Slide Dr. Rosi - Panduan Neonatus Masa Covid
Slide Dr. Rosi - Panduan Neonatus Masa Covid
LAKSANA COVID-19
PADA NEONATUS
UKK Neonatologi
DEFINISI COVID-19 pada
01 NEONATUS
Neonatus
Infeksi Kongenital:
○ Terkonfirmasi,probable,possible,unlikely,Tidak
terkonfirmasi
Definisi Neonatus
Infeksi intrapartum
● Neonatus & ibu bergejala
▪ Terkonfirmasi,probable,possible,unlikely,Tidak
terkonfirmasi
▪ Neonatus & ibu tidak bergejala
▪ Terkonfirmasi, possible, tidak terkonfirmasi
Definisi Neonatus
Infeksi postpartum :
● Terkonfirmasi. Probable, Tidak terkonfirmasi
PROSEDUR TATA LAKSANA COVID-19 PADA NEONATUS
Tabel 1. Klasifikasi klinis dan definisi kasus pada neonatus, dilaksanakan sesuai
Klasifikasi indikasi pembuktian
Definisi Kasus dan fasilitas yang tersedia. 1,2
Pembuktian
INFEKSI Terkonfirmasi, khususnya pada bayi dengan gejala sakit berat, Sediaan pemeriksaan darah tali pusat atau darah bayi 12 jam
KONGENITAL lahir dari ibu terkonfirmasi Covid-19 juga dengan gejala sakit pasca lahir atau cairan amnion bayi lahir Sc dengan selaput
pada bayi baru berat. ketuban utuh.
lahir yang
bergejala lahir dari
ibu terkonfirmasi Pembuktian POSITIF menujukkan infeksi dengan pemeriksaan
PCR.3
Covid-19 yang
juga bergejala.
Probable (Tanda klinis terjadinya infeksi terkonfirmasi) Sediaan pemeriksaan swab nasofaring setelah bayi dibersihkan
dari cairan ibu dan swab plasenta atau jaringan plasenta bayi
dilahirkan Sc dengan selaput ketuban utuh.
Possibe (Tanda klinis masih mungkin, didapatkan tanda infeksi Sediaan pemeriksaan swab nasofaring setelah bayi dibersihkan
secara laboratorium yang bukan pemeriksaan baku emas) dari cairan ibu dan darah tali pusat atau darah bayi 12 jam pasca
lahir atau jaringan plasenta bayi dilahirkan Sc dengan selaput
ketuban utuh.
Tidak terkonfirmasi, bukan infeksi Sediaan pemeriksaan swab nasofaring setelah bayi dibersihkan
dari cairan ibu atau darah tali pusat atau darah bayi 12 jam
pasca lahir atau cairan ketuban bayi dilahirkan Sc dengan
selaput ketuban utuh.
Probable (Tanda klinis terjadinya infeksi terkonfirmasi, tetapi Sediaan pemeriksaan darah tali pusat atau darah bayi 12 jam
tidak terbukti berdasarkan pemeriksaan baku emas) pasca lahir atau cairan amnion bayi lahir Sc dengan selaput
ketuban utuh.
Unlikely (Tanda klinis masih mungkin dan tidak dapat dilakukan Sediaan pemeriksaan darah tali pusat atau darah bayi 12 jam
pemeriksaan baku emas serta tidak terbukti dengan pemeriksaan pasca lahir atau jaringan plasenta atau cairan amnion bayi lahir
pembuktian lain) Sc dengan selaput ketuban utuh.
Tidak terkonfirmasi, bukan infeksi Sediaan pemeriksaan darah tali pusat atau darah bayi 12 jam
pasca lahir atau cairan amnion bayi lahir Sc dengan selaput
ketuban utuh.
Tidak terkonfirmasi, bukan infeksi Sediaan pemeriksaan swab nasofaring setelah bayi
dibersihkan dari cairan ibu dan swab dari vagina/ plasenta/ tali
pusat serta kulit ibu.
Tidak terkonfirmasi, bukan infeksi Sediaan pemeriksaan swab nasofaring setelah bayi
dibersihkan dari cairan ibu dan swab dari vagina/ plasenta/ tali
pusat serta kulit ibu.
Possibe (Tanda klinis masih mungkin, didapatkan tanda infeksi Sediaan pemeriksaan swab nasofaring setelah bayi
secara laboratorium yang bukan pemeriksaan baku emas) dibersihkan dari cairan ibu.
Tidak terkonfirmasi, bukan infeksi Sediaan pemeriksaan swab nasofaring setelah bayi
dibersihkan dari cairan ibu.
Probable (Tanda klinis terjadinya infeksi terkonfirmasi, tetapi Sediaan pemeriksaan swab nasofaring setelah bayi
tidak terbukti berdasarkan pemeriksaan baku emas) dibersihkan dari cairan ibu.
