Anda di halaman 1dari 16

RAHASIA

Contoh Laporan
Laporan Hasil Pemeriksaan Psikologis

A. Identitas
1. Identitas klien
No.CM : 078019
Nama : F
Umur : 57 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Belum menikah
Urutan dalam keluarga : Anak Ke-3 Dari 5 Bersaudara
Pendidikan : SMEA
Bangsal : Seruni
Dokter : Dr. Rahmi
Tanggal Masuk RSJ : 06 Agustus 2009
Tanggal Pemeriksaan : 31 Agustus 2009

2. Identitas keluarga klien


a. Orang tua
Ayah Ibu
Nama M S (Almr) U K(Almr)
Pekerjaan Buruh pabrik Ibu rumah tangga
Suku Bangsa Jawa Jawa
Agama Islam Islam

b. Saudara
No L/P Umur Pendidikan Pekerjaan
1 L Meninggal SMP -
2 P 60 SMP -
3 P 57 SMEA -
4 P 45 SMU -
5 P 34 SMU Wiraswasta

B. Kegiatan Asesmen
Kegiatan Asessmen yang dilakukan dengan melakukan prosedur pengambilan
data subjek melalui metode observasi, wawancara, dan tes psikologi.
a. Observasi
Observasi dilakukan pada saat wawancara, sehari-hari klien selama di bangsal dan
pada saat tes psikologi berlangsung. Tujuan dari penggunaan metode observasi
untuk melihat pola perilaku dan juga ekspresi wajah klien dalam segala keadaan
atau situasi.

Adhyatman Prabowo, S.Psi


-1-
RAHASIA
Contoh Laporan
Laporan Hasil Pemeriksaan Psikologis

b. Wawancara
Dilakukan dengan klien autoanamnesa), teman dan keluarga klien (alloanamnesa).
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengumpulkan data-data terkait dengan
klien guna menunjang dalam melakukan penegakan diagnosa dari permasalahan
klien.
c. Tes psikologi
Dalam kasus ini tes yang diberikan adalah tes Grafis (DAP, BAUM, HTP), Wartegg
dan TAT. Tujuan penggunaan tes psikologi ini untuk memperkuat hasil wawancara
dan juga mengetahui pola kepribadian klien (tes grafis & Wartegg) dan sedangkan
tes TAT digunakan untuk mengetahui konflik-konflik yang terjadi pada diri klien
yang berhubungan dengan munculnya keluhan terhadap klien.

Tabel
Kegiatan Asessmen

Hari/Tanggal Kegiatan Tujuan Tempat


31 Agustus 2009 Assesmen Awal : Membangun rapport Bagsal Seruni
 Menjalin raport dengan klien dan
 Interview Pada: Klien mendapat informasi
dan perawat. awal mengenai klien
 Observasi.
1 September 2009 Interview inti:  Mengetahui Bagsal Seruni
 Latar belakang klien permasalahan-
pengalaman masa permasalahan yang
lalunya ketika masa pernah dialami
kecil, remaja, dewasa klien.
awal, dewasa akhir.  Mengetahui
 Keluhan-keluhan klien permasalahan yang
saat ini. klien hadapi saat
 Harapan-harapan klien ini.
Observasi
2 September 2009 Memberikan Tes Psikologi: Mengetahui bentuk Bagsal Seruni
 Tes Grafis (BAUM, DAP, kepribadian klien.
HTP)
 WARTEGG
Observasi
3 September 2009 Memberikan Tes Psikologi: Mengetahui bentuk Bagsal Seruni
 Tes TAT dan Interview pemasalahan klien
lanjutan dan mengetahui
bentuk kepribadian
Observasi klien
4 Semptember 2009 Memberikan Tes Psikologi: Mengetahui kognitif Bagsal Seruni
 Tes Intelegensi klien.
menggunakan (SPM)

