Oleh :
NIM : 1506030067
Judul Skripsi : Evaluasi Kualitas Jaringan Fiber To The Home (FTTH) berbasis
Gigabyte Passive Optical Network (GPON) Pada Wilayah Penyebaran
STO Oesapa Kupang
Telah diseminarkan dihadapan Tim Penguji dan disetujui untuk dilanjutkan ke Tahap
Penelitian.
TIM PENGUJI :
MENGESAHKAN :
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan pimpinan-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Tugas Akhir dengan judul “Evaluasi
Kualitas Jaringan Fiber To The Home (FTTH) berbasis Gigabyte Passive Optical
Network (GPON) Pada Wilayah Penyebaran STO Oesapa Kupang” ini dengan baik.
Proposal ini disusun untuk memenuhi administrasi pada Fakultas Sains dan Teknik
pada Program Studi Teknik Eletro Jurusan Telekomunikasi, agar dapat melanjutkan tugas
akhir ini ke jenjang yang lebih lanjut, proposal ini dapat selesai berkat dukungan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal tugas
akhir ini.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................v
DAFTAR TABEL ................................................................................................................vi
DAFTAR SINGKATAN ......................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................2
1.3 Batasan Masalah ........................................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................................2
1.6 Sistematika Penulisan ...............................................................................................2
BAB II DASAR TEORI.......................................................................................................3
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.4: Standar Redaman (Loss) yang digunakan PT. Telkom Akses ..............................7
Tabel 2.5: Jadwal dan Waktu Penelitian ................................................................................10
Tabel 3.3: Standar Redaman Passive splitter ........................................................................12
Tabel 3.4: Data Hasil Pengukuran per Segmen .....................................................................13
Tabel 3.5: daftar perangkat yang digunakan ..........................................................................14
Tabel 3.6: Hasil Perhitungan Nilai Rise-time ........................................................................16
vi
DAFTAR SINGKATAN
STO : Sentra Telepon Otomat
GPON : Gigabyte Passive Optical Network
FTTH : Fiber To The Home
OLT : Optical Line Terminal
ONT : Opticl Network Terminal
ODP : Optical Distribution Point
LED : Light Emitting Diode
TIR : Total Internal Reflection
TDMN : Time Division Multiplexing Access
ODC : Optocal Distribusi Cabinet
OPM : Optical Power Meter
ME : Metro Ethernet
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana melakukan evaluasi kinerja layanan jaringan-jaringan FTTH berbasis GPON
di STO Oesapa ?
1.5 Manfaat
Nilai atau parameter kinerja akan dijadikan bahan evaluasi bagi PT.Telkom untuk
meningkatkan kualitas layanan, karena dimungkinkan permintaan kedepannya semakin
banyak, agar kualitas pelayananya tetap stabil dan sesuai dengan standar yang digunakan.
2
BAB II
DASAR TEORI
Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau
plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut dan dapat digunakan untuk
mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ketempat lain. Sumber cahaya yang
digunakan biasanya adalah Laser atau Light Emitting Diode (LED). [1]
3
2.2 Teknologi Gigabyte Passive Optical Network (GPON)
GPON merupakan teknologi yang dapat mengirimkan informasi sampai ke pelanggan
menggunakan kabel serat optik. Prinsip kerja dari GPON adalah ketika data atau sinyal
dikirim dari OLT, maka ada bagian yang bernama spiliter yang memungkinkan serat optik
tunggal dapat mengirim ke berbagai ONU, untuk ONU sendiri akan memberikan data-data
dan sinyal yang diinginkan pelanggan. Pada dasarnya, GPON adalah system point to
multipoint, yang dimana menggunkan spiliter sebagai pembagi jaringannya.[8]
GPON menggunakan serat optik sebagai medium transmisi. Satu perangkat akan
diletakan pada sentral. Kemudian akan mendistribusi trafik Triple Play (Suara/VoIP,
Data/Internet, dan Multimedia/Digital Play TV). Hanya melalui media 1 (satu) core kabel
optik disisi pelanggan.
