Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KUALITAS PRODUK

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO BUAH


HJ EULIS

Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir praktikum komputer statistika

Disusun Oleh:

Achmad Ramdan S

24023119157

LABORATORIUM KOMPUTER STATISTIK PROGRAM


STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GARUT
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Persepsi konsumen pada dasarnya dipengaruhi oleh rangsangan fisik yang berhubungan
dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Dengan mengetahui
perilaku konsumen dari persepi yang muncul, perusahaan dapat mengetahui strategi
selanjutnya yang akan diambil agar kepuasan konsumen selalu dapat terpenuhi, pada
akhirnya konsumen yang puas akan menyebarkan getok tular yang positif sehingga akan
menimbulkan dampak yang baik bagi perusahaan.

Dalam masa era globalisasi, persaingan dalam industri semakin ketat. Persaingan ini
menyangkut perkembangan bidang teknologi, dimana dengan adanya perkembangan
teknologi dapat menekankan biaya produksi suatu produk. Oleh karena itu, untuk
menghasilkan suatu produk yang efisien dan dapat bersaing perlu pertimbangan dalam
pembuatan produk tersebut, mulai dari pemilihan bahan baku, proses pengerjaan, sampai
produk yang dihasilkan.

Salah satunya produk yang dihasilkan perusahaan berupa bola plastik dengan berbagai
ukuran dan jenisnya. Seiring dengan perkembangannya jaman bola plastik mulai banyak
diminati masyarakat namun hal ini dilihat oleh kompetitor sehingga bisnis ini mulai ramai
pesaing yang membuka pabrik bola plastik tersebut, dan dapat membuka perusahaan itu
dengan skala industri rumahan namun dengan modal yang relatif sama, hal ini sering kali
memberatkan dan membuat persaingan semakin tinggi. Pabrik janur memiliki kekuatan pada
kemampuan pemilik dalam berinovasi sehingga selalu melakukan dan menghasilkan produk-
produk yang baru , dan memiliki konsistensi dalam pemakaian warna pada setiap produknya
sehingga menghasilkan produk yang unggul.

Penetapan harga juga menentukan baik atau buruknya respon konsumen terhadap
produk yang ditawarkan, sehingga peran harga sangat berpengaruh terhadap tingkat
penjualan. Penetapan harga yang tepat akan mampu memberikan manfaat lain bagi
perusahaan, seperti menambah laba sesuai yang diinginkan oleh perusahaan, meningkatkan
modal kerja dan lain sebgainya, sebaliknya perusahaan akan mengalami kerugian apabila
tidak tepat dalam menetapkan harga. Oleh karena itu pihak manajemen harus bijak dalam
mengambil keputusan harga yang tepat. Harga jual bagi setiap perusahaan berbeda-beda
karena masing –masing perusahaan memiliki kebijakan berbeda beda.

Berdasarkan urai diatas, maka peneliti tertarik ingin melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh persepsi harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian
pada toko buah hj eulis”
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti menentukan rumusan
masalah penelitian yaitu:

1. Apakah persepsi harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen ?


2. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen?

1.3 Tujuan penelitian


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, dapat diketahui tujuan
Penelitian ini adalah
1. Mengidentifikasi pengaruh langsung persepsi harga terhadap keputusan pembelian
konsumen.
2. Mengidentifikasi pengaruh langsung kualitas produk terhadap keputusan pembelian
konsumen.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Persepi Harga


Kotler & Keller (2009), persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk
memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna
menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Salah satu sektor-sektor yang
berpengaruh terhadap persepsi pelanggan adalah harga. Perusahaan dapat
menetapkan harga tinggi untuk membentuk persepsi produk tersebut berkualitas.
Sementara itu, harga rendah dapat membentuk persepsi pembeli tidak percaya pada
penjual karna meragukan kualitas produk atau pelayanannya.

Persepsi atas harga menyangkut bagaimana informasi harga dipahami oleh


konsumen dan dibuat bermakna bagi mereka. Dalam pengolahan kognitif informasi
harga, konsumen bisa membandingkan antara harga yang dinyatakan dengan sebuah
harga atau kisaran harga yang mereka bayangkan atas produk tersebut .harga yang
ada dipikiran sebagai bahan melakukan perbandingan tersebut disebut harga acuan
internal. Harga acuan internal adalah harga yang dianggap pantas oleh konsumen,
harga yang telah ada secara historis atau yang dibayangkan konsumen sebagai harga
pasar yang tinggi atau rendah.pada dasarnya harga acuan internal menjadi semacam
panduan untuk mengevaluasi apakah harga yang tertera tersebut dapat diterima oleh
konsumen (Peter & Olson 2008).

2.2. Kualitas Produk


Menurut Kotler dan Armstrong (2014:11) kualitas produk
merupakan kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya,
hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan,
kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk, juga atribut produk
lainnya.

Adapun menurut Kotler dan Keller (2016: 164) kualitas produk


adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja
yang sesuai bahkan melebihi daripada keiinginan pelanggan.Kualitas
produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya,
meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan
perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.Dari pengertian dari para ahli
diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah tingkatan suatu
produk dalam memenuhi nilai dan fungsinya.Sehingga melebihi
ekpektasi konsumen terhadap suatu produk atau jasa.

2.3. Keputusan Pemblian


Menurut Buchari Alma (2013:96)
mengemukakan bahwa keputusan pembelian adalah sebagai berikut:
“Keputusan pembelian adalah suatu keputusan konsumen yang
dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya, produk,
harga, lokasi, promosi, physical evidence, people dan, process. Sehingga
membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala
informasi dan mengambil kesimpulan berupa respons yang muncul
produk apa yang akan dibeli”.

Machfoedz (2013:44), mengemukakan bahwa keputusan pembelian


adalah suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai
dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu
pilihan yang dianggap paling menguntungkan.

2.4. Pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian


Persepsi harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian, karena harga mungkin
salah satu faktor yang dipertimbangakan konsumen saat membuat keputusan
pemblian. Pentingnya harga sebagi stimulasi pembelian memiliki peran kunci dalam
manajemen harga karena tidak hanya menentukan cara harga ditawarkan dan
dihargai, namun juga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Dalam kebanyakan kasus, pelanggan memiliki banyak kesempatan untuk memilih


dari berbagai penawaran dengan demikian harga akan menjadi salah satu indikator
komparatif yang menjadi dasar keputusan pembelian konsumen. Oleh karena itu
persepsi harga sangat berpengaruh sekali terhadap keputusan pemblian karena harga
adalah salah satu hal pokok yang dipertimbangkan saat konsumen melakukan
keputusan pemblian.

2.5. Pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian


Dalam melakukan suatu keputusan pembelian, konsumen biasanya
mempertimbangkan suatu kualitas produk karena faktor utama dalam melakukan
keputusan pembelian adalah menentukan seberapa bagus kualitas produk tersebut.
Karena kualitas produk merupakan senjata strategis yang potensial untunk
mengalahkan pesaing, Jadi jika suatu perusahaan mimiliki kualitas produk yang
paling baik maka perusahaan tersebut akan tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka
waktu panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan lain.

Jadi kualitas produk merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap keputusan
pembelian karena kualitas produk merupakan salah satu faktor yang dapat
menstimulasi keputusan pembelian dengan cara meningkatkan atau menawarkan
kualitas produk sesuai apa yang diharapkan konsumen. karena konsumen selalu
mempertimbangkan hal yang berhubungan dengan kualitas dari produk yang akan
dibeli.

2.6. Pengaruh persepsi harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian
Persepsi konsumen terhadap suatu harga dapat mempengaruhi keputusannya dalam
membeli suatu produk. Oleh karena itu setiap produsen akan berusaha memberikan
persepsi harga yang baik terhadap produk atau jasa yang diberikannya.
Kualitas produk merupakan suatu hal yang harus dipenuhi oleh perusahaan karena
kualitas produk yang baik merupakan kunci dari perkembangan produktivitas
perusahaan. Dalam arti luas produk dapat diartikan sebgai segala sesuatu yang
ditawarkan oleh pemasar kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan konsumen. Maka dari itu kualitas produk sangat penting terhadap
keputusan pembelian.

