Anda di halaman 1dari 6

Bahan dan Alat Berkarya Seni Rupa

1. Bahan dalam seni rupa.


Bahan dalam seni rupa merupakan salah satu unsur yang melengkapi diantara alat dan media
yang sudah diterangkan di atas. Dalam artian bahan juga berperan dalam penciptaan karya seni,
tanpa adanya bahan tidak akan tercipta karya seni. Dan untuk menghasilkan sebuah karya seni
memang harus didukung oleh ketiga unsur tersebut, yaitu alat, media dan bahan. Penggunaan
bahan menjadi penting sebagai pendukung terciptanya sebuah karya seni. Dan pada intinya seni
rupa itu mempunyai bentuk dua dimensi dan tiga dimensi, maka dari itu bahan juga mengikuti
bentuk tersebut. Bahan pendukung dalam seni rupa di bagi dua yaitu, bahan dua dimensi dan
tiga dimensi. Yang termasuk bahan dua dimensi antara lain :

o Kertas.
Kertas tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita, kertas sudah menjadi bagian yang penting
dalam kehidupan manusia. Kegunaan kertas dapat bermacam-macam, dalam konteks ini yang
akan dibahas adalah jenis kertas gambar. Secara historis terciptanya kertas dapat ditelusuri,
kira-kira bermula pada peradaban Mesir kuno. Dimana pada waktu itu kertas dibuat dari pohon
papyrus (semacam pohon palem). Selanjutnya pada tahun 105 masehi tepatnya di China dibuat
secara manual dari tumbuh-tumbuhan. Cara pembuatan kertas kemudian tersebar ke Jepang
pada tahun 610, kemudian dibawa oleh orang Arab ke Mesir dan oleh orang Moor ke Spayol
tahun 1150, dan selanjutnya menyebar ke Eropa serta mencapai koloni Amerika pada tahun
1690.

o Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan kertas yang semakin diperlukan
dalam kehidupan. Kira-kira pada abad ke 15 kertas mulai dibuat secara masinal(dengan mesin),
dan dibuat dalam skala besar.
o Bersamaan pula dengan ditemukannya mesin cetak oleh Johhanes Guttenberg. Dan
sejak saat itu kertas mulai banyak digunakan untuk membuat karya seni, seperti sketsa, gambar
ilustrasi, gambar, dll. Dalam pembuatan kertas secara modern terbuat dari bahan serat tumbuh-
tumbuhan dan dihaluskan serta melalui proses kimiawi. Dewasa ini kebanyakan bahan baku dari
kertas adalah dari bahan kayu.
o Kertas gambar adalah kertas yang dipakai sebagai bahan landasan untuk melukis atau
menggambar dengan cat air, pastel, pensil warna dan sebagainya, serta dapat pula dipakai
untuk seni grafis murni. Kertas yang digunakan dalam seni lukis, biasanya terbuat dari batang
pohon dan kapas.
o Sedangkan untuk kwalitas yang lebih rendah dibuat dari serat kayu/pohon. Sedangkan
jenis kertas gambar memang banyak sekali jenisnya, disesuaikan dengan media yang dipakai.
Dari mulai kertas yang halus, kasar, berserat, sampai dengan bertekstur. Jenis kertas gambar
antara lain manila, padalarang, linen, canson, concord, karton, malaga.
o Spesifikasi kertas untuk media arang gambar, konte, pensil warna, cat poster, dapat
menggunakan kertas jenis manila, canson, concord dan padalarang. Sedangkan untuk pastel
minyak kertas yang cocok digunakan adalah kertas karton atau malaga.
o Dikarenakan karakteristik kertas ini mempunyai bulu halus dipermukaan kertasnya,
sehingga dapat menyerap partikel pastel yang digoreskan dipermukaan kertas. Untuk cat air
yang mempunyai sifat basah, biasanya digunakan jenis kertas canson yang khusus cat air. Jika
sulit mendapatkan kertas tersebut dapat diganti dengan kertas padalarang atau manila. Untuk
membuat seni grafis dasar cukup menggunakan kertas manila atau padalarang.
o Kanvas (kain).
Kain atau yang lebih populer kita kenal dengan kanvas merupakan bahan atau landasan yang
sering dipakai untuk melukis. Sebelum kanvas dikenal untuk melukis  pada zaman dulu yang
digunakan adalah papan kayu yang dirangkai. Pengertian dari kain adalah hasil
anyaman/tenunan yang terdiri dari benan-benang (serat/fibers) yang saling menjalin tegak lurus
dan bertautan. Kain kanvas yang sering dipakai untuk melukis harus liat, ulet dan kuat, dan
tenunannya rapat serta serat benangnya tegak lurus. Dan jenis kanvas ada dua yaitu kanvas jadi
dan kanvas mentah. Kanvas jadi adalah kanvas yang sudah diberi lapisan lem dan plamur,
sehingga kanvas tersebut siap untuk dilukis. Sedangkan kanvas mentah adalah kain yang masih
dalam gulungan belum diplamur, sehingga proses pembuatan plamur dilakukan sendiri. Untuk
proses plamur pada kanvas mentah dapat menggunakan lem kayu dan cat tembok atau dapat
juga menggunakan cat genteng. Untuk proses plamur minimal tiga kali lapisan, lapisan pertama
lem lapisan kedua dan ketiga adalah cat tembok. Untuk mendapatkan kanvas jadi dapat dicari di
art shop dan juga toko alat tulis. Sedangkan kain kanvas yang mudah didapat disekitar kita
antara lain jenis kain katun, kain blacu, kain terpal, kain mori, dan kain layar, dapat juga
digunakan karung goni. Dan spesifikasi dari bahan kain adalah untuk media jenis cat minyak, cat
poster, dan dapat juga digunakan untuk seni grafis.

