Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN STRATEGIK

FINAL

Dosen Pengampu : Dr. Atma Hayat, Drs. Ec., M. Si, Ak., CA

Oleh

Daniya Fatima

Salsabila

1910313320019

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2021
1. Strategi tingkat perusahaan (corporate level strategy) berkaitan dengan bagaimana

seorang manajer puncak dalam lingkungan global yang kompleks saat ini harus

memandang bisnis perusahaannya sebagai portofolio kompetensi inti? Anda

diminta menjelaskan :

a) Kapan dan mengapa strategi tingkat korporat itu dibutuhkan ?

Kapan strategi tingkat korporat di butuhkan ? Strategi korporat adalah strategi

yang disusun dalam suatu bisnis, ketika perusahaan akan bersaing dengan cara

mengubah distinctive competence menjadi competitive advantage. Strategi

tingkat korporat dibutuhkan di awal level korporat. Strategi pada level puncak

berupaya untuk menentukan arah dan keterpaduan dari perusahaan. Arah dan

strategi korporasi membangkitkan minat terhadap tujuan dan misi yang diemban.

Mengapa strategi tingkat korporat dibutuhkan ? Strategi tingkat korporat

diperlukan karena apabila terjadi konflik kepentingan di antara unit-unit bisnis di

bawah naungan perusahaan yang sama, barulah bisa dirasakan betapa besarnya

manfaat strategi korporat tersebut. Apalagi, jika antara unit bisnis yang satu dan

yang lain terdapat saling keterkaitan, adanya strategi korporat amat diperlukan.

Strategi korporat tersebut juga dibutuhkan untuk menggambarkan bagaimana

perusahaan mengembangkan suatu strategi portofolio yang tepat untuk berbagai

aktivitas perusahaan. Misalnya, berdasarkan analisis portofolio, laju pertumbuhan

industri alat pertanian senantiasa mengalami penurunan. Sementara itu, aktivitas

perusahaan di bidang industri alat pertanian sangat kuat atau bahkan menguasai

pangsa pasar yang cukup luas. Dalam situasi demikian, pihak perusahaan harus

membuat suatu keputusan tentang strategi apa yang tepat untuk dilakukan.
Keputusan yang akan diambil merupakan keputusan strategi dalam peringkat

korporasi, termasuk keputusan dalam strategi ini, misalnya beberapa faktor

keputusan tentang pendefinisian kembali bisnis perusahaan atau tipe bisnis yang

seharusnya. Keputusan tentang arus keuangan serta berbagai sumber daya dari

dan ke divisi-divisi yang ada ataupun berbagai cara untuk menambah tingkat

pengembalian investasi merupakan keputusan pada level ini.

b) Bagaimana suatu strategi tingkat korporat dapat menciptakan “nilai” bagi

perusahaan

Suatu strategi tingkat korporat dapat menciptakan “nilai” bagi perusahaan karena

strategi korporat mempengaruhi bagaimana suatu organisasi mencapai tujuan dan

sasaran stratejiknya untuk memperoleh keunggulan kompetitif dari masing-

masing unit bisnisnya. Di awal tahun 1990-an, beberapa orang menyatakan

bahwa sedikit strategi tingkat perusahaan benarbenar menciptakan nilai. Dalam

analisis akhir, nilai suatu strategi tingkat perusahaan “haruslah membuat usaha

dalam portofolio bernilai di bawah manajemen perusahaan daripada di bawah

kepemilikan lainnya”. Apabila dikelola secara efektif, maka strategi tingkat

perusahaan akan meningkatkan daya saing strategis dan memberikan kontribusi

pada profitabiltias. Dalam akhir tahun 1990-an dan abad ke dua puluh satu,

strategi tingkat perusahaan akan dikelola dalam lingkungan bisnis global yang

ditandai dengan tingkat resiko yang tinggi, kompleksitas, ketidakpastian dan

ketidak jelasan.
c) Bagaimana hubungan atau keterkaitan strategi tingkat korporat dengan

strategi tingkat bisnis

Strategi tingkat bisnis adalah strategi yang disusun oleh kegiatan unit bisnis dari

korporat (single business unit). Dalam hal perusahaan terdiri dari hanya satu unit

bisnis, maka strategi korporat sama dengan strategi tingkat bisnis.

2. Apakah suatu strategi dalam implementasinya memungkinkan untuk diubah,

mengapa dan jelaskan dengan suatu contoh perusahaan yang melakukan

perubahan tersebut?

Perubahan dalam suatu strategi perusahaan memang seharusnya berubah dari waktu kewaktu

mengikuti perkembangan zaman. Perusahaan harus memiliki strategi yang mampu melakukan

transformasi dan inovasi yang lebih menarik untuk menghadapi persaingan dalam pasar. Hal

ini dilakukan agar perusahaan dan bisnis yang telah dibangun tidak tertinggal oleh zaman dan

terhambat perkembangannya. Perusahaan harus sudah memiliki sebuah peta perjalanan yang

terintegrasi sehingga arah perkembangan bisnis terlihat dengan jelas. Dalam soal diatas

apakah mungkin strategi yang sudah di implementasikan dalam suatu perusahaan dapat untuk

diubah? Jawabannya sangat mungkin dikarenakan faktor eksternal yang mungkin terjadi.

Misalnya bencana alam, peraturan pemerintah, tuntutan pasar, dan pandemic covid-19. Tidak

pernah terpikir oleh perusahaan akan adanya pandemic ini. Oleh karena itu, perusahaan harus

mengubah strategi perusahaannya untuk dapat terus menjalankan bisnis nya ditengah

pandemic seperti sekarang ini. Perusahaan perlu melakukan evaluasi apakah mampu bertahan

dengan strategi sekarang atau perlu membuat strategi baru. Jika strategi bisnis sekarang masih

memungkinkan dilakukan bersamaan dengan implementasi WFH, maka dapat dipertahankan.

Namun, apabila strategi yang sudah ada tidak berjalan, maka terpaksa harus mengganti model

bisnis seperti fokus ke kelompok target pasar tertentu atau mengganti cara penjualan (on- site

menjadi online) dapat diambil.


Strategi merupakan langkah yang digunakan untuk mengatasi kelemahan dan hambatan suatu

entitas dengan sumber daya dan peluang yang dimilikinya. Setiap perusahaan merencanakan

strategi sesuai dengan kekuatan, peluang, kelemahan, dan juga hambatan yang ada. Setelah

merencanakan, strategi selanjutnya diimplementasikan untuk dapat mencapai tujuan entitas.

Tidak berhenti dengan mengimplementasikan strategi, strategi juga perlu dievaluasi untuk

dapat menilai keefektifan penerapannya dalam pencapaian tujuan entitas. Apabila dirasa

strategi yang diimplementasikan kurang efektif dalam mencapai tujuan, maka entitas dapat

melakukan upaya perbaikan strategi dengan segera. Strategi yang diterapkan oleh Garuda

Indonesia di tengah masa pandemi Covid-19 adalah sebagai berikut :

 Negosiasi dengan lessor untuk pendanaan pembayaran sewa pesawat (lease holiday)

Untuk tetap bisa bertahan di tengah pandemi, Garuda Indonesia memilih strategi

defensif dengan melakukan negosiasi dengan pihak lessor untuk memperoleh

keringanan terkait sewa pembiayaan pesawat. Strategi ini dianggap efektif dalam

menurunkan biaya operasional mengingat operasional utama Garuda Indonesia

dijalankan dengan armada pesawat yang beberapa diantaranya disewa dari pihak

lessor.

 Pengembangan layanan kargo dengan meluncurkan aplikasi ‘KirimAja’ Aplikasi

digital „KirimAja‟ merupakan e-commerce sekaligus bentuk strategi yang dipilih

dengan mengembangkan pelayanan jasa kargo udara Garuda Indonesia. Aplikasi ini

juga merupakan strategi bersaing dari Garuda Indonesia di tengah masa pandemi

dengan memfokuskan pada lini usaha pengiriman barangnya dimana di tengah kondisi

saat ini memberikan peluang pertumbuhan dalam lini usaha pengiriman barang, sebab

untuk menyalurkan kebutuhan dengan keterbatasan pergerakan diperlukan layanan

pengiriman yang cepat, fleksibel, dan efisien.

 Pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan Sebagai tanggapandari kondisi Garuda


Indonesia yang selama pandemi semakin memburuk, salah satu strategi defensif yang

dilakukan PT Garuda Indonesia adalah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

kepada 700 karyawan kontraknya.

3. Mengubah budaya korporat lebih sulit daripada mempertahankannya, namun

demikian kepemimpinan strategik yang efektif akan dapat melakukan pengenalan

kebutuhan mengubah budaya korporat dan mampu menerapkan perubahan

tersebut. Anda diminta menjelaskan mengapa budaya korporat harus berubah,

berikan contoh perusahaan yang menerapkan perubahan tersebut ?

Perusahaan yang sukses pada umumnya berhasil menjaga budaya organisasi yang sehat

diantara karyawannya. Budaya organisasi yang sehat dapat dibuktikan melalui hubungan

yang kuat antara komitmen karyawan, kepuasan client, kepemimpinan dan inovasi. Perlu

diingat, budaya organisasi bukanlah sesuatu yang ‘pasti’ dan tidak akan berubah.

Seringkali budaya organisasi perlu menyesuaikan dengan perubahan strategi dan tujuan

perusahaan. Jadi, mengapa budaya korporat harus berubah ? Perubahan budaya organisasi

akan mengubah cara hidup dan napas suatu perusahaan. secara jangka panjang, hal ini

akan membentuk cara pengambilan keputusan, penyesaian pekerjaan, prioritas pekerjaan,

interaksi antara karyawan, customer dan client. Efek perubahan yang baik dapat dicapai

jika seluruh bagian perusahaan ikut mendorong perubahan budaya organisasi dan

memandang pemimpin sebagai bagian yang membantu mereka mencapai perubahan

tersebut.

Contoh PT Young Ma Electronic mendorong Perubahan Budaya Sales Counter dan

Salesman : Sales counter dan salesman merupakan seseorang yang memegang peranan

penting dalam perusahaan untuk memasarkan (menawarkan) dan menjualkan produk

yang ada di perusahaan. Sales counter dan salesman pada PT. Young Ma Electronic

memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab, yaitu:

 Menjalankan pemasaran perusahaan dan mencapai target penjualan,


 Membuat rencana kerja (proyeksi pencapaian, perencanaan penjualan, rencana

produktifitas)

 Mencari klien-klien yang potensial untuk perusahaan,

 Membina hubungan baik dengan customer.

Sebelum adanya penetapan penerapan kebijakan pembuatan anggaran, budaya para

sales counter dan salesman yaitu mereka dapat bekerja dengan bebas karena target

pengeluaran dan pemasukan kas tidak terlalu diperhatikan. Tetapi sesaat setelah

penetapan kebijakan, kinerja sales lebih baik untuk perusahaan karena sales lebih

dimintai pertanggungjawaban atas transaksi penjualan. Karena dahulu sebelum

adanya penerapan kebijakan pembuatan anggaran, sales counter dan salesman tidak

pernah menghitung dengan teliti pemasukan atas penjualan yang diperolehnya. Saat

setelah kebijakan pembuatan anggaran dilakukan, pemasukan penjualan benar- benar

dihitung dan diteliti karena sales counter dan salesman diberi tanggung jawab penuh

atas penerimaan atas penjualan yang terjadi. Hal ini merubah budaya para sales

counter dan salesman dari yang awalnya bekerja tidak terstruktur dan kurangnya

tanggung jawab menjadi harus bekerja lebih terstruktur untuk mengejar target
perusahaan. Selain itu mental salesman menjadi lebih kuat dalam menghadapi

konsumen atau calon konsumen.

Anda mungkin juga menyukai