Teknologi GPON menggunakan Time Division Multiplexing Access (TDMA) sebagai
teknik multiple access upstream dengan data rate sebesar 1.2 Gbps dan menggunakan
broadcast kearah downstream dengan data rate sebesar 2.5 Gbps. GPON memiliki efisiensi
bandwidth yang lebih baik. Adapun gambar arsitektur teknologi GPON seperti dibawah: [3]
Parameter yang harus diperhatikan untuk mengtahaui nilai rise-time dari suatu sistem
adalah harus mengetahui nilai rise time dari transmitter , nilai rise time dari serat optik optik
dan nilai rise-time dari receiver. Dari ke 3 parameter untuk nilai rise time, jarak merupakan
faktor utama yang menyebabkan redaman menjadi besar yang mengakibatkan loss. Untuk
pentransmisian jaringan serat optik diberikan standarisasi oleh PT.Telkom berdasarkan
perhitungan Power Link Budget dan rise time budget, untuk redaman maksimal -28 dB,
dengan panjang gelombang 1490-1310 nm dari transmitter sampai ke receiver dan mencapai
maksimal 20 km dari central sampai pelanggan, melalui Optical Line Terminal (OLT)
sampai Optical Network Terminal (ONT), yang mana OLT terletak di central sedangkan
ONT berada di sisi pelanggan.
4
2.3 Jaringan Fiber To The Home (FTTH)
Jaringan Fiber To The Home (FTTH) merupakan sistem pelayanan indiHome dari
sentral sampai ke pelanggan oleh PT. Telkom. Jaringan FTTH ini teridiri dari 3 segmen yang
bekerja pada panjang gelombang 1490-1310 nm, dengan batas redaman standar yang
diberikan oleh PT. Telkom dari Optical Line Transport (OLT) sampai ke pelanggan minimal
24.dB. dan juga sumber cahaya yang digunakan adalah Light amplification by stimulated
emmission of radiation (LASER). Berikut Gambar 2.3 yang menggambarkan elemen dan
segmen jaringan FTTH. [9]
Elemen dan Segmen jaringan FTTH dan catuan kabel selain perangkat aktif seperti
Optical Line Terminal (OLT) dan Optical Network Terminal (ONT) sebagai berikut :
1. Optical Line Terminal (OLT)
OLT merupakan perangkat aktif yang mengubah sinyal elekrik menjadi cahaya
dengan menggunakan catuan kabel Feeder untuk masuk ke Optical Distribusi Cabinet
(ODC).
2. Optocal Distribusi Cabinet (ODC)
ODC merupakan suatu ruang yang umunnya berbentuk kotak, terbuat dari material
khusus, berfungsi sebagai tempat instalasi dan terminasi serat optik, yang dapat berisi
connector, splicing, splitter, dan ruang managemen. Serat optik yang akan
didistribusaikan kesetiap Optical Distribusi Point (ODP). Semua komponen dalam
perangkat ODC bersifat pasif atau tidak menggunakan daya. Dalam ODC
menggunakan connector pigtail. Pigtail merupakan seutas serat optik yang di
5
lengkapi satu connector pada ujungnya, yang dapat memisakan daya optik dari satu
input serat ke dua atau beberapa output serat.
3. Optical Distribusi Point (ODP)
ODP merupakan suatu perangkat pasif yang di instalasi di tiang penyangga sebelum
masuk ke instalasi kabel rumah pelanggan. ODP mempunyai fungsi sebagai berikut :
- Sebagai titik terminasi ujung kabel distribusi menjadi beberapa saluran penanggal.
- tempat spliter
- tempat penyambungan
4. Optical Network Terminal (ONT)
ONT merupakan perangkat aktif yang ditempatkan pada sisi pelanggan dimana
berfungsi mengubah sinyal optik menjadi sinyal elektrik. Pada ONT dilengkapi juga
dengan port-port layanan seperti RJ-11, RJ-45 dan RF. [9]
Power link budget adalah besarnya daya yang diperlukan untuk dapat
mentransmisikan data atau informasi dari satu titik ke titik lainnya, dimana selama proses
transmisi akan terjadi redaman. Perhitungan power link budget bertujuan untuk
menghitung anggaran daya yang diperlukan sehingga level daya terima tidak kurang dari
sensitivitas minimum. Margin daya adalah daya yang masih tersisa dari power transmit
setelah dikurangi dari loss selama proses pentransmisian, pengurangan dengan nilai
safety margin dan pengurangan dengan nilai sensitifitas receiver. Margin daya
disyaratkan harus memiliki nilai lebih dari 0 (nol). Gambar 2.4 memperlihatkan power
link budget. [6]
6
Dari Gambar 2.4 diperoleh persamaan redaman total dan margin daya yang ditunjukkan
oleh Persamaan 2.1 dan 2.2 :
Dimana:
𝑃𝐵 = Link Power Budget 𝑁𝐶 = Jumlah Konektor
𝑃𝑇 = Minimum Transit Power 𝑎𝑐 = Loss Konektor (dB)
𝑃𝑅 = Minimum Receiver Sensitivinity 𝑁𝑠 = Jumlah Splices
𝑎𝑡𝑡𝑙 = Total Loss 𝑎𝑠 = Loss Splices (dB)
L = Panjang Serat Optik (Km) 𝑎𝑠𝑝 = Loss Splitter (dB)
𝑎𝑓 = Attenuasi Serat Optik (dB/Km) 𝑀𝑆 = Safety Margin
Perhitungan ini dilakukan berdasarkan ketetapan PT. Telkom dan standarisasi ITU-T
Recommendation G.652 D yang diperlihatkan pada tabel 2.4 dibawah.
