Anda di halaman 1dari 11

Pengolahan Citra Digital

Pertemuan 2
Citra Sebagai Himpunan Data 2D
 Data Citra ditangkap oleh mata sebagai gambar.
 Meskipun Mata dapat melihat langsung objek
atau pemandangan tanpa alat, rekaman yang
terjadi di dalam otak bersifat Relatif dan Subjektif
 Dikatakan relatif karena hanya dapat mengingat
bagian-bagian yang lebih terang dan lebih gelap,
sedangkan sifat subjektif karena dilatarbelakangi
pengalaman dan harapan yang berbeda dari
orang ke orang lain
Citra Sebagai Himpunan Data 2D
 Maka diperlukan alat untuk menangkap dan menyimpan
Citra secara objektif, yaitu yang dapat disajikan
berdasar suatu sistem ukuran yang baku

 Sebelum ada kamera sebagai penangkap citra dan film


untuk merekamnya, “citra” dibuat oleh pengamatnya
dengan menggambar di “medium datar”. Tanda petik
dimaksud untuk lebih menonjolkan sifat subjektif dengan
saran yang masih primitif, seperti yang dilakukan di awal
sejarah manusia
Citra Sebagai Himpunan Data 2D
 Dengan kamera aspek subjektif dapat diminimumkan
dan medium rekaman praktis datar sempurna. Dengan
demikian objektivitas data citra dapat dikukuhkan
melalui suatu proses pembakuan atau standarisasi yang
telah disepakati bersama

 Secara rinci data citra terdapat pada masing-masing


unsur citra, yang dengan Kamera Analog berupa piksel
yang tidak teratur dalam posisi dan beragam dalam
ukuran
Ketentuan Citra
 Bila variabel x untuk posisi pada arah horizontal dan y
untuk vertical, citra disajikan sebagai f (x, y) .
Penyesuaian dengan proses pengolahan di komputer,
versi diskret citra adalah f (m,n) , dengan m dan n
menjadi nomer urut posisi, yang secara umum m=0,1,
2,…..,M-1 dan n= 0,1,2,…., N-1.
 Dengan demikian ada sebanyak MxN posisi diskret,
yang menjadi ukuran ketelitian data citra
Ketentuan Citra
 Di setiap posisi (m, n) terletak detail yang selanjutnya
disebut unsur gambar atau picture element yang
disingkat menjadi pel, pixel atau piksel.
 Suatu titik pada sebuah citra digital sering disebut
sebagai elemen citra (image-elemen), elemen gambar
(picture-elemen), piksel (pixel / pel).
 Pengolahan citra adalah pemrosesan citra, khususnya
dengan menggunakan komputer menjadi citra yang
kualitasnya lebih baik.
Ketentuan Citra
 Terdapat perbedaan cara menyatakan posisi titik antara
koordinat pada citra dengan koordinat grafik (kartesian).
yaitu perbedaan letak titik (0,0) antara koordinat pada
citra dengan koordinat kartesian, gambar Representasi
Citra Digital
Ketentuan Citra
Komponen Sistem Pengolahan Citra
 Peralatan fotografi merupakan sarana pendigital citra
yang telah lama dikenal dan paling banyak dipakai.
 Dalam satu dekade terakhir keberadaan Kamera Digital
makin dominan, termasuk yang telah menyatu di HP
atau telepon seluler
 Kamera digital termasuk ke dalam sensor citra, di
dalamnya terdapat sensor yang menghasilkan keluaran
elektris yang sebanding dengan intensitas cahaya dan
terdapat pula digitizer yang mengubah keluaran elektris
menjadi data digital
Komponen Sistem Pengolahan Citra
 Selain Kamera Digital yang telah digunakan secara
umum, telah banyak pula digunakan system-sistem
pencitraan yang lain seperti Sinar Gamma, Sinar-X,
Ultraviolet, Inframerah, Gelombang-Mikro, Bidang-
Frekuensi Radio, Ultrasonik, dan lain-lain

 Bahkan citra hasil pencitraan ultrasonic telah berbentuk


citra 4D dengan tingkat keakuratan yang tinggi
Komponen Sistem Pengolahan Citra

Anda mungkin juga menyukai