DISUSUN OLEH :
NAMA : PUTRI INAYAH
NIM : 2010711120004
PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
1.2. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara atau proses penentuan kadar air
pada dendeng ikan dengan metode pengeringan dengan oven atau disebut juga metode
termogravimerti.
1.3. Manfaat
Manfaat praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui bagaimana proses
penentuan kadar air dengan metode termogravimetri.
BAB 2
PROSEDUR PRAKTIKUM
3.1. Hasil
Tabel 1. Kadar air (%) dendeng ikan.
Kode Berat Berat Crussible + Berat Crussible Berat Sampel Kadar air
Sampel Crussible sample sebelum + sample setelah (g) (%)
kosong (g) di oven (g) di oven (g)
O1 19,945 21,993 21,760 2,048 11,376
O2 22,470 24,676 24,475 2,206 9,111
O3 21,275 23,738 23,295 2,463 17,986
A1 20,433 22,440 22,064 2,007 18,734
A2 22,882 24,914 24,596 2,032 15,649
A3 18,502 20,553 20,190 2,051 17,698
B1 22,782 24,792 24,505 2,01 14,278
B2 18,405 20,415 20,203 2,01 10,547
B3 17,583 19,623 19,390 2,04 11,421
C1 19,736 21,940 21,726 2,204 9,709
C2 22,255 24,354 24,179 2,099 8,337
C3 21,915 23,919 23,739 2,004 8,982
Pertanyaan :
1. Tentukan berapa berat sampel masing-masing kode sampel yang digunakan ?
Jawab :
Berat masing-masing sampel sesuai dengan kode sampelnya yaitu O1 dengan berat 2,048 g,
O2 dengan berat 2,206 g, O3 dengan berat 2,463 g, A1 dengan berat 2,007 g, A2 dengan
berat 2,032 g, A3 dengan berat 2,051 g, B1 dengan berat 2,01 g, B2 dengan berat 2,01 g, B3
dengan berat 2,04 g, C1 dengan berat 2,204 g, C2 dengan berat 2,099 g, C3 dengan berat
2,004 g.
2. Tentukan berat kadar air (%) setiap kode sampel !
Jawab :
Kadar air yang dimiliki setiap kode sampel yaitu O1 dengan kadar air 11,376 %, O2 dengan
kadar air 9,111 %, O3 dengan kadar air 17,986 %, A1 dengan kadar air 18,734 %, A2 dengan
kadar air 15,649 %, A3 dengan kadar air 17, 698 %, B1 dengan kadar air 14,278 %, B2
dengan kadar air 10,547 %, B3 dengan kadar air 11, 421 %, C1 dengan kadar air 9,709 %, C2
dengan kadar air 8,337 %, dan terakhir C3 dengan kadar air 8,982%.
3. Apa yang Anda bisa simpulkan dari percobaan tersebut ?
Jawab :
Kesimpulan saya pada percobaan kali ini yaitu :
1). Prinsip dari metode termogravimetri yaitu menguapkan air yang ada dalam bahan dengan
jalan pemanasan dalam oven 100 – 105° C sesuai waktu yang ditentukan. Kemudian
menimbang bahan sampai berat konstan berarti semua air sudah diuapkan.
2). Pada praktikum ini kadar air yang terbesar adalah kadar air dari sampel A1 dengan nilai
kadar air 18,74 %. Dan yang terkecil adalah kadar air pada sampel C2 dengan nilai kadar
air 8,337 %.
3). Hanya kadar air pada kelompok sampel C yang rata-ratanya sesuai dengan standar mutu
SNI-2908-2013.
4). Jika hasil praktikum tidak sesuai dengan standar mutu yang ada maka kemungkinan besar
terjadi kesalahan pada praktikum ini.
3.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan dalam penentuan kadar air diperoleh W0 yaitu berat crussible
kosong, W1 yaitu berat crussible + sampel sebelum di oven dan W2 yaitu berat crussible +
sampel setelah di oven sehingga dapat ditentukan kadar air dalam suatu bahan dengan rumus
berikut ini :
W 1−W 2
Kadar air (%) = ( ) x 100 %
W 1−W 0
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa dendeng ikan pada kode sampel O1
memiliki kadar air sebesar 11,376 % dengan berat 2,048 g. Pada kode O2, dendeng ikan
memiliki kadar air 9,111 % dengan berat 2,206 g. Selanjutnya, sampel O3 memiliki kadar air
19,986 % dengan berat 2,463 g. Untuk kode sampel A1, dendeng ikan memiliki kadar air
sebesar 18,734 % dengan berat 2,007 g. Kode sampel A2 menunjukan hasil bahwa dendeng
ikan memiliki kadar air 15,649 % dengan berat 2,032 g. Berikutnya, sampel A3 memiliki
kandungan kadar air sebesar 17,698 % dengan berat 2,051 g. Kode sampel dendeng ikan
selanjutnya yaitu B1, B2 dan B3 yang masing-masing memiliki kadar air sebesar 14,278 %,
10,547 %, dan 11,421 % dengan berat masing-masing yaitu 2,01 g, 2,01 g, dan 2,04 g. Kode
sampel selanjutnya yaitu C1,C2 dan C3 yang masing masing mengandung kadar air sebesar
9,709 %, 8,337 % dan 8,982 % dengan beratnya masing-masing yaitu 2,204 g, 2,099 g, dan
2,004 g.
Dari data tersebut didapatkan rata-rata setiap kelompok sampel, kelompok O memiliki
rata-rata kadar air sebesar 12,824 %, kelompok A memiliki rata-rata kadar air sebesar17,360
%, kelompok B memiliki rata-rata kadar air sebesar 12,082 % dan kelompok C memiliki rata-
rata kadar air sebesar 9,009 %. Berdasarkan SNI-2908-2013 tentang dendeng sapi bahwa
kadar air maksimal adalah 12 %, karena belum adanya syarat mutu untuk dendeng ikan, maka
sebagai acuan digunakan syarat mutu dendeng sapi. Hasilnya hanya kelompok C yang telah
sesuai dengan standar mutu dendeng karena rata-rata kadar airnya masih dibawah batas
maksimal 12 % . Untuk kelompok O, A dan B rata-rata kadar airnya lebih tinggi bila
dibandingkan dengan standar SNI untuk dendeng sapi. Kadar air maksimal hanya boleh 12 %
sedangkan kelompok sampel tersebut memiliki rata-rata kadar air diatas itu sehingga ketiga
kelompok tersebut belum memenuhi standar mutu SNI.
3.3. Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum kali ini, yaitu :
1. Prinsip dari metode termogravimetri yaitu menguapkan air yang ada dalam bahan dengan
jalan pemanasan dalam oven 100 – 105° C sesuai waktu yang ditentukan. Kemudian
menimbang bahan sampai berat konstan berarti semua air sudah diuapkan.
2. Pada praktikum ini kadar air yang tertinggi adalah kadar air dari sampel A1 dengan nilai
kadar air 18,74 %. Dan yang paling sedikit adalah kadar air pada sampel C2 dengan nilai
kadar air 8,337 %.
3. Hanya kadar air pada kelompok sampel C yang rata-ratanya sesuai dengan standar mutu
SNI-2908-2013.
4. Jika hasil praktikum tidak sesuai dengan standar mutu yang ada maka kemungkinan besar
terjadi kesalahan pada praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
Yanti D. R. 2020. Karakteristik Mutu Dendeng Fillet Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus)
Asap Dengan Formulasi Bumbu Berbeda. Pekanbaru : Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Riau
Sandjaja & Atmarita. 2009. Kamus Gizi : Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta : PT
Kompas Media Nusantara.
SNI. 2908:2013. Dendeng Sapi. Jakarta : BSN.
Sudarmadji S, et. al. 2010. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta : Liberty
Yogyakarta.