Anda di halaman 1dari 19

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum


2.1.1 Sumber Data
Data Formatif
Merupakan data yang berasal dari literatur seperti buku buku
literatur.
Data Sumatif
Data Sumatif berasal dari survey yang penulis lakukan terhadap
100 (seratus) koresponden dan artikel-artikel di internet.

2.1.1.1 Literatur Buku


Referensi Buku The Miracle of Chocolate

Gambar 2.1
Referensi Buku The Miracle of Chocolate

The Miracle of Chocolate merupakan sebuah buku karangan


Meta Chan. Buku ini menjelaskan dengan lengkap mengenai segala
sesuatu tentang coklat melalui informasi yang singkat, padat, dan jelas.
Di awal buku, diceritakan mengenai asal-usul kakao, dijelaskan pula
mengenai bermacam-macam jenis coklat yang ada; pengolahan
coklat; kandungan yang ada di dalam coklat beserta khasiatnya; proses

3
4

pembuatan coklat; tips makan coklat yang baik; fakta dan mitos coklat;
peluang usaha coklat; hingga ke resep-resep minuman dan makanan
yang menggunakan coklat.

2.1.1.2 Literatur Internet


Beberapa referensi literatur yang diambil dari internet antara lain:
a. http://kesehatan123.com/
Sebuah artikel yang menjelaskan beberapa manfaat coklat
bagi kesehatan tubuh.
b. http://female.kompas.com/
Sebuah artikel yang menjelaskan beberapa manfaat coklat
untuk kecantikan kulit serta cara membuat masker dari coklat.
c. http://gayahidupsehat.org/
Sebuah artikel yang menjelaskan beberapa tips memakan
coklat yang baik serta menjelaskan manfaat yang terkandung
didalam coklat.

2.1.2 Sejarah Cokelat


Kata coklat berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec) yang berarti
minuman pahit. Suku Aztec dan Maya di Meksiko percaya bahwa
DewaPertanian telah mengirimkan coklat yang berasal dari surga kepada
mereka. Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada
penggunaannya di sebuah situspengolahan cokelat di Puerto
Escondido, Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM .Residu yang diperoleh
dari tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya
penggunaan kakao tidak diperuntukkan untuk membuat minuman saja,
namun selput putih yang terdapat pada biji kokoa lebih condong digunakan
sebagai sumber gula untuk minuman beralkohol.
Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh
suku Maya kuno di Ro Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa
Suku Mayameminum cokelat di sekitar tahun 400 SM.Menurut kepercayaan
mereka cokelat menjadi symbol kemamkmuran. Cara menyajikannya pun tak
sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini setinggi dada dan
menuangkan ke wadah lain di tanah. Suku Maya tampaknya memiliki
5

kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat.


Mereka mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada
merah, vanila, atau rempah-rempah lain. Ramuan ini dipercaya sebagai
pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan dari
kandungan theobromin di dalamnya.
Pada masa Kerajaan Aztec berkuasa merupakan daerah yang paling
kaya akan biji kakao. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan makanan para
dewa (theobroma, dari bahasa Yunani). Biasanya biji kokoa digunakan dalam
upacara-upacara keagamaan dan sebagai hadiah.
Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang
digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara
kaum elit Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi
cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh
kelas pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu
terkenalnya cokelat di London, sampai didirikan rumah cokelat untuk
menyimpan persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah kopi. Rumah cokelat
pertama dibuka pada 1657.
Pada tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane,
mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan awalnya
diminum oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual
oleh Cadbury bersaudara
Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru
pada 1847 ditemukan cokelat padat. Orang Eropa membuang hampir semua
rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering
mempertahankan vanila. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai
dengan selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang
memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam
usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh.
Namun, yang paling sering ditambahkan adalah gula.
Sejak ditemukan berbagai cara pembuatan cokelat pada masa awal
revolusi industry di Eropa, mesin uap mulai digunakan untuk menggiling
cokelat. Kemudian perubahan signifikan dalam meningkatkan mutu cokelat
terjadi pada tahun 1828 di Belanda di mana Coenraad van Houten
menemukan cara memisahkan bubuk dan minyak kakao dari adonan biji
6

