Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


”PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VII
FITRI NORMALA SARI 18106220108
YUNI AISYAH 18106220108
LARA ISKA PUTRI 1810622010843
RAMA SAGITA 1810622010825

DOSEN PENGAMPU
BASREFNALDI,SE,Msi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


SUMATERA BARAT
PARIAMAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
penyusunan makalah Akuntansi Sektor Publik yang berfokus pada Bab Penganggaran Sektor
Publik dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas dari
mata kuliah Akuntansi Sektor Publik yang disusun dari data-data yang diperoleh dari
berbagai literatur yang sebagian besar merupakan tulisan Prof. Dr. Mardiasmo, MBA, Ak.
Kami berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua
serta menambah wawasan kita mengenai Akuntansi Sektor Publik yang berhubungan dengan
Penganggaran Sektor Publik. Saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini, kami terima dengan tangan terbuka karena kami merasa bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan.

Pariaman,04 April 2020


BAB I

PENDAHULUAN

Semua organisasi baik swasta maupun sektor publik didirikan untuk mencapai satu
atau lebih dari tujuan yang ada. Pemerintah memiliki banyak fungsi dan tujuan yang harus
dicapai seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya. Sektor swasta dan
sektor publik sama-sama memiliki keterbatasan sumber daya untuk mencapai tujuannya.
Indikator kinerja yang menjadi pertanggungjawaban manajemen di sektor swasta adalah
keuntungan, sementara di sektor publik adalah tujuan dari pemberian dan penggunaan dana
yang diberikan oleh publik.

Adanya keterbatasan sumber daya tersebut, tidak mungkin untuk menyatakan hanya
tujuan akhir tanpa membuat rencana untuk mencapai tujuan akhir tersebut. Keputusan harus
dibuat terkait keputusan atas perencanaan dan keputusan atas pengendalian. Agar
perencanaan dan pengendalian dapat dilakukan dengan baik maka perlu ada informasi yang
mendukung perencanaan dan pengendalian tersebut. proses akuntansi manajemen merupakan
proses yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tersebut.

The Chartered Institute of Management Accountant menjelaskan bahwa akuntansi


manajemen menjelaskan tentang partisipasi dalam proses perencanaan pada tingkatan
strategis dan operasional, pembuatan dari panduan untuk keputusan manajemen, dan
memberikan kontribusi kepada pengawasan dan pengendalian kinerja, melalui pembuatan
laporan atas kinerja organisasi. Proses akuntansi manajemen merupakan integrasi yang tidak
terpisahkan antara perencanaan dan pengendalian.

Setelah tujuan dan sasaran yang bersifat fundamental telah diidentifikasi, proses
manajemen strategis dapat dipergunakan kemudian untuk menentukan strategi dan tindakan
yang diperlukan dalam implementasinya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya tahapan
perencanaan operasional. Tujuannya adalah untuk menurunkan tujuan dan sasaran dasar
dalam beberapa target untuk dicapai. Rencana operasional biasanya meliputi periode waktu
untuk jangka pendek atau jangka menengah dan dapat dinyatakan baik secara finansial
maupun non finansial. Penggunaan indikator kinerja dan target yang bersifat non finansial
menjadi semakin penting dalam perencanaan operasional. Setelah aktivitas jangka pendek
yang perlu dilakukan telah teridentifikasi, mereka lalu dinyatakan secara finansial. Tahap ini
disebut dengan tahap penganggaran.
Makalah berjudul “Penganggaran Sektor Publik” kami ajukan dengan tujuan untuk
memperdalam pengetahuan tentang anggaran sektor publik bagi pembaca serta kami sendiri
sebagai mahasiswa. Adapun yang akan kami bahas dalam makalah ini meliputi : konsep
anggaran, peran penting dan pengertian anggaran, fungsi anggaran sektor publik, jenis-jenis
anggaran sektor publik, prinsip-prinsip anggaran sektor publik, proses penyusunan anggaran,
dan prinsip-prinsip pokok siklus anggaran. Besar harapan kami makalah ini dapat menjadi
salah satu referensi dan sumber pembelajaran yang efektif bagi pembaca sekalian.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep & Pengertian Anggaran Sektor Publik


 Konsep Anggaran Sektor Publik

Proses penyusunan anggaran seringkali menjadi isu penting yang menjadi sorotan
masyarakat. Contohnya saja Pidato Presiden setiap bulan Agustus mengenai Nota Keuangan
dan Rancangan APBN. Peristiwa ini selalu menjadi indikator perekonomian negara selama
satu tahun ke depan. Dan seringkali APBN menjadi alat politik.

Menurut Governmental Accounting Standarts Board (GASB), anggaran/budget


merupakan rencana operasi keuangan yang mencakup estimasi pengeluaran dan sumber
pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu. Dalam
sektor publik, anggaran menjadi rahasia publik yang wajib untuk dikritik dan didiskusikan.
Anggaran sebagai bentuk pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program pemerintah.

Lebih lanjut, penganggaran sektor publik sendiri mempelajari tentang proses


penentuan jumlah alokasi dana untuk setiap program yang direncanakan dalam satuan
moneter. Tahap ini menjadi sangat penting, karena ketidakefektifan pada kinerja dapat
menggagalkan perencanaan yang sudah disusun. Dalam anggaran sektor publik, aspek
perencanaan, pengendalian, dan akuntanbilitas publik akan menjadi efektif jika diawasi
lembaga pengawas khusus yang mengontrol aspek-aspek tersebut.

 Pengertian Anggaran Sektor Publik

Dalam arti sempit anggaran sektor publik memiliki pengertian sebagai dokumen
yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi. Sedangkan dalam arti luas,
anggaran sektor publik berisi rencana kegiatan yang direpresentasikan dalam bentuk rencana
perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Anggaran menjelaskan tentang
estimasi mengenai hal-hal yang akan dilakukan organisasi pada periode yang akan datang.
Singkatnya,anggaran menceritakan secara finansial terkait biaya atas rencana-rencana yang
dibuat (pengeluaran) dan bagaimana cara untuk mendanai rencana tersebut (pendapatan).

Menurut Freeman, anggaran dijelaskan sebagai proses yang dilakukan organisasi


sektor publik untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya dalam kebutuhan yang
tidak terbatas. Organisasi sektor publik mungkin ingin memberikan pelayanan maksimal
kepada masyarakat, tapi seringkali terkendala oleh sumber daya yang terbatas. Hal ini
mengungkapkan peran strategis anggaran dalam pengelolaan kekayaan sebuah organisasi
politik.

B. Pentingnya Anggaran Sektor Publik

Semua aspek kehidupan masyarakat tidak termasuk dalam anggaran sektor publik.
Anggaran sektor publik hanya terkait dengan hal-hal yang membantu menentukan tingkat
kebutuhan masyarakat seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan lain
sebagainya agar terjamin secara layak. Anggaran yang dibuat pemerintah menunjukkan
tingkat kesejahteraan masyarakat.

Anggaran adalah alat utama kebijakan fiskal. Dan juga sebagai alat ekonomi yang
dimiliki oleh pemerintah untuk mengarahkan perkembangan sosial dan ekonomi, menjamin
kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Anggaran sektor publik harus
menggambarkan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat, serta penerimaan
dan pengeluaran departemen-departemen pemerintah.

Anggaran sektor publik menjadi alat bagi pemerintah dalam mengarahkan


pembangunan sosial untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Adanya masalah
keterbatasan sumber daya (scarcity of resource), pilihan (choice), dan trade off juga menjadi
point penting dalam anggaran sektor publik. Dalam bidang pemerintahan, anggaran menjadi
bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap rakyat. Hal ini menunjukkan instrumen
pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada.

C. Fungsi Anggaran Sektor Publik


1. Anggaran sebagai alat perencanaan (planning tool)
Anggaran sektor publik sebagai alat perencanaan, dibuat untuk merencanakan
tindakan apa yang akan dan harus dilakukan oleh pemerintah, banyaknya biaya yang
dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh di akhir periode. Anggaran ini digunakan
untuk merumuskan tujuan atau sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang
ditetapkan, merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi serta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya, mengalokasikan dana
pada berbagai program kegiatan yang telah disusun, dan menentukan indikator kinerja
dan tingkat pencapaian strategi.
2. Anggaran sebagai alat pengendalian (control tool)
Anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah
agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
Anggaran ada untuk mengendalikan (membatasi kekuasaan) eksekutif. Dan sebagai
instrumen pengendalian, anggaran digunakan untuk menghindari over-spending,
underspending, dan salah sasaran (misappropriation) dalam pengalokasian anggaran
pada bidang lain yang bukan prioritas. Anggaran juga digunakan untuk memonitor
kondisi keuangan dan pelaksanaan operasional program pemerintah.
Pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan cara, antara lain:
a. membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan,
b. menghitung selisih anggaran (favourable dan unfavourable variances),
c. menemukan penyebab yang dapat dikendalikan (controllable) dan tidak
dapat dikendalikan (uncontrollable), serta
d. merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya.
3. Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal (fiscal tool)
Anggaran menunjukkan arah kebijakan fiskal pemerintah sehingga dapat dilakukan
prediksi-prediksi dan estimasi ekonomi. Anggaran mendorong, menfasilitasi dan
mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat
pertumbuhan ekonomi. Dalam kebijakan fiskal pemerintah, anggaran digunakan untuk
menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
4. Anggaran sebagai alat politik (political tool)
Dalam sektor publik, anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk
komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk
kepentingan tertentu. Pembuatan anggaran publik membutuhkan political skill, coalition
skill, keahlian bernegosiasi, dan pemahaman tentang prinsip manajemen keuangan publik
oleh para manajer publik. Kegagalan dalam mewujudkan apa yang telah direncanakan
dapat menjatuhkan kepimpinan maupun kredibilitas pemerintah.
5. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi (coordination and communication
tool)
Anggaran yang dibuat harus dikomunikasikan ke seluruh bagian organisasi untuk
dilaksanakan. Setiap unit kerja pemerintahan harus terlibat dalam proses penyusunan
anggaran tersebut. Anggaran yang telah dibuat dengan baik akan mampu mendeteksi
terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi.
6. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja (performance measurement tool)
Kinerja eksekutif dapat dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan
efisiensi pelaksanaan anggaran. Apakah eksekutif dapat mencapai target-target yang
dijanjikannya di awal jabatan? Jadi, dengan adanya anggaran, lingkungan eksekutif dapat
lebih terkendali dan kinerja eksekutif juga dapat terukur. Hal ini merupakan komitmen
dari budget holder kepada pemberi kuasa.
7. Anggaran sebagai alat motivasi (motivation tool)
Anggaran yang dibuat harus bersifat challenging but attainable atau demanding
but achieveable untuk memotivasi para pembuat anggaran. Sehingga para manajer dan
staf dapat bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
8. Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang publik (public sphere)
Anggaran publik harus melibatkan banyak kalangan seperti kabinet, birokrat,
DPR/DPRD, LSM, Perguruan Tinggi, masyarakat, dan berbagai organisasi
kemasyarakatan. Dengan adanya keterlibatan semua elemen tersebut anggaran publik
akan menciptakan ruang publik. Kelompok yang terorganisir akan menuntut pencapaian
target dari anggaran tersebut. Sementara kelompok yang tidak terorganisir akan
menyerahkan keseluruhan pencapaian anggaran kepada pemerintah.
D. Jenis-Jenis & Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik
 Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik
1. Anggaran Operasional (operation/recurrent budget)
Anggaran operasional berisi perencanaan tentang kebutuhan sehari-hari dalam
menjalankan pemerintahan. Pengeluaran pemerintah yang termasuk dalam anggaran
operasional adalah belanja rutin. Belanja rutin (recurrent expenditure) merupakan
pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak dapat
menambah aset pemerintah. Contoh anggaran operasional adalah Belanja Administrasi
Umum dan Belanja Operasi dan Pemeliharaan.
2. Anggaran Modal/Investasi (capital/investment budget)
Belanja investasi/modal manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran dan
menambah aset atau kekayaan pemerintah, serta menambah anggaran rutin untuk biaya
operasional dan pemeliharaannya. Anggaran menunjukkan rencana jangka panjang dan
pembelanjaan atas aktiva tetap. Meskipun demikian, pemerintah tidak mungkin untuk
memenuhi permintaan seluruh stakeholder. Pemerintah harus memiliki prioritas untuk
menggunakan finansial yang dikuasainya dengan syarat untuk kepentingan publik.
 Prinsip – Prinsip Anggaran Sektor Publik
1. Otorisasi oleh legislative
Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu sebelum
eksekutif dapat membelanjakan anggran tersebut.
2. Komprehensif
Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Oleh
karena itu, adanya dana non – budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang
bersifat komprehensif.
3. Keutuhan anggaran
Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum.
4. Nondiscretionary appropriation
Jumlah yang disetujui oleh legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis, efisien, dan
efektif.
5. Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan atau
multitahunan.
6. Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi yang dapat
dijadikan sebagai kantong – kantong pemborosan dan inefisiensi anggaran serta dapat
mengakibatkan munculnya underestimate pendapatan dan overestimate pengeluaran.
7. Jelas
Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak membingungkan.
8. Diketahui publik
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.
BAB III

PENUTUP

Penganggaran sektor publik merupakan proses yang sangat vital bagi organisasi
sektor publik. Anggaran politik penting sebab anggaran membantu menentukan tingkat
kebutuhan masyarakat. Anggaran merupakan instrument kebijakan fiscal pemerintah untuk
mempengaruhi keadaan ekonomi melalui kebijakan pengeluaran dan perpajakan. Dengan
anggaran, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya yang langka untuk menggerakkan
pembangunan sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Dan yang penting lagi, anggaran merupakan sarana untuk menunjukkan
akuntabilitas pemerintah terhadap publik.

Anggaran publik terdiri dari anggaran operasional dan anggaran modal. Anggaran
operasional adalah pengeluaran yang dilakukan secara rutin dan tidak menambah kekayaan
serta manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran. Sedangkan anggaran modal manfaatnya
lebih dari satu tahun anggaran dan menambah kekayaan.

Dalam menyusun anggaran sektor publik terdapat 2 pendekatan, yaitu pendekatan


tradisional dan pendekatan New Public Management. Pendekatan tradisional memiliki ciri
utama line – item dan incrementaism. Pendekatan NPM dimaksudkan untuk mengatasi
kelemahan dari system tradisional. Anggaran dengan pendekatan NPM terdiri dari beberapa
jenis, yaitu anggaran kinerja, ZBB, dan PPBS. Beberapa jenis anggaran tersebut perlu dikaji
lebih mendalam sebelum diaplikasikan, karena pada masing – masing jenis anggaran tersebut
memiliki kelebihan dan kelemahan. Penerapan system anggaran perlu mempertimbangkan
aspek social, kultural, dan kesiapan teknologi yang dimiliki oleh pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.


Nordiawan, Deddi. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai