PENDAHULUAN satu tempat ke tempat lain dan dari satu waktu Istilah gender diperkenalkan oleh para ke waktu berikutnya. ilmuwan sosial untuk menjelaskan perbedaan Gender tidak bersifat kodrati, dapat perempuan dan laki-laki yang bersifat bawaan berubah dan dapat dipertukarkan pada sebagai ciptaan Tuhan dan yang bersifat manusia satu ke manusia lainnya tergantung bentukan budaya yang dipelajari dan waktu dan budaya setempat. Kesetaraan disosialisasikan sejak kecil. Pembedaan ini gender, dikenal juga sebagai keadilan gender, sangat penting, karena selama ini sering sekali yaitu pandangan bahwa semua orang harus mencampur adukan ciri-ciri manusia yang menerima perlakuan yang setara dan tidak bersifat kodrati dan yang bersifat bukan didiskriminasi berdasarkan identitas gender kodrati (gender). Perbedaan peran gender ini mereka. Yang berusaha untuk menciptakan sangat membantu kita untuk memikirkan kesetaraan dalam bidang sosial dan hukum, kembali tentang pembagian peran yang seperti dalam aktivitas demokrasi dan selama ini dianggap telah melekat pada memastikan akses pekerjaan yang setara dan manusia perempuan dan laki-laki untuk upah yang sama. membangun gambaran relasi gender yang Dalam prakteknya, tujuan dari dinamis dan tepat serta cocok dengan kesetaraan gender adalah agar tiap orang kenyataan yang ada dalam masyarakat. memperoleh perlakuan yang sama dan adil Perbedaan konsep gender secara sosial telah dalam masyarakat, tidak hanya dalam bidang melahirkan perbedaan peran perempuan dan politik, di tempat kerja, atau bidang yang laki-laki dalam masyarakatnya. Secara umum terkait dengan kebijakan tertentu. kesetaraan adanya gender telah melahirkan perbedaan gender memberi kesempatan baik pada peran, tanggung jawab, fungsi dan bahkan perempuan maupun laki-laki untuk secara ruang tempat dimana manusia beraktivitas. setara/sama/sebanding menikmati hak-haknya Sedemikian rupanya perbedaan gender ini sebagai manusia, secara sosial mempunyai melekat pada cara pandang kita, sehingga kita benda-benda, kesempatan, sumberdaya dan sering lupa seakan-akan hal itu merupakan menikmati manfaat dari hasil sesuatu yang permanen dan abadi pembangunan.Suatu kondisi adil untuk sebagaimana permanen dan abadinya ciri perempuan dan laki-laki melalui proses biologis yang dimiliki oleh perempuan dan budaya dan kebijakan yang menghilangkan laki-laki. hambatan-hambatan berperan bagi perempuan Kata ―gender‖ dapat diartikan sebagai dan laki-laki. fair baik pada perempuan perbedaan peran, fungsi, status dan maupun laki-laki. tanggungjawab pada laki-laki dan perempuan Kesetaraan gender merupakan suatu sebagai hasil dari bentukan (konstruksi) sosial norma yang seharusnya dijunjung tinggi oleh budaya yang tertanam lewat proses sosialisasi masyarakat dengan mengacu pada ajaran dari satu generasi ke generasi berikutnya. agama yang dianut masing-masing. Dengan demikian gender adalah hasil Seperti halnya didalam agama Islam, melalui kesepakatan antar manusia yang tidak bersifat kedua sumbernya Al Qur’an dan Sunnah, menetapkan posisi dan kedudukan perempuan setara dan seimbang dengan posisi dan sekretaris, guru Taman Kanakkanak; kedudukan laki-laki. (Dr. Marzuki, M.Ag., kaum perempuan ramah dianggap genit; 2008.) Sehingga apabila kita memahami kaum laki-laki ramah dianggapperayu. makna gender secara bijaksana dan obyektif 2. Subordinasi/Penomorduaan, yaitu adanya berdasarkan dasar hukum dan agama yang anggapan bahwa salah satu jenis kelamin dianut, tentu tidak akan memunculkan dianggap lebih rendah atau penolakan terhadap konsep kesetaraan gender dinomorduakan posisinya dibandingkan itu sendiri karena sesungguhnya kesetaraan dengan jenis kelamin lainnya. Contoh: gender adalah hal yang positif. Sejak dulu, perempuan Oleh karena itu, kesadaran tentang isu menguruspekerjaan domestik sehingga kesetaraan gender merupakan hal yang perlu perempuan dianggap sebagai ―orang diraih baik oleh kaum laki-laki maupun rumah‖ atau ―teman yang ada di perempuan. Pemahaman tentang kesetaraan belakang‖. gender yang positif pada masyarakat memiliki 3. Marginalisasi/Peminggiran, adalah banyak manfaatnya dalam kehidupan terutama kondisi atau proses peminggiran terhadap untuk mengurangi kasus-kasus ketidakadilan salah satu jenis kelamin dari gender dan permasalahan rumah tangga. arus/pekerjaan utama yang berakibat Adapun yang menjadi dasar bagi pekerja kemiskinan. Misalnya, perkembangan sosial dalam melakukan intervensi ialah teknologi menyebabkan apa yang semula pendidikan, umur, dan sumber. informasi dikerjakan secara manual oleh masyarakat tentang seseorang yang perempuan diambil alih oleh mesin yang benarbenar memahami konsep kesetaraan pada umumnya dikerjakan oleh laki-laki. gender sesuai dengan pengertian 4. Beban Ganda/Double Burden, adalah sesungguhnya dan menerima segala hal adanya perlakuan terhadap sal tentang konsep tersebut maka ia akan ah bertindak sesuai dengan pemahaman yang satujenis kelamin dimana ya dimiliki. Inilah yang menjadi kunci agar ng masyarakat terhindar dari kasus-kasus yang bersangkutan bekerja jauh leb menunjukkan ketimpangan/diskriminasi ih gender. banyakdibandingkan dengan jeni Diskriminasi gender adalah segala kelamin lainnya. tersebut. s Dengan demikian gender bentuk tindakan yang menunjukkan keadaan menyangkut aturan sosial yang berkaitan atau posisi tidak setara antara laki-laki dan dengan jenis kelamin manusia laki-laki dan perempuan. Sebagaimana penjelasan perempuan. Perbedaan biologis dalam hal alat BKKBN (2007) bahwa Ketidakadilan atau reproduksi antara laki-laki dan perempuan diskriminasi gender sering terjadi dalam memang membawa konsekuensi fungsi keluargadan masyarakat serta di tempat kerja reproduksi yang berbeda (perempuan dalam berbagai bentuk, yaitu mengalami menstruasi, hamil, melahirkan dan 1. Stereotip/Citra Baku, yaitu pelabelan terhadap salah satu jenis kelamin yang menyusui; laki-laki membuahi dengan seringkali bersifat negatif dan pada spermatozoa). Jenis kelamin biologis inilah umumnya menyebabkan terjadinya merupakan ciptaan Tuhan, bersifat kodrat, ketidakadilan. Misalnya, karena tidak dapat berubah, tidak dapat dipertukarkan perempuan dianggap ramah, lembut, rapi, dan berlaku sepanjang zaman. maka lebih pantas bekerja sebagai Namun demikian, kebudayaan yang perempuan, tetapi juga bagi kaum laki-laki. dimotori oleh budaya patriarki menafsirkan Berbagai pembedaan peran, fungsi, tugas dan perbedaan biologis ini menjadi indikator tanggung jawab serta kedudukan antara laki- kepantasan dalam berperilaku yang akhirnya laki dan perempuan baik secara langsung berujung pada pembatasan hak, akses, maupun tidak langsung, dan dampak suatu partisipasi, kontrol dan menikmati manfaat peraturan perundangundangan maupun dari sumberdaya dan informasi. Akhirnya kebijakan telah menimbulkan berbagai tuntutan peran, tugas, kedudukan dan ketidakadilan karena telah berakar dalam adat, kewajiban yang pantas dilakukan oleh lakilaki norma ataupun struktur masyarakat. atau perempuan dan yang tidak pantas Gender masih diartikan dilakukan oleh laki-laki atau perempuan oleh masyarakat sebagai sangat bervariasi dari masyarakat satu ke perbedaan jenis kelamin. Masyarakat masyarakat lainnya. Ada sebagian masyarakat belum memahami bahwa gender adalah suatu yang sangat kaku membatasi peran yang konstruksi budaya tentang peran fungsi dan pantas dilakukan baik oleh lakilaki maupun tanggung jawab sosial antara laki-laki dan perempuan, misalnya tabu bagi seorang laki- perempuan. laki masuk ke dapur atau mengendong Kondisi demikian mengakibatkan kesenjangan anaknya di depan umum dan tabu bagi peran sosial dan tanggung jawab sehingga seorang perempuan untuk sering keluar rumah terjadi diskriminasi, terhadap laki-laki dan untuk bekerja. Namun demikian, ada juga perempuan. Hanya saja bila dibandingkan, sebagian masyarakat yang fleksibel dalam diskriminasi terhadap perempuan kurang memperbolehkan lakilaki dan perempuan menguntungkan dibandingkan laki-laki. melakukan aktivitas sehari-hari, misalnya Ketidakadilan gender merupakan bentuk perempuan diperbolehkan bekerja sebagai kuli perbedaan perlakuan berdasarkan alasan bangunan sampai naik ke atap rumah atau gender, seperti pembatasan peran, memanjat pohon kelapa, sedangkan laki-laki penyingkiran atau pilih kasih yang sebagian besar menyabung ayam untuk mengakibatkan terjadinya pelanggaran atas berjudi. pengakuan hak asasinya, persamaan antara laki-laki dan perempuan, maupun hak dasar PEMBAHASAN Ketidakadilan Gender dalam bidang sosial, politik, ekonomi, budaya Ketidakadilan gender (gender dan lain-lain. inequalities) merupakan sistem dan struktur di Ketidakadilan dan diskriminasi gender mana baik kaum laki-laki dan perempuan merupakan sistem dan struktur dimana baik menjadi korban dari sistem tersebut. perempuan maupun laki-laki menjadi korban Ketertinggalan perempuan mencerminkan dalam system tersebut. Berbagai pembedaan masih adanya ketidakadilan dan ketidak peran dan kedudukan antara perempuan dan setaraan antara laki-laki dan perempuan di laki-laki baik secara langsung yang berupa Indonesia, hal ini dapat terlihat dari gambaran perlakuan maupun sikap, dan yang tidak kondisi perempuan di Indonesia. langsung berupa dampak suatu peraturan Sesungguhnya perbedaan gender dengan perundangundangan maupun kebijakan telah pemilahan sifat, peran, dan posisi tidak menimbulkan berbagai ketidakadilan. menjadi masalah sepanjang tidak melahirkan Ketidakadilan gender terjadi karena adanya ketidakadilan. Namun pada kenyataannya keyakinan dan pembenaran yang ditanamkan perbedaan gender telah melahirkan berbagai sepanjang peradaban manusia dalam berbagai ketidak adilan, bukan saja bagi kaum bentuk yang bukan hanya menimpa perempuan saja tetapi juga dialami oleh laki- pemerintah, tafsiran agama, keyakinan, laki. tradisi dan kebiasaan, atau pengetahuan Ketidakadilan gender ini dapat (Mansour Faqih, Analisis Gender dan bersifat : Transformasi Sosial,(Yogyakarta: 1. Langsung, yaitu pembedaan perlakuan Pustaka Pelajar, 2007), h.14). Salah satu secara terbuka dan berlangsung, baik bentuk paling nyata dari marginalisasi ini disebabkan perilaku/sikap, norma/nilai, adalah lemahnya peluang perempuan maupun aturan yang berlaku. terhadap sumber-sumber ekonomi. 2. Tidak langsung, seperti peraturan sama, Proses tersebut mengakibatkan perempuan tapi pelaksanaannya menguntungkan jenis menjadi kelompok miskin karena kelamin tertentu. peminggiran terjadi secara sistematis 3. Sistemik, yaitu ketidakadilan yang berakar dalam masyarakat. dalam sejarah, norma atau struktur 4. Subordinasi Penomorduaan masyarakat yang mewariskan keadaan (subordinasi) ini pada dasarnya yang bersifat membedabedakan. merupakan keyakinan bahwa jenis Ketidakadilan gender menurut kelamin tertentu dianggap lebih penting beberapa pakar timbul dalam bentuk: atau lebih utama dibanding jenis kelamin 1. Stereotype Pelabelan atau penandaan yang lainnya (Leli Nurohmah dkk, Kesetaraan seringkali bersifat negatif secara umum Kemajemukan dan Ham, Jakarta: dan melahirkan ketidakadilan. Sebagai Rahima. Hal ini berakibat pada kurang contoh, perempuan sering digambarkan diakuinya potensi perempuan sehingga emosional, lemah, cengeng, tidak rasional, sulit mengakses posisi-posisi strategis dan sebagainya. Stereotype tersebut yang dalam komunitasnya terutama terkait kemudian menjadikan perempuan selama dengan pengambilan kebijakan. ini ditempatkan pada posisi domestik, 5. Beban kerja lebih panjang dan lebih kerapkali perempuan di identikan dengan banyak (double burden)Adanya anggapan urusan masak, mencuci, dan seks (dapur, bahwa perempuan memiliki sifat sumur, dan kasur). memelihara dan rajin serta tidak cocok 2. Kekerasan (violence) Kekerasan berbasis untuk menjadi kepala keluarga berakibat gender, kekerasan tersebut terjadi akibat bahwa semua pekerjaan domestik rumah dari ketidak seimbangan posisi tawar tangga menjadi tanggung jawab (bargaining position) atau kekuasaan perempuan (Mansour Faqih, Analisis antara perempuan dan lakilaki. Kekerasan Gender dan Transformasi Sosial, terjadi akibat konstruksi peran yang telah Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, h.21). mendarah daging pada budaya patriarkal Untuk keluarga miskin perempuan selain yang menempatkan perempuan pada bertanggung jawab terhadap pekerjaan posisi lebih rendah. Cakupan kekerasan domestik, mereka juga mencari nafkah ini cukup luas, diantaranya eksploitasi sebagai sumber mata pencarian tambahan seksual, pengabaian hak-hak reproduksi, keluarga, ini menjadikan perempuan harus trafficking, perkosaan, pornografi, dan bekerja ekstra untuk mengerjakan kedua sebagainya. bebannya. 3. Marginalisasi Peminggiran terhadap kaum perempuan terjadi secara Pengertian Tentang Keadilan multidimensional yang disebabkan oleh Keadilan berasal dari kata adil, banyak hal bisa berupa kebijakan menurut Kamus Bahasa Indonesia adil adalah tidak sewenang- wenang, tidak memihak, multi burden. Perempuan juga lebih rentan tidak bera sebelah. Adil terutama mengandung mengalami berbagai bentuk kekerasan. arti bahwa suatu keputusan dan tindakan didasarkan atas norma-norma yang objektif; Mengapa memilih aspek masalah gender dan jadi tidak subjektif apalagi sewenang- lahirnya ketidakadilan? wenang. Demikian pula dengan Kesetaraan Karena agar kita tahu bahwa di zaman Gender setara atau sama. Samasama punya sekarang tidak ada yang namanya lelaki lebih hak dan kewajiban yang sama tanpa adanya tinggi derajatnya atau wanita tidak bisa Diksriminasi. melakukan hal yang dilakukan oleh lelaki , Pembedaan gender bisa memunculkan karena sekarang sudah ada yang namanya ketidakadilan gender. kesetaraan dalam lelaki dan perempuan Cuma Ketidakadilan gender terjadi karena adanya kudratnya yang tidak bisa berubah artinya hubungan dan peran gender yang tidak wanita emang pada kudratnya diciptakan seimbang antara laki-laki dan perempuan selalu ingin dilindungin dari lelaki tapi pada dalam memperoleh peluang, kesempatan, ahekatnya wanita juga bisa melakukan apapun partisipasi, manfaat, dan control dalam yang dilakukan para lelaki, Cuma pada zaman melaksanakan dan menikmati hasil dahulu yang ada nama istilahnya wanita selalu pembangunan baik di dalam maupun di luar ada dibawah laki-laki, dulu tidak boleh wanita rumah tangga. Secara kodrati perempuan melakukan sesuatu yang dilakuka laki-laki, memiliki vagina, rahim, kemampuan untuk justru itu untungnya sekarang ada yang bisa hamil dan melahirkan. Namun karena namanya keadilan dalam perempuan namun alasan menjalankan fungsi kodrati tersebut sayangnya tidak berjalan sesuai harapan kaum maka perempuan seringkali di tempatkan di wanita karena mereka hanya diizinkan ruang domestic. Perempuan dibatasi peran dan berkerja sebagai pernambah penghasilan saja. posisinya di ruang public, karena ruang public dianggap bukan wilayah perempuan. Lebih Kesetaraan Gender jauh lagi pandangan dunia menempatkan Kesetaraan Gender adalah Kesamaan perempuan sebagai makluk kedua setelah laki- kondidsi bagi laki-laki dan perempuan untuk laki yang tidak pantas memimpin, maka memeperoleh kesempatan hak-haknya sebagai pendidikan dan kesempatan kerja akan manusia, agar mampu beperan dan mengutamakan lakilaki. Kondisi ini berpartisispasi dalam kegiatan meminggirkan peran perempuan dalam politik,hukum,ekonomi, sosial budaya, berbagai bidang. pendididkan dan pertahanan dan keamanan Pandangan dunia juga menempatkan nasional (hankamnas) serta kesamaan dalam perempuan harus cantik, lembut, melayani, menikmati hasil pembangunan. maka perempuan akhirnya banyak dijadikan Terwujudnya kesetaraaan gender ditandai obyek barang konsumsi agar bisa memenuhi dengan tidak adanya dikskriminnasi antara tuntutan menjadi cantik. Perempuan menjadi laki-laki dan perempuan, dan dengan rentan mengalami berbagai bentuk demikian mereka memiliki akses, kesempatan ketidakadilan gender seperti contoh diatas berpartisipasi, kontrol atas pembangunan dan yaitu peminggiran peran perempuan, dan memeperoleh manfaat yang setara dan adil perempuan sebagai kelas kedua/subodinasi. dan pembangunan. Perempuan meskipun sebagai pencari nafkah Sering dikemukakan bahwa dibanyak utama tetap harus mengurus keluarga negara wanita sekarang memperoleh sehingga mengalami beban yang berlebih/ kedudukan yang sama degan pria dimuka hukum Dikemukakan pula bahwa sebab- mengganti kerugian tersebut. Dalam pasal sebab wanita gagal untuk memepergunakan diatas mekemukakan bahwasannya kita harus kesempatan dalam bidang ekonomi, sosial, menyadari dan melaksanakan segala aturan dan politik yang diberikan kepada merka di yang berlaku, termasuk dengan menghargai negara-negara tersebut adalah karena sikap dan menghormati sesama manusia / sesama tradisional dan kerendahan atau kekurangan gender. wanita sendiri. Jumlah wanita kini lebih separuh Pengaruh sikap tradisional mengenai jumlah penduduk, yang merupakan sumber keduduan wanita tidak dappat disangka. Akan tenanga kerja untuk pembangunan. Kita juga tetapi dalil bahwa wanita dan pria adalah sama menyadari bahwa sekalipun di dalam UUD kedudukannya dimuka hukum dapat Pasal 27 telah ditentukan bahwa semua warga dipersoalkan memang benar bahwa Negara sama kedudukannya dalam hokum dan kebanyakan negara mengakui prinsip pemerintahan dan bahwa setiap warganegara persamaan hak pria dan wanita dalam berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang konstitusi mereka, namun dalam kenyataan layak bagi kemanusiaan, tetapi sebenarnya hal ini belum merupakan jaminan. Walaupun kaum wanita masih banyak tertinggal dalam harus diakui bahwa pengakuan mengenai berbagai bidang yang perlu mendapat persamaan kedudukan wanita dan pria dalam perhatian serius. Di bidang pendidikan, wanita konstitusi sangat enting, namun yang paling terbelakang dari pria. Di kantor-kantor menentukan kedudukan wanita adalah pemerintah, perusahaan. undang – undang yang mengatur perkawinan, Melihat gejala ini, perceraian, kekuasaan orang tua (terhadap organisasiorganisasi wanita bersama-sama anaka), warisan harta data . karena itu untuk pemerintah telah menyusun suatu Plan of mengetahui dan mengerti kedudukan dalam Action ( rencana kegiatan nasional wanita wanita dalam negara tertentu, kita harus Indonesia ) yang berpangkal tolak pada mempelajari hukum di negara tertentu, kita Internnational Plan of Action, yang dalam harus mepelajari hukum yang bersangkutan Tahun Wanita Internasional 1985 dirumuskan disamping juga mempelajari peraturan dan oleh konperesi mereka di Meksiko. Karena kedudukan wanita dalam masyarakat dan rencana ini merupakan hasil pemikiran yang keluarga. matang dari organisasi-organisasi wanita dan Sebagaiamana keadaan masyarakat mencerminkan cita-cita serta aspirasi wanita negara lain, Indonnesia juga mencamtumkan ini semua bidang secara terperinci, mudah- persamaan kedudukan dalam hukum bagi pria mudahan Menteri Muda Urusan Peranan dan wanita dalam UUD 1945, yaitu dalam Wanita dapat melaksanakannya melalui pasal 27: ayat 1 menyatakan, segala warga berbagai program pemerintah. negara sama kedudukannya didalam hukum Tanggapan yang negatif pada dan pemerintahan itu dengan tidak ada sementara kalangan terhadap wanita yang kecualinya. Ayat 2: tiap-tiap warga negara bekerja (terutama bagi wanita golongan berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang menengah keatas) mulai berubah setelah layak bagi manusia. Dalam pasa l365: tiap kemerdekaan. Tanggapan negatif itu kini perbuatan yang melanggar hukum, yang sudah menuju ke pengharagaan, walaupun membawa kerugian kepada orang lain, masih ada kecenderungan untuk menilai mewajibkan orang yang karena salahnya wanita dari sudut kelemahan. Partisispasi menerbitkan kerugian itu, wanita didunia perusaahaan mulai meningkat hal-hal tersebutlah yang juga meningkatkan berkembang dan ideal agar kaum pria tidak pembangunan Indonesia. semena-mena memperlakukan wanita dan Ternyata pula bahwa jumlah wanita seharusnya kaum wanita diberi izin untuk yang bekerja makin bertambah. Alasanya melakukan apapun yang dilakukan pria akan bermacam-macam, seperti misalnya tidak ada ketidakadilan dan tidak ada keharusan ekonomi, mungkin ingin drikminasi terhadap perempuan. membentuk karir karena pembangunan Sebagai suatu konstruksi sosial yang memerlukan tenaga kerja, baik pria maupun telah terbangun sejak dahulu, konsep gender wanita, dan sebagainya. Bagi rakyat di yang biasa dan banyak merugikan perempuan, perdesaan di mana baik suami maupun isteri tidaklah kecil pengaruhnya. Berurat harus bekerja menghidupkan keluarganya berakarnya pemahaman bias gender yang dengan cara bercocok tanam, menumbuk banyak menguntungkan dan memberi hak-hak padi, berdagang di pasar dan sebagainya, istimewa laki-laki,telah menjadi suatu kondisi kedudukan wanita desa sangat kuat dalam normatif yang diyakini. Hal ini juga didukung masyarakat, bahkan mereka merupakan budaya Aliran feminis sendiri, intinya diawali faktor yang menentukan dalam kehidupan oleh persepsi tentang ketimpangan posisi sosial dan ekonomi desa. perempuan di banding laki-laki di masyarakat. Agar kaum pria tidak menganggap Akibat asumsi ini timbul berbagai upaya kaum wanita lemah,rendah,dipandang untuk mengkitisi penyebab ketimpangan sebelah mata. dan kaum pria tidak tersebut. semenamena melakukan kaum wanita, dan Bermuara