o Hardboard.
Bahan yang satu ini idealnya dipakai untuk pembuatan cetakan pada seni grafis yaitu pada jenis
cetak tinggi. Hardboard merupakan bahan tipis sejenis triplek yang dibuat dari serbuk kayu yang
dipres dan melalui proses produksi. Jadi kenapa jenis hardboard yang dipakai untuk
penggunaan cetakan dalam seni grafis. Dikarenakan dalam pembuatan cetakan yaitu dengan
cara dicukil, sehingga hardboard dipakai karena permukaannya tidak keras sedikit lunak. Bahan
yang satu ini merupakan bahan yang dipakai pada seni rupa tingkat lanjut, sehingga
pembahasaanya dirasa cukup.

o Triplek.
Bahan yang satu ini dapat dikatakan media alternatif dalam melukis, khususnya dengan media
basah. Dapat juga dipakai untuk pembuatan cetakan pada seni grafis, tapi sedikit sulit dalam
proses pencukilan. Sebagai bahan yang tidak konvensional maka triplek tidak terlalu banyak
dipakai untuk melukis. Dimana kita tahu bahwa seni rupa tingkat dasar hanya menggunakan
kertas dan juga kanvas untuk melukis. Jika terpaksa menggunakan triplek sebagai bahan
landasan untuk melukis, maka media yang cocok menggunakan cat kayu atau cat besi. Tetapi
triplek biasanya dapat juga dipakai sebagai bahan untuk pembuatan seni patung.

o Kaca.
Kaca mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, kita dapat memanfaatkan kaca untuk melengkapi
suatu bangunan, buat cermin, dll. Tetapi disisi lain kaca dapat juga digunakan untuk melukis,
dan lukisan pada kaca disebut dengan lukisan kaca. Untuk melukis dari bahan kaca media yang
cocok adalah menggunakan cat besi atau cat kayu. Dikarenakan sifat dari cat tersebut
mempunyai sifat yang lengket dan berbasis minyak. Tapi kaca juga merupakan bahan landasan
dalam melukis yang tidak utama. Bahan alternatif dalam menciptakan karya seni yang berbeda
dan tidak biasa. Selain dipakai untuk melukis, kaca dipakai untuk membuat ketrampilan yaitu
pembuatan kaca patri. Kaca patri (las/solder) salah satu jenis dekorasi yang hampir sama
dengan mozaik, hanya saja bahan yang digunakan dari potongan kaca bukan dari keramik.

Menafsirkan Karya Batik Modifikasi


o Plakat              : bermedia kanvas yang diberi cat yang bersifat menutup yang dicampur
larutan lem sehingga tidak tembus pandang
o Aquarel           : melukis dengan sapuan warna tipis dengan media kertas
o Acrylic             : menghasilkan warna yang cerah dan menyala
o Pointilis           : menggunakan titik-titik hingga membentuk suatu objek.
o Dussel              : menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis.
Alat yang bisa digunakan, antara lain pensil, krayon, dan konte.
o Siluet               : teknik siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan
satu warna sehingga menimbulkan kesan balok.
o Arsir                : teknik arsir dibuat dengan cara menggoreskan pensil, spidol, tinta, atau
alat lain berupa garis-garis berulang yang membuat kesan gelap-terang, gradasi, atau kesan
dimensi
Display Pameran.
Definisi display atau pengertian display produk adalah penataan barang dagangan ditempat
tertentu dengan tujuan menarik minat konsumen, memudahkan konsumen untuk melihat serta
memilih dan akhirnya membeli produk atau barang yang ditawarkan. Display adalah penataan
barang atau produk. Display adalah kegiatan menata produk atau barang dagangan dengan
cara dan strategi tertentu sesuai kondisi tertentu. Kondisi disini berhubungan erat dengan jenis
produk atau barang dagangan, Tempat dan situasi.

Materi Pameran.
Tiga sumber materi pameran seni rupa di sekolah antara lain sebagai berikut:

o Bersumber dari koleksi karya tugas siswa yang dinilai terbaik misalnya seni lukis, kria,
desain, atau karya lainnya. Tugas yang dinilai terbaik ini merupakan hasil penilaian dan
pemilihan guru yang merupakan koleksi selama satu semester.
o Bersumber dari karya siswa yang pembuatannya atas dasar inisiatif sendiri. Ini berarti di
luar tugas sekolah.
o Bersumber dari karya siswa yang berhasil memenangkan beragam perlombaan cabang
seni rupa baik itu seni lukis, logo, kria, desain, animasi dan lain lain. Lomba yang dimenangkan
bisa skala nasional atau pun internasional dan diarih oleh siswa yang masih aktif sebagai pelajar
di sekolah yang hendak mengadakan pameran seni rupa.
Prinsip Penataan Karya dalam Pameran
1. penempatan karya seni rupa hendaknya mempertimbangkan rasa aman dan nyaman
bagi pengunjung
2. karya dua dimensi dapat dipajang pada sketsel(panil) atau dinding
3. karya 3 dimensi diletakkan di atas meja,bila ukurannya terlalu besar dapat diletakkan
dilantai
4. panataan lampu diatur agar karya yg dipajang dapat terlihat jelas dan menarik
Sketsel atau Papan panil adalah papan yang dipasang di ruang pameran. Fungsinya selain
sebagai skat, sketsel ini difungsikan untuk memajang karya 2 dimensi. Selain tembok atau
dinding, sketsel ini memang diperuntukkan untuk memasang karya dua dimensi.
Fungsi Pameran
1. Fungsi apresiasi diartikan sebagai kegiatan untuk menilai dan menghargai karya seni.
Melalui kegiatan pameran ini diharapkan dapat menimbulkan sikap menghargai terhadap karya
seni. Suatu penghargaan akan timbul setelah pengamat (apresiator) melihat, menghayati,
memahami karya seni yang disaksikannya. Melalui kegiatan ini pula akan muncul apresiasi aktif
dan apresiasi pasif. Apresiasi aktif, biasanya seniman, seteleh menonton pameran biasanya
termotivasi/terdorong untuk mencipa karya seni sedangkan apresiasi pasif biasanya terjadi pada
orang awam, setelah menyaksikan pameran biasanya bisa menghayati, memahami dan menilai
serta menghargai karya seni.
2. Fungsi edukasi, kegiatan pameran karya seni di sekolah akan memberikan nilai-nilai
ajaran terhadap masyarakat terutama apresiator, misalnya nilai keindahan, nilai sejarah, nilai
budaya, dan sebagainya. Selain itu karya yang dipamerkan harus memiliki nilai-nilai yang positif
terhadap siswa dan warga sekolah.
3. Fungsi rekreasi, kegiatan pameran memberikan rasa senang sehingga dapat
memberikan nilai psikis dan spiritual terutama hiburan. Dengan menyaksikan pameran,
apresiator menjadi senang, tenang dan memberikan pencerahan.
4. Fungsi prestasi dimaksudkan bahwa dengan kegiatan pameran di sekolah dapat
diketahui siswa yang berbakat dalam bidang seni, Hal ini bisa disaksikan dari bentuk-bentuk
kreasi yang ditampilkan oleh para siswa. Apresiator bisa memberi penilaian apakah siswa yang
menciptakan karya ini kreatif atau kurang kreatif.
Perencanaan Pameran
1. Menentukan Tujuan Pameran
Meski dilakukan dalam skala sekolah yang lebih serius pada aktivitas edukatif, tujuan
penyelenggaraan bazar seni rupa juga perlu difikirkan secara matang alasannya tujuan akan
mensugesti konsep atau agenda aktivitas yang akan dilakukan. Pameran seni rupa bisa saja
dilakukan dengan tujuan edukasi, sosial, kemanusiaan, kebudayaan, atau tujuan komersil dalam
bentuk penggalangan dana.

