Anda di halaman 1dari 9

PENULISAN PEUBI

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


Untuk menyelesaikan mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu :
HAKIKI PANGESTU,M.Pd.

Di susun oleh:
KELOMPOK 2:
1.Nurul Husna (2130101127)
2.Dea Gita Ananda (2130101133)
3.Ilham (2130101127)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN FATAH PALEMBANG 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga
makalah dengan berjudul “PENULISAN PEUBI” dapat di selesaikan dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Bahasa Indonesia . Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan tentang PENULISAN
PEUBI.
Sholawat dan salam semoga slalu tercurah kepada suri tauladan kita nabi agung
kita,yaitu nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan kebenaran dan petunjuk bagi
kita ummatnya.Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada HAKIKI
PANGESTU,M.Pd .selaku dosen pengampuh mata Bahasa Indonesia,berkat tugas yang di
berikan ini,dapat menambah wawasan baik untuk penulis maupun pembaca yang
berkaitan dengan PENULISAN PEUBI . Penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besar nya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan mkalah
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih banyak
melakukan kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PUEBI…………………………………………..3
2. SEJARAH PUEBI………………………………………………..3
3. PERBEDAAN PUEBI DAN EYD…………………………….....4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................5

B. Saran................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu sangat penting bagi manusia, bahkan Allah SWT memerintahkan ummat-
Nya untuk mencari ilmu. Namun disamping itu, untuk membekali ilmu dengan niat
mencari ridho Allah, maka seorang Muslim harus membekali diri dengan akhlak atau
budi pekerti yang baik. Karena akan percuma saja apabila seseorang mencari ilmu
namun tidak didasari dengan akhlak yang baik dan mulia, karena kedudukan akhlak
lebih penting daripada ilmu itu sendiri.
Bahasa Indonesia memiliki fungsi dan kedudukan sebagai bahasa nasional dan
bahasa resmi negara Indonesia. Dalam berbahasa Indonesia, tentu tidak lepasdari
kaidah dan aturan penggunaan bahasa yang baik dan benar. Kriteria yangdiperlukan
dalam kaidah kebahasaan tersebut antara lain tata bunyi, tata bahasa,kosakata, ejaan,
makna, dan kelogisan. Bahasa Indonesia yang baik dan benarmengacu pada ragam
bahasa yang memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran,dan bahasa yang baik
dan benar adalah bahasa yang sesuai kaidah baku, baik tertulismaupun lisan (Murtiani
et al, 2016).
Sebelum tahun 1900, Indonesia yang sebagian besar penduduknya berbahasa
Melayu, masih belum memiliki sistem ejaan yang dapat digunakan. Laluseorang ahli
bahasa dari Belanda, Prof. Charles van Ophuijsen bersama dua orang pakar bahasa,
Engkoe Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Thaib Sutan Ibrahim membuat
ejaan bahasa Melayu dengan menggabungkan dasar-dasar ejaanLatin dan ejaan
Belanda. Ejaan van Ophuijsen dianggap kurang berhasildikarenakan kesulitan dalam
memelayukan tulisan beberapa kata dari bahasa Arabyang memiliki warna bunyi
bahasa khas.
Namun, oleh van Ophuijsen, kesulitantersebut terus diperbaiki dan
disempurnakan, sehingga pada tahun 1926, sistemejaan menjadi bentuk yang tetap.
Semenjak itu sistem ejaan terus berkembang dandisempurnakan, muncul Ejaan
Republik atau Ejaan Soewandi, kemudian EjaanPembaharuan, Ejaan Melindo, lalu
Ejaan Baru, Ejaan Rumi Bersama, dan Ejaanyang Disempurnakan (EYD).Pada 26
November 2015, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RepublikIndonesia mengubah
Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (PUEYD)menjadi Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) sebagai pedoman penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Perubahan tersebut bukanlahsesuatu yang tidak biasa,
sebagaimana pendapat Chaer (2007) bahwa bahasa bersifat dinamis (as cited in Yanti,
2016). Bahasa tidak pernah lepas dari berbagaiaspek kehidupan manusia semenjak
keberadaan manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Kehidupan
manusia akan terus berubah dan tidaktetap, karena eratnya keterkaitan dan keterikatan
manusia dengan bahasa, maka bahasa pun akan terus ikut berubah, tidak tetap, dan
tidak statis.Bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan, terutama yang
berkaitandengan ejaan. Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi
(kata,kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta
penggunaantanda baca (Rahmadi, 2017).
Ejaan bahasa Indonesia yang digunakan saat inimenganut tulisan fonemis. Sistem
tulisan fonemis merupakan sistem tulisan yangmenggunakan satu lambang atau satu
huruf saja untuk satu fonem secara konsisten.Perubahan bahasa dapat terjadi pada
seluruh tingkatan, baik fonologi,morfologi, sintaksis, semantik, ataupun leksikon.
Perubahan pada tingkat semantikdan leksikon yang paling terlihat, sebab hampir
setiap saat muncul kata-kata barusebagai akibat dari perubahan ilmu dan budaya, atau
juga kemunculan kata-katalama dengan makna yang baru. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologiserta kebudayaan terus terjadi, secara otomatis pula akan
bermunculan konsep-konsep baru yang disertai wadah penampungnya, yaitu kata-
kata dan istilah-istilah baru. Jika kelahiran konsep tersebut belum disertai dengan
wadahnya, maka manusia sendiri yang akan menciptakan istilahnya

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud PEUBI ?
2. Bagaimana sejarah PEUBI ?
3. Apa perbedaan PEUBI dan EYD ?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian PEUBI
2. Untuk mengetahui sejarah PEUBI
3. Untuk mengetahui perbedaan PEUBI dan EYD
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PUEBI
PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia ) merupakan pedoman ejaan
bahasa Indonesia terbaru dari sepanjang sejarah ejaan bahasa Indonesia.PUEBI Daring
adalah versi web ramah gawai dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
Permendikbud 50/2015. Isi PUEBI Daring diperkaya dengan beberapa catatan tambahan
yang belum dinyatakan atau dinyatakan secara implisit pada dokumen asli Permendikbud
50/2015.Teknologi Proyek ini adalah prakarsa semenjana untuk meningkatkan
keterbacaan PUEBI dengan memanfaatkan Markdown, MkDocs, dan Github Pages.
Proyek ini juga dimanfaatkan untuk membiasakan diri dengan Sublime Text sebagai
editor teks pengganti EditPlus yang sudah memasuki masa pension
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesiayang
mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaianhuruf,
penulisan kata, penulisan unsur serapan, serta penggunaan tanda baca(Murtiani et al,
2016). Dalam menulis berbagai karya ilmiah, diperlukan aturan tata bahasa yang
menyempurnakannya sebab karya tersebut memerlukan tingkatkesempurnaan yang
mendetail. Karya ilmiah tersebut dapat berupa artikel, resensi, profil, karya sastra, jurnal,
skripsi, tesis, disertasi, dan sebagainya. Sehingga PUEBIdapat diartikan sebagai suatu
ketentuan dasar secara menyeluruh yang berisi acuan penggunaan bahasa Indonesia
secara baik dan benar.

