Kelas : MB -3A
NIM : 1905171011
Ujian Akhir Semester
MSDM
1. Jelaskan pengertian Insentif, Bonus dan Tunjangan serta berikan contoh bagaimana
insentif diberikan pada Negara tertentu.(20)
2. Jelaskan perihal komunikasi dan kepemimpinan dalam perusahaan.(20)
3. Jelaskan dua Tiori Motivasi dibawah ini:(20)
a. Tiori Motivasi A.Maslow
b. Tiori Motivasi Mc Gregor
c. Tiori Motivasi Alderfer
d. Tiori Motivasi Herzberg
e. Tiori Motivasi Mc Cleland
4. Jelaskan arti, manfaat dan program kesejahteraan dalam pemeliharaan karyawan.(20)
5. Jelaskan pengertian pemutusan hubungan kerja, alasan dan hak-hak karyawan.(20)
Jawaban :
A. Asuransi
Program asuransi bertujuan untuk melindungi setiap karyawan dari hal-hal yang tidak
diinginkan yang dapat terjadi ketika bekerja ataupun sedang tidak bekerja. Asuransi yang
diberikan perusahaan biasanya asuransi jiwa, kesehatan, dan kecelakaan. Perusahaan dalam
memberikan asuransi tersebut biasanya bekerja sama dengan perusahaan asuransi yang ada.
Fungsi dari pemberian asuransi sendiri berpedoman pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun
1974 yang berisi mengenai perusahaan tetap berkewajiban memberikan ganti rugi kepada
karyawan yang tetap berkewajiban memberikan ganti rugi kepada karyawan yang mengalami
kecelakaan. Penyakit dan kecelakaan yang tidak disebabkan oleh sangkut paut dari pekerjaan
karyawan adalah hal yang dikhawatirkan oleh para karyawan jika kejadia tersebut
menimpanya dan ia tidak memiliki tunjangan atau asuransi yang bisa membantunya. Oleh
karena itu perusahaan sebagai tempat yang mempunyai karyawan sebagai tanggung jawabnya
harus memberikan asuransi kepada pegawainya sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Dengan adanya asuransi tersebut diharapkan para karyawan dapat bekerja dengan nyaman.
B. Pemberian Fasilitas
Fasilitas adalah salah satu penunjang dalam kesejahteraan karyawan. Fasilitas diperlukan
oleh karyawan sebagai penunjang aktivitasnya. Fasilitas memberikan kesan nyaman dan
membuat karyawan lebih loyal terhadap pekerjaannya yang disebabkan salah satunya oleh
fasilitas yang diberikan perusahaan. Fasilitas yang diberikan haruslah dipertimbangkan
mengenai kebutuhan dan urgensi dari fasilitas tersebut bagi karyawan. Jika fasilitas yang
diberikan oleh perusahaan tanpa mempertimbangkan kebutuhan fasilitas tersebut, maka akan
merugikn perusahaan karena dana yang dikeluarkan tidak dimaksimalkan. Fasilitas yang
dilakukan oleh perusahaan oleh perusahaan dapat berbentuk:
- Penyediaan Kantin
Penyediaan kantin dimaksudkan untuk mempermudah karyawan maupun seluruh warga yang
ada di perusahaan tersebut untuk mendapatkan makanan dan minuman.
- Fasilitas Perumahan
Fasilitas perumahan menjadi fasilitas yang diberikan perusahaan besar kepada karyawannya.
Masalah perumahan menjadi masalah yang sangat pelik di masyarakat, hal tersebut
disebabkan harga perumahan atau tempt tinggal yang semakin menigkat. Sehingga banyak
karyawan yang kesulitan dalam mendapatkan tempat tinggal. Perumahan karyawan yang
diberikan dapat berupa perumahan dinas ataupun asrama yang dikhususkan kepada
masyarakat yang bertempat tinggal jauh dari lokasi pekerjaan.