kakao giling. Hal ini membuka penemuan-penemuan berikutnya yang mampu


mencampur cokelat yang berupa cairan yang kental dan pekat, dicampur
minyak kakao serta gula. Dan ini menjadi asal mula cokelat padat yang akan
menjadi cikal bakal cokelat batangan yang kita kenal sekarang.
Sekitar abad ke-19, barulah cokelat yang rasanya lembut di lidah
mulai diciptakan. Dimulai di Swiss, adonan biji kakao giling dimasukkan ke
cakram porselen dan dihaluskan beberapa jam sehingga menghasilkan cokelat
yang lembut dan dapat lumer di lidah. Proses ini disebut conching.
Kemudian banyak pengusaha industri makanan mulai membuat
cokelat jenis ini yang sangat laku. Beberapa nama terkenal yang merknya
terkenal hingga sekarang, mulai terjun dalam industri ini. Pengusaha dan
penemu seperti Lindt, Nestle, Hershey, Tobler dan Kohler, yang nama
mereka dikenal sebagai merk cokelat hingga hari ini, telah menemukan
berbagai mesin pengolahan cokelat untuk meningkatkan mutu dan rasa
cokelat.
Sejalan dengan itu, tahun 1868, Richard Cadbury memperkenalkan
sekotak coklat sebagai kado Valentine.Cadbury, menjadi trade mark salah
satu produk coklat bersama nama-nama lainnya yang terkenal di seantero
dunia.

2.1.3 Mengenal Kakao


Theobroma cacao atau yang lebih dikenal dengan nama kakao,
merupakan cikal bakal kudapan yang digemari seluruh masyarakat
duniacoklat. Tanaman kakao ini kabarnya berasal dari kawasan Amerika
Selatan. Kakao sebagai salah satu komoditi pertanian digolongkan sebagai
tanaman tahunan atau perennial. Ia masuk ke dalam kelas Magnoliopsida
dan merupakan bagian dari kerabat Malvacea.
Di alam liar kita bisa menemukan tanaman kakao yang ketinggiannya
mencapai 10 meter. Namun dalam lingkup budidaya, ketinggian tersebut
maksimal hanya 5 meter saja. Tanaman kakao yang terlalu tinggi cenderung
kurang produktif, karena ituharus adapemangkasan secara berkala.Kakao
merupakan tumbuhan sempurna dimana batangnya berupa pohondengan
cambium. Ia juga merupakan tanaman dengan bunga. Seperti
golongan Sterculiaceaelainnya, bunga kakao juga langsung tumbuh di
7

batangnya atau dikenal dengan istilahcauliflorous. Bunga tanaman kakao ini


tergolong sempurna berukuran kecil dengan ukuran garis tengah maksimal 3
cm. Bunga ini tampak terangkai tapi sejatinya ia merupakan bunga tunggal.
Cikal buah kakao berasal dari bunga tersebut.
Proses penyerbukannyadilakukan oleh serangga utamanya dari
jenis midge forcipomyia atau lalat kecil, afid, semut bersayap dan beberapa
jenis lebah. Penyerbukan ini sendiri umumnya berlangsung di malam
hari. Tanaman kakao secara umum merupakan tumbuhan yang mengalami
proses penyerbukan silang dan dikenal mempunyai sistem inkompatibilitas
tersendiri. Meski demikian, beberapa varietas tanaman kakao ini juga mampu
melakukan proses penyerbukan tanpa bantuan dan tetap mampu
menghasilkan komoditibernilaiekonomitinggi.
Buah kakao tumbuh dari bunga yang telah diserbuki. Ukuran buah
jauh lebih besar dari ukuran bunganya. Buah kakao ini memiliki bentuk bulat
hingga memanjang. Ujung buahnya ada yang bulat, ada pula yang terlihat
meruncing. Buah kakao ini memiliki varian warna antara lain hijau, cokelat
cenderung ke merah hati, oranye, kuning cerah dan masih banyak lagi
lainnya. Saat buah matang, jika dirasa, maka bijinya memberi sensasi manis
alami. Karena itu, di beberapa wilayah, banyak yang gemar menghisap
bijitanaman kakao.