Tabel 2.4 Standar Redaman (Loss) yang digunakan PT. Telkom Akses [7]
7
2.5 Rise Time Budget
Rise Time Budget merupakan metode untuk menentukan batasan dispersi suatu
link serat optik yang bertujuan untuk mengetahui kerja jaringan secara keseluruhan telah
tercapai dan mampu memenuhi kapasitas kanal yang diinginkan. Umumnya degradasi
total waktu transisi dari link digital tidak melebihi 70% dari satu periode bit NRZ (Non-
retum- to-zero) atau 35% dari satu periode bit untuk data RZ (return-to-zero). Untuk
menentukan pembatasan dispersi link serat optik dan rise time sistem keseluruhan
ditunjukkan pada persamaan 2.3 dan 2.5. [6]
2 + 𝑡2 + 𝑡2
tr =√𝑡𝑟𝑠 𝑟𝑠 𝑓 …………….(2.3)
t f = t 2GVD
t f = D2 x σ2λ x L2 ……………………(2.4)
Rise-time budget memiliki hubungan yang erat dengan bandwidth atau bit rate.
Dalam hal ini, dispersi pulsa yang dialami keseluruhan sistem FTTH tidak boleh
melebihi kapasitas bandwidth. Untuk sistem analog, hubungan antara bandwidth dan
rise-time ditunjukkan oleh persamaan 2.5 ;
BW = 0.35/t s
Sedangkan untuk sistem digital, karena peralatan yang digunakan berupa elektronik,
dengan format Non Return to Zero (NRZ) maka :
BW = 0.7/t s
tf = D . σλ . L………………………(2.5)
Dimana :
8
tf = dispersi chromatic (ns)
D = koefisien dispersi (ps/(nm.km)
Dimana:
0.7
𝑡𝑟 = ………………………………. (2.7)
𝐵𝑟
Bit rates yang didapat dari standard ISO baik downstream maupun upstream.
Untuk memenuhi rise time budget, rise time total harusnya lebih kecil dari bit rate.
[6]
9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.1 Tempat
3.1.2 Waktu
10
3.2 Instrumen Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu OTDR dan Optical
Power Meter (OPM) PT.Telkom NTT.
Gambar 2.6: Model Jaringan FTTH PT.Telkom dan segmen yang akan dilakukan penelitian
11
Berikut merupakan data-data standard loss dari berbagai parameter tersebut yang
telah ditetapkan oleh PT.Telkom dalam desain komunikasi optik pada jaringan FTTH :
12
Tabel 3.4: Data Hasil Pengukuran per Segmen
KOMPONEN NILAI LOSS
SEGMEN A
fiber optik singlemode
loss tube cable G.652.D
Konektor
Splices
splitter 1:4
Pathcord
SEGMEN B
fiber optik singlemode
loss tube cable G.652.D
Konektor
Splices
Splitter 1:8
SEGMEN C
Dropcore G.652.D
Konektor
Splices
SEGMEN D
Pathcord
Adapun daftar perangkat-perangkat yang akan dilakukan pengukuran pada jaringan FTTH
seperti pada tabel 3.5 :
13
2. Analisis menggunakan metode optical link power budget
Analisa desain jaringan FTTH dengan menggunakan metode Optical Link Power
Budget. Untuk melakukan analisis dengan menggunakan Optical Link Power Budget,
mengacu pada data standard redaman atau loss per komponen yang digunakan oleh
PT.Telkom. Dalam menggunakan metode optical power budget dapat dengan menggunakan
perhitungan persamaan 1 dan 2. Kunci dari berjalannya suatu jaringan serat optik adalah
besarnya daya cahaya tersedia untuk mengirimkan data. Perhitungan link power budget
dilakukan untuk mengetahui batasan redaman/loss yang diizinkan antara daya keluaran
pemancar (transmitter power) dan sensitivitas penerima. Selain itu, analisis dengan
menggunakan metode Optical Power Budget dapat mengetahui jarak maksimum transmisi
serat optik yang mampu dicapai. Untuk mengetahui jarak maksimum transmisi serat optik
yang mampu dicapai dapat dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
14
3. Analisis menggunakan metode rise time budget
Analisis rise-time budget pada jaringan FTTH. Rise-time merupakan waktu respon
yang dibutuhkan oleh sistem mulai dari 10 – 90 % untuk menuju sinyal masukan.
Keterbatasan dari rise- time akan menyebabkan data terdistorsi sehingga data tersebut akan
loss. Maka untuk menghindari distorsi tersebut, mensyaratkan bahwa suatu sistem memiliki
nilai rise-time (ts) tidak lebih dari 70% dari Time Period (TP). Berikut merupakan persamaan
yang digunakan untuk mencari nilai rise-time dari suatu sistem :
2 + 𝑡2 2
𝑡𝑠𝑦𝑡 =√𝑡𝑟𝑠 𝑟𝑠 + 𝑡𝑓
Dari persamaan tersebut, masing-masing menunjukkan rise-time dari transmiter (trx), rise-
time serat optik (tf), dan rise-time receiver (trx) sehingga parameter yang harus diperhatikan
untuk mengetahui nilai rise-time dari suatu sistem adalah harus mengetahui nilai rise-time
dari transmitter, nilai rise-time dari serat optik dan nilai rise-time dari receiver. Analisis rise-
time budget ini juga perlu dilakukan karena akan menentukan performansi jaringan yang
telah di implementasikan dilapangan berkaitan dengan kapasitas bandwitdh yang diinginkan.
15
Gambar 2.16: Peta lokasi ODC-OSP-FJ, Penyebaran ODP di Daerah Oesapa [5]
Gambar 2.17: Peta lokasi ODC-OSP-FG, Penyebaran ODP di daerah Penfui [5]
16
Gambar 2.18: Peta lokasi ODC-OSP-FF, Penyebaran ODP di daerah RSS Oesapa [5]
17
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bowakh, Johanis, 2017, Materi Kuliah : Jaringan Telekomunikasi, Kupang : Teknik
Elektro Fakultas Sains dan Teknik UNDANA.
[2] Bowakh Johanis. 2017, Materi Kuliah : Sistem Komunikasi Serat Optik, Kupang :
Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknik UNDANA.
[3] Djami, Novita. 2015, Laporan Kerja Praktek : Perangkat Konfigurasi FTTH
Menggunakan Gigabit Passive Optical Network Gpon Di PT. Telkom NTT.
[4] Fang, Z., Chin, K., Qu, R., & Cai, H. (2012). Fundamentals of Optical Fiber Sensors,
First Edition. John Wiley & Sons, Inc.
[5] Google Earth, Akses 4 Januari 2021.
[6] Keisser, Gerd. 2004. Optical Fiber Communication Third Edition. MacGraw-Hill
International Edition.
[7] Modul Fiber Akademi PT. Telkom NTT, 2008
[8] Wibisono, Gunawan, Hantono Gunadi dan Febrizal. Bandung, Sistem jaringan Serat
optik, ISBN : 9786237131304, April 2020
[9] Yulius, Jusno dan Yarniwati Abutaek, 2019, Laporan Kerja Praktek : Penanganan
Gangguan Jaringan Serat Optik di PT.Telkom NTT.
18
UVERSITAS NUSA CENDANA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
Judul : Evaluasi Kualitas Jaringan Fiber To The Home (FTTH) berbasis Gigabyte
Passive Optical Network (GPON) Pada Wilayah Penyebaran STO Oesapa
Kupang
Nama : Jusno Yuberto Yulius
NIM : 1506030067
Semester : XII (Dua Belas)
Bidang Minat : Telekomunikasi
Dosen Pembimbing I : Johanis F.M Bowakh, ST, MT
Mengetahui,
Ketua Program Studi, Pembimbing I
Judul : Evaluasi Kualitas Jaringan Fiber To The Home (FTTH) berbasis Gigabyte
Passive Optical Network (GPON) Pada Wilayah Penyebaran STO Oesapa
Kupang
Nama : Jusno Yuberto Yulius
NIM : 1506030067
Semester : XII (Dua Belas)
Bidang Minat : Telekomunikasi
Dosen Pembimbing II : Hendro F. J Lami, ST, MT
Mengetahui,
Ketua Program Studi , Pembimbing II