Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 9

DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR DAN REMEDIAL

Dosen Pembina :

Dr. Yusri, M.Pd, Kons

OLEH:

Melati Zaimi

18006191

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
A. Tindak Lanjut (Follow Up) Terhadap Kesbel

Menurut Rofiqi & Rosyid (2020) Tindak lanjut merupakan kegiatan melakukan
pengajaran remedial (remedial teaching) untuk membantu murid yang mengalami kesulitan
belajar. Tindak lanjut (follow up) dilakukan untuk melihat apakah upaya bantuan yang telah
diberikan memperoleh hasil atau tidak. Cara manapun yang ditempuh atas usaha pemecahan
masalah seyogyanya dilakukan tindak lanjut (follow up), untuk melihat seberapa pengaruh
tindakan bantuan (treatment) yang telah diberikan terhadap pemecahan masalah yang
dihadapi siswa. Berkenaan dengan evaluasi bimbingan, Depdiknas telah memberikan
kriteria-kriteria keberhasilan layanan bimbingan belajar, yaitu :

1. Berkembangnya pemahaman baru yang diperoleh siswa berkaitan dengan masalah


yang dibahas.
2. Perasaan positif sebagai dampak dari proses dan materi yang dibawakan melalui
layanan, dan
3. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa sesudah pelaksanaan layanan
dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut pengentasan masalah yang dialaminya.

Sementara itu, Menurut Robinson (dalam Abin Syamsuddin Makmun, 2003)


mengemukakan beberapa kriteria dari keberhasilan dan efektivitas layanan yang telah
diberikan, yaitu apabila :

1. Siswa telah menyadari (to be aware of) atas adanya masalah yang dihadapi.
2. Siswa telah memahami (self insight) permasalahan yang dihadapi.
3. Siswa telah mulai menunjukkan kesediaan untuk menerima kenyataan diri dan
masalahnya secara obyektif (self acceptance).
4. Siswa telah menurun ketegangan emosinya (emotion stress release).
5. Siswa telah menurun penentangan terhadap lingkungannya
6. Siswa mulai menunjukkan kemampuannya dalam mempertimbangkan, mengadakan
pilihan dan mengambil keputusan secara sehat dan rasional.
7. Siswa telah menunjukkan kemampuan melakukan usaha-usaha perbaikan dan
penyesuaian diri terhadap lingkungannya, sesuai dengan dasar pertimbangan dan
keputusan yang telah diambilnya
B. Berbagai Jenis Bantuan (Follow Up) Sesuai Kesbel yang dialami Siswa
1. Pengajaran remedial
Menurut Abin Syamsuddin (2003) pengajaran remedial adalah sebagai upaya guru
untuk menciptakan suatu situasi yang memungkinkan individu atau kelompok tertentu
lebih mampu meningkatkan prestasi seoptimal mungkin sehingga dapat memenuhi
kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan. Sedangkan menurut Abu Ahmadi dan
Widodo (2004) pengajaran remedial adalah suatu bentuk khusus pengajaran yang
bersifat menyembuhkan, membetulkan atau membuat menjadi baik. Fungsi pengajaran
remedial adalah :

a. Fungsi Korektif. Dapat dilakukan pembetulan atau perbaikan terhadap hal-hal yang
dipandang belum memenuhi apa yang diharapkan dalam proses pembelajaran.
Sebelum proses belajar mengajar dimulai guru membuat perencanaan pembelajaran
agar memperoleh hasil yang diharapkan.
b. Fungsi pemahaman. Yaitu memungkinkan guru, siswa dan pihak lain dapat
memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap pribadi siswa.
c. Fungsi penyesuaian. Yaitu pengajaran remedial dapat membentuk siswa untuk bisa
beradaptasi atau menyesuaiakan diri dengan lingkungannya.
d. Fungsi pengayaan. Yaitu dapat memperkaya proses belajar mengajar. Pengayaan
dapat melalui atau terletak dalam segi metode yang dipergunakan dalam pengajaran
remedial sehingga hasil yang diperoleh lebih banyak, lebih dalam atau dengan
singkat prestasi belajarnya lebih kaya.
e. Fungsi terapeutik. Yaitu fungsi yang secara langsung atau tidak, pengajaran
perbaikan dapat memperbaiki atau menyembuhkan kondisi kepribadian yang
menyimpang.
3. Pemberian layanan bimbingan dan konseling. Menurut Prayitno (2001: 91), bimbingan
dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan
maupun kelompok agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang
bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang
berlaku. Senantiasa memeriksa kemajuan yang dicapai peserta didik terhadap bantuan
yang diberikan berupa bahan maupun program remedial yang nantinya akan dilakukan
revisi. Dalam pelaksanaan pemberian bantuan hendaknya dilakukan secara kontinu/
berkelanjutan. Setiap kegiatan seharusnya disertai dengan pencatatan yang tepat.
4. Memberikan motivasi kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar untuk selalu giat
belajar agar memperoleh prestasi
5. Menyarankan kepada orang tua atau wali siswa agar senantiasa memberikan perhatian
kepada anak, khususnya dalam belajar serta memberikan motivasi untuk belajar dengan
baik. Selain itu, orang tua juga perlu mendukung keinginan siswa yang berhubungan
dengan cita-citanya.
Bantuan yang telah diberikan adalah

1. Kepada siswa
a. Melakukan pengajaran perbaikan dengan mengajarkan kembali materi yang
kurang/tidak dipahami oleh kedua siswa.
b. Memberikan latihan kepada siswa mengenai materi yang telah diajarkan kembali.
Penulis telah membuat RPP (Rancangan pelaksanaan pembelajaran) mengenai
materi yang telah diajarkan tersebut.
c. Memberikan informasi kepada siswa tentang bagaimana cara yang baik seperti
waktu belajar yang efektif.
d. Memberikan informasi mengenai pentingnya mengulang pelajaran dirumah agar
materi yang diterangkan oleh guru dapat diserap dan di ingat selalu.
e. Memberikan informasi kepada siswa akan pentingnya belajar dengan serius di
dalam kelas agar materi yang diberikan oleh guru dapat diserap dengan baik.
2. Kepada orang tua siswa yaitu memberikan informasi kepada orang tua siswa agar lebih
mengontrol lagi anaknya dalam belajar dan selalu mengingatkan anak untuk belajar
dengan teratur dirumah, memberikan motivasi dan dorongan kepada anak agar anak
selalu bersemangat dalam belajar karena sebenarnya anak ini memiliki kemampuan dan
motivasi yang bagus apabila dia diberikan semangat, dukungan, dan sokongan terutama
dari orang tuannya, dan menciptakan suasana yang tenang dalam belajar
3. Kepada guru kelas yaitu memberikan informasi tentang letak kesulitan belajar siswa,
pada pokok materi mana siswa mengalami kesulitan dalam belajar.
KEPUSTAKAAN

Abin Syamsuddin Makmun. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya Remaja.

Abu Ahmadi dan Widodo Supriono. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Prayitno. (2001). Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta..

Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. (1995). Pelayanan Bimbingan
dan Konseling di Sekolah Menengah Umum (SMU) Buku IV, Jakarta : IPBI.

Winkel, W.S. (1991). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai