Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM PEMASARAH HASIL PERTANIAN

Tugas TM 7. Fungsi-Fungsi Pemasaran

Oleh :

Shafira Nurizqi 205040107111128

Asisten : Suntari Nur Cahyani


Kelas H

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
Analisis Fungsi-Fungsi Pemasaran Pada Lembaga Pemasaran Komoditas
Sawi di Daerah Surabaya

Analisis kali ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui fungsi-fungsi


pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran. Fungsi-fungsi pemasaran
anatara lain meliputi: fungsi penyimpanan, fungsi transportasi, fungsi grading dan
standarisasi, serta fungsi periklanan. Pengamatan dilakukan terhadap dua lembaga
pemasaran yaitu pada pedagang sayur keliling dan pedagang besar atau tengkulak
pada pasar induk yang berlokasi pada Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
Metode analasis yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara kepada para
pedagang. Berhubungan dengan pelaksanaan pengamatan yang dilakukan secara
backward dari pedagang terakhir hingga produsen utama (petani), dalam kegiatan
pengamatan ini didaptkan lembaga pemasaran pertama adalah Bapak Ali, yang
merupakan pedagang sayur keliling di daerah rumah penulis.

Gambar 1. Dokumentasi bersama pedagang sayur keliling Bapak Ali


Pak Ali merupakan salah satu pedagang keliling yang menawarkan berbagai
macam sayur, buah, daging segar dengan menggunakan sepada motor sebagai
sarana transporatasi. Analisis fungsi pemasaran kali ini difokuskan kepada satu
komoditi pertanian yaitu sawi. Sawi yang ditawarkan oleh Pak Ali telah dikemas
dalam kemasan plastik dan dijual dengan harga Rp 5000/bungkus. Beliau
mengatakan bahwa sawi tersebut didapatkan dari tengkulak atau pedagang besar
yang berada di pasar induk.
Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh Pak Ali sebaga lembaga
pemasaran adalah fungsi transportasi dan fungsi periklanan. Transportasi memiliki
tujuan untuk memindahkan produk, dalam kasus ini adalah sawi dari produsen atau
petani ke lokasi perdagangan hingga ke pada akhirnya sampai kepada konsumen.
Dibutuhkan waktu dan biaya untuk memindahkan lokasi suatu produk. Berdasarkan
wawancara yang telah dilakukan kepada Pak Ali, beliau mengatakan bahwa untuk
mendapatkan stok sawi yang dibeli dari tengkulak di pasar induk beliau diharuskan
untuk berangkat sekitar pukul 04.00 dini hari dan mengeluarkan biaya transportasi
untuk membeli bensin.
Fungsi pemasaran kedua yang dilakukan oleh Pak Ali adalah fungsi
periklanan, periklanan dapat dilakukan dengan berbagai macam metode. Dalam hal
ini periklanan atau promosi yang dilakukan Pak Ali dilakukan dengan
menggunakan metode “mulut ke mulut”. Metode tersebut berarti bahwa promosi
produk sawi Pak Ali dilakukan dari Pak Ali kepada konsumennya, lalu konsumen
tersebut mentranfer informasi dan nilai kepuasan yang mereka dapat kepada calon
konsumen lainnya. Tidak banyak metode promosi yang dapat dilakukan Pak Ali
karena komoditas pertanian, khususnya bahan segar cenderung tidak bermerek
sehingga sulit untuk menggunakan strategi promosi lain.

Gambar 2. Dokumentasi bersama tengkulak sawi di Pasar Induk Keputran


Pengamatan kedua dilakuakan terhadap pedagang besar atau tengkulak sawi
yang berada di Pasar Induk Keputran. Pak Budi (nama disamarkan), adalah
tengkulak sayur yang menjual berbagai jenis sayuran hijau, antara lain adalah sawi,
kangkung, bayam, daun singkong, dan kemangi. Berdasarkan hasil wawancara, pak
Budi menjelaskan bahwa sayur-sayur yang beliau jual didapatkan dari pengepul
yang berada di daerah Krian. Setiap pagi, sekitar pukul 07.00 beliau bersama
dengan rekannya berangkat menuju Krian untuk membeli berbagai sayuran dari
pengepul, kemudian kembali ke Surabaya menuju Pasar Keputran untuk menjual
kembali sayur-sayur tersebut. Pak Budi menjual sawi-nya dengan harga Rp
10.000/ikat. Satu ikatan sawi kurang lebih setara dengan 4-5 ikatan kecil yang biasa
dijual di pasar tradisional.
Dalam melakukan pemasaran komoditas sawi, Pak Budi melakukan dua
fungsi pemasaran, yaitu fungsi transportasi serta fungsi grading dan standarisasi.
Pak Budi melakuka fungsi ransportasi hampir mirip dengan apa yang dilakukan
oleh Pak Ali, perbedaannya adalah Pak Budi menggunakan mobil pick-up sebagai
sarana transportasi dan mengangkut jumlah produk jauh lebih banyak dari Pak Ali.
Jarak perjalanan yang ditempuh oleh Pak Budi lebih jauh ketimbang Pak Ali, maka
dari itu biaya tranportasi yang dianggung oleh Pak Budi juga lebih besar daripada
Pak Ali. Selain itu, Pak Budi juga melakukan fungsi pemasaran grading dan
standarisasi. Hal tersebut dilakukan ketika beliau mengambil stok syuran dari
tengkulak di Krian, beliau melalkukan penyortiran (grading) seluruh sayuran yang
akan beliau beli. Pihak pengepul juga telah memiliki kesepakatan dengan Pak Budi
mengenai spesifikasi apa saja yang harus dimiliki oleh sawi yang akan dijual
kepada Pak Budi. Kegiatan granding tersebut dapat memberikan keuntungan bagi
Pak budi dalam bentuk efisiensi harga dan operasional.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa dua
lembaga pemasaran komoditas sawai di daerah Kecamatan Wonokromo, Kota
Surabaya melakukan tiga dari empat fungsi pemasaran, yaitu fungsi transportasi,
fungsi grading dan standarisasi, dan fungsi periklanan. Kedua lembaga sama-sama
tidak melakukan fungsi penyimpanan, informasi tersebut didapatkan langsung dari
para narasumber yang menyatakan bahwa mereka tidak melakukan penyimpanan
setelah menerima barang dari tengkulak dan pengepul. Sawi langsung dijual
kembali kepada para pedagang ecer dan konsumen.
Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan karakteristik komoditas sawi yang
sangat mudah rusak mengahruskan sawi-sawi tersebut segera dijual dan disalurkan
kepada konsumen pada hari yang sama. Kedua narasumber juga menyatakan bahwa
sawi merupakan produk yang banyak diminati konsumen, Pak Budi sendiri
menyebutkan bahwa beliau telah memiliki beberapa pelanggan tetap yang selalu
membeli sawi dari beliau. Smentara pada Pak Ali, beliau akan membeli sawi dari
tengkulak dengan jumlah yang telah diperhitungkan dengan jumlah permintaan
konsumen beliau sehingga jarang sekali sawi akan tidak terjual habis.

Anda mungkin juga menyukai