Anda di halaman 1dari 51

ESTETIKA HUMANISME

Pertemuan ke-13
Industy 4.0 & Society 5.0
Riad Sahara, S.SI., MT
BAYANGKAN SUATU
HARI
dengan memanfaatkan big data, AI,
robotik, yang diintegrasikan dalam
berbagai aspek kehidupan (pendidikan,
kesehatan, transportasi, industri,
keuangan, dsb.) dapat mendukung layanan
dan kenyamanan hidup manusia secara
berkelanjutan.

2
1. Sekilas Revolusi Industri 4.0

“ Revolusi Industri yang ditandai dengan kemunculan


superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi,
cloud computing, sistem big data, rekayasa genetika dan perkembangan
neuroteknologi yang memungkinkan manusia
untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak.

Sumber: World Economic Forum

3
1.1 Tahap-Tahap Revolusi industri

Penemuan listrik dan Revolusi Industri ke-4.0


assembly line yang Kegiatan manufaktur
meningkatkan produksi terintegrasi melalui
barang teknologi wireless dan big
data secara masif

1800 1900 2000 now


Penemuan mesin uap, Inovasi teknologi
mendorong munculnya informasi, komersialisasi,
kapal uap, kereta api uap, personal computer, dll.
mesin pabrik bertenaga
uap, dll.

Sumber: Oxford Analytics


4
1.1.1 Revolusi Industri 1.0

Saat Revolusi 1.0 terjadi perubahan secara besar-


besaran di bidang pertanian, manufaktur,
pertambangan, transportasi, dan teknologi serta
memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi
sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.
1750-1850
Revolusi generasi 1.0 melahirkan sejarah ketika tenaga
manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin.
Salah satunya adalah kemunculan mesin uap pada abad
ke-18.

5
1.1.2 Revolusi Industri 2.0

Revolusi Industri 2.0, juga dikenal sebagai Revolusi Teknologi


adalah sebuah fase pesatnya industrialisasi di akhir abad ke-19
dan awal abad ke-20. Revolusi Industri 1.0 yang berakhir
pertengahan tahun 1800-an, diselingi oleh perlambatan dalam
penemuan makro sebelum Revolusi Industri 2.0 muncul tahun
1870.

1870-1914 Revolusi Industri 2.0 umumnya dimulai tahun 1870 hingga


1914, awal Perang Dunia I. Revolusi industri generasi 2.0
ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik dan
motor pembakaran dalam (combustionchamber). Penemuan ini
memicu kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat terbang,
dll

Sumber: Oxford Analytics


6
1.1.3 Revolusi Industri 3.0
Kemunculan teknologi digital dan internet menandai dimualinya
Revolusi Indusri 3.0, yakni revolusi digital. Waktu dan ruang tidak
lagi berjarak. Sebab itu, era digital mengusung sisi kekinian (real
time).

Selain mengusung kekinian, revolusi industri 3.0 mengubah pola


relasi dan komunikasi masyarakat kontemporer.

1970-2000 Namun, revolusi industri 3.0 juga memiliki sisi yang layak
diwaspadai.
• Teknologi membuat pabrik-pabrik & industri lebih memilih mesin
ketimbang manusia.
• Mesin canggih memiliki kemampuan berproduksi lebih berlipat.

7
1.1.4 Revolusi Industri 4.0
Lalu Pada revolusi industri generasi 4.0, manusia telah menemukan pola
baru ketika disruptif teknologi hadir begitu cepat dan mengancam
keberadaan perusahaan-perusahaan incumbent.

Sejarah telah mencatat bahwa revolusi industri telah banyak menelan


korban dengan matinya perusahaan-perusahaan raksasa. Lebih dari itu,
pada era industri generasi 4.0 ini, ukuran besar perusahaan tidak
menjadi jaminan, namun kelincahan perusahaan menjadi kunci
keberhasilan meraih prestasi dengan cepat.
Early ‘20 - now
Sebagai contoh, hal ini ditunjukkan oleh :
• Uber yang mengancam pemain besar pada industri transportasi
• Airbnb yang mengancam pemain utama di industri jasa pariwisata.

Sumber: Oxford Analytics


8
2. Sekilas Era Society 5.0

“ Sebuah masyarakat yang berpusat pada manusia yang


menyeimbangkan kemajuan ekonomi dan teknologi dengan
menyelesaikan masalah melalui sistem yang mengintegrasikan
dunia maya dan ruang fisik

Sumber: Pidato Sinzo Abe dan World Economic Forum
Di Davos, Januari 2019

Sumber: World Economic Forum

9
2.1.1 Society 1.0 (Hunting & Gathering)

Pada Society 1.0 ditandai dengan kegiatan berburu guna memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.

10
2.1.2 Society 2.0 (Agricultural)

Society 2.0 masyakarat sudah mengenal bercocok tanam dalam memenuhi kebutuhan hidup

11
2.1.3 Society 3.0 (Industrial)

Pada Society 3.0 masyarakat mulai mengenal dan mendalami dunia industri yang dipercaya
dapat mempermudah setiap kegiatan guna memenuhi kebutuhan.

12
2.1.4 Society 4.0 (Information)

Teknologi mulai diterapkan dan diguanakan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan memperoleh
informasi pada Society 4.0.

13
2.1.5 Society 5.0 (New Society)

Pada era Society 5.0 setiap prilaku kehidupan akan diterjemahkan dengan kecerdasan buatan
(artificial intelligence) kemudian akan ditransformasikan dengan jutaan data melalui internet
(internet of thing). Hasil penerjemahan tersebut akan didedikasikan menjadi suatu kearifan
baru yang akan meningkatkan kemampuan manusia dalam membukan peluang untuk
kemanusiaan.
14
3. Hubungan Revolusi Industri 4.0 & Society 5.0
Secara konsep, Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 tidak memiliki perbedaan yang jauh. Konsep Society 5.0 lebih
memfokuskan konteks terhadap manusia. Jika Revolusi industry 4.0 menggunakan AI, dan kecerdasan buatan yang
merupakan komponen utama dalam membuat perubahan di masa depan. Sedangkan Society 5.0 juga menggunakan
teknologi terkini tetapi mengandalkan manusia sebagai pemain utamanya

15
4. Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 merupakan salah satu


pelaksanaan proyeksi teknologi modern yang
diimplementasikan melalui peningkatan teknologi
manufaktur, penciptaan kerangka kebijakan srategis,
dan lain sebagainya. Ditandai dengan kehadiran
robot, artificial intelligence, machine learning,
biotechnology, blockchain, internet of things
(IoT),serta driverless vehicle. Revolusi Industri 4.0
yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pola
berpikir serta mengembangkan inovasi kreatif dan
inovatif dari seluruh segi kehidupan manusia dengan
menggunakan teknologi atau internet

16
4.1. Unsur Utama Perkembangan
Revolusi Industri 4.0
9 teknologi yang akan menjadi pilar utama untuk mengembangkan sebuah industri biasa menuju
industri yang siap digital.

Internet of Things (IOT) Big Data

Cyber Security Artificial Intellegence (AI)

Additive Manufacturing Simulation

Augmented Reality System Integration

Cloud Computing
17
4.1.1 Internet of Things (IOT)

sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui
jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia. Revolusi Industri 4.0 merupukan system 4.0 lebih
menekankan pada antar alat menggunakan internet dan pemanfaatan Big Data pada teknologi Intenet
of things(IoT) adalah alat yang terhubung dengan internet dan saling terintegrasi. Misal, lampu
ruangan yang terkoneksi dengan internet dan bisa terintegrasi dengan smartphone sebagai
pengaturannya.

18
4.1.2 Big Data

Big Data adalah istilah yang menggambarkan volume data yang besar, baik data yang terstruktur
maupun data yang tidak terstruktur. Big Data telah digunakan dalam banyak bisnis dan dapat
membantu menentukan arah bisnis

19
4.1.3 Augmented Reality (AR)

Augmented Reality (AR), adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga
dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut
dalam waktu nyata. Hardware components for augmented reality berupa processor, display, sensors and
input devices.

20
4.1.4 Cyber Security

Cyber security adalah upaya untuk melindungi informasi dari adanya cyber attack. Cyber attack dalam
operasi informasi adalah semua jenis tindakan yang sengaja dilakukan untuk mengganggu kerahasiaan
(confidentiality), integritas (integrity), dan ketersedian (availability) informasi.

