Anda di halaman 1dari 9

Klasifikasi Kingdom Protista (Amoeba)

Kelompok 1
X IPA 4

Guru Pengajar Biologi : Ibu Dra. Tuti Budiani

Anggota Kelompok 1(satu) :


❏Adinda Dwi Zalkia
❏Adji Ibrahim Nuroni
❏Agustinus Rizky Kurniawan
A. Gambar dan Struktur Amoeba

● Membran plasma adalah lapisan yang menyelimuti tubuh atau sel


Amoeba. Membran plasma atau membran sel ini dibentuk oleh
kombinasi antara protein dan lipid (lemak). Membran plasma sangat
tipis, semi permeabel dan juga elastis. Fungsi dari membran sel adalah
sebagai berikut.
○ 1) Memberi bentuk tubuh Amoeba.
○ 2) Tempat melekatnya berbagai organel sel yang berada di dalam
protoplasma.
○ 3) Karena bersifat elastis, maka membran sel ini mampu
menghasilkan pseudopodia secara mudah.
○ 4) Tempat masuknya air dan gas oksigen melalui proses difusi
○ 5) Tempat ekskresi, yaitu membuang zat sisa metabolisme
seperti karbon dioksida dan bahan ekskretoris lainnya.
○ 6) Membantu Amoeba untuk melekat pada permukaan yang
padat.

● Protoplasma merupakan senyawa jelly yang tebal yang dikelilingi oleh


membran plasma. Protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu
sitoplasma dan nukleus (inti sel). Kemudian, sitoplasma juga terbagi
menjadi dua bagian yakni ektoplasma dan endoplasma.

1
● Ektoplasma adalah bagian dari sitoplasma yang berada tepat di
sebelah dalam membran plasma. Ektoplasma merupakan lapisan yang
tebal atau kental, transparan, tidak terspesifikasi dan bersifat kontraktil.
Fungsi dari ektoplasma adalah sebagai berikut:
○ 1) Melindungi organel di dalam tubuh Amoeba.
○ 2) Membantu menjaga bentuk tubuh.
○ 3) Membantu Amoeba dalam memproduksi pseudopodia.

● Endoplasma adalah bagian dari sitoplasma yang berada di sebelah


dalam ektoplasma. Endoplasma ini semi transparan dan kurang kental
alias encer. Fungsi dari endoplasma pada Amoeba adalah sebagai
berikut.
○ 1) Endoplasma mengandung organel-organel sel.
○ 2) Membantu Amoeba dalam melakukan berbagai fungsi
fisiologis.
○ 3) Membantu dalam memproduksi pseudopodia.

● Nukleus atau inti sel adalah bulatan tembus pandang yang terletak di
tengah endoplasma sehingga terlihat sebagai inti. Nukleus ini tidak
dapat dilihat dengan jelas pada tubuh Amoeba dan jumlahnya hanya
ada satu. Nukleus diselimuti oleh membran inti yang terbuat dari protein
dan lemak. Di dalam nukleus terdapat serat kromatin dan nukleolus.
Fungsi dari nukleus ini adalah sebagai berikut.
○ 1) Berperan dalam mengatur semua aktivitas dan fungsi sel.
○ 2) Berperan aktif dalam reproduksi (perkembangbiakan).

● Pseudopodia adalah bagian tubuh Amoeba yang diproduksi secara


terus menerus layaknya organ pertumbuhan. Pseudopodia terbuat dari
membran sel, ektoplasma dan endoplasma. Pertumbuhan pada
pseudopodia ini tidak stabil karena akan segera hilang dalam beberapa
saat. Bagian anterior pseudopodia bulat dan tumpul. Fungsi dari
pseudopodia ini adalah sebagai berikut.
○ 1) Membantu dalam menangkap makanan.
○ 2) Berperan penting dalam proses pergerakan Amoeba.
○ 3) Pseudopodia menunjukkan bagian anterior Amoeba pada saat
bergerak.

● Vakuola Kontraktil adalah rongga atau gelembung transparan dan cepat


tumbuh yang terletak di bagian endoplasma. Di dalam tubuh Amoeba
yang hidup, vakuola ini dapat terus mengalami kontraksi (perbesaran)

2
makanya disebut dengan vakuola kontraktil. Funsi dari vakuola
kontraktil ini adalah sebagai berikut.
○ 1) Menyimpan air di dalam tubuh.
○ 2) Mengatur tekanan osmosis di dalam tubuh dengan cara
membuang kelebihan air.
○ 3) Membuang sisa hasil metabolisme seperti karbon dioksida
yang dihasilkan selama respirasi.

● Vakuola Makanan adalah rongga-rongga yang terbentuk di sekitar


bahan makanan yang berjumlah satu atau bisa juga lebih. Ukuran,
bentuk dan jumlah vakuola makanan ini dipengaruhi oleh ukuran,
bentuk dan jumlah bahan makanan. Fungsi dari vakuola makanan
adalah sebagai berikut.
○ 1) Untuk menyimpan bahan makanan.
○ 2) Membantu dalam proses pencernaan makanan.
○ 3) Dapat berperan dalam ekskresi bahan feses.

● Vakuola Air adalah gelembung-gelembung kecil dan transparan serta


berisi air. Vakuola air bisa berjumlah satu atau lebih dan tidak
terkontaminasi. Fungsi dari vakuola air adalah untuk menjaga
keseimbangan kadar air di dalam tubuh. Organel ini akan terlihat
apabila diamati di bawah mikroskop dengan daya perbesaran yang
tinggi seperti mikroskop elektron.

● Mitokondria adalah struktur seperti batang atau titik yang berada di


sekitar vakuola kontraktil. Fungsi dari mitokondria adalah berperan
penting dalam proses respirasi atau pernafasan serta pembentukan
energi di dalam tubuh Amoeba.

● Lisosom adalah organel yang digunakan oleh Amoeba untuk mencerna


makanan secara intraseluler. Amoeba menggunakan lisosom untuk
mencerna makanan karena mereka tidak memiliki organel khusus untuk
proses pencernaan secara ekstraseluler.

3
B. Ciri-Ciri Amoeba

1. Bergerak
Amoeba bergerak dengan menggunakan pseudopodia atau kaki semu.
Pergerakan Amoeba ini disebut dengan gerakan amoeboid. Gerakan
amoeboid merupakan gerakan sel bukan sel otot yang mengakibatkan
terjadinya perpindahan. Pada dasarnya gerakan amoeboid ini berlandaskan
pada perubahan fisik dari sitoplasma. Sitoplasma terdiri atas sitosol yang
berbentuk koloid (setengah cair). Koloid dikenali dalam dua bentuk yang
dipengaruhi oleh kandungan air. Fase koloid encer yang disebut sol dan fase
padat lembek yang disebut gel. Perubahan fase koloid (perubahan dari
keadaan gel ke sol) inilah yang terjadi pada Amoeba untuk membentuk
pseudopodia dalam melakukan gerak.

2. Respirasi
Organisme ini tidak memiliki organ khusus untuk melakukan proses
respirasi. Jadi pada amoeba, respirasi terjadi membran selnya yang juga
disebut membran plasma. Amoeba mendapatkan oksigen yang larut dalam air
melalui membran plasma dengan proses difusi. Gas oksigen kemudian
menyebar ke seluruh tubuh amoeba.

3. Reproduksi
Amoeba berkembang biak dengan cara membelah diri. Membelah diri
merupakan salah satu cara perkembangbiakan secara vegetatif. Cara
perkembangbiakan tersebut terjadi pada hewan bersel satu (uniseluler).
Proses perkembangbiakan amoeba diawali dengan ditariknya kaki semu pada
Amoeba ke dalam sehingga tubuhnya menjadi bulat. Pada saat itu, inti sel
mulai terbelah menjadi dua dan Amoeba membelah diri menjadi dua.

4. Membutuhkan Makanan
Makanan utama amoeba adalah tanaman atau hewan-hewan
mikroskopis yang juga hidup di air tawar. Mode pengambilan makanan pada
amoeba ini disebut dengan holozoik, yaitu mode pengambilan makanan dari
lingkungan dalam bentuk padat. Sedangkan proses mendapatkan makanan
pada amoeba disebut dengan fagositosis.
Cara amoeba menelan makanan, proses dan tahapannya
● Pertama, jika terdapat partikel makanan di sekitar amoeba, maka ia
akan menjulurkan pseudopodia (kaki semu) dan bergerak menuju
partikel makanan tersebut.

4
● Kedua, beberapa pseudopodia mulai terbentuk dan mendekati partikel
makanan.
● Ketiga, setelah mendekat, pseudopodia-pseudopodia tersebut akan
saling bergerak mengelilingi partikel makanan. Kemudian, partikel
makanan akan masuk ke dalam membran plasma. Makanan yang
masuk segera dilingkupi oleh membran yang kemudian membentuk
vakuola makanan.
● Keempat, setelah partikel makanan masuk ke dalam membran plasma
dan vakuola makanan telah terbentuk, selanjutnya enzim dikeluarkan
ke vakuola makanan untuk mencerna makanan menjadi zat-zat yang
dapat digunakan oleh sel. Dan sisa makanan yang tidak dapat dicerna
(dihancurkan) akan dikeluarkan melalui ektoplasma.
Dari proses menelan makanan pada amoeba diatas, diketahui bahwa
untuk mendapatkan makanan, pseudopodia amoeba harus mengelilingi
partikel-partikel makanan membentuk kurva tertutup dan kemudian partikel
makanan tersebut dapat masuk ke dalam membran plasma. Proses yang
terjadi pada sebuah sel (pseudopodia) yang mengelilingi partikel-partikel di
sekitarnya dengan sitoplasma (endoplasma dan ektoplasma) inilah yang
disebut dengan fagositosis.

5. Ekskresi
Amoeba tidak memiliki organ pengeluaran khusus. Zat sisa
metabolismenya dikeluarkan melalui vakuola kontraktil (rongga berdenyut).
Vakuola kontraktil ini juga berfungsi mengatur kadar air dalam protoplasma.
Jika sel kelebihan air, rongga berdenyut akan memompakan air keluar dari
protoplasma.

6. Iritabilitas
Amoeba sangat sensitif terhadap rangsangan, yang jelas dari penyusutan
atau perluasan sel, tergantung pada kondisi sekitarnya. Seperti untuk
menjaga tekanan osmotik dalam sel, vakuola bertanggung jawab untuk hal
yang sama. Ketika Amoeba disimpan dalam larutan garam hipertonik (pekat),
sel menyusut dan mencegah masuknya garam. Sebaliknya, bila terkena air
tawar hipotonik, sel Amoeba mengembang dan membengkak.

7. Transportasi
Sistem Transportasi pada amoeba adalah dengan menggunakan vakuola
makanan, sama dengan Protozoa (protista mirip hewan)

5
C. Peranan Amoeba

Amoeba berperan penting dalam kehidupan sebagai pengendali populasi


bakteri, yaitu sebagai pemangsa atau predator bakteri. Tetapi amoeba juga
adalah parasit yang ditemukan dalam makanan atau minuman yang tercemar.
Mereka memasuki tubuh melalui mulut ketika makanan atau minuman yang
tercemar ditelan, masuk ke dalam sistem pencernaan tinggal di usus dan
menyebabkan infeksi.
Amoeba dapat menyebabkan infeksi penyakit Disentri amoeba. Disentri
amoeba (amoebiasis) adalah infeksi usus (usus) yang disebabkan oleh
Amoeba Entamoeba histolytica yang dapat menyebabkan diare bercampur
dengan darah. Ada beberapa spesies yang berbeda amoeba, tapi yang paling
berbahaya salah satunya seperti Entamoeba histolytica (penyebab penyakit
disentri amoeba) yang hidup terutama di daerah tropis. Spesies ini mampu
melalui dinding usus dan menyebar melalui aliran darah untuk menginfeksi
organ lain, seperti hati, paru-paru dan otak.
Walaupun penyebab penyakit disentri amoeba (Entamoeba histolytica)
tergolong jenis spesies amoeba berbahaya, namun mikroorganisme ini
menyebabkan gejala kronis yang ringan seperti tinja longgar atau berair, sakit
perut, kram, kelelahan, sembelit (intermitten), diare dengan pembengkakan
perut dan perut kembung.

D. Habitat Amoeba

Adapun untuk habitat yang ada dalam hewan amoeba;


● Dapat dijumpai pada daerah darat dan air bahkan sekarang ini juga
bisa berkembang hampir pada seluruh jenis daerah
● Sebagian amoeba menjadi organisme parasit di alam sehingga bisa
menyebabkan kerusakan pada alam, manusia, dan hewan.

6
E. Klasifikasi Amoeba

KLASIFIKASI ILMIAH

Domain Eukaryota

Kingdom Protista

Filum/Divisi Protozoa

Kelas Rhizopoda

Ordo Tubulinida

Famili Amoebidae

Genus Amoeba

Spesies A. Proteus, A. Dubia, A. Animalcule,


A. Carolinese, A. Histolytica, dll.

7
8

Anda mungkin juga menyukai