Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA

TENTANG :

Pancasila dilihat dari Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Disusun Oleh :

1. Putu Paundra Ananda (2114041003)


2. I Putu Eddy Prasatya (2105031007)
3. Gusti Nurah Bagus ( 2105031010)
4. Putu Gena Ananta D. (2114041007)
5. Ni Kadek Suni Mariani (2114091006)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan rahmat-Nya, makalah ini dapat diwujudkan sebagaimana adanya.

Makalah yang berjudul “ Pancasila dari Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa


Indonesia” ini, mengungkapkan eksistensi Pancasila ke dalam lima masa perjuangan bangsa
Indonesia, yang meliputi (1). Latar belakang dirumuskannya pancasila, (2) Kajian sosio-
historis nilai nilai pancasila pada jaman kerejaan, penjajahan dan pergerakan nasional, (3)
Proses perumusan pancasila, (4) Proses pengesahan pancasila dan (5) isu-isu kontrovesi
tentang eksistensi nilai-nilai pancasila setelah Indonesia merdeka. Kami harap dengan
makalah ini bisa menjelaskan terkait dengan pancasila dari persfektif sejarah perjuangan
bangsa indonesia

Pada kesempatan yang sangat baik ini, penulis mengucapkan terimakasih banyak
kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan, atas terwujudnya
makalah ini. Kritik yang bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini pada masa
yang akan datang, akan penulis terima dengan senang hati. Sebab, dalam makalah ini masih
banyak kelemahan yang tertinggal. Walaupun demikian, penulis berharap semoga makalah
ini dapat juga memberikan manfaat dalam memperluas khasanah ilmu pengetahuan.

Singaraja, 5 September 2021


Penulis,

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH............................................................................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Latar Belakang di Rumuskannya Dasar Negara Indonesia....................................................3
2.2 Kajian Sosio-Historis nilai-nilai pancasila pada jaman Pra-sejarah,jaman Kerajaan, masa
penjajahan, dan pergerakan kemerdekaan.................................................................................3
2.3 Proses Perumusan Dasar Negara............................................................................................8
2.3.1 Sidang BPUPKI Yang Pertama ( 29 Mei – 1 Juni 1945 )...................................................8
2.3.2 Sidang BPUPKI Yang Kedua (10-16 Juli 1945)...............................................................10
2.4 Proses Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia...........................................11
2.5 Isu-Isu Kontroversial Tentang Eksistensi Nilai-Nilai Pancasila Setelah Indonesia Merdeka
Sampai Saat Ini.......................................................................................................................12
2.5.1 Masa Orde Lama.................................................................................................................12
2.5.2 Masa Orde Baru...........................................................................................................13
2.5.3 Masa Reformasi.................................................................................................................13
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................14
3.2 Saran....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................1

iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pancasila merupakan sebagai dasar falsafah negara Indonesia, sehingga dapat
diartikan kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang
diharapkan menjadi pandangan dalam hidup bangsa Indonesia, sebagai dasar pemersatu,
lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan negara.
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-citanya telah melalui
berabad-abad lamanya, dengan berbagai cara dan secara bertahap. Pancasila sebagai dasar
negara mempunyai arti yaitu mengatur penyelenggaraan pemerintahan. Pancasila merupakan
sumber dari segala sumber hukum. Hal ini menempatkan Pancasila menjadi dasar Negara
yang berartimelaksanakan nilai-nilai Pancasila pada seluruh peraturan perundang-
undanganyang berlaku. Dasar Negara artinya alas atau fundamen yang menjadi pijakandan
bisa menyampaikan kekuatan kepada berdirinya sebuah Negara. NegaraIndonesia dibangun
pula sesuai di suatu landasan atau pijakan yaituPancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai
dasar Negara, ialah asalkaidah hukum yang mengatur Negara Republik Indonesia, termasuk
di dalamnyaseluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah, dan warga . Pancasila
dalamkedudukannya ialah dasar pijakan penyelenggaraan negara serta semuakehidupan
negara Republik Indonesia(Sutrisno 2006).
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia yang secararesmi disahkan
oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 serta tercantum dalamPembukaan Undang-Undang
Dasar. Pancasila merupakan 5 nilai dasar luhur yang ada dan berkembangbeserta dengan
bangsa Indonesia semenjak dahulu.
Sejarah ialah deretan peristiwa yang saling berhubungan. Peristiwa-peristiwa masa
lampau yang berhubungan menggunakan kejadian masa kinisertasemuanya bermuara pada
masa yang akan datang. Hal ini berarti bahwa seluruhkegiatan manusia pada masa lampau
berkaitan dengan kehidupan masa sekaranguntuk mewujudkan masa depan yang berbeda
dengan masa yang sebelumnya.
Pancasila memang sebagai dasar negara baru disahkan oleh PPKI padatanggal 18
Agustus 1945. namun jauh sebelum pada sahkan nilai-nilai Pancasilatelah terdapat pada
kehidupan masyarakat Indonesia semenjak zaman dahulu sebelum bangsaIndonesia
sebagaisebuah negara dimana nilai-nilai tersebut berupa nilai-nilai istiadat,tata cara,
kebudayaan serta religius. Nilai-nilai yang ada kemudian diambil sertadirumuskan oleh para

1
pendiri bangsa yang untuk nantinya dijadikan dasar negaraIndonesia. oleh karena itu untuk
memahami Pancasila secara utuh serta kaitannyadengan jati diri bangsa Indonesia ini
diharapkan pemahaman sejarah bangsaIndonesia dalam membuat suatu negara dan
dijadikannya pancasila sebagai dasarnegara karena seluruh itu berafiliasi dengan sejarah
perjuangan bangsa Indonesia.(Apriyanti 2014)
Pancasila pada Perspektif Sejarah usaha Bangsa Indonesia merupakan cara
pandanguntuk menilai peristiwa yang melatarbelakangi terbentuknya NKRI dan dasar
negaranya yaituPancasila. Pembentukan Pancasila tadi tidak terlepas dari sejarah kerajaan-
kerajaan yang adadi nusantara dari zaman hindu, budha, dan islam. Sejarah perjuangan dan
berdirinya bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya berjalan sejak sekian abad
ygkemudian,menggunakanberbagai cara serta bertahap. menggunakan itu sejarah usaha
bangsa Indonesia mempunyaihubungannya dengan sejarah lahirnya Pancasila.

1.2Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang dirumuskan dasar negara Indonesia?
2. Bagaimana kajian sosio-historis nilai-nilai pancasila pada jaman pra-
sejarah,jamankerajaan,masa penjajahan, dan pengerakanpasional?
3. Bagaimana proses perumusan dasar negara?
4. Bagaimana proses pengesahan pancasila sebagai dasar negara Indonesia?
5. Bagaimana isu-isu kontroversial tentang eksistensi nilai-nilai pancasila setelah
Indonesia merdeka sampai saat ini?

1.3Tujuan Masalah
1. Mengetahui latar belakang dirumuskan dasar negara Indonesia
2. Mengetahui kajian sosio-historis nilai-nilai pancasila pada jaman pra-
sejarah,jamankerajaan,masa penjajahan, dan pengerakanpasional
3. Mengetahui proses perumusan dasar negara
4. Mengetahui proses pengesahan pancasila sebagai dasar negara Indonesia
5. Mengetahui isu-isu kontroversial tentang eksistensi nilai-nilai pancasila setelah
Indonesia merdeka sampai saat ini.

2
BAB II
PEMBAHASAN
BAB II PEMBAHASAN

2.1Latar Belakang di Rumuskannya Dasar Negara Indonesia


Pancasila merupakan dasar negara dari Republik Indonesia dirumuskan pada masa
penjajahan jepang di Indonesia. Kita ketahui bersama bahwa Indonesia di jajah jepang
sejak tangal 8 maret 1942 sampai dengan 14 agustus 1945. Pada awal masuknya jepang
ke Indonesia, jepang memberikan janji-janji manis menjanjikan akan memberikan
kemerdekaan. Pada tanggal 17 september 1944 pemerintah jepang mengumukan bahwa
kelak di kemudian hari Indonesia akan di beri kemerdekaan. Setelah di umukannya hal
tersebut Mr. subarjo di hubungi oleh nishizima untuk memberikan informasi tentang
pengumuman tersebut. Mr subarjo segera menghubungi tokoh-tokoh yang sekaligus
menjadi rekan-rekannya, antara lain yang di hubungi pada saat itu Ir. Soekarno,dan drs
Moh. Hatta.
Pengumuman atau deklarasi tersebut menyulut kembali semangat perjuangan
bangsa Indonesia untuk merdeka walaupun harus di tukar dengan pengorbanan jiwa dan
raga. Karena dengan keluarnya pengumuman janji kemerdekaan tersebut maka jepang
bisa memaksakan kehendaknya dengan alasan agar jepang bisa memenangkan perang
sehinga memberi kemerdekaan kapada Indonesia, namun keadaan perang dunia pada saat
itu berubah jepang yang sebelumnya menang sekarang berbalik kalah. Kondisi itu
menguntungkan Indonesia karena jepang pada waktu itu menjanjikan membentuk badan
penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, yang kemudian di realisasikan
pada tanggal 1 maret 1945 lahirlah BPUPKI.BPUPKI ini sangan berperan penting bagi
bangsa Indonesia karena badan inilah yang berhasil menyusun konsep dasar negara yang
sampai sekarang kita gunakan dan rancangan UUD serta hal-hal prinsip lainnya.

2.2Kajian Sosio-Historis nilai-nilai pancasila pada jaman Pra-


sejarah,jaman Kerajaan, masa penjajahan, dan pergerakan
kemerdekaan
Nilai–nilai Pancasila telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dulu kala
sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara. Proses terbentuknya negara Indonesia
melalui proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman batu hingga munculnya
kerajaan-kerajaan pada abad ke-IV sampai pada zaman merebut kemerdekaan Republik
Indonesia.

