Anda di halaman 1dari 2

Mira Mardiyanti

20190102168
TUGAS ASP PERTEMUAN SESI 9

BAB 9

Teknik Akuntansi Keuangan Sektor Publik

Fokus akuntansi keuangan sektor publik adalah pemberian laporan keuangan kepada pihak eksternal
organisasi. Dimensi kualitas laporan keuangan sektor publik menjadi sangat penting bagi pihak-pihak
yang menjadikan laporan keuangan sebagai dasar untuk pembuatan keputusan ekonomi, social dan
politik. Sistem akuntansi yang dirancang dan dijalankan secara baik akan menjamin dilakukannya prinsip
stewardship dan accountability dengan baik pula. Disiplin ilmu diklasifikasikan dalam lima kelompok;
Ilmu Murni, Ilmu Deskriptif, Ilmu Derivative, Ilmu Sinoptis, dan Ilmu Terapan. Pengembangan teori
akuntansi sektor publik sangat tergantung pada perkembangan ilmu akuntasi. Namun demikian,
Hambatan yang dihadapi akuntansi sektor publik untuk menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan
andal terdapat kendala (constraint), yaitu (1) Objektivitas, merupakan kendala utama dalam menghasilkan
laporan keuangan yang relevan. Teknik akuntansi yang digunakan manajemen harus memiliki derajat
objektivitas yang dapat diterima semua pihak yang menjadi stakeholder. (2) Konsistensi, adalah
pengguna metode akuntansi yang sama untuk menghasilkan laporan keuangan selama beberapa periode
berturut-turut. (3) Daya Banding, laporan keuangan hendaknya dapat diperbandingkan antara periode
waktu dan dengan instasi lain yang sejenis. (4) Tepat Waktu, laporan keuangan harus disajikan tepat
waktu agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. (5) Ekonomis Dalam Penyajian
Laporan, penyajian laporan keuangan membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi yang dibutuhkan
semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Berati manfaat yang diperoleh harus lebih besar dari biaya
yang dikeluarkan untuk menghasilkan laporan tersebut. (6) Materialitas, suatu informasi dianggap
material apabila mempengaruhi keputusan atau jika informasi tersebut dihilangkan akan menghasilkan
keputusan yang berbeda. Pada dasarnya ruang lingkup akuntansi keuangan pemerintah meliputi semua
kegiatan yang mencakup pengumpulan data, penganalisaan, pengklasifikasian, pencatatan, dan pelaporan
atas transaksi keuangan pemerintah sebagai suatu entitas, serta penafsiran hasil-hasilnya. Teknik
akuntansi keuangan tersebut adalah; akuntansi anggaran, akuntansi komitmen, dan akuntansi dana.
Masing-masing teknik akuntansi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, dan sebenernya diantara
ketiga teknik tersebut tidak bersifat mutually esclusive. Selain itu perlu diketahui juga beberapa basis
akuntansi yang digunakan pada sektor publik meliputi basis kas (cas basis), basis akural (accrual basis),
dan basis kas menuju akural atau transisi kas ke akural (cash toward accrual/cash transitioning to
accrual) biasanya digunakan pada masa transisi yang sering kali membutuhkan waktu yang singkat.
Pencatatan transaksi keuangan dalam prakti akuntansi menggunakan dua sistem, yaitu; Single Entry dan
Double Entry. Sistem pencatatan keuangan Single Entry merupakan sistem catatan tunggal, artinya setiap
Mira Mardiyanti
20190102168
transaksi keuangan hanya dicatat (dijurnal) sekali. Single Entry pada awalnya digunakan sebagai dasar
pembukuan dengan alasan utama demi kemudahan dan kepraktisan. Akan tetapi alasan demi kemudahan
dan kepraktisan menjadi tidak relevan lagi. Sementara itu, pengaplikasian pencatatan transaksi dengan
sistem Double Entry ditunjukan untuk menghasilkan laporan keuangan yang auditable dan traceable.
Kedua hal ini merupakan factor utama untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik. Dengan sistem Double Entry, maka dapat dilakukan pengukuran
kinerja secara lebih akurat.

Anda mungkin juga menyukai