1. ABDILLAH (2010711210012)
2. FERDINANDUS GARDA NUSANTARA (2010711310012)
3. FIRDHA RURIALISA (2010711220013)
4. PUTRI INAYAH (2010711120004)
5. NOVIA ARIYANI (2010711320018)
2). Antikempal
Antikempal (Anticaking agent) adalah BTP untuk mencegah mengumpalnya produk
Pangan. Salah satu contoh dalam kelompok ini yang diizinkan adalah:
Kalsium karbonat ( CaCO3 ) Trikalsium fosfat
3). Antioksidan
Antioksidan (Antioxidant) adalah BTP untuk mencegah atau menghambat kerusakan
Pangan akibat oksidasi. Salah satu contoh dalam kelompok ini yang diizinkan adalah :
Asam askorbat Natrium askorbat
4). Bahan Pengkarbonasi.
Bahan Pengkarbonasi (Carbonating agent) adalah BTP untuk membentuk karbonasi
di dalam Pangan. Jenis yang diizinkan adalah :
Karbon dioksida
7). Humektan
Humektan (Humectant) adalah BTP untuk mempertahankan kelembaban Pangan.
Salah satu contoh dalam kelompok ini yang diizinkan adalah :
Natrium laktat
8). Pelapis
Pelapis (Glazing agent) adalah BTP untuk melapisi permukaan pangan sehingga
memberikan efek perlindungan dan/atau penampakan mengkilap. Salah satu contoh yang
diizinkan dalam kelompok ini adalah:
Lilin Kandelila (Candelilla wax)
9). Pemanis
Pemanis (Sweetener) adalah BTP berupa Pemanis Alami dan Pemanis Buatan yang
memberikan rasa manis pada produk Pangan.
a. Pemanis Alami
Pemanis Alami (Natural Sweetener) adalah Pemanis yang dapat ditemukan dalam
bahan alam meskipun prosesnya secara sintetik ataupun fermentasi. Salah satu contoh yang
diizinkan dalam kelompok ini adalah:
Sorbitol (Sorbitol) Thaumatin (Thaumatin)
b. Pemanis Buatan
Pemanis Buatan (Artificial sweetener) adalah Pemanis yang diproses secara kimiawi,
dan senyawa tersebut tidak terdapat di alam. Salah satu contoh yang diizinkan dalam
kelompok ini adalah:
Sakarin (Saccharin)
12. Pembuih
Pembuih (Foaming agent) adalah BTP untuk membentuk atau memelihara
homogenitas dispersi fase gas dalam Pangan berbentuk cair atau padat. Salah satu contoh
yang diizinkan dalam kelompok ini adalah.
Gom xanthan (Xanthan gum)
Etil metil selulosa (Methyl ethyl cellulose)
14). Pengawet
Pengawet (Preservative) adalah BTP untuk mencegah atau menghambat fermentasi,
pengasaman, penguraian, dan perusakan lainnya terhadap Pangan yang disebabkan oleh
mikroorganisme. Salah satu contoh yang diizinkan dalam kelompok ini adalah:
Asam sorbat (Sorbic acid) Natamisin (Natamycin)
15). Pengembang
Pengembang (Raising agent) adalah BTP berupa senyawa tunggal atau campuran
untuk melepaskan gas sehingga meningkatkan volume adonan. Salah satu contoh yang
diizinkan dalam kelompok ini adalah:
Dekstrin (Dextrins)
Amonium karbonat (Ammonium carbonate)
16). Pengemulsi
Pengemulsi (Emulsifier) adalah BTP untuk membantu terbentuknya campuran yang
homogen dari dua atau lebih fase yang tidak tercampur seperti minyak dan air. Salah satu
contoh yang diizinkan dalam kelompok ini adalah:
Lesitin (Lecithins) Pektin (Pectins)
17). Pengental
Pengental (Thickener) adalah BTP untuk meningkatkan viskositas Pangan. Salah satu
contoh yang diizinkan dalam kelompok ini adalah:
Goam guar (Guar gum) Metil selulosa (Methyl cellulose)
18). Pengeras
Pengeras (Firming agent) adalah BTP untuk memperkeras atau mempertahankan
jaringan buah dan sayuran, atau berinteraksi dengan bahan pembentuk gel untuk memperkuat
gel. Salah satu contoh yang diizinkan dalam kelompok ini adalah:
21). Penstabil
Penstabil (Stabilizer) adalah BTP untuk menstabilkan sistem dispersi yang homogen
pada Pangan. Salah satu contoh yang diizinkan dalam kelompok ini adalah:
Asam fumarat (Fumaric acid) Asam adipat (Adipic acid)
24). Pewarna
Pewarna (Colour) adalah BTP berupa Pewarna Alami dan Pewarna Sintesis, yang
ketika ditambahkan atau diaplikasikan pada Pangan mampu memberi atau memperbaiki
warna.
