Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PRAKTEK STTU

INSTRUMEN DAN PROSEDUR PEMERIKSAAN TEMPAT-TEMPAT UMUM

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Nama : Evi Cronicha Simatupang
Nim : P00933219011
Kelas : DIV Sanitasi Lingkungan (2A)
Mata Kuliah : Sanitasi Tempat-tempat Umum
Dosen Pengampu : Nelson Tanjung,SKM.M.Kes

POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN


JURUSAN SANITASI
KABANJAHE
2021
PENDAHULUAN

• Tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan


penyakit, pencemaran lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya.

• Pengawasan atau pemeriksaan sanitasi terhadap tempat-tempat umum yang bersih


guna melindungi kesehatan masyarakat dari kemungkinan penularan penyakit dan
gangguan kesehatan lainnya

• Pelaksanaan dan pengawasan sanitasi tempat-tempat umum dilakukan secara


berkala dan menjadi tanggung jawab wilayah kerja Puskesmas setempat.

TUJUAN PENGAWASAN TEMPAT-TEMPAT UMUM

• Untuk memantau sanitasi tempat-tempat umum secara berkala

• Untuk membina dan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam menciptakan


lingkungan yang bersih dan sehat dutempat-tempat umum

• Mencegah timbulnya berbagai macam penyakit menular dan penyakit akibat kerja

KRITERIA YANG DIGOLONGKAN SEBAGAI TEMPAT-


TEMPAT UMUM

• Tempat tersebut diperuntukkan bagi masyarakat umum bukan masyarakat khusus

• Ada tempat dan kegiatan permanen

• Di dalam tempat tersebut dilakukan kegiatan atau aktivitas yg dapat menimbulkan


terjadinya penularan penyakit, penyakit akibat kerja, dan kecelakaan

• Di dalam tempat tersebut terdapat fasilitas atau perlengkapan yg dapat


menimbulkan penyakit atau kecelakaan
ASPEK PENDEKATAN PENYELENGGARAAN USAHA
PENGAWASAN DAN PENINGKATAN STTU

• Aspek teknis

• Aspek sosial ekonomi

• Aspek admisitrasi manajemen

TEKNIK IMPLEMENTASI STTU

A.Identifkasi Masalah

• Dilaksanakan melalui orientasi keadaan sanitasi secara garis besar

• Mencari permasalahan umum STTU(Preliminary survey)

• Melakukan peninjauan lapangan dari bagian luar (external area), kemudian pada
bagian dalam (internal area)

• Peninjauan dilakukan selurus wilayah TTU dan menitik beratkan pada lokasi
umum(Public Area)

• Tahapan identifikasi:

– Datang ke lokasi

– Meninjau dan melihat keadaan umum sanitasi

– Mengetahui secara garis besar keadaan sanitasi

– Sensus masalah umum yang didapatkan

– Dicatat untuk dibuat sheet sanitasi(form), yang akan dipakai dalam


melakukan survey nantinya
B. Langkah Pemeriksaan STTU

1. Persiapan pemeriksaan:

• Mengadakan peninjauan lokasi

– Membagi wilayah TTU yg diperiksa menjadi unit-unit


wilayah yang lbh kecil

– Melihat dan mencatat keadaan semua fasilitas sanitasi yg


tersedia masing-masing wilayah tsb

• Mencari dan menentukan pokok-pokok sanitasi(Sanitary Iterms)

– Item sanitasi adalah semua fasilitas yg terdapat dalam unit


atau sub-unit wilayah TTU yg mempunyai nilai
sanitasi(Fasility of Sanitary Importance)

– Fasilitas yg mempunyai nilai sanitasi adalah fasilitas yg


dapat dinilia 2 segi(Segi kebersihan/Cleanlines, Segi
persyaratan/ sanitary code)