C. Hasil Asesmen
Adhyatman Prabowo, S.Psi
-2-
RAHASIA
Contoh Laporan
Laporan Hasil Pemeriksaan Psikologis

Berdasarkan hasil asesmen melalui observasi diketahui Klien dalam


kesehariaannya di rumah sakit suka menyendiri, klien sehari-hari tampak lemah dan
kurang energi, ia terkesan malas-malasan tidak ikut membantu rutinitas yang ada di
bangsal misalnya: mencuci piring, bersih-bersih kamar dll. Ia banyak menghabiskan
waktu dengan tidur dan menyendiri.
Hasil interview yang telah dilakukan dengan klien memperoleh hasil bahwa
perjalanan kehidupan klien mengalami beberapa peristiwa yang menyedihkan Hal
tersebut dimulai pada usia anak-anak, klien sering ditinggal pergi oleh bapak
sehingga Ia kurang mendapatkan peran dari Ayah dan sebaliknya klien selalu
diberikan perhatian yang lebih dari ibunya, sehingga klien tidak diberi kesempatan
untuk melakukan hal-hal yang klien inginkan, seperti bermain dengan teman-
temannya, keluar bersama dengan teman-temannya dan ia hanya bermain dirumah
sendirian. Semasa remaja klien termasuk remaja yang pendiam jarang bersosialisasi
dengan teman-teman sebaya, Ia cenderung menghabiskan waktunya untuk di kelas.
Dirumah Ia sering bertengkar dengan ibu karena pola asuh ibu yang terlalu protektif
dan kurang memberikan kepercayaan kepada klien. Selain itu klien pernah
dikecewakan oleh laki-laki yang ia idolakan, padahal saat itu klien membutuhkan
kasih sayang dari figur laki-laki karena Ia tidak mendapatkan kasih sayang dari
ayahnya. Menginjak dewasa klien mengalami kejadian yang menyakitkan Ia harus
keluar dari pekerjaannya karena di PHK, disaat bersamaan klien kehilangan Ayahnya
karena meninggal dunia karena sakit. Berapa bulan kemudian klien dibawa ke RSJ
menur karena dirumah klien mulai menangis setiap saat, menyendiri dan mengamuk.
Setelah satu tahun klien di rawat di RSJ Menur ibu klien meninggal dunia, karena
tidak ada yang bersedia mengurus klien akhirnya dibawa ke dinas sosial pasuruan.
Berdasarkan hasil asesmen dengan test psikologi diketahui bahwa klien memiliki
pola pikir yang rendah hal ini mengakibatkan kesulitan dalam meyelesaikan
masalahnya ia cenderung merepres masalah-masalahnya. Klien mengalami
kecenderungan regresi, sehingga membuat perilaku klien kekanak-kanakkan dan
masih mengandalkan ego dalam bertindak. Kecenderungan mengalami regresi ini
sebagai manifestasi dari perasaan tidak aman, ketakutan dan ketidakpastian yang
ada pada dirinya. Hal ini kemudian menjadikannya kurang matang secara emosional,
sehingga dalam melihat segala sesuatunya tidak memperhatikan lingkungan tetapi
berdasar nilai dan keyakinan yang ada pada dirinya (egosentris). Kecenderungan
mengalami regresi ini yang membuatnya labil dan seolah tidak mempunyai tujuan
yang pasti. Karena karakter anak-anak masih cukup mendominasinya, sehingga
memunculkan sikap keras kepala dan cenderung menentang, ditambah dengan
Adhyatman Prabowo, S.Psi
-3-
RAHASIA
Contoh Laporan
Laporan Hasil Pemeriksaan Psikologis

munculnya agresifitas, yang kemungkinan hal ini sebagai bentuk protesnya terhadap
lingkungan yang selama ini hanya mampu ia tekan kuat-kuat (represi). Disisi lain
klien merupakan pribadi yang tertutup, ketergantungan dan tidak mau terbuka.
Subjek memiliki dorongan seksual yang cukup kuat, namun karena adanya perasaan
tidak aman dalam dirinya menyebabkan subjek mengalami kecemasan untuk
memenuhi kebutuhan seksualnya.
Sederetan kejadian buruk yang menimpa dirinya dimulai dari Ia kehilangan
pekerjaan, belum mendapatkan pasangan hidup, kehilangan Ayah, ibunya meninggal
dunia dan saudara-saudara tidak ada yang memperdulikan dia lagi. Selain itu pola
kepriabadiannya klien yang rapuh (seperti dalam hasil TAT dan Wartegg) dalam
mengghadapi masalah-masalah yang ada dalam dirinya hal ini mempercepat
mengarah ke masalah depresi. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh bremh
(1990) menyatakan bahwa depresi dapat diakibatkan oleh adanya peristiwa-peristiwa
negatif yang menyebabkan perubahan, pengalaman penuh stres yang ekstrim seperti
bencana alam, perang, kematian, pertengkaran, perceraian dan PHK dalam
pekerjaan.
Kepriabadiannya klien yang rapuh tersebut merupakan manifestasi dari peran ibu
yang yang terlalu protektif terhadap anaknya, dan berusaha mencari perlindungan
kepada ibu. Karena ketidakdewasaannya dan ketidakmampuannya yang membuat ia
tergantung dengan figur lain (dependent), menjadikannya kurang mendapat
pengakuan dari keluarga. Sehingga hal tersebut berdampak pada probelm solving
klien, setiap ada masalah klien selalu menghindar dan selalu mencari pertolongan
orang lain untuk menyelesaikannya, (hal ini sesuai dengan hasil test Wartegg kotak
ke 4) dan adanya kecenderungan merepres masalah-masalah yang ada dalam dirinya,
(Dari TAT). Selain itu keadaaan emosional klien masih belum matang sehingga, dalam
melihat segala sesuatunya tidak memperhatikan lingkungan tetapi berdasar nilai dan
keyakinan yang ada pada dirinya (egosentris). Kecenderungan mengalami regresi ini
yang membuatnya labil dan seolah tidak mempunyai tujuan yang pasti. Karena
karakter anak-anak masih cukup mendominasinya, sehingga memunculkan sikap
keras kepala dan cenderung menentang.