- Kesehatan
- Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan biasanya dilakukan dengan cara menyediakan perpustakaan yang dapat
digunakan oleh para karyawan yang ingin menambah pengetahuan mereka, mengadakan
pelatihan kerja oleh trainer yang ahli pada bidangnya, dan memberikan biaya untuk karyawan
yang berprestasi dengan tujuan akan meningkatkan kemampuannya. Namun setelah ia
kembali dari proses pendidikannya, karyawan tersebut harus mengabdi kepada perusahaan
dimana ia di beri dana untuk melanjutkan pendidikan.
- Fasilitas Ibadah
Fasilitas ibadah bertujuan untuk memberikan tempat untuk karyawan melakukan ibadah.
Fasilitas ibadah bukan hanya mengenai fasilitas tempat yang diberikan namun waktu juga
menjadi peranan penting untuk melaksanakan ibadah tersebut. Dalam memberikan tempat
dan waktu kepada karyawan, telah membuat karyawan tersebut menilai bagaimana toleransi
beragama yang dilakukan perusahaan tersebut. Diberikannya fasilitas ibadah juga diharapkan
dapat meningkatkan moral karyawan didalam bekerja.
- Fasilitas Pembelian
Fasilitas pembelian yang dimaksud adalah fasilitas dimana para karyawan dapat membeli
berbagai barang, terutama barang-barang yang dihasilkan perusahaan dengan harga yang
lebih terjangkau. Salah satu contoh dari fasilitas pembelian yang diberikan perusahaan adalah
koperasi. Koperasi bisa menyediakan barang yang dibutuhkan karyawan dengan cara
pembayaran bisa dengan tunai atau melakukan pembayaran dengan sistem cicilan. Sehingga
para karyawan dapat dengan terjangkau ketika akan membeli barang yang ia inginkan.
- Penasehat Keuangan
Fasilitas ini dimaksudkan agar para karyawan tidak menghadapi kesulitan dalam mengatur
keuangannya. Sehingga karyawan tersebut bisa merencanakan pengeluaran baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
C. Pensiun
Dalam menjalankan aktivitas yang menunjang kegiatan perusahaan, para karyawan mencapai
titik jenuh dimana ia merasa bosan atau malas dalam mengerjakan segala sesuatu yang
bersifat rutinitas. Berdasarkan hal tersebut perusahaan melakukan rekreasi atau hibutan untuk
penyegarkan pikiran atau refreshing. Kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan olahraga dan
kegiatan sosial.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya perlindungan yang ditujukan
kepada semua pegawai yang ada di perusahaan agar terhindar dari potensi yang dapat
menimbulkan bahaya agar tenaga kerja dan orang yang berada di tempat kerja selalu dalam
keadaan selamat dan sehat serta sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien
(Drs. Harmon Chaniago, 2013).
Program Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan atau biasa disebut K3, merupakan hak
karyawan dalam perusahaan yang harus dipenuhi oleh pemberi kerja. Pengertian dari ketiga
hal tersebut adalah:
a. Kesehatan (health) adalah keadaann umum dari kesejahteraan fisik, mental dan
emosional,
Sasaran Keselamatan dan kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi tenaga kerja dan orang
lain yang berada di tempat kerja dari akibat terjadinya kecelakaan kerja, peledakan, penyakit
akibat kerja, kebakaran, dan polusi yang memberi dampak negatif terhadap korban, keluarga
korban,perusahaan, teman sekerja korban, pemerintah, dan masyarakat.
5. Hubungan Industrial.
Pemeliharaan hubungan industrial dalam rangka keseluruhan proses menajemen sumber daya
manusia berkisar pada pemikiran bahwa hubungan yang serasi dan harmonis antara
manajemen dengan para pegawai atau pekerja yang terdapat dalam organisasi mutlak perlu
ditumbuhkan (Prof. Dr. Tjutju Yuniarsih dan Dr. Suwanto, 2008).