2.7. Uji validitas Dan Reabilitas


Menurut Priyatno (2014:51) uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa
cermat sebuah pernyataan dalam kuesioner yang akan ditanyakan kepada
responden. Penghitungan uji validitas pada penelitian ini menggunakan metode
Korelasi Pearson dengan melihat nilai signifikansi yang tedapat pada tabel, apabila
nilai signifikansi menunjukkan angka < 0,05 maka item pernyaatan tersebut dapat
dikatakan valid, tetapi jika nilai signifikansi > 0,05 maka item pernyataan
dinyatakan tidak valid

Menurut Sugiyono (2008) validitas merupakan instrumen yang dapat digunakan


untuk mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Kuesioner dikatakan valid apabila
pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner mampu mengungkap sesuatu yang akan
diatur oleh kuesioner tersebut.

Menurut Sugiyono (2016) uji reliabilitas merupakan uji yang digunakan untuk
mengatur ketepatan suatu ukuran atau alat pengukur kehandalannya. Suatu ukuran
atau alat ukur yang dapat dipercaya harus memiliki reliabilitas yang tinggi. Uji
Reliabilitas menunjukkan kepada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat
dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen
tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keandalan (dapat
dipercaya) dari suatu indikator yang digunakan dalam penelitian.

Uji realibilitas merupakan penjelasan pengukuran yang telah dilakukan berkali –


kali dan menghasilkan informasi yang hampir selalu sama dan tidak menghasilkan
perbedaan hasil informasi yang banyak dan berarti. Perbedaan informasi akan selalu
ada, pengukuran yang reliabel atau meyakinkan tidak akan selalu menghasilkan
informasi yang benar – benar persis, informasi yang dihasilkan dapat mempunyai
perbedaan tetapi dengan nilai yang sangat kecil sekali dan masih dapat ditoleransi.
Wahyu & Sumintono (2013).

2.8. Statistika Deskriftif


Menurut Sugiyono (2018: 147) Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Termasuk dalam statistik deskriptif
adalah penyajian data melalui tabel, diagram lingkaran, grafik, perhitungan mean,
median, modus, standar deviasi, perhitungan persentase.
Iqbal Hasan (2001:7), Statistik deskriptif adalah bagian dari statistika yang
mempelajari tentang cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah
dipahami. Statistika deskriptif hanya berkaitan dengan uraian atau keterangan-
keterangan tentang suatu data atau keadaan. Dengan kata lain, statistika deskriptif
memiliki fungsi untuk menjelaskan suatu keadaan, gejala, atau persoalan. Penarikan
kesimpulan dalam statistik deskriptif hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada.

2.9. Regresi Berganda


Regresi dalam pengertian moderen menurut Gujarati (2015) ialah sebagai kajian
terhadap ketergantungan satu variabel, yaitu variabel tergantung terhadap satu atau
lebih variabel lainnya atau yang disebut sebagai variabel–variabel eksplanatori
dengan tujuan untuk membuat estimasi dan/atau memprediksi rata–rata populasi atau
nilai rata-rata variabel tergantung dalam kaitannya dengan nilai-nilai yang sudah
diketahui dari variabel ekslanatorinya. Regresi linier mempunyai persamaan yang
disebut sebagai persamaan regresi. Persamaan regresi mengekspresikan hubungan
linier antara variabel tergantung/variabel kriteria yang diberi simbol Y dan salah satu
atau lebih variabel bebas/prediktor yang diberi simbol X jika hanya ada satu prediktor
dan X1, X2 sampai dengan Xk, jika terdapat lebih dari satu predicto.

Regresi Linier Berganda adalah hubungan secra linier antara dua atau lebih variabel
independen (X1,X2,…Xn) dengan variabel (Y). Analisis untuk mengetahui arah
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. J.Supranto
(2015:239) menjelaskan untuk memperkirakan/meramalkan nilai variabel Y,akan
lebih baik apa bila kita ikut memperhitungkan variabel-variabel lain yang ikut
mempengaruhi Y. Dengan demikian kita mempunyai hubungan antara satu variabel
yang tidak bebas (dependent variable) Y dengan beberapa variabel lain yang bebas
(Gunawan, 2018).

Anda mungkin juga menyukai