2.1.4 Proses Pengolahan Kakao Menjadi Cokelat


12 Tahapan proses ini merupakan tahapan umum dalam pengolahan
biji kakao menjadi cokelat.
1. Biji kakao dibersihkan untuk menghilangkan semua bahan yang asing.
8

Gambar 2.2
Biji kakao (http://blog.indometalgoth.com/)

2. Biji kakao selanjutnya akan dipanggang/disangrai untuk membawa keluar


rasa coklat dan warna biji (roasted). Suhu, waktu dan tingkat kelembaban
pada saat penyangraian (roasted) tergantung pada jenis biji yang
digunakan dan jenis coklat atau produk yang akan dihasilkan.

Gambar 2.3
Panggang biji kakao (http://blog.indometalgoth.com/)

3. Sebuah mesin penampi (winnowing machine) akan digunakan untuk


memisahkan kulit biji dan biji kakao.
9

Gambar 2.4
Mesin penampi (http://blog.indometalgoth.com/)

4. Setelah di alkalisasi, biji kakao kemudian memasuki proses penggilingan


untuk membuat cocoa liquor (kakao partikel tersuspensi dalam cocoa
butter). Suhu dan tingkat penggilingan bervariasi sesuai dengan jenis
mesin penggilingan yang digunakan dan produk yang akan dihasilkan.

Gambar 2.5
Proses penggilingan (http://blog.indometalgoth.com/)
10

5. Setelah biji kakao menjadi cocoa liquor, biasanya produsen akan


menambahkan bahan pencampur, seperti kacang untuk menambah citra
rasa coklat. Umumnya menggunakan lebih dari satu jenis kacang dalam
produk mereka, yang dicampur bersama-sama dengan formula yang
dibutuhkan.

Gambar 2.6
Bahan pencampur (http://blog.indometalgoth.com/)

6. Tahapan selanjunya adalah mengekstrak the cocoa liquor dengan cara


dipress/ditekan untuk mendapatkan lemak coklat (cocoa butter) dan kakao
dengan massa padat yang disebut cocoa presscake. Persentasi lemak kakao
yang dipress disesuaikan dengan keinginan produsen sehingga komposisi
lemak coklat (cocoa butter) dan cocoa presscake berbeda-beda.
7. Pengolahan sekarang menjadi dua arah yang berbeda. Lemak coklat akan
digunakan dalam pembuatan coklat. Sementara cocoa presscake akan
dihaluskan menjadi coklat dalam bentuk bubuk.
8. Campuran kemudian mengalami proses pemurnian sampai pasta yang
halus terbentuk (refining). Refining bertujuan meningkatkan tekstur dari
coklat.
9. Proses selanjutnya, conching, untuk mengembangkan lebih lanjut rasa dan
tekstur coklat. Conching adalah proses menguleni atau smoothing.
Kecepatan, durasi dan suhu conching akan mempengaruhi rasa. Sebuah
alternatif untuk conching adalah proses pengemulsi menggunakan mesin
yang bekerja seperti pengocok telur.
11

Gambar 2.7
Conching (http://blog.indometalgoth.com/)

10. Campuran ini kemudian melewati pemanasan, pendinginan dan proses


pemanasan kembali. Hal ini mencegah perubahan warna dan lemak

coklat dalam produk tersebut. Hal ini untuk mencegah perubahan warna
dan melelehnya coklat dalam produk.

Gambar 2.8
Tempering (http://blog.indometalgoth.com/)

11. Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam cetakan atau digunakan


untuk pengisi enrobing dan didinginkan di ruang pendingin.
12. Cokelat ini kemudian dikemas untuk distribusi ke outlet ritel.
12

2.1.5 Jenis dan Kandungan Cokelat


2.1.5.1 Jenis Cokelat
Rasa cokelat dipengaruhi oleh kualitas biji kakao, lama waktu
pemanggangan dan jumlah tahapan lain dalam proses produksi.
Semakin pahit rasa cokelat batangan, makin baik kualitasnya karena
cokelat ini tidak terlalu banyak menggunakan gula atau zat tambahan
lain. Yang harus dinikmati dari coklat adalah kandungan biji kakao
yang terkandung didalamnya bukan gula yang ditambahkan.

Berikut adalah beberapa jenis coklat:


1. Milk Chocolate atau Coklat Susu
Jenis coklat yang satu ini merupakan campuran gula, cocoa butter,
coklat cair, susu dan vanilla. Coklat jenis ini paling banyak
dikonsumsi. Massa kakao nya cukup rendah hanya 20% dan
rasanya lebih manis dibandingkan plain coklat. Cokelat yang satu
ini pasti disukai anak-anak karena bisa langsung disantap dengan
rasa yang manis dan lembut karena mengandung susu. Jika Anda
hendak membikin kue, cokelat jenis ini bukanlah pilihan yang
baik. Selain kandungan cokelatnya relatif sedikit, cokelat ini
mudah hangus bila dilelehkan.

Gambar 2.9
Milk chocolate (http://www.giantbomb.com/)
13

2. White Chocolate
Cokelat yang umumnya berwarna putih ini tidak mengandung
massa kakao yang tinggi. Selain dikonsumsi langsung, cokelat
putih kerap digunakan untuk dekorasi.Cokelat ini terbuat dari
lemak cokelat, gula, dan vanili yang tidak mengandung cokelat
padat.Karena mudah hangus, ada baiknya dimasak secara hati-
hati.

Gambar 2.10
White chocolate (http://royceconfectusa.com/)

3. Dark Chocolate
Cokelat ini warnanya lebih gelap, rasanya lebih pekat dan lebih
berkhasiat bagi kesehatan. Jenis coklat murni tanpa tambahan susu
di sebut plain chocolate. Memiliki kandungan biji cokelat (kakao)
yang paling tinggi yaitu paling sedikit 70% mengandung kakao.

Gambar 2.11
Dark chocolate (http://www.longevitylink.com/)
14

4. Cokelat Cair
Merupakan produk minuman yang mengandung massa kakao dan
mengandung kadar gula tinggi. Kadar gulanya, disebut-sebut
sebagai biang keladi meningkatnya berat badan

Gambar 2.12
Coklat cair (http://www.lemonandlyme.com/)

2.1.5.2 Kandungan Coklat


Cokelat mengandung alkaloid seperti teobromin, fenetilamina,
dan anandamida, yang memiliki efek fisiologis untuk
tubuh.Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat
serotonin dalam otak.Selain itu biji coklat juga mengandung protein
9%, karbohidrat 14%, dan lemak 31%. 9%. Protein yang terkandung
dalam biji coklat itu memiliki kandungan fenilalanin, tyrosin, asam
amino triptofan dalam jumlah besar.Meski coklat mengandung lemak
tinggi namun relatif tidak mudah tengik karena coklat juga
mengandung polifenol (6%) yang berfungsi sebagai antioksidan
pencegah ketengikan.
Cokelat premium, di sisi lain, biasanya mengandung sekitar 50
- 70% cokelat padat.Karena mengandung lebih sedikit gula dan
mungkin juga sedikit minyak nabati, cokelat pekat ini mengandung
lebih sedikit kalori dari produk cokelat pada umumnya.
Lemak pada coklat, sering disebut cocoa butter, sebagian besar
tersusun dari lemak jenuh (60%) khususnya STEARAT. Tetapi lemak
15

coklat adalah lemak nabati yang sama sekali tidak mengandung


kolesterol.
Dalam penelitian ditemukan bahwa konsumsi lemak coklat
menghasilkan kolesterol total dan kolesterol LDL yang lebih rendah
dibandingkan konsumsi mentega ataupun lemak sapi. Jadi meski
sama-sama mengandung lemak jenuh tetapi ternyata efek kolesterol
yang dihasilkan berbeda.Kandungan stearat yang tinggi pada coklat
disinyalir menjadi penyebab mengapa lemak coklat tidak sejahat
lemak hewan. Telah sejak lama diketahui bahwa stearat adalah asam
lemak netral yang tidak akan memicu kolesterol darah. Mengapa?
Stearat ternyata dicerna secara lambat oleh tubuh kita dan juga
diabsorpsi lebih sedikit.

Kandungan gizi cokelat bisa dilihat pada table:


KANDUNGAN GIZI COKLAT PER 100 GRAM
Zat Gizi Coklat Susu Coklat Pahit

Energi (Kal) 381 504

Protein (g) 9 5,5

Lemak (g) 35,9 52,9

Kalsium (mg) 200 98

Fosfor (mg) 200 446

Vit A (SI) 30 60

Tabel 2.1 Kandungan gizi cokelat

Sepertiga lemak yang terdapat dalam coklat adalah asam oleat


yaitu asam lemak tak jenuh.Asam oleat ini juga dominan ditemukan
pada minyak zaitun.Studi epidemiologis pada penduduk Mediterania
yang banyak mengkonsumsi asam oleat dari minyak zaitun
menyimpulkan efek positip oleat bagi kesehatan jantung.Sering timbul
pertanyaan seberapa banyak kita boleh mengkonsusmi coklat? Tidak
ada anjuran gizi yang pasti untuk ini, namun demikian makan coklat
16

2-3 kali seminggu atau minum susu coklat tiap hari kiranya masih
dapat diterima.

2.1.6 Segmentasi Target


2.1.6.1 Psikografi
a. Personality
Menyukai coklat namun pengetahuannya mengenai
coklat belum mendalam.
Mudah bergaul dan senang berkumpul serta
bersosialisasi dengan teman.
Periang
Ceria
Muda
b. Behaviour
Senang membaca buku.
Mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.
Generasi muda yang optimis dan senang mencoba
segala sesuatu yang baru.
Mengkoleksi barang-barang tertentu

2.1.6.2 Demografi
Usia : 17 - 22 tahun
Gender : Wanita
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswi
Kelas sosial : A-B (menengah)

2.1.6.3 Geografi
Domisili: Seluruh wilayah di kota-kota besar Indonesia.
17

2.2 Tinjauan Khusus


2.2.1 Definisi Buku
Buku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Balai Pustaka adalah
lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut
Oxford Dictionary, buku adalah hasil karya yang ditulis atau dicetak dengan
halaman-halaman yang dijilid pada satu sisi atau hasil karya yang ditujukan
untuk penerbitan. Buku yang dianggap berhasil jika dapat menggugah minat
dari khalayak sasaran dalam memahami isi dari buku tersebut. Untuk
mendukung keberhasilan sebuah buku diperlukan sebuah desain yang dapat
mencerminkan maksud dan tujuan tersebut.
Penulis memilih untuk membuat buku, dibandingkan e-book ataupun
situs dikarenakan pertimbangan bahwa buku lebih praktis dan mudah dibawa
ke mana-mana. Meskipun sekarang banyak tablet yang memudahkan akses
terhadap e-book dan situs itu sendiri, namun buku tetap lebih mudah diakses
oleh segala kalangan.

2.2.1.1 Jenis-Jenis Buku


Buku menurut isinya, terbagi atas 2 jenis yaitu:
Buku Fiksi
Buku fiksi adalah buku yang isinya tidak nyata atau
ditulis berdasarkan ceritakhayalan/ imajinasi sang
penulisnya. Contoh buku fiksi adalah novel dan komik.
Buku Non-Fiksi
Buku non-fiksi adalah jenis buku yang banyak
digunakan sebagai buku referensi dan memberikan
informasi seperti buku pelajaran, ensiklopedia, buku alamat,
jurnal pribadi, dan lain-lain.

2.2.1.2 Struktur Buku


Struktur buku terbagi atas berikut:

Cover / Kulit Buku

Cover buku terdiri dari cover bagian depan yang


mencakup judul buku dan cover bagian belakang. Cover
18

menjadi bagian yang penting pada buku karena akan


menjadi penilaian pertama seseorang terhadap sebuah buku.
Cover depan
Cover belakang

Bagian Pembuka/ Halaman Pengantar Buku


Bagian pembuka dari buku terdiri atas:

Halaman kosong depan/ front endpaper


Inside Front Cover
Halaman Judul
Halaman Hak Cipta
Daftar Isi
Ucapan Terima Kasih
Kata Pengantar
Halaman kata pengantar akan berisikan kata-kata
yang telah disusun oleh penulis dan ditujukan kepada
para pembaca
Pendahuluan

Bagian Isi Buku

Tajuk Bab
Teks

Bagian Penutup/ Halaman Penutup

Lampiran
Kesimpulan/ penutup
Glossary/ Daftar Istilah
Daftar kata dari seluruh isi buku yang berurutan secara
alfabetis
Catatan
Daftar Pustaka
Berisikan daftar pustaka sebagai referensi isi buku
19

