Candida albigans , penyebab penyakit keputihan pada perempuan.
c) Blastomyces dermatitidis, penyebab penyakit blastomikosis.

3. BasidiomycotaCiri utama jamur dalam divisi basidiomycota adalah mempunyai spora


seksua yang disebut basidiospora. Basidiospora terbentuk pada bagian yang disebut
basidiium. Ciri lainnya adalahmempu membentuk tubuh buah yang makroskopis
sehingga mudah dilihat. Jamur-jamur anggota basisiomycota dapat dijumpai di tanah,
pohon yang lapuk atau jerami di musim hujan. Bentu danwarnanya juga macam-macam.
Beberapa jenis sudah dibudidayakan sebagai bahan makanan danobat-obatan.

Reproduksi jamur Basidiomycota umumnya berlangsung secara seksual dengan


carakonjugasi untuk membentuk basidiospora. Proses pembentukan Basidiospora
adalah sebagai berikut. Basiodiospora merupakan spora yang haploid. Spora ini tumbuh
membentuk hifa-hifayang bersekat. Tiap sekat berinti satu. Ada 2 jenis hifa, yaitu hifa (+)
dan hifa (-). Jika ujung hifayang bertemu akan terjadi plasmogami. Inti sel hifa (+) akan
diberikan kepada inti sel hifa (-)sehingga terbentuk dua sel hifa dengan dengn 2 inti. Sel
hifa dengan dua inti akan membentuk miselium yang dikariotik. Kemudian miselium-
miselium ini akan tubuh menjadi tubuh buah(basidiokarp) yang bentuknya seperti
payung atau bentuk lainnya. Basidiokarp menghasilkan basidium yang terdapat pada
lapisan yang disebut himenium, di dalam himenium terjadi kariogani yaitu persatuan
dua inti menjadi satu emudian mengalami pembelahan meiosis untuk membentuk
besiospora yang terdapat di ujung basidium.
Gambar 2.3 siklus hidup basidiomycota
Beberapa jenis jamur Basidiomycota dimanfaatkan sebagai bahan makanan karena
memilikikandungan gizi yang tinggi atau sebagai bahan obat-obatan. Beberapa jenis
Basidiomycota yangdibudidayakan secara intensif misalnya jamur merang ( Volvariell
volvaceal), jamur tiram (Pleurotus sp), jamur kuping ( Auricularia polytrica). Sementara
itu jamur Basidiomycota yangmerugikan manusia adalah Amanita phalloides dan
A.muscaria yang dapat menghasilkan racunyang berbahaya.
4. DeuteromycotaJamur Deuteromycota sering disebut juga sebagai jamur tidak sempurna
karena belumdiketahui reproduksi seksualnya sehingga reproduksi jamur ini hanya
dilakukan secara aseksualdengan membentuk konidia seperti pada jamur ascomycota.
Jika sudah diketahui carareproduksinya ia akan dimasukkan kedalam divisi yang
berbeda.contohnya adalah jamur oncom.Dahulu jamur ini termasuk termasuk divisi
deuteromycota dengan nama Monilia sitophila. Namun setelah diketahui bahwa jamur
ini dapat membentuk askospora, sekarang jamur initermasuk kedalam divisi
Ascomycota dengan nama Neurospora crassa . Contoh lain adalah Aspergillus dan
Penicillium. Ciri lain Deuteromycota adalah hifanya bersekat.

Sebagian besar anggota Deuteromycota brsifat merugikaan karena merupakan parasit


yangdapat menimbulkan penyakit pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Contohnya
adalah Chladosporium penyebab penyakit kulit,Trichophypton dan Epidermophyton
penyebab penyakitkulit dan kuku
2.4 Simbiosis Jamur

Jamur hidup dilingkungan yang angat beragam dan membentuk hubungan


simbiosisdengan organisme lain. Ada 2 bentuk hubungan simbiosis jamur dengan
organism lain yaitumikoriza dan lumut kerak.

1. MikoorizaMikoriza merupakan hubungan simbiosis mutualisme antara jamur dengan


akar tumbuhan. Istilah mikoriza berasal dari bahasa Yunani yang berarti akar jamur.
Mikoriza

Biasanya dapat pada tanaman pangan (misalnya , serealia kacang-kacangan ,tomat ,


bawang-bawangan, apel dan stoberri) serta pada komunitas tumbuhan liar.

