1420103011
Fight to get the desire berusaha mencapai keinginan dengan usaha yang sungguh-
sungguh.
Hidup adalah sebuah perjuangan sampai titik darah penghabisan.
Sangat diperlukan adanya manajemen yang baik dalam suatu perusahaan dalam penanganan
karyawan. Dalam proses penerimaan pegawai harus menyesuaikan dengan job description,
pendidikan, dan kemampuan yang dimiliki oleh para pelamar pekerjaan. Para karyawan yang telah
terseleksi harus mengetahui benar seluk beluk apa yang harus mereka kerjakan. Apabila
perusahaan tidak memperhatikan hal ini, maka sering tenaga kerja yang diterima tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan. Pelatihan dan Peningkatan ketrampilan karyawan salah satu bagian
yang teramat penting dalam keseluruhan proses kemajuan perusahaan. Dikatakan demikian karena
baik karyawan lama maupun karyawan baru sedikit sekali yang mempunyai inisiatif dan kreatif
untuk meningkatkan kinerja mereka guna memajukan perusahaan. Karyawan biasanya sudah puas
dengan apa yang mereka hasilkan atau kerjakan tanpa berinisiatif untuk meningkatkannya.
A. TUJUAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KETRAMPILAN KARYAWAN
c. Kepercayaan
Tabel. 1
Menurut H. Malayu S.P Hasibuan pengembangan karyawan bertujuan dan bermanfaat bagi
perusahaan, karyawan, konsumen atau masyarakat yang mengkonsumsi barang/jasa yang
dihasilkan perusahaan.
1. Pelatihan dan Pengembangan untuk kepentingan karyawan
b. Meningkatkan moral karyawan. Dengan ketrampilan dan keahlian yang sesuai dengan
pekerjaannya mereka akan antusias untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
c. Memperbaiki kinerja. Karyawan yang bekerja secara tidak memuaskan karena
kekurangan ketrampilan dapat diminimalkan melalui program pelatihan dan
pengembangan ketrampilan.
d. Membantu karyawan dalam menghadapi perubahan-perubahan, baik perubahan
struktur organisasi, teknologi, maupun sumberdaya manusianya. Melalui pelatihan
dan pengembangan karyawan diharapkan dapat secara efektif menggunakan teknologi
baru.
e. Peningkatan karier karyawan. Dengan pelatihan dan pengembangan ketrampilan
kesempatan untuk meningkatkan karier menjadi besar karena keahlian, ketrampilan
dan prestasi kerja lebih baik.
f. Meningkatkan jumlah balas jasa yang dapat diterima karyawan. Dengan pelatihan dan
pengembangan ketrampilan, maka ketrampilan semakin meningkat dan prestasi kerja
semakin baik dan gaji juga akan meningkat karena kenaikan gaji didasarkan prestasi.
a. Konsumen akan memperoleh produk yang lebih baik dalam hal kualitas dan
kuantitas.
b. Meningkatkan pelayanan karena pemberian pelayanan yang baik merupakan daya
tarik yang sangat penting bagi rekanan perusahaan yang bersangkutan. Ini berarti
bahwa dengan adanya peatihan dan pengembangan ketrampilan akan memberi
manfaat yang lebih baik bagi konsumen. Mereka dapat memperoleh atau pelayanan
yang lebih baik pada waktunya.
Analisis tugas ini digunakan untuk menentukan kebutuhan akan pelatihan bagi
karyawan baru. Untuk ini dibutuhkan informasi tentang uraian pekerjaan dan
spesifikasi pekerjaan.
2) Analisis Prestasi kerja
Analisis ini ditujukan untuk menilai kinerja karyawan dan untuk menetapkan
pelatihan apakah yang dibutuhkan untuk mengatasi penurunan prestasi kerja itu
atau dapatkah prestasi karyawan ditingkatkan dengan cara lain, misalnya rotasi.
b. Rancangan Instruksional
Dalam tahapan ini, isi yang sebenarnya dari pelatihan harus disiapkan dan dibuat
termasuk kertas kerja, latihan-latihan, dan kegiatan-kegiatannya.