1. Hubungan industrial dalam artian umum, yaitu hubungan formal yang terdapat antara
kelompok manajemen dan kelompok pekerja yang terdapat dalam organisasi.
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja yang disebabkan karena suatu
hal yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja /buruh dan
pengusaha/majikan. Ketentuan mengenai pemutusan hubungan kerja diatur dalam Undang
Undang Republik Indonesia no. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
Pada bab XII pasal 152 UU ketenagakerjaan disebutkan bahwa permohonan pemutusan
hubungan kerja dapat dilakukan dengan cara melakukan permohonan tertulis yang disertai
dengan alasan dan dasar kepada lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
Lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial menerima dan memberikan
penetapan terhadap permohonan tersebut.
1) Undang undang
d) Tidak dapat bekerja sama dan terjadi konflik dengan karyawan lain
3. Karyawan dengan status tetap, jika diberhentikan harus diberikan uang pesangon,
yang besarnya adalah:
c. Masa kerja 2 sampai dengan 3 tahun sama dengan 3 bulan upah bruto
Jelasnya pemecatan karyawan tidak dapat dilakukan secara sewenang-wenang oleh pimpinan.
Setiap pemecatan harus didasarkan atas undang-undang perburuhan yang berlaku karena
karyawan mendapat perlindungan hukum.
3) Keinginan karyawan
d. Berwiraswasta
Akan tetapi seringkali alasan-alasan itu hanya dibuat-buat saja oleh karyawan sedangkan
alasannya sesungguhnya adalah balas jasa terlalu rendah, mendapatkan pekerjaan yang lebih
baik, suasana dan lingkungan pekerjaan yang kurang cocok, kesempatan promosi yang tidak
ada, perlakuan yang kurang adil, dan sebagainya.
Jika banyak karyawan yang berhenti atas keinginan sendiri, hendaknya manajer mencari
penyebab atau sebenarnya dan mengintrospeksi agar turnover karyawan dapat dicegah.
Misalnya, menaikkan balas jasa, berlaku adil, dan menciptakan suasana serta lingkungan
pekerjaan yang baik. Karyawan yang berhenti atas permintaan sendiri, uang pesangon hanya
diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan saja karena tidak ada ketentuan hukum yang
mengaturnya.
4) Pensiun
Keinginan karyawan adalah pensiun atas permintaan sendiri dengan mengajukan surat
permohonan setelah mencapai masa kerja tertentu, dan permohonannya dikabulkan oleh
perusahaan.
Karyawan yang pensiun akan memperoleh uang pensiun yang besarnya telah diatur oleh
undang-undang bagi pegawai negeri, dan bagi karyawan swasta diatur sendiri oleh
perusahaan bersangkutan.
Pembayaran uang pensiun bagi pegawai negeri dibayar secara periodic, sedangkan bagi
karyawan swasta biasanya dibayar berupa uang pesangon pada saat ia diberhentikan.
Pembayaran uang pensiun adalah pengakuan atas atas pengabdian seseorang kepada
organisasi dan memberikan sumber kehidupan pada usia lanjut. Adanya uang pensiun akan
memberikan ketenangan bagi karyawan, sehingga turnover karyawan relatif rendah.
Karyawan kontrak akan dilepas atau diberhentikan apabila kontrak kerjanya berakhir.
Pemberhentian berdasarkan berakhirnya kontrak kerja tidak menimbulkan konsekuensi
karena telah diatur terlebih dahulu dalam perjanjian saat mereka diterima.
6) Kesehatan karyawan
7) Meninggal dunia
Karyawan yang meninggal dunia secara otomatis putus hubungan kerjanya dengan
perusahaan. Perusahaan memberikan pesangon atau uang pensiun bagi keluarga yang
ditinggalkan sesuai dengan peraturan yang ada.