• Membuat sheet sanitasi untuk pemeriksaan

– Pengumpulan data, item sanitasi diunit atau sub unit wilayah


TTU. Jumlah item kadang tidak sama bergantung(besar
kecilnya TTU, Titik berat kegiatannya, metode kerja yg
dilakukan, Modernisasi fasilitasnya, Sifat dan kebiasaan
konsumen memanfaatkan)

– Menyusun formulir pemeriksaan sanitasi

• Menyusun formulir pemeriksaan sanitasi :

– Menyusun formulir pemeriksaan sanitasi


 Jenis tempat dan usaha yg diperiksa

 Unit-unit teritorialnya, termasuk sub unitnya

 Jangka waktu dan jumlah pemeriksaannya

 Adanya kolom untuk penilian Kebersihan(K) dan


Persyaratan (P)

 Jumlah item yg diperiksa

 Keadaan % Kebersihan

 Keadaan % Persyaratan

 Tangggal persyaratan

 Pemeriksaan

Dalam Pengisian formulir pemeriksaan akan didapatkan tanda Negatif(-)


dan tanda Positif(+), berarti

» (-) baik untuk K maupun P = tidak ada masalah

» (+) baik untuk K maupun P = ada masalah, berarti


juga fasilitas/keadaan itu perlu diadakan perbaikan
CONTOH FORMULIR PEMERIKSAAN

Contoh:
"Formulir
pemeriksaan"

FORMULIR
PEMERIKSAAN
SANITASI TTU

Jenis
TTU : ................
.............
Unit/ Sub-
unit: ..................
....
Hari/Tanggal : .
......................
Pemeriksa : ..
.....................

N Ite K
o ms Penilaian Bulan : .... e
t
P Pe Pe
e m me
m er rik
er ik s
ik s ke
s ke III
ke II
I
K P K P K P
Ka
m
ar
1
sta
nd
ar:              
ve
nti
 
las
i              
pe
nc
ah
 
ay
aa
n              
la
  nt
ai              
di
nd
 
in
g              
  te              
m
pa
t
sa
m
pa
h
                 
Ka
m
ar
2
m
an
di:              
pe
rse
di
 
aa
n
air              
W
 
C              
te
m
pa
t
 
sa
m
pa
h              
ha
  nd
uk              
                 
Da
n
lai
3
n-
lai
n              

Jumlah
items : ...............
.............
Jumlah % K (-) :
...........................
Jumlah %
P(-) : .................
...........
Kesimpulan/cata
tan :...................

Pem
eriks
a

........
........
........
...
2. Pelaksanaan pemeriksaan

– Ada 2 tindakan yg dilakukan:

• Evaluasi/penilaian

• Saran perbaikan (order for imporvement=OFI)

• Pelaksanaan Evaluasi/penilaian

Yaitu pengujian sesuatu dengan menggunakan alat ukur atau standar ukuran sesuai
dengan standar yg berlaku atau dipersyaratkan

• Objek penilaiannya:

1. Kebersihan;mempunyai sifat relatif subyektif tergantung dari kepekaan


masing-masing penilai

2. Persyaratan;mempunyai sifat objektif berdasarkan pada persyaratan atau


standar yg berlaku, sedang kepekaannya tergantung dari kepekaan alat
ukurnya

• Sistem Penilaiannya

1. Ada 2 sistem penilaian yg dilakukan:

• Membandingkan dengan keadaan riil sesuai kenyataan dg standar yg


berlaku

• Membandingkan hasil pengukuran yg menggunakan alt ukur dg


standar tertentu

• Cara menilai:

1. Bentuk nilai % atau angka (kuantitatif)

Misal: meja kotor  kotornya meja = 70% atau 2, kebersihannya = 30% atau 1
1. Bentuk ada/ tidaknya masalah(kualitatif), menggunakan tanda (+) dan (-)

 (+)= ada masalah

 (-)= tidak ada masalah

Misal:

- piring kotor = kebersihan (K),

- piring retak = persyaratan (P),

- piring bersih tapi retak = K (-) dan P (+)

