DISUSUN OLEH :
21091011
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat
dan hidayah-Nya saya bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang ”CA
SERVIKS” Semoga dengan makalah yang saya susun ini, kita sebagai mahasiswa dapat
menambah dan memperluas pengetahuan.
Saya mengetahui makalah yang saya susun ini masih sangat jauh dari sempurna, maka
dari itu saya masih mengharapkan kritik dan saran dari ibu selaku dosen pembimbing saya serta
temen-temen sekalian, karena kritik dan saran itu dapat membangun saya dari yang salah
menjadi benar.
Semoga makalah yang saya susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita, akhir kata
saya mengucapkan terima kasih.
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................1
1.2 TUJUAN............................................................................................................2
1.3 MANFAAT........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 PENGERTIAN..................................................................................................4
2.2 ETIOLOGI.........................................................................................................4
2.3 FAKTOR RESIKO............................................................................................4
2.4 KLASIFIKASI...................................................................................................5
2.5 MANIFESTASI.................................................................................................6
2.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG......................................................................6
2.7 PENATALAKSANAAN...................................................................................9
2.8 ASKEP...............................................................................................................11
BAB III GAMBARAN KASUS..........................................................................................14
BAB IV PENUTUP
4. 1 KESIMPULAN.................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim. Kanker serviks
menunjukkan adanya sel- sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel jaringan yang tumbuh terus-
menerus dan tidak terbatas pada bagian leher rahim (Ariani, 2015 ). Kanker ini biasanya terjadi
pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukkan bahwa kanker serviks dapat
juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun (Prawirohardjo, 2014).
Kanker serviks merupakan penyakit kanker pada perempuan yang mengakibatkan kematian
terbanyak terutama di negara berkembang. Insiden kanker serviks diperkirakan telah terjadi
pada 500.000 wanita di seluruh dunia dan sebagian besar terjadi di negara berkembang. Telah
terbukti sebanyak 70% penyebab dari kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus
(HPV) yang merangsang perubahan perilaku sel epitel serviks. Meskipun infeksi Human
Papilloma Virus HPV penyebab lebih tinggi, namun faktor resiko lain untuk timbulnya kanker
ini seperti melakukan hubungan seksual diusia muda, melakukan hubungan seksual yang
berganti-ganti pasangan, dan perempuan perokok (Prawirohardjo, 2014).
Kanker serviks dapat dideteksi secara dini dengan melakukan skrining Pap Smear. Pada stadium
awal, kanker ini cendrung tidak terdeteksi sehingga tidak menimbulkan gejala-gejala yang jelas
dan baru terdeteksi setelah stadium III atau lanjut. Menurut hasil penelitian yang dilakukan
Halimatusyaadiah (2014) di RSUP NTB menemukan penderita kanker serviks paling banyak
dengan stadium III sejumlah 33 orang (51,6%). Kanker serviks yang sudah stadium lanjut
biasanya menunjukkan gejalagejala, diantaranya: keputihan yang berbau busuk, perdarahan
setelah melakukan hubungan seksual, rasa nyeri disekitar vagina, nyeri pada panggul, sehingga
kondisi kanker sudah mencapai stadium lanjut. Hal ini menyebabkan terlambatnya pengobatan
dini (Diananda, 2008).
Pengobatan penyakit kanker serviks telah dikembangkan beberapa macam yaitu melalui
tindakan pembedahan, radioterapi dan kemoterapi. Pengobatan yang paling banyak digunakan
adalah kemoterapi, karena kemoterapi bisa digunakan untuk stadium lanjut. Kemoterapi adalah
pengobatan yang menggunakan zat kimia untuk merusak atau membunuh sel-sel yang tumbuh
dengan cepat. Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah sel-sel kanker atau mengurangi
ukuran tumor. Kemoterapi memiliki dampak dalam berbagai bidang kehidupan antara lain
dampak terhadap fisik dan psikologis (Ariani, 2015)
Dampak kemoterapi secara fisik yaitu mual dan muntah, diare, konstipasi, neuropati perifer,
toksisitas kulit, alopecia (kerontokan rambut), penurunan berat badan, anemia, penurunan nafsu
makan, perubahan rasa, nyeri (Ariani, 2015). Dampak kemoterapi secara psikologis yaitu
kecemasan, despresi, berjuang untuk menjadi normal, merasa baik dan merasa sedih, emosional,
stres, harga diri rendah, kesedihan, dan kepasrahan (Ariani, 2015).