a. Pewarna Alami
Pewarna Alami (Natural food colour) adalah Pewarna yang dibuat melalu proses
ekstrasi, isolasi, atau derivatisasi (sintesis parsial) dari tumbuhan, hewan, mineral atau
sumber alami lain, termasuk Pewarna identik alami. Salah satu contoh yang diizinkan dalam
kelompok ini adalah:
Antosianin (Anthocyanins)
b. Pewarna sintetis
Pewarna sintetis (Synthetic food colour) adalah pewarna yang diperoleh secara sintetis
kimiawi. Salah satu contoh yang diizinkan dalam kelompok ini adalah:
Tartrazin CI. No. 19140 (Tartrazine)
25). Propelan
Propelan (Propellant) adalah BTP berupa gas untuk mendorong Pangan keluar dari
kemasan. Salah satu contoh yang diizinkan dalam kelompok ini adalah:
Nitrogen (Nitrogen) Propana (Propane)
26). Sekuestran
Sekuestran (Sequestrant) adalah BTP yang dapat mengikat ion logam polivalen untuk
membentuk kompleks sehingga meningkatkan stabilitas dan kualitas Pangan. Salah satu
contoh yang diizinkan dalam kelompok ini adalah:
Isopropil sitrat (Isopropyl citrates)
Natrium glukonat (Sodium gluconate)
27). Perisa
Perisa adalah bahan tambahan pangan berupa preparat konsentrat, dengan atau tanpa
ajudan perisa (flavouring adjunct) yang digunakan untuk memberi flavour, dengan
pengecualian rasa asin, manis dan asam.
Perisa berdasarkan sumber dan proses pembuatan perisa dikelompokkan menjadi 3,
yaitu :
1). Perisa Alami
Senyawa Perisa Alami adalah Senyawa Perisa yang diperoleh melalui proses fisik,
mikrobiologis atau enzimatis dari bahan tumbuhan atau hewan, yang diperoleh secara
langsung atau setelah melalui proses pengolahan.
2). Perisa Identik Alami
Senyawa Perisa Identik Alami adalah Senyawa Perisa yang diperoleh secara sintesis
atau diisolasi melalui proses kimia dari bahan baku aromatik alami dan secara kimia identik
dengan senyawa yang ada dalam produk alami.
3). Perisa Artifisial
Senyawa Perisa Artifisial adalah Senyawa Perisa yang disintesis secara kimia yang
belum teridentifikasi dalam produk alami. Bahan tambahan pangan yang diizinkan sebagai
ajudan perisa salah satunya adalah sebagai berikut :
Kalsium karbonat Asam sorbat
BAB 2
KESIMPULAN
1. Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah senyawa yang sengaja ditambahkan ke dalam
makanan dengan jumlah dan ukuran tertentu dan teribat dalam proses pengolahan,
pengemasan, dan atau penyimpanan.
2. BTP secara umum bertujuan untuk meningkatkan nilai gizi makanan, memperbaiki nilai
estetika dan sensori makanan. Dan memperpanjang umur simpan makanan.
3. BTP terdapat 27 jenis diantaranya sebagai berikut: Antioksidan; Antikempal; Pengasam,
penetral dan pendapar; Enzim; Pemanis buatan; Pemutih dan pematang; Penambah gizi;
Pengawet; Pengemulsi, pemantap dan pengental; Pengeras; Pewarna sintetis dan alami;
Penyedap rasa dan aroma, Sekuestran; dll.
DAFTAR PUSTAKA
BPOM. (2006). Bahan Berbahaya Yang Dilarang Untuk Pangan. Online. Diakses dari
https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/139/BAHAN-BERBAHAYA-YANG-,
Diakses pada Tanggal 26 September 2021 Pukul 19.00 Wita.
BPOM. (2019). Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019
Tentang Bahan Tambahan Pangan. Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik
Indonesia, 19-39.
BPOM. (2019). Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 34 Tahun 2019
Tentang Kategori Pangan. Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia, 1-
308.
BPOM. (2020). Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 13 tahun 2020
Tentang Bahan Tambahan Pangan Perisa. Badan Pengawas Obat Dan Makanan
Republik Indonesia, 16-955.