21
4.1.5 Artificial Intellegent (AI)

Artificial Intelegence adalah kecerdasan buatan dengan perangkat system yang dapat memahami
lingkungannya dan dapat mengambil tindakan yang memaksimalkan peluang kesuksesan di lingkungan
tersebut untuk beberapa tujuan. Ketika data yang diterima artificial intelegence semakin banyak maka
semakin baik pula Artificial intelegence dalam membuat keputusana atau prediksi.

22
4.1.6 Additive Manufacturing

Additive manufacturing merupakan terobosan baru di industri manufaktur yang sering dikenal
menggunakan printer 3D. Dalam era digital saat ini, gambar desain digital yang telah dibuat
dapat diwujudkan menjadi benda nyata dengan ukuran dan bentuk yang sama dengan desain
sebenarnya atau dengan skala tertentu.

23
4.1.7 Simulation

Model mewakili system itu sendiri, sedangkan simulasi mewakili operasinya dari waktu ke waktu.
Simulasi digunakan dalam banyak konteks, seperti simulasi teknologi untuk optimalisasi kinerja,
teknik keselamatan, pengujian, pelatihan, pendidikan, dan video game.

24
4.1.8 System Integration

Sistem integrasi atau integrated system merupakan rangkaian yang menghubungkan beberapa
system bagi secara fisik maupun fungsional. Sistem ini akan meng-gabungkan komponen sub
system dalam satu system yang menjamin setiap fungsi dapat berfungsi sebagai kesatuan dari
sebuah system.

25
4.1.9 Cloud Computing

Komputasi awan (cloud computing) adalah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat
pengelolaan data dan aplikasi, di mana pengguna system diberikan hak akses (login) mengakses
server virtual untuk bisa konfigurasi server melalui internet.

26
4.2 Dampak Revolusi Industri 4.0 dan cara mengatasinya

Terdapat 3 Hal yang terdampak baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi tatanan hidup
manusia diseluruh dunia, yaitu :

Dampak Bidang Sosial

Dampak Bidang Politik Dampak Bidang Ekonomi

27
4.2.1 Dampak Bidang Sosial

Revolusi industry 4.0 memiliki dampak yang sangat jelas bagi


masyarakat seluruh dunia. Berkembangnya industrialisasi telah
menimbulkan kota-kota dan pusat-pusat keramaian yang baru atau
masyarakat urban. Akibat makin meningkatnya arus urbanisasi ke
kota-kota industri maka jumlah tenaga makin melimpah.
Sementara itu, pabrik-pabrik banyak yang menggunakan tenaga
mesin. Sehingga mengurangi tenaga kerja manusia.

Selain itu dampak negative juga muncul di dalam kegiatan


industrialisasi dikenal adanya kelompok pekerja (buruh) dan
kelompok pengusaha (majikan) yang memiliki industri atau pabrik.

28
4.2.2 Dampak Bidang Politik

Revolusi industry 4.0 memberikan dampak pada bidang


politik di belahan dunia, tidak terkecuali di Indonesia.
Adapun dampak yang cukup krusial yang terjadi, yaitu:
Ketimpangan ekonomi, ketidak merataan pembangunan,
dan ketidakadilan merupakan isu yang berkembang di
dunia usaha.

Situasi ini, menimbulkan isu politik dan akan


memunculkan gerakan-gerakan politisir yang di
manfaatkan untuk kepentingan politik (partai buruh) dan
partai liberal (pengusaha). Ketidakadilan yang dirasakan
pihak-pihak tertentu akan memunculkan Gerakan atau
organisasi-organisasi kemanusiaan atau gerakan sosialis.

29
4.2.3 Dampak Bidang Ekonomi
Revolusi Industri 4.0 berdampak pada peningkatan usaha
industri dan pabrik secara besar-besaran dengan proses
mekanisasi. Sehingga akan memberikan kemudahan dalam
hal produksi.

Dengan teknologi pabrikasi lebih efisien dan efektif dalam


operasional. Produksi barang dan jasa menjadi cepat,
mudah, serta dalam jumlah yang banyak.

Namun, revolusi industri 4.0 menimbulkan efek negatif


untuk industri tradisional dan berskala kecil. Sektor ini
akan mengalami stagnasi dan bisa mengakibatkan
kebangkrutan.

30
4.2.3.1 Bidang Ecommerce

31
4.2.3.1 Bidang Ecommerce

Perkembangan e-commerce tidak lepas dari peran perkembangan


teknologi dan perubahan perilaku masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan hidup. terdapat 5 klasifikasi ecommerce yaitu:

• Iklan baris
• Marketpalce C2C (costomer to costomer)
• Shopping mall
• Toko online B2C (business to costomer)
• Toko online media sosial

32
4.3 Akselerasi Revolusi Industri

Konsekuensi penerapan revolusi industri 4.0 selain


berdampak positif untuk perkembangan suatu
negara dengan adanya industri-industri besar yang
menggunakan teknologi tinggi seperti robot.
Operasional industri akan lebih efisien, dan efektif.
Namun dampak yang akan dirasakan rendahnya
penyerapan tenaga kerja dengan kualifikasi
operasional. Industry atau pabrikasi akan
menggunkan mesin dan robot sebagai ganti tenaga
manusia, maka akan mengurangi peran Sumber
Daya Manusia.

33
5. Society 5.0
Perkembangan era revolusi industri 4.0 diiringi dengan
integrasi teknologi cyber dengan humaniora, yaitu
Society 5.0. Pemahaman Society 5.0 sebagai masyarakat
yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan
kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial
dengan sistem yang sangat mengintegrasikan ruang dunia
maya dan ruang fisik.

Pada era society semua teknologi menjadi bagian penting


dalam kehidupan manusia. Kebutuhan manusia pada
Internet sebagai bagmenjalani kian penting untuk
kehidupan. Society 5.0 signifikannya perkembangan
teknologi dan peran masyarakat sebagai respon revolusi
Industri 4.0.

34
5.1 Peran Masyarakat

Masyarakat Sebagai Ekosistem yang Pintar

Masyarakat Sebagai Ekosistem yang Komprehensif

Masyarakat Sebagai Ekosistem yang Wellbeing

35
5.1.1 Masyarakat sebagai Ekosistem yang Pintar

Society 5.0 menawarkan masyarakat yang berpusat pada manusia yang membuat seimbang antara kemajuan
ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial melalui sistem yang sangat menghubungkan melalui dunia maya
dan dunia nyata yang dihubungkan oleh data dan menggerakkan segalan sendi kehidupan manusia saat ini hingga
dimasa akan dating

Teknologi diciptakan untuk memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup.


36
5.1.2 Masyarakat sebagai Ekosistem yang
Komprehensif
Society 5.0 sebagai ekosistem yang komprehensif. Sebagai ekosistem
yang komprehensi tatanan masyarakat tidak hanya dilihat dari aspek
produksi (industri). Ekosistem yang komprehensif mengarah pada
aktifitas organisasi, industry, atau perusahaan dibuat lebih efisien.
Society 5.0 fokus dalam perkembangan ekonomi yang mempengaruhi
kehidupan sosial masyarakat.

Revolusi Industri 4.0 dan society 5.0 ini masyarakat dibiasakan menjadi
blogger, web developer, atau pemilik bisnis online yang telah dibangun
untuk memudahkan manusia berinteraksi dengan siapapun dibelahan
dunia tanpa terbatas zona wilayah atau negara.
37
5.1.3 Masyarakat sebagai Ekosistem yang Wellbeing
Society 5.0 merupakan Interaksi Inovasi dan
Wellbeing yaitu untuk menciptakan nilai
tambah dengan meng-aplikasikan solusi
baru pada masalah yang ada Aspek
multidimensional.

Semua inovasi dan wellbeing merevolusi


kebiasaan konvensional, menjadi serba
digital yang menawarkan kemu-dahan dan
efisiensi waktu dan biaya untuk
memudahkan, menyamankan dan
menyeimbangkan kebutuhan akan
kebahagian diri snediri maupun orang lain.
Sehingga timbul simbiosis mutualisme
antara inovasi dan wellbeing.