Colophon/ Tanda Penerbit


Berisikan tentang data penerbit, penggunaan kertas,
jenis huruf dan juga percetakan.
Halaman kosong akhir/ endpaper
Inside Back Cover

2.2.2 Definisi Publikasi


Mempublikasikan adalah cara yang dilakukan agar suatu konten dapat
dikenal oleh publik. Publikasi sering dilakukan dengan cara mendistribusikan
teks atau gambar dari konten yang akan dipublikasikan pada kertas, atau
dengan meletakkannya pada sebuah website. Kata publikasi sendiri berarti
tindakan penerbitan, dan juga berarti setiap penulisan yang diterbitkan per
eksemplar. Di antara buku dan majalah, yang juga termasuk dalam kategori
publikasi adalah jurnal ilmiah, dan surat kabar.

2.2.3 Teori Layout


Menurut Gavin Ambrose dan Paul Harris dalam bukunya The Layout
Book, layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang
berhubungan ke dalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik.
Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout
adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif
dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi
yang disajikan.
Tata letak atau layout dalam buku ini menggunakan layout yang bebas
namun tetap memperhatikan kerapian & keteraturan agar masih tetap mudah
dibaca.

2.2.4 Teori Tipografi


Menurut Bapak Surianto Rustan dalam bukunya yang berjudul Huruf,
Font, TIPOGRAFI, secara tradisional istilah tipografi berkaitan erat dengan
setting huruf dan pencetakannya. Pengaruh perkembangan teknologi digital
yang sangat pesat pada masa kini membuat maknanya semakin meluas. Kini
tipografi dimaknai sebagai: segala disiplin yang berkenaan dengan huruf.
20

Pada prakteknya, saat ini tipografi telah jauh berkolaborasi dengan bidang-
bidang lain , seperti multimedia dan animasi, web dan online media lainnya,
sinematografi, interior, arsitektur, desain produk dan lain-lain.

Untuk jenis typeface yang penulis gunakan ialah jenis handwriting


untuk body textnya, dan jenis dekoratif pada bagian headline. Hal itu semata-
mata ditujukan agar adanya sintaktik dengan gaya ilustrasi yang digunakan
dalam buku ini.

2.2.5 Teori Warna


Menurut buku Color Basic, oleh Anne Dameria, warna merupakan
fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsur yaitu cahaya, objek dan
observer ( dapat berupa mata kita ataupun alat ukur). Di dalam ruang yang
gelap, kita tidak dapat mengenali warna. Begitu juga apabila tidak ada objek
yang kita lihat maka kitapun tidak bisa mengenali warna. Lebih lanjut lagi,
menurut beliau, sebuah warna sangat berkaitan dengan sisi psikologis.
Contohnya warna biru yang melambangkan kedamaian dan warna hitam yang
berpotensi kuat untuk menimbulkan kesan magis.
Pada dasarnya buku ini terdiri dari 3 warna utama, yaitu pink, coklat
dan cream serta hitam sebagai warna fontnya. Warna yang dipilih adalah
warna terang dan mencolok untuk memberikan kesan ceria, muda dan fun.
Selain itu jumlah warna yang dipakai terhitung sedikit atas dasar
pertimbangan biaya percetakan buku bisa lebih diminimalisir.

2.2.6 Analisa S.W.O.T


2.2.6.1 Strength
Tidak banyak buku publikasi yang membahas tentang
pengetahuan coklat dengan tampilan visual yang menarik di pasaran,
khusunya di Indonesia.

2.2.6.2 Weakness
Media internet sudah banyak merajalela sehingga banyak
juga informasi yang dapat dilihat dari sana sehingga orang sudah
malas untuk membeli dan membaca buku.
21

2.2.6.3 Opportunity
Semakin banyaknya wanita yang sadar akan kesehatan dan
kecantikan
Topik kecantikan dan kesehatan selalu dibicarakan dan
menjadi topik hangat, tidak pernah habis dimakan zaman
Tidak banyak buku publikasi yang membahas tentang
pengetahuan coklat dengan tampilan visual yang menarik,
buku-buku yang ada pun terlalu membosankan untuk
dibaca.

2.2.6.4 Threat
Kurangnya minat membaca dan membeli buku di zaman
sekarang dan cenderung mencari informasi melalui media internet.

Anda mungkin juga menyukai