Etiologi gangguan

Masa kecil  Dependent


 Ayah terlalu sibuk dengan  Kurang dapat memutuskan
pekerjaannya sesuatu
Adhyatman Prabowo, S.Psiprotektif  Hambatan interpresonal
 Ibu yang Over
 Tidak banyak mempunyai (Kebutuhan Afeksi) -4-
teman  Pendiam dan Sulit bergaul
RAHASIA
Contoh Laporan
Laporan Hasil Pemeriksaan Psikologis

Masa Remaja
 Kesulitan menjalin
 Tidak punya pacar dan hubungan interpresonal
dilarang oleh ibu
 Putus asa merasa tidak
 Pernah dikecewakan oleh berharga lagi dan merasa
laki-laki yang ia kagumi tidak ada lagi yang mau
 Sering bertengkar dengan sama klien
ibu  Sedih dan kecewa

Masa Dewasa
 Ditinggal meninggal oleh  Tugas perkembangan remaja
Ayah yang terganggu
 Ingin menikah namun tidak  Konflik pada diri sendiri.
ada laki-laki yang suka  Merasa terabaikan
padanya  Membutuhkan teman
 Tidak bisa bekerja lagi dan  Menarik diri
tidak punya uang.  Coping (Represi)
 Ditinggal meninggal oleh
Ibu
 Saudara tidak ada yang Karakter kepribadian
mau menerima klien - Inferior
- Dependent
- Introvet
- Mengalami hambatan berhubungan sosial
Pencetus - Coping yang (represi)
PHK KERJA
RENTAN
Suka menyendiri,
sedih, gelisah (tidur
Selalu merengek ingin yang berlebih), dan
mendapatkan sesuatu
Coping represi suka menangis
yang ia inginkan.
(Infantil)
Merasa dirinya tidak berharga
Gejala Depresi
lagi di dunia ini.
Tidur yang berlebihan Merasa tidak ada lagi yang
(Hiperinsomnia) memperdulikan dan
menyayanginya lagi.

Menarik diri dari


lingkungan sekitarnya Selalu merasa mudah lelah dan lemah energi
dan tidak melakukan aktivitas sehari-hari

Adanya keinginan bunuh diri meskipun


belum ia lakukan

D. Diagnosis
Aksis I : 296.2 Major depresisve episode
Aksis II : Kepribadian yang dependent, introvet dan inferior

Adhyatman Prabowo, S.Psi


-5-
RAHASIA
Contoh Laporan
Laporan Hasil Pemeriksaan Psikologis

Aksis III : -
Aksis IV : Problems with primary support group
 Kurang adanya dukungan keluarga.
 Penolakan dari lingkungan keluarga.
Aksis V : 50-41 (gejala sedang, disabilitas sedang; memiliki gangguan serius
dalam fungsi sosial, tidak memiliki teman, cenderung menyendiri,
merasa dirinya tidak mampu dalam bekerja)
E. Prognosis
Buruk (Karena tidak ada dukungan sama sekali dari lingkungan keluarga, selain itu
prognosis ini pun diperkuat oleh perjalanan masalah yang cukup lama, kurang lebih
15 tahun.)

F. Lampiran
1. Keluhan
Klien berasal dari dinsos Pasuruan, masuk ke rumah sakit Lawang pada tanggal 6
Agustus 2009 dengan keluhan, hampir setiap saat manangis, murung menyendiri tidak
Adhyatman Prabowo, S.Psi
-6-
RAHASIA
Contoh Laporan
Laporan Hasil Pemeriksaan Psikologis

melakukan aktifitas apapun, marah-marah pada diri sendiri dan kadang-kadang ingin
melarikan diri. Setiap hari Ia selalu mencari saudaranya, ingin bertemu dan ingin
segera pulang kerumah. Klien mengaku bosan hidup di rumah sakit, karena tidak
bebas kesana kemari. Ia juga selalu mengeluh bahwa ia tidak gila kok dibawa kesini.
Saat ini perasaan klien diliputi oleh perasaan sedih, cemas dan takut kalau dia tidak
bisa bertemu lagi dengan saudaranya. Ia selalu menanyakan kapan bisa menemui
saudaranya, klien sudah kangen sekali dengan saudaranya.