1) Kumpulkan sasaran instruksional, metode, media, gambaran dan urutan isi,
contoh, latihan, dan kegiatan. Organisasikanlah semua itu kedalam sebuah
kurikulum yang mendukung teori pelajaran dewasa dan menyajikan sebuah cetak
biru untuk pengembangan program.
2) Pastikanlah semua bahan, seperti naskah, video pedoman pemimpin, dan buku
kerja peserta, saling melengkapi, ditulis secara jelas, dan dicampur menjadi satu
pelatihan yang dicocokkan langsung dengan sasaran belajar yang ditetapkan.
3) Tanganilah secara hati-hati dan professional semua program apakah direproduksi
pada kertas, film, atau pita rekaman untuk menjamin mutu dan efektifitas.
c. Validasi
3) Mulailah dari yang diketahui ke yang tidak diketahui, dari yang mudah ke yang
sulit.
4) Sesuaikan kecepatan penyaji dengan perbedaan perorangan.
Pelatih internal adalah seseorang atau suatu tim pelatih yang ditugaskan dari
dalam perusahaan itu untuk memberikan pelatihan dan pengembangan
ketrampilan kepada karyawan.
b) Pelatih Eksternal
Pelatih Eksternal adalah seseorang atau suatu tim pelatih dari luar perusahaan
diminta untuk memberikan pengembangan kepada para karyawan, baik
pelatihnya didatangkan atau karyawannya ditugaskan untuk mengikuti
lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan.
c) Pelatih Gabungan Internal dan Eksternal
e. Evaluasi
Setelah peserta latihan menyelesaikan kegiatan mereka, maka program ini dapat
dievaluasi untuk melihat dan mengetahui seberapa baik sasaran itu telah dicapai.
Keberhasilan suatu program dapat dinilai melalui empat kategori yaitu reaksi,
pembelajaran, perilaku dan hasil pada karyawan.
2. Metode Pelatihan
Menurut T. Hani Handoko metode yang dapat digunakan untuk pelatihan dan
pengembangan ketrampilan dikelompokkan menjadi dua yaitu on the job training (latihan
sambil kerja atau Praktis) dan off the job training (teknik-teknik presentasi informasi dan
metode simulasi) . (2004 : 110).
Pengelompokan tersebut juga dikuatkan oleh pendapat yang sama oleh Mutiara. S.
Panggabean “ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk pelatihan dan
pengembangan dan pada dasarnya dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok yaitu on
the job training dan off the job training. (2002 : 45)
Menurut Sri Budi Cantika Yuli berbagai cara dapat dipergunakan untuk melakukan
program pelatihan dan pengembangan. Namun secrara umum metode atau cara pelatihan
dan pengembangan dapat dikelompokkan menjadi dua cara : a) program pelatihan kerja
yang dilakukan sambil bertugas dalam organisasi ( On the job training), dan b) program
pelatihan yang dilakukan di luar tempat tugas (Off the job training).(2005 : 82).
a. Metode praktis (on the job training)
Teknik-teknik on the job training merupakan metode latihan yang paling banyak
digunakan. Latihan dengan menggunakan metode ini dilakukan di tempat kerja yang
sesungguhnya. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan superviser langsung
seorang pelatih yang berpengalaman. Metode latihan ini sangat ekonomis, karena
tidak perlu membiayai para trainers dan trainee, tidak perlu menyediakan peralatan
dan ruang khusus. Ada beberapa metode pelatihan on the job training, yaitu:
1) Understudy atau Coaching
Rotasi Pekerjaan adalah program yang direncanakan secara formal dengan cara
menugaskan karyawan pada beberapa pekerjaan yang berbeda dan dalam bagian
yang berbeda dengan organisasi untuk menambah pengetahuan mengenai
pekerjaan dalam organisasi. Contoh : Seorang karyawan yang semula berada di
c.) Secara periodis dipaparkan sudut pandang yang segar kepada berbagai
unit.
d.)Meningkatkan fleksibilitas organisasional karyawan melalui pembentukan
sumber daya manusia yang luas.
3) Latihan Instruksi Jabatan (Job instruction training)
Pemotong
7. Secara serentak menarik Jaga tangan anda tetap pada
Pelepas pelepas
8. Menunggu kembalinya pisau Jagalah kedua tangan pelepas
Pemotong untuk menghindari pisau dari
pengaman tangan berada di meja
pemotongan
9. Keluarkan kertas Pastikan bahwa pisau sudah
kembali, lepaskan kedua tangan
dan pelepas
10. Matikan motor Tidak ada
2.) Pembelajaran terprogram (programmed learning)
Merupakan
training yang dilakukan dalam suatu ruangan khusus terpisah dari tempat kerja
biasa dan disediakan peralatan yang sama seperti yang akan digunakan pada
pekerjaan sebenarnya. Contoh : pelatihan pilot dalam pesawat, sehingga biaya dan
bahaya dapat dikurangi atau seorang calon astronot yang mensimulasikan kondisi
penerbangan di NASA ( Badan Antariksa Amerika Serikat).
4.) Studi kasus
6.) Seminar
Perusahaan percetakan surat kabar Solopos selalu berkembang seiring dengan kemajuan
pasar dan selalu meningkatkan mutu pelayanan kepada konsumennya. Perusahaan ini
didirikan dengan visi misi sebagai berikut :
1. Visi PT. Aksara Solopos
Penyaji informasi utama, terpercaya dengan pengelolaan usaha yang professional.
2. Misi
B. TUJUAN PERUSAHAAN
1. Mendapat keuntungan
Faktor pemilihan lokasi perusahaan merupakan hal yang penting dan perlu diperhatikan,
karena keadaan lingkungan sekitar tidak lepas begitu saja dari pertimbangan yang
melatarbelakangi didirikannya suatu perusahaan.
PT. Aksara Solopos menganggap wilayah Solo Raya sebagai lahan yang subur untuk
memasarkan koran, tabloid dan majalah. Sehingga kota ini tetap menjadi ajang pertempuran
berbagai perusahaan penerbit pers dari luar kota Solo untuk memasarkan produknya di
wilayah ini. Sebagai kota terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Semarang, Solo dipandang
oleh para pengusaha penerbit pers secara ekonomi memiliki potensi kuat.
Namun disisi lain, kota yang juga dikenal sebagai kota Budaya ini mempunyai kekuatan
yang luar biasa dalam isu-isu berita politik, ekonomi maupun social kemasyarakatan. Tidak
heran jika semua koran terkenal, baik lokal maupun nasional bersaing memperebutkan
simpatik pembaca di wilayah ini.
PT. Aksara Solopos terletak di Solo bagian tenggara, tepatnya di jalan Adi Sucipto No.
160 Solo. Berdekatan dengan instansi yang dapat mendukung perkembangan perusahaan
seperti kantor DPRD Solo dan kantor PDAM. Disamping itu PT. Aksara Solopos juga berada
di lokasi yang mudah dijangkau kendaraan dari daerah mana pun.
A. STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN
PT. Aksara Solopos memberikan kesempatan kepada pegawai dan menyediakan sarana
untuk pengembangan pengetahuan, ketrampilan, perilaku, wawasan, kemampuan manajerial,
dan kepemimpinan melalui program pelatihan dan pengembangan ketrampilan baik di dalam
perusahaan maupun di luar perusahaan.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan manajer SDM PT. Aksara Solopos pada
hari sabtu 30 mei 2009 maka diperoleh informasi bahwa strategi PT. Aksara Solopos dalam
meningkatkan kinerja karyawan ada tiga yaitu melalui :
1. Motivasi
melaksanakan dan mencapai tujuan sasaran program kerja yang telah ditetapkan
oleh perusahaan.
Dengan adanya pelatihan dan pengembangan yang diadakan PT. Aksara
Solopos tentu akan memberikan manfaat yang diperoleh dalam strategi perusahaan
meningkatkan kinerja karyawan yaitu :
a. Meningkatkan rasa puas dan menumbuhkan semangat kerja serta rasa
percaya diri pada karyawan.
b. Memperbaiki metode dan system kerja sehingga dapat memperlancar proses
kerja dan efisiensi waktu.
c. Mengurangi kesalahan dalam bekerja sehingga mengurangi beban
pemborosan.
d. Komunikasi dan kerjasama antar karyawan menjadi lebih baik sehingga
menciptakan suasana kerja yang nyaman.
Pendidikan dan Pengembangan ketrampilan diselenggarakan oleh PT. Aksara
Solopos. Waktu penyelenggaraannya tergantung materi yang diberikan.
3. Promosi Jabatan
karyawan. Karyawan akan mendapat pengetahuan yang selalu berkembang dari dalam dan
luar perusahaan.
B. METODE PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KETRAMPILAN KARYAWAN
PT. AKSARA SOLOPOS
Dalam melaksanakan program pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan PT.
Aksara Solopos menggunakan tehnik pendidikan dan pengembangan yang meliputi :
1. Pelatihan dan pengembangan On The Job Training
Diklat on the job adalah pelatihan yang diadakan oleh PT. Aksara Solopos sendiri dan
dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan kerja karyawan. Diklat on the job yang
dilaksanakan berupa:
a. Rotasi Jabatan (Rotation Job)
PT. Aksara Solopos melakukan pemindahan tugas karyawan dari satu bagian
ke bagian lain untuk menyesuaikan dengan pendidikan dan keahlian karyawan.
Rotasi jabatan akan menjadi sangat penting karena dapat mengurangi rasa jenuh
karyawan terhadap satu pekerjaan yang sama dan terus menerus. Dengan rotasi
jabatan ini maka karyawan akan memperoleh pengalaman kerja. Di tempat
kerjanya yang baru, seorang karyawan akan dapat mengasah kemampuannya
dalam bekerja.
Di PT. Aksara Solopos ada saling keterkaitan antara manajer dan para
staffnya. Keduanya dapat saling menilai demi kemajuan perusahaan. Misalnya
seorang karyawan yang berada di posisi promosi dipindahkan ke bagian umum
karena perusahaan menganggap karyawan tersebut lebih cocok di posisi tersebut,
sehingga kinerja karyawan tersebut dapat maksimal.
b. Latihan Instruksi Pekerjaan
karyawan tersebut. Cara ini biasanya untuk karyawan yang baru atau karyawan
lama tetapi menempati posisi yang baru.
c. Magang
dibuka tiap bulan dengan waktu workshop selama tiga hari. Untuk orang luar pun
dapat mengikuti kegiatan ini dengan dikenai biaya administrasi.
Dalam pelaksanaan teori-teori pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan
sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat menunjang peningkatan ketrampilan
karyawan. Sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dan bisnis berjalan dengan hasil
yang maksimal.
berperan sangat penting dalam peningkatan kinerja karyawan melalui pelatihan dan
pengembangan ketrampilan yang diadakan perusahaan.
Pada pelatihan dan pengembangan ketrampilan yang diadakan PT. Aksara Solopos
menggunakan pelatih dari dalam perusahaan, dari luar perusahaan dan gabungan antara
keduanya. Berbagai variasi tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan
karyawan itu sendiri.
Manajer atau kepala bagian mutlak menjadi pelatih internal atau dari dalam
perusahaan. Manajer bertanggungjawab memberikan pelatihan pada karyawan
dibawahnya dengan memberi petunjuk-petunjuk untuk mengerjakan suatu
pekerjaan. Manajer juga harus mengajarkan bagimana mengoperasikan peralatan,
mesin-mesin dan sebagainya. Misalnya manajer keuangan bertanggungjawab
melatih semua karyawan pada bagian keuangan dan manajer tersebut
bertanggungjawab atas kualitas karyawan bagian keuangan.
