Anda di halaman 1dari 8

“SWEET PAPAYA SEED CANDY” ANTIBACTERIAL ESCHERICHIA COLI CANDY

WITH PAPAYA SEED (CARICA PAPAYA L.)

Tika Pangesti, Ika Nur Fitriani, Firdiawan Ekaputra, dan Andi Hermawan
Mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract
This research is experimental research aims to knowing how to made papaya
seed candy as antibacterial in Escherichia coli and knowing inhibition zone of sweet
papaya seed candy against bacteria E. coli. This research give alternative new product
of healthy food and improve economic value of papaya seed (Carica papaya L.)
The process in this research has for ways: making papaya seed powder, making
jelly candy, making solution candy, and testing the bacterial growth inhibition zone of
Escherichia coli bacteria. This proses was held for two days in “Balai Laboratorium
Kesehatan Yogyakarta”
Result of this research is papaya seed can be processed to made papaya seed
candy by dried and refined. Beside on the bacterial growth inhibition testing, papaya
seed candy didn’t have inhibition zone against Escherichia coli bacteria.

Keywords : candy, papaya seed, triterpenoid, escherichia coli, antibacterial

PENDAHULUAN masyarakat. Padahal, biji pepaya kaya


Produksi pepaya dari tahun ke manfaat. Biji hitam dengan selaput be-
tahun meningkat. Berdasarkan data dari ning ini memiliki nutrisi penting dengan
Badan Pusat Statistik tercatat pada tahun khasiat sebagai Antibakteri, yang efektif
2010 produksi pepaya di Indonesia se- melawan bakteri E. coli, Salmonella, dan
banyak 675801 ton dan mengalami pe- infeksi Staphylococcus. Membunuh para-
ningkatan pada tahun 2011 sebanyak sit dalam pencernaan. Sudah ditemukan
955078 ton. Angka ini kemungkinan akan bukti bahwa biji pepaya mampu mem-
terus bertambah dari tahun ke tahun ka- berantas parasit dalam pencernaan. Da-
rena budidaya pepaya yang mudah dan lam sebuah studi terhadap anak-anak Ni-
sangat cocok dengan iklim di Indonesia. geria yang mengidap parasit dalam pen-
Penambahan jumlah produksi ini cernaan, 76,6 persennya dinyatakan be-
sejalan dengan jumlah limbah biji pepaya bas parasit setelah tujuh hari mengon-
yang dihasilkan. Sampai saat ini, limbah sumsi biji pepaya (Nursal, 2006)
biji pepaya belum banyak dimanfaatkan

156
157 Universitas Negeri Yogyakarta

Hasil uji fitokimia terhadap eks- memproses biji pepaya (Carica papaya L)
trak kental methanol biji pepaya diketa- sebagai bahan dalam pembuatan permen
hui mengandung senyawa metabolit se- dan juga aktivitas daya hambat permen
kunder golongan triterpenoid, flavonoid, “Sweet Papaya Seed Candy” terhadap per-
alkaloid, dan saponin. Secara kualitatif, tumbuahan bakteri Eschericihia coli. Di-
berdasarkan terbentuknya endapan atau harapkan produk yang dihasilkan dapat
intensitas warna yang dihasilkan dengan memberikan alternatif produk baru ma-
pereaksi uji fitokimia, diketahui bahwa kanan kesehatan dan meningkatkan nilai
kandungan senyawa metabolit sekunder ekonomis biji pepaya (Carica papaya L).
golongan triterpenoid merupakan kom-
ponen utama biji pepaya. Hasil uji aktivi- KAJIAN PUSTAKA
tas antibakteri terhadap isolat triterpe- Pepaya
noid menunjukkan bahwa isolat dapat Tanaman pepaya merupakan her-
menghambat pertumbuhan bakteri Es- ba menahun dan tingginya mencapai 8 m.
cherichia coli dan Staphilococcus aureus Batang tak berkayu, bulat, berongga, ber-
pada konsentrasi 1000 ppm (Sukadana, getah dan terdapat bekas pangkal daun.
2008:15-18). Dapat hidup pada ketinggian tempat 1m-
Untuk itu, kami membuat inovasi 1.000m dari permukaan laut dan pada
yang menarik, yaitu dengan memanfaat- suhu udara 22°C-26°C. Pada umumnya
kan ekstrak biji pepaya sebagai permen. semua bagian dari tanaman baik akar,
Produk permen dipilih karena permen batang, daun, biji dan buah dapat diman-
merupakan produk yang banyak dige- faatkan. (Warisno, 2003). Menurut Tji-
mari masyarakat. Dengan rasa yang m- trosoepomo (2004), sistematika tumbuh-
anis, bentuk yang mudah dibawa, mem- an pepaya (Carica pepaya L.) berdasar-
buat makanan ini cocok dikomsumsi baik kan taksonominya adalah sebagai beri-
untuk anak-anak maupun orang dewasa. kut.
Dari permasalahan di atas, perlu
adanya suatu penelitian tentang cara

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Cistales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Gambar 1. Carica Pepaya Gambar 2. Biji Pepaya

PELITA, Volume VIII, Nomor 2, Agustus 2013


Universitas Negeri Yogyakarta 158

Spesies : Carica pepaya L.