Tidak terkonfirmasi, bukan infeksi Sediaan pemeriksaan swab nasofaring setelah bayi
dibersihkan dari cairan ibu.
Tentukan definisi kasus Rumah sakit Unit perawatan Pencegahan • Tata laksana suportif sesuai Pemeriksaan pembuktian
sesuai indikasi, khususnya dengan tingkat intermediate infeksi secara indikasi morbiditas sistem diulang setelah 10 hari dari
infeksi intra partum atau pelayanan (level IIB) droplet: organ yang dibutuhkan hasil pembuktian positif pada
post partum. neonatal • Tutup • Obat-obatan umum: sesuai bayi sakit sedang sampai
intermediate kepala morbiditas kebutuhan sistem berat.13
Stabil kardio-respirasi dan • Face organ yang terindikasi Isolasi tetap diindikasikan
tidak memerlukan tunjangan shield • Obat antivirus tidak diberikan selama 10 hari pasca
ventilasi invasif dan obat- • Masker pada neonatus bergejalan rawat.15
obatan kardiotonik N95 atau ringan-sedang. Laporan kasus
tiga lapis menunjukkan adanya manfaat
masker pemberian Favipiravir untuk
bedah jangka waktu pendek dengan
• Gown dosis 30mg/ kgBB/ kali,
non- diberikan dua dosis pada hari
hasmat pertama, dilanjutkan dengan
(non- dosis 10mg/kg BB/ kali
coverall) diberikan dua kali selama 10
• Sarung hari.16
tangan • ASI, tidak ada indikasi kontra
• Sepatu dari ASI ibu yang
biasa mendapatkan terapi antivirus
Bayi bergejala yang lahir dari ibu yang suspek,
probable atau terkonfirmasi SARS-CoV-2.
▪ Penentuan gejala ringan, sedang dan berat pada bayi baru lahir tidak sama dengan pada kasus
bayi, anak, remaja dan dewasa terkonfirmasi COVID-19 karena perbedaan status imunitas bayi
serta belum diketahuinya virulensi dan jumlah virus yang menginfeksi.
▪ Gejala-gejala seperti sesak napas, takikardia, sianosis, demam dsb masih mungkin timbul karena
proses adaptasi bayi baru lahir khususnya bayi lahir kurang bulan(< 37 mgg) atau berat lahir
rendah (< 2500 gram) atau infeksi bayi baru lahir (sepsis neonatal awitan dini)
▪ Untuk itu, bayi baru lahir harus diobservasi di unit khusus COVID-19 di Rumah Sakit sesuai tingkat
keparahan tanda klinis dan gejalanya (unit perawatan tingkat IIA/special care, IIB/ high care atau
intermediate care, tingkat III/intensive care) sampai bayi dinyatakan terbebas dari diagnosis
COVID-19.
▪ Terdapat 5 kemungkinan nasib bayi yang dilahirkan dari ibu suspek (possibel atau unlikely),
probable atau terkonfirmasi SARS-CoV-2
Bayi bergejala yang lahir dari ibu yang suspek,
probable atau terkonfirmasi SARS-CoV-2.
• Terdapat 5 kemungkinan nasib bayi yang dilahirkan dari ibu suspek (possibel atau
unlikely), probable atau terkonfirmasi SARS-CoV-2
• Bayi sehat dan tidak terinfeksi virus SARS-CoV-2 secara vertikal (infeksi kongenital)
maupun horizontal (intra partum atau post partum)
• Bayi tidak terinfeksi virus SARS-CoV-2 namun mengalami reaksi innflamasi yang di
duga di turunkan secara vertikal (Multi organ inflamation Neonatal/MIS-N)
• Bayi sehat dan tidak terinfeksi virus SARS-CoV-2 secara vertikal (infeksi kongenital)
maupun horizontal (intra partum atau post partum)
• Bayi tidak terinfeksi virus SARS-CoV-2 namun mengalami reaksi innflamasi yang di
duga di turunkan secara vertikal (Multi organ inflamation Neonatal/MIS-N)
▪ Jika hasil Negatif untuk RT-PCR ke dua, bayi baru lahir dinyatakan bebas
diagnosis COVID-19 dan dapat keluar dari unit khusus COVID-19.
▪ Jika hasil Positif untuk RT-PCR ke dua, bayi baru lahir tetap dirawat di unit khusus
COVID-19 dan diulang pemeriksaan swab RT-PCR di hari ke 14 dari hari
pemeriksaan pertama swab RT-PCR positif. Untuk menyingkirkan diagnosis
COVID-19 di hari ke 14, diperlukan evaluasi dengan mempertimbangkan :
▪ CT-value yang mengindikasikan derajat infeksi.
▪ Perbaikan tanda dan gejala klinis yang ada
Bayi bergejala yang lahir dari ibu yang suspek,
probable atau terkonfirmasi SARS-CoV-2.