Dalam simbiosis ini jamur memperoleh karena mampu menyerap nutrisi yang
dibuattumbuhan lama fotosintesis. Sebaliknya jamur memberikan 2 keuntungan paa
tumbuhan.Pertama, hifa jamur bertindak sebagai perpanjangan akar sehingga
meningkatkankemampuan akar menyerap air dari tanah. Kedua, enzim-nzim digestif
yang disekresikan jamur membantu tumbuhan memecah bahan-bahan organic dalam
tanah.Ada 2 mikoria yang paling umum, yaitu ektomikoriza dan enomikoriza.
Keduanyadibedakan berdasarka masuk tidaknya hifa jamur kedalam dinding sel akar
tumbuhan.

a. EktomikorizaPada ektomikoriza, jamur menghasilkan selubung yang menyelubungi


akar tumbuhan.Selubung ini kemudian menghasilkan hifa yang tidak berpenetrasi ke
dalam dinding sel akar tumbuhan meskipun mereka terdapat diantara sel-sel korteks
akar tumbuhan
b. EndomikorizaEndomikoriza disebu juga mikoriza arbuskuler (tidak menghasilkan
selubung, hifanyamasuk ke dalam dinding sel akar tumbuhan. Masuknya hifa
kedalam dinding sel akar tumbuhan akan membentuk vesikel yang berfungsi
penyimpanan mineral yang dibutuhkantumbuhan

2. Lumut Kerak Jamur ascomycota dan basidiomycota dapat bersimbiosis mutualisme


dengan gangganghijau, Cyanobacteria atau keduanya membentuk struktur yang
disebut lumut kerak atau liken.Dalam simbiosis tersebut ganggang bertugas
menyerap cahaya matahari untuk membuatmakanan melalui fotosintesis. Hal
tersebut dapat dilakukan karena ganggang memiliki pigmenklorofil. Adapun jamur
melaui hifa-hifanya, bertugas menyerap dan menyimpan air serta ion-ion mineral.
Berdasarkan struktur dan daerah penyebarannya, ada 3 macam lumut kerak,
yaitukrutosa, frutikosa dan foliosa. Krutosa merupakan lumut kerak yang tumbuh
sebagai lapisankerak tipis dan pipih pada permukaan batuan dan batang pohon,
contohnyaParmelia . Frutikosamerupakan lumut kerak dengan bentuk tegak
bercabang seperti semak. Contoh lumut kerak iniadalah Usnea (lumut janggut) yang
melekat pada pucuk pohon di daerah pegunungan. Adapunfoliosa merupakan lumut
kerak yang berbentuk pipih dengan gelambir seperti daun. Contohnya Lobaria
pulmonaria .

Beberapa jenis lumut kerak memiliki nilai ekonomi, contohnya Evernia prunastri dan
pseudefernia furfuraceae yang digunakan sebagai bahan campuran farfum. Adapun
Usnea biasadigunakan sebagai bahan pembuatan obat tradisional karena
mengandung asam usnin yangmerupakan bahan antibiotik.Lumut kerak juga
memiliki peran penting dalam ekologi. Selain sebagai organisme perintis yang
mampu hidup diatas batu. Lmut kerak juga dapat menjadi indikator
pencemaranudara. Lumut kerak tidak dapat tumbuh di tempat-tempat yang
udaranya tercemar. Hal inidisebabkan karena lumut kerak terlalu sensitif terhadap
beberapa bahan pencemar berbahaya.
BAB lll

Penutup

3.1 Kesimpulan

Jamur merupakan organisme uniseluler atau multiseluler yang memperoleh


makanannyadengan cara menyerap senyawa sederhana dai lingkungannya. Jamur
berkembangbiak secaraseksual dan aseksual melalui pembentukkan spora.

Berdasarkan ciri-ciri spora dan tumbuh buahnya jamur dapat diklasifikasikan kedalam
4diivisi yaitu, Ascomycota, Zygomycota , Basidiomycota dan Deuteromycota. Jamur memiliki
peran penting dalam kehidupan. Selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan dapat
jugadimanfaatkan dalam pembuatan obat-obatan dan parfum. Tetapi jamur juga bias
merugikanmanusia karena bias menyebabkan penyakit yaitu keputihan, penyakit kulit dan
sebagainya.

3.2 saran

Penulis menyadari Dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan , untuk itu di
perlukan saran an kritik yang membangun.
daftar pustaka

: https://edukasi.kompas.com/read/2020/04/07/162542571/apa-itu-jamur-ini-materi-bagi-
siswa-kelas-x-sma?page=all.

Anda mungkin juga menyukai