1. Defenisi CA SERVIKS
2. Etiologi CA SERVIKS
4. Klasifikasi CA SERVIKS
3. Merokok
Pada wanita perokok konsentrasi nikotin pada getah serviks 56 kali lebih tinggi
dibandingkan didalam serum, efek langsung bahan tersebut pada serviks adalah
menurunkan status imun lokal sehingga dapat menjadi kokarsinogen infeksi virus.
4. Hygiene dan Sirkumsisi
Diduga adanya pengaruh mudah terjadinya kanker serviks pada wanita yang
pasangannya belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria non sirkum hygiene penis
tidak terawat sehingga banyak kumpulankumpulan smegma.
5. Status sosial ekonomi
Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah dan
kemungkinan faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan
kebersihan perorangan. Pada golongan sosial ekonomi rendah umumnya kuantitas
dan kualitas makanan kurang hal ini yang mempengaruhi imunitas tubuh.
6. Terpapar virus
Human immunodeficiency virus (HIV) atau penyebab AIDS merusak sistem
kekebalan tubuh pada perempuan.
berkembang menjadi kanker yang invasif lebih cepat dari biasanya.
7. Faktor genetik
Terjadinya mutasi sel pada sel epitel skuamosa serviks yang menyebabkan terjadinya
kanker serviks pada wanita dan dapat diturunkan melalui kombinasi genetik dari
orang tua ke anaknya.
Tidak ada tanda atau gejala yang spesifik untuk kanker servik. Karsinoma servikal
invasif tidak memilki gejala, namun karsinoma invasif dini dapat menyebabkan sekret
vagina atau perdarahan vagina. Walaupun perdarahan adalah gejala yang signifikan,
perdarahan tidak selalu muncul pada saat awal, sehingga kanker dapat sudah dalam
keadaan lanjut pada saat didiagnosis. Jenis perdarahan vagina yang paling sering adalah
pasca coitus atau bercak antara menstruasi. Bersamaan dengan tumbuhnya tumor, gejala
yang muncul kemudian adalah nyeri punggung bagian bawah atau nyeri tungkai akibat
penekanan saraf lumbosakralis, frekuensi berkemih yang sering dan mendesak, hematuri
atau perdarahan rektum (Price & Wilson, 2012).
Efek samping tergantung terutama pada seberapa banyak radiasi diberikan dan
tubuh bagian mana yang di terapi.radiasi pada perut dan panggul dapat
menyebabkan mual, muntah, diare, atau masalah eliminasi. Penderita mungkin
kehilangan rambut di daerah genital. Selain itu, kulit penderita di daerah yang
dirawat menjadi merah, kering, dan tender.
3. Kemoterapi
Kemoterapi telah digunakan untuk pengobatan kanker sejak tahun 1950-an dan
diberikan sebelum operasi untuk memperkecil ukuran kanker yang akan di
operasi atau sesudah operasi untuk membersihkan sisa-sisa sel kanker, kadang
dikombinasikan dengan terapi radiasi tapi kadang juga tidak. Kemoterapi ini
biasanya diberikan dalam tablet/pil, suntikan, atau infus. Jadwal pemberian ada
yang setiap hari, sekali seminggu atau bahkan sekali sebulan. Efek samping yang
terjadi terutama tergantung pada jenis obatobatan yang diberikan dan seberapa
banyak.kemoterapi membunuh sel-sel kanker yang tumbuh cepat, terapi juga
dapat
membahayakan sel-sel normal yang membelah dengan cepat, yaitu:
a. Sel darah
Bila kemoterapi menurunkan kadar sel darah merah yang sehat, penderita
akan lebih mudah terkena infeksi, mudah memar atau berdarah, dan merasa
sangat lemah dan lelah.
b. Sel-sel pada akar rambut
Kemoterapi dapat menyebabkan rambut rontok. Rambut penderita yang
hilang akan tumbuh lagi, tetapi kemungkinan mengalami perubahan warna
dan tekstur.
c. Sel yang melapisi saluran pencernaan
Kemoterapi menurunkan nafsu makan, mual-mual dan muntah, diare, atau
infeksi pada mulut dan bibir.