Maksud dan tujuan pemeriksaan:

1. Mendeteksi masalah yg ditemukan untuk segera dilakukan tindakan perbaikan

2. Mengetahui kemajuan dan kemunduran suatu usaha selama periode waktu tertentu

3. Mengetahui apakah hasil usaha yg diperoleh lebih efektif dan efisien

Hasil penilaian

1. Hitung jumlah item yg diperiksa

2. Hitung jumlah K(-) yg didapat

3. Hitung jumlah P(-) yg didapat

Rumus

• Keadaan Sanitasi = %K ¿ ¿

• Nilai rata-rata = Jumlah K ¿ ¿ ×100%

Ada 2 metode melakukan saran-saran perbaikan:

1. Langsung, disampaikan secara lisan dan memberikan alasan mengapa


diperbaiki dan bagaimana cara memperbaikinya
2. Tidak langsung, jalan memberikan secara tertulis berupa order for
improvement(OFI), berisikan:

 Apakah yg harus diperbaiki (what)

 Dimana tempanya(where)

 Apakah masalahnya(why)

 Kapan sudah harus diselesaikan waktunya (when)

 Bagaimana cara memperbaikinya(how)

C. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Sanitasi (follow up)

• Adalah pemeriksaan yg dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil pemeriksaan


Sanitasi yg terdahulu.

• Maksud dan tujuan follow up:

1. Mengadakan penilaian secara terus menerus dari keadaan sanitasi

2. Mencari data yg paling mutakhir guna menentukan perlu tidaknya segera


dilakukan tindakan-tindakan perbaikan dari keadaan yg mengakibatkan
kemunduran

3. Memperoleh data pembanding dari keadaan sanitasi pada waktu sekarang


dengan keadaan sanitasi waktu sebelumnya

4. Memperoleh gambaran keadaan STTU sepanjang tahun secara terus –


menerus

5. Memperoleh data untuk kepentingan penelitian dan pengembangan


SKEMA SANITARY SURVEY

FO
SR
P
A
A
R
TEO
N
LD
C
E
A
LEIA
TO GENERAL
TL
O
IR
A
W
SD
M
TIFR
U
Y
O
U
IN
R
R
P
G
A
V
C
IER
M
N
&
Y
SP
R
R
EP
U
EO
P
R
V
C
O
TE
R
M
TA
Y
ITE
I
N SPESIFIC
T
O
G
N

Cara Mengadakan Pengawasan Tindak Lanjut

• Ada 2 macam cara:

1. Berdasarkan waktu

– Incidental follow up inspection

– Routine follow up inspection

2. Berdasarkan materi
– General follow up inspection

– Special follow up inspection

3. Manfaat pemeriksaan tindak lanjut

– Masalah yg timbul segera diketahui dan diperbaiki

– Masalah yg timbul segera diketahui dan dicarikan jalan pemecahannya

– Kerusakan kecil segera diketahui dan diatasi, sehingga tidak menjadi


masalah yg lebih besar dan dapat dicegah adanya pemborosan

D. Sistem Penilaian dan Analisis Permasalahan

• Permasalahan akibat pemeriksaan sanitasi dan pemeriksaan tindak lanjut perlu


dipertimbangkan perihal:

1. Adanya klasifikasi permasalahan apabila termasuk kesalahan yg menyangkut

2. Adanya penentuan prioritas yg perlu diperbaiki terlebih dahulu disesuaikan dengan


kemampuan

E. Sistem Pencatatan dan Pelaporan

• Baik follow up inspection maupun sanitary inspection adalah suatu tindakan dalam
control system
• Perihal objek pengawasan dapat berupa:

1. Terhadap lingkungannya, terutama kebersihan dan persyaratan

2. Terhadap manusianya, tentang unsur manusianya sendiri dan hasil kerja,


cara melakukan pekerjaan tersebut

Anda mungkin juga menyukai