DISUSUN OLEH :
JURUSAN GIZI
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. LATAR BELAKANG
Pemantauan tumbuh kembang balita merupakan fase yang penting,
karena menentukan kualitas kesehatan, kesejahteraan, pembelajaran dan
perilaku di masa mendatang. Pengetahuan ibu sangat diperlukan pada
masa tumbuh kembang balita, karena ibu berpengaruh langsung serta
berperan besar dalam pemantauan tumbuh kembang balita. Pembangunan
kesehatan pada periode 2015-2019 adalah program “Indonesia Sehat”
dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat
melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung
dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Pemantauan tumbuh kembang balita merupakan fase yang penting, karena
menentukan kualitas kesehatan, kesejahteraan, pembelajaran dan perilaku
di masa mendatang. Diperkirakan sekitar 1-3% anak di bawah usia 5 tahun
mengalami keterlambatan tumbuh kembang (IDAI, 2016). Pertumbuhan
pada balita dapat dipantau melalui penimbangan berat badan anak setiap
bulan dan pemeriksaan SDIDTK. Pemantauan pertumbuhan balita yang
dilakukan setiap bulan menunjukkan bahwa persentase balita umur 6 – 59
bulan yang tidak pernah ditimbang dalam enam bulan terakhir cenderung
meningkat dari 25,5% (2007), 23,8% (2010) menjadi 34,3% (2013)
(Kemenkes RI, 2013). Usia antara 0-59 bulan adalah merupakan periode
yang sangat penting bagi pertumbuhan anak, oleh sebab itu balita perlu
ditimbang secara teratur sehingga dapat diikuti pertumbuhan berat
badannya. Anak yang sehat akan tumbuh pesat, bertambah umur
bertambah berat badannya. Pemantauan berat badan balita akan berhasil
dengan baik apabila ada partisipasi aktif dari masyarakat yang ditandai
dengan tingkat kehadiran ibu menimbangkan anaknya di posyandu. Oleh
karena itu sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini difokuskan pada
pendidikan kesehatan kepada orang tua balita dengan kegiatannya meliputi
penyuluhan SDIDTK, pentingnya penimbangan, pemeriksaan kesehatan
dan pemantauan tumbuh kembang balita.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mendapatkan penjelasan mengenai pentingnya
penimbangan ibu-ibu diharapkan dapat memotivasi keluarga untuk
membawa anak balitanya ke posyandu guna mendapatkan penimbangan
lengkap.
D. MATERI PENYULUHAN
Pada kegiatan penyuluhan ini akan memberikan materi mengenai
“Pentingnya Penimbangan Tiap Bulan dalam Pemantauan Pertumbuhan
Balita”
E. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
F. MEDIA
Media yang digunakan pada penyuluhan kali ini adalah leaflet.
H. PROSES PELAKSANAAN
I. MATERI
1. Pengertian Tumbuh Kembang
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan
Panjang dan berat. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemanpuan
gerak kasar, gerak halus, bicara dan Bahasa, serta sosialisasi dan
kemandirian
2. Tujuan Penimbangan Balita
a. Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat
b. Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita
c. Untuk mengetahui balita yang sakit
d. Untuk mengetahui balita yang berat badannya BGM (Bawah
Garis Merah)
e. Untuk mengetahui berat badan dua bulan berturut-turut tidak naik
f. Untuk mendapatkan penyuluhan gizi
g. Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi
3. Kapan Balita Harus Ditimbang
Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap bulan mulai umur 1
bulan sampai 5 tahun di posyandu.
4. Cara Menilai Pertumbuhan Balita
Setelah balita ditimbang, hasil penimbangan dicatat di Buku KIA
(Kesehatan Ibu dan Anak) atau Kartu Menuju Sehat (KMS) maka
akan terlihat berat badan anak naik atau tidak.
a. Naik bila :
Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna
pada KMS
Garis pertumbuhan pindah ke pita warna di atasnya
b. Tidak naik bila :
Garis pertumbuhannya menurun
Garis pertumbuhannya mendatar
Garis pertumbuhannya naik tetapi pindah ke pita warna yang
lebih muda
5. Tanda-tanda Balita Gizi Kurang
a. Berat badan tidak naik selama 3 bulan berturut-turut, badannya
kurus
b. Mudah sakit
c. Tampak lesu dan lemah
d. Mudah menangis dan rewel
J. SUMBER