Anda di halaman 1dari 4

Nama : Raodatul Jannah

Nim : C30121128

1. Hubungan Pancasila Dengan Uud 1945


Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. UUD 1945 merupakan
dasar konstitusi negara Indonesia.
Pancasila mengandung nilai-nilai yang hendaknya dapat diterapkan
masyarakat. Sedangkan UUD 1945 memuat dasar hukum yang
bentuknya tertulis.

Menurut Winarno dalam buku Paradigma Baru Pendidikan Pancasila


(2016) karya Winarno, Pancasila merupakan dasar negara Indonesia,
kedudukan pancasila sebagai dasar negara bersifat kuat tetap dan tidak
dapat diubah karena terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 pada alinea
ke empat. Walaupun tidak disebutkan secara eksplisit

Mengutip dari buku Pendidikan Pancasila (2019) karya Irawaty,


Pembukaan UUD 1945 adalah pokok kaidah yang dijadikan landasan
serta peraturan hukum tertinggi bagi bentuk hukum lainnya, termasuk
hukum dasar tertulis dan hukum dasar tidak tertulis.
Antara Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945, khususnya
bagian pembukaan, sebagai dasar hukum, keduanya memiliki hubungan
yang saling berkaitan atau tidak dapat dipisahkan. Dapat digambarkan
jika Pancasila adalah rohnya, sedangkan UUD 1945 adalah raganya.
Pancasila merupakan unsur pokok dalam Pembukaan UUD 1945. Unsur
pokok ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD
1945, sebagai norma hukum dasar dalam kehidupan bernegara dan
berbangsa.

Melansir dari buku Pendidikan Pancasila: Pendekatan Berbasis Nilai-


Nilai (2020) karya Ardhamon Prakoso, Pancasila yang termuat dalam
Pembukaan UUD 1945 berarti Pancasila memiliki kedudukan yang kuat
dan posisinya tidak dapat tergantikan.

Pancasila merupakan dasar filsafat negara yang termuat dalam


Pembukaan UUD 1945. Artinya setiap hal dalam konteks
penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai Pancasila, termasuk
peraturan, perundang-undangan, pemerintahan, sistem demokrasi, dan
lainnya.

Maka dapat disimpulkan jika hubungan antara Pancasila dengan


Pembukaan UUD 1945 merupakan hubungan yang sifatnya formal.
Artinya Pancasila dijadikan dasar dalam penyelenggaraan negara, serta
sebagai norma positif. Pancasila memiliki kedudukan yang kuat dan
tidak dapat diubah. Sedangkan Pembukaan UUD 1945 berkedudukan
sebagai tertib hukum tertinggi.
Selain itu, Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 juga memiliki
hubungan material. Artinya UUD 1945 merupakan kaidah hukum negara
Indonesia, yang mana seluruh unsur dan pokok kaidahnya bersumber
dari Pancasila. Maka dapat dikatakan jika Pancasila juga merupakan
tertib hukum Indonesia. (BM)

2. Hubungan Pancasila Dengan Bhinneke Tunggal Ika


Bhinneka Tunggal Ika merupakan esendi wawasan
kebangsaan Indonesia karena Indonesia secara goegrafi kepulauan
dan penduduknya heterogen. Dalam kondisi demikian, pilihan
Bhinneka Tunggal Ika bukalah suatu kebetulan malainkan suatu
berkembangnya wawasan kebangsaan yang berbasis pasa
kesadaran identitas bahwa Indonesia adalah kepulauan dan
heterogen penduduknya.

Sebagai negara yang berbentuk kepulauan, hal ini akan


membawa konsekuensi bahwa wilayah Insonesia adalah wilaya
laut dimana ditengah-tengah terdapat pulau-pulau dan gugusan
pulau-pulau. Oleh karnanya, laut disini bukan sebagai pemisah
melainkan sebagai pemersatu, konsenkuensi selanjutnya adalah
diantar kita ada hak dan kewajiban yang sama. Sehingga, jika salah
satu wilayah di suatu pulau mendapt ancaman baik dari dalan
maupun dari luar maka seluruh isi pulau yang lain di Indonesia
wajib membelanya. Demikian juga sebahai bengsa uamg heerogen,
kita hanya dapat bersatu jika masing-masing pihak menghargai
perbedaan dan tidak memaksakan orang lain untuk sama dengan
dirinya. Persatuan adalah kebutuhan bagi negara bangsa,
mengingat dampak negatif globalisasi akan menggerogoti
kedaulatan negara sehingga dalam hal prinsip Bhinneka Tunggal
Ika menjadi penting.

Keanekaragaman baru dapat menjadi perekat bangsa bahkan


menjadi kekuatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, jika:
1. Ada nila yang berperan sebagai acuan dalam kehidupan
berbangsa dan benegara.
2. Adanya stadar yang dijadikan sebagai tolok ukur dalam rangka
menilai sikap dan tingkah laku serta cara bangsa menuju tujuan.
3. Mengakui dan menghargai hak dan kewajiban serta hak asasi
manusia dalam berbagai aspek (agama, suku, keturunan,
kepercayaan,kedudukan sosial)
4. Nilai kesetian dan kecintaan terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Semua hal tersebut terdapat dalam sistem nilai pancasila,


oleh karenannya Bhineeka Tungal Ika kegerlanjutannya
tergantung pada komitmen bangsa terhadap Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai