Anda di halaman 1dari 1

Karet

cara morfologis tanaman karet dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Akar Tanaman karet memiliki sistem perakaran tunggang dan perakaran serabut. Akar tunggang
tanaman karet menembus kedalam tanah menuju pusat bumi cukup dalam dan kokoh. Oleh
karena itu, tanaman karet sangat tanah kekeringan dan tanaman tidak mudah roboh. Sedangkan
akar serabut tumbuh menyebar secara horizontal yang cukup dalam (Andoko, 2005).

b. Batang Batang tanaman karet merupakan batang sejati. Batang tanaman karet berkayu yang
cukup keras dan memiliki cabang-cabang atau ranting.Tanaman karet dapat tumbuh mencapai
28 M atau lebih.Cabang-cabang batang tumbuh menyudut dan beranting banyak dengan daun-
daun cukup lebat. Batang tanaman 4 berukuran besar dengan lingkar batang dapat mencapai
120 cm. Kulit batang tanaman karet menempel kuat pada kayunya, berwarna coklat sampai
coklat tua, tergantung pada klonnya

Selai itu cocoknya Karet di tanah gabut juga di perkuat dari literature Pengembanggan
perkebunan di lahan gambut pertama kalinya pada tahun 1930-an. Tanaman karet juga banyak
ditanam dilahan gambut. Produktifitas karet dilahan gambut dapat menyamai hasil ditanah
mineral rata-rata mencapai 16 antara 400-450 kg/ha/tahun pada umur 9 tahun dan meningkat
dapat mencapai 1.200 kg/ha/tahun pada umur 9 tahun Secara umum kemasaman tanah gambut
berkisar antara 3-5 dan semakin tebal bahan bahan organik maka kemasaman gambut
meningkat. Gambut pantai memiliki kemasaman lebih rendah dari gambut pedalaman. Kondisi
tanah gambut yang sangat masam akan menyebabkan kekahatan hara N, P, K, Ca, Mg, B dan
Mo. Unsur hara Cu,B dan Zn merupakan unsur mikro yang sering kali sangat kurang. Kekahatan
Cu sering kali terjadi pada tanaman jagung, ketela pohon, kelapa sawit dan karet yang ditanam
di tanah gambut (Noor, 2010).

Anda mungkin juga menyukai