2. Pelatih dari luar perusahaan
Pemberi pelatihan dan pengembangan didatangkan dari luar oleh PT. Aksara
Solopos bertujuan memberi pengetahuan yang baru. PT. Aksara Solopos bekerja
sama dengan lembaga pelatihan Prasetya Mulya Jakarta dan LP3Y untuk para
redaksi. Untuk pelatihan dan pengembangan ketrampilan manajerial PT. Aksara
Solopos dan Lembaga Pelatihan Prasetya Mulya telah terjalin kerjasama yang
baik untuk meningkatkan ketrampilan karyawan sehingga kinerja karyawan dapat
meningkat. Biasanya karyawan yang menempati posisi baru yang diikutkan dalam
kegiatan ini. Misalnya : karyawan yang baru menempati posisi sebagai manajer
SDM maka dia akan dikirim ke lembaga Prasetya Mulya untuk mengikuti
pelatihan. Setelah kembali karyawan tersebut harus menularkan pengetahuannya
pada karyawan lain.
3. Pelatih Gabungan dari dalam perusahaan dan dari luar perusahaan
7. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi karyawan dalam bekerja sesuai dengan
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
8. Mempersiapkan karyawan untuk promosi pada posisi baru.
Hambatan atau kendala yang muncul dalam pengadaan pelatihan dan pengembangan
ketrampilan pada PT. Aksara Solopos berada pada sumber daya manusianya sendiri.
Karyawan yang telah ditunjuk untuk mengikuti pelatihan diberi perintah secara langsung
oleh perusahaan melalui surat resmi. Untuk karyawan yang berhalangan mengikuti harus
memberikan keterangan yang jelas seperti sedang sakit, sehingga posisinya dapat digantikan
oleh karyawan yang lain. Namun banyak karyawan yang tidak mengikuti pelatihan tanpa
memberitahukan atau ijin pada pihak perusahaan sehingga peluang terbuang sia-sia.
Karyawan masih beranggapan bahwa kegiatan tersebut tidak penting. Kurangnya kesadaran
karyawan ini yang membuat beberapa kali pengadaan pelatihan kurang menuai hasil yang
maksimal.
Selain dari individu karyawan sendiri, PT. Aksara Solopos juga mendapat kendala dari
perusahaan yang kurang sering mengadakan atau mengikutkan karyawannya dalam kegiatan
pelatihan dan pengembangan karena terbentur biaya yang sangat tinggi. Sebagai contoh
pelatihan mengenai SDM yang bekerja sama dengan Prasetya Mulya harus mengeluarkan
biaya tiga juta per orang. Hal ini menjadi pertimbangan perusahaan sebelum mengikutkan
karyawan dalam pelatihan dan pengembangan ketrampilan.
PT. Aksara Solopos dalam menghadapi berbagai kendala tersebut melakukan berbagai
langkah. Seperti karyawan yang sudah mengikuti pelatihan dan pengembangan namun dia
tidak mau menularkan pengetahuannya pada karyawan lain maka karyawan tersebut tidak
akan mengikutkannya dalam pelatihan dan pengembangan lagi. Perusahaan menganggap
bahwa karyawan tersebut Team Worknya buruk, sehingga hal tersebut dapat dijadikan
hukuman dan pelajaran.
Untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai kegiatan pelatihan dan
pengembangan ketrampilan karyawan, PT. Aksara Solopos biasanya menjalin kerjasama
dengan cara : Lembaga tersebut dapat iklan pada Harian Solopos sebagai balas jasa Solopos
dapat mengikutkan karyawannya dalam pelatihan yang diadakan lembaga tersebut dengan
biaya yang sedikit atau bahkan gratis.
Disamping itu PT. Aksara Solopos juga mengintensifkan laporan karyawan yang telah
mengikuti pelatihan dan pengembangan untuk terus mengawasi peningkatan kinerjanya.
Secara selektif PT. Aksara Solopos mengikutkan dan mengadakan program pelatihan dan
pengembangan ketrampilan karyawan. Karena selektif inilah kegiatan pelatihan dan
pengembangan ketrampilan belum menjangkau semua karyawan.