2. SEJARAH PUEBI
Dulu, saat belajar bahasa Indonesia kita pasti tidak asing dengan istilah Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD). Pedoman EYD adalah pedoman ejaan bahasa Indonesia
yang sudah berlaku sejak tahun 1972. Namun, pada tahun 26 november 2015 yang lalu,
EYD sudah diganti menjadi pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI). Meskipun
sudah berjalan beberapa tahun, masih banyak yang belum mengenali pedoman baru
penulisan ejaan bahasa Indonesia ini.
Tujuan atau alasan dari berubahnya pedoman EYD menjadi PUEBI adalah
pertama karna adanya kemajuan teknologi seiring kemajuan zaman dan kedua untuk
memantapkan fungsi dari bahasa Indonesia itu sendiri. Atas dasar alasan itu, PUEBI pun
hadir sebagai jawaban atas kemajuan bahasa Indonesia di negri ini dengan lebih lengkap.
Beberapa hal yang menjadi isi dalam PUEBI meliputi, penggunaan huruf, penggunaan
kata, penggunaan tanda baca, serta penggunaan kata serapan.
3.PERBEDAAN PEUBI DAN EYD
EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah Ejaan yang Disempurnakan,artinya
semua kata atau kalimat harus diatur sedemikian rupa yang sudah disempurnakan untuk
membuat sebuah karya tulis menjadi sempurna. (disingkat EyD) adalah ejaan bahasa
Indonesia yang berlaku dari tahun 1972 hingga 2015. Ejaan ini menggantikan Ejaan
Republik atau Ejaan Soewandi. Sebelumnya, bangsa Indonesia mengenal Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).
Keduanya pun memiliki berbagai macam perbedaan.Bahasa Indonesia mengalami
perkembangan yang sangat pesat sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.Penggunaannya pun semakin luas dalam beragam ranah pemakaian, baik secara
lisan maupun tulis.Hal tersebut menyebabkan adanya penyempurnaan terhadap ejaan
bahasa Indonesia yang telah dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Penyempurnaan tersebut ditetapkan
menjadi Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
PUEBI (Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia) merupakan pedoman ejaan
bahasa Indonesia terbaru dari sepanjang sejarah ejaan bahasa Indonesia. PUEBI
terbentuk pada tanggal 26 november 2015 yang menggantikan EYD. Ejaan Bahasa
Indonesia (EBI) adalah tata bahasa dalam BahasaIndonesia yang mengatur
penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan,mulai dari pemakaian huruf, penulisan
kata, penulisan unsur serapan,serta penggunaan tanda baca.Ruang lingkup PUEBI
adalah pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan penulisan unsur
serapan.
Huruf adalah tanda aksara dalam tata tulis yang melambangkan bunyi bahasa.
Pemakaian huruf yang diatur dalam PUEBI antara lain: hurufabjad, huruf vokal,
huruf konsonan, huruf diftong, gabungan hurufkonsonan, huruf kapital, huruf miring,
dan huruf tebal.Kata adalah satuan unit terkecil dari bahasa yang dapat berdiri
sendiridan tersusun dari morfem tunggal. Kata merupakan perwujudankesatuan
perasaan dan pikiran yang digunakan dalam berbahasa, baikdiucapkan maupun
dituliskan. Pedoman penulisan kata yang diatur olehPUEBI adalah kata dasar, kata
berimbuhan, bentuk ulang, dan lain-lain.SaranSetelah membaca makalah ini, penulis
menyarankan agar pembaca Memahami PUEBI dan menerapkannya dalam berbahasa
Indonesiayang baik dan benarMenjadikan PUEBI sebagai patokan dalam menulis
berbagai karyailmiah.

B.SARAN
Dalam penulisan makalah ini pembaca diharapkan dapat memperoleh
pengetahuan mengenai “PENULISAN PUEBI” dengan jelas dan mudah dipahami.
Besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis juga
memohon maaf jika masih banyak kekeliruan dalam penulisan makalah karena
penulis juga masih banyak keterbatasan dari pengetahuan dan referensi. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2008. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.edisi ketiga. Jakarta:Balai
Pustaka.

Badudu, J.S. 1983.Inilah Bahasa Indonesia yang Benar . Jakarta: PT. Gramedia.

Murtiani, Anjar, dkk. 2016.Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Yogyakarta:Araska

https://xerpihan.id/blog/404/apa-itu-puebi-pengertian-puebi-serta-perbedaan-eyd-dan-
puebi/

Anda mungkin juga menyukai