Efek samping lainnya termasuk ruam kulit, kesemutan atau mati rasa di tangan dan
kaki, masalah pendengaran, kehilangan keseimbangan, nyeri sendi, atau kaki
bengkak.
b. Penatalaksanaan Keperawatan
Asuhan keperawatan meliputi pemberian edukasi dan informasi untuk meningkatkan
pengetahuan pasien dan mengurangi kecemasan serta ketakutan pasien. Perawat
mendukung kemampuan pasien dalam perawatan diri untuk meningkatkan kesetahan
dan mencegah komlipakai. Perawat perlu mengidentifikasi bagaimana pasien dan
pasangannya memandang kemampuan reproduksi wanita dan memaknai setiap hal
yang berhubungan dengan kemampuan
reproduksinya. Bagi sebagian wanita, masalah harga diri dan citra tubuh yang berat
dapat muncul saat mereka tidak dapat lagi mempunyai anak. Pasangan mereka sering
sekali menunjukkan sikap yang sama, yang merendahkan wanita yang tidak dapat
memberikan keturunan.
Intervensi berfokus pada upaya membantu pasien dan pasangannya untuk menerima
berbagai perubahan fisik dan psikologis akibat masalah tersebut serta menemukan
kualitas lain dalam diri wanita sehingga ia dapat di hargai. Bahkan, sekalipun
kehilangan uterus dan kemampuan reproduksi tidak terlalu mempengaruhiharga diri
dan cintra tubuhnya, wanita tetap memerlukan penguatan atas peran lainnya yang
berharga sebagai seorang manusia. Wanita yang mengalami nyeri hebat ketika
menstruasi dan sangat mengganggu aktivitas rutinnya menganggap penanggulanagn
seperti histerektomi, sebagai pemecahan masalah.
BAB III
KASUS
I. DATA UMUM KLIEN
A. Identitas
1. Inisial Klien : Ny.F
2. Usia : 48 th
3. Status Perkawinan : Janda
4. Lama Pernikahan : 15 tahun
5. Suku : Melayu
6. Agama : Islam
7. Pekerjaan : IRT
8. Pendidikan : SLTA
9. Alamat : Jl. Angkatan 50 Gg. Darussalam
10. Medis : Ca. Cervix + Anemia
7. Riwayat kesehatan saat ini : P as ien datang dengan s uami nya dengan
keluhan hb turun, pas ien mengatakan cemas
s etiap mau dis inar, pas ien megeluhkan nyeri pada
area abdomennya dengan skala nyeri 2.
3. Pemeriksaan Fisik :
a. Kesadaran : Compos mentis
b. Tanda Vital : TD : 120/90 N: 104 x/m RR: 21x/m S: 36,30C
c. BB/TB :
d. Kepala dan rambut : Bersih, distribusi tidak merata, tidak terdapat lesi
dan pembengkakan
f. Mata : sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis, penglihatan kabur
g. Hidung : penciuman normal, jalan napas paten, tidak ada
pendarahan
h. Mulut : mukosa bibir kering, mulut dan lidah bers ih,
tidak terdapat stoma titis
l. Abdomen : terdapat luka post op, tidak teraba massa, terdapat nyeri
tekan, kosistensi abdomen supel
m. Genitalia : tidak terdapat masa dan tidak terdapat lesi, varises tidak ada,
hemoroit tidak ada
DATA PSIKOLOGIS
a. Konsep diri : Ny.F mengatakan sudah menerima penyakitnya, tetapi
kadang-kadang dia merasa bahwa dirinya tidak lagi menarik didepan suaminya
karena terkena ca.cervix
c. Penerimaan terhadap kondisi saat ini : Ny.F menyatakan sudah dapat menerima
penyakitnya
d. Kecemasan : Ny.F mengatakan khawatir disaat akan dilakukan sinar
ANALISA DATA
Data penunjang Etiologi Masalah keperawatan
Do : Gejala tidak nyata Kecemasan
- Pasien mengatakan
cemas ketika akan adanya brbagai macam
di sinar tindakan
Ds :
- TD :120/90mmHg Kecemasan
- N: 104x/i
- RR : 21x/i
- S : 36,3x/i
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kecemasan b.d krisis situasional, ancaman terhadap konsep diri, perubahan dalam
status kesehatan
2. Gangguan perfusi jaringan tidak efektif b/d penurunan konsentrasi Hb dan darah, suplai
oksigen berkurang (anemia)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1. Kecemasan b.d krisis Setelah dilakukan asuhan Menurunkan cemas:
-Tenangkan pasien
situasional, ancaman keperawatan selama 2X24 jam,
-Jelaskan seluruh prosedur
terhadap konsep diri, pasien mampu mengontrol tindakan kepada pasien dan
perasaan yang mungkin muncul
perubahan dalam cemas dengan indikator:
pada saat melakukan tindakan
status kesehatan -Monitor intensitas cemas - Berusaha memahami keadaan