38
5.2 Kompetensi Society 5.0
Memasuki era society 5.0 ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap orang, untuk
mempersiapkan diri dalam persaingan yang semakin ketat. Terutama dalam 4 softskill, seperti :

Leadership

Language Skill IT Literacy

Writing Skill

39
5.2.1 Leadership
Leadership, Jiwa kepemimpinan karakter
pemimpin identik dengan karakter kuat
menghadapi setiap perubahan baru.Revolusi
industri 4.0 tidak dapat dihindari atau dihentikan

Karakteristik pemimpin era revolusi industry


yaitu:
berani, mau menerima, mendorong, dan
memotivasi tim untuk memberikan feedback
terhadap kepemimpinannya demi kemajuan
organisasi atau usaha. Selian itu pemimpin harus
memiliki keterbukaan dan mengembangkan
bakat bagi penerusnya

40
5.2.2 Language Skill

Era revolusi industry 4.0 mementingkan pengembangan cognitive abilities skill untuk
meningkatkan kualitas SDM dalam memasuki era industri 4.0 memaksa manusia
memasuki dua dunia, yaitu dunia riil dan dunia virtual. Internet of things yang
membuka konektifitas siapapun diseluruh dunia membuat setiap orang harus memiliki
kemampuan berbahasa yang universal.

41
5.2.3 IT Literacy

Konsekuensi era revolusi industry 4.0 yaitu penguasaan IT


Literacy. Walaupun tidak memiliki kemampuan akademik
dalam bidang informasi teknologi. Namun untuk mampu
bersaing kemampuan IT harus di kembangkan. IT literacy
merupakan focus pada konsep Society 5.0. IT literacy
merupakan bagian penting untuk Cognitive Flexibilty
(Fleksibi-litas Mental). Revolusi Industri 4.0 merupakan
industri yang meng-gabungkan teknologi otomatisasi
dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren otomatisasi
dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur,
termasuk sistem cyber-fisik, internet untuk segala atau
Internet of Things (IoT), komputasi awan dan komputasi
kognitif.

42
5.2.4 Writing Skill

Salah satu kemampuan yang harus dimiliki pengusaha atau


siapapun dalam era 4.0 dan 5.0 ini yaitu Writing Skills.
Kegiatan menulis pun tidak terlupakan dan harus dimiliki
untuk mengembangkan diri dan bisnis. Dengan menulis dapat
menuangkan suatu ide atau gagasan inovasi baru yang dapat
dikembangkan melalui Society 5.0. Tingkat publikasi ilmiah
dari suatu negara mencermikan tingkat Pendidikan
masyarakat dan kualitas Pendidikan.

Keterampilan menulis mendorong kita untuk menghasil-kan


dan mengungkapkan idea baru yang orisinal, jelas (intelligible)
dan merekomendasikan aktivitas apresiasi pikiran melalui
tulisan atau publikasi yang bermanfaat untuk pengembangan
diri dan dunia.

43
6. Pendidikan di Era Revolusi 4.0 &
Society 5.0

Education 4.0 is primarily driven by four key levers
that would help redefine the present higher education
system:
employability, student experience,
research excellence and society.

44
6.1Pendidikan Indonesia pada Era Revolusi 4.0
Era revolusi industri 4.0 merupakan era dimana teknologi
informasi berkembang pesat dan mewarnai setiap kehidupan
manusia.
Era revolusi industri 4.0 ditandai dengan berkembangnya
internet of things yang merambah diberbagai bidang kehidupan
masyarakat saat ini. Salah satu nya yaitu dibidang pendidikan.
Oleh sebab itu ada beberapa upaya yang perlu dilakukan
1) revitalisasi kurikulum, 2) pemanfaatan teknologi informasi
yang tepat (Nastiti & ‘Abdu, 2020). Revolusi Industri 4.0
identik dengan disruption, disruptive (ketercerabutan) karena
hampir semua ranah kehidupan berkonversi dari manual menuju
digital (Ibda, 2018).

45
6.2 Tantangan Pendidikan Era Revolusi 4.0

Literasi Data

Harus Mempelajari dan Kemampuan untuk membaca, analisis, dan


Menguasai menggunakan informasi (big data) di dunia digital.

LITERASI Literasi Teknologi

BARU Memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi


(coding, artificial intelligence, machine learining,
(Aoun, MIT, 2017)
engineering principles, biotech).

Literasi Manusia

Humanities, Komunikasi, & Desain.