pada peduli dari masalah dengan adanya kesetaraan dalam gender kaum perempuan dan sangat fokus pada perjuangan wanita pun dapat membela dirinya karena bisa untuk menghapuskan ketidakadilan gender juga melakukan apa yang dilakukan oleh yang telah menjadi ulasan pada tahun 80-an. kaum pria. Agar tidak adanya lagi dikriminasi Dari berbagai potret perempuan tersebut satu dalam wanita dan kaum pria tidak akan hal yang kelihatan perlu menjadi catatan, memperlakukan kaum wanita dengan semena- bahwa ketika kita berbicara pada tataran mena, dan kaum wanita bisa berjaga-jaga gender pada kondisi dewasa ini, tidaklah ketika suatu saat para pria banyak macam seharusnya menjadi pandangan yang negatif dengan adanya kesetara jadi kaum wanita bisa dengan mengarisbawahi bahwa persamaan melakukan apa yang dilakukan pria kan, keadilan gender harus sama dengan laki-laki. mereka juga bisa kerja mencari uang dengan Keadilan gender tidaklah diartikan sendirinya. secara sempit bahwa adanya persamaan antara laki-laki dan perempuan pada berbagai Seharusnya dizaman yang canggih bidang. Perbedaan secara biologis memang seperti ini seharusnya kesetaraan antara pria sangat kentara dan menimbulkan perbedaan dan wanita semakin maju dan berkembang, peran tertentu yang secara sosial telah kaum wanita harusnya sudah bisa menjadi apa dibakukan. Persamaan perolehan pendidikan yang dia ingin tidak mesti harus mendapatkan dari spirit emansipasi telah menjadikan izin dari suaminya dan kaum wanita harusnya kondisi sosial yang mau tidak mau mengalami lebih bisa mempertahankan harga dirinya agar perubahan. Pendidikan dan kesempatan yang tidak diperlakukan dengan semena-mena dan diberikan kepada kaum perempuan setidaknya kaum wanita bisa mempertahankan semua membawa pencerahan-pencerahan pada yang menyangkut harga dirinya agar tidak di pemikiran individu (perempuan). dikriminasi. Seharusnya adanya kesetaraan antara pria dan wanita yang sangat Kalau selama ini norma sosial sangat alternatif pemecahan dan cara menegakkan baku terhadap nilai patriarkhi di mana banyak keadilan gender yaitu: kondisi-kondisi peran sosial perempuan di 1. Melakukan sosialisasi di dalam keluarga dalam rumah dan di dalam masyarakat sebagai yang seimbang. ―harga mati‖, maka penyimpangan dari 2. Melakukan dekonstruksi bias gender di kacamata normatif dahulu mulai mewarnai bidang pendidikan. atmosfer sosial peran, fungsi dan tanggung 3. Melakukan dekonstruksi pada nilai-nilai jawab antara laki-laki dan perempuan. Ada patriarkhi dalam konteks negara. usaha dekonstruksi dengan diskusi yang 4. Melakukan reinterpretasi terhadap kitab menghadirkan wacana terhadap kondisi apa suci. benar memang perempuan bisa memperoleh 5. Mendukung visi Kantor Menteri Negara keluasan untuk mengekspresikan keinginan, Pemberdayaan Perempuan yaitu minat atau kariernya secara maksimal tanpa terwujudnya kesetaraan dan keadilan mendapat sanksi sosial berupa kecaman dan gender. ejekan. Bahwa kondisi diri mereka di rumah 6. Mendukung misi Kantor Menteri Negara (domestik) tidak melaksanakan peran Pemberdayaan Perempuan yaitu: maksimal sebagai ibu rumah tangga akan 7. Peningkatan kualitas hidup perempuan mendapat penghargaan sosial yang sebanding 8. Penggalakan sosialisasi dengan laki-laki atau suami yang sibuk kesetaraan gender berkarier sama dengan perempuan yang 9. Penghapusan segala bentuk tindak berkarier. kekerasan terhadap perempuan Secara faktual perempuan masih 10. Penegakan hak asasi manusia (HAM) bagi memang harus ―perkasa‖ kalau mau bekerja perempuan dalam arti membantu ekonomi rumah tangga 11. Peningkatan kesejahteraan dan ataupun aktualisasi diri, hal ini disebabkan perlindungan anak ketika satu sisi kesepakatan sosial dibuka misalnya persamaan pendidikan tetapi tidak PENUTUP diikuti dengan terbukanya kesepakatan sosial bahwa perempuan sebagai makhluk tidak Ketidakadilan dalam Kesetaraan sempurna yang bisa saja ia menjadi kewalahan Gender yang membudaya adalah suatu karena tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya keadaan didalam kehidupan sosial yang cukup banyak dan besar harus bisa Masyarakat yang dimana, Gender atau dimaklumi. Masih dikecilkannya arti peran Lakilaki dan Perempuan mengalami suatu ibu rumah tangga pada perempuan yang ketidakadilan terutama dalam perempuan. memilih profesi total di rumah. Hal ini Yang nyatanya Perempuan diibaratkan tergambar pada kesewenangan suami yang sedemikian rupa sehingga hak dan kadangkala terwujud dalam kajian kekerasan keadilannya tidak nampak dalam kehidupan di dalam rumah tangga. dimasyarakat. Pandangan—pandangan Apakah menegakkan harapan keadilan Masyarakat tentang perempuan mengalami gender adalah sebagai suatu yang sangat kesenjangan gender. Kita juga menyadari mustahil, seperti sama beratnya dengan bahwa sekalipun di dalam UUD Pasal 27 telah memerangi ketidakadilan sosial sepanjang ditentukan bahwa semua warga Negara sama sejarah manusia. Berangkat dari perspektif kedudukannya dalam hokum dan optimis dan sadarnya perjuangan kesetaraan pemerintahan dan bahwa setiap warganegara masih sangat panjang maka ada beberapa berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, tetapi sebenarnya demikian mereka memiliki akses, kesempatan kaum wanita masih banyak tertinggal dalam berpartisipasi, kontrol atas pembangunan dan berbagai bidang yang perlu mendapat memeperoleh manfaat yang setara dan adil perhatian serius. Di bidang pendidikan, wanita dan pembangunan. terbelakang dari pria. Di kantorkantor Sering dikemukakan bahwa dibanyak pemerintah, perusahaan. negara wanita sekarang memperoleh Kesetaraan Gender adalah Kesamaan kedudukan yang sama degan pria dimuka kondidsi bagi laki-laki dan perempuan untuk hukum Dikemukakan pula bahwa sebab- memeperoleh kesempatan hak-haknya sebagai sebab wanita gagal untuk memepergunakan manusia, agar mampu beperan dan kesempatan dalam bidang ekonomi, sosial, berpartisispasi dalam kegiatan dan politik yang diberikan kepada merka di politik,hukum,ekonomi, sosial budaya, negara-negara tersebut adalah karena sikap pendididkan dan pertahanan dan keamanan tradisional dan kerendahan atau kekurangan nasional (hankamnas) serta kesamaan dalam wanita sendiri. menikmati hasil pembangunan. Terwujudnya kesetaraaan gender ditandai dengan tidak adanya dikskriminnasi antara laki-laki dan perempuan, dan dengan DAFTAR PUSTAKA Alumni. 1979. Wanita dan Hukum. Bandung: Alumni. Bestari, Shindi. 2017. Masalah Gender dan Lahirnya Ketidakadilan. (Online, https://medium.com/@shindibestari/masalah-gender-dan-lahirnya- ketidakadilandbf9accffd13, Diakses pada 3 Desember 2017). Lembaga Konstitusi dan Bantuan Hukum Wanita dan Keluarga.1989. Anak dan Wanita Dalam Hukum. Jakarta: LP3ES. Mahfudhoh, Alifiah. 2017. Ketidakadilan Gender dan Contoh Kasusnya. (Online, http://blog.unnes.ac.id/alifiamahfudhoh/2017/12/03/ketidak-adilan-gender-dan- contohkasusnya/, Diakses pada 3 Desember 2017). Santoso,Agus. 2012. Hukum Moral dan Keadilan. Jakarta: Prenamedia Group. Widjaja, Gunawan. 2003. Perikatan Yang Lahir Dari Undang-Undang. Jakarta: PT Rajagrafindo Jaya. View publication stats