-Menghilangkan penyebab pasien
cemas -Berikan informasi tentang
-Menurunkan stimulus diagnosa, prognosis dan tindakan
lingkungan ketika cemas -Mendampingi pasien untuk
-Mencari informasi untuk mengurangi kecemasan dan
menurunkan cemas meningkatkan kenyamanan
-Menggunakan strategi koping -Dorong pasien untuk
yang efektif menyampaikan tentang isi
-Melaporkan kepada perawat perasaannya
penurunan lama cemas -Kaji tingkat kecemasan
- Menggunakan teknik relaksasi -Dengarkan pasien dengan penuh
untuk menurunkan cemas perhatian
- Mempertrahankan hubungan -Ciptakan hubungan saling
sosial percaya
- Mempertahankan konsentrasi -Bantu pasien menjelaskan
- Melaporkan kepada perawat keadaan yang bisa menimbulkan
tidur cukup kecemasan
- Melaporkan kepada perawat -Bantu pasien untuk
bahwa cemas tidak mengungkapkan hal hal yang
mempengatruhi keadaan fisik membuat cemas
Tidak adanya tingkah laku yang - Ajarkan pasien teknik relaksasi
Berikan obat obat yang
menunjukan cemas
mengurangi cemas
2. Gangguan perfusi Setelah dilakukan tindakan 1. Periksa sirkulasi ferifer
jaringan tidak efektif keperawatan 1x24 jam 2. identifikasi faktor resiko
b/d penurunan diharapkan dengan kriteria sirkulasi
konsentrasi Hb dan hasil :
darah, suplai oksigen 1. Warna kulit pucat
berkurang (anemia) menurun
2. Edema ferifer menurun
3. Kelemahan otor
menurun
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/tanggal No dx Implementasi SOAP
Selasa, 30 1. Monitor intensitas cemas : S : Pasien mengatakan sudah tidak
-Menghilangkan penyebab cemas
Nov 2021 -Menurunkan stimulus lingkungan terlalu cemas
ketika cemas O : -N:100x/i
-Mencari informasi untuk
menurunkan cemas - S :36,3
-Menggunakan strategi koping - RR : 20x/i
yang efektif
-Melaporkan kepada perawat A : Masalah kecemasan teratasi
penurunan lama cemas
- Menggunakan teknik relaksasi
P : Intervensi di lanjtkan
untuk menurunkan cemas
- Mempertrahankan hubungan
sosial
- Mempertahankan konsentrasi
- Melaporkan kepada perawat tidur
cukup
- Melaporkan kepada perawat
bahwa cemas tidak mempengatruhi
keadaan fisik
Tidak adanya tingkah laku yang
menunjukan cemas
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim atau serviks
yang terdapat pada bagian terendah rahim yang menempel pada puncak vagina.
Pada pengobatan kanker serviks sendiri akan mengalami beberapa efek samping
antara lain mual, muntah, sulit menelan, bagi saluran pencernaan terjadi diare
gastritis, sulit membuka mulut, sariawan, penurunan nafsu makan ( biasa terdapat
pada terapi eksternal radiasi ). Semua tadi akan berdampak buruk bagi tubuh yang
menyebabkan kelemahan atau kelemahan sehingga daya tahan tubuh berkurang dan
resiko injury pun akan muncul. Tidak sedikit pula pasien dengan diagnosa positif
kanker serviks ini merasa cemas akan penyakit yang dideritanya. Kecemasan
tersebut bias dikarenakan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit,
ancaman status kesehatan dan mitos dimasyarakat bahwa kanker tidak dapat diobati
dan selalu dihubungkan dengan kematian (Aspiani, 2017).
DAFTAR PUSTAKA
Gale, D., 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi (Oncology Nursing Care Plans), EGC,
Jakarta.
Johnson, M., 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC), second edition, Mosby,
Philadelphia.
NANDA, 2005. Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2005-2006, NANDA
International, Philadelphia.
.Hacher/moore, 2001, Esensial obstetric dan ginekologi, hypokrates , jakarta
Abdul bari saifuddin,, 2001 , Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,
penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta
Marlyn Doenges,dkk, 2001,Rencana perawatan Maternal/Bayi, EGC , Jakarta
Helen Varney,DKK, 2002, Buku Saku Bidan, cetakan I, EGC, Jakarta
Lynda Jual Carpenito, 2001, Buku Saku Diagnosa keperawatan edisi 8,EGC,Jakarta.
Arif Mansjoer dkk (2000), Kapita Selekta Kedokteran , Edisi 3 , Jilid 1. EGC : Jakarta