Pembelajar Sepanjang Hayat

46
46
7. Arah Baru Perpaduan Era Revolusi 4.0 & Masyarakat 5.0

Paradigma Humanitis

Peluang bagi Indonesia

47
7.1. Paradigma Humanitis

Tercetusnya konsep “Society 5.0” menjadikan manusia sebagai


pusat pengendali teknologi. Manusia berperan lebih besar dengan
mentransformasi big data dan teknologi bagi kemanusiaan demi
tercapainya kehidupan yang lebih baik.

Kehadiran Society 5.0 menjadi paradigma baru yang humanistis.


Menurut Tech Crunch, Society 5.0 mengacu pada enam pilar utama
yang meliputi infrastruktur, teknologi, keuangan, perawatan
kesehatan, logistik, dan AI. Teknologi dan inovasi perlu
dimanfaatkan untuk membantu dan memajukan masyarakat, bukan
untuk menggantikan peran manusia. Sementara itu, Charles A
Beard mengemukakan bahwa revolusi industri sebenarnya fokus
pada material (membuat sesuatu) dan pada manusia (sosial).

48
7.2. Peluang bagi Indonesia
Terkait Society 5.0, hendaknya dijadikan roadmap/blue print
nasional Indonesia. Kita perlu bertindak sehingga terjamin
kepentingan nasional dan keberlanjutan atas eksistensi bangsa.
Pemerintah Indonesia perlu menyiapkan regulasi untuk
melindungi pekerja dari ancaman kehilangan pekerjaan akibat
dari revolusi Industri 4.0.

Hal ini perlu komitmen penyelenggara negara maupun


perusahaan untuk fokus dan mempersiapkan perencanaan dan
pembiayaan yang memadai untuk pelaksanaan up skilling. In
paralel, terus dikembangkan industri-industri strategis
nasional termasuk industri digital, yang berbasiskan Artificial
intelligence, internet of thing, augmented reality, machine
learning, dan deep learning.

49
Daftar Pustaka

Hamdan. (2018). INDUSTRI 4.0: PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI PADA KEWIRAUSAHAAN DEMI KEMANDIRIAN EKONOMI.
JURNAL NUSAMBA, 3(2), 1-8.
Hendarsyah, D. (2019). E-COMMERCE DI ERA INDUSTRI 4.0 DAN SOCIETY 5.0. IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, 8(2),
171-184.
Ibda, H. (2018). PENGUATAN LITERASI BARU PADA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MENJAWAB TANTANGAN ERA
REVOLUSI INDUSTRI 4.0. JRTIE: Journal of Research and Thought of Islamic Education, 1(1), 1-19.
Mumtaha, H. A., & Khoiri, H. A. (2019). Analisis Dampak Perkembangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 Pada Perilaku Masyarakat
Ekonomi (E-Commerce). PILAR TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 4(2), 55-60.
Nastiti, F. E., & ‘Abdu, A. R. (2020). Kesiapan Pendidikan Indonesia Menghadapi era society 5.0. Edcomtech: Jurnal Kajian, 5(1), 61-66.
P, D. B. (2018, 10 9). Sejarah Revolusi Industri 1.0 Hingga 4.0. Retrieved 02 16, 2020, from Menara Ilmu Otomasi Departemen Teknik
Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada: https://otomasi.sv.ugm.ac.id/2018/10/09/sejarah-revolusi-industri-1-0-
hingga-4-0/
Rezky, M. P., Sutarto, J., Prihatin, T., Yulianto, A., & Haidar, I. (2019). Generasi Milenial yang Siap Menghadapi Era Revolusi Digital
(Society 5.0 dan Revolusi Industri 4.0) di Bidang Pendidikan Melalui Pengembangan Sumber Daya Manusia. Prosiding Seminar Nasional
Pascasarjana UNNES (pp. 1117-1125). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Suherman, Musnaini, Wijoyo, H., & Indrawan, I. (2020). INDUSTRY 4.0 vs SOCIETY 5.0. Banyumas: PENA PERSADA.
Suryadi. (2020). PEMBELAJARAN ERA DISRUPTIF MENUJU MASYARAKAT 5.0 (Sebuah Telaah Perspektif Manajemen Pendidikan).
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2020 (pp. 16-29). PALEMBANG: UNIVERSITAS PGRI
PALEMBANG.
Suwardana, H. (2018). Revolusi Industri 4.0 Berbasis Revolusi Mental. JATI UNIK, 1(2), 109-118.

50
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai