No Aspek Deskripsi
4 Implentasi dalam 1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena
pendidikan dan ituguru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara
pembelajaran berfikiranak
2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan
dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi
denganlingkungan sebaik-baiknya.
3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak
asing.
4.Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara
dandiskusi dengan teman-temanya.
5 Pandangan
tentang
Efektivitas
Pendekatan di
seting
Pendidikan
6 Diferensiasi
dengan
Teori/Pendekata
n lain
Keunggulan
Kritik terhadap
teori
No Aspek Deskripsi
4 Implentasi dalam
pendidikan dan
pembelajaran
5 Pandangan
tentang
Efektivitas
Pendekatan di
seting
Pendidikan
6 Diferensiasi
dengan
Teori/Pendekata
n lain
Keunggulan
Kritik terhadap
teori
No Aspek Deskripsi
4 Implentasi dalam
pendidikan dan
pembelajaran
5 Pandangan
tentang
Efektivitas
Pendekatan di
seting
Pendidikan
6 Diferensiasi
dengan
Teori/Pendekata
n lain
Keunggulan
Kritik terhadap
teori
No Aspek Deskripsi
4 Konsep Dasar: a. Penemuan pertamanya adalah ketika dia sedang mengamati tentang
a. Hakekat fisiologi pencernaan anjing. kemudian dia mulai memprediksi jika sebuah
manusia stimulus di sekitar anjing muncul bersamaan dengan pemberian makanan,
b.Pokok Teori stimulus ini akan diasosiasikan dengan makanan dan menghasilkan air
liur. Dalam penelitian tersebut ia melihat bahwa subyek penelitiannya (seekor
anjing) akan mengeluarkan air liur sebagai respons atas munculnya makanan.
b. Menurut teori ini, ketika makanan (makanan disebut sebagai the
unconditioned or unlearned stimulus – stimulus yang tidak dikondisikan atau
tidak dipelajari) dipasangkan atau diikutsertakan dengan bunyi bel (bunyi bel
disebut sebagai the conditioned or learned stimulus – stimulus yang
dikondisikan atau dipelajari), maka bunyi bel akan menghasilkan respons yang
sama, yaitu keluarnya air liur dari si anjing percobaan. Classical Conditioning,
dimana ketika Unconditioning Stimulus (US) muncul—daging, maka air liur
anjing keluar yang disebut Unconditioned Respon (UR)—respon alami yang
dimunculkan. Lalu kemudian pada saat yang sama diberikan Conditioned
Stimulus (CS) berupa bunyi bel setiap daging itu keluar untuk mendapatkan
Conditioned Respon (CR), setelah berulang kali dilakukan, kemudian hanya
dimunculkan CS saja, untuk menghasilkan UR. Hal inilah yang kemudian
disebut Conditioned.
Menurut Pavlov, reinforce berada pada Unconditioned Stimulus (UC) untuk
membuat respon yang diharapkan tetap muncul. Konsep extinction berada pada
saat CR menghilang karena tidak adanya reinforcement.
4 Implentasi dalam
pendidikan dan
pembelajaran
5 Pandangan
tentang
Efektivitas
Pendekatan di
seting
Pendidikan
6 Diferensiasi
dengan
Teori/Pendekata
n lain
Keunggulan
Kritik terhadap
teori
No Aspek Deskripsi
4 Konsep Dasar: a.
a. Hakekat b.
manusia
b.Pokok Teori
4 Implentasi dalam
pendidikan dan
pembelajaran
5 Pandangan
tentang
Efektivitas
Pendekatan di
seting
Pendidikan
6 Diferensiasi
dengan
Teori/Pendekata
n lain
Keunggulan
Kritik terhadap
teori
No Aspek Deskripsi
4 Konsep Dasar: a. Sebagaimana tokoh behavioral radikal lain, Skinner menggunakan konsep
a. Hakekat stimulus-respon. Yang mana, stimulus datang dari lingkungan. Namun
manusia demikian, Skinner mulai mengembangkan bahwa, konsep S-R tidak sesederhana
b.Pokok Teori yang telah digambarkan oleh Pavlov, melainkan ada faktor-faktor lain yang
menyebabkan adanya respon.
Ialah konsekuensi yang di sini merupakan imbalan berupa penguatan atau
hukuman. Kepribadian terbentuk ketika perilaku individu dikuatkan. Ketika
perilaku individu memperoleh menguatan yang salah, di sanalah letak seorang
individu akan memunculkan kepribadian yang tidak dikehendaki atau abnormal.
Perilaku yang memberi hasil yang memuaskan cenderung diulang-ulang dan
yang tidak akan dihilangkan.
b.
Operant Conditioning
Proses dimanama individu mengoperasikan lingkungannya. Konsekuensi
berpengaruh terhadap bagaimana selanjutnya individu tersebut berperilaku dan
menyetir lingkungannya. Pada saat inilah, konsekuensi yang merupakan
contingent muncul.
Penguatan dan hukuman
Menurut Skinner ada tiga macam Consequences;
Penguatan Positif
Meningkatkan munculnya suatu perilaku dengan memberikan reward.
Penguatan Negatif
Meningkatkan munculnya suatu perilaku dengan menghilangkan stimulus yang
tidak menyenangkan jika perilaku yang dikehendaki muncul.
Punishment (hukuman)
Mengurangi munculnya perilaku dengan memberikan stimulus yang tidak
menyenangkan ataupun menghilangkan stimulus yang positif/ menyenangkan
setelah perilaku muncul.
Extinction
Mengurangi munculnya perilaku dengan tidak memberikan reward apapun
terhadap perilaku itu.
4 Implentasi dalam
pendidikan dan
pembelajaran
5 Pandangan
tentang
Efektivitas
Pendekatan di
seting
Pendidikan
6 Diferensiasi Skinner melakukan pengamatannya pada hal yang lebih observable, namun dia
dengan terlalu men-generalisasikan perilaku manusia dengan mengamati subjek yang
Teori/Pendekata sedikit.
n lain
Keunggulan
Kritik terhadap
teori
N Aspek Deskripsi
o
1 Nama Teori Teori Belajar Sosial
2 Tokoh Albert Bandura
Pengembang
teori
3 Riwayat Hidup Albert Bandura dilahirkan pada tahun 1925 di Alberta, Canada. Dia memperoleh
Pengembang gelar Master di bidang psikologi pada tahun 1951 dan setahun kemudian ia juga
Teori meraih gelar doktor (Ph.D). Setahun setelah lulus, ia bekerja di Standford
University.
Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial (Social Learning
Theory), salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada
komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Albert Bandura
menjabat sebagai ketua APA pada tahun 1974 dan pernah dianugerahi
penghargaan Distinguished Scientist Award pada tahun 1972.
4 Konsep Dasar: a. Prinsip dasar Bandura adalah bahwa manusia dapat berpikir dan mengatur
a. Hakekat tingkah lakunya sendiri. Sehingga dalam berinteraksi dalam lingkungannya
manusia Bandura membedakan manusia berbeda dengan hewan semata-mata, karena
b.Pokok Teori ketika berinteraksi dengan lingkungannya dia tidak langsung melakukan
modelling, tetapi di sana juga terdapat pula afeksi, kognisi dalam diri manusia
tersebut.
Vicarious reinforcement: seseorang dapat belajar dengan mengobservasi perilaku
orang lain dan konsekuensi dari perilaku tersebut.
b.
4 Implentasi dalam
pendidikan dan
pembelajaran
5 Pandangan
tentang
Efektivitas
Pendekatan di
seting
Pendidikan
6 Diferensiasi Sebagaimana tokoh Behavioral lainnya, Bandura tidak memasukkan faktor
dengan genetik pada teori social learning-nya, meskipun begitu dia tidak menafikan
Teori/Pendekatan adanya genetik.
lain
Keunggulan
Kritik terhadap
teori
No Aspek Deskripsi
No Aspek Deskripsi
4 Konsep Dasar: a. Pada teorinya, Rogers memandang bahwa manusia harus dapat memahami
a. Hakekat dirinya dan lingkungan sekitarnya, phenomenological Approach. Manusia pada
manusia dasarnya positif dan merupakan makhluk sosial. Arah dari setiap perilaku
b.Pokok Teori manusia pada dasarnya adalah mencapai aktualisasi diri.
Dalam phenomenological approach ini menunjukkan tentang bagaimana
caranya apabila kita ingin memahami individu. Disinilah yangkemudian kita
mengenal emphaty, yaitu ikut merasakan apa yang dirasakan oleh individu yang
igin kita pahami ini.
b. Self-actualization proses seumur hidup yangdilakukan manusia untuk
mencapai kebermaknaan hidupnya. Aktualisasi diri menurut rogers diawali
dengan pengalaman-pengalaman yang dialami individu.
Organisme, Medan fenomenal—setiap individu memandang lingkungannya
dengan caranya yang unik, sehingga medan fenomenal disini adalah
pengalaman individu dengan dunianya sebagaimana persepsi subjeknya.
Self, Bagian dari medan fenomenal yang terdiferensiasikan dan terdiri dari pola-
pola pengamatan dan penilaian sadar atas diri sendiri. Self atau self concept
merupakan konsep menyeluruh yang ajeg dan terorganisir tersusun dari persepsi
mengenai “I” atau “me” dan persepsi hubungan dengan orang lain dan berbagai
aspek kehidupan termasuk nilai-nilai yang terlibat pada persepsi tersebut. ideal
self konsep diri dari individu yang mereka inginkan untuk mereka miliki.
Rogers lebih menekankan pada kongruen antara realitas subyektif (medan
fenomenal) dengan realitas eksternal, kongruen antara struktur self dengan ideal
self
4 Implentasi dalam
pendidikan dan
pembelajaran
5 Pandangan
tentang
Efektivitas
Pendekatan di
seting
Pendidikan
6 Diferensiasi Meskipun Rogers melihat manusia dengan caranya bahwa manusia dilihat saat
dengan ini dan bergerak maju, dia tidak menafikan adanya pengaruhnya masa kanak-
Teori/Pendekata kanak individu.
n lain
Keunggulan
Kritik terhadap
teori