Askep Gadar Luka Bakar (Sepriancis)
Askep Gadar Luka Bakar (Sepriancis)
Tn. F usia 55 tahun masuk IGD Stella Maris Makassar mengalami musibah kebakaran
ditempat kerja. Saat pengkajian kesadaran sopor. Wajah tampak merah, bagian alis mata dan
bulu hidung hangus, nafas sesak, wheezing, takikardi, takipnea, pada saat dibuka jalan napas
terdapat timbunan karbon dan adanya tanda-tanda inflamasi akut di orofaring. Luka bakar
dibagian abdomen dan tangan sebelah kiri luas 27%. TD: 80/60 mmHg, N: 140 x/menit, RR: 38
x/menit, terdengar bunyi stridor, SpO2 88%. Terapi oksigen NRM 10 l/mnt.
FORMAT PENGKAJIAN GAWAT DARURAT
STIK STELLA MARIS MAKASSAR
PROGRAM PROFESI NERS
A. Identitas Pasien
Nama Pasien (Initial) : Tn. F
Umur : 55 thn
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal/Jam MRS : 08 Desember 2020/ 09.00
Tanggal/Jam Pengkajian : 08 Desember 2020/ 09.05
Diagnosa Medis : Trauma Inhalasi/Luka Bakar
B. Pengkajian
1. Keadaan Umum: tampak sakit berat
2. Triase
Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 4 Prioritas 5
Alasan (kondisi pada saat masuk):
Pasien masuk ke IGD sudah dalam keadaan sakit berat tidak sadarkan diri, wajah terlihat
merah, bagian alis mata dan bulu hidung hangus, napas sesak, TD: 80/60 mmHg, N: 140
x/menit, RR: 38 x/menit, terdengar bunyi stridor, SpO2 88%, GCS 7 (sopor)
5. Survey Primer
a. Airway dan Control Cervikal
Paten Suara Napas:
Tidak paten Normal
Benda asing Stridor
Sputum Snoring
Cairan/darah Gurgling
Lidah jatuh Tidak ada suara napas
Spasme Lainnya: ………………
Lainnya: ……………
Fraktur servikal
Ya
Tidak
Data lainnya:
b. Breathing
Frekuensi : 38x/menit
Saturasi Oksigen: 88%
Apnea
Orthopnue
Sesak
Luka/Fraktur
Ya, sebutkan……………
Tidak
Data Lainnya:
c. Circulation
Suhu:37,5 0C
Nadi
Frekuensi: 140x/menit Turgor kulit
Tidak Teraba Elastis
Kuat Menurun
Lemah Buruk
Teratur
Tidak teratur Bibir
Lembab
Mata cekung Kering
Ya
Tidak
Kulit dan ekstremitas Ya
Hangat Tidak
Dingin
Sianosis Perdarahan
Pucat Ya, Jumlah………………….cc
CRT >2 detik Warna…………………..
Edema
Melalui………………….
Lainnya: ………………..
Tidak
Diaphoresis
Data Lainnya:
d. Disability
Tingkat Kesadaran GCS Refleks cahaya
Kualitatif : Sopor Positif
Kuantitatif: M: 3 Negatif
V:2
E: 2 Test Babinsky:
∑:7 Fisiologis
Patologis
Pupil
Isokor Kaku kuduk
Anisokor Ya
Midriasis Tidak
0 0
0 0
Kesimpulan:
Data Lainnya:
Data Lainnya:
f. Foley Chateter
Terpasang, Output: 50 cc/jam
Warna: jernih kekuningan
Lainnya:…………………
Tidak terpasang
g. Gastric Tube
Terpasang, Output: …………cc/jam
Warna:…………………...
Lainnya:…………………
Tidak terpasang
h. Heart Monitor
Terpasang, Gambaran: ……………….
Lainnya: …………………
Tidak terpasang
6. Survey Sekunder meliputi pemeriksaan head to toe (dilakukan jika survey primer telah
stabil):
Tampak adanya luka bakar pada bagian abdomen dan tangan sebelah kiri dengan luas
luka bakarnya 2%
Past medical history: Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat
penyakit
Sebelumnya.
Last Oral Intake: Keluarga pasien mengatakan pasien makan terakhir 1 jam sebelum
kejadian bersama temannya.
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium : WBC : 11.0 , HTC : 47%
f. Lainnya
1. IVFD RL 21 tetes/menit
2. Ceftriaxone 1gr/8jam/iv
DIAGNOSA SLKI
No SIKI
KEPERAWATAN
2 Perfusi perifer tidak efektif Setelah diberikan tindakan I.02079 Perawatan sirkulasi
berhubungan dengan keperawatan selama 1 x 6 jam - Periksa sirkulasi perifer
penurunan aliran arteri diharapkan perfusi perifer tidak - Monitor panas, kemerahan,
dan/atau vena efektif dapat teratasi dengan nyeri atau bengkak pada
kriteria hasil: ekstremitas
Ekspetasi mneingkat - Hindari pemasangan infus atau
L.02011 Perfusi perifer pengambilan darah dan
Pengisian kapiler membaik pengukuran TD di area
(5) keterbatasan perfusis
Denyut nadi perifer - Lakukan hidrasi
meningkat (5) - Informasikan tanda dan gejala
Akral membaik darurat yang harus dilaporkan
Warna kulit pucat menurun
(5)
Turgor kulit membaik (5)
Edema perifer menurun (5)
II
Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penu
vena
DS :
DO :
- CRT kembali dalam 3 detik
- Nadi 130x/m
- Akral teraba dingin dan kering
- Turgor kulit sedang
A : Masalah perfusi perifer tidak efektif belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi ke perawat ICU