Anda di halaman 1dari 5

KONSEP MAP HERNIA

an, jaringan atau struktur melewati dinding rongga yang secara normal memang berisi bagian-bagian tersebut (Nettina, 2001). Hernia juga merupakan prostusi atau benjolan

ETIOLOGI MANIFESTASI KLINIS KLASIFIKASI


1. Tempat lemah pada dinding abdomen. Penonjolan di daerah inguinal Hernia dibagi menurut terjadinya: Hernia bawaan atau
2. Tekanan itraabdominal meningkat Nyeri pada benjolan. Obstruksi ditandai kongenital dan Hernia dapatan atau akuisita.
3. Kelemahan otot akibat obesitas dll. dengan muntah, nyeri abdomen seperti
4. Trauma kram, dan distensi abdomen. Terdengar Hernia dibagi menurut letak:
5. Mengangkat benda berat bising usus pada benjolan. Kembung. 1. Herniahiatal Kerongkongan (pipa tenggorokan) turun
Perubahan pola eliminasi BAB. melalui diafragma sehingga perut menonjol ke dada.
Gelisah. Dehidrasi. Hernia tampak saat 2. Herniaepisgastrik Terjadi di pusar dan bagian bawah tulang
pasien berdiri atau mendorong. rusuk garis tengah perut.
3. Herniaumbilikal Berkembang di sekitar umbilikus yang
PENATALAKSANAAN
disebabkan bukaan dinding perut.
1. HERNIAPLASTY Memperkecil
KOMPLIKASI 4. Herniainguinalis Tonjolan di selangkangan atau
anulus inguinalis interus dan
1. Terjadi perlengketan isi hernia skrotum.dinding abdomen berkembang sehingga usus
emmeprkuat dinding belakang.
dengan dinding kantong hernia menerobos ke bawah melalui cdah.
2. HERNIATOMY Pembebasan
sehingga isi hernia tidak dapat 5. Hernia femoralis Muncul sebagai tonjolan di pangkal paha.
kantong hernia sampai ke lehernya,
dimasukkan kembali. 6. Herniainsisional Terjadi melalui luka pasca operasi perut,
kantong dibuka dan isi hernia
2. Terjadi penekanan terhadap cincin muncul disekitar pusar.
dibebaskan kalau ada perlengketan,
hernia akibat makin banyaknya usus 7. Hernia nukleus pulposi Melibatkan cakram tulang belakang.
kemudian direposisi, kantong hernia
dijahit ikat tinggi lalu dipotong. yang masuk dapat menyebabkan
gangguan aliran isi usus diikuti Hernia menurut sifatnya:
3. HERNIORRAPHY Mengembalikan
dengan gangguan vaskuler. a. Hernia reponibel Isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar
isi kantong hernia ke dalam
jika berdiri atau mengejan.
abdomen dan menutup celah yang
b. Hernia ireponibel Isi kantong hernia tidak dapat
terbuka dengan menjahit pertemuan
dikembalikan ke dalam rongga.
transversus internus dan muskulus
PEMERIKSAAN PENUNJANG c. Hernia strangulata atau inkarserta Isi hernia terjepit oleh
ablikus internus abdominus ke
1. Sinar X abdomen cincin hernia.
lgamen inguinal.
2. Hitung Darah Lengkap
Anomaly kongenital atau karena Tekanan berlebih pada daerah abdominal dalam waktu lama dan sering
sebab yang didapat

peningkatan tekanan intra abdomen Mendorong lemak


Pada bulan ke 8 terjadi desenus Kegagalan orifisum umbilikal preperitonial
testis (penurunan testis) untuk menutup
melalui kanalis ingunalis
Fasia abdomen terkoyak
Masuk kanalis
Isi rongga perut masuk femoralis
ke umbilikus
Kanalis inguinalis terbuka Membentuk
kantung hernia
Hernia Femoralis
Hernia Umbilikal
Kanalis ingunalis gagal menutup
(tidak mengalami obletrasi) Hernia Inguinalis akuistika

Isi rongga perut melului kanalis


ingunalis

Membentuk kantung
hernia

Anulus internus Hernia Inguinalis Anulus anternus


Hernia Inguinalis Konginetal complete (Hernia
Scrotalis)
Loka
General
Hernia Inguinalis Canalis inguinalis Scrotum timbul Turun ke l
scrotum Reponible Irreponible
Lateralis lubang alami
Incomplete
General
Lokal

Penekanan abdomen
Suplay darah terganggu
Jepitan cincin hernia Pengobatan antikoagula

Peningkatan asam Insufisiensi


lambung
Bendungan vena
Mual, muntah Iskemik
Vasokontriksi vaskuler
Gg.perfusi jaringan
edema organ
Infark
Desakan/tekanan Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Jepitan cincin hernia semakin bertambah
Nekrose
Pemberian analgetik
Nyeri
Peredaran darah terganggu Kontaminasi kuman

GANGGREN
Nyeri Akut/ Kronis
isi hernia nekrosis

Usus
Kantung transudat

Abses lokal Perforasi

PERITONITIS

Hernioraphy
Hernioraphy

Post Herniography

Dampak
Insisi luka anetesi

Terputusnya Kerja GI track menurun


jaringan syaraf Hipersalivasi COP menurun
Portal terbuka Obstruksi Jalan nafas
Epigglotis menurun Penumpukan saliva Gg. fi. Sirkulasi
Terapi
Nyeri
antibioti
k Resiko aspirasi Suplai O2 berkurang
Resiko infeksi

Resiko aspirasi Bersihan jln nfs Suction Gg.perfusi jaringan


tak efektif

Anda mungkin juga menyukai