o Menentukan Tema Pameran


Sesudah tujuan penyelenggaraan bazar disahkan, maka selanjutnya ialah penentuan tema
pameran. Tema bazar sanggup diubahsuaikan dengan isu-isu kebudayaan atau isu pendidikan
yang sedang hangat diperbincangkan namun yang terang tema harus memperjelas tujuan yang
sudah disahkan.

o Menentukan Materi Pameran


Materi bazar ialah materi atau isi yang akan diusung dalam bazar seni rupa. Materi bazar seni
rupa tentu dalam bentuk karya-karya seni rupa menyerupai lukisan, patung, kerajinan, dan
sebagainya. Informasi penunjang terkait karya yang akan dipamerkan juga menjadi materi bazar
yang harus direncanakan. Materi bazar disusun dan dikembangkan menurut tema yang sudah
dipilih.

o Menyusun Kepanitiaan
Sesudah tema dan materi bazar diputuskan, maka selanjutnya disusun kepanitiaan. Kepanitiaan
bazar umumnya terdiri dari panitia inti dan didukung oleh seksi-seksi. Masing-masing seksi
dipimpin oleh ketua seksi dan ketua seksi bertanggung tanggapan kepada ketua panitia.

o Menentukan Tempat dan Waktu Pameran


Agar bazar seni rupa sanggup terselenggara secara efektif, maka panitia harus mencari waktu
yang paling sesuai untuk melakukan pameran. Pameran seni rupa biasanya dilaksanakan pada
dikala tidak ada aktivitas pembelajaran di kelas contohnya pada ahad hening di selesai
semester, atau pada dikala pengadaan program tahunan yang memang rutin dilakukan di
sekolah. Selain waktu, panitia juga harus merencanakan daerah atau ruangan yang akan dipakai
untuk menyelenggarakan pameran. Penentuan daerah bazar diubahsuaikan dengan kondisi
sekolah dan ukuran, jumlah serta karakteristik karya yang akan dipamerkan. Pameran sanggup
dilakukan di aula, gedung serba guna, atau memanfaatkan halaman sekolah.

o Menyusun Agenda Kegiatan Pameran


Agar waktu pelaksanaan bazar hingga secara terang kepada tiruana pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan bazar tersebut, maka perlu disusun agenda aktivitas pameran. Agenda
aktivitas bazar biasanya disusun dalam bentuk tabel atau diagram dengan mencantumkan
komponen jenis aktivitas dan waktu secara jelas.

o Menyusun Proposal Pameran


Proposal aktivitas ialah planning yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja secara
sistematis sebelum melakukan kegiatan. Proposal mencakup beberapa aspek aneka macam
aspek terkait aktivitas yang akan dilaksanakan mulai dari latar belakang, tema, tujuan, susunan
paniti, anggaran biaya, jadwal, dan sebagainya. Proposal aktivitas bazar ditujukan untuk
memperoleh perizinan, dukungan, atau menolongan dana dari aneka macam pihak atau
sponsor.

Perbedaan Seni Rupa Murni dan Terapan


o Dari Jenis Karyanya
 Jenis karya seni rupa Murni
 Seni lukis merupakan kegiatan pengolahan unsur-unsur seni rupa seperti
garis,bidang,warna dan tekstur pada bidang dua dimensi, adapun seni lukis yang kita kenal saat
ini dibuat pada kanvas, dapat disebut seni lukis modern. (baca juga : jenis seni lukis)
 Seni grafis merupakan cabang seni yang tergolong kedalam bentuk dua
dimensi. pada awalnya jenis  merupakan keterampilan untuk mencetak atau memperbanyak
tulisan.
 Jenis seni rupa Terapan
 Arsitektur (seni dalam pembangunan rumah) masuk ke dalam seni
terapan yang sering ditemui. Pembuatan bangunan gedung, rumah, sekolah
 Dekorasi merupakan jenis seni rupa terapan untuk menghias suatu
ruangan yang lebih indah daripada yang sebelumnya yang sering kita temui beberapa acara
pertunjukan, perkawinan, pameran dan acara lainnya.
 Seni Ilustrasi, karya bentuk gambar atau foto sering di pakai buku
pelajaran sekolah dasar untuk mempermudah pembaca isi suatu cerita atau artikel
 Keterampilan Tangan disebut juga seni kriya, mempunyai fungsi untuk
mempermudah mengolah bahan baku yang dapat ditemukan di lingkungan sekitar. bahan baku
biasanya diolah menjadi benda yang mempunyai nilai estetis dan bernilai pakai.
 Seni Grafis ( seni rupa dalam pembuatan teknik cetak), biasanya digunakan
mengunakan kertas. karya seni grafis mempunyai arti sebagai alat komunikasi.
 Seni rupa Terapan dapat diartikan menurut fungsi,wujud dan bentuknya.
o Perbedaan dari Fungsinya
 Fungsi seni Terapan
 Sebagai kebutuhan Pokok
 Pangan – Dalam makanan membutuhkan segi warna, keindahan,
rasa yang mempunyai citarasa yang lezat
 Sandang (Pakaian) – Sebagai pelindung tubuh dari kondisi
lingkungan tetapi sebagai sarana sosial sebagai identitas budaya masyarakat
 Papan- Dalam tatanan nilai seni suatu rumah akan menjadi lebih
nyaman untuk layak ditempati
 Sebagai kebutuhan Sosial
 Pendidikan seni-manusia akan mempunyai kehalusan di budi
pekerti, seni dapat mengolah kepekaan manusia terhadap lingkungan sekitar dengan hal-hal
yang berkaitan dengan keindahan.
 Keagamaan- Tempat ibadah sebuah ungkapan manusia yang
bernilai keindahan selain nilai religi
 Ritual kehidupan-Ritual kehidupan yang dulu dilakukan setiap
manusia yang berkaitan dengan seni misalnya dekorasi, tempat upacara adat
o Karya seni rupa terapan selain di ciptakan sebagai benda yang praktis dapat juga
dinikmati keindahannya antara lain:
 Sebagai sarana ritual keagamaan atau kerohanian
 Sebagai sarana pendidikan moral masyarakat
 Sebagai sarana pengungkapan ekspresi pribadi
 Sebagai sarana untuk mengenang suatu kejadian
o Fungsi seni rupa Murni
 Seni rupa murni yang berfungsi untuk memuaskan batin di dalam ciptaannya
yang lebih utama nilai keindahan yang manusia yang berisi nilai budaya diapresiasikan pola
kelakuan dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang ditata
dengan prinsip tertentu hingga menghasilkan suatu karya yang indah dan bermakna. seni rupa
murni  biasanya mempunyai keunikan atau ciri khas tersendiri
Langkah-langkah Pembuatan Batik
a. Langkah pertama adalah siapkan kain mori (kain yang biasa digunakan untuk membatik) dari
bahan katun.  Lalu buat pola motif batik yang kita inginkan menggunakan pensil pada kertas
karton, yang nantinya akan saya gunakan sebagai acuan agar memudahkan menggambar di
kain.

b. Menjiplak /Ngemal (taruh karton di atas meja kaca lalu taruh kain di atasnya sehingga
memudahkan kita memindah gambar dari karton ke kain mori).
c. Siapkan canting dan cairan malam(malam khusus batik, bisa kita dapatkan di toko-toko yang
menjual alat-alat membatik) yang sudah dipanaskan di atas kompor, lalu ciduk cairan malamnya
agar tertampung pada cantingnya.
Goreskan mengikuti sketsa pola pada kain yang tadi. Jangan lupa cairan malamnya harus
tembus ke belakang kain. Lakukan terus sampai seluruh kain selesai dicanting. Proses
mencanting sesuai pola gambar pensil

Bagian kain yang tertutupi oleh malam itu yang nanti warnanya akan tetap putih.
Langkah-langkah diatas itulah yang disebut teknik canting. Karena disini kita menggunakan dua
teknik sekaligus yaitu teknik canting dan teknik colet, jadi mari kita lanjut ke teknik coletnya.

d. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memilih warna untuk mewarnai motif pada
batik kita. Disini saya menggunakan pewarna kimia yaitu Remasol. Kenapa saya memilih
remasol, karena pewarna ini mudah digunakan untuk pemula, karena tinggal mencampur
dengan air dingin saja. Disamping itu pewarna remasol memiliki karakter warna yang cerah.

e. (Pewarnaan) Ambil kuas, celupkan kuas pada pewarna remasol, lalu lukiskan pada kain
seolah-olah kita sedang mewarnai/melukis. Lukiskan sampai seluruh kain diisi warna.Inilah yang
di sebut teknik colet.

Sekarang proses nyanting dan nyolet selesai. Yang dicanting waktu pertama itu untuk
menghasilkan warna putih dan yang dicolet untuk menghasilkan warna warna lain. Setelah
selesai kita tunggu kain yang telah diwarna mengering dan tunggu beberapa saat.
Batik tulis lukis motif ikan yang sudah selesai
f. Proses selanjutnya adalah proses kancing warna, yaitu proses perendaman batik pada larutan
waterglass supaya batik yang kita buat tidak mudah luntur. Caranya: gunakan waterglass
secukupnya hanya sampai kain tampak basah saja. Pencelupan pada waterglass ditunggu
semalam. Setelah itu kain diangkat kemudian dibilas dengan air bersih sampai hilang warna
warna residu yang menempel pada batik. Setelah itu angkat dan tiriskan di tempat teduh sampai
tidak ada air lagi yang menetes dari kain. Mencelup batik pada waterglass untuk kancing warna

g. Sekarang tinggal melepaskan malam/lilin dari kain. Caranya panaskan beberapa liter air yang
telah dicampurkan dengan soda kostik, panaskan sampai mendidih. Lalu masukan kain tadi ke
dalam air tersebut sambil diaduk aduk dan sesekali diangkat sedikit, proses inilah yang disebut
dengan pelorodan. Maka malam yang menempel di kain akan meleleh dan terlepas dari kain
saat proses pelorodan tersebut.

h. Jika malam sudah tidak menempel di kain, cepat cepat kain di masukan ke dalam air dingin
lalu dikucek-kucek menggunakan tangan agar sisa-sisa malam yang menempel dapat
seluruhnya terangkat. Jika kain sudah bersih seluruhnya dari sisa-sisa malam, kain dapat
dijemur dan diperlakukan seperti kain biasa lain.

Pembuatan Patung Modifikasi


Bagian kain yang tertutupi oleh malam itu yang nanti warnanya akan tetap putih.
Langkah-langkah diatas itulah yang disebut teknik canting. Karena disini kita menggunakan dua
teknik sekaligus yaitu teknik canting dan teknik colet, jadi mari kita lanjut ke teknik coletnya.

a. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memilih warna untuk mewarnai motif pada
batik kita. Disini saya menggunakan pewarna kimia yaitu Remasol. Kenapa saya memilih
remasol, karena pewarna ini mudah digunakan untuk pemula, karena tinggal mencampur
dengan air dingin saja. Disamping itu pewarna remasol memiliki karakter warna yang cerah.

b. (Pewarnaan) Ambil kuas, celupkan kuas pada pewarna remasol, lalu lukiskan pada kain
seolah-olah kita sedang mewarnai/melukis. Lukiskan sampai seluruh kain diisi warna.Inilah yang
di sebut teknik colet.

Sekarang proses nyanting dan nyolet selesai. Yang dicanting waktu pertama itu untuk
menghasilkan warna putih dan yang dicolet untuk menghasilkan warna warna lain. Setelah
selesai kita tunggu kain yang telah diwarna mengering dan tunggu beberapa saat.
Batik tulis lukis motif ikan yang sudah selesai

Anda mungkin juga menyukai