3
A. Zaman Prasejarah
Pada Zaman ini Masyarakat Prasejarah tau aksara memiliki suatu sistem kepercayaan
yang dimana sisitem ini muncul ketika manusia menemukan peradaban di antara
sesuatu yang hidup dan mati, sesuatu dikatakan hidup jika sesuatu itu bergerak dan
sebaliknya jika sesuatu itu tidak bergerak maka di katakana mati. Hal itulah yang
yang membuat manusia zaman praaksara ini mulai menyadari bahwa ada suatu
kekuatan yang dapat menggerakkan suatu yang lainnya yaitu disebut dengan jiwa.dari
situlah manusia zaman praaksara mendekatkan diri dengan kekuatan kekuatan
tersebut. Sistem kepercayaan manusia pada zaman prasejarah yaitu sebagai berikut:
Roh Nenek Moyang,Animisme,Dinamisme,Totenisme,Dan Monoisme dan pada
zaman prasejarah nilai-nilai sosial politik pancasila sudah mulai muncul pada
beberapa zaman yaitu sebagai berikut.
1) zaman Mesolithikum, corak kehidupan manusia purba bercorak berburu dan
meramu, tetapi juga ada beberapa kelompok yang mampu menanam sayur dan
buah secara berpindah-pindah pada zaman ini manusia purba telah
menerapkan pola kehidupan gua dan pantai.
2) Zaman Neolithikum, pada masa ini manusia purba sudah mulai hidup menetap
dan tidak lagi bergantung kepada alam untuk mencari makan. Kehidupan
sosialnya pada masa ini juga semakin kompleks. Yang dimana pada masa ini
manusia purba membentuk kelompok-kelompok kecil.dan pada masa ini pula
manusia purba mulai mengembangkan sistem pertanian
3) Zaman Logam, pada zaman ini manusia purba telah hidup menetap di daerah
pegunungan, dataran rendah serta kawasan pesisir dengan membuat desa-desa.
Hal tersebut juga berdampak pada kehidupan sosialnya dimana pada saat itu
sudah ada konsep pembagian kerja dan akhirnya memunculkan golongan-
golongan dalam kehidupannya.dan adanya interaksi sosial dengan tujuan
mencukupi kebutuhan mereka dan meningkatkan peradaban.
Nilai-Nilai Pancasila sudah mulai tumbuh di masa atau zaman prasejarah itu bisa di
lihat dari sudah adanya cara atau metode untuk memuja tuhan dan sudah mulai atau
terbentuknya sistem kelompok atau desa dan ada interaksi untuk memenuhi
kebutuhan dalam bermasyarakat.

4
B. Zaman Kutai

Pada zaman ini masyarakat Kutai yang memulai zaman sejarah Indonesia pertama
kalinya ini menampilkan nilai-nilai sosial politik,dan ketuhanan.melalui penemuan-
penemuan prasasti Yupa yang dalam prasati tersebut menceritakan tentang sejarah
kerajaan kutai dari raja pertamanya kudungga sampai pada masa keemasan
mulawarman yang dimana pada masa pemerintahan mulawarman ini wilayah
kekuasaan kerajaan kutai meliputi hampir seluruh kawasan Kalimantan timur dan
pada masa pemerintahan mulawarman juga memberikan 20.000 lembu kepada para
berahmana kemudian para brahmana membalas kebaikan raja Mulawarman dengan
membuatkan prasasti 7 (tujuh) yupa. Hal di atas merupakan bukti bahwa pada masa
kerajaan kutai sudah ada nilai-nilai ketuhanan dan sosial politik. Yaitu sebagai
berikut: 1.Nilai Ketuhanan : Penduduk Kerajaan Kutai Menganut Agama Hindu

2. Nilai Kerakyatan : pada masa pemerintahan Raja Mulawarman


rakyatnya hidup sejahtera.

3. Nilai Persatuan : Wilayah Kerajaan Meliputi Kalimantan Timur.


C. Zaman Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan yang berada di bawah kekuasaan dinasti


Sailendra yang di kenal sebagai kerajaan maritim yang mengandalkan laut sebagai
jalur perdagangannya Cita-cita tentang kesejahteraan bersama dalam sesuatu
negara telah tercermin pada kerajaan Sriwijaya yang berbunyi yaitu"marvuat vanua
criwijaya siddhayara subhika"(suatu cita-cita Negara yang adil & makmur).

1) Nilai Sila pertama, dalam kerajaan sriwijaya agama hindu dan buda hdiup
berdampingan dan kerajaan sriwijaya menjadi pusat pengembangan agama
Buddha

2) Nilai Sila ketiga, sebagai Negara maritime kerajaan sriwijaya menerapkan


konsep Negara kepulauan sesuai dengan konsep wawasan nusantara

3) Nilai Sila Keempat, Kerajaan Sriwijaya memiliki kedaulatan dari Siam dan
Semenanjung Melayu

4) Nilai Sila Kelima, Kerajaan sriwijaya merupakan kerajaan maritime yang


menjadi pusat pelayaran sehingga rakyatnya menjadi makmur
D. Zaman Kerajaan-Kerajaan Sebelum Kerajaan Majapahit

5
Pada zaman ini diterapkan antara lain untuk Raja Airlangga sikap tolerensi dalam
beragama nilai-nilai kemanusiaan (hubungan dagang & kerjasama dengan
Benggala,Chola,dan Chompa) serta perhatian kesejahteraan pertanian bagi rakyat
dengan dengan membangun tanggul & waduk.
E. Zaman Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan terbesar di nusantara karena wilayahnya


hampir mencangkup seluruh nusantara . kerajaan majapahit ada pada puncak
kejayaanya pada masa pemerintahan hayam wuruk dan patihnya Gajah Mada yang
terkenal dengan sumpah Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Gadjah Mada berisi
cita-cita mempersatukan seluruh Nusantara.

1) Nilai Sila Pertama, Agama Hindu dan Buddha hidup harmonis


berdampingan. Serta istilah pancasila terdapat dalam buku karangan Empu
Prapanca yaitu Negara Kartagama dan Dalam Buku Sutasoma Karangan
MPu Tantular ada sloka persatuan nasional yang berbunyi Bhineka Tunggal
Ika yang artinya Walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua

2) Nilai Sila Kedua, terwujunya hubungan raja Hayam Hurk dengan Kerajaan
Tiongkok,kamboja dan lain-lain

3) Nila Sila Ketiga, Terwujudnya Keutuhan Kerajaan. Khusunya Sumpah Pala


yang di Ucapkan Oleh Gajah Mada dalam sidang ratu dan mentri-mentri
pada tahun 1331.
F. Zaman Merebut Kemerdekaan
Setelah kerajaan majapahit runtuh maka mulai lah perkembangan agama islam dengan
pesatnya di Indonesia. Dan bersamaan dengan itu mulailah bedatangan orang-orang
eropa ke nusantara. Antara lain bangsa portugis,kemudian di ikuti oleh bangsa
spanyol yang tujuan awalnya untuk mencari rempah-rempah lama kelamaan bangsa
portugis mulai menunjukkan kekuasaannya di bidang perdagangan sehingga menjadi
praktek penjajahan. Contohnya seperti Malaka sejak tahun 1511 dikuasai oleh
portugis sampai pada akhir abad ke XVI Bangsa belanda datang ke Indonesia. Yang
dimana bangsa belanda mendirikan serikat dagang yang bernama V.O.C (Verenigde
Oost Indische Compagnie),yang di kalangan rakyat Indonesia di kenal dengan sebutan
kompeni. Dalam prakteknya VOC mulai melakukan palsaan-paksaan sehingga
membuat rakyat mulai mengadakan perlawanan. Kerajaan Mataram di bawah

6
pimpinan Sultan Agung (1613-1645) berupaya mengadakan perlawanan dengan
menyerang Batavia ( Jakarta) pada tahun 1628. Setelah peristiwa tersebut kompeni
mulai menduduki makasar yang pada saat itu sangat vital pada tahun 1667 dan
timbullah perlawanan dari rakyat makasar di bawah kepemimpinan hasanudin,
kemudian menyusul terjadi perlawanan di wilayah banten yang di pimpin oleh Sultan
Ageng Tirtouoso) sampai akhirnya belanda berusaha dengan keras untuk
memperkuat dan mengintensifkan kekuasaannya di seluruh Indonesia. Melihat
prakter-praktek penjajahan belanda tersebut mulailah muncul perlawanan dari
berbagai pelosok Indonesia atau wilayah Indonesia dari patimura di Maluku (1817)
sampai perlawanan dari tanah batak pada tahun 1900 yang di pimpin oleh
sisingamaraja. Serta masih banyak lagi perlawanan rakyat di berbagai daerah di
nusantara. Kecintaan akan tanah airnya membuat timbul semangat untuk melawan
penindasan dari bangsa belanda yang dalam hal perlawanan-perlawanan itu belum ada
persatuan dan kesatuan di antara pemimpin dari kerajaan-kerajaan tersebut. Sehingga
perlawanan yang di lakukan senantiasa kandas. Tahun 1908 di Indonesia bergolaklah
kebangkitan aka kesadaran berbangsa yaitu kebangkitan nasional yang di pelopori
oelh dr.Wahidin Sudihusodo dengan mendirikan organisasi Budi Utomo. Pendirian
organisasi ini lah yang menjadi awal dari gerakan nasional untuk mencapai atau
menjadi suatu bangsa yang emiliki kehormatan dan kemerdekaan dengan kekuatannya
sendiri. Segera setelah itu berdirilah berbagai organisasi pergerakan lainnya seperti
Sarekat Dagang Islam tahun 1909, Indische Pantij 1913. Dalam situasi itu kemudian
munculah PNI (Partai Nasional Indonesia) yang di bentuk oleh Soekarno, Cipto
Mangun kusumo dan banyak tokoh lainnya. Yang tujuan dari pembentukan partai
tersebut adalah Indonesia Merdeka. Berdirinya PNI diikuti oleh para golongan muda
yang pada saat itu tokohnya antara lain Muh. Yamin, Kuncoro dan Tokoh-tokoh
pemuda lainnya dan pergerakan nasional tersebut di lengkapi dengan Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928 yang dimana jong-jong dari seluruh nusantara
berkumpul untuk menyatukan kebangkitan bangsa Indonesia dan pada saat itu juga
lagu Indonesia Raya pertama kali di kumandangkan.
1) Nilai Sila Pertama, Rakyat Indonesia dengan Berbagai Agama hidup dalam
satu wilayah di nusantara baik hindu,islam,Buddha dan Kristen.
2) Nilai Sila ketiga, persatuan Indonesia mulai tumbuh dalam proses merebut
kemerdekaan dengan tanda,tanda mulainya perlawanan yaitu Sumpah Pemuda
3) Nilai Sila Keempat, mulai ada musyawarah-musyawah dalam proses
7
perjuangan untuk memperoleh kemerdekaaan.