Nama lokal : Pepaya

Tanaman pepaya merupakan salah an fenol, alkaloid, terpenoid dan saponin.


satu sumber protein nabati. Pepaya (ca- Zat-zat aktif yang terkandung dalam biji
rica pepaya L.) merupakan tanaman yang pepaya tersebut bisa berefek sitotoksik,
berasal dari Amerika tropis. Buah pepaya anti androgen atau berefek estrogenik
tergolong buah yang popular dan dige- (Lohiya et al., 2002 dalam Satriyasa,
mari hampir seluruh penduduk di bumi 2007). Alkaloid salah satunya yang ter-
ini (Kalie, 1988 dalam Amir, 1992). Pe- kandung dalam biji pepaya dapat berefek
paya (carica pepaya L.) merupakan ta- sitotoksik. Efek sitotoksik tersebut akan
naman yang cukup banyak dibudidaya- menyebabkan gangguan metabolisme sel
kan di Indonesia. Di Indonesia, tanaman spermatogenik (Arsyad, 1999 dalam Sa-
pepaya dapat tumbuh dari dataran ren- triyasa dan Pangkahila, 2010).
dah sampai daerah pegunungan 1000 m Hasil uji fitokimia terhadap eks-
dpl. Negara penghasil pepaya antara lain trak kental methanol biji pepaya diketa-
kosta Rika, Republik Dominika, Puerto hui mengandung senyawa metabolit se-
Rika, dan lain-lain. Brazil, India, dan In- kunder golongan triterpenoid, flavonoid,
donesia merupakan penghasil pepaya alkaloid, dan saponin. Secara kualitatif,
yang cukup besar (Warisno, 2003). berdasarkan terbentuknya endapan atau
intensitas warna yang dihasilkan dengan
Kandungan Aktif Biji Pepaya pereaksi uji fitokimia, diketahui bahwa
Apabila dikaitkan dengan senyawa kandungan senyawa metabolit sekunder
aktif dari tanaman ini ternyata banyak di golongan triterpenoid merupakan kom-
antaranya mengandung alkaloid, steroid, ponen utama biji pepaya. Hasil uji akti-
tanin dan minyak atsiri. Dalam biji pe- vitas antibakteri terhadap isolate triter-
paya mengandung senyawa-senyawa ste- penoid menunjukkan bahwa isolate da-
roid. Kandungan biji dalam buah pepaya pat menghambat pertumbuhan bakteri
kira-kira 14,3 % dari keseluruhan buah Escherichia coli dan Staphilococcus au-
pepaya (Satriasa dan Pangkahila, 2010). reus pada konsentrasi 1000 ppm. Terja-
Kandungannya berupa asam lemak tak dinya penghambatan terhadap pertum-
jenuh yang tinggi, yaitu asam oleat dan buhan koloni bakteri diduga disebabkan
palmitat. Selain mengandung asam-asam karena kerusakan yang terjadi pada kom-
lemak, biji pepaya diketahui mengan- ponen struktural membran sel bakteri.
dung senyawa kimia lain seperti golong- Senyawa golongan terpenoid dapat

“Sweet Papaya Seed Candy” Antibacterial Escherichia Coli Candy with Papaya Seed (Carica Papaya L.)
159 Universitas Negeri Yogyakarta

berikatan dengan protein dan lipid yang Enterobacteriaceae, sesungguhnya meru-


terdapat pada membrane sel dan bahkan pakan penghuni normal usus, selain ber-
dapat menimbulkan lisis pada sel (Suka- kembang biak di lingkungan sekitar ma-
dana, 2008:16). nusia. Sejauh ini, ada 4 kelas Eschericia
coli yang bersifat enterovirulen. Keempat
Bakteri E-Colli kelas tersebut adalah Eschericia coli ente-
Escherichia coli, atau biasa dising- ropatogenik (EPEC), Eschericia coli ente-
kat E. coli adalah salah satu jenis spesies roksigenik (ETEC), Eschericia coli entero-
utama bakteri gram negatif.Pada umum- invasif (EIEC), dan Eschericia coli entero-
nya, bakteri yang ditemukan oleh Theo- hemoragik (EHEC). EPEC menyebabkan
dor Escherich ini dapat ditemukan dalam diare yang parah pada bayi, meskipun
usus besar manusia. Kebanyakan E. coli mekanismenya belum dapat dijelaskan.
tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti ETEC menghasilkan dua jenis toksin yang
E. coli tipe O157:H7, dapat mengakibat- bersifat stabil dan agak labil terhadap
kan keracunan makanan yang serius panas dan menyebabkan diare pada anak
pada manusia yaitu diare berdarah ka- serta bayi, yaitu penyakit mirip dengan
rena eksotoksin yang dihasilkan berna- kolera (di daerah endemis kolera) dan
ma verotoksin. Toksin ini bekerja dengan diare petualang (ditularkan lewat air dan
cara menghilangkan satu basa adenin makanan). EIEC menginvasi dan berpro-
dari unit 28S rRNA, sehingga meng- liferasi di dalam sel epitel mukosa se-
hentikan sintesis protein. Sumber bakteri hingga tidak jarang menimbulkan colonic
ini contohnya adalah daging yang belum epithelial cell death (Arisman, 2009).
masak, seperti daging hamburger yang
belum matang. Berikut adalah klasifikasi Permen
ilmiah dari E. coli. Permen adalah sejenis gula-gula
Domain : Bacteria (confectionary) yang dibuat dengan men-
Filum : Proteobacteria cairkan gula di dalam air. Perbedaan
Kelas : Gammaproteobacteria tingkat pemanasan menentukan jenis
Ordo : Enterobacteriales permen yang dihasilkan suhu panas
Famili : Enterobacteriaceae menghasilkan permen keras, suhu me-
Genus : Escherichia nengah menghasilkan permen lunak, dan
Spesies : Escherichia coli suhu dingin menghasilkan permen ke-
Esherichia coli yaitu bakteri facul- nyal. Permen dinikmati karena rasa ma-
tatively anaerobic gram-negatve berben- nisnya. Bentuk dan coraknya beragam,
tuk batang dan termasuk dalam family

PELITA, Volume VIII, Nomor 2, Agustus 2013


Universitas Negeri Yogyakarta 160

dari yang bulat, lonjong, panjang, persegi yaitu memisahkan biji pepaya dari
sampai bentuk-bentuk lucu. buahnya, mengeringkan biji pepaya dan
menghaluskan biji pepaya.
METODE PENELITIAN Tahap kedua yaitu proses pem-
Jenis penelitian yang digunakan buatan permen jelly. Tahapan pembuat-
adalah penelitian eksperimen dengan an permen tersebut yaitu pertama me-
memanfaatkan biji pepaya (carica pe- manaskan air, essens, dan pewarna ma-
paya). Subjek dalam penelitian ini adalah kanan, kemudian memasaukkan 75 gram
permen biji pepaya (Carica pepaya), se- gula, sodium propionate secukupnya dan
dangkan objek penelitiannya adalah per- asam sitrat secukupnya. Langkah selan-
men biji pepaya terhadap daya hambat jutnya mengaduk dan memanaska larut-
bakteri E-Colli. Variabel terikat pada pe- an hingga mendidih. Melarutkan gelatin
nelitian ini adalah diameter daya hambat dalam air hangat (50-60oC) dan mema-
permen biji pepaya terhadap bakteri E- sukkan gelatin ke dalam adonan dan me-
Colli, variabel kontrol adalah jumlah ko- ngaduknya hingga rata. Kemudian me-
loni bakteri dan variabel bebas adalah masukkan serbuk biji pepaya dengan va-
variasi massa serbuk biji pepaya (Carica riasi massa serbuk:
papaya L.) dalam produk permen jelly
Label 1 : 0,35 gram serbuk biji papaya
dengan variasi sebagai berikut.
Label 2 : 0,70 gram serbuk biji papaya
Label 1 : permen yang mengandung Label 3 : 1,05 gram serbuk biji papaya
0,35 gram serbuk biji pepaya
Langkah selanjutnya Menuangkan
Label 2 : permen yang mengandung
adonan ke dalam Loyang dan menutup
0,70 gram serbuk biji pepaya
dengan aluminium foil dan membiarkan-
Label 3 : permen yang mengandung
nya selama satu jam dalam suhu ruang.
1,05 gram serbuk biji pepaya
Setelah cukup dingin, memasukkan ado-
Prosedur pelaksanaan penelitian nan ke dalam refrigerator sampai adonan
penelitian ini meliputi empat tahapan, megeras dan memotong permen dan me-
yaitu pembuatan serbuk biji pepaya, naburi dengan gula halus dan tepung ta-
pembuatan permen jelly, pembuatan la- pioca yang sudah disangrai dengan per-
rutan permen, dan uji kepekaan difusi bandingan 1:1.
terhadap bakteri Escherichia coli di Balai Tahap ketiga yaitu pembuatan la-
Laboratorium Kesehatan. Pada tahapan rutan permen biji pepaya. Permen biji
proses pembuatan serbuk biji pepaya, pepaya dilarutkan dengan akuades de-
ada beberapa langkah yang dilakukan ngan perbandingan permen dan akuades

“Sweet Papaya Seed Candy” Antibacterial Escherichia Coli Candy with Papaya Seed (Carica Papaya L.)
161 Universitas Negeri Yogyakarta

sebesar 1:2. Proses ini dilakukan di La- berbeda dengan perbandingan massa
boratorium Kimia Organik FMIPA UNY. serbuk biji papaya 1:2:3 dan juga satu
Tahap terakhir yaitu pengujian produk tanpa biji pepaya sebagai control.
“Sweet papaya seed candy” terhadap akti- Langkah selanjutnya yang dilaku-
vitas bakteri Escherichia colli. Proses ini kan adalah mendestruksi permen jelly
dilakukan di Balai Laboratorium Kese- untuk memperoleh larutan permen jelly.
hatan Yogyakarta. Uji aktivitas difusi Hal ini dilakukan untuk mempermudah
bakteri dilakukan menggunakan sampel dalam proses uji bakteri. Perbandingan
permen dengan perbandingan massa permen dan akuades sebesar 2:1. Proses
serbuk biji papaya 1 : 2 :3, selain itu pe- ini dilakukan di Laboratorium Kimia Or-
neliti juga menggunakan control negative ganik FMIPA UNY pada tanggal 4 Juli
yiatu permen jelly tanpa biji papaya dan 2013.
control positif cefotaxime 30 µg. Setelah diperoleh larutan permen
jelly, larutan ini kemudian di bawa ke
HASIL DAN PEMBAHASAN Balai Laboratorium Kesehatan untuk di-
Peneliti telah melakukan proses uji aktivitasnya terhadap bakteri Esche-
pembuatan produk “Sweet papaya Seed richia coli. Proses pengujian bakteri ber-
candy” dan uji aktivitas daya hambat per- langsung selama dua hari. Hasil uji ke-
men terhadap bakteri Escherichia coli. pekaan difusi terhadap Escherichia coli
Langkah pertama yang dilakukan adalah merupakan diameter zona hambat dari
pembuatan serbuk biji pepaya. Serbuk sampel terhadap bakteri. Panjang dia-
biji papaya yang digunakan diperoleh de- meter sumuran sebesar 6 mm dengan
ngan cara mengeringkan dan menghalus- volume 50 mikroliter. Pada uji ini pene-
kan biji pepaya. Proses selanjutnya ada- liti menggunakan cefotaxime 30 µg se-
lah pembuatan permen jelly. Pada pelak- bagai control positif.
sanaan, peneliti mencoba beberapa resep Data hasil pengujian daya hambat
perrmen jelly. Pada uji coba ke empat permen “Sweet papaya seed candy” ter-
baru ditemukan resep permen jelly yang hadap pertumbuhan bakteri Eschericia
sesuai dengan apa yang diharapkan. Pe- coli adalah sebagai berikut.
neliti membuat empat jenis produk yang

Tabel 1: Pengujian Daya Hambat Permen terhadap Eschericia Coli


Hasil
Parameter Satuan
Kontrol Label 1 Label 2 Label 3
Uji kepekaan terhadap Escherichia coli mm 0 0 0 0

PELITA, Volume VIII, Nomor 2, Agustus 2013


Universitas Negeri Yogyakarta 162

Dari hasil uji daya hambat, diper- positif terhadap daya hambat bakteri. Biji
oleh bahwa variasi massa serbuk pepaya pepaya yang ditambahkan dalam peneli-
yang ditambahkan ke dalam permen jelly tian ini masih dalam bentuk serbuk, se-
tidak dapat menghambat pertumbuhan hingga senyawa triterpenoid yang ber-
bakteri E.coli. Hal ini karena E. colli yang fungsi sebagai agen antibakteri masih da-
digunakan merupakan bakteri yang cu- lam keadaan yang belum murni. Proses
kup resisten terhadap antimikroba. Daya maserasi perlu dilakukan untuk menda-
tahan mikroba pathogen ini dapat dinilai patkan ekstrak biji pepaya dengan kan-
sebagai bentuk perlawanan atau resis- dungan triterpenoid yang tinggi. Berda-
tensi terhadap obat antimikroba. Bentuk sarkan uji aktivitas antibakteri yang di-
resistensi yang dimiliki oleh mikroba lakukan Sukadana (2008), isolat Triter-
pathogen ada dua yaitu bentuk resistensi penoid dapat menghambat pertumbuhan
bawaan dan bentuk resistensi didapat bakteri Escherichia coli pada konsentrasi
(Darmadi, 2008:119). Pada kasus resis- 1000 ppm. Oleh karena itu, ekstrak biji
tensi bawaan seperti pada penelitian ini, pepaya yang ditambahkan pada permen
semua spesies mikroba pathogen bisa re- biji pepaya harus melebihi 1000 ppm
sisten terhadap satu obat sebelum mi- untuk mendapatkan hasil yang optimal
kroba pathogen kontak dengan obat ter- terhadap daya hambat pertumbuhan
sebut. Oleh karena itu, dibutuhkan anti- bakteri Escherichia coli.
biotik yang cukup kuat untuk mengham-
bat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. PENUTUP
Faktor lain yang menjadi penye- Simpulan
bab tidak adanya daya hambat yaitu jenis  Biji pepaya dapat diolah menjadi per-
biji pepaya yang digunakan. Sukadana men dengan cara dikeringkan dan di-
(2008:16) dalam penelitiannya menggu- haluskan
nakan biji pepaya berwarna putih yang  Produk “Sweet papaya seed candy”
berasal dari Kupang-NTT. Belum ada pe- tidak menunjukkan hasil positif ter-
nelitian mengenai kandungan triterpeno- hadap uji aktivitas bakteri Escherichia
id pada biji pepaya berwarna hitam. Per- coli
lu dilakukan penelitian lebih lanjut me-
ngenai kandungan triterpenoid pada biji Saran
pepaya tersebut.  Perlu dilakukan penelitian lebih lan-
Selain itu, bentuk biji pepaya yang jut mengenai daya hambat biji pepaya
ditambahkan juga menjadi faktor penye- terhadap pertumbuhan bakteri Esche-
bab permen tidak menunjukkan hasil richia coli.

“Sweet Papaya Seed Candy” Antibacterial Escherichia Coli Candy with Papaya Seed (Carica Papaya L.)
163 Universitas Negeri Yogyakarta

 Biji pepaya yang ditambahkan dalam Koloni Bakteri Escherichia coli dan
bentuk ekstrak yang diperoleh mela- Bacillus subtilis”. Jurnal Biogenesis
lui proses maserasi. Vol. 2(2):64-66.

DAFTAR PUSTAKA Satriyasa, B. K. & Pangkahila, W. I. 2010.


Amir, A. 1992. “Pengaruh penyuntikan “Fraksi Heksan dan fraksi Metanol
Ekstrak Biji Pepaya Gandul (Carica Ekstrak Biji Pepaya Muda Meng-
Pepaya L.) terhadap Sel-sel Sper- hambat Spermatogonia Mencit
matogenik Mencit dan Jumlah (Mus Musculus) Jantan”. Jurnal
Anak Hasil Perkawinannya”. Tesis Veteriner. 11 (1): 36-40.
Magister Sains. Jakarta: Biologi Ke-
dokteran Universitas Indonesia. Sukadana, I.M, dkk. 2008. “Aktivitas Anti-
bakteri Senyawa Golongan Triter-
Arisman. 2009. Keracunan Makanan: Bu- penoid dari biji pepaya (Carica
ku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: Buku pepaya L.”). Jurnal Kimia. 2(1):15-
Kedokteran EGC. 18.

Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial Pro- Tjitrosoepomo, G. 2004. Taksonomi Tum-


blematika dan Pengendaliannya. buhani (Spermatophyta). Cetakan
Jakarta: Salemba Medika. ke-8. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Nursal, dkk. 2006. “Bioaktifitas Ekstrak
Jahe (Zingiber Officinale Roxb.) Warisno. 2003. Budi Daya Pepaya. Yogya-
Dalam menghambat Pertumbuhan karta: Penerbit Kanisius.

PELITA, Volume VIII, Nomor 2, Agustus 2013

Anda mungkin juga menyukai