2. Data Hasil Assesmen


Interview
a. Auto anamnesa
Klien mengatakan bernama F, Ia berumur 57 tahun, berasal dari keluarga
menengah kebawah, Ia anak ke 3 dari 5 bersaudara, saudara klien yang lain
masih tinggal di Surabaya. Sejak kecil klien tinggal bersama kedua orang tuanya,
hubungan dengan orang tua Ia mengaku lebih dekat dengan ibu, karena
menurutnya, ibu selalu menuruti apa saja yang Ia inginkan. Selain itu pekerjaan
Ayah yang menjadi buruh pabrik membuat klien jarang bertemu dan berinteraksi
dengan klien. Bahkan kadang hari minggu pun ayah klien juga masih bekerja
karena ada lembur. Sehingga klien selalu berusah mencari figur lain dari
ayahnya.
Saat duduk di bangku SD klien menuturkan bahwa dia termasuk anak yang
pendiam dan kurang senang bergaul. Kalau teman-temannya tidak mengajak
bermain ia pun bermain sendirian di kelas. Ia menuturkan bahwa dalam menjalin
hubungan perteman ia selalu memilih-milih dulu hal ini dikarenakan menurutnya
ia anak yang tidak punya sedangkan teman-temannya banyak yang dari golongan
orang kaya, Ia juga sering menjadi bahan ejekan oleh teman-temannya karena
dia anak orang miskin.
Semenjak memasuki jenjang sekolah SMP ia dirumah sering bertengkar dengan
Ibu, karena klien termasuk anak yang pemalas dan selalu memita diladeni oleh
ibunya, Ia tidak mau melakukan tuntutan dan aturan yang harus ia lakukan oleh
klien.
Ketika menginjak usia remaja klien menuturkan bahwa Ia anak yang berbeda
dengan teman-temanya, Ia menuturkan bahwa teman-temanya sering bergonta-
ganti pacar namun ia sekalipun tidak pernah pacaran. Ia mengaku tidak ada yang
mau dengannya, selain itu ia dilarang oleh ibunya.

Adhyatman Prabowo, S.Psi


-7-
RAHASIA
Contoh Laporan
Laporan Hasil Pemeriksaan Psikologis

Semenjak lulus dari SMEA, Ia mencari-cari pekerjaan sampai akhirnya


mendapatkan pekerjaan pertama kalinya di toko buku Sari Agung di Surabaya, Ia
bekerja kurang lebih selama 3 bulan Ia keluar dari pekerjaan itu karena merasa
tidak cocok dengan pekerjaannya dan dengan teman-temannya.
Beberapa bulan berikutnya ia mendapatkan pekerjaan lagi di Sarinah dan bekerja
selama kurang lebih 5 bulan. Pada saat bekerja di Sarinah klien mendapat
kenalan teman laki-laki dan menurut klien ia menaruh hati padanya. Namun, hal
tersebut tidak di perdulikan oleh klien, karena selain klien sudah menemukan
sendiri pasangan yang ia sukai, temannya tersebut beragama lain dan orang
tuanya melarang berhubungan dengannya. Setelah itu klien menyatakan isi
hatinya kepada laki-laki yang ia sukai namun ternyata laki-laki yang Ia idam-
idamkan sudah mempunyai pacar dan sebentar lagi akan menikah. Klien sangat
terpukul dengan kejadian tersebut, semenjak kejadian itu Ia merasa dirinya
sudah tidak berharga lagi dan Ia merasa tidak ada lagi laki-laki yang mau
kepadanya. Untuk mengobati rasa sakit klien, Ia rela keluar dari pekerjaanya dan
juga pergi dari Surabaya berniat ikut kakaknya kerja di probolinggo dan
dijanjikan oleh kakaknya sebuah pekerjaan.
Saat tiba di Probolinggo klien mengeluhkan bahwa Ia tidak betah tinggal di
kakaknya Ia ingin cepat pulang, hal tersebut disebabkan karena Ia di probolinggo
merasa tidak bebas, sepi dan tidak banyak temannya. Setelah berjalan kurang
lebih 1 bulan akhirnya klien pulang kembali ke Surabaya.
Beberapa bulan kemudian Klien mendapatkan pekerjaan yang ketiga kalinya, Ia
mendapatkan pekerjaan di sebuah Toko alat-alat tulis Siola enam. Klien sangat
senang bekerja di toko siola enam ini, ia mengaku banyak mempunyai teman-
teman yang baik, ia pun disukai oleh teman-temannya karena ia bekerja dengan
tekun, teliti dan rajin sekali. Ia bekerja di tempat berlangsung sampai berumur
35 tahun, dan akhirnya Ia di PHK, karena pada waktu itu kondisi klien sering sakit
perut, selain itu toko akan mengadakan peremajaan karyawan. Keadaan itu
membuat klien terpukul karena ia sudah merasa nyaman, banyak teman dan
klien bingung setelah ini bekerja kemana lagi. Disaat bersamaan Ayah kilen
meninggal dunia pada saat itu juga, hal itu membuat kondisi klien bertambah
sedih, Setelah kejadian tersebut keadaan klien semakin terpuruk, Ia menangis
setiap hari, menyendiri dan menjadi malas mencari pekerjaan. Selain itu
keinginan klien untuk menikah tidak juga kunjung datang karena, belum
mendapatkan pasangan yang cocok yang dijadikan suami.

Adhyatman Prabowo, S.Psi


-8-
RAHASIA
Contoh Laporan
Laporan Hasil Pemeriksaan Psikologis

Setelah 4 tahun berjalan, keadaan klien tidak juga membaik keadaanya


bertambah parah, Ia sering marah-marah tanpa alasan yang jelas dan sering
memecahkan gelas, piring dan prabotan rumah tangga dan yang lainnya.
Mengetahui keadaan tersebut akhirnya oleh ibunya dibawa ke RSJ Menur
Surabaya pada tahun 1994. Setelah klien 1 tahun dirawat di menur Ia
mendapatkan musibah ditinggal meninggal oleh ibunya. Setelah mengetahui
keadaannya tersebut akhirnya oleh RSJ Menur Surabaya klien dipulangkan karena
tidak ada yang membiayai biaya pengobatannya. Sesampainya dirumah semua
saudara klien tidak ada yang bersedia mengurus klien karena takut kalau klien
ngamuk-ngamuk sampai akhirnya klien oleh bapak RT setempat dibawa ke dinas
sosial pasuruan. Pada tahun 2009 ini Ia dipindahkan ke RSJ Lawang untuk
menjalani rehabilitasi. Selama di dinas sosial dan RSJ Lawang klien hanya pernah
1 kali dijenguk oleh salah satu saudaranya dan sampai sekarang klien tidak
pernah dijenguk lagi oleh saudaranya lagi.
b. Allo anamnesa
Dengan perawat.
Saat ditemui perawat sedang melakukan rutinitas pekerjaannya, ia menuturkan
bahwa bertemu ibu F pertama kali pada saat berada di dinas sosial pasuruan, Ia
juga menuturkan bahwa keadaan pada waktu itu sering menangis sendiri,
berperilaku seperti anak kecil dan selalu bercerita dengan tema yang sama.
Selain itu ia juga menuturkan bahwa klien dibawa ke dinas sosial Pasuruan
karena semua keluarga klien tidak ada yang bersedia mengurus dan menerima
klien dengan alasan takut kalau klien ngamuk-ngamuk dan akhirnya oleh ketua
RT klien dibawa ke dinsos Pasuruan.
Saat berada di rumah sakit jiwa lawang klien kesehariannya sering menyendiri,
merengek-rengek menangis dan selalu ingin cepat pulang bertemu dengan
saudara-saudaranya yang lain. Ia selalu mengeluhkan sudah tidak punya apa-apa
di dunia ini Ia dibuang oleh keluarganya karena di rumah selalu merepotkan
saudara-saudaranya yang lain. Perawat mendapatkan informasi dari salah satu
saudara klien bahwa Klien sebelum dibawa ke RSJ dulu banyak memiliki
keinginan-keinginan dan apa bila keinginannya tersebut tidak dipenuhi ia marah-
marah dan membanting perabotan rumah tangga. Selain itu Ia hampir setiap hari
pekerjaannya hanya tidur saja, kadang, menyendiri dan tidak mau melakukan
aktifitas rumah. Ia juga sudah tidak mau melakukan usaha lagi, atau melamar
pekerjaan lagi. Gejala-gejala tersebut muncul ketika setelah klien dipecat dari