2.3Proses Perumusan Dasar Negara


Awal dari proses perumusan pancasila itu di mulai keinginan jepang untuk menarik
simpati, dukungan dan kepercayaan dari bangsa Indonesia yaitu dengan di bentuknya
badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerkaan Indonesia yaitu
BPUPKI atau dalam bahasa jepangnya Dokuritsu Zyunbi Tioosakai. Yang dimana tugas
dari badan tersebut adalah untuk mempersipkan hal-hal yang berkaitan dengan persiapan
kemerdekaan Indonesia, yang ketuanya adalah orang Indonesia dan wakilnya dari orang
jepang yang terdiri dari 60 anggota. Badan tersebut dalam menjalankan tugasnya sudah
melaksanakan 2 kali sidang yaitu sebagai berikut.

2.3.1 Sidang BPUPKI Yang Pertama ( 29 Mei – 1 Juni 1945 )


Sidang BPUPKI yang pertama diselenggarakan selama empat (4) hari, yaitu pada
tanggal 29 mei – 1 juni 1945 yang tujuan dari sidang yang dilaksanakan di gedung cho
sang in ( Dewan Pertimbangan Pusat ) tersebut adalah untuk membahas soal dasar-dasar
negara. Yang dimana pada saat itu ketua BPUPKI Dr. Radjiman wideodiningrat
menanyakan terkait dengan apakah dasar Negara yang akan dipakai bilamana Indonesia
nanti merdeka , dimana dasar Negara Indonesia yang akan di bentuk harus sesuai dengan
corak dan kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Maka untuk menjawab hal tersebut
beberapa anggota BPUPKI berturut-turut tampil berpidato untuk menyampaikan
usulannya yaitu; (a) Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muh. Yamin, (b) Tanggal 31 Mei
1945 Prof. Dr. Soepomo dan (c) tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno.
a) Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945)
Dalam pidatonya tanggal 29 Mei 1945 Muh. Yamin mengusulkan calon
rumusan dasar negara Indonesia sebagai berikut : I. Peri Kebangsaan, II. Peri
Kemanusiaan, III. Peri Ketuhanan, IV. Peri Kerakyatan, dan V. Kesejahteraan Rakyat
( Keadilan Sosial ).Selain usulan tersebut pada akhir pidatonya Muh. Yamin
menyerahkan usulan sementara yang berisi rumusan UUD 1945
b) Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945)
Berbeda dengan usulan Muh. Yamin, Prof. Dr. Soepomo mengemukakan teori-
teori tentang Negara yaitu sebagai berikut
1. Teori negara perseorangan (Individualis),teori yang dikembangkan oleh Thomas
Hobbes, Jhon Locke, JJ Rousseau dan Herbert Spencer yang berlaku di Eropa

8
Barat dan Amerika. Menurut Paham ini, Negara adalah masyarakat hukum (legal
society) yang disusun atas kontrak antara seluruh individu (contact Social).
2. Paham negara kelas (Class theory) atau teori golongan. Teori ini diajarakan oleh
marx,engels,dan lenin. Dalam teori ini dijelaskan, Negara merupakan alat dari
suatu golongan (suatu klasse) untuk menindas klasse lain. Kasus atau penerapan
paham Negara ini bisa kita lihat dari kasus kaum borjuis yang mendirikan Negara
kapitalis yang di jadikan alat untuk meindas kaum buruh.
3. Dan yang ketiga soepomo mengajukan teori yang di sebut dengan paham negara
integralistik, yang di ajarkan oleh Spinoza, Adam Muller,dan Hegel, Menurut
paham ini Negara bukanlah untuk menjamin perseorangan atau golongan akan
tetapi menjamin kepentingan masyarakat seluruhnya sebagai suatu persatuan,
c) Ir Soekarna (1 Juni 1945)
Dalam sidang BPUPKI ini usulan dasar negara datang dari Ir. Soekarno, yang
dimana pada sidang tersebut disampaikannya secara lisan,beliau mengusulkan dasar
negara yang terdiri atas lima (5) prinsip yang rumusannya sebagai berikut: (1)
Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia), (2) Internasionalisme ( Peri Kemanusiaan ), (3)
Mufakat ( demokrasi ), (4) Kesejahteraan Sosial, (5) Ketuhanan Yang Maha Esa
(Ketuhanan Yang Berkebudayaan ).
Kelima prisnsip rancanagan dasar Negara tersebut oleh Soekarno diusulkan agar
diberi nama”Pancasila” nama tersebut di usulkan atas saran dari salah seorang teman
beliau yang merupakan ahli bahasa. Menurut soekarno kelima sila tersebut dapat diperas
menjadi “Tri Sila” yang meliputi : (1) Sosio nasionalisme yang merupakan kombinasi
(sintesa) dari ‘Kebangsaan (nasionalisme) dengan Peri kemanusiaan (internasionalisme),
(2) Sosio demokrasi yang merupakan kombinasi (sintesa) dari ‘Mufakat’ dengan
kesejahteraan sosial, serta yang ke tiga (3) Ketuhanan. Dari Tri Sila di atas bisa diperas
kembali menjadi “Eka Sila” yang merupakan intinya yaitu “ Gotong-royong”.
Pada saat itu soekarno juga mengusulkan bahwa pancasila adalah sebagai dasar
filsafat Negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia atau ‘philosophiscge
groundslag’juga pangdangan dunia yang setingkat dengan ideologi-ideologi besar dunia
lainnya seperti liberalisme, komunisme, chauvinisme dan ideologi besar dunia lainnya.
Di akhir sidang tersebut, Ir. Soekarno menyarakan untuk membuat panitia kecil yang
beranggotakan 9 orang, yang di setujui pembentukannya. Kemudian di kenal dengan
“Panitia Sembilan”. Yang di ketua oleh soekarno sendiri

9
2.3.2 Sidang BPUPKI Yang Kedua (10-16 Juli 1945)
Sebelum sidang BPUPKI yang kedua di mulai, diumumkan oleh ketua BPUPKI
bahwa ada penambahan 6 anggota baru badan penyelidik yaitu : (1) Abdul Fatah
hassan, (2) Asikin Natanegara, (3) Soerjo Hamidjojo, (4) Muhammad Noor, (5) Besar.
dan (6) Abdul Kaffar, jadi Total anggota dari badan penyelidik ini adalah 66 orang.
Selain tambahan anggota BPUPKI Ir. Soekarno selaku Panitia Sembilan melaporkan
hasil pembahasannya yang di lakukan dari tanggal 1 juni. Menurut laporan tersebut
pada tanggal 2 juni 1945 Ir. Soekarno mengadakan pertemuan antara panitia kecil
dengan anggota-anggota penyelidik. Dalam pertemuan tersebut hadir 38 anggota,
yaitu anggota penyelidik yang tinggal di Jakarta dan anggota yang merangkap
menjadi menjadi anggota Tituoo Sangi In ( Badan Pertimbangan Pusat Buatan
Jepang) dari luar Jakarta.pertemuan dengan 38 orang anggota itu dilaksanakan di
gedung kantor besar jawa Hooko kai. Setelah mengadakan pertemuan yang masak dan
sempurna telah mencapai suatu hasil yang baik yaitu suatu persetujuan antara
golongan islam dengan golongan kebangsaan. yang mana persetujuan tersebut
tertuang dalam suatu rancangan pembukaan hukum dasar (sekarang UUD 1945),
rancangan Preambul Hukum Dasar yang dipermaklumkan oleh Panitia Sembilan
dalam rapat BPUPKI yang kedua pada tanggal 10 juli 1945. Dimana pada saat itu
panitia Sembilan menyetujui sebulat-bulatnya rancangan Preambule yang disusun
tersebut. Adapun potongan naskah terakhir Prambule tersebut sebagai berikut :
“…………. Maka disusunlah kemerdekaan bangsa Indonesia itu salam suatu hukum
dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang di
pimpin oleh hikmat kebijaksanaa dalam permusyawaratan/perwakilan serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesi”.
Setelah sidang BPUPKI yang kedua ini ditutup maka tugas BPUPKI dianggap
selesai dan kemudian dibubarkan.Kemudian untuk melanjukan tugas BPUPKI
dibentuklah suatu badan yang diberi nama Dokoritzuu Zyunbi Inkai atau Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

10
2.4 Proses Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia
Setelah jepang meyerah pada sekutu, maka kesempatan itu di pergunakan sebaik-
baiknya oleh para pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia. Yang dimana pada 17 agustus
1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta, tepat pada hari jumat pagi, jam 10 waktu Indonesia
barat. Bung karno di dampingi bung hatta membacakan naskah Proklamasi
kemerendekaan Indonesia.
A. Sidang PPKI
Sehari setelah proklamasi pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan
sidangnya yang pertama. Sebelum sidang resmi PPKI dimulai, kira-kira 20 menit
dilakukan pertemuan untuk membahas beberapa perubahan yang berkaitan dengan
rancangan naskah pembukaan UUD 1945 yang pada saat itu dikenal dengan piagam
Jakarta, terutama yang menyangkut peubahan sila pertama pancasila. Pada saat itu
para pendiri Negara kita bermusyawarah dengan moral yang luhur sehingga mencapai
suatu kesepakatan, da akhirnya disempurnakan sebagaimana naskah pembukaan UUD
1945 yang sekarang.
B. Pengesahan Pembukaan UUD 1945/ Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia
Sidang pleno Paniatia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tanggal 18Agustus
1945 dimulai jam 11.30 dengan acara pokok membahas Rancangan Hukum Dasar
( termasuk rancangan premabule hukum dasar) untuk ditetapkan menjadi Undang-
Undang Dasar (termasuk Pembukaan Undang-Undang Dasar) suatu negara yang
telah diprokalmasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.Sebelum sidang pleno dimulai,
atas tanggung jawab Ketua PPKI, maka badan itu disempurnakan dengn ditambah 6
orang anggota baru untuk mewakili golongan-golongan yang belum terwakili dalam
keanggotaan PPKI yang lama. Dengan ditambahnya keenam anggota PPKI, maka
badan ini dianggap sebagai badan yang mewakili seluruh daerah/rakyat Indonesia.
Sidang pleno mengambil beberapa keputusan sebagai berikut:
1. Mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia dengan jalan:
a. Menetapkan Piagam jakarta dengan beberapa perubahan menjadi Pembukaan
UUD Negara Republik Indonesia.
b. Menetapkan Rancangan Hukum Dasar dengan beberapa perubahan menjadi
UUD Negara Republik Indonesia, yang kemudian dikenal dengan UUD 1945.
2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden Repiblik Indonesia

11
3. Membentuk Komite Nasional Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai Badan
Permusyawarah Darurat.

2.5 Isu-Isu Kontroversial Tentang Eksistensi Nilai-Nilai Pancasila


Setelah Indonesia Merdeka Sampai Saat Ini
Dalam menetapkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia telah dilakukan sesuai
dengan kesepakatan seluruh rakyat Indonesia. Dalam menjalankan ataupun mengamalkan
suatu ideologi tidak selalu akan berjalan mulus, kerap kali akan ada pro dan kontra dari
berbagai pihak. Dari banyaknya dukungan-dukungan yang ada, tidak sedikit pula timbul
berbagai ancaman yang dapat mengganti kedudukan pancasila yang bisa disebut dengan
tindakan penyimpangan terhadap nilai pancasila. Penyimpangan-penyimpangan tersebut
bahkan telah timbul sejak awal kemerdekaan, yakni sebagai berikut:

2.5.1 Masa Orde Lama


A. Periode 1945-1950
Terdapat tiga pemberontakan pada periode ini yang pertama yaitu pemberontakan
partai komunis Indonesia (PKI) di Madiun pada tanggal 18 September 1948 yang
bertujuan untuk mengganti Pancasila dengan paham komunis yang dipimpin oleh Muso.
Pemberontakan yang kedua yaitu pemberontakan Darul Islam atau Tentara Islam
Indonesia yang dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo pada tanggal 17
Agustus 1949 dengan mendirikan negara islam Indonesia atau NII untuk mengganti
Pancasila sebagai dasar negara dengan syari’at islam. Yang ketiga yakni
pemberontakan angkatan perang Ratu Adil atau APRA yang dipimpin oleh kapten
KNIL Raymond Westerling pada tanggal 15 Agustus 1949 untuk mempertahankan
negara federasi yang dibentuk Belanda untuk melawan NKRI yang dipimpin oleh
Soekarno Hatta.
B. Periode 1950-1959
Pada periode ini terdapat dua pemberontakan. Yang pertama yaitu pemberontakan
Republik Maluku Selatan (MRMS) yang bertujuan untuk mendirikan negara sendiri.
Pemberontakan ini terjadi pada tanggal 25 April 1950 yang dipimpin oleh Christian
Robert Steven Soumokil. Pemberontakan yang kedua yaitu pemberontakan
pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau perjuangan Rakyat
Semesta (Persemesta) yang dipimpin oleh Syarifudin Prawinegara dan Ventje Sumual

12
pada tanggal 2 Maret 1957 sebagai bentuk koreksi untuk pemerintahan pusat yang
dipimpin oleh presiden Soekarno.
C. Periode 1956-1965
Pada periode ini terjadi pemberontakan PKI pada tahun 1965 yang bertujuan untuk
mendirikan kembali negara Soviet di Indonesia serta mengganti Pancasila dengan
paham komunis. Pemberontakan ini dipimpin oleh D.N Aidit.

2.5.2Masa Orde Baru


Pada Masa ini tidak ada pemberontakan, presiden Soeharto sebagai tokoh utama orde
baru dipandang rakyat sebagai sosok manusia yang mampu mengeluarkan bangsa Indonesia
dari keterpurukan. Tanggap tersebut dikarenakan beliau berhasil membubarkan PKI dan
menciptakan stabilitas keamanan negeri dalam waktu yang relative singkat. .

2.5.3 Masa Reformasi


Pada masa ini, tidak lagi ditemukan pemberontakan yang dapat mengancam
penerapan Pancasila. Akan tetapi pada masa ini dihadapkan pada kondisi kehidupan
masyarakat yang diwarnai oleh kehidupan yang serba bebas yang kemudian menimbulkan
banyak hal negatif yang dapat menurunkan rasa persatuan dan kesatuan antar rakyat yang
dibuktikan dengan timbulnya berbagai konflik diberbagai daerah, seperti tawuran antar
pelajar. Selain itu bangsa Indonesia dihadapkan pula pada perkembangan dunia yang
sangat cepat dan mendasar serta berpacunya pembangunan bangsa-bangsa. Kini setelah 22
tahun berlalu, yakni pada awal juli 2020 muncul sebuah isu kontroversi terkait Pancasila.
Isu ini bergeser pada usulan atau rancangan undang-undang haluan ideologi Pancasila
(RUU HIP) yang diusulkan oleh DPR kepada pemerintah. Terkait usulan ini, pemerintah
menolak melanjutkan pembahasan RUU HIP karena tidak sejalan dengan tujuan awal yang
mengatakan bahwa yang dibutuhkan saat ini adalah RUU tentang badan Pembina ideologi
pancasila (BPIP).

13
BAB III
PENUTUP
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan isi pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa awal mula
dirumuskannya dasar negara diawali dengan pemberian kemerdekaan untuk bangsa
Indonesia oleh bangsa jepang. Proses perumusan dasar negara dilangsungkan dalam
sidang BPUPKI. Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam sidang tersebut, Ir. Soekarno
menyampaikan dasar negara rancangannya yang di beri nama “Pancasila” yang kemudian
disepakati untuk menjadi dasar negara Indonesia.
Proses terbentuknya negara Indonesia melalui proses sejarah yang cukup panjang
yaitu sejak zaman batu hingga munculnya kerajaan-kerajaan pada abad ke-IV sampai
pada zaman merebut kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajah. Menurut M.
Yamin, berdirinya negara kebangsaan Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan kerajaan-
kerajaan yang ada, seperti kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit, sampai datangnya
bangsa-bangsa lain ke Indonesia untuk menjajah dan menguasai Negara Indonesia
beratus-ratus tahun lamanya
proses perumusan dan pengesahan pancasila sebagai dasar negara tidak dapat
dipisahkan dengan proses perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar 1945, sebab
disamping diciptakan untuk menyongsong lahirnya negara Indonesia yang
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, pembukaan UUD 1945 dan pancasila
merupakan satu kesatuan yang fundamental. Sehingga keduanya memiliki hubungan
asasi.
Dalam proses penetapkan pancasila sebagai dasar negara tidak selalu berjalan mulus
sebab akan selalu ada ancaman yang dapat menggeser kedudukan pancasila oleh karena
itu, kerja sama dan integritas dari seluruh rakyat Indonesia dalam mempertahankan dasar
negara sangat diperlukan. Agar kedepannya dasar negara Indonesia yaitu pancasila tetap
ada dan berdiri dengan kokoh sebagai simbol kepribadian bangsa Indonesia.

3.2 Saran
Pancasila merupakan dasar negara yang menjadi simbol kepribadian bangsa
Indonesia, yang mana setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban dalam
mengamalkan dan menjungjung tinggi nilai-nilai pancasila. Hedaknya dalam mengamalkan
pancasila dilakukan dengan setulus hati dan penuh tanggung jawab agar.

14
DAFTAR PUSTAKA

123dok.2021.Nilai-Nilai Pancasila pada Masa Kerajaan.[online].https://123dok.com/docume


nt/yrk0818z-nilai-nilai-pancasila-pada-masa-kerajaan.html. [diakses pada 4 september 2021]

Apriyanti, Irda. 2014. “Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia.”

Jon, Sastro. 2015. LATAR BELAKANG PERUMUSAN PANCASILA DAN SEBAGAI


PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN
BERNEGARA.[online],latar-belakang-perumusan- pancasiladan.html?
m=1(jonsastro.blogspot.com. [diakses pada 4 september 2021].

Kaelan.2004.Pendidikan Pancasila. Yogyakarta:Paradigma

Kompas.2020.Kehidupan sosial Manusia Purba.


[online].https://www.kompas.com/sloka/read/2020/12/13/12181069/kehidupan-sosial-
manusia-purba?page(Kompas.com).[diakses pada tanggal 4 september 2021]

Ruangguru.2017.Sistem Kepercayaan Manusia Purba Masa Prasejarah.


[online].https://www.ruangguru.com/blog/sistem-kepercayaan-manusia-
purba(ruangguru.com)].[diakses pada tanggal 4 september 2021].

Setyani, E. A. PROSES PERUMUSAN DAN PENGESAHAN PANCASILA SEBAGAI


DASAR NEGARA PERUBLIK INDONESIA.

Sutrisno, Slamet. 2006. Filsafat Dan Ideologi Pancasila. Yogyakarta:Andi.

Anda mungkin juga menyukai