Karyawan yang tewas atau meninggal dunia saat melaksanakan tugas, pesangon atau
golongannya diatur tersendiri oleh undang-undang. Misalnya, lebih besar dari golongan nya
dinaikkan sehingga uang pensiunnya lebih besar.
8) Perusahaan dilikuidasi
Karyawan akan dilepas jika perusahaan dilikuidasi atau ditutup karena bangkrut.
Bangkrutnya perusahaan harus berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, sedang karyawan
yang dilepas harus mendapat pesangon sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Dalam dunia bisnis, jika sebuah perusahaan mengalami gangguan keuangan maka biasanya
akan melakukan PHK atau pemutusan hubungan kerja. Bagi seorang karyawan yang
hidupnya bergantung pada pendapatan bulanan hal ini menakutkan. Jika kena PHK maka apa
yang akan terjadi dengan keluarga, cicilan, kebutuhan hidup? Tidak usah takut jika Anda
sedang dihantui oleh PHK. Jika Anda karyawan tetap, maka ada hak yang bisa diterima
sebagai mantan karyawan.
Ada beberapa kewajiban yang harus dilakukan perusahaan kepada karyawan. Semuanya
diatur dalam UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 pasal 156. Di dalamnya ada 3 hal yang
harus dilakukan perusahaan saat melakukan PHK yaitu memberikan uang pesangon, uang
penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima.
Saat perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja ke karyawan, maka mereka harus
membayar uang pesangon. Uang pesangon adalah uang ganti rugi akibat pemutusan
hubungan kerja. Dalam menghitung uang pesangon dapat dipastikan jumlahnya sesuai
dengan tabel yang ada di Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003. Cara
menghitung uang pesangon adalah:
• masa kerja kurang dari satu tahun mendapatkan 1 bulan gaji
Jadi tinggal dikalikan saja masa kerja Anda dengan gaji Anda setiap bulannya. Biasanya uang
pesangon ini dapat Anda pakai untuk membuka usaha sendiri, jadi jangan salah menghitung
ya.
Selain uang pesangon ada juga kewajiban perusahaan memberikan uang untuk masa kerja
seorang karyawan karena biasanya yang terkena dampak PHK yang terburuk adalah pegawai
atau karyawan yang sudah lama kerja. Dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun
2003 pasal 156 ayat 3, hal uang penghargaan masa kerja ini diatur:
• masa kerja 3 tahun, tetapi kurang dari 6 tahun, dibayarkan 2 bulan gaji
• masa kerja 6 tahun, tetapi kurang dari 9 tahun, dibayarkan 3 bulan gaji
• masa kerja 9 tahun, tetapi kurang dari 12 tahun, dibayarkan 4 bulan gaji
• masa kerja 12 tahun, tetapi kurang dari 15 tahun, dibayarkan 5 bulan gaji
• masa kerja 15 tahun, tetapi kurang dari 18 tahun, dibayarkan 6 bulan gaji
• masa kerja 18 tahun, tetapi kurang dari 21 tahun, dibayarkan 7 bulan gaji
• masa kerja 21 tahun, tetapi kurang dari 24 tahun, dibayarkan 8 bulan gaji
Cara perhitungan ini adalah cara termudah untuk menghitung uang penghargaan masa kerja.
Dengan adanya regulasi yang dibuat oleh pemerintah, maka perusahaan wajib memenuhi hak
karyawannya yang di PHK. Dan untuk karyawan yang telah di PHK, anda berhak untuk
mendapatkan keuntungan-keuntungan yang dijamin hak-nya oleh undang-undang. Namun
penetapan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial tidak diperlukan dalam hal:
c. pekerja/buruh mencapai usia pensiun sesuai dengan ketetapan dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau peraturan perundang-undangan; atau
PHK tanpa penetapan yang diterangkan di atas batal demi hukum. Selama putusan lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan (belum berkekuatan hukum
tetap), baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap melaksanakan segala kewajibannya.