Disusun oleh :
Nim : 2002005
Dosen pengampu:
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
Daftar isi
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………. 2
C. Tujuan Makalah…………………………….…………………………………… 2
D. Manfaat Makalah………………………….……………………………………. 2
E. Metode Makalah……………………………….………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………. 5
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….. 13
B. Saran………………………………………………………………………………… 13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………. 14
BAB 1
Pendahuluan
Jamur merupakan organisme yang mudah dijumpai, hal ini dikarenakan jamur dapat
tumbuh disemua habitat (alam terbuka) sesuai dengan lingkungan hidupnya. Seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan
jamur dengan medium buatan. Beberapa jenis jamur yang telah dibudidayakan di masyarakat
diantaranya jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kayu seperti jamur kuping (Auricularia
polytricha), jamur payung shitake (Lentinus edodes), dan jamur tiram (Pleurotus ostreatus).
Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil, sehingga tidak dapat melakukan
fotosintesis, oleh karena itu mekanisme untuk mendapatkan makanannya dengan cara melekat
pada sel inang (saprofit) (Cahyana,1997). Jamur mempunyai kandungan gizi yang tinggi,
diantaranya protein, lemak fosfor, dan besi yang berguna bagi tubuh manusia. Dibandingkan
dengan kentang dan asparagus, jamur mempunyai kandungan protein dua kali lebih tinggi,
sehingga sangat memungkinkan bahwa jamur dapat digunakan sebagai pengganti bahan
makanan lain untuk sumber protein nabati dengan biaya yang relatif murah (Sinaga, 2004).
Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur
tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat
dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan. Jamur
berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak
organisme(Anonim, 2009).
Jamur tiram putih merupakan salah satu jenis jamur kayu, karena jamur ini banyak
tumbuh pada media kayu yang sudah lapuk. Disebut jamur tiram atau ’’oyster mushroom’’
karena bentuk tudungnya membulat, lonjong, dan melengkung seperti cangkang tiram. Batang
atau tangkai tidak berada pada tengah tudung, tetapi agak miring ke pinggir (Cahyana, 2005)
1.2 Rumus masalah
1. Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat memberi manfaat yaitu menambah
khasanah keilmuan, pengetahuan tentang jamur bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca.
2. Sebagai tambahan informasi menggenai jamur
Dalam penulis makalah ini penulis menggunakan metode studi pustaka studi pustaka
dan menggambil beberapa data yang bersumber dari internet.
BAB ll
Pembahasan
Reproduksi jamur umumnya terjadi dalam dua cara, yaitu secara aseksual
(perkembangbiakan vegetatif) dan secara seksual (perkembangbiakan generatif). Begitu
banyak aspek kehidupan yang berhubungan dengan jamur, misalnya dijadikan bahan
makanan untuk dikonsumsi. Kecap merupakan salah satu contoh hasil kerja jamur.
Demikian pula dengan tempe yang terhidang di meja makan merupakan hasil bioteknologi
konvensional dengan bantuan jamur.
Kecap merupakan salah satu contoh hasil kerja jamur. Demikian pula dengan tempe yang
terhidang di meja makan merupakan hasil bioteknologi konvensional dengan bantuan
jamur.
Secara alamiah cendawan berkembang biak dengan berbagai cara, baik secara aseksual
dengan pembelahan, penguncupan atau pembentukan spora dan secara seksual dengan
peleburannukleus dari dua sel induknya. Pada pembelahan, suatu sel membagi diri untuk
membentuk duasel anakan yang serupa. Pada penguncupan, suatu sel anak tumbuh dari
peninjolan kecil pada selinangnya.Spora aseksual, yang berfungsi untuk menyebarkan
spesies dibentuk dalam jumlah besar. Ada banyak macam spora aseksual yaitu:
1) Askospora. Spora bersel satu yang terbentuk didalam pundi atau kantung
yangdinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askuspora didalam setiap
askus
2) Basidiospora. Spora bersel satu ini terbentuk diatas struktur berbentuk gada
yangdinamakan basidium
3) Zigospora. Zigospora ialah spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila
ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi. Disebut juga gametangia, pada
beberapacendawan melebur.