▪ Tindakan resusitasi dimulai dalam waktu < 30 detik pasca persalinan apabila
pada evaluasi bayi terdiagnosa tidak bugar (tidak bernapas dan Tonus otot
buruk) sesuai dengan algoritma resusitasi neonatus IDAI 2017 dengan tujuan
mengembalikan laju denyut jantung dan pola pernapasan adekuat sehingga
bayi terhindar dari kematian
02 Lahir
dari Ibu Suspek, Probable, atau
terkonfirmasi COVID 19
Rekomendasi UKK Neonatologi Penanganan Bayi Tanpa Gejala
Lahir
dari Ibu Suspek, Probable, atau terkonfirmasi COVID 19
3. Penanganan bayi baru lahir ditentukan oleh status kasus ibunya. Bila
dari hasil skrining menunjukkan ibu termasuk suspek, probable, atau
terkonfirmasi COVID-19, maka persalinan dan penanganan terhadap
bayi baru lahir dilakukan di Rumah Sakit sesuai dengan kapasitas
pelayanan maternal-neonatal yang dimiliki.
dari Ibu Suspek, Probable, atau terkonfirmasi COVID 19
4. Komunikasi, informasi, dan edukasi semua prosedur pelayanan pada bayi baru lahir
sudah diberikan saat sebelum dilakukan tindakan terminasi kehamilan, atau saat
bayi baru lahir masuk ruang rawat Rumah sakit, yang dikuatkan dengan informed
consent.
5. Bayi baru lahir dari ibu suspek, probable, dan terkonfirmasi COVID-19 harus
dianggap sebagai bayi COVID-19 sampai hasil pemeriksaan RT-PCR negatif.
Tindakan yang dilakukan pada bayi baru lahir tersebut disesuaikan dengan periode
continuum of care pada neonatus.
○ Hasil satu kali positif menunjukkan bahwa bayi baru lahir terinfeksi virus SARS-
CoV-2.
a. Pemeriksaan fisik
c. Antropometri
d. Injeksi Vitamin K1
f. Imunisasi Hep B
Prosedur klinis pada bayi baru lahir tanpa gejala
(asimtomatis):
Periode 90 menit – 6 jam pasca lahir
2. Bayi baru lahir dapat segera dimandikan
3. Rawat gabung
• Apabila bayi berhasil beradaptasi pada kehidupan ekstra uteri, neonatus dinyatakan
sehat dan dapat dilakukan rawat gabung.
• Penelitan oleh Ronchi dkk melaporkan bahwa 60% dari 4000 BBL yang lahir dengan
ibu terinfeksi COVID 19 dan dirawat gabung, hanya < 2 % BBL tersebut terkonfirmasi
positif.
Rawat Gabung
Rawat gabung dapat dilakukan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut
:
a. Fasilitas kesehatan mempunyai kamar rawat gabung perorangan (1
kamar hanya ditempati 1 orang ibu dan bayinya).
b. Perawatan harus memenuhi protokol kesehatan ketat, yaitu jarak
antara ibu dengan bayi minimal 2 meter saat tidak menyusui. Bayi
dapat ditempatkan di inkubator atau tempat tidur bayi (cots) yang
dipisahkan dengan tirai.
c. Ibu rutin dan disiplin mencuci tangan sebelum dan sesudah
memegang dan menyusui bayi.
Prosedur klinis pada bayi baru lahir tanpa gejala
(asimtomatis):
Periode 90 menit – 6 jam pasca lahir
a. Menyusui sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kelangsungan hidup anak. Efek perlindungan ASI
sangat kuat dalam melawan infeksi penyakit melalui peningkatan daya tahan tubuh anak
b. ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi baru lahir sehat maupun sakit. Sampai saat ini, penularan
COVID-19 melalui ASI masih belum diketahui secara pasti. Namun, harus diperhatikan risiko utama
saat bayi menyusu adalah kontak dekat dengan ibu, yang cenderung terjadi penularan melalui
droplet
c. Apabila ibu dan keluarga menginginkan untuk menyusui dan dapat patuh melakukan pencegahan
penularan COVID- 19, maka tenaga kesehatan akan membantu melalui edukasi dan pengawasan
terhadap risiko penularan COVID-19. Menyusui
Nutrisi: ASI
● Penelitian oleh Tablante dkk melaporkan bahwa sampel ASI dari 46 ibu yang
terkonfirmasi COVID-19 hanya 3 diantaranya yang ditemukan partikel virus RNA
SARS-CoV-2 berdasarkan pemeriksaan RT-PCR.