Adhyatman Prabowo, S.Psi


-9-
RAHASIA
Contoh Laporan
Laporan Hasil Pemeriksaan Psikologis

pekerjaannya di toko siola enam itu, ditambah lagi ayah klien meninggal dunia
dan hal tersebut berlangsung sampai sekarang ini.
Observasi
a. Penampilan fisik
Subjek memakai pakaian seragam rumah sakit, rawat diri tampak baik. Subjek
memiliki tinggi badan sekitar 150 cm dan berat badan sekitar 55 kg. Kulit sawo
matang, wajah klien sudah keriput, potongan rambut pendek dan sudah banyak
yang berwarna putih. Pada saat berjalan, tubuh subjek sudah tampak
membungkuk.
b. Saat wawancara
Saat awal proses wawancara klien antusias dan lancar dalam menjawab
pertanyaan yang diajukan, Ia banyak cerita tentang masa lalu secara runtut dari
ia kecil sampai sekarang ini Ia juga menceritakan masalah yang dihadapi sekarang
ini. Ketika klien bercerita tentang pengalamannya pernah jatuh cinta kepada laki-
laki klien tersenyum sendiri dan terlihat malu-malu, klien sangat suka bercerita
tentang masalanya yang berhubungan dirinya dan dengan keluarganya. Klien
selalu menanyalakan kapan ia bisa bertemu dengan saudara-saudaranya yang lain.
Ia juga mengeluhkan kenapa Saudara-saudaranya tidak ada yang menjenguk dan
memperdulikan dia lagi, klien selalu bertanya apa salah klien sehingga klien tidak
diperdulikan oleh keluarganya.
c. Saat tes grafis dan Wartegg
Pada saat akan diberikan tes grafis, subjek cukup antusias. Ia menyatakan jika
senang sekali disuruh menggambar. Tanpa diberikan instruksi banyak, subjek
langsung mengerti dan memulai menggambar pada form wartegg. Bahkan setelah
selesai belum disuruh memberi nama pun subjek langsung menuliskan nama-nama
gambar yang telah ia buat di bawah gambar yang ia buat. Saat tes BAUM klien
kesulitan dalam menentukan gambar yang akan ia gambar, Saat tes DAP klien
kesulitan dalam membuat tangan dan HTP ia selesaikan dengan cepat.
d. Saat tes TAT
Sebelum tes dimulai klien sudah mengeluhkan bahwa kok banyak banget
gambarnya, namun setelah satu persatu gambar diberikan klien sangat tertarik
dan antusias dalam menceritakan gambar-gambar yang ia lihat, pada kartu no 2 ia
sangat kebingungan dalam menceritkan apa yang sedang terjadi ia sering
mengulang-ngulang cerita. Sampai pada kartu 4 ia tersenyum sendiri, ketika
ditanyakan kenapa tersenyum-senyum sendiri ia mengatakan malu pada dirinya

Adhyatman Prabowo, S.Psi


- 10 -
RAHASIA
Contoh Laporan
Laporan Hasil Pemeriksaan Psikologis

sendiri. Selain itu selama proses pemerikasaan sering mengeluh capek dan harus
istirahat.
e. Saat dibangsal
Klien sehari-hari tampak lemah-kurang energi, ia sering menyendiri sambil
terkesan malas-malasan tidak ikut membantu rutinitas yang ada di bangsal
misalnya saja menyuci piring, bersih-bersih kamar dll, ia banyak menghabiskan
waktu dengan tidur dan menyendiri. Saat bertemu dengan orang lain ia selalu
merengek dan menanyakan kapan ia bisa pulang dan bertemu dengan saudara-
saudaranya.
3. Tes Psikologi.
a. Tes Wartegg
EXECUTION
URUTAN

N
JUDUL S-D-R CONTENT KET
O LINE COV. SHADING

1 3 Bunga Sesuai Inanimated Kuat, reinforcement Empty - Disukai


2 4 Bola Sesuai Utility reinforcement Empty -
3 5 Garis Sesuai schematisme Kuat, reinforcement Empty - Mudah
4 6 Kotak kecil Sesuai schematisme Kuat, reinforcement Empty - Sulit
5 2 Pena Sesuai Utility Kuat, reinforcement Empty -
6 1 Kotak besar Sesuai schematisme Soft Empty -
7 7 Kue kacang Sesuai utility Soft, putus-putus Empty - Tdk disukai
8 8 Tas atau panci Sesuai Utility Kuat, reinforcement Empty -

Interpretasi:
Klien memiliki kemampuan intelektual yang kurang sehingga dalam menyelesaikan
masalah klien selalu membutuhkan bantuan atau dukungan dari orang lain
(dependent) dan mengarah ke infantil. (Kotak 6,2 dan kotak 4).
Dalam hal emosi klien memiliki afeksi yang datar dan kurang matang, cenderung
kaku, tegang, cemas, dan ragu-ragu (banyak pengulangan). Ia juga kurang
memiliki dorongan untuk maju dan kurang berani dalam bertindak.
klien mengalami kesulitan dalam hal bersosialisasi (Kotak 8 digambar terakhir) ia
cendering berorientasi pada dirinya sendiri (dependent) dan menjauh dari kontak
realita sosial.

b. Tet Grafis (Baum, DAP, HTP)


BAUM
Deskripsi Interprestasi
Pojok kiri atas Tendensi kearah regresi
Ada hambatan Keinginan tidak tercapai
Berorientasi pada dirinya sendiri
Adhyatman Prabowo, S.Psi
- 11 -
RAHASIA
Contoh Laporan
Laporan Hasil Pemeriksaan Psikologis

Impulsif
Mudah dipermainkan
Menekankan pada Mencurahkan pada fantasi, bayangan dan cita-cita
mahkota Menitik beratkan pada keinginan
Kurang realistis, kemunduran di bidang instingtif.
Ada hambatan yang berkaitan dengan keinginan yang tidak
tercapai, keinginan yang kurang didukung oleh kemauan dan
kemampuan, terlalu idealis, pola pikir yang kurang dewasa.
Perasaan cemas
Akar Tertutup Dorongan dorongan yang ada dalam diri seseorang masih
dapat diseleksi oleh orang yang bersangkutan.Statis, belum
ada pegangan.
Stembasis lebar Hambatan perkembangan, Kurang reaktif terhadap
kekiri rangsangan, Terikat pda masa lalu, Terikat pada ibu
Daun Digambar Mudah kecewa dan mudah gembira atas hasil yang di
detai capainya.
DAP
Mata yang tertutup Keengganan memperhatikan lingkungan sekitar
Suka bertengkar
Emosi datar sukar dalam membedakan sesuatu

Leher panjang Individu yang mengalami regresi, ketidakmampuan untuk


kecil bertidak secara rasional, dan mengontrol implus-implus.
Masalah dalam mengontrol dorongan-dorongan

Lengan dihilangkan Schizophrenia depresif


Aktifitas produktif
Guilty feeling berhubungan dengan pemisahan dan seksual.
Tangan yang: Ambisi untuk mencapai sesuatu, Usaha yang kuat
Panjang , Besar dan Ingin memperbaiki hubungan sosial karena merasa tidak pasti
luas, Dibelakang, Ketidak senangan dalam lingkungan sosial, Ketidak senganan
Tangan ada dalam kontak sosial, Ingin berhubungan sosial tapi takut,
bayangan. merasa kurang mampu takut dan lain-lain. Merasa cemas
terhadap kesukaran didalam hubungan intrapersonal.
Adanya Garis tanah Merasa tidak aman
HTP
Orang dekat Terikat pada perlindungan dan lebih dekat dengan ibu.
dengan rumah
Orang melihat Perhatian yang lebih besar pada keadaan diluar keluarganya
kearah lain
Gambar rumah Adanya kelemahan dari ibu dalam melakukan peranannya
jelek
Pintu tertutup Kurang bebas dalam melakukan sesuatu.
Pohon kecil Fungsi ayah yang kurang berperan.

Interpretasi:
Klien memiliki Pola pikir yang sederhana sederhana, Ia banyak dikendalikan oleh
ketidaksadaran, indikasi mengalami regresi, sering berfantasi dan selalu
berorientasi pada masa lalu dan pada dirinya sendiri. Selain itu Ia kurang mampu

Adhyatman Prabowo, S.Psi


- 12 -
RAHASIA
Contoh Laporan
Laporan Hasil Pemeriksaan Psikologis

menggunakan ratio dan fungsi kognitifnya sehingga berakibat lemahnya


kemampuan intelektual dan juga dalam memecahkan permasalahan.
Klien kurang bisa menyalurkan dorongan dorongan energi dalam dirinya sehingga
ia masih berorientasi kesenangan yang ada pada dirinya sendiri. Ia selalu dibebani
oleh suasana hati, merasa tidak aman, sedih, cemas dan tertekan.
Dalam hal bersosialisasi ada keinginan yang kuat namun klien memiliki perasaan
takut dan merasa dirinya tidak diterima dilingkungan sosialnya. Ketidak senangan
dalam lingkungan sosial, Ketidak senganan dalam kontak sosial, Ingin
berhubungan sosial tapi takut, merasa kurang mampu takut dan lain-lain. Merasa
cemas terhadap kesukaran didalam hubungan intrapersonal.
Dalam hal hubungan dengan keluarga klien merasa kurang berperan, merasa
dirinya kurang dipercaya, diperhatikan dan kurang berharga sehingga Ia
cenderung menarik diri dari lingkungan keluarga dan mencari perhatian dari
lingkungan diluar. Hal inilah yang membuatnya mengalami kesulitan membangun
hubungan interpresonal yang dalam.

c. Tes TAT

NEED Saat ini ia membutuhkan pertolongan dukungan, bimbingan


dan kasih sayang dari orang lain, kebutuhan untuk
aktualisasi diri tidak bisa berjalan dengan baik, seihingga
menyembab kan menjadi menarik diri kearah regresi.
Adhyatman Prabowo, S.Psi
- 13 -
RAHASIA
Contoh Laporan
Laporan Hasil Pemeriksaan Psikologis

SOSIAL Dalam hubungan sosial cenderung menarik diri karena ia


merasa lingkungan tidak lagi memperdulikan dia, lingkungan
tidak bisa menerima dia dan tidak mengharapkan kehadiran
subjek lagi.
KONFLIK Kebutuhan untuk mendapatkan kasih sayang, dari orang-
orang terdekanya, ada konflik dengan ibu, teman lawan
jenis, mengharapkan bisa kembali diterima anggota
keluarganya dan bisa hidup normal seperti orang-orang pada
umumnya. Dalam hidupnya kurang memiliki pola interaksi
dengan orang lain yang baik, kurang hangat dan cenderung
menarik diri, Ia hidup dalam lingkungannya sendiri sehingga
mengarah adanya konflik seksual dalam dirinya.
SUPER EGO Cenderung merepres masalah yang ada sehingga ia hanya
duduk diam dengan masalahnya dan tidak mampu berbuat
sesuatu, hanya pasrah sampai anggota keluarganya
memperhatikan dia lagi.
PENYELESAIAN Dalam menyelesaikan masalah cenderung ragu-ragu dalam
MASALAH
memutuskan sesuatu sehingga ia tidak mampu melakukan
sebuah tindakan apapun dan tidak mampu mencari alternatif
penyelesaian masalahnya sendiri.

