Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENTINGNYA PENIMBANGAN TIAP BULAN DALAM PEMANTAUAN


PERTUMBUHAN BALITA

DISUSUN OLEH :

Birgita Andrea Putri P07231120010

Cahyan Muhammad Zaini P07231120011

Dachniar Arsilla Khairatun Nisa P07231120012

Desria Kristy Silaen P07231120013

Dhea Auliyah Ramadiani P07231120014

Endah Purnama R P07231120015

Era Ananda Putri P07231120016

Fajar Achmal Ramadhan P07231120017

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

JURUSAN GIZI

POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Pentingnya Penimbangan

Sub pokok bahasan


: Pentingnya Penimbangan Tiap Bulan dalam Pemantauan
Pertumbuhan Balita

Sasaran : Ibu balita


Target
: Ibu balita ± 10
Hari / Tanggal
: Selasa, 30 November 2021
Waktu
: 07.15 – Selesai

Tempat : Puskesmas Pasundan


Penyuluh : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kaltim

A. LATAR BELAKANG
Pemantauan tumbuh kembang balita merupakan fase yang penting,
karena menentukan kualitas kesehatan, kesejahteraan, pembelajaran dan
perilaku di masa mendatang. Pengetahuan ibu sangat diperlukan pada
masa tumbuh kembang balita, karena ibu berpengaruh langsung serta
berperan besar dalam pemantauan tumbuh kembang balita. Pembangunan
kesehatan pada periode 2015-2019 adalah program “Indonesia Sehat”
dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat
melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung
dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Pemantauan tumbuh kembang balita merupakan fase yang penting, karena
menentukan kualitas kesehatan, kesejahteraan, pembelajaran dan perilaku
di masa mendatang. Diperkirakan sekitar 1-3% anak di bawah usia 5 tahun
mengalami keterlambatan tumbuh kembang (IDAI, 2016). Pertumbuhan
pada balita dapat dipantau melalui penimbangan berat badan anak setiap
bulan dan pemeriksaan SDIDTK. Pemantauan pertumbuhan balita yang
dilakukan setiap bulan menunjukkan bahwa persentase balita umur 6 – 59
bulan yang tidak pernah ditimbang dalam enam bulan terakhir cenderung
meningkat dari 25,5% (2007), 23,8% (2010) menjadi 34,3% (2013)
(Kemenkes RI, 2013). Usia antara 0-59 bulan adalah merupakan periode
yang sangat penting bagi pertumbuhan anak, oleh sebab itu balita perlu
ditimbang secara teratur sehingga dapat diikuti pertumbuhan berat
badannya. Anak yang sehat akan tumbuh pesat, bertambah umur
bertambah berat badannya. Pemantauan berat badan balita akan berhasil
dengan baik apabila ada partisipasi aktif dari masyarakat yang ditandai
dengan tingkat kehadiran ibu menimbangkan anaknya di posyandu. Oleh
karena itu sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini difokuskan pada
pendidikan kesehatan kepada orang tua balita dengan kegiatannya meliputi
penyuluhan SDIDTK, pentingnya penimbangan, pemeriksaan kesehatan
dan pemantauan tumbuh kembang balita.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mendapatkan penjelasan mengenai pentingnya
penimbangan ibu-ibu diharapkan dapat memotivasi keluarga untuk
membawa anak balitanya ke posyandu guna mendapatkan penimbangan
lengkap.

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti penyuluhan dan mendapatkan penjelasan
tentang pentingnya penimbangan ibu-ibu dapat :

1. Menjelaskan kembali pengertian tumbuh kembang

2. Menjelaskan kembali tentang tujuan penimbangan balita

3. Menjelaskan kembali kapan balita harus ditimbang

4. Menjelaskan kembali cara menilai pertumbuhan balita


5. Mengulang kembali tentang tanda-tanda gizi buruk pada balita

D. MATERI PENYULUHAN
Pada kegiatan penyuluhan ini akan memberikan materi mengenai
“Pentingnya Penimbangan Tiap Bulan dalam Pemantauan Pertumbuhan
Balita”

E. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi

F. MEDIA
Media yang digunakan pada penyuluhan kali ini adalah leaflet.

G. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS


1. Protokol / Pembawa acara: Birgita Andrea Putri
Uraian tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim
kepada peserta.
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan
c. Menutup acara penyuluhan
2. Penyuluh / Pengajar : Dachniar Arsilla Khairatun Nisa
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyulahan dengan jelas dan dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh peserta.
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya.
3. Fasilisator : Fajar Achmal Ramadhan
Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta.
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c. Memotifasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
d. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/ hal-hal yang dirasa
kurang jelas bagi peserta.
4. Observer : Dhea Auliyah Ramadiani
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan
diri sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya
proses penyuluhan.
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
c. Mengamati perilaku verbal dan non-verbal peserta selama
proses penyuluhan.
d. Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan.
e. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yan dirasa
tidak sesuai dengan rencana penyuluhan.

H. PROSES PELAKSANAAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 08.00 Persiapan : Peserta mengisi ruang
Mempersiapkan peserta dan diadakannya penyuluhan dan
membagikan leaflet membaca leaflet
2 08.30 Pembukaan : 1. Menjawab salam
1. Mengucapkan salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri perkenalan
dan anggota 3. menyimak
3. Menyampaikan tujuan
penyuluhan

3 09.00 Pelaksanaan : 1. Memperhatikan


1. Menjelaskan tentang : penjelasan
a. Pengertian tumbuh 2. Sasaran mengajukan
kembang pertanyaan
b. Tujuan penimbangan 3. Mendengarkan jawaban
balita dari presentator
c. Kapan balita harus
ditimbang
d. Cara menilai pertumbuhan
balita
e. Tanda-tanda gizi buruk
pada balita
2. Memberi kesempatan bertanya
kepada sasaran
3. Menjawab pertanyaan
4 10.00 Evaluasi : 1. Menjawab pertanyaan
1. Evaluasi penyuluhan 2. Memperhatikan
2. Menyimpulkan

5 11.00 Teriminasi : 1. Memperhatikan


1. Mengucapkan terima kasih 2. Membalas salam
atas perhatian yang
diberikan
2. Mengucapkan salam
penutup

I. MATERI
1. Pengertian Tumbuh Kembang
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan
Panjang dan berat. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemanpuan
gerak kasar, gerak halus, bicara dan Bahasa, serta sosialisasi dan
kemandirian
2. Tujuan Penimbangan Balita
a. Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat
b. Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita
c. Untuk mengetahui balita yang sakit
d. Untuk mengetahui balita yang berat badannya BGM (Bawah
Garis Merah)
e. Untuk mengetahui berat badan dua bulan berturut-turut tidak naik
f. Untuk mendapatkan penyuluhan gizi
g. Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi
3. Kapan Balita Harus Ditimbang
Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap bulan mulai umur 1
bulan sampai 5 tahun di posyandu.
4. Cara Menilai Pertumbuhan Balita
Setelah balita ditimbang, hasil penimbangan dicatat di Buku KIA
(Kesehatan Ibu dan Anak) atau Kartu Menuju Sehat (KMS) maka
akan terlihat berat badan anak naik atau tidak.
a. Naik bila :
 Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna
pada KMS
 Garis pertumbuhan pindah ke pita warna di atasnya
b. Tidak naik bila :
 Garis pertumbuhannya menurun
 Garis pertumbuhannya mendatar
 Garis pertumbuhannya naik tetapi pindah ke pita warna yang
lebih muda
5. Tanda-tanda Balita Gizi Kurang
a. Berat badan tidak naik selama 3 bulan berturut-turut, badannya
kurus
b. Mudah sakit
c. Tampak lesu dan lemah
d. Mudah menangis dan rewel
J. SUMBER

Ibu Balita Menimbang Anaknya ke Posyandu Kabupaten Lampung Selatan tahun


2016. (2016).
Imron, R., Nurlela, & Supriatiningsih. (2018). Penyuluhan Pentingnya
Penimbangan dan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita dengan Teknik
Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
Balita di Posyandu Anggrek Simbaringin Desa Sidoarjo Natar Lampung
Selatan. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 2 (1): 49-53.
KEMENKES RI. (2012). Ayo ke Posyandu Setiap Bulan. Jakarta: Pusat Promosi
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI: Depkes RI.
Narendra, M. B., & dkk. (2005). Buku Ajar II Tumbuh Kembang Anak dan
Remaja. Jakarta: Sagung Seto.
Pinem, S. (2009). Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info
Media.
Remaja Mengenal Dirinya (Seri Informasi KRR dan Buku Bacaan Remaja)
BKKBN Provinsi Jawa Tengah . (2003).
Rumini, S., & Sundari, S. (2004). Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:
Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai