Makalah TBP Kelompok 3
Makalah TBP Kelompok 3
Dosen Pengampu :
Akifah Nabilah
21004002
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah teori belajar dan pembelajaran
yang berjudul “Teori belajar Behavioristik dan implementasinya dalam pembelajaran” ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah teori belajar dan pembelajaran. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan tentang teori belajar behavioristik dan implikasinya dalam pembelajaran serta
manfaatnya bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof.Dr. Alwen Bentri, M.Pd dan
Ibuk Dr. Abna hidayati, M.Pd Selaku Dosen teori belajar dan pembelajaran yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni ini.
Kami menyadari, tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
C. TUJUAN .................................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 6
A. Teori belajar bahavioristik ..................................................................................................... 6
BAB III................................................................................................................................................... 8
PENUTUP.............................................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 9
B. Saran .......................................................................................................................................... 9
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
3
ketat.Pembiasaan dan disiplin menjadi pegangan dalam belajar, sehingga
pembelajaran lebih banyak dikaitkan dengan penegakan disiplin.
Kegagalan dalam penambahan pengetahuan di kategorikan sebagai kesalahan
yang perlu di hukum dan keberhasilan belajar di kategorikan sebagai bentuk perilaku
yang pantas diberi hadiah. “Siswa adalah obyek yang berperilaku sesuai dengan
aturan, sehingga kontrol belajar harus di pegang oleh sistem yang berada diluar diri
siswa. Demikian juga, ketaatan pada aturan juga di pandang sebagai penentu
keberhasilan belajar” (Degeng, 2006). Maka dari itu perlu kita ketahui mengenai apa
yang dimaksud teori belajar behavoristik dan bagai mana implikasi teori behavioristik
dalam pembelajaran.
4
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut teori behavioristik, adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan
bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah
laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi stimulus dan respon. Seseorang
dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah laku.
Sebagai contoh, anak belum dapat berhitung perkalian. Walaupun ia sudah
berusaha giat, dan gurunya sudah mengajarkannya dengan tekun, namun jika anak
tersebut belum dapat mempraktekkan perhitungan perkalian, maka ia belum
dianggap belajar. Karena ia belum dapat menunjukan perubahan perilaku sebagai
hasil belajar. Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau Input yang
berupa stimulus dan keluaran atau Output yang berupa respon. Dalam contoh di
atas, stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, misalnya daftar
perkalian, alat peraga, pedoman kerja,atau cara-cara tertentu, untuk membantu
belajar siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Menurut teori
behavioristik, apa yang terjadi diantara stimulus dan respon dianggap tidak
penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang
dapat diamati hanyalah stimulus dan respon. oleh sebab itu, apa saja yang
diberikan guru (stimulus) dan apa yang dihasilkan siswa (respon), semuanya harus
dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran
merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan
tingkah laku.Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah
faktor penguatan (reinforcement). Penguatan adalah apa saja yang dapat
memperkuat timbulnya respon. Bila penguatan ditambahkan (positive
reinforcement) maka respon akan semakin kuat, begitu juga bila penguatan
dikurangi (negative reinforcement) responpun akan tetap dikuatkan
6
berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (observabel) dan dapat diukur.
Dengan kata lain, walaupun ia mengakui adanya perubahan-perubahan mental
dalam diri seseorang selama proses belajar namun ia menganggap hal-hal
tersebut sebagai faktor yang tak perlu diperhitungkan. Ia tetap mengaku bahwa
perubahan-perubahan mental dalam benak siswa itu penting, namun semua itu
tidak dapat menjelaskan apakah seseorang telah belajar atau belum karena
tidak dapat diamati.Watson adalah seorang behavioris murni, karena kajiannya
tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperti fisika atau biologi
yang sangat berorientasi pada pengalaman empirik semata, yaitu sejauh dapat
diamati dan dapat diukur. Asumsinya bahwa, hanya dengan cara demikianlah
maka akan dapat diramalkan perubahan-perubahan apa yang bakal terjadi
setelah seseorang melakukan tindak. Para tokoh aliran behavioristik cenderung
untuk tidak memperhatikan hal-hal yang tidak dapat diukur dan tidak dapat
diamati, seperti perubahan-perubahan mental yang terjadi ketika belajar,
walaupun demikian mereka tetap mengakui hal itu penting
3. Albert Bandura
Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) dari Bandura didasarkan pada
tiga konsep berikut :
a. Reciprocal determinism
Pendekatan yang menjelaskan tingkah laku manusia dalam bentuk
interaksi timbal bali secara terus menerus, antara kognitif, tingkah laku,
dan lingkungan. Seseorang akan menentukan atau memengaruhi tingkah
7
lakunya dengan mengontrol lingkungan, tetapi orang tersebut juga
dikontrol oleh kekuatan lingkungan tersebut.
b. Beyond reinforcement
Bandura memandang bahwa jika setiap unit respon sosial yang
kompleks harus diplah-pilah untuk dibangun kembali satu per satu, maka
bisa jadi orang tersebut malah tidak belajar apa pun.
Menurutnya reinforcement penting dalam menentukan apakah suatu
tingkah laku akan terus menerus atau tidak, akan tetapi hal ini bukanlah
satu-satunya pembentuk tingkah laku. Orang dapat belajar melakukan
sesuatu hanya dengan mengamati dan kemudian mengulang apa yang
dilihatnya, Belajar melalui observasi tanpa ada reinforcement yang
terlibat berarti tingkah lakunya ditentukan oleh antisipasi konsekuensi.
c. Self regulation
Teori belajar tradisional sering terhalang oleh ketidaksenangan atau
ketidakmampuan seseorang dalam menjelaskan proses kognitif. Konsep
Bandura menempatkan manusia sebagai pribadi yang dapat mengatur diri
sendiri (self regulation), memengaruhi tingkah laku dengan cara
mengatur lingkungan, menciptakan dukungan kognitif, dan mengadakan
konsekuensi bagi tingkah lakunya sendiri.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori behavioristik, adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk
perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku
dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi stimulus dan respon. Walaupun ia sudah
berusaha giat, dan gurunya sudah mengajarkannya dengan tekun, namun jika anak
tersebut belum dapat mempraktekkan perhitungan perkalian, maka ia belum dianggap
belajar. Karena ia belum dapat menunjukan perubahan perilaku sebagai hasil belajar.
Teori ini yang terpenting adalah masukan atau Input yang berupa stimulus dan
keluaran atau Output yang berupa respon. Menurut teori behavioristik, apa yang
terjadi diantara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak
dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan
respon. oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru dan apa yang dihasilkan
siswa , semuanya harus dapat diamati dan diukur
B. SARAN
9
DAFTAR PUSTAKA
http://ftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-TEORI-
BELAJAR-DAN-PEMBELAJARAN.pdf.
https://www.amongguru.com/teori-belajar-bandura-dan-implementasinya-
dalam-pembelajaran/.
10