e. Penegakan Diagnosis

No Masalah Umum Major Depresive DSM IV-TR Gambaran Klien Ya Tidak


A Lima (Atau lebih) dari simtom dibawah ini telah ada 
selama 2 minggu berturut-turut dan menunjukkan
perubahan dari keadaan sebelumnya paling sedikit
satu dari simtom itu adalah (1) mood depresi atau
kehilangan ketertarikan kesenanganCatatan: Tidak
termasuk simtom yang disebabkan karena kondisi
medis atau mood incongruent delusional dan
halusional

Adhyatman Prabowo, S.Psi


- 14 -
RAHASIA
Contoh Laporan
Laporan Hasil Pemeriksaan Psikologis
1. Mood depresi sepanjang hari, hampir setiap
hari diindikasikan oleh laporan subyektif (merasa
sedih kosong) atau pengamatang yang dibuat
oleh orang lain (misal tampak sedih)

Klien hampir setiap


menyendiri,murung, lemah
energi, selalu mengeluh
dan sering menangis.
2. Ditandai menurunnya ketertarikan atau Hampir setiap hari
kesenangan pada semua hal atau hampir semua waktunya ia gunakan untuk
kegiatan sepanjang waktu, hampir setiap hari di tidur dan duduk diam

inidikasikan oleh laporan subyektif atau menyendiri tanpa
pengamatan dari orang lain melakukan aktifitas
apapun.
3. Kehilangan berat badan ketika tidak diet atau Dari hasil observasi tubuh
penambahan berat badan (misal, perubahan 5% klien sangat kurus dan

dari berat badan sebulan), menurunnya atau
meningkatnya selera makan hampir setiap hari.
4. Insomnia atau hiperinsomnia hampir setiap hari. Pada waktu pagiklien sering
tidur tidak melakukan 
kegiatan sehari-hari
5. Peningkatan atau penurunan gerak hampir Ia sering duduk diam
setiap hari (dapat diamati oleh orang lain, bukan menyendiri. 
perasaan subyektif yang mudah lelah)
6. Kelelahan, kehilangan energi hampir setiap hari. Klien selalu mengeluhkan
gampang capek, dan 
merasa tidak berdaya.
7. Perasaan tidak berharga atau perasaan Klien merasa hidupnya
berlebihan atau tidak beralasan (bisa juga sudah tidak memiliki apa-

delusional) hampir setiap hari (tidak hanya self apa dan tidak ada lagi yang
reproach atau perasaan bersalah karena sakit) memperdulikan dia.
8. Berkurangnya kemampuan berpikir atau Klien selalu bertanya kapan
konsentrasi. Atau tidak bisa memutuskan dia bisa bertemu dengan

sesuatu hampir setiap hari (baik penilaian saudaranya dan ia bingung
subyektif maupun dari penilaian orang lain) dengan keadaan dirinya.
9. Muncul secara berulang pikiran atau kematian Muncul keinginan bunuh
(bukan hanya takut mati) pemikira bunuh diri diri di TAT namun ragu- 
ragu akhirnya tidak jadi.
B Simtom-simtom tidak memenuhi kreteria untuk Tidak memenuhi

mixed episode
C Simtom-simtom tersebut menyebabkan stres yang Klien Di PHK dari
berat atau mengganggu kehidupan sosial, pekerjaan pekerjaannya yang sudah ia

atau fungsi yang lainnya. lakoni berpuluh-puluh
tahun
D Simtom tersebut bukan karena efek obat-obatan Klien tidak memiliki
(misalnya penyalah gunaan obat-obatan) dan riwayat disebabkan karena

misalnya sebuah kondisi medis umum (misal, obat-obatan.
hypotryodism)
E Simtom-simtom sebaiknya bukan setalah Klien tidak memenuhi 
berevertment misal setelah hilangnya seseorang kriteria tersebut
yang ia cintai simtom bertahan hingga lebih dari 2
bulan atai dikarateristik oleh gangguan fungsional,
sering dihantui perasaan tidak berharga, keinginan
bunuh diri, simtom psikotik dan kelambanan

Adhyatman Prabowo, S.Psi


- 15 -
RAHASIA
Contoh Laporan
Laporan Hasil Pemeriksaan Psikologis
psikomotor.

Adhyatman Prabowo, S.Psi


- 16 -

Anda mungkin juga menyukai