4) Oospora. Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yng isebut
oogonium.Pembuahan telur atau oosfer, oleh gamet jantan yang terbentuk di
daalam aneridiummenghasilkan oospora, dalam setiap oogonium terdapat satu
atau beberapa oosfer.
1. ZygomycotaCiri jamur kelompok ini adalah hifanya tidak memiliki sekat sehingga
disebut hifasinositik. kelompok jamur ini diberi nama zygomycota karena selama masa
reproduksi seksualmembentuk spora seksual khusus yang disebut zigospora Jenis jamur
yang terkenal darikelompok ini adalah Rhizopus stolonifer , yaitu jamur yang digunakan
untuk membuat tempe.
Pada rhizopus terdapat 3 jenis hifa, yaitu stolon (hifa yang menjalar di
permukaansubstrat), rizoid(hifa yaaitu organ pembng menembus ke dalam substrat dan
berfungsi sebagaiakar), serta sporangiosfor ( hifa yang menjulang ke atas dan
membentuk sporangium).
Anggota zygomycota umumnya hidup sebagai saprofit, baik di tanah ataupun sisa-
sisaorganisme misalnya di kayu lapuk. Beberapa jenis zygoucota juga termasuk parasit
padatumbuhan serangga . selainR. stolonifer contoh lain zygomycota adalah R. oryzae,
Pilopolus,danmucor.
2. AscomycotaAnggota kelas in dicirikan dengan pembentukan askus yang merupakan
temppatdihasilkannya askospora. Ascomycota memilika hifa yyang bersekat.
Anggotanya cukup beragam, ada yang bersel satu, misalnya yeast atau khamir, yang
bersel banyak seperti nectria atau peziza.
Dalam simbiosis ini jamur memperoleh karena mampu menyerap nutrisi yang
dibuattumbuhan lama fotosintesis. Sebaliknya jamur memberikan 2 keuntungan paa
tumbuhan.Pertama, hifa jamur bertindak sebagai perpanjangan akar sehingga
meningkatkankemampuan akar menyerap air dari tanah. Kedua, enzim-nzim digestif
yang disekresikan jamur membantu tumbuhan memecah bahan-bahan organic dalam
tanah.Ada 2 mikoria yang paling umum, yaitu ektomikoriza dan enomikoriza.
Keduanyadibedakan berdasarka masuk tidaknya hifa jamur kedalam dinding sel akar
tumbuhan.
Beberapa jenis lumut kerak memiliki nilai ekonomi, contohnya Evernia prunastri dan
pseudefernia furfuraceae yang digunakan sebagai bahan campuran farfum. Adapun
Usnea biasadigunakan sebagai bahan pembuatan obat tradisional karena
mengandung asam usnin yangmerupakan bahan antibiotik.Lumut kerak juga
memiliki peran penting dalam ekologi. Selain sebagai organisme perintis yang
mampu hidup diatas batu. Lmut kerak juga dapat menjadi indikator
pencemaranudara. Lumut kerak tidak dapat tumbuh di tempat-tempat yang
udaranya tercemar. Hal inidisebabkan karena lumut kerak terlalu sensitif terhadap
beberapa bahan pencemar berbahaya.
BAB lll
Penutup
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan ciri-ciri spora dan tumbuh buahnya jamur dapat diklasifikasikan kedalam
4diivisi yaitu, Ascomycota, Zygomycota , Basidiomycota dan Deuteromycota. Jamur memiliki
peran penting dalam kehidupan. Selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan dapat
jugadimanfaatkan dalam pembuatan obat-obatan dan parfum. Tetapi jamur juga bias
merugikanmanusia karena bias menyebabkan penyakit yaitu keputihan, penyakit kulit dan
sebagainya.
3.2 saran
Penulis menyadari Dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan , untuk itu di
perlukan saran an kritik yang membangun.
daftar pustaka
: https://edukasi.kompas.com/read/2020/04/07/162542571/apa-itu-jamur-ini-materi-bagi-
siswa-kelas-x-sma?page=all.