Nama : Kadek Rahmawati Pratiwi

NIM : 1.18.2.10876
Fak/Jur : FEB/Akuntansi B

Masa COVID 19, Bagaimana Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Saat ini seluruh performa instrumen investasi pasti terdampak, termasuk saham. Jika saat ini
ingin memulai investasi di Pasar Modal Indonesia, khususnya saham. Maka, pilihlah saham atau
produk investasi yang memiliki fundamental baik. Perkembangan pasar modal saat ini bergejolak
semenjak Pandemi Covid 19. Melihat situasi saat ini sangat memprihatikan yang menyebabkan
koreksi cukup dalam di pasar modal Indonesia. Indeks harga saham gabungan ( IHSG ) telah
turun 22% di awal tahun 2020. Salah satu saham yang saat ini sedang anjlok ialah BMRI
bersama saham perbankan lainnya terus mengalami tekanan jual bahkan hampir mencapai titik
terendah bulan Maret di 3780. Hati – hati jika BMRI turun melampaui 3780, maka kita bisa
melihat pergerakan bearish BMRI menuju 3320 – 3230 dan ini bukan area beli , namun sekedar
menggambarkan risiko penurunan jangka pendek pada saham BMRI. Begitu pula dengan BBRI ,
sama seperti BMRI , tidak mampu mempertahankan rebound yang terjadi pada akhir maret dan
saat ini terus tertekan ke area terendahnya di 2440. Jika saham ini tidak mampu bertahan di atas
2440, terbuka ruang bagi BBRI untuk kembali bergerak bearish dengan target awal di 1900.
Kedua saham tadi sudah mengalami penurunan menembus support jangka panjangnya sejak
bulan Maret lalu. Dengan melihat salah satu data tersebut membuat para investor serta calon
investor disarankan untuk mengubah strategi berinvestasinya dimana saat ini lebih disarankan
untuk melakukan deposito, menyiapkan dana darurat, serta pegang tunai menjadi pilihan yang
terbaik. Apabila para investor yang benar-benar yakin ingin berinvestasi harus memperhatikan
beberapa hal seperti memperhatikan level-level support dari IHSG, melakukan pembelian secara
akumulasi dimana artinya secara cicil beli yang dimana lebih jauh meminimalkan resiko dimana
kita bisa lihat down side risk nya pasar saham masih cukup besar kedepannya.