● Tiga bayi yang ibunya memiliki sampel ASI dengan temuan partikel virus RNA ini, 2
bayi mendapatkan hasil RT PCR negatif COVID-19 dan salah satunya mengonsumsi
ASI. Satu bayi lainnya ditemukan terkonfirmasi positif COVID-19 walaupun masih
belum dapat dipastikan secara jelas cara penularannya, yaitu melalui pemberian ASI
atau droplet dari kontak dekat dengan ibu atau anggota keluarga lainnya yang
terkonfirmasi COVID-19.
Nutrisi : ASI
● Penelitian oleh Fox dkk menunjukkan adanya antibodi spesifik
terhadap antigen virus SARS CoV-2, baik Ig A, Ig M dan Ig G dengan
antibodi sekretori merupakan komponen terbanyak, pada 12 dari
15 sampel ASI ibu terkonfirmasi COVID-19.
D. Terkait cara pemberian nutrisi bagi bayi baru lahir dari Ibu Suspek, Probable, dan Terkonfirmasi
COVID-19 ditentukan oleh klinis ibunya.
• Pada kondisi klinis ibu berat sehingga tidak memungkinkan ibu memerah ASI dan terdapat
sarana-prasarana fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai :
• Makanan pilihan bagi bayi adalah ASI donor yang layak (dipasteurisasi) atau susu
formula
• Pada kondisi klinis ibu ringan/sedang di mana keluarga dan tenaga kesehatan memilih
mengurangi risiko penularan dan mempertahankan kedekatan ibu dan bayi, maka pilihan
nutrisinya adalah ASI perah
Prosedur klinis pada bayi baru lahir tanpa gejala
(asimtomatis):
Periode 90 menit – 6 jam pasca lahir
• Apabila ibu tidak mampu memerah ASI, maka : Ibu dapat menghubungi tenaga kesehatan untuk
berkonsultasi tentang keadaannya melalui media komunikasi yang tersedia.
• Pemberian ASI melalui donor ASI hanya disarankan jika dalam pengawasan tenaga kesehatan.
2. Bayi baru lahir tanpa gejala dapat dipulangkan dengan catatan : Melaksanakan panduan
isolasi mandiri bayi baru lahir terkonfirmasi Covid 19.
Prosedur klinis pada bayi baru lahir tanpa gejala
(asimtomatis):
3. KIE kepada keluarga tentang risiko penularan lewat droplet dan virus masih bisa terdapat di
feses dalam waktu 10-14 hari sehingga pengasuh bayi harus menggunakan alat pelindung diri
untuk mencegah penularan droplet yaitu masker N-95 atau masker bedah tiga lapis, face-
shield, cuci tangan saat sebelum dan setelah menyentuh bayi.
4. Prosedur isolasi mandiri bayi baru lahir berlangsung selama 10 hari dari saat pengambilan
swab RT-PCR yang dinyatakan positif.
5. Keluarga melakukan komunikasi dengan RS tempat kelahiran melalui media komunikasi yang
melaporkan adanya setiap tanda dan gejala tidak normal yang ditemukan pada bayi, dan
setiap waktu bayi siap dirawat kembali di RS. Prosedur komunikasi diakhiri setelah melewati
periode 10 hari isolasi mandiri bayi baru lahir di rumah.
Prosedur klinis pada bayi baru lahir tanpa gejala
(asimtomatis):
6. Bayi Bugar Pada Periode 3 – 7 hari pasca lahir (golden days) atau Kunjungan Neonatal 2: Bayi
baru lahir yang sudah dipulangkan dari Rumah Sakit, pemantauan tetap dilakukan oleh Rumah
Sakit melalui media komunikasi, dan berkoordinasi
7. Bayi Bugar Pada Periode 8 – 28 hari pasca lahir (golden weeks) atau Kunjungan Neonatal 3
Bayi baru lahir yang sudah dipulangkan dari Rumah Sakit, pemantauan tetap dilakukan oleh
Rumah Sakit melalui media komunikasi, dan berkoordinasi dengan Puskesmas wilayahnya
untuk ikut melakukan pemantauan.
03
Panduan Isolasi mandiri bayi
baru lahir:
Panduan Isolasi mandiri bayi baru lahir:
1. Syarat klinis: bayi terkonfirmasi Covid-19 berdasarkan hasil swab PCR Nafsofaring positif, tanpa
gejala.
a. ASI:
• Bayi baru lahir diberikan ASI Perah setelah berkonsultasi terkait obat yang dikonsumsi atau
ASI donor yang dipasteurisasi.
• Ibu memerah ASI dengan menerapkan protokol kesehatan dan ASI diberikan oleh keluarga
yang sehat.
Panduan Isolasi mandiri bayi baru lahir:
• Ibu dapat menyusui langsung dengan menggunakan masker bedah, mencuci tangan, dan
membersihkan area kulit yang bersentuhan dengan bayi.
I. Suplemen mikronutrien:
a. Zn, diberikan dengan dosis 1mg/kg BB/ hari, selama 14 hari
i. Rewel